JURNAL NOMINAL VOLUME IV NOMOR 1 TAHUN 2
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)
Atik Fajaryani
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
atikfajaryani@gmail.com
Abstrak: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1)
Kepemilikan Institusional terhadap Integritas Laporan Keuangan, 2) Kepemilikan Manajerial
terhadap Integritas Laporan Keuangan, 3) Ukuran Perusahaanterhadap Integritas Laporan
Keuangan, 4) Leverageterhadap Integritas Laporan Keuangan, 5) Spesialisasi Industri
Auditor terhadap Integritas Laporan Keuangan, 6) Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Industri Auditor terhadap
Integritas Laporan Keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2013. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif
(hubungan). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
sederhana, dan analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan Institusional
berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤
0,05), 2) Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan
dengan Sig. 0,119 (0,119 > 0,05), 3) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap
Integritas Laporan Keuangan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05), 4) Leverage berpengaruh negatif
terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,032 (0,032 ≤ 0,05, 5) Spesialisasi
Industri Auditor berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan nilai Sig. 0,000
(0,000 ≤ 0,05), dan 6) Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran
Perusahaaan, Leverage, dan Spesialiasi Industri Auditor secara bersamaan berpengaruh
positif terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05).
Kata Kunci: Integritas Laporan Keuangan, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Industri Auditor
Abstract: Analysis of Factors that Influence Integrity of Financial Statement (Empirical
Study on Mining Companies that Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2008-2013).
The purpose of this research is to determine the influence of: 1)Institutional Ownership
toward Integrity of Financial Statements, 2) Managerial Ownership toward Integrity of
Financial Statements,3) Company Size toward Integrity of Financial Statements, 4) Leverage
toward Integrity of Financial Statements, 5) Auditor Industry Specialization toward Integrity
of Financial Statements, and 6) Institutional Ownership, Managerial Ownership, Company
Size, Leverage, and Auditor Industry Specialization on mining companies that listed in
Indonesia Stock Exchange Period 2008-2013. This research included in associative
(relationship) research. The population in this research were mining companies that listed in
Indonesia Stock Exchange period 2008-2013 and the selection of sample used purposive
67
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
sampling method. This research used simple linear regression analysis and multiple linear
regression analysis to analyze data.
The results of this research showed that 1) Institutional Ownership has positive
influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05),2)
Managerial Ownership does not have influence toward Integrity of Financial Statements with
Sig. 0,119 (0,119 > 0,05), 3) Company Size has positive influence toward Integrity of
Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05),4) Leverage has negative influence
toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,032 (0,032 ≤ 0,05),5) Auditor Industry
Specialization has positive influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000
(0,000 ≤ 0,05), and 6) Institutional Ownership, Managerial Ownership, Company size,
leverage, and Auditor Specialization in Industrial Sector Clients simultaneously has positive
influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05).
Keywords:
Integrity of Financial Statements, Institutional Ownership, Managerial
Ownership, Company Size, Leverage, and Auditor Industry Specialization
Indonesia sebagai negara berkembang
PENDAHULUAN
SAK (2007: 1, 3) menyatakan laporan
keuangan
merupakan
penyajian
dengan integritas yang lemah seperti kasus
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
PT Kimia Farma Tbk dan kasus Bank
suatu
entitas
yang
suatu
tidak lepas dari kasus penyajian laporan
bertujuan
untuk
Lippo. Selain itu, kasus lemahnya integritas
menyediakan informasi mengenai
posisi
laporan keuangan juga melibatkan tiga
keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
perusahaan pertambangan yaitu PT Arutmin
keuangan perusahaan dalam suatu periode
Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, dan induk
tertentu. Berbagai informasi ini digunakan
perusahaan
tersebut,
oleh para pemakai laporan keuangan seperti
Resources
Tbk.
investor, kreditur, karyawan, pemerintah
tersebut diduga telah melakukan rekayasa
dan pemakai lainnya guna pembuatan
laporan
penjualan
keputusan
negara
mengalami
ekonomi.
Oleh
karena
itu,
yaitu
PT
Bumi
Perusahaan-perusahaan
yang
menyebabkan
kerugian
hingga
laporan keuangan harus disajikan dengan
mencapai US$620,49 juta (Agoeng Wijaya,
integritas yang tinggi. Mayangsari dalam
2010). Kondisi ini menimbulkan pertanyaan
Jama’an (2008: 2) mendefinisikan integritas
mengenai tata kelola perusahaan (corporate
laporan keuangan sebagai ukuran sejauh
governance)
mana laporan keuangan yang disajikan
mencegah
manajemen menunjukkan informasi yang
dengan integritas yang rendah. integritas
benar dan jujur sehingga tidak menyesatkan
laporan keuangan dapat
para penggunanya.
sehingga
penyajian
tidak
laporan
mampu
keuangan
Struktur kepemilikan yang terdiri dari
kepemilikan institusional dan kepemilikan
68
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
manajerial
merupakan
governance
yang
mekanisme
kontrol
aspek
mendorong manajemen untuk meningkatkan
corporate
dipandang
kinerjanya
sebagai
guna
memenuhi
harapan
guna
pemegang saham yang salah satunya adalah
mengurangi konflik keagenan. Brian J.
manajemen itu sendiri. Hal ini selaras
Bushee (1998: 7) menyatakan keberadaan
dengan hasil penelitian Pranata Puspa M.
investor institusional dapat mengurangi
dan
insentif para manajer yang bertindak dengan
menyimpulkan
mengutamakan kepentingan sendiri. Selain
manajerial
itu, investor institusional juga merupakan
ketidakselarasan kepentingan manajemen
investor
dengan pemegang saham. Akan tetapi, peran
yang
yang
tepat
berpengalaman
Mas’ud
Machfoedz
(2003)
bahwa
yang
kepemilikan
dapat
mengurangi
dapat
ganda yang dimiliki manajemen sebagai
mengoptimalkan fungsi pengawasan dan
pemilik dan pengelola dapat memberikan
tidak
kendali yang lebih besar bagi manajemen
(shopisticated)
mudah
manajer
sehingga
diperdaya
seperti
oleh
tindakan
manipulasi
laporan
untuk
mengambil
keuangan. Penelitian N. P. Yani Wulandari
mengutamakan
dan Budiartha (2014) menunjukkan bahwa
sendiri.
kepemilikan
institusional
tindakan
kepentingan
dengan
manajemen
Nasution dan Setiawan (2007: 10)
berpengaruh
positif terhadap integritas laporan keuangan.
menyatakan
Akan tetapi, terdapat investor isntitusional
berperan penting dalam penyajian laporan
yang berfokus pada laba saat ini yang
keuangan yang berintegritas. Perusahaan
menyebabkan peran investor institusional
dianggap lebih banyak melakukan praktik
dalam fungsi pengawasan tidak dapat
manajemen laba daripada perusahaan besar.
dilakukan secara efektif. Selain itu, fokus
Hal
investor pada laba saat ini juga mendorong
perusahaan,
manajemen untuk memenuhi tujuan laba
dibutuhkan oleh investor guna pengambilan
investor
keputusan semakin banyak. Selain itu,
dengan
melakukan
manipulasi
ini
bahwa
ukuran
dikarenakan
maka
perusahaan
semakin
besar
informasi
yang
perusahaan besar mendapatkan sorotan lebih
(Cornett et al, 2006: 5).
Kepemilikan saham oleh manajemen
dari masyarakat sehingga perusahaan akan
seperti direksi dan komisaris yang aktif
lebih berhati-hati dalam menyajikan laporan
dalam pengambilan keputusan dipercaya
keuangan. Berbeda dengan perusahaan kecl
dapat
kepentingan
yang cenderung memperlihatkan kondisi
manajemen dengan kepentingan pemegang
perusahaan yang selalu berkinerja baik agar
saham (Jensen dan Meckling, 1976: 339).
investor
Semakin tinggi kepemilikan manajerial akan
perusahaan tersebut. Hal ini selaras dengan
menyelaraskan
69
menenamkan
modalnya
pada
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
hasil penelitian Ida Ayu S. G. dan I. D. G.
melalui
Dharma Suputra (2013) yang menyatakan
akuntansi yang memindahkan laba periode
bahwa
mendatang ke periode berjalan.
ukuran
perusahaan
berpengaruh
pemilihan
prosedur-prosedur
positif terhadap integritas laporan keuangan.
Kegiatan audit memiliki kontribusi
Selain ukuran perusahaan, pendanaan
dalam penyajian laporan keuangan yang
dari utang (leverage) juga dapat mendorong
berintegritas. Bertolak dari independensi
perusahaan
laporan
dan kompetensi yang dimiliki akuntan
keuangan yang berintegritas. Schiper dalam
publik, pengguna laporan keuangan seperti
Meiryananda (2012: 4) mengungkapkan
investor dan kreditur yang mengandalkan
untuk menghilangkan keraguan kreditur
laporan
akan
dalam
keputusan menganggap opini kewajaran atas
memenuhi kewajibannya, perusahaan perlu
laporan keuangan yang dikeluarkan akuntan
mengungkapkan informasi dengan integritas
publik sebagai indikasi integritas laporan
yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan
keuangan (Arrens, Elder, dan Beasley, 2006:
dengan leverage yang tinggi memiliki
11).
untuk
kemampuan
menyajikan
perusahaan
keuangan
dalam
pembuatan
kewajiban untuk mengungkapka informasi
Rozania, Ratna dan Marsellisa (2013:
secara lebih luas dibandingkan perusahaan
3482) menyatakan persaingan dan kompetisi
dengan leverage yang rendah.
yang ketat dalam profesi akuntan publik dan
Akan tetapi, semakin tinggi leverage
terbitnya berbagai peraturan dalam industri
perusahaan akan meningkatkan risiko yang
tertentu
dihadapi investor sehingga mereka menuntut
membedakan diri dari KAP lainnya. Salah
perusahaan untuk memperoleh keuntungan
satu cara KAP membedakan diri adalah
yang besar. Kondisi ini memicu manajer
dengan spesialiasi dalam industri klien.
untuk melakukan manajemen laba yang
Dengan mengaudit berbagai klien dalam
berdampak
industri
pada
integritas
laporan
mendorong
yang
sama,
KAP
pengalaman
untuk
dan
keuangan.Watts dan Zimmerman (1990:
kompetensi akan meningkat sehingga hasil
139) menyatakan dalam hipotesis utang
audit atas laporan keuangan lebih akurat.
