Jurnal HANI WIDARTI PERMASALAHAN PERKEMB

TUGAS INDIVIDU
PERMASALAHAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOMUNIKASI
ANAK
Jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pendidikan Anak Dalam Keluarga
Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, M.Pd.i

Disusun oleh:
HANI WIDARTI

(1701030022)

Kelas A
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AJARAN 2018/2019

ABSTRAK
Anak bermasalah yaitu suatu persoalan yang harus menjadi suatu
kepedulian semua orang. Pada dasarnya semua manusia yang normal dapat
menguasai bahasa, karena sejak lahir manusia telah memiliki kemampuan dan

kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Bahasa yaitu alat untuk
berfikir, mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Keterampilan bahasa juga
sangat penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan
masalah. Dengan bahasa pula dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaaan.
Dan lebih tepatnya jika ingin mengetahui perkembangan seorang anak terhadap
perkembangan bahasa dan komunikasi anak yaitu seharusnya belajar mengamati
melalui beberapa proses yaitu belajar dalam hal membaca, berbicara dan menulis
dapat dilihat dari beberapa contoh perkembangannya sendiri, teori, tahapan,
aspeknya, karakteristik, faktornya, metode belajar, gangguannya dan juga dilihat
dari bahasa membaca dan tulis itu sendiri.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan bahasa dan komunikasi anak merupakan suatu hal
utama, bahwasannya dengan begitu dapat mendorong anak untuk lanjut lebih
jauh ke jenjang pendidikan dengan bisa berkomunikasi dan berbahasa. Dan
setiap anak itu berhak memiliki hak untuk tumbuh berkembang, bermain,
belajar, dan melakukan apa saja yang masih wajar dikerjakan oleh anak yang
seusianya. Dan belajarpun , merupakan hak seorang anak bukan kewajiban
anak, oleh sebab itu dalam belajar harus memiliki rasa menyenangkan, dan bisa
membuat anak menjadi termotivasi, dan juga ia akan mendapatkan rangsangan
suatu kemampuan dasarnya untuk berkembang dalam bahasa, daya pikir, fisik,

dan seni nya pula. Salah satu dari kemampuan dasar adalah mampu berbahasa,
di sini bahasa memeggang peranan yang sangat amat penting dalam suatu
perkembangan , tetapi bukan berarti perkembangan lainnya tidak penting.
Komunikasi akan ada saat anak yang bermula dengan menggunakan isyarat
dan suatu pergerakan saja , dengan begitu sudah menunjukkan cara ia

berkomunikasi melalui ekspresinya, dan ia secara bertahap akan menunjukkan
keinginannya tersebut biasanya dengan berkembang menjadi komunikasi
melalui ucapan yang jelas.
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ANAK BERMASALAH
Anak bermasalah yaitu suatu persoalan yang harus menjadi suatu
kepedulian semua orang. Orang tua dan guru perlu memahami perilaku
bermasalah, karena anak yang bermasalah biasanya terlihat saat ia didalam
kelas, dan biasanya dia akan menampakkan perilaku bermasalahnya tersebut
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
a. Pengertian Perkembangan
Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, karena sejak
lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk

mempelajari bahasa dengan sendirinya. Hal ini dapat dilihat bahwa
manusia tidak memerlukan banyak usaha untuk mampu berbicara. Akan
tetapi, orang yang dalam jangka waktu cukup lama terus-menerus
mendengar pengucapan suatu bahasa, maka biasanya ia akan mampu
mengucapkan bahasa itu sendiri tanpa direncanakan.1
Berbagai ahli psikologi perkembangan telah mengemukakan
pendapat mereka tentang pengertian perkembangan, seperti Salkind
(1985) berpendapat bahwa perkembangan adalah suatu rangkaian
perubahan progresif yang terjadi dalam suatu pola yang dapat diprediksi
sebagai hasil interaksi antara faktor biologis dan lingkungan. Sedangkan
Wolfolk (1993) berpendapat bahwa perkembangan yaitu suatu perubahan
adaptif secara teratur yang berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai
1 Desmita, Psikologi Perkembangan, Pt Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal 112

meninggal dunia.

Dan Santrock (1991) mengemukakan bahwa

perkembangan yaitu suatu pola gerakan atau perubahan yang dimulai
saat terjadinya konsepsi dan berlangsung melalui siklus kehidupan.

