Nasionalisme dan Konflik Etnis Diskusi P

Nasionalisme dan Konflik Etnis?

Catatan kecil untuk buku Jacques Bertrand

Sofian Munawar Asgart
Direktur Eksekutif DEMOS, Jakarta

P2P-LIPI, Jakarta 12 Juni 2012

Potret Keragaman
Beberapa kata kunci:
“ … alat-alat represif negara sering
digunakan untuk menumpas
pemberontakan pembelot atau kelompokkelompok yang perspektifnya mungkin
berbeda dengan para pemimpin negara.
Betapapun pada akhirnya mimpi-mimpi
nasionalis tidak bisa lari dari kenyataan
keragaman multietnis ataupun
multikultural. (Jacques Bertrand, 2012:
357).


Timbangan Buku
• Komprehensif
bahasan multiaspek, dengan ragam perspektif
• Detil
contoh kasus, deskripsi dan illustrasi
terperinci
• Jeli
Ada banyak data “luar biasa” dan kadang “tak
terduga”
• Jernih
relatif objektif dan berjarak

Komprehensif
• Penulis berhasil mengurai dimensi konflik
dan refleksi kebangsaan para pihak secara
simultan dalam dinamika historisitas yang
terus berkembang.
• Mendeskripsikan rangkaian peristiwa,
terutama konflik-konflik krusial dan
hubungan-hubungan yang logis satu sama

lainnya.
• Contoh: munculnya nasionalisme Indonesia –
ragam konflik krusial, locus dan tempus –
pilihan-pilihan model kebangsaan yang
mengemuka.

Detil
• Deskripsi konflik “Cina-Pribumi”
(hal 96-117).
• Deskripsi konflik Dayak-Madura
(hal 76 - 96).
(Simak beberapa contoh dan
illustrasi … )

Jeli
• Analisis yang cermat dan kadang tak
terduga …
• Relasi satu konflik dengan konflik
lainnya …
• Beberapa contoh:

* Konflik etnisitas dan akomodasi
provinsi baru
* Dimensi konflik >< Politisasi etnisitas

Jernih
• Deskripsi konflik Maluku
dari masa kolonial hingga masa
reformasi.
• Etnonationalism: Timor-Timur,
Aceh, dan Papua (persamaan
dan perbedaan).
• Relatif objektif dan berjarak.

Catatan Kecil
• Ambisius
* nations building ?
* conflict dimention?
• Simplifikatif
* nomenklatur ETNIS nan melar …
* dimensi lain yang ALPA? (ex: media,

fundamentalisme pasar and or fundamentalisme
agama dalam konteks global)
• Redaksional
* soal translate:“critical junctures” ? etc …
* typing mistake: daftar bagan (p.362?), etc …

Konfirmasi Riset DEMOS
1st priority

1st + 2nd
priority

1st priority
in Aceh
and
Papua

Nationality

39%


24%

19%

Locality

15%

23%

18%

Primordiality

43%

48%

64%


No data

3%

3%

--

(100%)

(100%)

(100%)

Type of identity

Masih Lemahnya Citizenship Politics
Data tentang bagaimana masyarakat di sekitar
informan mengidentifikasi diri secara sosial politik, juga

menimbulkan tanda tanya tentang kelangsungan
“proyek Indonesia” yang demokratis dengan basis
kewargaan (citizenship).
Hanya sekitar 40% masyarakat mengidentifikasi diri
sebagai warganegara Indonesia. Lebih dari 50%
mengidentifikasi diri sebagai warga komunitas lokal,
agama, atau etnis. Fakta ini tentu ini menimbulkan
persoalan karena demokrasi mensyaratkan citizenshippolitics, dan bukannya religion/ethnicity-based politics.

Root of Problem ?
Konflik Etnis
Etnonationalism
Konflik Komunal
Konflik SARA
=≠ =
“Masalah Demos”
“Identifikasi Kewargaan”
“Citizenship Politics”

???


Kontribusi dan Komparasi
• Menyuguhkan peta persoalan (konflik dan
kebangsaan) secara jelas dan runut.
• Membangun kesadaran kritis (Dimensi konflik
vs. Politisasi etnisitas).
• “Rekomendasi” yang menuntun arah untuk
membangun semangat kebangsaan yang
plural.
• Komparasi penting  Studi dan pemetaan
konflik di Indonesia, antara lain dan terutama:
CRCS UGM, Gerry van Klinken, Sidney
Jones, Tamrin Amal Tomagola, etc.

Terima kasih
Mari berdiskusi …