(debt covenant hypothesis) bahwa semakin
Akan tetapi, biaya audit oleh auditor
tinggi utang suatu perusahaan atau semakin
spesialis jauh lebih tinggi dibanding auditor
dekat
nonspesialis. Hal ini memicu terjadinya
perusahaan
kearah
pelanggaran
pergantian auditor.
persyaratan utang yang didasarkan atas
angka
akuntansi
terdorong
untuk
maka
manajer
menyajikan
akan
laporan
keuangan dengan integritas yang rendah
70
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
METODE PENELITIAN
menerbitkan laporan keuangan dengan
Desain Penelitian
satuan
variabelnya,
penelitian
uang
Dollar
akan
dikeluarkan dari sampel.
Berdasarkan tingkat penjelasan dari
kedudukan
mata
d. Perusahaan
ini
memiliki
nilai
ekuitas
termasuk penelitian asosiatif kausal, yaitu
positif
penelitian
karena nilai ekuitas negatif dapat
yang
mencari
pengaruh
(hubungan) sebab akibat karena bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
selama
periode
2008-2013
menyebabkan Leverage menjadi bias.
variabel
e. Perusahaan mengungkapkan data yang
independen terhadap variabel dependen
diperlukan
dalam
penelitian
(Sugiyono: 2012: 56).
lengkap selama periode 2008-2013.
Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan
kriteria
yang
telah
Penelitian ini dilaksanakan di Bursa
ditetapkan,
Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.
perusahaan
Penelitian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ini
dilaksanakan
padabulan
(BEI)
November-Februari2015.
terdapat
secara
sembilan
pertambangan
selama
tahun
yang
2008
sampai
dengan tahun 2013 yang dijadikan
sampel.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-
a. Integritas Laporan Keuangan
2013.
Penentuan
sampel
Integritas
dilakukan
Laporan
Keuangan
berdasarkan metode purposive sampling
dalam penelitian ini diukur dengan
dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
menggunakan indeks konservatisme.
a. Perusahaan tergolong dalam industri
Indeks
konservatisme
digunakan
pertambangan yang terdaftar di Bursa
dengan
alasan
keidentikan
Efek Indonesia periode 2008-2013.
konservatisme yang menyajikan laporan
b. Perusahaan
menerbitkan
keuangan
laporan
yang
understate
yang
keuangan untuk periode yang berakhir
memiliki risiko lebih kecil dibanding
pada 31 Desember 2008 sampai dengan
laporan
31 Desember 2013.
Pengukuran
c. Perusahaan
menerbitkan
laporan
dengan
keuangan dalam satuan mata uang
Rupiah
sehingga
perusahaan
keuangan
indeks
Model
yang
overstate.
konservatisme
Beaver
dan
(Market to Book Ratio), yaitu:
yang
71
Ryan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
ILKit=
Harga Pasar Saham
perusahaan menggunakan rasio Total
Nilai Buku Saham
Utang terhadap Total Aset (debt ratio):
b. Kepemilikan Institusional
LVRG =
Susiana dan Herawaty (2007: 8)
menyatakan Kepemilikan Institusional
merupakan
perusahaan
persentase
yang
Total Aset
f. Spesialisasi Industri Auditor
saham
dimiliki
TotalUtang
Spesialisasi
oleh
Industri
Auditor
perusahaan lain baik yang berada di
merupakan banyak perusahaan dengan
dalam maupun luar negeri serta saham
industri sejenis yang menjadi klien
pemerintah dalam maupun luar negeri.
KAP
INST =
Jumlah saham yang dimiliki institusional
Jumlah saham yang beredar
pengamatan.
diukur
dengan menghitung persentase jumlah
klien yang diaudit dalam satu industri
Kepemilikan
sebagai berikut:
Manajerial
proporsi
saham
Jumlah perusahaan yang diaudit KAP dalam satu industri
Jumlah perusahaan di dalam industri
yang
dimiliki manajemen yang secara aktif
turut dalam pengambilan keputusan
perusahaan,
tahun
Spesialisasi industri auditor
c. Kepemilikan Manajerial
merupakan
pada
meliputi
direksi
Teknik Pengumpulan Data
dan
Data yang digunakan dalam penelitian
komisaris.
ini adalah data sekunder yang berupa
Jumlah saham yang dimiliki manajemen
MNJMN =
Jumlah saham yang beredar
laporan keuangan perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
d. Ukuran Perusahaan
untuk tahun 2008-2013 sehingga teknik
Ukuran Perusahaan merupakan
pengumpulan data yang digunakan adalah
besar kecilnya suatu perusahaan yang
teknik dokumentasi. Laporan keuangan
dapat dilihat dari total aset (Ardi
tersebut dapat diakses melalu situs BEI yaitu
Murdoko dan Lana, 2007: 2). Ukuran
www.idx.co.id. Literatur lainnya diperoleh
Perusahaan
dari buku, jurnal penelitian, skripsi, artikel,
dalam
penelitian
ini
dihitung dengan logaritma natural dari
dan berita.
total aset.
Teknik Analisis Data
e. Leverage
a. Uji Statistik Deskriptif
Leverage merupakan pengukur
Dalam penelitian ini, analisis
besarnya aset yang dibelanjakan dari
deskriptif digunakan untuk mengetahui
utang.
tingkat Integritas Laporan Keuangan,
Perhitungan
Leverage
72
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional,
Ukuran
3) Uji Multikolinieritas
Perusahaan,
Uji multikolinieritas bertujuan
Leverage, dan Spesialisasi Auditor di
untuk menguji ada atau tidaknya
Bidang Industri Klien. Pengukuran
korelasi antarvariabel independen
yang digunakan adalah nilai minimum,
dalam model regresi. Cara untuk
nilai maksimum, nilai rata-rata, nilai
mengetahui
tengah dan deviasistandar.
multikolinieritas dengan melihat
nilai
ada
atau
dan
tolerance
tidaknya
Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff
b. Uji Asumsi Klasik
yang
1) Uji Normalitas
Menurut
Imam
umum
digunakan
untuk
menunjukkan
Ghozali,
adanya
(2011: 160-165), uji normalitas
multikolonieritas
bertujuan untuk menguji apakah
Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
dalam
nilai VIF ≥ 10 (Imam Ghozali,
model
regresi,
variabel
pengganggu atau residual memiliki
adalah
nilai
2011: 105-106).
distribusi normal. Dalam penelitian
4) Uji Heteroskedastisitas
ini, uji normalitas akan dilakukan
Uji
heteroskedastisitas
dengan uji statistik nonparametrik
bertujuan untuk menguji apakah
Kolmogorov Smirnov (K-S). Data
dalam
berdistribusi
ketidakseimbangan variance dari
normal
apabila
residual
signifikansi lebih dari 0,05.
autokorelasi
regresi
satu
terjadi
pengamatan
ke
pengamatan lain. Untuk mendeteksi
2) Uji Autokorelasi
Uji
model
ada
bertujuan
atau
tidaknya
untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan
kesalahan
dengan
periode
pengganggu
t
dengan
pada
cara
Uji
Glejseryang
meregres nilai absolut residual
kesalahan
pengganggu pada periode t-1 yang
terhadap
variabel
dilakukan dengan menggunakan
(Gujarati dalam Imam Ghozali,
Run Test. Autokorelasi tidak terjadi
2011:
apabila probabilitas signifikan lebih
independen
besar dari α = 0,05(Imam Ghozali,
statistik
2011: 110, 120-121).
dependen, maka terdapat indikasi
142).
independen
Apabila
variabel
signifikan
secara
memengaruhi
variabel
terjadi heteroskedastisitas (Imam
Ghozali, 2011: 143).
73
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
peningkatan
5) Uji Linearitas
Uji
untuk
linearitas
penurunan variabel dependen
digunakan
mengetahui
ataupun
yang
apakah
didasarkan
spesifikasi model sudah benar atau
perubahan
tidak. Uji linieritas dapat dilakukan
independen.
pada
variabel
dengan Uji Lagrange Multipler.
INST
: Kepemilikan Institusional
Apabila nilai c2 hitung > c2 tabel,
MNJMN
: Kepemilikan Manajerial
maka hipotesis yang menyatakan
UKRPRSH
: Ukuran Perusahaan
model
LVRG
: Leverage
SPCLIND
: Spesialisasi Industri Auditor
linier
ditolak
(Imam
Ghozali, 2011: 169).
