Apakah Psikologi Komunikasi itu dan
ATIKAH
1111003100
Apakah Psikologi Komunikasi itu?
Bila kita mencermati arti psikologi komunikasi dari kata-kata yang membentuknya, maka
akan kita temukan dua kata yang berbeda maknanya, namun saling berkaitan, yaitu psikologi dan
komunikasi. Psikologi sendiri, menurut Miller (1974:4) adalah ilmu yang berusaha menjelaskan,
memprediksi, dan mengontrol mental dan peristiwa yang berkaitan dengan perangai . Sedangkan
komunikasi, menurut Hovland, Janis, dan Kelly (1953:12) berarti sebuah proses dimana seorang
individu sebagai komunikator menyampaikan stimulant yang biasanya verbal untuk mengubah
perilaku orang lainnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menemukan definisi harfiah dari psikologi komunikasi.
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Komunikasi amat esensial untuk perkembangan kepribadian manusia. Seorang
antropolog, Ashley Montagu (1967: 450) mengatakan: “The most important agency through
which the child learn to be human is communication, verbal also nonverbal”. Komunikasi erat
kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia
Wilbur Schramm menyebutkan tiga Bapak Ilmu Komunikasi yang berlatar belakang psikologi,
yaitu Kurt Lewin sebagai ahli psikologi dinamika kelompok, Paul Lazarsfeld, Carl I. Hovland.
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by which an
individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other
individuals (the audience)” (1953:12). Dance (1967) mengartikan komunikasi sebagai usaha
“menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal”. Raymond S. Ross (1974:b7)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses teransaksional yang meliputi pemisahan, dan
pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk
mengeluarkan dari pengalamannya sedniri atri atau respons yang sama dengan yang dimaksud
oleh sumber.
ATIKAH
1111003100
Psikologi menyebut komunikasi penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, pada
peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi,pada proses saling pengaruh diantara berbagai
sistem dalam diri organisme dan diantara organisme.
Komunikasi
dapat
ditujukan
memengaruhi. Komunikasi persuasif
untuk
memberikan
informasi,
menghibur,
atau
dapat diartikan sebagai proses memengaruhi dan
mengendalikan perilaku orang lain melalui pndekatan psikologis.
Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia
dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebut empat ciri
pendekatan psikologi pada komunikasi: penerimaan stimuli secara indrawi, proses yang
mengantarai stimulus dan respons, prediksi respons, dan peneguhan respons. George A. Miller
mendefinisikan psikologi : “psichology is the science that attempts to describe, predict, and
control mental and behavioral events”. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral
dalam komunikasi. Berikut definisi mutakhir psikologi komunikasi: psikologi komunikasi adalah
usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan, dan
tindakan individu dipengaruhi oleh apa yang yang dianggapnya sebagai pikiran, perasaan, dan
tindakan orang lain (yang kehadirannya boleh jadi sebenarnya, dibayangkan, atau disiratkan).
Penggunaan Psikologi Komunikasi
Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi oleh caranya menerjemahkan pesanpesan lingkungan yang diterimanya. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi
yang efektif paling tidak menimbulkan lima hal, yaitu :
(1) pengertian. Artinya, penerimaan yang cermat dari sisi stimuli seperti yang dimaksud
oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi
primer (primary breakdown in communication). Perlu pemahaman mengenai psikologi pesan dan
psikologi komunikator untuk menghindari hal tersebut.
(2) kesenangan. Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Adapula komunikasi yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic
ATIKAH
1111003100
communication) yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang
menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. Dalam hal ini kita perlu
mempelajari psikologi tentang system komunikasi interpersonal.
(3) pengaruh pada sikap; Bisa dikatakan bahwa komunikasi yang kita jalin kebanyakan
adalah untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi membahasakannya dengan,
komunikasi persuasive. Komunikasi ini memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri
komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasif sendiri didefinisikan
sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan manipulasi psikologis
sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. (Kamus Ilmu Komunikasi,
1979).
(4) hubungan yang makin baik; Sebagai makhluk sosial yang tak pernah bisa sendiri
dalam kehidupannya, manusia mempunyai daftar kebutuhan sosial yang akan menumbuhkan dan
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi
(inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), dan cinta serta kasih saying (affection).
Kebutuhan sosial ini hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.
(5) Tindakan, Menimbulkan tindakan nyata memang indicator yang baik untuk mengukur
seberapa besar efektivitas yang terjalin selama komunikasi berlangsung karena untuk
menimbulkan tindakan, kita harus berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk
dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif
seluruh proses komunikasi. Hal ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh
mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga factor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia.
