Hubungan Penggunaan Earphone dengan Gang
tsSN }ss5-9482
JUPML
KflDOKTEPAN
KLINIK
dffiK
Diterbkkan oleh
:
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
ffiffiffiffiffiffi
JURI"JAL KTIIOKTERAI\{
KLIi{IK
JKK
Vclume 1, Nomsr 1, Desember 2016
Xetua Fenyunting
Jaudy Gessal
Wakil Ketua Penyunti*g
Janno Berty Bradly Sernadus
Jimmy F. Rumarnpuk
Hesti Lestari
Penyunting Pelaksana
Djan Wongkar
Hedina t.S. Wungow
Pengeset
Janno Berty Bradly Bernadus
Pelaksana Tata Usaha
Arifin Akuba, SPd
Alamat Penyunting dan Tata Usaha :
lakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi , Kampus Bahu Manado. 95116
Ernail
:
[email protected]
JURNAT KEDOKfEEAf{ KUFIIK rnerupakan jurnal Kedokteran yang diterbitkan
oleh Fakultas Ked*kteran
Universitas Sam Ratulangi dan diterbitkan pertama kali pada Bulan Desember 2016 . .lrunal ini
meruapakan jurnal resmi Fakultas Kedokteran universitas Sam Ratulangi berdasarkan SK Dekan
no. 1o94/UN 12.1./PP /2aL6.
Penyunting menerima sunnbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah
diketik d;atas kertas berukuran A4 berspasi ganda sesuai dengan Petunjuk yang tercantum pada halaman
belkakang jurnal (Petuxjuk bagi Calon Penuiis iKK). Naskah yang masuk dievaluasi dan disuntins untrrk
keseragaman format istilah dan tatacara penulisan yang ada.
JtiRi{AL KEDOKTERAN KLI|{IK
JKK
Volume 1, N0mor 1, Desember ?016
DAFTAR MITRA
1. Dr.dr.O.l.Palendeng,Sp.THT-KL{K}
2. Dr.drjunita M.PertiwiS,Sp.S(K)
3. Dr.dr.Rocky Wilar,SpA {X}
4. Dr.dr.John. J.E. Wantania,SpoG {K}
5. Dr.dr. lydia E.N. Tendean,M.Repro,Sp.And
6. dr.Diana.V-D.Ooda,MOSH,PhD
7. dr.Frans E.N. Wantania,SpPD
8. dr.NicoLurnintangSpB
9. dr.Laya M. Rares, Sp.M
1O" dr. Nurjannah J. Niode,Spil({K}
BESTAR! t
Jurnal KEDAKTERAru KllAllK $KK), Volume
1"
Na
i-, Desember 2076
LINGAN PIi I'J G G U NAAII{ EA RP H O I{ E DENG AN GANG GUAIi
PENDEI{GARAN PADA SIS}YA SMA NEGERI 9 }IAI{ADO
IITTB
lf{izra Al'u Sar:rh
2Fransiska Lintong
2Jimmy F. Rumampuk
lKandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Llniversitas Sam Ratulangi Manado
:Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Emai1 : nizraayrrs@gmail. com
Atrstract:
Introduction: A researcir of American
Speech and Hearing Association obtained high
school students ra.ho tise their ar"rdio devices in longer periode r.vith higher volume have
been reported the-v have hearing disorder s,-vmptoms more than adr.rlts. The pr-rpose olthis
research is to knorv the correlation olthe use of earphane rvith hearing disorder in students
at 9 High School Manado. Methods: This research method is a kind of anal,rtical
research, using cross' sectirsnal approach. Population taken all special natural science
students grade eleven school year 201612017. |dumber of sample is 30. sampling r.l,ith
pttrposive sarnplingtechnique based on the needs of researcher. Results: Results obtained
are the result of analysis in the ibrm of irequenc-v of the use of earphone in a da;,
(p:0.366), duration of the use ol earphone in a day' (p:0,483). r,olume of the use of
earphone (p:0.a83). compiaints al sore ears after using earphone {p:1.000). and histor.v
of ear disease (p:0,067). Conclusion: there \.vas no ccrrelation of the use of earphone with
hearing disorder in students at 9 High School Manado.
Ke5.words: Hearing Disorder. Earphone
Abstrak:
Latar Belakang: Sebuah penelitian daril Antericcn Speech anC Hearing Association
menvatakan bahwa sislva sekolah menengah atas menggunakan perangkat audio mereka
dalam periode -vang iebih lama dengan r.olume -vang lebih tinggi. dilapordan memiliki
gejala gang-quan pendengaran )iang lebih ban-vak dibandingkan dervasa. Tujuan: Untuk
mengetahui hubungan antara penggunaan ectrphone dengan gangguan pendengaran pada
sisrva SMA Negeri. 9 l\tanado. Metode: Penelitian ini merupakan ienis penelitian analitik,
dengan menggunakan pendekatafi cross sectiona!. Populasi yang diambil semua sisu,a
binaan khusus S1\.{A Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu Pen-{etahuan Alam (IPA)
tahun ajaran 2A162017. Jumlah sampel ada1ah30 orang, penenfuan sampel dengan teknik
purposive sarnpling berdasarkan kebutuhar-r peneliti. Hasil: -vang diper"oleh atialah hasil
analisa berupa tiekuensi penggunaan earpltone dalarn sehari {p:0.366). durasi
penggunaan earphone daiam sehari (ii:0.483), volume penggunaan earphcne (p:0,483),
kelulran sakit telinga setelah menggunakan earphone (p:1.000), dan riwayat pen-vakit
telinga (p:0.067)" Kesimpulan: dari hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan
penggunaan eurphone dengan ganggllan pendengaran pada sisu'a SMA Negeri 9 fuIanado.
