Hubungan antara motif membaca dengan pre

HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA DENGAN PREFERENSI
RUBRIK DI SURAT KABAR
(Studi Kuantitatif Eksplanatif pada Pelanggan Surat Kabar Kedaulatan
Rakyat di Kota Yogyakarta)
Anik Imawati Nur Rohimah (105120213121001)
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang, 65145
anik.imawatinr@gmail.com

ABSTRAK
Surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) merupakan surat kabar dengan oplah tertinggi di
Kota Yogyakarta. Sebagai surat kabar dengan oplah tertinggi, KR berhasil mengambil
perhatian masyarakat kota Yogyakarta. Perhatian warga adalah hal penting bagi pertumbuhan
surat kabar. Salah satu hal yang membuat masyarakat Kota Yogyakarta terdorong untuk
membaca KR adalah rubrik-rubrik yang disajikan oleh KR. Dorongan-dorongan membaca
KR atau motif membaca KR berhubungan dengan preferensi terhadap rubrik tertentu
sehingga masyarakat Kota Yogyakarta memilih KR. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara motif membaca (informasi, hiburan, identitas personal, dan
integrasi & interaksi sosial) dengan preferensi rubrik surat kabar. Subjek penelitian adalah
pelanggan KR. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif dengan
teknik analisis data Korelasi Pearson. Terdapat dua variabel yaitu variabel motif (X) dan
variabel preferensi (Y). Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta dengan sampel 93 orang

melalui metode survei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motif memiliki hubungan positif
dengan variabel preferensi rubrik dengan kategori sedang dengan nilai 0.510. Motif informasi
memiliki hubungan signifikan dengan rubrik berita utama dan rubrik nasional. Motif hiburan
memiliki hubungan signifikan dengan rubrik lokal/daerah, rubrik berita utama, rubrik
nasional, dan rubrik kesehatan. Motif identitas personal memiliki hubungan signifikan
dengan rubrik kampus & pelajar dan rubrik pendidikan. Sedangkan motif integrasi dan
interaksi sosial memiliki hubungan dengan rubrik pendidikan, rubrik kampus & pelajar dan
rubrik ekonomi & bisnis.
Kata kunci: Motif, Preferensi, Surat Kabar, Korelasi
PENDAHULUAN
Kedaulatan Rakyat (KR) dianggap sebagai korannya orang Jogja karena KR
merupakan surat kabar lokal pertama kali di Kota Yogyakarta (kr.co.id). Selain itu, KR
merupakan surat kabar dengan oplah tertinggi. Tingginya oplah KR karena banyaknya
masyarakat Kota Yogyakarta yang terdorong untuk membaca surat kabar terutama KR.
Dorongan-dorongan untuk membaca inilah yang disebut sebagai motif. Gerungan (2004, h.
151) menjelaskan, “motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.” Artinya,
manusia melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-harinya disebabkan oleh adanya


1

penggerak, alasan atau dorongan yang ada dalam dirinya. Sehingga, masyarakat Kota
Yogyakarta membaca surat kabar KR karena terdorong untuk melakukannya.
Selanjutnya, Gerungan (2004) juga menjelaskan, semua kegiatan yang dilakukan oleh
manusia memiliki motif tersendiri. Berbeda orang, berbeda motif, mayarakat Kota
Yogyakarta yang membaca KR karena motif yang berbeda-beda karena tujuan masyarakat
Kota Yogyakarta membaca surat kabar KR juga berbeda-beda. Mereka memiliki motif
berbeda karena memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda pula. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Dharmmesta & Handoko (2013, h. 77) “motif adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai sesuatu tujuan.”
Motif yang mendorong masyarakat Kota Yogyakarta memilih membaca surat kabar
KR dibandingkan surat kabar lainnya karena masyarakat dianggap sebagai individu yang
aktif dan pemakaian media memiliki tujuan tertentu yaitu memenuhi kebutuhan untuk
memuaskan kebutuhan mereka. Teori Uses and Gratification merupakan teori yang
berasumsi bahwa pengguna media dengan aktif dan intensif memilih media berdasarkan pada
psikologi dan lingkungan sosial, kebutuhan dan motif untuk berkomunikasi, sikap dan
ekspektasi pada media, fungsi alternatif untuk menggunakan media, tingkah komunikasi, dan
konsekuensi dari tingkah laku kita (Gerlich, dkk., 2012, h. 96). Masyarakat Kota Yogyakarta