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis
Analisis regresi linier sederhana ini
regresi
linier
berganda
digunakan untuk menguji pengaruh parsial
digunakan untuk menguji pengaruh seluruh
variabel
variabel
variabel
independen
dependen. Apabila nilai thitung > nilai ttabel
terhadap
integritas
dan probabilitas signifikansi kurang dari
Apabila
nilai
0,05, maka H0 ditolak dan
probabilitas
independen
alternatif
yang
terhadap
menyatakan
hipotesis
secara
laporan
Fhitung>Ftabel
signifikansi
simultan
keuangan.
dan
nilai
kurang
dari
0,05l,makaH0 ditolak dan hipotesis alternatif
variabel
independen secara individual mempengaruhi
yang
menyatakan
semua
variabel
variabel dependen diterima.
independen secara simultan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel
Persamaan regresinya adalah sebagai
dependen diterima.
berikut:
Persamaan regresinya adalah sebagai
ILK = a + b3 INST
berikut:
ILK = a + b2 MNJMN
ILK = a + b3 UKRPRSH
ILK= b0 + b1INST+ b2MNJMN+
ILK = a + b4 LVRG
b3UKRPRSH+
ILK = a + b5 SPCLIND
b5SPCLIND
b4LVRG
+
Keterangan:
ILKit
Keterangan:
: Integritas Laporan Keuangan
ILK
: Integritas Laporan Keuangan.
yang diukur dengan indeks
a
: Harga Konstan
konservatisme
b1-b5
: Koefisien
menunjukkan
regresi
yang
angka
74
b0
: Konstanta
b1- b5
: Koefisien Regresi
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
INST
: Kepemilikan Institusional
MNJMN
: Kepemilikan Manajerial
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
UKRPRSH : Ukuran Perusahaan
LVRG
Uji normalitas dilakukan dengan
: Leverage
uji Kolmogorov Smirnov (K-S) dan
SPCLIND : Spesialisasi Industri Auditor
diperoleh
HASIL
PENELITIAN
nilai
signifikansi
Unstandardized
DAN
untuk
sebesar
Residual
nilai signifikansi yang diharapkan yaitu
0,05 (0,093 > 0,05), maka dapat
Deviation
N
Std.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Mean
diperoleh sebesar 0,093 lebih besar dari
Max.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Min.
0,093. Karena nilai signifikansi yang
Range
PEMBAHASAN
disimpulkan bahwa data residual pada
penelitian
ini
berdistribusi
dengan
1,598
1,602
8,210
54
0,107
ILK
8,102
normal
b. Hasil Uji Autokorelasi
nilai
0,265
0,550
0,960
54
0,000
INST
0,960
Hasil uji Run Test menunjukkan
probabilitas
signifikan
0,410.
Karena nilai probabilitas sebesar 0,410
diharapkan yaitu 0,05 (0,410> 0,05),
0,154
0,061
0,762
N
54
0,000
MNJM
0,762
lebih besar dari nilai probabilitas yang
maka dapat disimpulkan bahwa residual
1,719
27,814
30,716
RSH
54
25,418
UKRP
5,298
random
(acak)
terjadi
c. Hasil Uji Multikolinieritas
0,183
uji
multikolinieritas
menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen
yang
memiliki
nilai
tolerance kurang dari 0,10 dan nilai
0,070
0,446
0,084
0,156
0,690
0,846
0,238
54
0,024
ND
0,214
SPCLI
54
tidak
autokolerasi antarresidual.
Hasil
LVRG
atau
VIF
juga menunjukkan tidak
ada
satupun variabel yang memiliki nilai
Valid N
(list
VIF
54
lebih
disimpulkan
wise)
dari
10,
bahwa
maka
dapat
tidak
ada
multikolinieritas antarvariabel dalam
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
model regresi.
75
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Hasil uji Glejser menunjukkan
Linier Sederhana
bahwa tidak ada satupun variabel nilai
Variabel
Variabel
probabilitas seluruh variabel melebihi
Independen
Dependen
satupun
X1
variabel yang berpengaruh signifikan
thitung
Sig.
Y
4,489
0,000
X2
Y
-1,586
0,119
terhadap absolut residual, maka dapat
X3
Y
3,814
0,000
disimpulkan bahwa variabel-variabel
X4
Y
-2,202
0,032
dalam model regresi penelitian ini
X5
Y
4,953
0,000
0,05
sehingga
tidak
terbebas
ada
dari
masalah
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
heteroskedastisitas.
e. Hasil Uji Linearitas
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa:
Hasil Uji Lagrange Multiplier
a. Kepemilikan Institusional berpengaruh
2
menunjukkan nilai R sebesar 0,013
positif
dengan jumlah n observasi 54, maka
Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan
2
besarnya nilai c hitung adalah 54 x
terhadap
Integritas
Laporan
nilai thitung sebesar 4,489 yang lebih
2
0,013 = 0,702. Nilai c tabel dengan df
besar dari nilai ttabel yaitu 2,005 (4,489>
54 pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu
2,005)
2
67,5. Karena nilai c hitung lebih kecil
dari
2
nilai
c
disimpulkan
tabel,
bahwa
maka
model
dan
dapat
kecil dari tingkat signifikansi yang
regresi
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
Keberadaan investor institusional dapat
mengoptimalkan
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
digunakan
regresi
untuk
Kepemilikan
Perusahaan
pengawasan
terhadap kinerja manajemen sehingga
sederhana
dapat
menguji
pengaruh
oportunistik manajemen yang bertindak
(X1),
dengan mengutamakan kepentingannya
Manajerial
(X3),
fungsi
linier
Institusional
Kepemilikan
probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
adalah linier.
Analisis
nilai
(X2),
Ukuran
tindakan
sendiri.
dan
b. Kepemilikan
Spesialisasi Industri Auditor (X5) secara
berpengaruh
parsial
Laporan Keuangan. Hal ini dibuktikan
terhadap
Leverage
Integritas
(X4),
meminimalkan
Laporan
Keuangan (Y).
Manajerial
terhadap
dengan nilai thitung sebesar
tidak
Integritas
-1,586 yang
lebih besar dari nilai ttabel yaitu -2,005 (76
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
1,586 > -2,005) dan nilai probabilitas
d. Leverage berpengaruh negatif terhadap
signifikansi sebesar 0,119 yang lebih
Integritas Laporan Keuangan. Hal ini
besar dari tingkat signifikansi yang
dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -
ditentukan, yaitu 0,05 (0,119 > 0,05).
2,002 yang lebih kecil dari nilai ttabel
Persentase kepemilikan
manajerial
yaitu 2,005 (-2,202 < -2,005) dan nilai
ini terlalu kecil,
probabilitas signifikansi sebesar 0,032
dalam
penelitian
yaitu
rata-rata
manajer
6,06%
kurang
berperan
sehingga
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
dalam
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
pengambilan keputusan. Brigham dan
0,05).
Houston
Hal
(2012:
383)
menyatakan
ini
dapat
dijelaskan
manajer umumnya memiliki saham
hipotesis
dalam perusahaan terbuka yang mereka
hypothesis), yaitu semakin tinggi utang
kelola. Akan tetapi, kepemilikan pribadi
suatu perusahaan atau semakin dekat
tersebut biasanya tidak cukup untuk
perusahaan
memberikan
persyaratan utang yang didasarkan atas
hak
suara
dalam
utang
ke
(debt
dengan
arah
covenant
pelanggaran
angka akuntansi maka manajer akan
pengambilan keputusan.
c. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terdorong untuk menyajikan laporan
terhadap Integritas Laporan Keuangan.
keuangan dengan integritas yang rendah
Hal ini dibuktikan dengan nilai Hal ini
melalui pemilihan prosedur-prosedur
dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
akuntansi
3,814 yang lebih besar dari nilai ttabel
periode mendatang ke periode berjalan
yaitu 2,005 (3,814 > 2,005) dan nilai
(Watts dan Zimmerman, 1990: 139).
yang
e. Spesialisasi
probabilitas signifikansi sebesar 0,000
memindahkan
Industri
laba
Auditor
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
berpengaruh positif terhadap Integritas
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
Laporan Keuangan. Hal ini dibuktikan
0,05).
dengan nilai thitung sebesar 4,953 yang
Banyaknya sorotan baik oleh pasar
lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,005
maupun publik terhadap perusahaan
(4,953 > 2,005) dan nilai probabilitas
besar
mendorong
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
mengungkapkan
kecil dari tingkat signifikansi yang
terbukti
perusahaan
informasi
untuk
secara
mencerminkan
berintegritas
mampu
jujur
laporan
guna
sehingga
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
keuangan
Pengalaman
dan
kompetensi
yang
dimiliki auditor spesialis memudahkan
mewujudkan
untuk menemukan salah saji dalam
akuntabilitas publik.
77
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
laporan keuangan sehingga Integritas
dari tingkat signifikansi yang ditentukan,
Laporan Keuangan meningkat.
yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
digunakan
regresi
untuk
Kepemilikan
linier
berganda
menguji
pengaruh
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
(X1),
faktor-faktor yang mempengaruhi Integritas
Institusional
Kepemilikan
Manajerial
(X2),
Simpulan
Laporan
Ukuran
Keuangan
perusahaan
dan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Spesialisas Industri Auditor (X5) secara
Indonesia periode 2008-2013 menggunakan
simultan
analisis regresi linier berganda dengan
Perusahaan
(X3),
(X4),
Leverage
terhadap
Integritas
Laporan
bantuan program SPSS Statistic 17.0, dapat
Keuangan (Y).
disimpulkan bahwa:
a. Kepemilikan Institusional berpengaruh
Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Regresi
signifikan terhadap Integritas Laporan
Linier Sederhana
Variabel
Variabel
Independen
Dependen
X1, X2,
Y
Keuangan perusahaan pertambangan
F hitung Sig.
yang terdaftar di BEI periode 20088,009
2013. Hal ini dibuktikan dengan nilai
0,000
X3, X4,
thitung sebesar 4,489 yang lebih besar
dan X5
dari nilai ttabel yaitu 2,005 (4,489>
2,005)
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
dan
nilai
probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
kecil dari tingkat signifikansi yang
bahwa
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
Kepemilikan
Kepemilikan
Perusahaan,
Institusional,
Manajerial,
Ukuran
b. Kepemilikan
dan
Spesialisasi
berpengaruh
Leverage,
Manajerial
tidak
signifikan
terhadap
IndustriAuditor secara simultan berpengaruh
Integritas
Laporan
Keuangan
terhadap Integritas Laporan Keuangan Hal
perusahaan
pertambangan
ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
8,009 yang lebih besar dari nilai Ftabel yaitu
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
2,40 (8,009 > 2,40) dan nilai probabilitas
-1,586 yang lebih besar dari nilai ttabel
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
yaitu -2,005 (-1,586 > -2,005) dan nilai
yang
probabilitas signifikansi sebesar 0,119
yang
78
lebih
besar
dari
tingkat
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
signifikansi yang ditentukan, yaitu 0,05
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
(0,119 > 0,05).
0,05).
c. Ukuran
Perusahaan
f. Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
berpengaruh
signifikan terhadap Integritas Laporan
Manajerial,
Keuangan perusahaan pertambangan
Leverage,
yang terdaftar di BEI periode 2008-
IndustriAuditor
2013. Hal ini dibuktikan dengan nilai
berpengaruh
thitung sebesar 3,814 yang lebih besar
Laporan
dari nilai ttabel yaitu 2,005 (3,814>
pertambangan yang terdaftar di BEI
2,005)
probabilitas
periode 2008-2013. Hal ini dibuktikan
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
dengan nilai Fhitung sebesar 8,009 yang
kecil dari tingkat signifikansi yang
lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 2,40
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
(8,009 > 2,40) dan nilai probabilitas
dan
nilai
Ukuran
Perusahaan,
dan
Spesialisasi
secara
bersamaan
terhadap
Integritas
Keuangan
perusahaan
signifikan
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
terhadap Integritas Laporan Keuangan
kecil dari tingkat signifikansi yang
perusahaan
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
d. Leverage
berpengaruh
pertambangan
yang
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
Saran
-2,002 yang lebih kecil dari nilai ttabel
Berdasarkan hasil penelitian dan hal-
yaitu 2,005 (-2,202 < -2,005) dan nilai
hal yang berkaitan dengan keterbatasan
probabilitas signifikansi sebesar 0,032
penelitian
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
memberikan saran sebagai berikut:
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
a. Bagi Perusahaan
berpengaruh
maka
Perusahaan
0,05).
e. Spesialisasi
ini,
peneliti
dapat
hendaknya
terus
Industri
Auditor
berupaya untuk menyajikan laporan
signifikan
terhadap
keuangan dengan integritas yang tinggi.
Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor
Integritas
Laporan
perusahaan
pertambangan
yang
yang
paling
berpengaruh
terhadap
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
Integritas Laporan Keuangan adalah
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
Kepemilikan Institusional. Oleh karena
4,953 yang lebih besar dari nilai ttabel
itu,
yaitu 2,005 (4,953 > 2,005) dan nilai
meningkatkan
probabilitas signifikansi sebesar 0,000
saham
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
institusional tertarik untuk berinvestasi
79
perusahaan
hendaknya
proporsi
institusional.
kepemilikan
Agar
investor
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
di perusahaan, perusahaan hendaknya
penelitian
telah
dilakukan
mengungkapkan
sebelumnya. Selain itu,
penelitian
informasi
yang
yang
lengkap dan sesuai dengan kondisi
selanjutnya
pasar modal. Salah satu informasi yang
variabel independen lainnya seperti
dapat menarik investor
reputasi
berupa aksi
dapat
auditor,
menambahkan
tenur
audit
dan
korporasi (corporate action) seperti
sebagainya guna menguji Integritas
pembagian dividen, penerbitan saham
Laporan Keuangan.
bonus, stock split, dan sebagainya.
Hasil
penelitian
juga
DAFTAR PUSTAKA
AgoengWijaya.
menunjukkan Industri Auditor memiliki
(2010).
“ICW
Ungkap
pengaruh yang besar terhadap integritas
Manipulasi Penjualan Batu Bara Grup
laporan keuangan. Oleh karena itu,
Bakrie”.
perusahaan hendaknya menggunakan
http://www.tempo.co/read/news/2010/
auditor spesialis industri yang lebih
02/15/087225895/ICW-Ungkap-
memiliki pengalaman dan keahlian
Manipulasi-Penjualan-Batu-Bara-
sehingga Integritas Laporan Keuangan
Grup-Bakrie/
dapat tercapai dan memenuhi kebutuhan
September 2014.
investor
dan
pengguna
laporan
(2007).
b. Bagi Pengguna Laporan Keuangan
hendaknya
laporan
mengumpulkan
pada
dari
tanggal
24
Ardi Murdoko Sudarmaji dan Lana Sularto.
keuangan lainnya.
Pengguna
Diambil
“Pengaruh
Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
keuangan
dan Tiper Kepemilikan Perusahaan
segala
terhadap Luas Voluntary Disclosure
informasi terkait kondisi perusahaan
Laporan
Keuangan
Tahunan”.
tidak terbatas pada laporan keuangan
Proceeding
PESAT
(Psikologi,
sehingga dapat membuat keputusan
Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil.
yang memiliki konsekuensi ekonomi
Vol. 2.
secara tepat dan risiko yang timbul dari
Arrens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark
keputusan tersebut dapat diminimalkan.
S. Beasley. (2006). Auditing dan Jasa
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
Assurance. Jakarta: Erlangga.
Penelitian selanjutnya sebaiknya
Brian J. Bushee. (1998). “Institutional
melakukan penelitian yang sama untuk
Investors, Long Term Investment, and
jenis
Earnings Management”. Diakses dari
industri
yang
lain
sehingga
diperoleh sampel yang lebih banyak
http://ssrn.com/
guna
November 2014.
memperkuat
hasil
penelitian80
pada
tanggal
2
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Meiryananda
Brigham, Eugene F, Joul F. Houston.
(2012).
Dasar-dasar
dan
Governance,
and
Performance.
True
31
Informasi”.
Financial
Akuntansi. 14 (3). Hlm: 193-212.
Jurnal
(2007).
Oktober
Laba
IAI. (2007). Standar Akuntansi Keuangan
September
2007.
dan
“Pengaruh
Corporate
terhadap
Manajemen
Industri
Perbankan
Governance
1
Bisnis
Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan.
dari
2014.
Per
Corporate
Corporate
Diakses
http://papers.ssrn.com/
Mekanisme
Governance terhadap Pengungkapan
Cornett, Marcia Millon, et al. (2006).
Management,
(2012).
“Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
“Earning
Permanasari.
di
Indonesia”.
Jakarta:
Salemba Empat.
Simposium
Nasional
Akuntansi X.
N. P. Yani Wulandari dan I Ketut Budiartha.
Ida Ayu SriGayatri dan I Dewa Gede
Dharma Suputra. (2013). “Pengaruh
(2014).
Corporate
Kepemilikan,
Governance,
Ukuran
“Pengaruh
Struktur
Komite
Audit,
Perusahaan dan Leverage Terhadap
Komisaris Independen, dan Dewan
Integritas Laporan Keuangan”. E-
Direksi terhadap Integritas Laporan
Jurnal Universitas Udayana. 5(2).
Keuangan”.
Hlm. 345-360.
Udayana. 7(3).Hlm. 574-586.
Multivariate dengan Program IBM
(2003).
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Mekanisme
Universitas Diponegoro Yogyakarta.
dan
Jama’an. (2008). “Pengaruh Mekanisme
Integritas
Corporate
Indikasi
Hubungan
Governance
Manajemen
Laba”.
Rozania,
Ratna
Anggraini
ZR,
dan
terhadap
Marsellisa Nindito. (2013). “Pengaruh
Keuangan”.
Mekanisme Corporate Governance,
Publik
Laporan
“Analisis
Simposium Nasional Akuntansi VI.
Corporate Governance, dan Kualitas
Akuntan
Universitas
Pranata Puspa M., dan Mas’ud Machfoedz.
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Kantor
E-jurnal
Simposium Nasional Akuntansi.
Pergantian Auditor, dan Spesialisasi
Jensen, Michael C., dan William H.
Industri Auditor terhadap Integritas
Meckling. (1976). ”Theory of the
Laporan
Firm: Managerial Behaviour, Agency
Nasional Akuntansi XVI. Hlm. 3480-
Cost,
3499.
and
Ownership
Structure”.
Keuangan.
Simposum
Sri Haniati dan Fitriany. (2010). ”Pengaruh
Journal of Financial Economics. 3(4).
Konservatisme
Pp. 305-360.
81
Terhadap
Asimetri
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Informasi
dengan
Menggunakan
Beberapa
Model
Pengukuran
dan Kualitas Audit terhadap Integritas
Laporan
Konservatisme. Simposium Nasional
(2012).
Watts, Ross L., and Jerold R. Zimmerman.
Statistika
(1990). “Positive Accounting Theory:
untuk
A
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susiana dan Arleen Herawaty. (2007).
“Analisis
Mekanisme
Simposium
Nasional Akuntansi X.
Akuntansi XIII.
Sugiyono.
Keuangan”.
Pengaruh
Corporate
Ten
Year
Perspective”.