Kata Kunci: Gangguan Pendengr'an. Ect'ph.one
47
)urnaf
KEDAKTER,4A/ KlJruli( {JKK\, Votume 1 Na
L, Desember 20i.6
PENDAHI]LUAN
Ili
daiam kehidupan sehari hari
y-ang modern i*t. banyak orang secara
terus menerus terpapar oieh bising yang
yaitu Sri Langka
(8,89/o). &{y3*rut
(S,4%). dan india {,6,3o,/8"2
Berdasarkan data RISK}ISDAS
berpotensi mengganggu tiurgsi
(fuset Kesehatan Dasar]
pendengaran. Saiah satu sumber i'rising
rekreasicnal .vang telah urenarik
perhatian media y'aitu perangkat audio
portahle. Perangkat ini populer dalam
beberapa dekade. terulama di antara
remaja dan dervasa muda. Di tahun
i980an, potensi risiko penggunaan
Wclktnan Son-y menarik perhatian media.
Sebuah penelitian dari American Speech
Kementlian
Indonesia, didapatkan
prevalensi
gangguan pendengaran usia 5 - 14 tahun
r-lan 1 5 - 24 tahunmasing - masing 0,89,'o
sefia prevalensi ketulian pada usia -vang
sama .vaitu masing - masing 0.04%"
Berdasarkan provinsi, prevalensi
gangguan pendengaran tertinggi terdapat
and Hearing Associatirsn men-vatakan
bahr*a siswa sekolah menengai"r atas
Suiar.vesi utata (7.4oh) dan terendah di
menggunakan perangkat audio mereka
dalan-r periode _vang lebih lama dengan
volume yang iebih tinggi. dilaporkan
memiliki gejala gangguan pendengaran
.vang lebitrr ban-vak dibandingkan dervasa.
seperti meningkatkan volume televisi.
tinniilrs, dan kesuiitan dalam
berkomunikasi.l
Secara global W orld l{ealtlt
Organization (\\,rHO) menvatakan
bahu'a pada tahun 2000 terdapat 250 iuta
{4,2Yo) penduduk dunia menderita
gangguan pendengaran. 75 sampai i40
iuta di antararya terdapat di Asia
Tenggara. Data Indonesia berdasarkan
Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran tahun 1994-1996 j.rgu
menuniukan molbiditas -vang tiaggi,
pen.vakit telinga yaitu 18,59lc. prevalensi
gangguan pendengaran -1,'aitu L6,8%
sedangkan ketulian didapatkan pada
0.49i, populasi dan paling tinggi pada
keiompok usia sekolah (7-18 tahun).
Dari hasil "WHO Multi Center Study"
pada tahun 1998" Indonesia termasuk
empat negara di Asia Tenggara dengan
prevalensi ganggllan pendengaran _yang
cr"rkup tinggi (.4.6%'). tiga negara lainn.va
20i3
Kesehatan l{epublik
di lriusa Tenggara Timur
{3"7%),
Banten tl,6%). sedangkan prevalensi
ketulian tertinggi ketulian ditemukan di
Maluku (A.45Ya), Sular.vesi Utara
{A,}2%)" terendah di Kaiimantan Timur
{0,03%).3
Berdasarkan hasil peneiitian yang
dilakukan oleh Laoh (2015) tentang
hnbungan penggunaan lzesds et terhadap
ftingsi pendengaran pada mahasisna
angkatan 2012 Fakultas Kedokteran
Unir,ersitas Sam Rahrlangi, didapatkan,
sebagian besar responden (66,7%) tidak
memiliki masaiah gangguar
pendengaran. Meskipun demikian pada
penelitian ini terdapat 26.7% responden
dengan ttili ringan dan 6.70/o responden
dengan tuli sedang.a
Penelitian tentang gan gguan frmgsi
pendengaran oleh bising yang
ditimbulkan he ads e r telah di lakukan oleh
lain. Studi -yang
Cina jr.,ga men,vatakan
bahu'a terdapat gangguall fungsi
pendengaran pada pernakaian alat
pemutar musik pribadi dalam rvaktu
beberapa peneliti
dilakukan
di
lama.5'6
Selain itu, pada hasil penelitian
Haurissa QAru) tentang pengaruh
paparan bising terhadap ambang
pendengaran sisr,va SN'IK Negeri 2
43
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK $KK), Volume 7 No
Manado jurusan teknik konstruksi batu
beton didapatkan bahr*,a gang$ian
pendengaran berdasa.rkan WHO yang di
7, Desember 2A76
dengan karakteristik responden sebagar
berikut:
alami yaitu gangguan
pendengaran
riagan (26 dB - 40 dB ) sebanyak 4 siswa
Tabel 1" Karakteristik Responden
Menurut Frekuensi Penggunaan
(1s%).7
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan
penggunaan earpltone dengan gangguan
pendengaran pada siswa SMA Negeri 9
Manado. Peneliti memiiih pengguraaan
earphone pada remaja sebagai fokus
penelitiaa karena penggunaan earpltone
lebih populer dikalangan remaja
daripada kelompok usia lainnya.
EcrphoneDalaai.Seiirerl
METODE PENELITIAN
Peneiitian ini dilakukan
anolitik obsert{zsionql
secara
dengan
menggunakan pendekatan cross
sectioh{tl. Pcputrasi dari penelitian ini
adalah semua siswa binaan khusus
SMA
Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam {IPA) tahun ajaran
2A16/2417 sebanyak 158 siswa. Sampel
adalah 30 crang yang diambil dengan
metode purpos ive s ampl ing berdasarkan
kebutuhan penulis.
Populasi diberikan kues ioner untuk
menentukan sampel 1.ang akan diteliti
kemudian setelah sampel mengisi
informed covrsent, dilakukan tes fungsi
pendengaran dengan menggunakan
audiometri. Data yang didapatkan
kemudian dianalisis menggunakan
Statisticcl Program For Social Science
(SP.98
For
Windows versi
21.0
F/hari
N
kaii
>3kali
0.05)
menunjukan bahrva banyaknya frekuensi
penggunaan earphone tidak berhubungan
dengan gangguan pendengaran pada
siswa. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian Alr,in Laoh. Dari
hasil penelitian Alvin Laoh didapatkan P :
11
0.01.4
Dalam KeputLlsan Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia Nomor Kep51lMer"J1999 disebutkan bahwa nilai
aml:ang batas untuk kebisingan adalair 85
dB(A) untuk rvaktu pemaparan 8 ,iam
sehari dan 40 jam seeringgu.E I{asii analisa
bivariat dengan chi-sqttare, a
0.05
diperoleh p
0,483 {p>0,05)
menuniukkan bahwa durasi penggunaan
earphone tidak berhubungan dengan
gangguan pendengaran. Hal ini berbeda
dengan hasil peneiitian Muhammad Sazili
-yang menyatakan bahrva responden ,vang
sering terpapar bising dengan waktu lebih
dari 30 menit perhari mempun.\,ai peluang
1,538 kali untuk terjadi gangguan
pendengaran- dibandingkan dengan
responden yang beresiko terpapar bising
kurang atau sama dengal 30 menit dalam
r11
senafl.'
Bising berintensitas >85 dB(A)
mengakibatkan kerusakan reseptor
pendengaran korti di tellnga dalam.
ketika berkomunikasi dan suara )'ang
berdengung dalam telinga yang ctrisebrit
linnttus.tt Hasil analisa bivariat dengan
chi-sqttare. u : 0.05 diperoleh p : 1.000
(p>0,05) menunjukan bahy,a sakit telinga
setelah menggunakan ecrphone tidak
berhubr"mgan
dengan
gangguan
pendengaran.
Untuk melihat hubungan
antata
teiinga dengan gangguan
pendengaran. dikelompokkan meniadi ?
kelompok. .vaitu ada dan tidak ada. l)ari
hasil penelilian menunjrikan bahrva han_va
ri,uva,vat pen,vakit
3,3"/o siswa -yang raemiliki riwa-vat
pen,vakit telinga, sedangkan 96.7% sisr,l,'a
laimys tidak merniliki riivayat penl'akit
telinga. F{asil analisa bivariat dengan r'&i
s{}ttare, u : 0,05 diperoleh p : 0"067
(p>0,05) menunjukan tidak ada hubungan
-yang berarti antara riw'ayat penyakit
telinga dengan gangguan pendengaran.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
.yang dilakukan oleh Rahayu Ruslarn.
Pada penelitian tersebut diperc.rieh p :
0,897 (p>0,05) menunjukan
bahr.va
Perul'rahan ambang dengar akibat paparan
rilvayat pen.vakit nela,van penyelam tidak
bising tergantr:ng paria frekuensi bunyi.
intensitas. dan iama rvaktu paparan.s"q
pendengaran.l2
berhubungan
dengan
gangguax
Hasil analisa bivariat dengan chi-square. u
0,05 diperoleh p : 0.483 (p>0,05)
46
Jurnal KEDAKTERAN KLtNIK $KK), Volume 7 Na L, Desember 20L5
}AFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Tidak ada hubungan
penggunaan
earphone dengan gangguan pendengaran
pada sisr.ra SMA Negeri 9 Manado.
dengan hasil analisa berupa frekuensi
penggunaan ecrphone dalam sehari
(p:0,366), durasi penggunaan earphone
dalam sehari (p:0,483),
volume
keluhan
ip:0.a83).
sakit telinga setelah menggunakan
earphone (p:1,000), dan riwa-vat penyakit
telinga t):0,067).
1. Ahmed S, Fallah S, Garrido B,
Gross A, King Iv{, Morrish T,
Pereira D, et al. Use
Audio Devices. h{ississauga:
Department of Psycholcgy
2.
penggunaao earphone
SARAN
Lama pemaparan earpltone terhadap
sampel pada penelitian ini tergolong
t'elum lama sehingga dipedukaa
penelitian yang iebih lanjut dengan jumlah
responden izang lebih banyak dan sudah
of Pofiable
University cf Toronto;2*A7
.
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 879
MenkeslSK,XI/2A06
3.
4.
tentang
Rencana stralegi nasicnal
gangguan
penanggulangan
pendengaran dan ketuiian untuk
mencapai sound hearing 2A3A.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Riset Kesehataa Dasar
tahun 7A13. .lakarta: Badan
Penelitian dan Peugembangan
Republik Indonesia; 201 3.
Laoh Alvin. Hr:bungan
Penggunaan Headset Terhadap
terpapar ecrphone sejak lama.
Fungsi Pendengaran
tentang penganrh penggunaan earphone
Mahasiswa Angkatan 2*12
Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. Jumal Kedokteran
Komunitas dan l ropik. 2A15.
Wongso L, Danes V, Supit W.
Penelitian ini hanya rnembahas
pengaruh ecrphone dalam bidang
keshehatan telinga, sehingga perlu
diiakukan penelitian yang lebih lanjut
terhadap dampak-dampak kesehatan
lainnya.
Perlu
dilakukan
5.
Perbandingan
Dampak
Penggunaan Headset Terhadap
Fungsi Pendengaran Pada Penyiar
Radio dan Yang Bukan Penyiar
Radio di Kota Manado. Jurnal
penetritiaa
perbandingan gangguan pendengaran
antata anak anak. remaja. dewasa dan
lanjut usia. Sehingadapat dijadikan bahan
untuk menambah informasi dan
pengetahuan di bidang kesehatan.
Penluluhan kesehatan tentang resikc
penggunaall earphone masih kurang,
Biomedik.2013.
6. Peng J, Taa Z. Huang Z. Risk of
Damage to Hearing from Personal
Listening Der.ices in Young
Adults. Ths Joumal of
sebaiknya dilakukan
penyuluhan
kesehatan untuk meminimalkan resiko
terjadin-va gang$)an pendengaran pada
remaja dengan frekuensi dan intensitas
penggunaan yang tinggi serta pengobatan
ketulian pada remaja.
7.
Otolaryngology. 2007.
Haurissa fuI, Iv{engko S. Palandeng
O. Penganih Paparan Bising
Terhadap Ambang Pendengaran
Siswa SMK Negeri 2 N4anado
Jurusan Teknik Konstruksi Batu
Beton. e-CliniC. 2014.
JKK FK.Umsrat
Pacla
Jurnal KEDOKTERAN KLIMK AKfi, Volume 1 No
8.
7
, Desember 2076
[Tesis]. Semarang: Universitas
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Republik lndonesia Nomor KEP-
51/I,{EN11999 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di
Diponegoro; 2005.
11.
to
10.
Shargorodsky J, Curhan SG,
Curhan GC, Eavey R. Change in
prevaleace of hearing ioss in US
adolescents. JAMA; 201A.
Arini E. Faktor Faktor
Yang
Berhubungan Deagan Gangguan
Pendengaran Tipe Seascrineural
Tenaga KerjaUnit Produksi Di PT.
Kurnia Jati Utama
JKK FK..Umsffi
Semarang
a
Assess Noise
Questionnaire
Exposure in Children and Teens.
The Ohio State University;200?.
Tempat Kerja.
9.
Penafiel E. Developing
12.
R. Analisa Gangguan
Pendengaran Pada Penyelam di
Danau Tondano Desa Watumea
Kecarnahn Eris Kabupaten
Miaahasa Provinsi Sulawesi Utara
2014 [skSipsi]. Manado: Faicultas
Ruslam
Kedokteran Universitas
Sam
Ratulangi;2015.
48
JURISAL KEDOKTERAN KLIIT{IK
.NKK
Volume L, Nomor 1, Desember 2016
DA{TAR ISI
JENIS MODALITAS YANG DIGUNAKAI\I PADA OSTEOARTRITIS LUTUT DI
INSTALASI REHABILITASI MEDIKRSIIP PROF. Dr. R D. KAI\IDOU
MANADO
Saron Krumeiina Alvita Drnllu, Joudy Gessal, Elftida
l-5
Marpung.
GAMBARAN KEPRIBAI}IAN MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAI\
IINTVERSITAS SA}I RATI'I.ANGI ANGKATAN 2OI5
Clara Gahriela Walukow, Cicilia Pali, Lydia David ..........
6-13
PREVALENSI ANAI( CEREBRAL PAI^SY DI INSTALASI REHABILITASI
MEDIK RSTIP PROF.DRRD.KANI}OU MANAI}O PERIODE 2015
Fransisca Santa Ana Boru Sitorus,Theresia Isye Mogi,Joudy
Gessal
1-19
H{IBUNGAN ANTARA KADAR IOORIDA DENGAN I]EKANAN DARAHPADA
REMAJA DII(ECAMATAN BOLAI\IGITANG BARAT KABT]PATEN BOLAANG
MONGONDOW UTARA
Nurul Suciyanti AbdUL J. N- A. Engla I. M- Sapulete
.. . .. . 20-28
HUBUNGAI{ INDEKS MASSA TIIBIIE DENGAN KAI}AR HF"MOGLOBIN PAI}A
REMAJA DI KECAMA'TAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAAI\IG
MONGONI}OW UTARA
Karina Janneta Sukarno, Sylvia
R
Marunduh, Damajanty H. C.
Pangemanan
A}IALISIS KAPASITAS \rITAL PARI} PADA PEROI(OK DAI\I BI'KAI\I PEROI(OK
SEBELI}M DA}{ SETELAE MELAI('KATI AIffTVITAS FISIK
Pieters MT Bakara Maya Moningka Fransisca Lintong
29-35
3@1
HUBUNGA}I PENGGUNAN{ EARPHONE DENGA}I GAI\GGUAI{ PENDENGARAN PADA
SISWA SMA NEGERI9 MAIYADO
Nizra Ayu Sarah, Fransiskalintong, Jimmy F. Rumampuk
4248
HUBUNGATT PANJAI\IG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAFI LOMPATJAUH GAYA
JONGKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BINSUS MANADO
Carenia Morenza Tanos, Maya Moningka, Jimmy Rumampuk
.. . -. 49- 54
HUBUNGA}{ TEKANATi DARAH DENGAN OBESITAS PADAREMAIA OBES DAN
NON-OBES DI KABIIPATEN BOLAANG MONGONDOTIW UTARA
Andrew Johanes Ratulangi , Widhi Bodhi, Fatimawali, Aaltje Manampiring
........
55-64
JUPML
KflDOKTEPAN
KLINIK
dffiK
Diterbkkan oleh
:
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
ffiffiffiffiffiffi
JURI"JAL KTIIOKTERAI\{
KLIi{IK
JKK
Vclume 1, Nomsr 1, Desember 2016
Xetua Fenyunting
Jaudy Gessal
Wakil Ketua Penyunti*g
Janno Berty Bradly Sernadus
Jimmy F. Rumarnpuk
Hesti Lestari
Penyunting Pelaksana
Djan Wongkar
Hedina t.S. Wungow
Pengeset
Janno Berty Bradly Bernadus
Pelaksana Tata Usaha
Arifin Akuba, SPd
Alamat Penyunting dan Tata Usaha :
lakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi , Kampus Bahu Manado. 95116
Ernail
:
[email protected]
JURNAT KEDOKfEEAf{ KUFIIK rnerupakan jurnal Kedokteran yang diterbitkan
oleh Fakultas Ked*kteran
Universitas Sam Ratulangi dan diterbitkan pertama kali pada Bulan Desember 2016 . .lrunal ini
meruapakan jurnal resmi Fakultas Kedokteran universitas Sam Ratulangi berdasarkan SK Dekan
no. 1o94/UN 12.1./PP /2aL6.
Penyunting menerima sunnbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah
diketik d;atas kertas berukuran A4 berspasi ganda sesuai dengan Petunjuk yang tercantum pada halaman
belkakang jurnal (Petuxjuk bagi Calon Penuiis iKK). Naskah yang masuk dievaluasi dan disuntins untrrk
keseragaman format istilah dan tatacara penulisan yang ada.
JtiRi{AL KEDOKTERAN KLI|{IK
JKK
Volume 1, N0mor 1, Desember ?016
DAFTAR MITRA
1. Dr.dr.O.l.Palendeng,Sp.THT-KL{K}
2. Dr.drjunita M.PertiwiS,Sp.S(K)
3. Dr.dr.Rocky Wilar,SpA {X}
4. Dr.dr.John. J.E. Wantania,SpoG {K}
5. Dr.dr. lydia E.N. Tendean,M.Repro,Sp.And
6. dr.Diana.V-D.Ooda,MOSH,PhD
7. dr.Frans E.N. Wantania,SpPD
8. dr.NicoLurnintangSpB
9. dr.Laya M. Rares, Sp.M
1O" dr. Nurjannah J. Niode,Spil({K}
BESTAR! t
Jurnal KEDAKTERAru KllAllK $KK), Volume
1"
Na
i-, Desember 2076
LINGAN PIi I'J G G U NAAII{ EA RP H O I{ E DENG AN GANG GUAIi
PENDEI{GARAN PADA SIS}YA SMA NEGERI 9 }IAI{ADO
IITTB
lf{izra Al'u Sar:rh
2Fransiska Lintong
2Jimmy F. Rumampuk
lKandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Llniversitas Sam Ratulangi Manado
:Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Emai1 : nizraayrrs@gmail. com
Atrstract:
Introduction: A researcir of American
Speech and Hearing Association obtained high
school students ra.ho tise their ar"rdio devices in longer periode r.vith higher volume have
been reported the-v have hearing disorder s,-vmptoms more than adr.rlts. The pr-rpose olthis
research is to knorv the correlation olthe use of earphane rvith hearing disorder in students
at 9 High School Manado. Methods: This research method is a kind of anal,rtical
research, using cross' sectirsnal approach. Population taken all special natural science
students grade eleven school year 201612017. |dumber of sample is 30. sampling r.l,ith
pttrposive sarnplingtechnique based on the needs of researcher. Results: Results obtained
are the result of analysis in the ibrm of irequenc-v of the use of earphone in a da;,
(p:0.366), duration of the use ol earphone in a day' (p:0,483). r,olume of the use of
earphone (p:0.a83). compiaints al sore ears after using earphone {p:1.000). and histor.v
of ear disease (p:0,067). Conclusion: there \.vas no ccrrelation of the use of earphone with
hearing disorder in students at 9 High School Manado.
Ke5.words: Hearing Disorder. Earphone
Abstrak:
Latar Belakang: Sebuah penelitian daril Antericcn Speech anC Hearing Association
menvatakan bahwa sislva sekolah menengah atas menggunakan perangkat audio mereka
dalam periode -vang iebih lama dengan r.olume -vang lebih tinggi. dilapordan memiliki
gejala gang-quan pendengaran )iang lebih ban-vak dibandingkan dervasa. Tujuan: Untuk
mengetahui hubungan antara penggunaan ectrphone dengan gangguan pendengaran pada
sisrva SMA Negeri. 9 l\tanado. Metode: Penelitian ini merupakan ienis penelitian analitik,
dengan menggunakan pendekatafi cross sectiona!. Populasi yang diambil semua sisu,a
binaan khusus S1\.{A Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu Pen-{etahuan Alam (IPA)
tahun ajaran 2A162017. Jumlah sampel ada1ah30 orang, penenfuan sampel dengan teknik
purposive sarnpling berdasarkan kebutuhar-r peneliti. Hasil: -vang diper"oleh atialah hasil
analisa berupa tiekuensi penggunaan earpltone dalarn sehari {p:0.366). durasi
penggunaan earphone daiam sehari (ii:0.483), volume penggunaan earphcne (p:0,483),
kelulran sakit telinga setelah menggunakan earphone (p:1.000), dan riwayat pen-vakit
telinga (p:0.067)" Kesimpulan: dari hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan
penggunaan eurphone dengan ganggllan pendengaran pada sisu'a SMA Negeri 9 fuIanado.
Kata Kunci: Gangguan Pendengr'an. Ect'ph.one
47
)urnaf
KEDAKTER,4A/ KlJruli( {JKK\, Votume 1 Na
L, Desember 20i.6
PENDAHI]LUAN
Ili
daiam kehidupan sehari hari
y-ang modern i*t. banyak orang secara
terus menerus terpapar oieh bising yang
yaitu Sri Langka
(8,89/o). &{y3*rut
(S,4%). dan india {,6,3o,/8"2
Berdasarkan data RISK}ISDAS
berpotensi mengganggu tiurgsi
(fuset Kesehatan Dasar]
pendengaran. Saiah satu sumber i'rising
rekreasicnal .vang telah urenarik
perhatian media y'aitu perangkat audio
portahle. Perangkat ini populer dalam
beberapa dekade. terulama di antara
remaja dan dervasa muda. Di tahun
i980an, potensi risiko penggunaan
Wclktnan Son-y menarik perhatian media.
Sebuah penelitian dari American Speech
Kementlian
Indonesia, didapatkan
prevalensi
gangguan pendengaran usia 5 - 14 tahun
r-lan 1 5 - 24 tahunmasing - masing 0,89,'o
sefia prevalensi ketulian pada usia -vang
sama .vaitu masing - masing 0.04%"
Berdasarkan provinsi, prevalensi
gangguan pendengaran tertinggi terdapat
and Hearing Associatirsn men-vatakan
bahr*a siswa sekolah menengai"r atas
Suiar.vesi utata (7.4oh) dan terendah di
menggunakan perangkat audio mereka
dalan-r periode _vang lebih lama dengan
volume yang iebih tinggi. dilaporkan
memiliki gejala gangguan pendengaran
.vang lebitrr ban-vak dibandingkan dervasa.
seperti meningkatkan volume televisi.
tinniilrs, dan kesuiitan dalam
berkomunikasi.l
Secara global W orld l{ealtlt
Organization (\\,rHO) menvatakan
bahu'a pada tahun 2000 terdapat 250 iuta
{4,2Yo) penduduk dunia menderita
gangguan pendengaran. 75 sampai i40
iuta di antararya terdapat di Asia
Tenggara. Data Indonesia berdasarkan
Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran tahun 1994-1996 j.rgu
menuniukan molbiditas -vang tiaggi,
pen.vakit telinga yaitu 18,59lc. prevalensi
gangguan pendengaran -1,'aitu L6,8%
sedangkan ketulian didapatkan pada
0.49i, populasi dan paling tinggi pada
keiompok usia sekolah (7-18 tahun).
Dari hasil "WHO Multi Center Study"
pada tahun 1998" Indonesia termasuk
empat negara di Asia Tenggara dengan
prevalensi ganggllan pendengaran _yang
cr"rkup tinggi (.4.6%'). tiga negara lainn.va
20i3
Kesehatan l{epublik
di lriusa Tenggara Timur
{3"7%),
Banten tl,6%). sedangkan prevalensi
ketulian tertinggi ketulian ditemukan di
Maluku (A.45Ya), Sular.vesi Utara
{A,}2%)" terendah di Kaiimantan Timur
{0,03%).3
Berdasarkan hasil peneiitian yang
dilakukan oleh Laoh (2015) tentang
hnbungan penggunaan lzesds et terhadap
ftingsi pendengaran pada mahasisna
angkatan 2012 Fakultas Kedokteran
Unir,ersitas Sam Rahrlangi, didapatkan,
sebagian besar responden (66,7%) tidak
memiliki masaiah gangguar
pendengaran. Meskipun demikian pada
penelitian ini terdapat 26.7% responden
dengan ttili ringan dan 6.70/o responden
dengan tuli sedang.a
Penelitian tentang gan gguan frmgsi
pendengaran oleh bising yang
ditimbulkan he ads e r telah di lakukan oleh
lain. Studi -yang
Cina jr.,ga men,vatakan
bahu'a terdapat gangguall fungsi
pendengaran pada pernakaian alat
pemutar musik pribadi dalam rvaktu
beberapa peneliti
dilakukan
di
lama.5'6
Selain itu, pada hasil penelitian
Haurissa QAru) tentang pengaruh
paparan bising terhadap ambang
pendengaran sisr,va SN'IK Negeri 2
43
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK $KK), Volume 7 No
Manado jurusan teknik konstruksi batu
beton didapatkan bahr*,a gang$ian
pendengaran berdasa.rkan WHO yang di
7, Desember 2A76
dengan karakteristik responden sebagar
berikut:
alami yaitu gangguan
pendengaran
riagan (26 dB - 40 dB ) sebanyak 4 siswa
Tabel 1" Karakteristik Responden
Menurut Frekuensi Penggunaan
(1s%).7
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan
penggunaan earpltone dengan gangguan
pendengaran pada siswa SMA Negeri 9
Manado. Peneliti memiiih pengguraaan
earphone pada remaja sebagai fokus
penelitiaa karena penggunaan earpltone
lebih populer dikalangan remaja
daripada kelompok usia lainnya.
EcrphoneDalaai.Seiirerl
METODE PENELITIAN
Peneiitian ini dilakukan
anolitik obsert{zsionql
secara
dengan
menggunakan pendekatan cross
sectioh{tl. Pcputrasi dari penelitian ini
adalah semua siswa binaan khusus
SMA
Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam {IPA) tahun ajaran
2A16/2417 sebanyak 158 siswa. Sampel
adalah 30 crang yang diambil dengan
metode purpos ive s ampl ing berdasarkan
kebutuhan penulis.