dianggap sebagai individu yang aktif, sehingga mereka mampu melakukan pemilihan
terhadap surat kabar yang beredar di seluruh Kota Yogyakarta, yang akhirnya mereka
memilih surat kabar KR untuk dibaca.
Kemudian, salah satu ciri audiens aktif menurut Frank Biocca adalah perilaku selektif
yang akan menyeleksi hal-hal yang mendukung keyakinannya dalam memilih informasi yang
menarik minat mereka (Nurudin, 2003: 183). Setiap individu memiliki ketidaksamaan atas
pemilihan content dari sebuah media yang dibutuhkan. Dengan adanya bermacam variasi
rubrik dalam sebuah surat kabar, maka dapat dibayangkan bagaimana masyarakat pembaca
KR memiliki minat baca atas sebuah rubrik yang berbeda-beda. Sesama pembaca surat kabar
KR memiliki masing-masing kebutuhan untuk memenuhi pemuasan diri. Kemudian,
pembaca akan menyeleksi rubrik yang disajikan dalam surat kabar tersebut sesuai dengan apa
yang dibutuhkan serta mendukung keyakinannya dalam memilih informasi yang menarik
bagi mereka.
Kedekatan pembaca dengan kegiatan ataupun hal tertentu akan memunculkan minat
membaca surat kabar KR berdasarkan rubrik yang dianggap sesuai dan disukainya. Kesukaan
atau preferensi membaca tersebut merupakan perspektif individu dari perbedaan karakteristik
2

audiens pembaca surat kabar KR. Sehingga, dari rubrik-rubrik yang disajikan oleh surat kabar
KR pembaca akan memilih rubrik-rubrik tertentu sesuai dengan yang disukainya. Untuk

memilih sebuah rubrik dalam surat kabar Kedaulatan Rakyat, ada dorongan diri, keinginan,
hasrat, dan tenaga penggerak atau yang disebut oleh Gerungan (2004) sebagai motif yang
berasal dari dalam diri manusia untuk membacanya.
Berangkat dari penjelasan diatas dan dari teori Uses and Gratification yang
menganggap bahwa individu bersikap aktif terhadap media massa, peneliti berasumsi bahwa
motif masyarakat Kota Yogyakarta membaca surat kabar Kedulatan Rakyat memiliki
hubungan dengan preferensi rubrik KR, maka pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimana
hubungan antara motif membaca dengan preferensi rubrik pada surat kabar Kedaulatan
Rakyat di Kota Yogyakarta?” Untuk membuktikan tersebut, maka peneliti mencari tahu
bagaimana hubungan antara motif membaca dnegan preferensi rubrik surat kabar KR di Kota
Yogyakarta.
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu ini merupakan penelitian yang memiliki relevansi dengan
penelitian yang akan dilakukan sehingga bisa menjadi referensi penulis untuk melakukan
penelitian ini. Penelitian terdahulu penting disajikan dalam sebuah penelitian untuk melihat
tema-tema terkait, metodologi terkait, serta memperkuat originalitas bahwa penelitian ini
belum pernah dilakukan sebelumnya.
Sebagai salah satu penelitian terdahulu yang relevan, jurnal berjudul Consumer
preference toward the Times of India Newspaper with special refrence to Balangore City
(Kiran & Kadakol, 2013) mengungkap preferensi terhadap TOI. Berangkat dari era digital,

banyak website yang memberikan informasi secara gratis kepada khalayak, ternyata surat
kabar cetak yang merupakan aktivitas mahal karena harus dibeli justru memunculkan
loyalitas khalayak. Khalayak lebih memilih surat kabar Times of India (TOI) dimana banyak
surat kabar digital yang lebih cepat diakses dan uptodate karena ada faktor-faktor tertentu
yang mempengaruhi khalayak memilih surat kabar TOI. Penelitian Kiran & Kadakol (2013)
digunakan oleh peneliti sebagai data. Pertama, mengenai signifikansi hubungan antara umur
dengan informasi yang relevan untuk semua kategori umur. Kedua, mengenai signifikansi
hubungan antara pekerjaan dengan menghadapi masalah. Data dan informasi dalam
penelitian Kiran & Kadakol (2013) digunakan oleh peneliti dalam menyusun hipotesis atau
jawaban sementara dan bagaimana mengetahui preferensi pembaca surat kabar.

3

Selain penelitian Kiran dan Kadakol (2013), peneliti juga menggunakan penelitian
Ratman, dkk. (2013) untuk menyusun hipotesis. Selain digunakan untuk menyusun hipotesis,
penelitian Ratman, dkk. (2013) digunakan oleh peneliti untuk menentukan motif membaca
surat kabar. Penelitian Ratman, dkk. menjelaskan empat motif kebutuhan yang mendapat
persentase tertinggi pada skala setuju dalam penelitiannya. Motif-motif tersebut adalah motif
informasi, motif identitas diri, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.
Keempat motif ini akan digunakan oleh peneliti dalam menentukan indikator motif membaca