The
Accounting Review. 65 (1). Pp. 131-
Independensi,
156.
governance,
82
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)
Atik Fajaryani
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
atikfajaryani@gmail.com
Abstrak: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1)
Kepemilikan Institusional terhadap Integritas Laporan Keuangan, 2) Kepemilikan Manajerial
terhadap Integritas Laporan Keuangan, 3) Ukuran Perusahaanterhadap Integritas Laporan
Keuangan, 4) Leverageterhadap Integritas Laporan Keuangan, 5) Spesialisasi Industri
Auditor terhadap Integritas Laporan Keuangan, 6) Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Industri Auditor terhadap
Integritas Laporan Keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2013. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif
(hubungan). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
sederhana, dan analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan Institusional
berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤
0,05), 2) Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan
dengan Sig. 0,119 (0,119 > 0,05), 3) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap
Integritas Laporan Keuangan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05), 4) Leverage berpengaruh negatif
terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,032 (0,032 ≤ 0,05, 5) Spesialisasi
Industri Auditor berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan nilai Sig. 0,000
(0,000 ≤ 0,05), dan 6) Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran
Perusahaaan, Leverage, dan Spesialiasi Industri Auditor secara bersamaan berpengaruh
positif terhadap Integritas Laporan Keuangan dengan nilai Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05).
Kata Kunci: Integritas Laporan Keuangan, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Industri Auditor
Abstract: Analysis of Factors that Influence Integrity of Financial Statement (Empirical
Study on Mining Companies that Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2008-2013).
The purpose of this research is to determine the influence of: 1)Institutional Ownership
toward Integrity of Financial Statements, 2) Managerial Ownership toward Integrity of
Financial Statements,3) Company Size toward Integrity of Financial Statements, 4) Leverage
toward Integrity of Financial Statements, 5) Auditor Industry Specialization toward Integrity
of Financial Statements, and 6) Institutional Ownership, Managerial Ownership, Company
Size, Leverage, and Auditor Industry Specialization on mining companies that listed in
Indonesia Stock Exchange Period 2008-2013. This research included in associative
(relationship) research. The population in this research were mining companies that listed in
Indonesia Stock Exchange period 2008-2013 and the selection of sample used purposive
67
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
sampling method. This research used simple linear regression analysis and multiple linear
regression analysis to analyze data.
The results of this research showed that 1) Institutional Ownership has positive
influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05),2)
Managerial Ownership does not have influence toward Integrity of Financial Statements with
Sig. 0,119 (0,119 > 0,05), 3) Company Size has positive influence toward Integrity of
Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05),4) Leverage has negative influence
toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,032 (0,032 ≤ 0,05),5) Auditor Industry
Specialization has positive influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000
(0,000 ≤ 0,05), and 6) Institutional Ownership, Managerial Ownership, Company size,
leverage, and Auditor Specialization in Industrial Sector Clients simultaneously has positive
influence toward Integrity of Financial Statements with Sig. 0,000 (0,000 ≤ 0,05).
Keywords:
Integrity of Financial Statements, Institutional Ownership, Managerial
Ownership, Company Size, Leverage, and Auditor Industry Specialization
Indonesia sebagai negara berkembang
PENDAHULUAN
SAK (2007: 1, 3) menyatakan laporan
keuangan
merupakan
penyajian
dengan integritas yang lemah seperti kasus
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
PT Kimia Farma Tbk dan kasus Bank
suatu
entitas
yang
suatu
tidak lepas dari kasus penyajian laporan
bertujuan
untuk
Lippo. Selain itu, kasus lemahnya integritas
menyediakan informasi mengenai
posisi
laporan keuangan juga melibatkan tiga
keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
perusahaan pertambangan yaitu PT Arutmin
keuangan perusahaan dalam suatu periode
Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, dan induk
tertentu. Berbagai informasi ini digunakan
perusahaan
tersebut,
oleh para pemakai laporan keuangan seperti
Resources
Tbk.
investor, kreditur, karyawan, pemerintah
tersebut diduga telah melakukan rekayasa
dan pemakai lainnya guna pembuatan
laporan
penjualan
keputusan
negara
mengalami
ekonomi.
Oleh
karena
itu,
yaitu
PT
Bumi
Perusahaan-perusahaan
yang
menyebabkan
kerugian
hingga
laporan keuangan harus disajikan dengan
mencapai US$620,49 juta (Agoeng Wijaya,
integritas yang tinggi. Mayangsari dalam
2010). Kondisi ini menimbulkan pertanyaan
Jama’an (2008: 2) mendefinisikan integritas
mengenai tata kelola perusahaan (corporate
laporan keuangan sebagai ukuran sejauh
governance)
mana laporan keuangan yang disajikan
mencegah
manajemen menunjukkan informasi yang
dengan integritas yang rendah. integritas
benar dan jujur sehingga tidak menyesatkan
laporan keuangan dapat
para penggunanya.
sehingga
penyajian
tidak
laporan
mampu
keuangan
Struktur kepemilikan yang terdiri dari
kepemilikan institusional dan kepemilikan
68
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
manajerial
merupakan
governance
yang
mekanisme
kontrol
aspek
mendorong manajemen untuk meningkatkan
corporate
dipandang
kinerjanya
sebagai
guna
memenuhi
harapan
guna
pemegang saham yang salah satunya adalah
mengurangi konflik keagenan. Brian J.
manajemen itu sendiri. Hal ini selaras
Bushee (1998: 7) menyatakan keberadaan
dengan hasil penelitian Pranata Puspa M.
investor institusional dapat mengurangi
dan
insentif para manajer yang bertindak dengan
menyimpulkan
mengutamakan kepentingan sendiri. Selain
manajerial
itu, investor institusional juga merupakan
ketidakselarasan kepentingan manajemen
investor
dengan pemegang saham. Akan tetapi, peran
yang
yang
tepat
berpengalaman
Mas’ud
Machfoedz
(2003)
bahwa
yang
kepemilikan
dapat
mengurangi
dapat
ganda yang dimiliki manajemen sebagai
mengoptimalkan fungsi pengawasan dan
pemilik dan pengelola dapat memberikan
tidak
kendali yang lebih besar bagi manajemen
(shopisticated)
mudah
manajer
sehingga
diperdaya
seperti
oleh
tindakan
manipulasi
laporan
untuk
mengambil
keuangan. Penelitian N. P. Yani Wulandari
mengutamakan
dan Budiartha (2014) menunjukkan bahwa
sendiri.
kepemilikan
institusional
tindakan
kepentingan
dengan
manajemen
Nasution dan Setiawan (2007: 10)
berpengaruh
positif terhadap integritas laporan keuangan.
menyatakan
Akan tetapi, terdapat investor isntitusional
berperan penting dalam penyajian laporan
yang berfokus pada laba saat ini yang
keuangan yang berintegritas. Perusahaan
menyebabkan peran investor institusional
dianggap lebih banyak melakukan praktik
dalam fungsi pengawasan tidak dapat
manajemen laba daripada perusahaan besar.
dilakukan secara efektif. Selain itu, fokus
Hal
investor pada laba saat ini juga mendorong
perusahaan,
manajemen untuk memenuhi tujuan laba
dibutuhkan oleh investor guna pengambilan
investor
keputusan semakin banyak. Selain itu,
dengan
melakukan
manipulasi
ini
bahwa
ukuran
dikarenakan
maka
perusahaan
semakin
besar
informasi
yang
perusahaan besar mendapatkan sorotan lebih
(Cornett et al, 2006: 5).
Kepemilikan saham oleh manajemen
dari masyarakat sehingga perusahaan akan
seperti direksi dan komisaris yang aktif
lebih berhati-hati dalam menyajikan laporan
dalam pengambilan keputusan dipercaya
keuangan. Berbeda dengan perusahaan kecl
dapat
kepentingan
yang cenderung memperlihatkan kondisi
manajemen dengan kepentingan pemegang
perusahaan yang selalu berkinerja baik agar
saham (Jensen dan Meckling, 1976: 339).
investor
Semakin tinggi kepemilikan manajerial akan
perusahaan tersebut. Hal ini selaras dengan
menyelaraskan
69
menenamkan
modalnya
pada
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
hasil penelitian Ida Ayu S. G. dan I. D. G.
melalui
Dharma Suputra (2013) yang menyatakan
akuntansi yang memindahkan laba periode
bahwa
mendatang ke periode berjalan.
ukuran
perusahaan
berpengaruh
pemilihan
prosedur-prosedur
positif terhadap integritas laporan keuangan.
Kegiatan audit memiliki kontribusi
Selain ukuran perusahaan, pendanaan
dalam penyajian laporan keuangan yang
dari utang (leverage) juga dapat mendorong
berintegritas. Bertolak dari independensi
perusahaan
laporan
dan kompetensi yang dimiliki akuntan
keuangan yang berintegritas. Schiper dalam
publik, pengguna laporan keuangan seperti
Meiryananda (2012: 4) mengungkapkan
investor dan kreditur yang mengandalkan
untuk menghilangkan keraguan kreditur
laporan
akan
dalam
keputusan menganggap opini kewajaran atas
memenuhi kewajibannya, perusahaan perlu
laporan keuangan yang dikeluarkan akuntan
mengungkapkan informasi dengan integritas
publik sebagai indikasi integritas laporan
yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan
keuangan (Arrens, Elder, dan Beasley, 2006:
dengan leverage yang tinggi memiliki
11).
untuk
kemampuan
menyajikan
perusahaan
keuangan
dalam
pembuatan
kewajiban untuk mengungkapka informasi
Rozania, Ratna dan Marsellisa (2013:
secara lebih luas dibandingkan perusahaan
3482) menyatakan persaingan dan kompetisi
dengan leverage yang rendah.
yang ketat dalam profesi akuntan publik dan
Akan tetapi, semakin tinggi leverage
terbitnya berbagai peraturan dalam industri
perusahaan akan meningkatkan risiko yang
tertentu
dihadapi investor sehingga mereka menuntut
membedakan diri dari KAP lainnya. Salah
perusahaan untuk memperoleh keuntungan
satu cara KAP membedakan diri adalah
yang besar. Kondisi ini memicu manajer
dengan spesialiasi dalam industri klien.
untuk melakukan manajemen laba yang
Dengan mengaudit berbagai klien dalam
berdampak
industri
pada
integritas
laporan
mendorong
yang
sama,
KAP
pengalaman
untuk
dan
keuangan.Watts dan Zimmerman (1990:
kompetensi akan meningkat sehingga hasil
139) menyatakan dalam hipotesis utang
audit atas laporan keuangan lebih akurat.