Populasi diberikan kues ioner untuk
menentukan sampel 1.ang akan diteliti
kemudian setelah sampel mengisi
informed covrsent, dilakukan tes fungsi
pendengaran dengan menggunakan
audiometri. Data yang didapatkan
kemudian dianalisis menggunakan
Statisticcl Program For Social Science
(SP.98
For
Windows versi
21.0
F/hari
N
kaii
>3kali
0.05)
menunjukan bahrva banyaknya frekuensi
penggunaan earphone tidak berhubungan
dengan gangguan pendengaran pada
siswa. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian Alr,in Laoh. Dari
hasil penelitian Alvin Laoh didapatkan P :
11
0.01.4
Dalam KeputLlsan Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia Nomor Kep51lMer"J1999 disebutkan bahwa nilai
aml:ang batas untuk kebisingan adalair 85
dB(A) untuk rvaktu pemaparan 8 ,iam
sehari dan 40 jam seeringgu.E I{asii analisa
bivariat dengan chi-sqttare, a
0.05
diperoleh p
0,483 {p>0,05)
menuniukkan bahwa durasi penggunaan
earphone tidak berhubungan dengan
gangguan pendengaran. Hal ini berbeda
dengan hasil peneiitian Muhammad Sazili
-yang menyatakan bahrva responden ,vang
sering terpapar bising dengan waktu lebih
dari 30 menit perhari mempun.\,ai peluang
1,538 kali untuk terjadi gangguan
pendengaran- dibandingkan dengan
responden yang beresiko terpapar bising
kurang atau sama dengal 30 menit dalam
r11
senafl.'
Bising berintensitas >85 dB(A)
mengakibatkan kerusakan reseptor
pendengaran korti di tellnga dalam.
ketika berkomunikasi dan suara )'ang
berdengung dalam telinga yang ctrisebrit
linnttus.tt Hasil analisa bivariat dengan
chi-sqttare. u : 0.05 diperoleh p : 1.000
(p>0,05) menunjukan bahy,a sakit telinga
setelah menggunakan ecrphone tidak
berhubr"mgan
dengan
gangguan
pendengaran.
Untuk melihat hubungan
antata
teiinga dengan gangguan
pendengaran. dikelompokkan meniadi ?
kelompok. .vaitu ada dan tidak ada. l)ari
hasil penelilian menunjrikan bahrva han_va
ri,uva,vat pen,vakit
3,3"/o siswa -yang raemiliki riwa-vat
pen,vakit telinga, sedangkan 96.7% sisr,l,'a
laimys tidak merniliki riivayat penl'akit
telinga. F{asil analisa bivariat dengan r'&i
s{}ttare, u : 0,05 diperoleh p : 0"067
(p>0,05) menunjukan tidak ada hubungan
-yang berarti antara riw'ayat penyakit
telinga dengan gangguan pendengaran.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
.yang dilakukan oleh Rahayu Ruslarn.
Pada penelitian tersebut diperc.rieh p :
0,897 (p>0,05) menunjukan
bahr.va
Perul'rahan ambang dengar akibat paparan
rilvayat pen.vakit nela,van penyelam tidak
bising tergantr:ng paria frekuensi bunyi.
intensitas. dan iama rvaktu paparan.s"q
pendengaran.l2
berhubungan
dengan
gangguax
Hasil analisa bivariat dengan chi-square. u
0,05 diperoleh p : 0.483 (p>0,05)
46
Jurnal KEDAKTERAN KLtNIK $KK), Volume 7 Na L, Desember 20L5
}AFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Tidak ada hubungan
penggunaan
earphone dengan gangguan pendengaran
pada sisr.ra SMA Negeri 9 Manado.
dengan hasil analisa berupa frekuensi
penggunaan ecrphone dalam sehari
(p:0,366), durasi penggunaan earphone
dalam sehari (p:0,483),
volume
keluhan
ip:0.a83).
sakit telinga setelah menggunakan
earphone (p:1,000), dan riwa-vat penyakit
telinga t):0,067).
1. Ahmed S, Fallah S, Garrido B,
Gross A, King Iv{, Morrish T,
Pereira D, et al. Use
Audio Devices. h{ississauga:
Department of Psycholcgy
2.
penggunaao earphone
SARAN
Lama pemaparan earpltone terhadap
sampel pada penelitian ini tergolong
t'elum lama sehingga dipedukaa
penelitian yang iebih lanjut dengan jumlah
responden izang lebih banyak dan sudah
of Pofiable
University cf Toronto;2*A7
.
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 879
MenkeslSK,XI/2A06
3.
4.
tentang
Rencana stralegi nasicnal
gangguan
penanggulangan
pendengaran dan ketuiian untuk
mencapai sound hearing 2A3A.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Riset Kesehataa Dasar
tahun 7A13. .lakarta: Badan
Penelitian dan Peugembangan
Republik Indonesia; 201 3.
Laoh Alvin. Hr:bungan
Penggunaan Headset Terhadap
terpapar ecrphone sejak lama.
Fungsi Pendengaran
tentang penganrh penggunaan earphone
Mahasiswa Angkatan 2*12
Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. Jumal Kedokteran
Komunitas dan l ropik. 2A15.
Wongso L, Danes V, Supit W.
Penelitian ini hanya rnembahas
pengaruh ecrphone dalam bidang
keshehatan telinga, sehingga perlu
diiakukan penelitian yang lebih lanjut
terhadap dampak-dampak kesehatan
lainnya.
Perlu
dilakukan
5.
Perbandingan
Dampak
Penggunaan Headset Terhadap
Fungsi Pendengaran Pada Penyiar
Radio dan Yang Bukan Penyiar
Radio di Kota Manado. Jurnal
penetritiaa
perbandingan gangguan pendengaran
antata anak anak. remaja. dewasa dan
lanjut usia. Sehingadapat dijadikan bahan
untuk menambah informasi dan
pengetahuan di bidang kesehatan.
Penluluhan kesehatan tentang resikc
penggunaall earphone masih kurang,
Biomedik.2013.
6. Peng J, Taa Z. Huang Z. Risk of
Damage to Hearing from Personal
Listening Der.ices in Young
Adults. Ths Joumal of
sebaiknya dilakukan
penyuluhan
kesehatan untuk meminimalkan resiko
terjadin-va gang$)an pendengaran pada
remaja dengan frekuensi dan intensitas
penggunaan yang tinggi serta pengobatan
ketulian pada remaja.
7.
Otolaryngology. 2007.
Haurissa fuI, Iv{engko S. Palandeng
O. Penganih Paparan Bising
Terhadap Ambang Pendengaran
Siswa SMK Negeri 2 N4anado
Jurusan Teknik Konstruksi Batu
Beton. e-CliniC. 2014.
JKK FK.Umsrat
Pacla
Jurnal KEDOKTERAN KLIMK AKfi, Volume 1 No
8.
7
, Desember 2076
[Tesis]. Semarang: Universitas
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Republik lndonesia Nomor KEP-
51/I,{EN11999 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di
Diponegoro; 2005.
11.
to
10.
Shargorodsky J, Curhan SG,
Curhan GC, Eavey R. Change in
prevaleace of hearing ioss in US
adolescents. JAMA; 201A.
Arini E. Faktor Faktor
Yang
Berhubungan Deagan Gangguan
Pendengaran Tipe Seascrineural
Tenaga KerjaUnit Produksi Di PT.
Kurnia Jati Utama
JKK FK..Umsffi
Semarang
a
Assess Noise
Questionnaire
Exposure in Children and Teens.
The Ohio State University;200?.
Tempat Kerja.
9.
Penafiel E. Developing
12.
R. Analisa Gangguan
Pendengaran Pada Penyelam di
Danau Tondano Desa Watumea
Kecarnahn Eris Kabupaten
Miaahasa Provinsi Sulawesi Utara
2014 [skSipsi]. Manado: Faicultas
Ruslam
Kedokteran Universitas
Sam
Ratulangi;2015.
48
JURISAL KEDOKTERAN KLIIT{IK
.NKK
Volume L, Nomor 1, Desember 2016
DA{TAR ISI
JENIS MODALITAS YANG DIGUNAKAI\I PADA OSTEOARTRITIS LUTUT DI
INSTALASI REHABILITASI MEDIKRSIIP PROF. Dr. R D. KAI\IDOU
MANADO
Saron Krumeiina Alvita Drnllu, Joudy Gessal, Elftida
l-5
Marpung.
GAMBARAN KEPRIBAI}IAN MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAI\
IINTVERSITAS SA}I RATI'I.ANGI ANGKATAN 2OI5
Clara Gahriela Walukow, Cicilia Pali, Lydia David ..........
6-13
PREVALENSI ANAI( CEREBRAL PAI^SY DI INSTALASI REHABILITASI
MEDIK RSTIP PROF.DRRD.KANI}OU MANAI}O PERIODE 2015
Fransisca Santa Ana Boru Sitorus,Theresia Isye Mogi,Joudy
Gessal
1-19
H{IBUNGAN ANTARA KADAR IOORIDA DENGAN I]EKANAN DARAHPADA
REMAJA DII(ECAMATAN BOLAI\IGITANG BARAT KABT]PATEN BOLAANG
MONGONDOW UTARA
Nurul Suciyanti AbdUL J. N- A. Engla I. M- Sapulete
.. . .. . 20-28
HUBUNGAI{ INDEKS MASSA TIIBIIE DENGAN KAI}AR HF"MOGLOBIN PAI}A
REMAJA DI KECAMA'TAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAAI\IG
MONGONI}OW UTARA
Karina Janneta Sukarno, Sylvia
R
Marunduh, Damajanty H. C.
Pangemanan
A}IALISIS KAPASITAS \rITAL PARI} PADA PEROI(OK DAI\I BI'KAI\I PEROI(OK
SEBELI}M DA}{ SETELAE MELAI('KATI AIffTVITAS FISIK
Pieters MT Bakara Maya Moningka Fransisca Lintong
29-35
3@1
HUBUNGA}I PENGGUNAN{ EARPHONE DENGA}I GAI\GGUAI{ PENDENGARAN PADA
SISWA SMA NEGERI9 MAIYADO
Nizra Ayu Sarah, Fransiskalintong, Jimmy F. Rumampuk
4248
HUBUNGATT PANJAI\IG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAFI LOMPATJAUH GAYA
JONGKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BINSUS MANADO
Carenia Morenza Tanos, Maya Moningka, Jimmy Rumampuk
.. . -. 49- 54
HUBUNGA}{ TEKANATi DARAH DENGAN OBESITAS PADAREMAIA OBES DAN
NON-OBES DI KABIIPATEN BOLAANG MONGONDOTIW UTARA
Andrew Johanes Ratulangi , Widhi Bodhi, Fatimawali, Aaltje Manampiring
........
55-64