Adapun Harlock (1980) berpendapat bahwa perkembangan yaitu
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan merupakan
serangkaian perubahan yang terjadi pada individu yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan kontinyu baik secara fisik (jasmani)
maupun psikis (rohani).2
b. Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa yaitu alat untuk berfikir, mengekspresikan diri dan
berkomunikasi. Keterampilan bahasa juga sangat penting dalam rangka
pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah. Dengan
bahasa pula dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaaan. 3
Menurut Papalia, Olds dan Feldam berpendapat bahwa bahasa
adalah (language), system komunikasi berdasarkan kata dan tata bahasa.
Sedangkan menurut Chomsky (1957) otak manusia memiliki kapasitas
bawaan untuk memperoleh bahasa, bayi akan belajar berbicara sealamiah
mereka belajar berjalan. Ia juga berpendapat bahwa alat memperoleh
bahasa dengan cara language acquisition device (LAD) yaitu kemampuan
alamiah anak untuk berbahasa. Adapun pendapat kushartanti dkk bahasa
yaitu sistem tanda atau lambang (bunyi) yang bersifat suka-suka dan

disepakati untuk dipergunakan para anggota kelompok masyarakat
tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
diri.
2 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 3-4
3 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011,
hal 74

Sedangkan

menurut

Teori

Maturational

(kedewasaan)

perkembangan bahasa menyatakan penguasaan bahasa merupakan
bawaan lahir pada semua anak tanpa memandang negara atau budaya.

Anak-anak juga memperoleh kemampuan berbahasa dengan cara yang
sangat menakjubkan. Yaitu sejak lahir sampai usia 6 tahun, bayi tidak
pernah belajar bahasa, apalagi kosa kata secara khusus. Namun, pada
akhir masa usia dininya rata-rata anak bisa menyimpan lebih dari 14.000
kosa kata.
Pada perkembangan selanjutnya, anak mampu menambah kosa
kata sendiri dalam bentuk komunikasi yang. Contohnya, seperti orang tua
dan orang dewasa terdekat bayi selalu bertanya kepada bayi tersebut,
walaupun mereka tahu bahwa bayi itu tidak bisa menjawab. Misalnya
mengajukan pertanyaan seperti namanya siapa, anak siapa dan
sebagainya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu yang banyak
bicara lebih cepat membuat kosa kata anak meningkat. Dan juga
sebaliknya , ibu yang suka diam, biasanya anaknya sulit berkembang
dalam berbahasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan bahasa yaitu
suatu perubahan secara teratur karena proses kematangan dan
pengalaman yang disertai dengan sistem tanda bunyi dan juga disepakati
untuk dijadikan sebagai alat komunikasi serta mengidentifikasi diri yang
terjadi sepanjang hidup manusia.4
3. BERBAHASA DAN BERBICARA

a. Pengertian Berbahasa Dan Berbicara
Bahasa dan bicara merupakan dua pengertian yang tidak dapat
dipisahkan

satu

sama

lain.

Yang

sering

dipersoalkan

dalam

perkembangan anak yaitu biasanya tentang “ kapan anak dapat
4 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,

hal 4-6

menguasai bahasa, dan kapankah anak bisa berbicara? ”. Disini
dijelaskan bahwasanya bahasa berkembang lebih dulu dan baru setelah
itu diikuti dengan bicara, yaitu dapat dibuktikan dengan kurangnya
kepemilikan kosa kata pada anak, dengan begitu anak bisa saja tidak
dapat bicara atau mengalami keterlambatan dalam berbicara. Dan
didalam bahasa diperlukan adanya penggunaan suatu tanda atau tombol
dalam menggunakan tata bahasa yang ada dalam aturan yang
menentukan berbagai macam tanda. Hal ini biasanya ada dalam bentuk
pembicaraan, tulisan, isyarat, ekspresi muka, dan lain-lain. Didalam
kehidupan anak biasanya hal ini terlihat pada kehidupan sehri-hari, yaitu
seperti senyumanya, ngompol, jeritannya, tawanya, tangisannya,
pergerakannya, marahnya dan lain sebagainya.
Karena bahasa sendiri merupakan suatu ungkapan pikiran dan
perasaaannya. Namun jika tidak memiliki sejumlah kosa kata, yang akan
menjadikan bahan bicara, maka anak tersebut bisa saja tidak dapat
berbicara. Oleh sebab itu, meskipun sarana dalam berbicara terpenuhi,
jika tidak memiliki kosa kata, maka seorang anak tidak dapat bicara atau
akan mengalami keterlambatan berbicara. Jadi kesimpulannya yaitu

bahasa tidak memiliki kesamaan dengan bicara.5
Menurut Suyanto, melatih anak dalam belajar berbahasa dapat
dilakukan dengan berkomunikasi yaitu melalui berbagai cara berikut ini:
1. Kegiatan bermain bersama, biasanya anak akan secara otomatis
berkomunikasi dengan teman-teman sambil ia bermain secara
bersamaan
2. Cerita, baik mendengarkan sebuah cerita atau meminta anak untuk
bercerita

5 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 11-13

3. Bermain peran, seperti dapat memerankan sebagai penjual ataupun
pembeli, baik guru dan muridnya, atau juga bisa orang tua dengan
anak.
4. Bermain boneka tangan, yaitu boneka yang dapat dimainkan dengan
jari jadi disini anak berbicara mewaili bonekah tersebut.
5. Melakukan kegiatan belajar dan bermain dalam berkelompok6.
b. Proses Belajar Berbicara
Belajar berbicara adalah suatu proses, yaitu proses baik untuk

seorang anak ataupun bagi oang yang dewasa. Proses ini akan
berlangsung karena mereka ingin memenuhi suatu kebutuhannya yaitu
menyampaikan suatu pikiran atau perasaannya. Begitu juga pada anak,
anak akan belajar berbicara sesuai kebutuhunnya. Pemenuhan
kebutuhan tersebut akan terlihat saat dia hanya menggunakan katakata yang diperlukan saja.
Ada dua proses yang dapat menentukan kesiapan seorang anak
dalam mempelajari sesuatu hal, yaitu termasuk mempelajari berbicara.
Kedua

bentuk

tersebut

yaitu

:

perkembangan

kognitif


dan

perkembangan bahasa.7
4. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
Tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagi menjadi beberapa
rentang usia, yang menunjukkan ciri-ciri tersendiri. Menurut Guntur tahap
perkembangan ini sebagai berikut:
1. Tahap 1 (pralinguistik), usia 0-1 tahun. Tahapan ini sebagai berikut:
6 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011,
hal 75
7 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 13-14

a. Tahapan pralinguistik pertama, dalam tahap ini dimulai pada bulan
pertama hingga bulan keenam yaitu pada sat anak akan menangis,
tertawa dan juga menjerit.
b. Tahapan pralinguistik kedua, dalam tahapan ini yaitu tahap kata tanpa
makna dimulai dari bulan ke 6 sampai 1 tahun.
2. Tahap II (linguistik) ditahapan ini terdapat dua tahapan yaitu:
a. Tahap 1 holafrastik berusia 1 tahun , awal mula anak mulai menyatakan
makna makna dari keseluruhan suatu kalimat dalam satu kata. Tahapan
ini biasanya ditandai dengan perbendaharaan suatu kata pada anak hingga
kurang lebihnya 50 kosa kata.
b. Tahap 2 kalimat diusia 1-2 tahun,pada tahapan ini sudah dapat
mengucapkan dua kata, ditahapan ini anak ditandai dengan kepemilikan
kata yaitu 50-100 kosa kata.
3. Tahap III , yaitu tahap pengembangan tata bahasa dimasa prasekolah pada
sat usia 3-5 tahun. Pada tahapan ini, anak sudah mampu membuat
kalimat, dapat dilihat dari aspek pengembangan tata bahasanya seperti sp-o, disini anak akan dapat memper panjang suatu kata menjadi kalimat.
4. Tahap IV , yaitu tata bahasa menjelang dewasa, yaitu diusia 6-8 tahun.
Tahap

ini

ditandai

dengan

suatu

kemamp

uan

yang

dapat

menggabungkan kalimat sederhana dan kalimat kompleks.8
5. ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Aspek-aspek yang saling berkaitan dengan perkembangan bahasa
menurut Jamaris yaitu :
a. Kosa Kata
8 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011,
hal 75-76

Dengan tumbuh kembang anak dan pengalamannya dalam
berinteraksi dengan lingkungannya, maka kosa kata anak tersebut
secara langsung akan berkembang dngan pesat.
b. Sintak Atau Yang Berarti Tata Bahasa
Biarpun anak belum pernah belajar tentang tata bahasa, namun
dengan contoh-contoh bahasa yang sering didengar anak pada saat
dilingkungannya, maka anak telah dapat menggunakannya bahasa lisan
menggunakn susunan suatu kalimat yang baik.
c. Semantik
Semantik atau penggunaan kata yang sesuai dengan tujuan, di
taman kanak-kanak pastinya sudah dapat mengekspresikan suatu
keinginan, penolakan dan juga pendapat dengan menggunakan suatu
kalimat yang tepat.
d. Fonem
Di taman kanak-knak, anak sudah mempunyai suatu kemampuan
untuk dapat merangkai bunyi yang didengarnya untuk dijadikan satu kata
yang dapat mengandung arti. Contohnya kata : i, b, u, menjadi ibu.
Jadi, kesimpulannya yaitu berbagai aspek perkembangan bahasa
dalam anak usia dini perlu adanya dorongan atu rangsangan untuk
perkembangan bahasa agar anak dapat berkembang secara maksimal.9
6.

