163063900 27 NURPI HENDRAYANI docx

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN
ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA)
DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 3 JURIT
TAHUN PEMBELAJARAN 2010

Oleh
NURPI
HENDRAYANI

NIM. 813619097

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MATARAM

2010


LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN
ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA)
DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 8 JURIT
TAHUN PEMBELAJARAN 2010-2011

Nama

: NURPI HENDRAYANI
1

NIM

: 813619097

Program Studi

: Sl PGSD


Tempat Mengajar: SDN 8 JURIT
Tanggal Pelaksanaan:

N

Hari / Tanggal

Waktu

1
2
3
4

Selasa, 16 September 2010
Senin, 24 September 2010
Selasa, 14 Oktober 2010
Senin, 21 Oktober 2010

Mata Pelajaran


Siklus

o
07.30- 08.10
07.30- 08.10
07.30- 08.10
07.30- 08.10

B. Indonesia
IPA
B. Indonesia
IPA

I/I
I/II
II/I
II/II

Jurit, 10 Desember 2010

Menyetujui
Supervisor

Mahasiswa,

Drs. Cedin Atmaja, M. Si
NIP 195612311983011003

Nurpi Hendrayani
NIM. 813619097

Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmatNya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M. Si

2


3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari
yang Mahakuasa.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu
proses pembelajaran berikutnya..

Jurit, 10 Desember 2010

DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................
i
Kata Pengantar .....................................................................................................
iv
Daftar Isi ..............................................................................................................
v
Daftar Lampiran .......................................................................................... ....... vi
I. PENDAHULUAN.

................................................... .................. ............... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ .......
1
B. Rumusan Masalah..................................................................................

5

C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6
D. Manfaat .......................................... ......................................................

7

II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................

9

III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN ....................................

11
3


A. Subjek Penelitian.....................................................................................

11

B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11
1. Tahap Perencanaan Tindakan .............................................................

12

2. Tahap Pelaksanaa Tindakan ..............................................................

13

3. Tahap Refleksi ....................................................................................

15

4. Analisis Data .....................................................................................


15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................
A. Siklus Pertama

......................................................................................

B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama.....................

16
16
18

C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22
D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24
E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua .............................

27

F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................
A. Simpulan .................................................................................................

34
35

B. Saran ........................................................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional
Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

4

hidup, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat

kebangsaan sehingga dapat melahirkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, guru mempunyai tugas dan peranan yang
sangat penting. Tugas seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa
tetapi lebih jauh dari itu yaitu turut mengambil bagian dalam upaya pembentukan pribadi
moral anak didik agar menjadi manusia pembangunan sesuai dengan palsafah Pancasila
dan UUD 1945.
Pendidikan nasional yang berbasis kompetensi adalah pendidikan yang
menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan.
Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional,
mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas,
kesehatan, akhlak, ketakwaan, dan kewarganegaraan.
Dalam upaya mencapai tujuan Nasional

seperti yang diharapkan di atas,

Departemen Pendidikan Nasional menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan
Kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau dikenal dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi ( KBK ).
Sekolah Dasar (SD) sejak tahun 2004/2005 telah menerapkan Kurikulum 2004

( KBK ). Sesuai dengan tujuan kurikulum KBK itu, maka sekolah dan guru harus
mengembangkan kurikulum tersebut agar apa yang diinginkannya dapat dicapai dengan
cara yang efektif dan efisien. Salah satunya komponen pengembangan kurikulum yang
sangaat penting adalah penetapan Strategi pengajaran yang tepat dan sesuai dengan
tuntutan kurikulum dan tujuan pembelajaran pada masing-masing bidang studi

5

Strategi pembelajaran dirasakan sangat sesuai dengan kurikulum 2004 untuk
bidang studi bahaasa Indonesia adalah Strategi Pembelajaran dengan sistem kebersamaan
(Cooperativ Learning). Dalam penerapannya dapat digunakan metode pengajaran yang
bervariatif tetapi harus tetap dengan cara saling membagi tugas dan hasil untuk
kepentingan bersama. Metode tersebut adalah metode Pembelajaran permainan ular
tangga dan eksprimen. Pembelajaran tidak hanya dibutuhkan strategi tetapi juga
diperlukan media pengajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini
penulis melakukan aksi penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan
menerapkan Strategi Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen.
Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya agar
mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi atau
berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan Pembelajaran
permainan ular tangga dan eksprimen.
Dalam Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal
4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa

kepada

Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam
PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untukl
memmebrikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkann
peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”