surat kabar. Selain motif, teori yang digunakan dalam penelitian Ratman, dkk. (2013) juga
sama dengan penelitian yang diajukan saat ini, yaitu teori Uses and Gratification.
Teori Uses and Gratification juga digunakan dalam penelitian Shao (2009). Hanya
saja, media yang akan diteliti berbeda dengan penelitian Shao (2009). Media dalam penelitian
Shao (2009) adalah user-generated media (UGM), sedangkan penelitian yang akan diajukan
ini meneliti pembaca surat kabar. Tetapi, keduanya sama-sama berusaha menunjukkan motif
penggunaan media dengan menggunakan teori Uses and Gratification. Berdasarkan teori
Uses and Gratification, penelitian Shao (2009) menunjukkan sebuah analisis mendalam (anindepth analysis) mengenai kemunculan UGM. Pertama, menjelaskan bagaimana dan
mengapa seseorang menggunakan UGM, kemudian menanyakan faktor-faktor utama apa
yang membuat UGM menarik untuk seseorang. Peneliti menggunakan data hasil analisis
Shao (2009) untuk melihat motif-motif seseorang menggunakan media, kecenderungan
terhadap media tertentu dalam hal ini UGM, dan melihat bagaimana Shao (2009)
menggunakan teori Uses and Gratification untuk menjelaskan kemenarikan dan kemunculan
UGM.
Bukan hanya kecenderungan terhadap UGM, ada sebuah penelitian mengenai
kecenderungan seseorang menggunakan elektronik atau online. Penelitian yang dilakukan
oleh Huang (2008) ini menganalisis kebiasaan konsumen elektronik (e-consumer) pada
Busines to Consumer Website. Secara spesifik, Huang (2008) melihat perilaku konsumennya
menggunakan teori Uses and Gratification. Penelitian Huang (2008) digunakan oleh peneliti
sebagai referensi teori Uses and Gratification dalam pemilihan media serta operasionalisasi

teori ini dalam bentuk item pernyataan untuk menggali responden.
Penggunaan teori Uses and Gratification juga digunakan oleh Gerlich, dkk. (2012)
dalam melihat motif membaca. Penelitian Gerlich, dkk. yang berjudul The Reading Motive
Scale: a uses and gratifications study of what drives people to read mengungkap motif-motif
membaca dengan menggunakan uses and gratification. Penelitian Gerlich, dkk. (2012)
digunakan oleh peneliti untuk membantu mengukur motif menggunakan skala dan
4

mennetukan item pertanyaan yang akan digunakan untuk mengukur motif membaca.
Penelitian Gerlich, dkk. (2012) menyajikan 4 motif beserta 25 item pertanyaan yang diadopsi
melalui Television Viewing Motives Scale (TVMS).
Posisi Motif Membaca dengan Preferensi Rubrik Surat Kabar dalam Uses and
Gratification
Teori Uses and Gratification ini menjelaskan bahwa pengguna media turut berperan
aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media aktif dalam proses
komunikasi untuk memenuhi kebutuhannya. Huang (2008, h. 410) mengungkapkan, “A basic
assumption of U&G is that users are actively involved in media usage and interact
extensively with communication media.” Artinya, asumsi dasar Uses and Gratification adalah
bahwa pengguna terlibat secara aktif dalam penggunaan media dan berinteraksi secara
ekstensif dengan media komunikasi.

Teori yang dikenalkan pertama kali oleh Herbert Blumler dan Elihu Katz ini
berasumsi bahwa anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa
berguna (utility); bahwa komunikasi media diarahkan oleh motif (intentionality); bahwa
perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak
sebenarnya kepala batu (subborn) (Blumler dalam Rakhmat, 2007).
Model Uses and Gratification menunjukkan tujuan menggunakan media, mereka
mengkonsumsi isi media untuk memenuhi kebutuhan informasi, hiburan, dan suasana hati
[ CITATION Sha09 \l 1033 ]:
“They consume contents for fulfilling their information, entertainment, and mood
management needs; they participate through interacting with the content as well
as with other users for enhancing sosial connections and virtual communities; and
they produce their own contents for self-expression and self-actualization.” (h. 7)
Selain itu, teori ini juga beranggapan bahwa perbedaan penggunaan media massa ini
dipengaruhi oleh motif yang berbeda. Mereka memiliki motif-motif tertentu dalam memilih
media yang dikonsumsinya. Berangkat dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media
massa) tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak. Inti teori Uses and
Gratifications adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motifmotif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi
maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi
kebutuhan khalayak disebut media yang efektif (Kriyantono 2008).

5

Teori Uses and Gratification menjelaskan bagaimana seseorang menggunakan media
massa berangkat dari motif personal pengguna yang menentukan media mana yang akan
digunakannya. Setiap orang memiliki motif tertentu, berangkat dari motif tersebut, seseorang
menggunakan media, melakukan pemilihan terhadap media bahkan rubriknya yang akan
digunakan atau dibaca, melihat isinya, dan hubungan motifnya dengan informasi yang
disajikan karena merasa media tersebut sejalan dengan motif pengguna.
Motif Membaca Surat Kabar
Gerungan (2004, h. 151) mengatakan bahwa “Motif merupakan suatu pengertian yang
melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
ia berbuat sesuatu.” Artinya, manusia melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-harinya
disebabkan oleh adanya penggerak, alasan atau dorongan yang ada dalam dirinya. Menurut
Gerungan (2004), semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia memiliki motif tersendiri.
Dharmmesta & Handoko (2013, h. 77) mengatakan, “Motif adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai sesuatu tujuan.”
Secara spesifik, motif ini merupakan motif-motif yang mengarahkan manusia
menggunakan media. Ada empat poin motif yang mempengaruhi penggunaan media antara
lain motif informasi, motif hiburan, motif integrasi dan interaksi sosial dan motif identitas

personal. Adapun uraian secara lebih detail terkait keempat motif menurut McQuail (2010, h.
424) tersebut sebagai berikut:
1. Informasi (surveillance) yaitu informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi
seseorang atau akan membantu seseorang melakukan sesuatu.
2. Pelarian (diversion) yaitu pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi. McQuail
(dalam Ratman, dkk., 2013) menjelaskan bahwa adanya keinginan untuk menghindarkan
diri dari tekanan, meredakan ketegangan dan keinginan untuk mengalihkan perhatian,
juga merupakan pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi sebagai motif
hiburan.
3. Motif integrasi dan interaksi sosial; pembaca dikatakan memiliki motif integrasi dan
interaksi sosial.
4. Identitas personal (personal identity) yaitu penguatan nilai atau penambah keyakinan;
pemahaman diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya.
Keempat motif dari McQuail ini cukup praktis dan relevan digunakan untuk
penelitian yang berhubungan dengan teori Uses and Gratification terutama penelitian pada
6

surat kabar. Teori motif ini menjawab keberadaan motif pembaca bahwa mereka memiliki
motif-motif tertentu dalam membaca informasi yang disajikan
Preferensi Rubrik dalam Surat Kabar

Pelanggan merupakan individu yang aktif dalam memilih atau menyeleksi berita.
Berita yang menurut mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka yang akan mereka baca,
sedangkan berita yang tidak sesuai dengan kebutuhannya akan diabaikan. Preferensi yang
dimaksud adalah bagaimana masyarakat Kota Yogyakarta pelanggan surat kabar KR
memiliki ketertarikan untuk membaca rubrik-rubrik tertentu. Tidak semua individu memiliki
kebutuhan yang sama dalam mendapatkan informasi dari sebuah surat kabar. Blumler dan
Abelman menjelaskan bahwa pengguna sering melakukan pemilihan media yang sesuai
dengan norma dan nilai yang ada (Gerlich dkk., 2012). Ketika membaca, khalayak memiliki
peran aktif dalam memilih media yang akan dibacanya. Khalayak yang dianggap aktif, berarti
khalayak dianggap sebagai bagian penting dari penggunaan media dan diasumsikan
mempunyai tujuan tertentu (Ardianto, 2004, h.71).
Pemaparan pada poin sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang membaca surat
kabar karena memiliki motif tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam proses
komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media
terletak pada khalayak (Ardianto, 2004, h. 71). Akhirnya, pemilihan terhadap media ini
berada ditangan khalayak. Pemilihan yang dilakukan oleh khalayak ini memungkinkan
adanya pemilihan terhadap rubrik tertentu. Baran & Davis (2000, h. 252) mengatakan
pemilihan berarti pengguna media merefleksikan adanya ketertarikan dan preferensi.
Kecenderungan inilah yang disebut sebagai preferensi. Preferensi rubrik adalah
kecenderungan pembaca dalam memilih rubrik yang diinginkan untuk dibaca. Konsep ini
digunakan oleh peneliti untuk menemukan preferensi pada pembaca KR. Sehingga, untuk
mengetahui preferensi rubrik, maka peneliti mencantumkan rubrik-rubrik dalam surat kabar
KR. Rubrik yang terdapat dalam surat kabar KR antara lain: rubrik berita utama, rubrik
olahraga, rubrik hokum dan kriminal, rubrik pendidikan, rubrik ekonomi dan bisnis, rubrik
opini, rubrik internasional/mancanegara, rubrik IPTEK & otomotif, rubrik kampus & pelajar,
rubrik cerita, rubrik kuliner, rubrik keluarga & anak, rubrik kesehatan, rubrik budaya, rubrik
nasional, rubrik metropolitan, rubrik lokal & daerah.

7

METODE
Penelitian dengan paradigma positivistik ini menggunakan metode survei. Survei
adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan
datanya (Kriyantono, 2006, h. 59). Surakhmad (dalam Arikunto, 2010, h. 153) mengatakan
bahwa pada umumnya survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau
individu dalam waktu (atau jangka waktu) yang bersamaan. Metode ini digunakan dengan
memberi kuesioner kepada responden tentang motif membaca surat kabar dan rubrik apa saja
yang mereka pilih saat membaca surat kabar. Melalui metode ini, penelitian dapat
digeneralisasikan meskipun tidak semua populasi diberikan kuesioner. Skala yang digunakan
dalam instrumen penelitian adalah skala likert dan semantik diferensial.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan surat kabar KR di Kota Yogyakarta
sebanyak 1.292. Peneliti memilih pelanggan sebagai populasi penelitian karena peneliti
menganggap bahwa pelanggan akan lebih memahami rubrik KR dan intensitas membacanya
lebih sering dibandingkan pembaca eceran. Populasi ini didapatkan melalui agen terbesar KR
yaitu Irfan Agency pada bulan Mei 2014. Selain itu, Irfan Agency merupakan agen KR yang
meliputi seluruh Kota Yogyakarta.
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 93 orang. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik klaster yang digunakan untuk menyeleksi beberapa kelompok
atau kategori. Kecamatan terpilih adalah kecamatan Gondokusuman, kecamatan Gedong
Tengen, dan kecamatan Danurejan. Peneliti mengambil 3 kecamatan karena dianggap sudah
cukup untuk mewakili 12 kecamatan di Kota Yogyakarta. Agar peneliti bisa menemukan
responden, peneliti menggunakan teknik convenience sampling yaitu periset bebas memilih
siapa saja anggota populasi yang sudah ditentukan dari Irfan Agency yang mempunyai data
berlimpah dan mudah diperoleh periset. Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
analisis korelasi Pearson.
HASIL PENELITIAN
Pelanggan surat kabar KR cukup beragam jika dilihat dari usianya, mulai dari usia 14
tahun hingga 86 tahun. Berikut persentase pembaca surat kabar KR,
Tabel 2
Komposisi responden berdasarkan usia
N
o
1
2
3

Usia
81 tahun
Total

8
3
2
1
1
93

8.602151%
3.225806%
2.150538%
1.075269%
1.075269%
100%

Sumber: Data primer, 2014

Selanjutnya, berdasarkan jenis kelamin persentase pelanggan KR adalah 74,2%
sedangkan pelanggan laki-laki berjumlah 25,8%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pembaca surat kabar Kedaulatan
Rakyat sangat beragam. Keempat motif yang mendorong pelanggan membaca surat kabar
kedaulatan rakyat adalah motif informasi, motif hiburan, motif integrasi dan interaksi sosial,
dan motif identitas personal. Motif yang paling tinggi merupakan motif informasi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik analisis
data korelasi Pearson, berikut hasil uji korelasi terhadap motif dan preferensi rubrik pada
surat kabar KR di Kota Yogyakarta.
Tabel 2
Hasil Uji Korelasi Pearson

9

X1
X1

Pearson Correlation

X2

X2

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

X3

.199

.448**

.000

.056

.000

93

93

93

93

.485**

1

.496**

.485**

.000

.000

93

93

93

Pearson Correlation

.199

.496**

1

.496**

Sig. (2-tailed)

.056

.000

93

93

93

93

.448**

.485**

.496**

1

.000

.000

.000

93

93

93

93

.459**

.325**

.156

.183

.000

.001

.136

.079

93

93

93

93

Pearson Correlation

.160

.250*

.171

.176

Sig. (2-tailed)

.126

.016

.102

.091

93

93

93

93

.297**

.102

.277**

.309**

.004

.333

.007

.003

93

93

93

93

Pearson Correlation

.214*

.201

.270**

.378**

Sig. (2-tailed)

.040

.053

.009

.000

93

93

93

93

.123

.145

.201

.258*

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y1

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y2

N
Y3

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y4

N
Y5

.000
93

N
X4

X4

.485**

1

Sig. (2-tailed)
N

X3

Pearson Correlation

.000

10

X1
X1

Pearson Correlation

X2

X2

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

X3

.199

.448**

.000

.056

.000

93

93

93

93

.485**

1

.496**

.485**

.000

.000

93

93

93

Pearson Correlation

.199

.496**

1

.496**

Sig. (2-tailed)

.056

.000

93

93

93

93

.448**

.485**

.496**

1

.000

.000

.000

93

93

93

93

.459**

.325**

.156

.183

.000

.001

.136

.079

93

93

93

93

Pearson Correlation

.160

.250*

.171

.176

Sig. (2-tailed)

.126

.016

.102

.091

93

93

93

93

.297**

.102

.277**

.309**

.004

.333

.007

.003

93

93

93

93

Pearson Correlation

.214*

.201

.270**

.378**

Sig. (2-tailed)

.040

.053

.009

.000

93

93

93

93

.123

.145

.201

.258*

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y1

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y2

N
Y3

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y4

N
Y5

.000
93

N
X4

X4

.485**

1

Sig. (2-tailed)
N

X3

Pearson Correlation

.000

11

Sumber: Data Primer, 2014

Secara menyeluruh, hubungan antara motif dengan preferensi rubrik surat kabar KR
di Kota Yogyakarta jika diujikan, maka hasil uji korelasi kedua variabel nilai koefisien
korelasinya adalah 0.510. Nilai koefisien 0.510 berarti variabel motif membaca dengan
preferensi rubrik memiliki hubungan positif dengan kategori sedang.
Tabel 3
Hasil analisis korelasi Pearson
X
X

Pearson Correlation

Y
1

Sig. (2-tailed)
N
Y

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

.510**
.000

93

93

.510**

1

.000
93

93

Sumber: Data Primer, 2014

Secara keseluruhan, korelasi keduanya positif karena angka koefisien korelasi yang
ditunjukkan adalah (+) 0.510. Artinya semakin tinggi variabel X maka variabel Y juga
semakin tinggi. Kemudian, hubungan keduanya signifikan dengan nilai signifikansi 0.000.
Motif informasi memiliki hubungan paling tinggi dengan rubrik berita utama dengan
nilai koefisien 459 yang berarti hubungan antara motif masyarakat yang ingin mendapatkan
informasi dengan preferensi terhadap rubrik berita utama bernilai sedang. Motif hiburan
memiliki hubungan tertinggi dengan rubrik lokal dan daerah dengan nilai koefisien 422 yang
berarti hubungan antara motif membaca dengan preferensi rubrik lokal dan daerah bernilai
sedang.
DISKUSI
Hubungan antara motif membaca dengan preferensi rubrik pada surat kabar di Kota
Yogyakarta dilihat dari beberapa indikator untuk menyusun instrumen penelitian. Indikatorindikator dalam menentukan variabel X atau motif diadopsi dari beberapa penelitian
terdahulu antara lain penelitian Ratman, dkk (2013), Gerlich, dkk. (2012), dan Huang, dkk.
(2007). Variabel X atau motif membaca terdiri dari empat motif, motif informasi, motif
hiburan, motif identitas personal, dan motif integrasi dan interaksi sosial. Keempat motif ini
juga digunakan oleh Ratman, dkk., (2013) dalam penelitiannya mengenai motif pembaca
surat kabar di Surakarta. Selain dari Ratman, dkk. (2013), salah satu indikator dan item
12

pertanyaan motif hiburan juga diadopsi dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian Gerlich,
dkk., (2012) yang juga meneliti motif membaca. Penelitian yang dilakukan oleh Gerlich,
dkk., juga mengenai motif membaca. Tetapi, motif membaca yang dimaksud bukan motif
membaca surat kabar.
Selanjutnya, variabel Y merupakan rubrik-rubrik surat kabar KR yang terdiri dari 18
rubrik. Tetapi, ketika peneliti melakukan penelitian dan melakukan uji validitas, terdapat 1
item pertanyaan yang tidak valid. Dari 18 rubrik dengan 18 item pertanyaan, terdapat 1 rubrik
yang tidak valid yaitu item pertanyaan rubrik entertainment dan selebriti, sehingga, rubrik ini
dibuang dan terdapat 17 rubrik yang valid.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti juga menemukan adanya
hubungan antara beberapa motif dengan rubrik tertentu yang nilai korelasi koefisiennya lebih
tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Motif informasi memiliki hubungan yang lebih
tinggi dengan rubrik berita utama dan rubrik nasional. Motif informasi dengan rubrik berita
utama dan rubrik nasional juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan.
Motif hiburan memiliki hubungan lebih tinggi dengan rubrik lokal, rubrik berita
utama, rubrik nasional dan rubrik kesehatan. Sedangkan motif identitas personal memiliki
hubungan lebih tinggi dengan rubrik kampus & pelajar. Terakhir, motif integrasi dan
interaksi sosial memiliki hubungan lebih tinggi dengan rubrik pendidikan, rubrik kampus &
pelajar, dan rubrik ekonomi dan bisnis.
Sejalan dengan penelitian Huang, dkk., (2007), ia memberikan penjelasan apabila
seseorang membaca karena dorongan motif interpersonal maka mereka akan membagikan
informasi sesuai dengan karakteristik grupnya. Hasil penelitian Kiran & Kadakol (2013) juga
membuktikan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan informasi yang relevan ketika
seseorang membaca surat kabar. Responden dengan umur 20-25 memilih rubrik kampus dan
pelajar. Kemudian, responden dengan umur 25-30 memilih membaca rubrik pendidikan dan
rubrik ekonomi & bisnis.
Hubungan variabel-variabel dalam konteks penelitian ini membuktikan bahwa teori
Uses and Gratification berlaku. Teori ini menjelaskan bahwa pengguna media aktif dalam
proses komunikasi untuk memenuhi kebutuhannya. Shao (2009) menegaskan bahwa tujuan
seseorang menggunakan media dalam hal ini media surat kabar adalah mereka
mengkonsumsi isi media untuk memenuhi kebutuhan informasi, hiburan, dan suasana hati.
Kebutuhan tersebut tercermin dari motif motif membaca. Sebagaimana pernyataan Blumler
(dalam Rakhmat, 2007) yang mengatakan bahwa komunikasi media diarahkan oleh motif
(intentionality), motif-motif membaca KR sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, yakni
13