KARAKTERISTIK,

TUJUAN,

FUNGSI,

DAN

PRINSIP

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
a. Karakteristik Bahasa
9 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 51-52

Sesuatu hal yang sangat mengesankan yaitu anak yang belajar
dengan sendirinya

tanpa adanya arahan, aturan dalam bahasa yang

diterapkan pada kata yang mereka gunakan.
Disini Santrock berpendapat bahwasanya setiap kebudayaan ,
seseorang mempunyai banyak variasi dalam berbahasa, beberapa
karakteristik umum yang berkenaan dengan fungsi bahasa yaitu sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan adanya suatu daya cipta seseorang yang
kreatif. Dan sedangkan beberapa karakteristik bahasa pada anak usia dini
dicontohkan oleh Sanan (2010) sebagai berikut:
1. yang berusia 0-1 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Lebih banyak mengeluarkan suara dan menangis
b. Sudah mulai mengucapkan huruf hidup pada saat ia menangis
c. Dapat menirukan suara pada saat di timang
d. Ia juga akan berteriak menunjukkan rsa tidak senang nya sebagai cara
lain ia menangis
2. yang berusia 1-2 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Menyampaikan apa yang diinginkan dengan bersuara
b. Mengeluarkan suara clotehan yang ia kenal sebelumnya
c. Memiliki kurang lebih 20 kosa kata untuk digunakan kata depan
d. Menggunakan sebanyak 2 kombinasi kata untuk membentuk suatu
kalimat

3. yang berusia 2-3 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Dapat menggunakan kombinasi 3 kata untuk dapat membentuk kalimat
b. Dapat menjawab suatu pertanyaan dengan kata “apa”
c. Dapat mengulang kalimat-kalimat yang pendek
d. Membuat kalimat menggunakan 4 kata
4. yang berusia 3-4 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Menyebutkan nama depan atau belakangnya
b. Menyebutkan beberapa peristiwa yang dilihat atau dialaminya
c. Bercerita tentang pengalamannya sndiri
d. Sudah mulai dpat mengajukan sebuah pertanyaan yang sudah
terencana
e. Selalu bertanya dengan menggunakan beberapa variasi kata seperti:
apa, dimana, siapa dan lain-lain
f. Biasanya ia akan bercerita menggunakan gambar
4. yang berusia 4-5 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Dapat menggunakan kata sambung seperti tapi
b. Dapat mengartikan kata yang sederha
c. Dapat bercerita tentang perbedaan gambar
d. Dapat menyebutkan alamat tinggalnya

5. yang berusia 5-6 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan
bahasa sebagai berikut:
a. Sudah dapat berbicara dengan lancar dan menggunakan kalimat yang
terdiri dari 5 atau 6 kosa kata.
b. Sudah dapat menerima beberapa pesan yang sederhana dan dapat
menyampaikannya pesan tersebut.
c. Sudah bisa menyebutkan nama kedua orang tuanya.10
Disini Cross (2013) berpendapat ada beberapa karakteristik anak
usia dini:
1. Bersifat Egosentris
Seorang anak akan memandang dunia luar menggunakan
pandangannya sendiri, sesuai pengetahuannya dia sendiri. Seorang
anak akan terpengaruhi dengan akalnya yang sederhana itu dan tidak
mampu menyelami perasaan orang lain. Dia sangat terikat dengan
dirinya sendiri dan ia berangapan bahwa pribadinya adalah satu dan
sangat terpadu erat dengan lingkungannya.
2. Bersifat Unik
Bersifat unik disini berarti anak memiliki keunikan tersendiri,
seperti gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarganya.
3. Mengekspresikan prilaku secara relatif spontan
Semua prilaku anak biasanya bersifat asli atau tidak ada yang
ditutup-tutupi, dan ia akan marah jika ia ingin marah, begitu juga
10 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 53-57