6

Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan
profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak
mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama
pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan
kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan.
Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran
yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha
meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas.
Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu
yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran bahasa
Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bahasa Indonesia
Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran

dan Ilmu

yang sangat penting di dalam

mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari
pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa
yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah beberapa kali diadakan
ulangan (evaluasi).
Terhadap kenyataan tersebut di atas, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja (terus
menerus). Dalam hal ini, guru sebagai tenaga pengajar harus bertanggung jawab di dalam
mengartarkan peserta didik agar mampu menguasai materi pelajaran serta keterampilan
yang mendukung materi pelajaran tersebut. Salah satu di antara metode peningkatan
tersebut, tentunya harus dikembalikan kepada tugas seorang guru yaitu melalui penelitian
tindakan kelas.

7

Memperbaiki pembelajaran terutama pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan Alam di SDN 8 Jurit merupakan tujuan utama dari penelitian tindakan kelas
ini.

Berdasarkan uraian dan temuan peneliti (guru) mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Alam seperti yang disebutkan di atas, dapat dipetakan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru adalah sebagai berikut :
1. Siswa SDN 8 Jurit kurang bergairah dalam pembelajaran/ kurang memperhatikan
guru yang sedang menerangkan;
2. Penanda utama kekuranggairahan siswa tersebut dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah rendahnya partisipasi dan inisiatif
siswa selama proses pembelajaran berlangsung;
3. Kurangnya keberanian mengemukakan pendapat (mengancungkan tangan)
termasuk tidak berani tampil di depan kelas;
4. Guru

belum maksimal menggunakan media dan strategi pembelajaran yang

bervariasi; dan
5. Guru membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kegairahan
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Jika dicermati secara seksama, akar permasalahan di atas adalah kurangnya
kemampuan menguasai materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam termasuk
kurangnya keberanian siswa untuk tampil di muka kelas. Karena itu, masalah utama yang
perlu segera dicarikan pemecahannya adalah bagaimana meningkatkan aktivitas

8

penguasaan materi oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan Alam agar terjadi interaksi positif dalam pembelajaran, yang sekaligus dapat
meningkatkan hasil belajar siswa baik menggunakan strategi Pembelajaran permainan
ular tangga dan eksprimen.

B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian meta masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat
dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut. (1) bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara dengan media
permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode
eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 2010-2011?
2. Pemecahan Masalah
Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan
pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing
melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk
energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 20102011 dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengelola
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Persiapan
Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah
anggata dalam tiap-tiap kelompok antara 5 – 6 oarang. Selanjutnya setiap

9

kelompok

bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah

diberikan.

2. Aktivitas Belajar-Mengajar
a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar
suasana menjadi menarik.
b. Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata
pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Kegiatan ini dapat diulangi kembali untuk meningkatkan antusaisme siswa
untuk menciptakan suasana belajar. Kelompok yang sudah menyelesaikan diskusinya
berdasarkan waktu yang disepakati diberikan penghargaan di hadapan semua kelompok.
Dalam aktivitas ini guru memiliki peranan yang sangat penting. Sebelum guru
memberikan tugas kepada siswa, ia harus memahami dan dapat menjelaskan materi agar
apa yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian
ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan
mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN
3 Jurit tahun ajaran 2010-2011 akan dapat ditingkatkan.

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan aktivitas penguasaan materi
oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi
permainan ular tangga; dan (2) untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata

10

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi (metode) eksprimen.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah
sebagai berikut :
Bagi Siswa :
1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan strategi
Diskusi;
2. Meningkatkan keberanian untuk tampil di muka kelas;
3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;
4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan Alam; dan
5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan Alam.

Bagi guru :
1. Tersusunnya prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
Alam yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan
pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas;
2. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
Alam

yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang

menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang
menantang kreativitas berpikir siswa.

11

Bagi Sekolah :
1. Akan meningkatkan kualitas lulusan;
2. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan
3. Meningkatkan grade sekolah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi
Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, menggena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau
biasanya disebut dengan metode mengajar.

12

Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem instruksional yang
modern, maka perlu diuraikann masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan
terinci. Untuk mendalami tentang teknik penyajian pelajaran, maka perlu dijelaskan arti
teknik penyajian tersebut.
Strategi penyajian pembelajaran adalah suatu teknik pengetahuan tentang caracara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah
sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajika bahan
pelajaran kepada siswa di dala kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami
dan digunaka oleh siswa dengan baik. Di dalam kenytaa casra atau metode merngajar
atau teknik penyajian yang digunakan guru

untuk menyampaikann informasi atau

massage lisan kepada siswa dalam menguasai pengetahuann, keterampilann serta sikap.
Metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masaalah yang dihadapi ataupun untuk
mernjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yanh digunakan untuk tujuann
agar isswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam
menghadapi segala ersoalan.
Rumusan instruksiona yang dibat oleh guru tidak selalu hanya satu tujuann,
kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan beberapa tujua. Untuk encapai hal tersebut,
maka guru memkerlukan beberapa teknikk penyajian pula yang digunakan agar ada yang
bervariasi. Dalam mencapai tujuan teknik penyajian dipandangs eabagai suatu alat atau
sebagai suatu cara yang harus digunakan oleh guru agar rtujuan dari pelajaran itu
tercapai. Sudahn sewajarnya pula bila setiap teknik mengajar hanya dapat digunakan di
dalam situasi dan tujuan teertentu, kalau situasi dan tujuan berubahh, maka cara
mengajarnya juga harus ain. Karena itu, seorang guru atau instruktur harus menguasai

13

beberapa macamteknik penyajian dengan baik, sehingga ia mampu memilihh teknik
yang paling efektif untuk mencapai suatu tujuan tersebut, tanpa terasa mengubah situasi
pengajaran.
1. Media
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam penelitian ini maka peranan
media sangatlah penting, untuk itu perlu pemahaman lebih mendalam mengenai
media pembelajaran.
Kata media berasal dari babasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
‘tengah’,’perantara’, atau ‘pengantar’. Dengan kata lain media adala perantara atau
pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan. Suparman (1997)
mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dan pengirim kepada penerima pesan. (Fathurrobman dan Sutikno dalam
Strategi Belajar Mengajar). Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Sedangkan menurut EACT
dalam http II wijayalabs. blogspot. coml2007/1 1 / media pembelajaran .html ) media
adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Djamrah
(1995:136) ( http II wjayalabs. blogspot. corn /2007 /11 / mediapembelajaran.html)
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan ( http : //anak-ciremai. blogspot. corn /
2006 / 06/ rnakalah-ilmupendidikan-tentang-media-html) memberi batasan media
pembelajaran sebagai suatu benda, alat, metode untuk memngkatkan efektifitas
seorang siswa dengan guru dalam suatu proses belajar.

14

Jadi, kesimpulannya media adalah sesuatu yang dapat merangsang peserta didik
untuk menyampaikan informasi dalam pendidikan yang dapat menunjang proses
belajar mengajar di kelas (dalam Fabrizan, 2010).
2. Fungsi Media
Menurut Fathurrohrnan dalam bukunya yang berjudul Sategi Belajar Mengajar
halaman 67, fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah:
a. Menarik perhatian siswa
b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk katakata tertulis atau lisan)
d. Mengatasi keterbatasan ruang
e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah
belajar
i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta
j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan fungsi atau manfaat media menurut Harjanto (1997:245) yang
dikutip dalam (www.wijayalabs. blogspot. corn 2007 / 11 / media pembelajaran.html)
adalah sebagai berilcut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-kata tapi tidak
tahu maksudnya)

15

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya mdera
c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif siswa
d. Dapat menimbulkan presepsi yang sama terhadap suatu masalah.

3. Persyaratan Pemilihan Media
Media yang akan dipergunakan oleh guru pada proses pembelajaran pada
prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses pembelajaran.
Adapun beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam rnemilih alat bantu
pembelajaran (media), (dikutip dalam skripsi Sapiin hal. 13) yaitu antara lain:
1. Wawasan dan kemampuan guru
2. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (sesuai dengan materi yang akan
diajarkan)
3. Fasilitas yang tersedia
4. Sederhana dan mudah dimengerti
5. Menggunakan bahan yang mudah didapat
6. Dapat memotivasi anak dalam pembelajaran
7. Dapat mengganti objek yang sesungguhnya
8. Menarik perhatian, sesuai dan seimbang.
Sedangkan menurut (Sudjana dkk, 2002 :4) syarat pemilihan media adalah
sebagai berikut
a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran
b. Dukungan terhadap isi pelajaran

16

c. Kemudahan memperoleh media
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Berdasarkan beberapa faktor di atas, dapat dikatakan bahwa pemilihan media
permainan ular tangga sudah termasuk di dalamnya. Dengan memanfaatkan
permainan ular tangga, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa
juga bisa belajar sambil bermain. Tentu hal ini akan sangat menyenangkan bagi siswa.
2.3.3 Ular Tangga
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2
orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di berapa
kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan
kotak lain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga).
Dalam permainan ular tangga,, terdapat istilah dadu. Dadu adalah sebuah obbjek
kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan rangka
atau simbol acak. (http: I/id. wikipedia. org / wild / Ular_tangga). Dadu digunakan
dalam permainan ular tangga. Selain dadu, juga digunakan plastik yang menyerupai
kerucut kecil yang digunakan untuk menjalankan permainan.
Permainan ular tangga sangat sederhana. Pemain melempar dadu untuk
rnenghasilkan angka. Ketika mata dadu jatuh pada nomor tertentu, maka disitulah
kerucut kecil diletakkan.
2. Teknik Eksprimen

17

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu
memerlukan eksprimentasi. Begitu juga dalam cara : baik mengajar, dalam evaluasi,
tidak ketinggalan juga adalah dalam tarap penelitian. Yang dimaksud dengan eksprimen
dalam tulisan ini berangkat dari pendapat Roetiyah (2001 : 80) menyatakan suatu cara
mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi
oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih daam cara berpikir yang ilmiah.
Dengan eksprimenn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipealajarinya.
Dalam pelakaan teknik eksprimen itu efesien dan efektif, perlu peneliti
memperhatikan hal-hal sebagai berikut..
a.

Dalam eksprimen setiap siswa harus mengadakan percobaann,
maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaann harus cukup bagi
setiap siswa.

b.

Agar eksprimen iyu tidak gagal dan siswa menemuka bukti yang
meyakinkan, atau mungkin

hasilnya tidak membawa apa-apa

(membehayakan), maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang
digunakan harus baik dan bersih.
c. Siswa dalam eksprimen adaah seasng belajar dan berlatihh, maka perlu
diberi petunjuk yang jelas, seba mereka di sampingg memperoleh

18

pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa
dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek
eksprimen.
Deskripsi di atas sangat sinkron dengan permasalah yang terjadi dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yakni menghasilkan peserta didik (murid) mahir
dalam menghadapi suatu teknik percobaan (teknik). Karena teknik eksprimen akan lebih
menuntut kreativitas percobaan dengan sangat teliti dan berhati-hati.

BAB III
METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.

SUBJEK PENELITIAN
Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan

kelas ini dilakukan di kelas II semester satu (I) Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit sejak
tanggal 6 September 12 Oktober 2010 dengan jadwal sebai berikut.
1. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
masing-masing sebagai berikut.

19

Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 7 September 2010 untuk siklus I/I
(siklus pertama pada pertemua pertama).
Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 15 September 2010 untuk
siklus

I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

2. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
masing-masing sebagai berikut.
Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 3 Oktober 2010 untuk siklus II/I
(siklus Kedua pada pertemua pertama).
.

Ilmu Pengethuan Alam, pada hari Senin, 9 Oktober 2010 untuk

siklus II/II (siklus Kedua pertemua Kedua).

b. Metode Observasi
Peneliti melakukan pengamatan/observasi terhadap objek penelitian pada saat
pelaksanaan tindakan berlangsung. Untuk lebih memudahkan dalam perekaman data
atau informasi yang diperoleh melalui observasi, peneliti menggunakan instrumen
observasi yaitu ceck list atau bisa disebut daftar cek. Cek list atau daftar cek terdiri
dari daftar item yang berisi nama-nama subyek dan faktor-faktor yang diselidiki.

Tabel 1: Format Observasi
Nama
Subyek

Aspek Yang Dinilai
Disipli
n

Tekun Dlm
Pemb

Konsentrasi

Kreatifitas

Keterangan
Penampilan

SB

B

C

KB

SKB

Keterangan:

20

SB

:

Sangat Baik

B

:

Baik

C

:

Cukup

KB

:

Kurang Baik

SKB

:

Sangat Kurang Baik

Indikator penilaian:
1. Disiplin
SB

: Siswa sangat menaati semua peraturan permainan

B

: Siswa menaati peraturan permainan

C

: Siswa sesekali tidak menaati peraturan permainan

KB

: Siswa kurang menaati peraturan permainan

SKB

: Siswa tidak menaati peraturan permainan

2 . Tekun dalam pembelajaran
SB

: Siswa segera memperhatikan dan melaksanakan dengan baik instruksi
dan arahan guru

B

: Siswa memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan arahan guru

C

: Siswa sesekali tidak memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan
arahan guru

KB

: Siswa kurang memperhatikan dan kadang tidak melaksanakan instruksi
dan arahan guru

SKB

: Siswa tidak memperhatikan dan tidak melaksanakan instruksi dan
arahan guru

3. Konsentrasi belajar

21

SB :Siswa memperhatikan dengan seksama penampilan teman di depan kelas
B : Siswa memperhatikan penampilan teman di depan kelas
C : Siswa sesekali tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas
KB : Sebagian siswa kurang memperhatikan penampilan teman di depan kelas
SKB : Siswa tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas
4. Kreativitas siswa
SB : Siswa mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan perintah soal
yang diberikan oleh guru
B : Siswa cukup kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru
C : Siswa kurang kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru
KB : Siswa tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru
SKB : Siswa sama sekali tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang
diberikan oleh guru
5. Penampilan
SB : Siswa tampil sangat percaya diri di depan kelas
B : Siswa tampil percaya diri di depan kelas
C : Siswa sesekali tampil kurang percaya diri di depan kelas
KB : Sebagian siswa tampil kurang percaya diri di depan kelas
SKB : Siswa sama sekali tampil tidak percaya diri di depan kelas

C. DESKRIPSI PERBAIKAN

22

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Proses pelaksanaan
tindakannya melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari (1)
perencanaan, (2) tindakan dan pengamatan, dan (3) refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan kegiatan
sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi
faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan
Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir
siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan
pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam

dengan strategi

permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,
interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1)
memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang
menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta
yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan

23

kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman,
nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.
Tabel 1. Rencana Tindakan
N
o
1.

Tahap

Fokus Penelitian

Persiapan

Menyusun

tindakan

untuk

rencana
tahap

Tindakan Penelitian

tindakan

pelaksanaan

pembelajaran






2.

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan dengan

tindakan

menerapkan metode Copy the
Master

pada

pembelajaran
3.

Observasi
tindakan

pelakasanaan
menulis





puisi

bebas
Melaksanakan
observasi
terhadap pembelajaran menulis
puisi bebas dengan Metode Copy
the Master (MC the M)





4.

Refleksi

Berdiskusi dengan kolaborator
tentang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran menulis puisi
bebas dengan menggunakan
metode Copy the Master yang
telah dilaksanakan





Menyusun RPP menulis pusi
bebas
Mendiskripsikan kriteria
pencapaian tujuan
pembelaran
Menyiapkan alat pengumpul
data, seperti format kuisioner
atau wawancara
Melaksanakan kegiatan
pembelaran sesuai dengan
RPP
Melaksanakan evaluasi
proses dan hasil
Melakukan pengamatan
terhadap proses
pembelajaranyang dilakukan
oleh guru dan siswa
Melakukan observasi
terhadap pelaksanaan dan
hasil evaluasi pembelajaran
yang telah dilaksanakan oleh
guru dan siswa
Menganalisis
pelaksanaan
tindakan pembelajaran
Memaknai hasil pelaksanaan
pembelajaran
Menyimpulkan
hasil
pelaksanaan
tindakan
pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran guru adalah (1) merancang intervensi
yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi

24

dengan praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang
dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan
pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya
berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan
tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga
diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta
kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permaianan ular tangga
dan metode

eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi
Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Halhal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan
menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,
(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta
melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.
4. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah dilaksanakan.
Hal-hal yang dilakukan adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas
dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah
dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah

25

diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah ditetapkan.
Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama KBM dianalisis dengan
menggunakan persentase (%), yakni menghitung banyaknya frekuensi banyak
yang muncul selama KBM berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan
frekuensi aktivitas keseluruhan dikali 100%
f
P = ........... x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Banyaknya aktivitas guru atau siswa yang muncul
N = Jumlah aktivitas keseluruhan
Selain itu untuk menganalisis data tentang respon siswa digunakan
penarikan, kesimpulan yang didasarkan atas persentase. Persentase respon siswa
didefenisikan sebagai frekuensi siswa yang memberikan jawaban yang sama
dibagi dengan banyaknya siswa dikali 100% dengan rumus:
n
P = ................ x 100%
N
Keterangan:
P = persentase
n = jumlah aktivitas yang muncul
N = jumlah aktivitas keseluruhan

26

27

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian
tindakan. Terutama pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pembahasan difokuskan pada
peningkatan penguasaan materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal
ini, sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan hasil
pelaksanaan tindakan, berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian
ini. Adapun proses pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut: (1) Persiapan,
Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah anggata dalam
tiap-tiap kelompok antara 5 – 6 oarang. Selanjutnya setiap kelompok bertanggung jawab
untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah diberikan, dan (2) Aktivitas BelajarMengajar : a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar
suasana menjadi menarik, dan b. Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi
materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam.

A. SIKLUS PERTAMA
1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan
sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi
faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan

28

Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun
rancangan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
dengan strategi permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas
pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran.,
yang meliputi (1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat
siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru,
serta yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi
pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif,
efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan
suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah (1) merancang intervensi
yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi
dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang
dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan
pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya
berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan

29

tindakan dengan menggunakan instsmmen pengumpul data yang telah dibuat sehingga
diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta
kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permainan ular tangga
dan metode

eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.
Melalui hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan
mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberrapa hal
penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia mauopun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai
berikut.
a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.
Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang guru
harus berpedoamann pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran.
3. Tahap Refleksi
Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Halhal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan
menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,
(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta
melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

30

B. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS PERTAMA
Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1)
merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) permaianan
ular tangga dan metode

eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan sehingga diperoleh kesepakatan
tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan; (2) peneliti mempersiapkan diri untuk
melaksanakan tindakan yang direncanakan.; (3) peneliti memberikan pengarahan,
motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat
melaksanakan perannya berdasarkan rencana; (4)
komperhensif

terhadap

pelaskanaan

evaluasi

peneliti melakukan pemantauan

dengan

menggunakan

instsmmen

pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan
pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
dengan teknik permaianan ular tangga dan metode

eksprimen dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan
refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus
pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.

Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

31

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka
diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.
Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas (Siklus I)
No

Kegiatan
SB

1
2
3
4
5

Disiplin
Tekun
Konsentrasi
Kreativitas
Penampilan

B




Kategori
C

KB

SKB




Keterangan:
Ketika pembelajaran berlangsung, siswa memperhatikan pembelajaran dan
terlihat senang ketika pembelajaran berlangsung. Semua instruksi dan arahan guru
dilaksanakan. Jika ada hal yang kurang jelas atau yang kurang dimengerti siswa bertanya
kepada guru. Siswa tidak terlihat ragu- ragu ketika mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru

2. Hasil Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas
Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru di kelas yang diobservasi oleh
rekan sesama peneliti
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Siklus I
N
o

Kegiatan

Ya

Kadang-kadang

Tidak

32

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Guru membuat RPP
Membuka kegaitan pembelajaran
Membawa alat bantu
Memperkenalkan alat bantu
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran
Memberikan kesempatan bertanya
Memberikan penekanan terhadap materi
Guru terlihat senang ketika KBM
Menyiapkan LKS
Menutup kegiatan PBM













Keterangan:
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru terlebih dahulu membuat
RPP. Ketika pembelajaran berlangsung, guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan
menyapa dan mengabsen siswa. Guru juga memperkenalkan alat bantu serta
menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru terlihat senang dan percaya
diri ketika pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran harnpir selesai, guru menutup
kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan materi dan ucapan salam.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam berbicara / bercerita sehingga
meskipun hanya sedikit dijelaskan pengantar materi, siswa dapat menerima dan
mengerjakan tugas dengan baik.
2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

33

Tabel l. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa
Indonesia Sebelum Perbaikan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

2.

Nama Siswa
Ajrun Tajudin
Ardiansyah Omo
Johan Saputra Herman
Pirawansyah See
Kamarudin Ismail
Almunawara Sulaiman
Fiqirawan Mustakim
Mulyadin Sudirman
Anta Burhan
Amirullah Ambotang
Rizkika Hidayat
Gita Findan
Rani Hasan
Fitrianingsih Juhari
Jusniarti Fatmah
Rahmawati H.M Natsir
Rosmawati Amiruddin
Etikus Endang Abdullah
Miranti M. Amir
Jumlah
Rerata

L/P
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P

7
8
8
5
5
5
5
7
5
5
5
6
5
7
7
6
6
6
8
116
6.10

Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua
Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan
Alam.

34

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka
diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Imu Pengetahuan alam.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Nama Siswa
Ajrun Tajudin
Ardiansyah Omo
Johan Saputra Herman
Pirawansyah See
Kamarudin Ismail
Almunawara Sulaiman
Fiqirawan Mustakim
Mulyadin Sudirman
Anita Burhan
Amirullah Ambotang
Rizkika Hidayat
Gita Findan
Rani Hasan
Fitrianingsih Juhari
Jusniarti Fatmah
Rahmawati H.M Natsir
Rosmawati Amiruddin
Etikus Endang Abdullah
Miranti M. Amir
Jumlah
Rerata

Sebelum Perbaikan
L/P
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P

6
8
8
7
6
6
6
6
5
7
5
6
7
7
7
6
5
5
8
121
6.36

C. REFLEKSI SIKLUS PERTAMA
1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama
Dari table 1 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah
Dasar Negeri 3 Jurits Kelas V Semester satu (I) Kecamatan Suralaga Kab.

35

Lombok Timur dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mendapat nilai bervariasi.
Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa yang mendapat nilai
baik (70), ada juga siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan nilai dalam
kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai cukup baik (80) hanya
tiga orang siswa atau sekitar (15,78%), siswa yang berkemampuan baik (70) hanya
empat orang siswa atau sekitar (21,05%). Sementara itu, yang berkemampuan
cukup (60) tercatat empat orang siswa atau sekitar (21,05%),

dan sisanya

sebanyak 9 orang siswa berkemampuan kurang (50) atau sekitar (47,361%). lebih
jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.
1. 80

3 : 19 x 100 = 15,78%

2. 70



4 : 19 x 100 = 21,05%

3. 60



4 : 19 x 100 = 21, 05%

4. 50



8 : 19 x 100 = 47, 36%.

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang
dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua
Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar
Negeri kelas V Semester satu (I) Suralaga dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa
yang mendapat nilai baik (70), ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan ada juga
siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai

36

cukup baik (80) hanya tiga orang siswa atau sekitar (15,78%) siswa yang mendapat nilai
berkemampuan baik (70) hanya lima orang siswa atau sekitar (26,31%). Sementara itu,
siswa yang berkemampuan cukup (60) tercatat tujuh orang atau sekitar (36,84%), dan
sisanya sebanyak empat orang berkemampuan

kurang (50) atau sekitar (21,05%).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

1. 80



3 : 19 x 100 = 15,78%

2. 70



5 :

19 x 100 = 26,31%

3. 60



7 :

19 x 100 = 36,84%

4. 50



4 :

19 x 100 = 21,05%.

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan
sebelum siklus kedua dilakukan.
Setelah gambaran awal kemampuan penguasaan materi mata pelajaran bahasa
Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas diperoleh, pemberian
tindakan berupa bermain peran (diskusi) mulai dilaksanakan. Kegiatan pemberian
tindakan ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang menggambarkan
materi-materi kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Adapun deskripsi
yang disiapkan guru yaitu materi yang akan didiskusikan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini
sekaligus merupakan gambaran kemapuan siswa setelah diberi tindakan.
Berkaiatan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya setelah
memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan
materi pelajaran baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya

37

(berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan
siswa setelah diadakan/penjelasan beberapa kriteria yang menyangkut masalah materi
pelajaran dengan mengacu kepada beberpa masalah yang menjadi suatu catatan adalah
sebagai berikut.
1.

menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan
tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.

2.

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan

3.

memotivasi siswa dalam menghadapi kegiatan belajar.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua
aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih
menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal,
yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa dalam
pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dalam diskusi dan (2) terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai
dengan yang direncanakan, yaitu guru membentuk kelompok-kelompok siswa yang
terdiri atas 6 – 7 orang per kelompok (masih terdapat kelompok yang anggotanya 8
orang).
D.

SIKLUS KEDUA
1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan

sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru

38

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi
faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu
Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk meningkatkan
aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam
pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan pelaksanaan
pembelajaran Bahasa dan Ilmu P

Dokumen yang terkait

ANALISA KERUNTUHAN KOLOM STRUKTUR GEDUNG REKTORAT INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ANALISIS SPEKTRUM RESPONS (Studi Kasus Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 5,9 SR)

0 34 23

WACANA MEDIA TENTANG KINERJA PEMERINTAH DALAM MENANGANI KASUS LUMPUR LAPINDO (Studi pada Harian Pagi Surya Edisi 1­ 27 September, 9 Oktober, 30 Nopember 2006 dan Jawa Pos Edisi 6­ 27 September, 9 Oktober, 30 Nopember 2006)

0 4 2

KONSTRUKSI MEDIA ATAS KASUS PERSETERUAN PKB VERSI GUS DUR DAN PKB VERSI MUHAIMIN ISKANDAR (Analisis Framing Terhadap Berita Harian Jawa Pos Edisi 2 April- 27 Mei 2008)

0 22 3

Konstruksi Berita Pertandingan ‘Sepak Bola Gajah’ antara PSS (Sleman) melawan PSIS (Semarang) (Analisis Framing pada Media Online “Bola.net dan Goal.com” Periode 27 Oktober – 20 November 2014)

1 29 18

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR : 27 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PELACURAN DI KABUPATEN SITUBONDO

0 35 11

Hubungan motivasi belajar peserta didik pada program pendidikan Paket C terhadap prestasi belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta

2 24 178

Pengaruh media promosi kesehatan terhadap perilaku kesehatan: studi eksperimental pada remaja pelajar SMUN 27 Jakarta

1 11 171

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Studi Kasus pada Koperasi Pegawai TELKOM (KOPEGTEL) Lampung dan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bina Dharma Universitas Lampung

4 44 75

MANAJEMEN SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK(Studi Kasus di SMP Negeri 27 Bandar Lampung)

0 11 87

27 PERBANDINGAN AIR PERASAN DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES) DAN SERAI (ANDROPOGON NARDUS) SEBAGAI DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI

0 0 9