(debt covenant hypothesis) bahwa semakin
Akan tetapi, biaya audit oleh auditor
tinggi utang suatu perusahaan atau semakin
spesialis jauh lebih tinggi dibanding auditor
dekat
nonspesialis. Hal ini memicu terjadinya
perusahaan
kearah
pelanggaran
pergantian auditor.
persyaratan utang yang didasarkan atas
angka
akuntansi
terdorong
untuk
maka
manajer
menyajikan
akan
laporan
keuangan dengan integritas yang rendah
70
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
METODE PENELITIAN
menerbitkan laporan keuangan dengan
Desain Penelitian
satuan
variabelnya,
penelitian
uang
Dollar
akan
dikeluarkan dari sampel.
Berdasarkan tingkat penjelasan dari
kedudukan
mata
d. Perusahaan
ini
memiliki
nilai
ekuitas
termasuk penelitian asosiatif kausal, yaitu
positif
penelitian
karena nilai ekuitas negatif dapat
yang
mencari
pengaruh
(hubungan) sebab akibat karena bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
selama
periode
2008-2013
menyebabkan Leverage menjadi bias.
variabel
e. Perusahaan mengungkapkan data yang
independen terhadap variabel dependen
diperlukan
dalam
penelitian
(Sugiyono: 2012: 56).
lengkap selama periode 2008-2013.
Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan
kriteria
yang
telah
Penelitian ini dilaksanakan di Bursa
ditetapkan,
Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.
perusahaan
Penelitian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ini
dilaksanakan
padabulan
(BEI)
November-Februari2015.
terdapat
secara
sembilan
pertambangan
selama
tahun
yang
2008
sampai
dengan tahun 2013 yang dijadikan
sampel.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-
a. Integritas Laporan Keuangan
2013.
Penentuan
sampel
Integritas
dilakukan
Laporan
Keuangan
berdasarkan metode purposive sampling
dalam penelitian ini diukur dengan
dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
menggunakan indeks konservatisme.
a. Perusahaan tergolong dalam industri
Indeks
konservatisme
digunakan
pertambangan yang terdaftar di Bursa
dengan
alasan
keidentikan
Efek Indonesia periode 2008-2013.
konservatisme yang menyajikan laporan
b. Perusahaan
menerbitkan
keuangan
laporan
yang
understate
yang
keuangan untuk periode yang berakhir
memiliki risiko lebih kecil dibanding
pada 31 Desember 2008 sampai dengan
laporan
31 Desember 2013.
Pengukuran
c. Perusahaan
menerbitkan
laporan
dengan
keuangan dalam satuan mata uang
Rupiah
sehingga
perusahaan
keuangan
indeks
Model
yang
overstate.
konservatisme
Beaver
dan
(Market to Book Ratio), yaitu:
yang
71
Ryan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
ILKit=
Harga Pasar Saham
perusahaan menggunakan rasio Total
Nilai Buku Saham
Utang terhadap Total Aset (debt ratio):
b. Kepemilikan Institusional
LVRG =
Susiana dan Herawaty (2007: 8)
menyatakan Kepemilikan Institusional
merupakan
perusahaan
persentase
yang
Total Aset
f. Spesialisasi Industri Auditor
saham
dimiliki
TotalUtang
Spesialisasi
oleh
Industri
Auditor
perusahaan lain baik yang berada di
merupakan banyak perusahaan dengan
dalam maupun luar negeri serta saham
industri sejenis yang menjadi klien
pemerintah dalam maupun luar negeri.
KAP
INST =
Jumlah saham yang dimiliki institusional
Jumlah saham yang beredar
pengamatan.
diukur
dengan menghitung persentase jumlah
klien yang diaudit dalam satu industri
Kepemilikan
sebagai berikut:
Manajerial
proporsi
saham
Jumlah perusahaan yang diaudit KAP dalam satu industri
Jumlah perusahaan di dalam industri
yang
dimiliki manajemen yang secara aktif
turut dalam pengambilan keputusan
perusahaan,
tahun
Spesialisasi industri auditor
c. Kepemilikan Manajerial
merupakan
pada
meliputi
direksi
Teknik Pengumpulan Data
dan
Data yang digunakan dalam penelitian
komisaris.
ini adalah data sekunder yang berupa
Jumlah saham yang dimiliki manajemen
MNJMN =
Jumlah saham yang beredar
laporan keuangan perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
d. Ukuran Perusahaan
untuk tahun 2008-2013 sehingga teknik
Ukuran Perusahaan merupakan
pengumpulan data yang digunakan adalah
besar kecilnya suatu perusahaan yang
teknik dokumentasi. Laporan keuangan
dapat dilihat dari total aset (Ardi
tersebut dapat diakses melalu situs BEI yaitu
Murdoko dan Lana, 2007: 2). Ukuran
www.idx.co.id. Literatur lainnya diperoleh
Perusahaan
dari buku, jurnal penelitian, skripsi, artikel,
dalam
penelitian
ini
dihitung dengan logaritma natural dari
dan berita.
total aset.
Teknik Analisis Data
e. Leverage
a. Uji Statistik Deskriptif
Leverage merupakan pengukur
Dalam penelitian ini, analisis
besarnya aset yang dibelanjakan dari
deskriptif digunakan untuk mengetahui
utang.
tingkat Integritas Laporan Keuangan,
Perhitungan
Leverage
72
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional,
Ukuran
3) Uji Multikolinieritas
Perusahaan,
Uji multikolinieritas bertujuan
Leverage, dan Spesialisasi Auditor di
untuk menguji ada atau tidaknya
Bidang Industri Klien. Pengukuran
korelasi antarvariabel independen
yang digunakan adalah nilai minimum,
dalam model regresi. Cara untuk
nilai maksimum, nilai rata-rata, nilai
mengetahui
tengah dan deviasistandar.
multikolinieritas dengan melihat
nilai
ada
atau
dan
tolerance
tidaknya
Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff
b. Uji Asumsi Klasik
yang
1) Uji Normalitas
Menurut
Imam
umum
digunakan
untuk
menunjukkan
Ghozali,
adanya
(2011: 160-165), uji normalitas
multikolonieritas
bertujuan untuk menguji apakah
Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
dalam
nilai VIF ≥ 10 (Imam Ghozali,
model
regresi,
variabel
pengganggu atau residual memiliki
adalah
nilai
2011: 105-106).
distribusi normal. Dalam penelitian
4) Uji Heteroskedastisitas
ini, uji normalitas akan dilakukan
Uji
heteroskedastisitas
dengan uji statistik nonparametrik
bertujuan untuk menguji apakah
Kolmogorov Smirnov (K-S). Data
dalam
berdistribusi
ketidakseimbangan variance dari
normal
apabila
residual
signifikansi lebih dari 0,05.
autokorelasi
regresi
satu
terjadi
pengamatan
ke
pengamatan lain. Untuk mendeteksi
2) Uji Autokorelasi
Uji
model
ada
bertujuan
atau
tidaknya
untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan
kesalahan
dengan
periode
pengganggu
t
dengan
pada
cara
Uji
Glejseryang
meregres nilai absolut residual
kesalahan
pengganggu pada periode t-1 yang
terhadap
variabel
dilakukan dengan menggunakan
(Gujarati dalam Imam Ghozali,
Run Test. Autokorelasi tidak terjadi
2011:
apabila probabilitas signifikan lebih
independen
besar dari α = 0,05(Imam Ghozali,
statistik
2011: 110, 120-121).
dependen, maka terdapat indikasi
142).
independen
Apabila
variabel
signifikan
secara
memengaruhi
variabel
terjadi heteroskedastisitas (Imam
Ghozali, 2011: 143).
73
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
peningkatan
5) Uji Linearitas
Uji
untuk
linearitas
penurunan variabel dependen
digunakan
mengetahui
ataupun
yang
apakah
didasarkan
spesifikasi model sudah benar atau
perubahan
tidak. Uji linieritas dapat dilakukan
independen.
pada
variabel
dengan Uji Lagrange Multipler.
INST
: Kepemilikan Institusional
Apabila nilai c2 hitung > c2 tabel,
MNJMN
: Kepemilikan Manajerial
maka hipotesis yang menyatakan
UKRPRSH
: Ukuran Perusahaan
model
LVRG
: Leverage
SPCLIND
: Spesialisasi Industri Auditor
linier
ditolak
(Imam
Ghozali, 2011: 169).
