HIV AIDS | D3 Kebidanan Poltekkes Gorontalo
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
TIM
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALOTAHUN 2013
MANAJEMEN HIV AIDS
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................... 2 Pendahuluan ........................................................................................................ 3 Kegiatan Belajar 1 : Kelompok Dampingan Sebaya.................................... 6 Kegiatan Belajar 2 : Manajemen Kasus .......................................................... 12 Tes Akhir Modul .................................................................................................. 20 Daftar Pustaka..................................................................................................... 21
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari hari ke hari, tahun demi tahun kasus HIV AIDS di dunia semakin meningkat baik akibat seks bebas maupun akibat penyalahgunaan NAPZA khususnya napza suntik. Dengan semakin banyaknya pengidap HIV atau ODHA maka akan semakin banyak pula informasi yang dibutuhkan bagi mereka agar dapat menjalani kehidupan sehari hari lebih baik. Manajemen Kasus HIV dan AIDS merupakan salah satu metode pelayanan yang bisa digunakan untuk membantu Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Pelayanan Manajemen Kasus menggunakan pendekatan individual secara holistic dan terpadu, yang mengkaitkan dan mengkoordinasikan klien dengan sumber layanan baik medis, psikososial dan spiritual.
Peningkatan pengetahuan terhadap kelompok dampingan, tahapan dalam sebuah perubahan prilaku adalah dengan peningkatan pengetahuan tentang IMS, HIV dan AIDS serta upaya-upaya pencegahannya dilakukan pendekatan secara individu, pendekatan kelompok pelatihan sehari sebagai salah satu sarana untuk melakukan seleksi terbentuknya kelompok pendidik sebaya, penyediaan media KIE sebagai dukungan informasi serta memberikan rujukan jika terinfeksi IMS, HIV dan AIDS.
Keterlibatan kelompok dampingan dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan HIV dan AIDS, program yang berkelanjutan dibutuhkan peran dan kerjasama antar semua element masyarakat termasuk di dalamnya adalah kelompok dampingan. Kelompok dampingan adalah subjek dalam program yang dilakukan, sekaligus sebagai mandat dalam strategi penanggulangan HIV dan AIDS nasional masyarakat adalah sebagai pelaku utama dalam kegiatan. Peran pendidik sebaya sebagai role model dalam upaya
penanggulangan HIV dan AIDS sangat dibutuhkan sehingga dalam
proses pelaksanaanya dibutuhkan system rekruitmen yang baik Peningkatan pengetahuan terhadap kelompok dampingan,tahapan dalam sebuah perubahan prilaku adalah dengan peningkatan
pengetahuan, yang dilakukan dalam peningkatan pengetahuan tentang
resiko pekerjaannya berkaitan IMS, HIV dan AIDS serta upaya – upaya
pencegahannya dilakukan pendekatan secara individu, pendekatan
kelompok pelatihan sehari sebagai penguatan informasi dan sebagai
salah satu sarana untuk melakukan seleksi terbentuknya kelompok
pendidik sebaya.Manajemen kasus HIV AIDS sebagai pelayanan terpadu bagi
orang dengan HIV / AIDS (ODHA) adalah pelayanan yang mengkaitkan
dan mengkoordinasi bantuan dari berbagai lembaga dan badan
- – penyedia dukungan medis, psikososial, dan praktis bagi individu
individu yang membutuhkan bantuan itu. Dengan intervensi yang
diberikan dalam pelayanan manajemen kasus HIV dan AIDS, banyak
ODHA yang merasa terbantu. Pemahaman akan HIV dan AIDS sudah
lebih baik, lebih mengetahui dan termotivasi untuk menjaga kondisi
kesehatannya, mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah
penularan kepada orang lain dan menjaga agar tidak tertular infeksi
lain, dan bahkan sebagian dari mereka sudah menjadi motivator bagi
teman-teman pemuda di lingkungannya yang menggunakan narkoba
suntik untuk mengikuti VCT (Voluntary Counseling & Testing). Hal ini
dilakukan setelah ia memberi informasi tentang HIV dan AIDS,
pencegahan dan penularannya, manfaat dilakukan VCT dan tempat-
tempat pelayanan VCT, informasi adanya layanan manajemen kasus
HIV dan AIDS bagi mereka yang hasil tes HIV-nya positif. Semua ini
dilakukan atas apa yang sudah dirasakannya, dimana mengetahui hasil
tes lebih dini akan lebih baik untuk dapat penanganan yang lebih dini
pula sehingga kondisi kesehatan pun dapat lebih baik, tidak cepat jatuh ke stadium AIDS.
1. Kelompok dampingan sebaya
2. Manajemen Kasus
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa mampu memahami keuntungan dukungan sebaya, bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya dan cara menawarkan dukungan sebaya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar serta memahami fungsi / kegiatan manajemen kasus HIV / AIDS dan peran manajer kasus dalam membantu ODHA memecahkan masalah
3. Mahasiswa mampu melaksanakan system manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan perawatan ODHA.
C. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami keuntungan dukungan sebaya, bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya dan cara menawarkan dukungan sebaya
2. Menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar serta memahami fungsi / kegiatan manajemen kasus HIV / AIDS dan peran manajer kasus dalam membantu ODHA memecahkan masalah
3. Melaksanakan system manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan perawatan OD
4. HA.
D. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan belajar 1 : Kelompok dampingan sebaya Kegiatan belajar 2 : Manajemen kasus
Mata kuliah : Manajemen HIV AIDS Pokok bahasan : Kelompok Dampingan Sebaya
Sub Pokok Bahasan : 1. Keuntungan dukungan sebaya
: 2. Cara bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya: 3. Cara menawarkan dukungan sebaya Semester : IV
LEARNING OUTCOME
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
1. Memahami prinsip dasar dukungan sebaya
2. Memahami bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya
3. Memahami cara menawarkan dukungan sebaya
DASAR TEORI
Keterlibatan kelompok dampingan dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan HIV dan AIDS, program yang berkelanjutan dibutuhkan peran dan kerja sama antara semua element masyarakat termasuk di dalamnya adalah kelompok dampingan. Kelompok dampingan adalah subjek dalam program yang dilakukan, sekaligus mandat dalam strategi penanggulangan HIV AIDS nasional. Masyarakat adalah pelaku utama dalam kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pendidik sebaya dengan konsep peran “DASA WISMA”. Dukungan sebaya adalah dukungan untuk dan oleh orang dalam situasi yang sama. Dukungan sebaya meliputi orang yang menghadapi tantangan yang sama seperti pasien dengan infeksi tertentu, komunitas tertentu, orang-orang dengan permasalahan yang sama. Dukungan sebaya bisa diantara seseorang yang menghadapi tantangan untuk pertama kalinya dengan seseorang yang telah mampu mengelolanya.