motif informasi, motif hiburan, motif identitas pribadi, dan motif interaksi dan integrasi
sosial.
Selain itu, Blumler juga menjelaskan bahwa perilaku terhadap media mencerminkan
kepentingan dan preferensi (dalam Rakhmat, 2007). Adanya kepentingan-kepentingan dari
pembaca mengarahkan mereka pada rubrik-rubrik tertentu dalam KR sehingga mereka
memiliki preferensi terhadap rubrik tertentu. Misalnya, dari hasil penelitian, motif informasi
memiliki hubungan lebih besar dengan rubrik berita utama dan rubrik nasional. Sedangkan
mereka yang memiliki motif integrasi dan interaksi sosial akan memilih rubrik pendidikan,
rubrik kampus & pelajar, rubrik ekonomi dan bisnis dengan hubungan sedang. Hal ini juga
sesuai dengan penjelasan Blumler dan Abelman (dalam Gerlich, dkk., 2012) bahwa pengguna
sering melakukan pemilihan media yang sesuai dengan norma dan nilai yang ada. Dalam hal
ini, pemilihan yang dimaksud adalah pemilihan rubrik dalam KR. Sehingga, mereka memilih
membaca rubrik-rubrik tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebuah penelitian mengenai preferensi surat kabar juga pernah dilakukan oleh Kiran
& Kadakol (2013). Akan tetapi penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Kiran &
Kadakol (2013). Kiran & Kadakol (2013) menjelaskan mengapa khalayak memilih surat
kabar Times of India (TOI) disaat akses melalui digital lebih cepat. Ia lebih fokus pada
preferensi khalayaknya terhadap TOI sedangkan penelitian ini melihat preferensi terhadap
rubrik surat kabar. Penelitian Kiran & Kadakol (2013) sampai menjelaskan kepuasan
khalayak terhadap TOI yang kemudian memunculkan loyalitas membuat TOI tetap disukai
oleh pembacanya. Bisa jadi, hal yang sama juga terjadi pada pelanggan surat kabar KR yang
memiliki kepuasan terhadap rubrik-rubrik yang disajikan oleh KR untuk memenuhi
kebutuhan mereka karena dorongan motif-motif tersebut.
Melalui hasil uji korelasi ditemukan bahwa terdapat 2 rubrik yang selalu memiliki
nilai tinggi dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap motif informasi dan motif
hiburan. Rubrik berita utama dan rubrik nasional memiliki hubungan yang tinggi dan
signifikan terhadap motif informasi dan motif hiburan meskipun pada motif informasi nilai
koefisien korelasinya lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa apabila responden membaca
surat kabar KR baik dengan motif untuk mencari informasi maupun dengan motif hiburan,
responden akan tetap membaca berita utama membaca rubrik nasional yang disajikan KR.
KESIMPULAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat hubungan antara
motif membaca dengan preferensi rubrik surat kabar KR di Kota Yogyakarta. Pengujian
14

hipotesis dilakukan dengan teknik analisis korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil yang diperoleh melalui uji korelasi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel X yaitu motif membaca dengan
variabel Y yaitu preferensi rubrik pada pelanggan surat kabar KR di Kota Yogyakarta. Angka
koefisien korelasi adalah 0.510, sesuai dengan penjelasan Sugiyono (2012), berarti kedua
variabel memiliki hubungan sedang. Terdapat hubungan yang signifikan antara kedua
variabel. Artinya, hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hubungan yang terjadi diantara
keduanya juga signifikan atau penting, maksudnya variabel motif memiliki hubungan yang
penting dengan preferensi rubrik surat kabar KR.
Empat motif yang dimaksud adalah motif informasi, motif hiburan, motif identitas
personal, dan motif integrasi dan interaksi sosial. Motif informasi memiliki hubungan yang
lebih tinggi dengan rubrik berita utama dan rubrik nasional dan keduanya memiliki hubungan
yang siginifikan. Motif hiburan memiliki hubungan yang lebih tinggi dengan rubrik lokal,
berita utama, rubrik nasional dan rubrik kesehatan dengan kategori hubungan sedang dan
memiliki hubungan yang signifikan. Motif identitas personal memiliki hubungan yang lebih
tinggi dengan rubrik kampus & pelajar dan rubrik pendidikan. Kategori hubungannya rendah
dan terdapat hubungan yang signifikan. Motif integrasi dan interaksi sosial memiliki
hubungan yang lebih tinggi dengan rubrik pendidikan, rubrik kampus & pelajar dan rubrik
ekonomi & bisnis dengan kategori hubungan rendah dan terdapat hubungan signifikan.
Dari keempat motif, motif informasi dan motif hiburan selalu memiliki hubungan
yang lebih tinggi dan signifikan terhadap rubrik berita utama dan rubrik nasional. Responden
dengan umur 20-25 memilih rubrik kampus dan pelajar. Kemudian, responden dengan umur
25-30 memilih membaca rubrik pendidikan dan rubrik ekonomi & bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, E. (2004). Komunikasi massa: Suatu pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Jakarta:
Rineke Cipta.
Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pusat Pelajar.
Baran, S.J. & Davis, D.K. (2012). Mass communication theory: Foundations, Ferment, and
Future (6th ed). Boston: Wadswort. Tersedia dalam bookfi.org.
Black, J.A. & Champion, D.J. (2009). Metode & masalah penelitian sosial. Bandsung:
Refika Aditama.
15