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis
Analisis regresi linier sederhana ini
regresi
linier
berganda
digunakan untuk menguji pengaruh parsial
digunakan untuk menguji pengaruh seluruh
variabel
variabel
variabel
independen
dependen. Apabila nilai thitung > nilai ttabel
terhadap
integritas
dan probabilitas signifikansi kurang dari
Apabila
nilai
0,05, maka H0 ditolak dan
probabilitas
independen
alternatif
yang
terhadap
menyatakan
hipotesis
secara
laporan
Fhitung>Ftabel
signifikansi
simultan
keuangan.
dan
nilai
kurang
dari
0,05l,makaH0 ditolak dan hipotesis alternatif
variabel
independen secara individual mempengaruhi
yang
menyatakan
semua
variabel
variabel dependen diterima.
independen secara simultan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel
Persamaan regresinya adalah sebagai
dependen diterima.
berikut:
Persamaan regresinya adalah sebagai
ILK = a + b3 INST
berikut:
ILK = a + b2 MNJMN
ILK = a + b3 UKRPRSH
ILK= b0 + b1INST+ b2MNJMN+
ILK = a + b4 LVRG
b3UKRPRSH+
ILK = a + b5 SPCLIND
b5SPCLIND
b4LVRG
+
Keterangan:
ILKit
Keterangan:
: Integritas Laporan Keuangan
ILK
: Integritas Laporan Keuangan.
yang diukur dengan indeks
a
: Harga Konstan
konservatisme
b1-b5
: Koefisien
menunjukkan
regresi
yang
angka
74
b0
: Konstanta
b1- b5
: Koefisien Regresi
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
INST
: Kepemilikan Institusional
MNJMN
: Kepemilikan Manajerial
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
UKRPRSH : Ukuran Perusahaan
LVRG
Uji normalitas dilakukan dengan
: Leverage
uji Kolmogorov Smirnov (K-S) dan
SPCLIND : Spesialisasi Industri Auditor
diperoleh
HASIL
PENELITIAN
nilai
signifikansi
Unstandardized
DAN
untuk
sebesar
Residual
nilai signifikansi yang diharapkan yaitu
0,05 (0,093 > 0,05), maka dapat
Deviation
N
Std.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Mean
diperoleh sebesar 0,093 lebih besar dari
Max.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Min.
0,093. Karena nilai signifikansi yang
Range
PEMBAHASAN
disimpulkan bahwa data residual pada
penelitian
ini
berdistribusi
dengan
1,598
1,602
8,210
54
0,107
ILK
8,102
normal
b. Hasil Uji Autokorelasi
nilai
0,265
0,550
0,960
54
0,000
INST
0,960
Hasil uji Run Test menunjukkan
probabilitas
signifikan
0,410.
Karena nilai probabilitas sebesar 0,410
diharapkan yaitu 0,05 (0,410> 0,05),
0,154
0,061
0,762
N
54
0,000
MNJM
0,762
lebih besar dari nilai probabilitas yang
maka dapat disimpulkan bahwa residual
1,719
27,814
30,716
RSH
54
25,418
UKRP
5,298
random
(acak)
terjadi
c. Hasil Uji Multikolinieritas
0,183
uji
multikolinieritas
menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen
yang
memiliki
nilai
tolerance kurang dari 0,10 dan nilai
0,070
0,446
0,084
0,156
0,690
0,846
0,238
54
0,024
ND
0,214
SPCLI
54
tidak
autokolerasi antarresidual.
Hasil
LVRG
atau
VIF
juga menunjukkan tidak
ada
satupun variabel yang memiliki nilai
Valid N
(list
VIF
54
lebih
disimpulkan
wise)
dari
10,
bahwa
maka
dapat
tidak
ada
multikolinieritas antarvariabel dalam
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
model regresi.
75
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Hasil uji Glejser menunjukkan
Linier Sederhana
bahwa tidak ada satupun variabel nilai
Variabel
Variabel
probabilitas seluruh variabel melebihi
Independen
Dependen
satupun
X1
variabel yang berpengaruh signifikan
thitung
Sig.
Y
4,489
0,000
X2
Y
-1,586
0,119
terhadap absolut residual, maka dapat
X3
Y
3,814
0,000
disimpulkan bahwa variabel-variabel
X4
Y
-2,202
0,032
dalam model regresi penelitian ini
X5
Y
4,953
0,000
0,05
sehingga
tidak
terbebas
ada
dari
masalah
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
heteroskedastisitas.
e. Hasil Uji Linearitas
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa:
Hasil Uji Lagrange Multiplier
a. Kepemilikan Institusional berpengaruh
2
menunjukkan nilai R sebesar 0,013
positif
dengan jumlah n observasi 54, maka
Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan
2
besarnya nilai c hitung adalah 54 x
terhadap
Integritas
Laporan
nilai thitung sebesar 4,489 yang lebih
2
0,013 = 0,702. Nilai c tabel dengan df
besar dari nilai ttabel yaitu 2,005 (4,489>
54 pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu
2,005)
2
67,5. Karena nilai c hitung lebih kecil
dari
2
nilai
c
disimpulkan
tabel,
bahwa
maka
model
dan
dapat
kecil dari tingkat signifikansi yang
regresi
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
Keberadaan investor institusional dapat
mengoptimalkan
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
digunakan
regresi
untuk
Kepemilikan
Perusahaan
pengawasan
terhadap kinerja manajemen sehingga
sederhana
dapat
menguji
pengaruh
oportunistik manajemen yang bertindak
(X1),
dengan mengutamakan kepentingannya
Manajerial
(X3),
fungsi
linier
Institusional
Kepemilikan
probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
adalah linier.
Analisis
nilai
(X2),
Ukuran
tindakan
sendiri.
dan
b. Kepemilikan
Spesialisasi Industri Auditor (X5) secara
berpengaruh
parsial
Laporan Keuangan. Hal ini dibuktikan
terhadap
Leverage
Integritas
(X4),
meminimalkan
Laporan
Keuangan (Y).
Manajerial
terhadap
dengan nilai thitung sebesar
tidak
Integritas
-1,586 yang
lebih besar dari nilai ttabel yaitu -2,005 (76
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
1,586 > -2,005) dan nilai probabilitas
d. Leverage berpengaruh negatif terhadap
signifikansi sebesar 0,119 yang lebih
Integritas Laporan Keuangan. Hal ini
besar dari tingkat signifikansi yang
dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -
ditentukan, yaitu 0,05 (0,119 > 0,05).
2,002 yang lebih kecil dari nilai ttabel
Persentase kepemilikan
manajerial
yaitu 2,005 (-2,202 < -2,005) dan nilai
ini terlalu kecil,
probabilitas signifikansi sebesar 0,032
dalam
penelitian
yaitu
rata-rata
manajer
6,06%
kurang
berperan
sehingga
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
dalam
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
pengambilan keputusan. Brigham dan
0,05).
Houston
Hal
(2012:
383)
menyatakan
ini
dapat
dijelaskan
manajer umumnya memiliki saham
hipotesis
dalam perusahaan terbuka yang mereka
hypothesis), yaitu semakin tinggi utang
kelola. Akan tetapi, kepemilikan pribadi
suatu perusahaan atau semakin dekat
tersebut biasanya tidak cukup untuk
perusahaan
memberikan
persyaratan utang yang didasarkan atas
hak
suara
dalam
utang
ke
(debt
dengan
arah
covenant
pelanggaran
angka akuntansi maka manajer akan
pengambilan keputusan.
c. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terdorong untuk menyajikan laporan
terhadap Integritas Laporan Keuangan.
keuangan dengan integritas yang rendah
Hal ini dibuktikan dengan nilai Hal ini
melalui pemilihan prosedur-prosedur
dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
akuntansi
3,814 yang lebih besar dari nilai ttabel
periode mendatang ke periode berjalan
yaitu 2,005 (3,814 > 2,005) dan nilai
(Watts dan Zimmerman, 1990: 139).
yang
e. Spesialisasi
probabilitas signifikansi sebesar 0,000
memindahkan
Industri
laba
Auditor
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
berpengaruh positif terhadap Integritas
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
Laporan Keuangan. Hal ini dibuktikan
0,05).
dengan nilai thitung sebesar 4,953 yang
Banyaknya sorotan baik oleh pasar
lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,005
maupun publik terhadap perusahaan
(4,953 > 2,005) dan nilai probabilitas
besar
mendorong
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
mengungkapkan
kecil dari tingkat signifikansi yang
terbukti
perusahaan
informasi
untuk
secara
mencerminkan
berintegritas
mampu
jujur
laporan
guna
sehingga
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
keuangan
Pengalaman
dan
kompetensi
yang
dimiliki auditor spesialis memudahkan
mewujudkan
untuk menemukan salah saji dalam
akuntabilitas publik.
77
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
laporan keuangan sehingga Integritas
dari tingkat signifikansi yang ditentukan,
Laporan Keuangan meningkat.
yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
digunakan
regresi
untuk
Kepemilikan
linier
berganda
menguji
pengaruh
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
(X1),
faktor-faktor yang mempengaruhi Integritas
Institusional
Kepemilikan
Manajerial
(X2),
Simpulan
Laporan
Ukuran
Keuangan
perusahaan
dan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Spesialisas Industri Auditor (X5) secara
Indonesia periode 2008-2013 menggunakan
simultan
analisis regresi linier berganda dengan
Perusahaan
(X3),
(X4),
Leverage
terhadap
Integritas
Laporan
bantuan program SPSS Statistic 17.0, dapat
Keuangan (Y).
disimpulkan bahwa:
a. Kepemilikan Institusional berpengaruh
Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Regresi
signifikan terhadap Integritas Laporan
Linier Sederhana
Variabel
Variabel
Independen
Dependen
X1, X2,
Y
Keuangan perusahaan pertambangan
F hitung Sig.
yang terdaftar di BEI periode 20088,009
2013. Hal ini dibuktikan dengan nilai
0,000
X3, X4,
thitung sebesar 4,489 yang lebih besar
dan X5
dari nilai ttabel yaitu 2,005 (4,489>
2,005)
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
dan
nilai
probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
kecil dari tingkat signifikansi yang
bahwa
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
Kepemilikan
Kepemilikan
Perusahaan,
Institusional,
Manajerial,
Ukuran
b. Kepemilikan
dan
Spesialisasi
berpengaruh
Leverage,
Manajerial
tidak
signifikan
terhadap
IndustriAuditor secara simultan berpengaruh
Integritas
Laporan
Keuangan
terhadap Integritas Laporan Keuangan Hal
perusahaan
pertambangan
ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
8,009 yang lebih besar dari nilai Ftabel yaitu
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
2,40 (8,009 > 2,40) dan nilai probabilitas
-1,586 yang lebih besar dari nilai ttabel
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
yaitu -2,005 (-1,586 > -2,005) dan nilai
yang
probabilitas signifikansi sebesar 0,119
yang
78
lebih
besar
dari
tingkat
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
signifikansi yang ditentukan, yaitu 0,05
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
(0,119 > 0,05).