dengan menangis, ceria, murung. Dan dia tidak memperdulikan diri
nya sedang ada dimana.
4. Bersifat aktif dan energik
Aktif disini juga berarti anak senang melakukan berbagai
aktifitas , tak pernah lelah, dan jarang sekali merasa bosen. Gerak dan
aktivitas bagi dirinya merupakan sesuatu hal yang menantang dan
kesenangan, banyak bidang perkembangan yaitu seperti: emosional,
sosial, kreativitas, kognitif dan seni.
5. Memiliki rasa ingin tau yang kuat
Yaitu pada usia 4-5 tahun ia banyak memperhatikan, berbicara
dan ia akan mempertanyakan berbagai hal yang ia lihat atau
didengarnya.
6. Bersifat eksploratif dan berjiwa petualng
Disini anak akan terdorong rasa ingin tahu yang besar maka ia
akan sangat suka menjelajah, mencoba dan juga mempelajari hal-hal
yang baru.
7. Kaya denganfantsi
Seorang anak akan sangat senang dengan berbagai hal yang
bersifat imajinatif, dan di dapat bercerita melebihi pengalaman
aktualnya.
8. Masih mudah frustasi
Anak disini bisa dikatakan sering sekali menangis atau biasanya
mudah marah . Karena hal ini ada kaitannya dengan egoisentrisnya

yang masih sangat kuat, jadi sifat spontannya yang tinggi, dan empati
nya yang sangat tertabatas.11
b. Tujuan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Kemampuan berbahasa anak dalam usia dini diperoleh dan
dipelajari secara alami untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
agar anak dapat bersosialisasi, dan berinteraksi kepada yang lain
Menurut Totok

Bintoro

tujuan

dari

pengembangan

suatu

kemampuan berbahasa dalam anak usia dini antaranya yaitu:
a. agar anak bisa berpendapat untuk menyakinkan orang lain melalui kata
yang diucapkannya
b. agar anak bis mengolah kata
c. agar anak tersebut bisa mengerti apa saja atas apa yang ia dengar dan
diucapkannya, juga dapat menyampaikan secara benar kepada
orangyang lain
d. agar bisa berekspresi menggunakan kata-kata dalam bahasa tubuh.
c. Fungsi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Fungsi ini bagi anak yaitu sebagai alat untuk mengembangkan
suatu kemampuan intelektual dan kemampuan dasar seorang anak.
Gardner juga mengemukakan fungsi bahasa ini merupakan untuk
mengembangkan suatu ekspresi dan pikiran.
Depdiknas

menjelaskan

bahwasanya

fungsi

pengembangan

kemampuan bahasa anak yaitu:
1. Sebagai alat untuk komunikasi dengan lingkungan sekitarnya.

11 Lilis Madyawati, Strategi Pengembangn Bahasa Pada Anak, Kencana, Jakarta, 2016, hal 13-15

2. Sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anak
3. Sebagai alat untuk berkembangnya ekspresi seorang anak
4. Sebagai alat agar dapat menyatakan suatu perasaan kepada yang
lainnya.12
d. Prinsip Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini
Terdapat beberapa prinsip perkembangan bahasa pada anak usia
dini yaitu:
a. Interaksi , yaitu anak berinteraksi terhadap lingkungannya, dengan begitu
akan membntu untuk memperluas kosa kata anak dan juga mendapatkan
contoh dalam cara menggunakan kosa kata secara tepat.
b. Ekspresi, yaitu mengekspresikan kemampuan seorang anak untuk
berbahasa yang dapat disalurkan melalui pemberian kesempatan pada
anak untuk mengungkapkan suatu pkiran dan perasaanya yang secara
tepat.13
Ada beberapa prinsip pengembangan berbahasa yang dijelaskan
oleh Depdiknas yaitu :
1.Disesuikan dengan tema kegiatannya dan lingkungannya
2. Saat belajar harus berada pada kemampuan yang akan dicapai sesuai
potensinya
3.Menumbuhkan kebebasan dalam mengargumenkan pikiran yang
dikaitkan dengan kesepontanitasan
12 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 58-60
13 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 61-62

4.Komunikasi antara si guru dan anak harus bisa akra dan menyenangkan
5.Guru hars bisa menguasai pengembangan bahasa
Pada dasarnya, ada beberapa prinsip yang masuk dalam
perkembangan anak yaitu:
1. seorang anak akan belajar dengan baik, jika kebutuhan seperti fisiknya
terpenuhi, merasakan aman dan nyaman dalam suatu lingkungan.
2. anak juga akan belajar terus menerus, dimulai dari membangun
pemahaman, mengeksplorasikan lingkungannya serta menemukan suatu
konsep.
3. anak juga akan belajar melalui beberapa interaksi, baik orang dewasa
atau teman mainnya.
4. suatu minat dan ketekunan seorang anak akan memotivasi belajar
mereka.
5. perkembangan dan gaya belajar seorang anak harus sangat
dipertimbangkan untuk perbedaan individu
6. anak juga belajar dari beberapa hal sederhana sampai yang sulit. Dan
dari yang gerakan ke bahasa dan dari diri sendiri ke orang lain.14
Jadi,

dari

uraian

diatas

dapat

disimpilkan

bahwa

suatu

pengembangan bahasa yang dilakukan dari guru seharusnya dapat
mendukung prinsip pengembangan yang secara tidak sadar juga akan
dilakukan oleh anak.15
7. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
14 Mukhtar Latif ,dkk . Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group,
Jakarta, 2013, hal 73
15 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011,
hal 82

Bahasa anak pada mulanya berkembang secara alami. Dan proses
ini biasanya dikenal sebagai pemerolehan bahasa. Yakni dari interaksi
terhadap lingkungan anak akan memperoleh suatu pengalaman yang
dapat memberi perkembangan suatu bahasa melalui stimulasi , dan
stimulasi

ini

sendiri

yaitu

suatu

kegiatan

pembelajaran

yang

dikombinasikan dalam bentuk bermain dan belajar.16
Pada umumnya proses belajar di paud sendiri dilandasi oleh dua
teori dalam belajar yakni: (a) behaviorisme dan juga (b) konstruktivisme.
Didalam dua teori tersebut mempunyai ciri yang beda satu dengan linnya,
pada behaviorisme ia menekankan di hasil dari proses belajarnya, dan
pada

konstruktivisme

sendiri

lebih

mengutamakansebuah

proses

belajarnya.
a. Teori Belajar Behaviorisme , menurut teori ini belajar adalah suatu
perubahan perilaku yang terjadi melalui tahp stimulasi yang sifatnya
mekanis. Orang yang menganut pemahaman ini yaitu: Thorndike,
Watson, Pavlop dan juga Skinner.
b. Teori Belajar Konstruktivisme, Piaget adalah penganut paham
konstruktivisme menyatkan, bahwasanya proses belajar yang sebenarnya
terdiri dari 3 tahapan yakni: 1. asimilasi yang berarti suatu proses
penyatuan informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam
angan anak. 2. Akomodasi: penyusunan yang berstruktur kognitif
kedalam kondisi yang baru. 3. Equalibrasi adalah penyesuaian dari proses
asimilasi dan juga akomodasi.17
8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
BAHASA ANAK USIA DINI
16 Muazar Habibi, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini,Deepublish Cv Budi Utama, Sleman, 2012,
hal 76
17 Mukhtar Latif ,dkk . Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group,
Jakarta, 2013, hal 74

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan
bahasa yaitu:
1. faktor nature, yaitu sebuah kualitas dan ciri bawaan yang diturunkan
dari orangtua biologis dan orangtua kandung. Dengan kata lain, faktor ini
pemberian biologis sejak dari lahir.
2. faktor kematangan, yakni pada setiap tingkat kematangan, anak akan
membentuk hipotesis terhadap aturan yang terdapat dalam bahasa yang
biasa digunakan sebagai alat komunikasi sehari-harinya dengan orangtua
ataupun lingkungan.
3. fakto nurture, dapat diartikan sebagai kekuatan yang kompleks dari
fisik dan soaial, faktor ini meliputi beberapa pengaruh dan stimulasi
lingkungan , yakni pengaruh dari keluarga, sekolah, temannya,
masyarakat dan lingkunggannya ataupun budaya.
4. faktor internal, di faktor ini terdiri dari : evolusi biologi, jenis kelamin,
kecerdasan, keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi dengan teman,
dan kepribadian.
5. faktor eksternal, di dalam faktor ini terdiri dari: faktor pola asuhnya
orang tua, lingkungan, kesehatan, dan juga keluarga.18
9. METODE PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
a. bermain
bermain yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan anak dengan
penuh ekspresi yang dapat memberikan kesenangan, karena anak juga
dapat mengekspresikan dalam bentuk gerakan yang spontan dengan
penuh keceriaan. Permainan yang sangat cocok digunakan untuk anak
18 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 65-78

yaitu jenis permainan yang bisa mengembangkan kepribadian anak yang
bersifat komunikatif, dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir
seorang anak, dengan bermain anak juga bisa mempelajari berbagi istilah
dan kosakata.
Bermain merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh
anak-anak dan dapat menimbulkan kesenangan atau rasa kepuasan bagi
dirinya sendiri. Kegiatan bermain dapat membantu anak untuk mengenal
tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat
dimana ia hidup.19
Setiap anak didunia ini memiliki hak dalam bermain. Bermain juga
merupakan suatu kegiatan pokok anak. Dengan bermain anak
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yakni guna membantu
perkembangannya untuk menyiapkan diri dalam kehidupan selanjutnya.
Para beberapa ahli pendidikan menganggap bahwa bermain juga sebagai
kegiatan yang memiliki nilai praktis, yang artinya bermain digunakan
sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan juga kemampuan
tertentu pada anak. Bermain yaitu jembatan bagi anak dari belajar
informal menjadi formal.20
Ini beberapa contoh permainan yang mendorong atau merangsang
kecerdasan bahasa anak:
1. jemuran bernomor
a. Bahan: gambarlah berbagai jenis pakaian, spidol, tali yang kuat atau
tali yang digunaka jemuran, dan jepitan jemuran.
b. yang harus dilakukan:

19 Uswatun Hasanah, ”pengembangan kemampuan fisik motorik melalui permainan tradisional
bagi anak usia dini” jurnal pendidikan anak, Metro Lampung: STAIN Jurai Siwo, hal 732
20 Uswatun Hasanah, ”pengembangan kemampuan fisik motorik melalui permainan tradisional
bagi anak usia dini” jurnal pendidikan anak, Metro Lampung: STAIN Jurai Siwo, hal 725

1) Tandailah setiap gambar pakaian tersebut menggunakan nomor dari
angka 1-5
2) pasang tali jemuran tersebut disetiap ujungnya pada pemelihraan
rumah
3) minta bantuan kepada anak untuk menggantung gambar pakaiannya
dengan mengurutkan nomornya. Dan anak-anak bisa dibagi kelompok
untuk melakukan hal tersebut.21
2. pesan berentel
Usia

: 4-6 tahun

Kegiatan

: menirukan kembali kata berantai yang berurutan
dari ke 3-4 orang dibelakang.

Alat dan bahan

: kartu bergambar dan kata

Cara bermain

:

1. buatlah 2 atau 3 kelompok yang masing-masingnya kelompok bisa
terdiri dari 3 atau 4 anak
2. tunjukkan kartu gambarnya lalu membisikkan urutan apa saja pada anak
yang pertama, contohnya adik ku terjatuh
3. anak yang pertama ini memberitahu urutan kata tersebut pada anak
kedua dan selanjutnya tetap dengan cara yang sama.
4. anak yang terakhir bisa menyebutkan urutan kata yang telah
didengarnya dari seorang teman dan guru sebelumnya.

21 Brain Power, Permainan Berbasis Sentra Pembelajaran, Erlangga, 2005, hal 22

5. samakan apakah benar urutan kata yang disebut dengan anak terakhir
dengan yang disampaikan oleh anak pertama pada kartu
gambar.
Manfaat

: dapat melatih pendengaran seorang anak, melatih
konsentrasinya, melatih daya ingat pada anak, dan juga bisa
menambah kosa kata pada anak tersebut.22

b. bercerita
yaitu salah satu bentuk kegiatan belajar yang digunakan untuk
paud, bercerita dapat menumbuhkan minat baca, daya tangkap, daya
imajinasi, daya fantasi, dapat tumbuh rasa senang, memperlembut budi,
dan lain-lain untuk anak.
c. karyawisata
metode ini merupakan salah satu yang bisa dilakukan seorang guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar. Dengan begitu secara otomatis
anak secara bersamaan diajak kesuatu tempat dalam acara belajar sambil
dengan berwisata.23
Metode pembelajaran yang kita ketahui sangat banyak, akan tetapi
tidak semua metode belajar dapat digunakan untuk metode belajar dalam
AUD , contohnya seperti metode belajar ceramah, yaitu yang
mengharuskan anak untuk fokus dalam waktu yang lama . hal seperti ini
tidak baik digunakan untuk metode belajar AUD karena diusianya ini
anak hanya mampu memiliki daya fokus antara 3-5 menit saja.24

22 Sri Wahyuningsuh, Cara Mencerdaskan Si Buah Hati, Pt Bintang Ilmu, 2009, hal 9
23 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 88
24 Mukhtar Latif ,dkk . Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group,
Jakarta, 2013, hal 75

10. GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
Gangguan bicara dan bahasa adalah penyebab terhambatnya
tumbuh kembang anak yang sering ditemui. Salah satunya gangguan
yang sering dikeluhkan adalah gangguan dalam keterlambatan bicara.25
Seorang anak yang mempunyai gangguan pendengaran pada umur
dibawah 3 tahun dan itu terlambat untuk ditangani atau diberi alat
pendengar ia akan kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi
nonverbal dengan dirinya sendiri, dan hal ini juga dapat membuat
kesempatan untuk bisa mengajarinya agar bisa berbicara seperti yang lain
hilang.
Dan orangtua yang harus bisa memahami berbagai kelainan suatu
perkembangan bicara dan berbahasa yang ada pada anaknya. 26 Berikut
ada beberapa contoh gangguan yang bisa mempengaruhi suatu
perkembangan bahasa untuk anak:
1. disfasia, yaitu suatu gangguan dalam perkembangan bahasayang tidak
sesuai pada perkembangan kemampuan anak yang seharusnya. Gangguan
tersebut muncul karna adanya tidak normalnya pada pusat bicara yang
ada di otak anak.
2. disintegratif pada anak, yaitu diusia sekitar 1-2 tahunan, anak tumbuh
dan kembang secara normal, kemudian ia akan kehilangan suatu
kemampuan yang telah ia kuasai sebelumnya dengan baik. Dan anak
biasa berkembang diusia 2tahunnya, akan tetapi kemampuan tersebut
akan terganggu sebelum pada usia 10 tahun.
3. sindrom asperger, pada gangguan ini gejala yang sering timbul yaitu
gangguan dalam berinteraksi sosialnya, Dan ia ditambahi gejala dalam
25 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 91
26 Aulia Fadhli, Buku Pintar Kesehatan Anak, Pustaka Anggrek, Yogyakarta, 2010, hal 82

keterbatasan dalam pengulangan prilakunya, dan ia kurang menguasai
dalam hubungan sosial dan emosional.
4. gangguan multysistem development disorder (msdd), msdd ini
digambarkan dengan beberapa ciri yaitu ia akan mengalami masalah
dalam berkomunikasi, sosial, juga proses menerima suatu rangsangan
indrawi.27
11. MEMBACA DAN BAHASA TULIS UNTUK SEORANG ANAK
a. pengertian membaca dan menulis, yaitu dua kata yang memiliki
keterampilan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu kegiatan
belajar, karena secara spontan jika anak belajar membaca maka ia juga
akan belajar menulis atau sebaliknya.28
b. pengertian bahasa tulis, yaitu suatu bentuk komunikasi yang
didasarkan pada sistem tertentu. Dan setara dengan lisan juga bahasa
isyarat. Di bahasa tulis ini sendiri mempunyai tiga unsur bahasa yaitu:
makna, bentuk, dan juga fungsi.
c. perkembangan bahasa tulis aktif-produktif, yaitu suatu kejadian saat
dalam bentuk menulis yang timbul pada seorang anak ketika mereka
mulai dapat menulis. Dan di perkembangan ini ada beberapa tahap
perkembangn menulis anak dibarat yaitu:
1. tahap mencoret dan menggores
2. tahap dalam mengulang linear
3. tahap dalam huruf acak
27 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 92-93
28 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016,
hal 96

4. tahapan menulis fonetik
5. tahap dalam mengeja transisi
6. tahap dalam mengeja konvensional
d. perkembangan bahasa tulis aktif ke reseptif, yaitu pembelajaran
membaca harus mempertimbangkan suatu spek perkembangan bahasa
tulis pada anak, yang berarti harus mengetahui pada tingkatan manakah
anak bisa memunculkan bahasa dalam tulisnya. Dan perkembangan
membaca anak dapat dikelompokkan menjadi lima tingkatan: tahap
magic, konsep diri, lepas landas, independen dan jug pembaca antara.29
C. SIMPULAN
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwasannya setiap proses
belajar dalam hal membaca, berbicara dan menulis dapat dilihat dari beberapa
perkembangannya sendiri, teori, tahapan, aspeknya, karakteristik, faktornya,
metode belajar, gangguannya dan juga dilihat dari bahasa membaca dan tulis itu
sendiri terhadap anak. Dan yang penting adalah dengan dilihat dari beberapa
perkembangannya itu sendiri dapat membantu akan kesulitan anak yang sedang
dalam proses mengenal dan belajar bahasa sehingga bisa menambah kemampuan
anak seperti yang kita inginkan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya
Fadhli Aulia. 2010. Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Anggrek
Habibi Muazar. 2012. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. Sleman :Deepublish Cv Budi
Latif Mukhtar ,dkk . 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group

29 Tadkiroatun Musfiroh, Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini, hal 12

Musfiroh Tadkiroatun. Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini
Power Brain. 2005. Permainan Berbasis Sentra Pembelajaran. Erlangga
Rudiyanto Ahmad. 2016. Perkembangan Bahasa Anak. Metro-Lampung : Cv. Laduny Alifatama
Susanto Ahmad. 2011 Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Uswatun Hasanah, ”Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan
Tradisional Bagi Anak Usia Dini” Jurnal Pendidikan Anak, Metro Lampung: STAIN
Jurai Siwo
Utama Madyawati Lilis. 2016. Strategi Pengembangn Bahasa Pada Anak. Jakarta: Kencana
Wahyu ningsih Sri. 2009. Cara Mencerdaskan Si Buah Hat. Pt Bintang Ilmu