1111003100
Apakah Psikologi Komunikasi itu?
Bila kita mencermati arti psikologi komunikasi dari kata-kata yang membentuknya, maka
akan kita temukan dua kata yang berbeda maknanya, namun saling berkaitan, yaitu psikologi dan
komunikasi. Psikologi sendiri, menurut Miller (1974:4) adalah ilmu yang berusaha menjelaskan,
memprediksi, dan mengontrol mental dan peristiwa yang berkaitan dengan perangai . Sedangkan
komunikasi, menurut Hovland, Janis, dan Kelly (1953:12) berarti sebuah proses dimana seorang
individu sebagai komunikator menyampaikan stimulant yang biasanya verbal untuk mengubah
perilaku orang lainnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menemukan definisi harfiah dari psikologi komunikasi.
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Komunikasi amat esensial untuk perkembangan kepribadian manusia. Seorang
antropolog, Ashley Montagu (1967: 450) mengatakan: “The most important agency through
which the child learn to be human is communication, verbal also nonverbal”. Komunikasi erat
kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia
Wilbur Schramm menyebutkan tiga Bapak Ilmu Komunikasi yang berlatar belakang psikologi,
yaitu Kurt Lewin sebagai ahli psikologi dinamika kelompok, Paul Lazarsfeld, Carl I. Hovland.
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by which an
individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other
individuals (the audience)” (1953:12). Dance (1967) mengartikan komunikasi sebagai usaha
“menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal”. Raymond S. Ross (1974:b7)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses teransaksional yang meliputi pemisahan, dan
pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk
mengeluarkan dari pengalamannya sedniri atri atau respons yang sama dengan yang dimaksud
oleh sumber.
ATIKAH
1111003100
Psikologi menyebut komunikasi penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, pada
peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi,pada proses saling pengaruh diantara berbagai
sistem dalam diri organisme dan diantara organisme.
Komunikasi
dapat
ditujukan
memengaruhi. Komunikasi persuasif
untuk
memberikan
informasi,
menghibur,
atau
dapat diartikan sebagai proses memengaruhi dan
mengendalikan perilaku orang lain melalui pndekatan psikologis.
Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia
dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebut empat ciri
pendekatan psikologi pada komunikasi: penerimaan stimuli secara indrawi, proses yang
mengantarai stimulus dan respons, prediksi respons, dan peneguhan respons. George A. Miller
mendefinisikan psikologi : “psichology is the science that attempts to describe, predict, and
control mental and behavioral events”. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral
dalam komunikasi. Berikut definisi mutakhir psikologi komunikasi: psikologi komunikasi adalah
usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan, dan
tindakan individu dipengaruhi oleh apa yang yang dianggapnya sebagai pikiran, perasaan, dan
tindakan orang lain (yang kehadirannya boleh jadi sebenarnya, dibayangkan, atau disiratkan).
Penggunaan Psikologi Komunikasi
Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi oleh caranya menerjemahkan pesanpesan lingkungan yang diterimanya. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi
yang efektif paling tidak menimbulkan lima hal, yaitu :
(1) pengertian. Artinya, penerimaan yang cermat dari sisi stimuli seperti yang dimaksud
oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi
primer (primary breakdown in communication). Perlu pemahaman mengenai psikologi pesan dan
psikologi komunikator untuk menghindari hal tersebut.
(2) kesenangan. Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Adapula komunikasi yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic
ATIKAH
1111003100
communication) yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang
menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. Dalam hal ini kita perlu
mempelajari psikologi tentang system komunikasi interpersonal.
(3) pengaruh pada sikap; Bisa dikatakan bahwa komunikasi yang kita jalin kebanyakan
adalah untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi membahasakannya dengan,
komunikasi persuasive. Komunikasi ini memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri
komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasif sendiri didefinisikan
sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan manipulasi psikologis
sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. (Kamus Ilmu Komunikasi,
1979).
(4) hubungan yang makin baik; Sebagai makhluk sosial yang tak pernah bisa sendiri
dalam kehidupannya, manusia mempunyai daftar kebutuhan sosial yang akan menumbuhkan dan
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi
(inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), dan cinta serta kasih saying (affection).
Kebutuhan sosial ini hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.
(5) Tindakan, Menimbulkan tindakan nyata memang indicator yang baik untuk mengukur
seberapa besar efektivitas yang terjalin selama komunikasi berlangsung karena untuk
menimbulkan tindakan, kita harus berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk
dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif
seluruh proses komunikasi. Hal ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh
mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga factor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia.