HIERARKI DARI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT

HIERARKI DARI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT MASLOW
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow
percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Salah satu hal
menarik di awal karirnya adalah ketika melihat beberapa kebutuhan lebih didahulukan
dibanding yang lainnya. Sebagai contohnya, ketika haus dan lapar, maka Anda akan terlebih
dahulu mengatasi haus dibandingkan lapar. Karena tanpa makanan kita dapat bertahan selama
beberapa minggu, tetapi tanpa minuman hanya beberapa hari saja. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kebutuhan akan minuman lebih kuat dibandingkan dengan makanan. Maslow
mengambil ide ini dan menciptakan apa yang saat ini dikenal dengan Hierarchy of Needs.

Gambar 1. Maslow’s Hierarchy of Human Needs
(http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html)

Maslow menggunakan piramida (gambar 1) sebagai peraga untuk memvisualisasikan
gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki
tingkatan atau hierarki, mulai yang paling rendah (bersifat dasar) sampai yang paling tinggi.
Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, antara lain sebagai
berikut:

1. The Physiological Needs

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting
untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah kebutuhan udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow
percaya bahwa kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam hierarki kebutuhan
karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika tidak terpenuhi dalam keadaan
yang sangat ekstrim maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya
sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
2. The Safety and Security Needs
Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan
keamanan. Diantaranya; physical security (aman dari kejahatan dan agresi), security of
employment (keselamatan kerja), security of revenues and resources (keamanan sumber
daya), moral and physiological security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan
keluarga), security of health (keamanan kesehatan), dan security of personal property against
crime (keamanan kekayaan pribadi dari kejahatan).

Karena adanya kebutuhan inilah maka dibuat aturan, undang-undang,
mengembangkan kepercayaan, membuat sistem asuransi, pensiun, dan sebagainya. Sama
halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan banyak tidak terpenuhi
maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun

perilakunya akan cenderung ke arah negatif.
3. The Love and Belonging Needs
Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari
kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi
profesional, tim olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga,
pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan
dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi
rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga
berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
4. The Esteem Needs
Menurut Maslow, semua manusia membutuhkan penghargaan, menghargai diri
sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang perlu melibatkan diri untuk mendapatkan
pengakuan dan mempunyai kegiatan atau kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri,
baik di dalam pekerjaan ataupun hobi.
Terdapat dua tingkatan kebutuhan penghargaan/penghormatan. Tingkatan yang lebih
rendah terkait dengan unsur-unsur ketenaran, rasa hormat dan kemuliaan. Tingkatan yang
lebih tinggi mengikat pada konsep kepercayaan diri, kompetensi, dan prestasi. Tingkatan
yang lebih rendah umumnya dianggap miskin. Hal ini tergantung orang lain atau seseorang
membutuhkan diyakinkan karena harga diri yang lebih rendah. Orang dengan harga diri yang
rendah membutuhkan penghargaan dari orang lain. Namun, keyakinan, kompetensi, dan

prestasi hanya membutuhkan satu orang dan orang lain tidaklah penting untuk kesuksesan
sendiri.
Semua empat tingkatan sebelumnya disebut deficit needs, atau D-needs. Yaitu, jika
Anda tidak memiliki cukup sesuatu (defisit) maka akan merasa perlu. Tetapi jika Anda
mendapatkan semua yang dibutuhkan maka tidak akan merasakan apa-apa. Seperti halnya,
“You don’t miss your water till your well runs dry!”
5. Self Actualization Needs
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah manusia untuk memanfaatkan kemampuan
mereka yang unik dan berusaha menjadi yang terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi
diri sebagai berikut:
Self Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or more
accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949)
Selain menggambarkan apa yang dimaksud dengan aktualisasi diri dalam teorinya,
Maslow juga mengidentifikasi beberapa karakteristik kunci dari aktualisasi diri seseorang,
antara lain:
 Acceptance and Realism
Mempunyai persepsi realistis dari diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan di sekitar
mereka.
 Problem-centering


Prihatin dengan pemecahan masalah di luar diri mereka, termasuk membantu orang lain dan
mencari solusi terhadap permasalahan di lingkungan luar mereka. Orang-orang seperti ini
sering termotivasi oleh tangggung jawab pribadi dan etika.
 Spontaneity
Spontan dalam pikiran internal dan perilaku mereka keluar. Mereka dapat menyesuaikan diri
dengan aturan dan harapan sosial, cenderung terbuka dan tidak konvensional.
 Autonomy and Solitude
Karakteristik lain dari aktualisasi diri seseorang adalah kebutuhan akan kebebasan dan
privasi.
 Continued Freshness of Appreciation
Melihat dunia dengan penghargaan, kekaguman yang berlangsung terus menerus. Bahkan,
pengalaman sederhana terus menjadi sumber inspirasi dan kesenangan.
 Peak Experiences
Individu yang mencapai aktualisasi diri sering memiliki apa yang dimaksud pengalaman
puncak Maslow, atau saat suka cita. Setelah semua pengalaman ini orang merasa terinspirasi,
diperkuat, diperbaharui atau ditransformasikan.
Untuk tingkatan yang terakhir (kelima) ini sedikit berbeda. Maslow telah
menggunakan berbagai istilah untuk merujuk ke tingkat ini. Dia menyebutnya growth
motivation (berbeda dengan motivasi defisit), being needs (atau B-needs, berbeda dengan Dneeds), dan self-actualization itu sendiri.
Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akan bergerak dengan

baik dari arah aktualisasi diri adalah karena kendala di masyarakat. Maslow menyatakan
bahwa pendidik harus menanggapi potensi individu telah untuk tumbuh menjadi orang yang
mengaktualisasi dirinya sendiri. Sepuluh poin yang harusnya menjadi acuan bagi pendidik
adalah sebagai berikut:
 Kita harus mengajar orang untuk menjadi otentik, untuk menyadari diri batin mereka dan
mendengar perasaan mereka.
 Kita harus mengajar orang untuk mengatasi pengkondisian budaya mereka dan menjadi warga
negara dunia.
 Kita harus membantu orang menemukan panggilan mereka dalam hidup, nasib atau takdir. Hal
ini terutama difokuskan pada menemukan karir dan pasangan yang tepat.
 Kita harus mengajarkan orang bahwa hidup ini berharga, bahwa ada sukacita yang harus
dialami dalam kehidupan, dan jika orang yang terbuka untuk melihat yang baik dan gembira
dalam semua jenis situasi, itu membuat hidup layak.
 Kita harus menerima orang seperti dia dan membantu orang belajar sifat batin mereka. Dari
pengetahuan bakat dan keterbatasan, kita potensi apa yang membangun.
 Kita harus melihat kebutuhan dasar orang dipenuhi.
 Mengajarkan orang untuk menghargai keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam dan dalam
hidup.
 Mengajarkan kontrol yang baik, dan meninggalkan yang buruk. Dibutuhkan kontrol untuk
meningkatkan kualitas hidup di semua daerah.

 Mengajarkan untuk mengatasi masalah sederhana dan bergulat dengan masalah serius dalam
kehidupan.
 Mengajarkan untuk menjadi pemilih yang baik.



1. Teori Hirarki Kebutuhan menurut MaslowMenurut Abraham
Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk
tingkatan- tingkatanatau disebut juga hirarki dari yang paling penting
hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hinggayang sulit untuk
dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasaryang perlu dipenuhi.Salah satu teori psikologi
mengenai kebutuhan manusia yang menjadi referensi sampai hari ini
adalah TeoriKebutuhan Maslow (Maslow’s Hierarchi Needs). Teori ini
banyak dijadikan acuan bagi mereka yangmencoba memahami tentang
motivasi.Menurut Maslow, manusia mempunyai lima tingkatan
kebutuhan yang disebut juga hierarki dari yangpaling dasar hingga
kebutuhan puncak. Menurut Maslow, manusia harus memenuhi
kebutuhannya yangpaling dasar dahulu kemudian meningkat ke
kebutuhan yang lebih tinggi.Hirarki kebutuhan Maslow:1. Psycological

needs (kebutuhan fisiologis / dasar). Contoh: sandang, pangan,
papan.2. Safety needs (kebutuhan akan keamanan). Contoh: bebas
dari ancaman, ketakutan, dsb.3. Love/ belonging needs (kebutuhan
sosial). Contoh: memiliki teman, keluarga, pasangan, dsb.4. Esteem
(Kebutuhan penghargaan). Contoh: pujian, penghargaan, piagam,
status, dsb.5. Self Actualization (Kebutuhan aktualisasi diri). Contoh:
kebutuhan untuk berekspresi.Menurut Maslow orang dewasa secara
normal memuaskan kira kira 85% kebutuhan fisiologis, 70%kebutuhan
rasa aman, 50% kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40%
kebutuhan harga diri serta 10%kebutuhan aktualisasi diri.Pernyataan
tersebut cukup logis karena rata rata orang lebih termotivasi memenuhi
kebutuhan yangsifatnya tidak bisa ditunda seperti makan, minum dan
kebutuhan fisiologis lainnya.Sehingga secara sederhana kita dapat
mengetahui bahwa seseorang baru akan berpindah ke kebutuhanyang
lebih tinggi setelah kebutuhannya di tingkat sebelumnya
terpenuhi.Namun, yang menjadi tantangan adalah bagaimana
seseorang dapat mengetahui di level mana seseorangberada.
Pengetahuan mengenai hal ini penting bagi seorang pemimpin yang
mempunyai anak buah yangberbeda-beda tingkatan kebutuhannya
agar ia dapat memberikan motivasi yang tepat kepada

mereka.Abraham Maslow lahir 1 April 1908 di Brooklyn, New York,

Amerika Serikat. Ia awalnya kuliah di bidanghukum, sebelum akhirnya
memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas
Winconsin. Iamemperoleh gelar PhD pada 1934. Maslow menjadi
pelopor aliran psikologi humanistik yang pada tahun1950 hingga 1960an. Ia dikenal sebagai “kekuatan ke-tiga” di samping teori Freud dan
behaviorisme.Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari
1951 hingga 1969, dan menjadi resident fellow untukLaughlin Institute
of California. Ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

INTERVENSI OBAT NEUROPROTEKTIF DITINJAU DARI PERBAIKAN GCS DAN CER TERHADAP PASIEN CVA Hemorrhagic DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

1 82 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

4 85 57

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN KESTABILAN ENZIM LIPASE DARI Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 DENGAN AMOBILISASI MENGGUNAKAN BENTONIT

3 96 80