Pengaruh Tingkat Aktivitas Penjualan ter

Pengaruh Tingkat Aktivitas Penjualan terhadap Pajak di
Perusahaan Indonesia
Daniel
Atma Jaya Makassar University

Abstrak
Investor membutuhkan informasi dalam penyajian dan kepentingan perusahaan
untuk membantu investor mengambil keputusan. Dalam penelitian ini pengaruh
penjualan terhadap pajak dalam perusahaan memberikan hubungan terhadap kinerja
pendapatan. Analisis yang digunakan adalah regression linier methods analyze
dalam pengaruh Pajak atau Tax terhadap Revenue perusahaan Indonesia.
Keysword : Revenue, Penjualan Bersih dan Pajak

Pendahuluan
Latar belakang
Pemilik perusahaan terutama perusahaan di Indonesia mempunyai ketergantungan
masalah terhadap laporan keuangan mereka yang berdasarkan susunan dasar yang
tidak sesuai atau tidak wajar dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK),

dalam proses perusahaan harus membantu dalam menginformasikan


posisi keuangan perusahaan kepada investor. Tujuan laporan keuangan yang
berfungsi untuk menginformasikan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
bermanfaat

dalam

rangka

membuat

keputusan-keputusan

ekonomi

yang

berlangsung kedepan. Laporan Keuangan merupakan tanggung jawab sebuah
manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.

Pelaporan keuangan memiliki sasaran yang luas. Oleh itu perbedaan kepentingan
laporan keuangannya antara setiap keuangan yang diberikan harus disajikan secara
wajar dan benar bersifat umum terhadap informasi laporan keuangan yang pada
dasarnya setiap perusahaan mempunyai sikap yang dasar atau hakekatnya yang

berbeda-beda. Penyusunan yang dilakukan menajer yang bersifat standar yang
wajib untuk digunakan dalam laporannya sebagai fungsi kongkret yang semestinya.
Salah satu perushaan Indonesia menyajikan laporan laba rugi merupakan
penjualan atau revenue perusahaan dalam aktivitas kegiatan peningkatan
pendapatan yang bersangkutan dengan transaksi dilakukan perusahaan Indonesia
dan hal ini meningkatkan penjualan dan meningkatkan penjualan dalam jangka
tertentu serta, tujuan ini dapat dicapai apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti
yang dirancanakan. Dengan demikian, tidak berarti bahwa barang atau jasa yang
terjual akan menghasilkan laba (Nandliyah, 2004:36)
Untuk mendapatkan laba sebelum pajak, maka penjualan bersih harus
dikurangkan terlebih dahulu dengan total beban perusahaan yakni yang disebut
dengan beban komersial dan timbahkan dengan penghasilan lain-lain. Beban usaha
yaitu jumlah beban penjualan ditambah jumlah beban umum dan beban
administrasi perusahaan.
Berbicara atas pajak berarti mengenai pengeluaran manfaatnya tidak langsung di

dirasakan. Jika di lihat dari definisi diatas, tetapi suatu definisi dirasakan jika
dipaksakan terutang menurut perundang-undangan mendapatkan presentasi kembali
yang langsung dapat dilanjutkan biaya pengeluaran umum sehubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah. Sumber pembiayaan yang
terbesar pada saat ini berasal dari pajak. Sehingga pemerintah dalam hal ini
Direktorat Jendral Pajak berusaha dengan keras agar target penerima pajak seperti
pajak estimasi.
Menurut PSAK No. 46 paragraf 57 salah satu unsur beban (penghasilan) pajak
yaitu beban (penghasilan) pajak kini, yang menurut PSAK No. 46 paragraf ke 7
dijelaskan bahwa pajak kini (current tax) adalah jumlah Pajak Penghasilan terutang
(payble) atas penghasilan kena pajak pada satu periode. Pada umumnya manajemen
perusahaan mengingatkan pembayaran pajak yang kecil sehingga mereka
melaporkan laporan laba bersih yang kecil, besarnya beban komersial dapat
mengurangi beban pajak kini atau pajak penghasilan terutang yang terhutang yang
dihitung atas penghasilan kena pajak. Manajemen perpajakan merupakan upayaupaya sistematis yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian di bidang perpajakan untuk mencapai pemenuhan kewajiban

perpajakan yang minimal (Setiyadi, 2008:2). Selain itu pajak merupakan unsur
pengurangan laba bersih yang tersedia untuk diinvestasikan kembali, untuk
manajemen perusahaan akan berusaha untuk meminimalkan beban pajak tersebut.

Serta itu pajak merupakan unsur dalam laba bersih serta unsur pendapatan yang
memberikan manajer perusahaan dapat meminimalkan pajak pengeluaran terhadap
setiap penjualan perusahaannya.
Dalam perusahaan-perusahaan memiliki penjualan bersih yang berbeda-beda
tetapi beberapa perusahaan memiliki jumlah penjualan bersih yang tinggi namun
jumlah pajak penghasilan rendah. Sebaliknya jumlah penjualan bersih rendah tetapi
jumlah pajak penghasilan sangat tinggi. Namun biasanya tingkat jumlah penjualan
yang tinggi sama terhadap jumlah penghasilan.
Penjualan perusahaan menjadi sebuah inti pokok perusahaan karena titik berat
perusahaan dalam penjualan hasil usaha pokok dan jasa-jasa perusahaan tersebut
sehingga hal ini menjadi pengaruh yang di ambil dalam judul ini berkaitan bagi
pajak dikarenakan jumlah dari semua hasil dan jasa-jasa perusahaan Indonesia
menunjukkan penjualan produk yang menjadikan pajak mempengaruhi atau
berhubungan untuk penelitian ini.
Pada Revenue arus kas masuk untuk mempengaruhi dan meningkatkan assets
yang timbul dari produk dan jasa-jasa pada aktivitas perusahaan dalam penyajian
laba rugi yang akan mepengaruhi pajak penghasilan yang akan dikenakan pada laba
perusahaan di Indonesia diberlakukan untuk memotong pembayaran pajak
penjualan terhadap hasil akhir pada revenue perusahaan Indonesia, perusahaan
perusahan di Indonesia juga sebagai pengaruhi perekonomian penting karena fungsi

pajak terhadap penjualan di perusahaan Indonesia menjadi titik fokus dalam
perhitungan dasar.
Pengaruh pajak pada perusahaan ini terhadap revenue yaitu pajak yang akan di
keluarkan pada setiap perusahaan berbeda-beda terhadap revenuenya, hal tersebut
di karenakan setiap perusahaan di Indonesia mempunyai revenue yang beraneka
ragam sehingga hasil pajak dipotong berdasarkan perusahaan yang tinggi
revenuenya akan menjadi pengaruh standar setiap perusahaan perusahaan di
Indonesia. Revenue yang tinggi atau jumlah hasil produk dan jasa menunjukkan
pengaruh total pajak yang dikeluarkan sebuah perusahaan yaitu di saat perusahaan

besar yang mempunyai revenue tinggi akan tingkat standar yang besar sehingga
pengaruhi besar terhadap pajak penghasilannya.
Pada pajak ini perusahan sekarang cenderung memberikan sebuah gerakan dalam
aspek masalah ini baik pada manajernya sendiri sehingga pengaruh yang besar atau
pun kecil akan menjadi pola antisipasi kedepan. Perubahan dan pengaruh yang kini
berubah-ubah memungkinkan peningkatan taraf tingkat menjadi tidak stabil yang
berdampak pada perusahaan sendiri, hal tersebut dibutuhkan acuan dan antisipasi
bagi perusahaan-perusahaan Indonesia atau manajer terhadap ini. Masalah yang di
hadapi bagi perusahaan yaitu tidak merasakan perubahan masalah ini dapat
menjadikan titik penting sehingga dilupakan perusahaan dan melupakan fungsi

sebenarnya atau dampak yang akan di rasakan kedepannya sehingga jika dapat di
atasi dengan baik dan bijak hal ini berkembang pesat terhadap perusahaan yakni
keuntungan diberikan pada tingkat pengurangan atau pun pencekalan yang pasti
akan membantu serta meningkatkan keuntungan besar tetapi di butuhkan usaha
besar dalam hal ini.

Perumusan Masalah
Latar pada masalah ini akan ditujukan aspek-aspek yang di permasalahkan untuk
pembuktiaan atas pengaruh penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia sebagai
berikut :
1. Apakah penjualan mempengaruhi pajak ?
2. Apakah tingkat penjualan mempengaruhi pajak penjualan ?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa pengaruh penjualan terhadap pajak
2. Untuk mengetahui tingkat penjualan berpengaruh terhadap pajak penjualan

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bermaksud untuk memberikan informasi dan
menyampaikan masalah-masalah sebagai semua pihak di antaranya :

A. Untuk Penulis
Menambah wawasan pengetahuan baru tentang perpajakan dan memperoleh hasil
manfaat di masa yang akan datang menjadikan hal penambahan kinerja
pengetahuan dan kinerja pelaksanaan dalam fungsi pembelajaran bagi pengetahuan
penilitian pengaruh tingkat penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia.
B. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan atau informasi terhadap pemecahan masalah-masalah
perusahaan yang timbul atau cenderung tidak di perhatikan dalam pengaruh tingkat
penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia.
C. Bagi Masyarakat dan Pengguna Ilmu Pengetahuan
Sebagai sarana perkembangan pengetahuan untuk di jadikan topik diskusi bersama,
serta adanya kontribusi dalam hal pembelajaran dan berkaitan dengan pajak. Dapat
juga dijadikan sebagai media informasi dan penelitian lainnya.

Tinjauan Pustaka
A. Pengetian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses perhitungan akuntansi.
Bahan informasi inilah menjadi bahan pengambilan keputusan. Dalam kerangka
penyusunan di sebutkan laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan
keuangan yang dimaksud untuk mengkomunikasikan informasi formal dan struktur

atas operasional aktivitas perusahaan yang akan memberikan petunjuk untuk masa
depan.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas kas
perusahaan yang bermafaat dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi, serta
C.
1.
2.
3.
D.

menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber yang di percayakan.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Arus Kas
Penjualan
Penjualan adalah sumber terutama penghasilan yang berada pada laporan laba
rugi. Penjualan merupakan pelengkap dalam konsumen atau terjadinya transaksi.


Bila produk telah laku dijual di pelanggan, maka pendapatan dilaporkan sebagai
penjualan. Pendapatan merupakan arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan.
Tujuan umum penjualan adalah untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin, dan
mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka awaktu yang lama.
Tujuan itu dapat tercapai jika penjualan dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan. Lima konsep penjualan adalah konsep produksi, produk, penjualan,
pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Penilitian ini menuliskan konsep yang
dasar atau sebagian dari konsep yang lain.
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika
dibiarkan, tidak secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan.
Oleh karena itu organisasi melakukan usaha penjualan dan promosi yang tepat.
Penjualan barang secara tunai maupun kredit dicatat dengan mengkredit
penjualan. Harga Pokok Penjualan (HPP) barang yang dijual di catat dalam laporan.
Dalam penjualan kredit memungkinkan diberikan diskon penjualan untuk
membayar lebih cepat pelanggan, diskon penjualan ini dicatat oleh penjual sebagai
debet diskon penjualan. Diskon penjaualan dilaporkan sebagai pengurang terhadap
penjualan, begitupun retur atau potongan harga.
E. Pajak
1. Pengertian Perpajakan

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-Undang
dengan bersifat memaksa dengan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
membiayai mengeluaran rutin dan “surplus” nya yang digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public invesment.
Definisi pajak dikemukakan oleh S. I. Djajadiningrat
Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara
yang disebabkan suatu keadaan, kejadiaan, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa yang timbal
balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.
Didefinisikan pajak dikemukakan oleh Mr. DR. N. J.Feldmann.
2. Sistem Pemajakan Penghasilan
Pada dasarnya menurut PSAK No. 46 terdapat beberapa prinsip antara lain :
A. Pajak penghasilan kurang bayar tahun berjalan terutang diakui sebagai pajak-kini,
sedangkan penghasilan yang lebih bayar diakui sebagai aset pajak-kini.
B. Konsekuensi pajak periode mendatang yang dapat diatribusikan dengan perbedaan
temporer kena pajak diakui sebagai kewajiban pajak tangguhan, sedangefek

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian belum di

kompensasi sebagai aset pajak tangguhan.
C. Pengukuran kewajiban aset pajak yang didasarkan pada peraturan perpajakan yang
berlaku, efek perubahan peraturan perpajakan yang akan terjadi di kemudian hari
tidak boleh diantisipasi atau diestimasikan.
D. Penilaian (kembali) aset pajak tangguhan harus dilakukan setiap tanggal neraca,
terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya pemulihan pemulihan aset pajak
tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang.
3. Biaya Menurut Undang-Undang Perpajakan
Untuk mendapatkan total pajak terutang, harus dihitung laba bersih dan di koreksi
dengan laba fiskal untuk menghasilkan Penghasilan Kena Pajak (PKP). Dengan
pertimbangan atas pengaruh penerimaan dan sosial ekonomi tidak selalu dikurangi
dengan biaya terhadap penghasilan jika ingin dibandingkan komponen biaya harus
dikoreksi dengan mempengaruhi penghasilan.
Berdasarkan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 7 tahun
1983 sebagaimana di ubah Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 17 tahun
2000 sebagaimana di ubah terakhir Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36
tahun 2008 berbunyi :
A. Biaya secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha karna biaya-biaya di
keluarkan atas pembelian bahan, biaya jasa atau upah gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi, dan tunjangan berbentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan,
premi asuransi, biaya administrasi, dan biaya pengelolahan limbah.
B. Iuran kepada dana pensiun yang disahkan oleh mentri keuangan
C. Kerugian yang dimiliki karena penjualan dan harta dalam perusahaan atau dimiliki
D.
E.
F.
G.

untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
Kerugian kurs atas mata uang asing
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan Indonesia
Biaya mahasiswa, magang, dan pelatihan
Sumbangan dalam rangka penanggulan bencana nasional yang ketentuan di atur

oleh pemerintah
4. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang
Untuk mendapatkan laba fiskal, dilakukan faktor berikut :
A. Beda Tetap
Perbedaan tetap timbul karena adanya perbedaan pengakuan pendapat dan beban
antara pelapor komersial dan fiskal.
B. Beda Temporer
Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai perbedaan antara dasar pengenaan pajak
dari suatu aset atau kewajiban dengan nilai tercatat.
F. Landasan Teori

William G.Nickels (1990:10) menyebut penjualan sebagai penjualan tatap muka
( personal selling ) dengan definisinya antara lain: “Penjualan tatap muka
merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan,

memperbaiki,

menguasai

atau

mempertahankan

hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.”
Menurut Supramono (2009: 125) pajak pertambahan nilai merupakan pajak yang
dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (daerah pabean), baik konsumsi BKP
maupun JKP.
Mardiasmo (2009: 269) menyatakan bahwa apabila dilihat dari sejarahnya, pajak
pertambahan nilai merupakan pengganti dari Pajak Penjualan. Alasan pengertian
ini karena Pajak Penjualan dirasa sudah tidak lagi memadai untuk menampung
kegiatan masyarakat dan belum mencapai sasaran kebutuhan pembangunan,
antara lain untuk meningkatkan penerimaan Negara, mendorong ekspor, dan
pemerataan pembebanan pajak.
G. Hipotesis
H1 Penjualan Berpengaruhi Pajak
Dalam dasarnya penelitian ini telah menunjukkan hasil yang dibuktikan dengan
adanya pengaruh yang berkaitan dengan penelitian ini, atas dasar faktor yang terjadi
di lingkup ekonomi yang disertakan dengan adanya bukti-bukti dalam perusahaan
di Indonesia. Dalam perusahaan-perusahaan Indonesia telah berpengaruh penjualan
terhadap pajak sendiri yaitu penjualan mempengaruhi perubahan pajak yang
berlangsung berubah atau bersifat terait. Penyimpulan yang diambil di setiap
perusahaan-perusahaan Indonesia yang menunjukkan taraf pengaruh yang spesifik
dalam hal ini berpengaruh oleh pembuktian-pembuktian penelitian.
H2 Tingkat Penjualan Berpengaruh Terhadap Pajak
Dalam hubungan dengan tingkat perubahan tarif penjualan dan pajak yang
cendrung naik dan turun ini berpengaruh terhadap taraf pengeluaran laporan laba
bersih terhadap penjualan terhadap pajak, ini di karenakan penjualan pada
perusahaan-perusahaan Indonesia mempunyai statistik yang berbeda dan beraneka
ragam dan pengaruh tingkat ini berhubungan dengan pajak dan disertakan proses

kerja perusahaan dan proses laporan yang dihasilkan atau di berikan ini yang dapat
membuktikan atau dapat mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi tersebut.

Metode penelitian
Analisis Metode Regresi Linier Berganda
Model Summaryb
Model

R

R Square
.947a

1

.897

Adjusted R Square
.877

Std. Error of the
Estimate
544444.499

a. Predictors: (Constant), Total_Revenue
b. Dependent Variable: Total_Pajak
Pada R Square koefisien deterinasi dari variabel x dan y dimana variabel x adalah
total revenue dan variabel y adalah total pajak dimana disimpulkan bahwa 87,7%
adalah perubahan kinerja pajak 1-0,877 dan sisanya 12,3% ditentukan oleh variabel
yang lain.

Sum of
Squares

Model
1

Mean
Square

Df

Regression

1.294E13

1

1.294E13

Residual

1.482E12

5

2.964E11

Total

1.442E13

6

F

Sig.
.001a

43.659

a. Predictors: (Constant), Total_Revenue
b. Dependent Variable: Total_Pajak
Pada kolom F 43.659 menunjukkan nilai dari variasi variabel-variabel
bebas yang telah di observasi sedangkan pada kolom Sig menunjukkan
taraf nyata atau tingkat signifikansi dari variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat yang dimana nilainya 0,01 > 0,05 atau lebih kecil dari taraf
nyata sebesar 95% dan disimpulkan yaitu berisfat signifikan.
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B
(Constant)
Total_Revenu
e

Standardized
Coefficients

Std. Error

Beta

t

273015.175
128652.705
.002

.000

.947

Sig.

-.471

.657

6.607

.001

a. Dependent Variable: Total_Pajak
Pada kolom tabel T persamaan regresi dan nilai T serta tingkat signifikansi untuk
setiap variabel yang ada pada sistem.

Kesimpulan
Penelitian yang di ambil dari salah satu dari beberapa perusahaan-perusahaan
Indonesia yang diambil menjadi sempel atau data yang di ambil untuk kajian
penelitian ini yang disimpulkan sebagai pengaruh tingkat penjualan adalah variabel
x dan pajak adalah varibael y telah diuji dengan metode di atas dapat di simpulkan
bahwa adanya pengaruh terhadap independent dan dependent tingkat persamaannya
berpengaruh atau signifikan 0,01 > 0,05 atau hal tersebut adalah sebuah aspek
pembuktian.

Daftar Pustaka
Assauri, Sorfjan, 2004, Manajemen Pemasaran Dasar-Dasar, Konsep, dan Strategi.
Casavera, Seri Perpajakan Indonesia 5 : Undang-Undang No. 36 2008 tentang
Perubahan dan Peraturan Terkini, Graha Ilmu Yogyakarta, 2009.
Setiyadi, Berry, 2008, Evaluasi Penerapan Perencanaan Beban Sumber Daya
Manusia Terhadap PPH Terutang PT.XYZ.
Kusumadewi, Novita, 2008, Analisis Pengaruh Penjualan Bersih dan Beban
Komersial Terhadap Pajak Penghasilan Terutang.
Tansil, Vannessa, 2017, Pengaruh Penerana dan Pengendalian Sistem Informasi
berbasis Komputer pada Akuntansi Keuangan.
Asri, Marselinus, 2017 Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba
dimoderasi Good Corporate Governance.

http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/30403156/BAB
%20II.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4783/3/BAB%20II.pdf

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113