Kebijakan umum yang mendukung pelaksanaan program intervensi perubahan perilaku dalam pencegahan IMS dan HIV adalah :
1. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok masyarakat berperilaku risiko tinggi tetapi harus memperhatikan kelompok masyarakat yang rawan, termasuk yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan HIV AIDS
2. Upaya pencegahan yang efektif termasuk pengendalian IMS pada sub populasi berisiko tertentu dan promosi alat/jarum suntik steril serta terapi rumatan metadon bertujuan untuk memutuskan rantai penularan HIV
3. Pelaksanaan kegiatan program pengendalian IMS, HIV dan AIDS menggunakan standar, pedoman dan petunjuk teknis yang diberlakukan departement kesehatan
4. Layanan kesehatan terkait IMS, HIV dan AIDS tanpa diskriminasi dan menerapkan prinsip keberpihakan pada pasien dan masyarakat
5. Upaya pengendalian HIV dan AIDS harus menghormati harkat dan martabat manusia serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan jender
6. Upaya pencegahan HIV dan AIDS pada anak sekolah, remaja, dan masyarakat umum diselenggarakan melalui kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi guna mendorong kehidupan yang lebih sehat
7. Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom 100% pada setiap hubungan seks berisiko, semata mata hanya untuk memutus rantai penularan HIV
8. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat, pemerintah dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat dan LSM menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya pengendalian HIV dan AIDS
9. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok masyarakat berperilaku risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan termasuk yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan HIV dan AIDS
Keuntungan Dukungan Sebaya Keuntungan-keuntungan dari dukungan sebaya yaitu :
1. Mengurangi isolasi
2. Meningkatkan dukungan social
3. Mengurangi stigma
4. Membantu berbagi pengalaman
5. Membantu orang untuk melihat bahwa hidup dengan HIV adalah mungkin
6. Bisa mengontrol dirinya dengan hidup yang lebih sehat
7. Meningkatkan kualitas hidup ODHA Bagaimana memperkenalkan dukungan sebaya Cara memperkenalkan dukungan sebaya meliputi :
1. Berbicara mengenai dukungan sebaya kepada klien secara teratur
2. Tekankan keuntungan-keuntungan dukungan sebaya
3. Mengenali kekhawatiran mereka
4. Cari tahu pelayanan lokal yang tersedia dan ketahui secara detail kelompok yang ada di wilayah anda Cara menawarkan dukungan sebaya
1. Dukungan sebaya perorangan : Bila orang baru terinfeksi, ia membutuhkan orang lain yang punya pengalaman yang sama
2. Kelompok sosial : ODHA sering merasa diisolasi dan merasa sendiri.
Pertemuan dengan ODHA lainya akan mengurangi isolasi dan mendorong mereka untuk hidup lebih berkualitas. Kelompok awal terdiri dari dua orang dan berkembang sesuai dengan kebutuhan.
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu materi yang tersedia
2. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti
Tugas Kelompok !
Lakukan Role Play di kelas, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan bagaimana cara memperkenalkan dan menawarkan dukungan sebaya.
SKALA PENILAIAN
NAMA : NIM : KELOMPOK :
NO KETERANGAN
1
2
3
4
1 Persiapan
Membuat format/narasi role play sesuai panduan
2 Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisiplinan (datang tepat waktu) Menunjukkan kesiapan mengikuti kegiatan Menunjukkan penampilan rapi dan sikap sesuai peranan role
play
Menunjukkan sikap bersungguh
- – sungguh dalam mengikuti semua kegiatan
3 Pelaksanaan : Cara memperkenalkan dukungan sebaya
Berbicara mengenai dukungan sebaya kepada klien Menekankan keuntungan- keuntungan dukungan sebaya Mengenali kekhawatiran klien/mereka Mencari tahu pelayanan lokal yang tersedia
Cara menawarkan dukungan sebaya
Dukungan sebaya perorangan Kelompok sosial
3 Laporan
Membuat laporan sesuai kegiatan
JUMLAH NILAI NILAI : Jumlah Nilai x 100%
48
Mata kuliah : Manajemen HIV AIDS Pokok bahasan : Manajemen Kasus Sub Pokok Bahasan : 1. Prinsip-prinsip dasar manajemen kasus HIV
AIDS : 2. Kegiatan manajemen dan peran manajer kasus : 3. Manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA
Semester : IV
LEARNING OUTCOME
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen kasus HIV AIDS
2. Memahami fungsi/kegiatan manajemen kasus HIV AIDS dan peran manajer kasus dalam membantu ODHA memecahkan masalah
3. Melaksanakan sistem manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA
DASAR TEORI
Prinsip-prinsip dasar manajemen kasus HIV AIDS Manajemen kasus adalah pelayanan terpadu yang mengkaitkan dan mengkoordinasi bantuan dari berbagai lembaga dan badan penyedia dukungan medis, psikososial, dan praktis bagi individu-individu yang membutuhkan bantuan itu. Tujuan dari manajemen kasus yaitu tersedianya akses pelayanan dan koordinasi yang mencakup bantuan berbasis masyarakat sehingga memungkinkan orang-orang yang mempunyai masalah untuk menjalani kehidupan secara normal dalam lingkungan alamiah. Dengan adanya manajemen kasus HIV AIDS menyadarkan kita bahwa orang yang hidup dengan HIV merupakan tantangan biopsikososial dan spiritual. Komponen pelayanan manajemen kasus HIV meliputi pencegahan dan pengurangan risiko. Manajemen kasus merupakan program terpadu yang memperhatikan peningkatan mutu melalui evaluasi hasil, dan dapat menjaga kerahasiaan ODHA dengan memperhatikan kompetensi budaya. Manajer kasus adalah seorang yang profesional yang bekerja dan peduli pada program penanggulangan HIV AIDS, mampu menjaga kerahasiaan ODHA, mampu bekerja erat dengan tim perawatan kesehatan, mampu memfasilitasi ODHA pada akses perawatan dan dukungan serta mencakupkan upaya pengurangan resiko dan pendidikan HIV. Fungsi atau kegiatan inti dari manajer kasus adalah :
1. Intake / Penerimaan Awal Membangun hubungan kolaboratif dengan klien dan mengumpulkan informasi serta memberi informasi mengenai persyaratan, batas layanan, hak dan tanggung jawab klien.
2. Asesmen Asesmen risiko penularan mencakup :
Upaya mengidentifikasi hambatan bagi klien untuk mengurangi risiko penularan Upaya pendidikan mengenai penularan HIV dan cara-cara memperkecil resiko
Asesmen kemampuan klien mengikuti perawatan yaitu : Upaya mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan dukungan
3. Perencanaan dan Pelayanan Mengidentifikasi dan mendokumentasikan :
Pelayanan yang dibutuhkan klien serta tujuan dan hasil yang ingin dicapai
Langkah-langkah pelayanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan klien Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan klien
4. Pengkaitan dan Rujukan Melaksanakan strategi perencanaan pelayanan dalam rangka mencapai kebutuhan klien Mengkoordinasi pelayanan dan rujukan-rujukan itu sendiri Mengadvokasi pelayanan terhadap klien jika dia tidak sanggup mendapatkannya Mengkoordinasi dengan manajer kasus lain dengan siapa klien akan bekerja Membuat perjanjian dan pelaksanaan rujukan kepada lembaga lain
5. Monitoring dan Evaluasi Memastikan semua kegiatan dilaksanakan sesuai rencana dan sesuai jadwal yang ditentukan Meyakinkan bahwa klien diakses secara tepat kepada lembaga yang sesuai Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin diperoleh klien selama menerima pelayanan Menentukan apakah klien masih membutuhkan pelayanan manajemen kasus Mengakses kembali dan memperbaiki rencana pelayanan supaya selalu tepat Menyediakan dokumentasi yang tepat Sistem Manajemen Kasus Dalam Perawatan, Dukungan Dan Pengobatan Odha Peran manajer kasus yaitu pemberi dukungan dimana adanya hubungan suportif yang baik dengan klien, dan membuat mereka merasa memiliki harapan. Perawatan komprehensif
Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumber daya dan pelayanan dukungan secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA dan keluarganya. Perawatan Berkesinambungan Perawatan yang menghubungkan antara perawatan rumah sakit dan perawatan di rumah secara timbal balik sepanjang perjalanan penyakit. Perawatan komprehensif berkesinambungan meliputi :
1. Tata laksana klinis
2. Perawatan pasien
3. Edukasi
4. Pencegahan
5. Konseling
6. Perawatan Paliativ
7. Dukungan social Kegiatan pencegahan meliputi :
1. Peningkatan gaya hidup sehat melalui KIE, life skill education, pendidikan kelompok sebaya, konseling.
2. Peningkatan penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan menularkan
3. Pengurangan dampak buruk pada pengguna NAPZA suntik
4. Penatalaksanaan IMS (Klinik IMS, Pemeriksaan Berkala, Pengobatan dengan Pendekatan Syndrome dan etiologi)
5. Skrining pengamanan donor darah
6. Kewaspadaan universal pada setiap kegiatan medis
7. Pencegahan penularan dari ibu HIV + kepada anaknya
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu materi yang tersedia
2. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti
Tugas Kelompok !
Lakukan Role Play di kelas, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan.
Bagaimana manajer kasus dalam pelayanan menyeluruh dan berkesinambungan dalam perawatan, dukungan, dan pengobatan orang terinfeksi HIV (ODHA). Manajemer kasus akan memainkan sejumlah peranan pemberi bantuan. Peran itu akan dilakukan dari penerimaan awal, asesmen, perencanaan dan pelayanan, pengkaitan dan rujukan, monitoring dan evaluasi.
SKALA PENILAIAN
NAMA : NIM : KELOMPOK :
NO KETERANGAN
1
2
3
4
1 Persiapan
Membuat format/narasi role
play sesuai panduan
2 Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisiplinan (datang tepat waktu) Menunjukkan kesiapan mengikuti kegiatan Menunjukkan penampilan rapi dan sikap sesuai peranan role play Menunjukkan sikap bersungguh
- – sungguh dalam mengikuti semua kegiatan
3 Pelaksanaan : Penerimaan Awal Asesmen
Mengidentifikasi kebutuhan perawatan Pendidikan mengenai penularan HIV dan cara- cara memperkecil resiko
Perencanaan dan Pelayanan
Pelayanan yang dibutuhkan klien Langkah-langkah pelayanan Waktu yang dibutuhkan
Pengkaitan dan Rujukan
Melaksanakan strategi perencanaan pelayanan Mengkoordinasi pelayanan dan rujukan Mengadvokasi pelayanan terhadap klien
Mengkoordinasi dengan manajer kasus Membuat perjanjian dan pelaksanaan rujukan
Monitoring dan Evaluasi
Memastikan semua kegiatan dilaksanakan sesuai rencana Meyakinkan bahwa klien diakses secara tepat Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan selama klien menerima pelayanan Menentukan apakah klien masih membutuhkan pelayanan manajemen kasus memperbaiki rencana pelayanan Menyediakan dokumentasi yang tepat
3 Laporan
Membuat laporan sesuai kegiatan
JUMLAH NILAI NILAI : Jumlah Nilai x 100%
92
Test Akhir Modul
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelompok dampingan sebaya
2. Sebutkan keuntungan dari dukungan sebaya
3. Sebutkan cara memperkenalkan dan menawarkan dukungan sebaya
4. Jelaskan yang dimaksud dengan manajemen kasus dalam HIV AIDS
5. Jelaskan tujuan dari manajemen kasus
6. Sebutkan dan jelaskan kegiatan inti dari manajer kasus
7. Jelaskan sistem manajemen kasus dalam perawatan, dukungan dan pengobatan odha
8. Sebutkan kegiatan pencegahan HIV AIDS dalam manajemen kasus
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2009. Pusat Promosi Kesehatan (Sehat dan
Positif Untuk ODHA . Jakarta
Direktorat P2ML, Ditjen P2PL, Depkes RI, 2009, Manajemen
Penanggulangan HIV dan AIDSDonna ignata, medical surgical nursing : A nursing process approach WB
sounders, philadelpia 1992 ghie.wordpress.com/2007/02/01/asal-usul-hivaidsLewis ef all, medical surgical nursing : Asessment and management of
clinical problems, M Mosby, Philadelphia 2000Mansjoer, Arif.dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Media Aesculapius Sumber lain yang mendukung