Boyd, H. W., Walker, C. O., & Larreche, J.C. (2000). Manajemen Pemasaran Suatu
Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Connor, R. (2013). When newspaper talk, people listen. Diakses dari
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=d04d48a8-690f-46ba-af482ea097656ef1%40sessionmgr4001&vid=1&hid=4212 pada tanggal 15 Desember 2013
pukul 07.37 WIB.
Dharmmesta, B.S. & Handoko, T.H. (2012). Manajemen Pemasaran Perilaku Konsumen (1st
ed.). Yogyakarta: BPFE.
Effendy, O.U. (2009). Ilmu komunikasi teori dan praktek. Bandung: Rosdakarya.
Gerlich, R. N., Drumheller, K., & Sollosy, M. (2012). The reading motive scale: a uses and
gratification study of what drives people to read. Academy of Marketing Studies
Journal, 16, 95-107.
Gerungan, W.A. (2004). Psikologi sosial. Bandung: Aditama.
Hariwijaya, M. & B.M., Djaelani. (2004). Teknik menulis skripsi dan thesis. Yogyakarta:
Zenith Publishers.
Huang, E. (2008). Use and gratification in e-consumer.Internet Research, 18, 405-426.
Huang, L., Chou, Y., Lan, I. (2007). Effects of perceived risk, message types, and reading
motives on the acceptance and transmission of electronic word-of-mouth
communication. Contemporary Management Research, 3, 299-312.
Kiran, G. & Kadakol, A.M. (2013). Consumer preferences towards the times of india
newspaper with special reference to Bangalore city. Golden Research Thoughs, 3.
Tersedia
dari
http://web.ebscohost.com/ehost/viewarticle?
data=dGJyMPPp44rp2%2fdV0%2bnjisfk5Ie45PFIrqavTLOk63nn5Kx95uXxjL6nsEev
qq1KrqexOLWwr064qLA4zsOkjPDX7Ivf2fKB7eTnfLujr1Gup7dLrqquTaTi34bls
%2bOGpNrgVd%2bv5j7y1%2bVVv8Skeeyzt0qzqbVIrqakfu3o63nys
%2b585LzzhOrK45Dy&hid=4212.
Kriyantono, R. (2006). Teknik praktis penelitian komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Kriyantono, R. (2008). Teknik praktis penelitian komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media
Kriyantono, R. (2012). Teknik praktis penelitian komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media.
McQuail, D. (2010). Mass communication theory. London: Sage Publication.
Neuman, W. L. (2006). Sosial research methods: qualitative and quantitative approaches.
Singapore: Pearson Education.
Pawesti, M. (2013). Hubungan perilaku konsumtif dengan gaya hidup pengguna Blackberry
pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya. Skripsi. Jurusan Sosiologi FISIP
Universitas Brawijaya.
Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ratman, R., Nuryanto, Kusumawati, D. (2013). Tingkat kepuasan masyarakat terhadap
media cetak lokal (studi deskriptif kuantitatif mengenai motif, penggunaan dan tingkat
kepuaasan masyarakat terhadap Koran “o” di wilayah pasar klewer Surakarta).
Diakses dari http://jurnal-kommas.com/docs/JURNAL%20Renaldo.pdf pada tanggal 16
Desember 2013 pukul 13:55 WIB.
16

Rivers, W. L., Peterson, T., & Jensen, J. W. (2004). Media massa & masyarakat modern.
Jakarta: Prenada Media.
Santoso, S. (2010). Teori-teori psikologi sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sarwono, J. (2012). Path Analysis dengan SPSS. Jakarta: Elexmedia.
Shao, G. (2009). Understanding the appeal of user-generated media: A uses and gratification
perspective.Internet research, 19, 7-25.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujatno, M. (2008). Metodologi penelitian biomedis. Edisi 2. Bandung: Danamartha
Sejahtera Utama.
Vyas, R.S., Singh, N.P., Bhabhra, S. (2007). Media displacement effect: investigating the
impact of internet on newspaper reading habits of consumers. The Journal of Business
Perspective, 11, 29-40.
Waryanto, B., & Milafati, Y. (2006). Transformasi data skala ordinal ke interval dengan
menggunakan makro minitab. Informatika Pertanian, 15, 881- 895.
Widyawardini, A. (2012). Hubungan work enjoyment dengan kecenderungan melakukan
organizational citizenship behavior (OCB) pada pegawai kantor pengadilan negeri
Kediri. Skripsi. Program Studi Psikologi FISIP Universitas Brawijaya.

17