0,05).
c. Ukuran
Perusahaan
f. Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
berpengaruh
signifikan terhadap Integritas Laporan
Manajerial,
Keuangan perusahaan pertambangan
Leverage,
yang terdaftar di BEI periode 2008-
IndustriAuditor
2013. Hal ini dibuktikan dengan nilai
berpengaruh
thitung sebesar 3,814 yang lebih besar
Laporan
dari nilai ttabel yaitu 2,005 (3,814>
pertambangan yang terdaftar di BEI
2,005)
probabilitas
periode 2008-2013. Hal ini dibuktikan
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
dengan nilai Fhitung sebesar 8,009 yang
kecil dari tingkat signifikansi yang
lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 2,40
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
(8,009 > 2,40) dan nilai probabilitas
dan
nilai
Ukuran
Perusahaan,
dan
Spesialisasi
secara
bersamaan
terhadap
Integritas
Keuangan
perusahaan
signifikan
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
terhadap Integritas Laporan Keuangan
kecil dari tingkat signifikansi yang
perusahaan
ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤ 0,05).
d. Leverage
berpengaruh
pertambangan
yang
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
Saran
-2,002 yang lebih kecil dari nilai ttabel
Berdasarkan hasil penelitian dan hal-
yaitu 2,005 (-2,202 < -2,005) dan nilai
hal yang berkaitan dengan keterbatasan
probabilitas signifikansi sebesar 0,032
penelitian
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
memberikan saran sebagai berikut:
yang ditentukan, yaitu 0,05 (0,000 ≤
a. Bagi Perusahaan
berpengaruh
maka
Perusahaan
0,05).
e. Spesialisasi
ini,
peneliti
dapat
hendaknya
terus
Industri
Auditor
berupaya untuk menyajikan laporan
signifikan
terhadap
keuangan dengan integritas yang tinggi.
Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor
Integritas
Laporan
perusahaan
pertambangan
yang
yang
paling
berpengaruh
terhadap
terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hal
Integritas Laporan Keuangan adalah
ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
Kepemilikan Institusional. Oleh karena
4,953 yang lebih besar dari nilai ttabel
itu,
yaitu 2,005 (4,953 > 2,005) dan nilai
meningkatkan
probabilitas signifikansi sebesar 0,000
saham
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
institusional tertarik untuk berinvestasi
79
perusahaan
hendaknya
proporsi
institusional.
kepemilikan
Agar
investor
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
di perusahaan, perusahaan hendaknya
penelitian
telah
dilakukan
mengungkapkan
sebelumnya. Selain itu,
penelitian
informasi
yang
yang
lengkap dan sesuai dengan kondisi
selanjutnya
pasar modal. Salah satu informasi yang
variabel independen lainnya seperti
dapat menarik investor
reputasi
berupa aksi
dapat
auditor,
menambahkan
tenur
audit
dan
korporasi (corporate action) seperti
sebagainya guna menguji Integritas
pembagian dividen, penerbitan saham
Laporan Keuangan.
bonus, stock split, dan sebagainya.
Hasil
penelitian
juga
DAFTAR PUSTAKA
AgoengWijaya.
menunjukkan Industri Auditor memiliki
(2010).
“ICW
Ungkap
pengaruh yang besar terhadap integritas
Manipulasi Penjualan Batu Bara Grup
laporan keuangan. Oleh karena itu,
Bakrie”.
perusahaan hendaknya menggunakan
http://www.tempo.co/read/news/2010/
auditor spesialis industri yang lebih
02/15/087225895/ICW-Ungkap-
memiliki pengalaman dan keahlian
Manipulasi-Penjualan-Batu-Bara-
sehingga Integritas Laporan Keuangan
Grup-Bakrie/
dapat tercapai dan memenuhi kebutuhan
September 2014.
investor
dan
pengguna
laporan
(2007).
b. Bagi Pengguna Laporan Keuangan
hendaknya
laporan
mengumpulkan
pada
dari
tanggal
24
Ardi Murdoko Sudarmaji dan Lana Sularto.
keuangan lainnya.
Pengguna
Diambil
“Pengaruh
Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
keuangan
dan Tiper Kepemilikan Perusahaan
segala
terhadap Luas Voluntary Disclosure
informasi terkait kondisi perusahaan
Laporan
Keuangan
Tahunan”.
tidak terbatas pada laporan keuangan
Proceeding
PESAT
(Psikologi,
sehingga dapat membuat keputusan
Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil.
yang memiliki konsekuensi ekonomi
Vol. 2.
secara tepat dan risiko yang timbul dari
Arrens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark
keputusan tersebut dapat diminimalkan.
S. Beasley. (2006). Auditing dan Jasa
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
Assurance. Jakarta: Erlangga.
Penelitian selanjutnya sebaiknya
Brian J. Bushee. (1998). “Institutional
melakukan penelitian yang sama untuk
Investors, Long Term Investment, and
jenis
Earnings Management”. Diakses dari
industri
yang
lain
sehingga
diperoleh sampel yang lebih banyak
http://ssrn.com/
guna
November 2014.
memperkuat
hasil
penelitian80
pada
tanggal
2
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Meiryananda
Brigham, Eugene F, Joul F. Houston.
(2012).
Dasar-dasar
dan
Governance,
and
Performance.
True
31
Informasi”.
Financial
Akuntansi. 14 (3). Hlm: 193-212.
Jurnal
(2007).
Oktober
Laba
IAI. (2007). Standar Akuntansi Keuangan
September
2007.
dan
“Pengaruh
Corporate
terhadap
Manajemen
Industri
Perbankan
Governance
1
Bisnis
Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan.
dari
2014.
Per
Corporate
Corporate
Diakses
http://papers.ssrn.com/
Mekanisme
Governance terhadap Pengungkapan
Cornett, Marcia Millon, et al. (2006).
Management,
(2012).
“Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
“Earning
Permanasari.
di
Indonesia”.
Jakarta:
Salemba Empat.
Simposium
Nasional
Akuntansi X.
N. P. Yani Wulandari dan I Ketut Budiartha.
Ida Ayu SriGayatri dan I Dewa Gede
Dharma Suputra. (2013). “Pengaruh
(2014).
Corporate
Kepemilikan,
Governance,
Ukuran
“Pengaruh
Struktur
Komite
Audit,
Perusahaan dan Leverage Terhadap
Komisaris Independen, dan Dewan
Integritas Laporan Keuangan”. E-
Direksi terhadap Integritas Laporan
Jurnal Universitas Udayana. 5(2).
Keuangan”.
Hlm. 345-360.
Udayana. 7(3).Hlm. 574-586.
Multivariate dengan Program IBM
(2003).
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Mekanisme
Universitas Diponegoro Yogyakarta.
dan
Jama’an. (2008). “Pengaruh Mekanisme
Integritas
Corporate
Indikasi
Hubungan
Governance
Manajemen
Laba”.
Rozania,
Ratna
Anggraini
ZR,
dan
terhadap
Marsellisa Nindito. (2013). “Pengaruh
Keuangan”.
Mekanisme Corporate Governance,
Publik
Laporan
“Analisis
Simposium Nasional Akuntansi VI.
Corporate Governance, dan Kualitas
Akuntan
Universitas
Pranata Puspa M., dan Mas’ud Machfoedz.
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Kantor
E-jurnal
Simposium Nasional Akuntansi.
Pergantian Auditor, dan Spesialisasi
Jensen, Michael C., dan William H.
Industri Auditor terhadap Integritas
Meckling. (1976). ”Theory of the
Laporan
Firm: Managerial Behaviour, Agency
Nasional Akuntansi XVI. Hlm. 3480-
Cost,
3499.
and
Ownership
Structure”.
Keuangan.
Simposum
Sri Haniati dan Fitriany. (2010). ”Pengaruh
Journal of Financial Economics. 3(4).
Konservatisme
Pp. 305-360.
81
Terhadap
Asimetri
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Informasi
dengan
Menggunakan
Beberapa
Model
Pengukuran
dan Kualitas Audit terhadap Integritas
Laporan
Konservatisme. Simposium Nasional
(2012).
Watts, Ross L., and Jerold R. Zimmerman.
Statistika
(1990). “Positive Accounting Theory:
untuk
A
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susiana dan Arleen Herawaty. (2007).
“Analisis
Mekanisme
Simposium
Nasional Akuntansi X.
Akuntansi XIII.
Sugiyono.
Keuangan”.
Pengaruh
Corporate
Ten
Year
Perspective”.
The
Accounting Review. 65 (1). Pp. 131-
Independensi,
156.
governance,
82