Sesi 10 PEMETAAN STRATEGI PERUSAHAAN

PEMETAAN STRATEGI
PERUSAHAAN
M A N A J E M E N S T R AT E G I K
SESI - 10

ADI ROBITH SETIANA
L AT I S A R I D E W I

 Bagi perusahaan yang memiliki satu produk/ jasa maka
formulasi strategi atau perencanaan strategi harus
memperhatikan apakah menggunakan strategi korporasi
(corporate strategy) atau startegi bisnis (business strategy)
dan atau strategi fungsional (functional strategy) secara
terpisah.
 Namun bagi perusahaan yang memiliki produk yang
beragam dalam bentuk bisnis yang berbeda serta
masuk ke dalam industri yang berbeda pula, maka
memerlukan strategi yang komplek pula.
 Untuk perusahaan seperti itu, maka diperlukan strategi
korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.


CORPORATE STRATEGY
• Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini
adalah menentukan bisnis apa yang akan
dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan,
dan bisnis apa yang ingin dilepaskan.
• Menurut Andrews (1980: 18-19), strategi korporat
adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika
perusahaan akan bersaing dengan cara
mengubah distinctive competence menjadi competitive
advantage. 

Pada tingkat korporat ini, strategi korporat
berusaha menjawab dua pertanyaan berikut:
1. Kegiatan bisnis apa yang diunggulkan
untuk dapat bersaing?
2. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis
tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi ?

 Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini

adalah menentukan bisnis apa yang akan
dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan, dan
bisnis apa yang ingin dilepaskan.
 Keputusan untuk memasuki pasar baru dengan produk
baru (diversivikasi), cara memasuki binis tersebut
(misalnya, akuisisi, pengembangan internal, joint
venture), dan cara keluar dari bisnis (misalnya, spin-off,
sell-off, likuidasi) merupakan cara-cara untuk dapat
bersaing dan memperkuat keunggulan komparatif.

Menurut Kenichi Ohmae, penetapan strategi
korporat harus didasarkan kepada keinginan
konsumen, baru setelah itu perusahaan
membuat produk atau jasa yang sesuai
dengan keinginan dan harapan konsumen.

Michael Porter menyarankan bahwa dalam
penyusunan strategi korporat, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu keunggulan
bersaing yang dimiliki, atau yang akan

diciptakan, dan menempatkannya pada
masing-masing unit bisnis.

Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu
pada pemain baru yang masuk di industri ini,
kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok,
serta produk subtitusi sejenis lainnya yang dapat
dianggap sebagai pesaing bagi produk yang
dianalisis.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada diagram kekuatan persaingan
dalam suatu industri berikut:

 Kesimpulannya adalah strategi pada tingkat korporat
ini merupakan landasan dan acuan untuk penyusunan
strategi-strategi di tingkat yang lebih rendah (strategi
unit bisnis dan strategi fungsional).
 Dengan demikian, strategi yang telah disusun di ketiga
tingkatan strategi (korporat, unit bisnis, dan
fungsional) merupakan satu kesatuan strategi yang

saling mendukung dan terkait untuk menciptakan
sinergi bagi performansi perusahaan.

6 STRATEGI KORPORAT
• EMERGENCY
• OLYMPIAN
• ACQUISITION-DRIVEN
• MARKET EXPANSION
• COMPETENCY-AND-CULTURE- BUILDING BASED
• PERFORMANCE CONTROL
13

S T R AT E G I KO R P O R AT:

EMERGENCY

Kondisi Bisnis
 Perusahaan dalam keadaan kacau
 Krisis keuangan/ada celah ekspektasi
 Ancaman pengambil alihan/

kehilangan posisi

Ketrampilan dalam Perusahaan :
 Pusat bermaksud menghentikan
hubungan normal dengan bisnis dan
intervensi
 Pusat mampu menciptakan “fakta”
 Pusat bisa sangat berkuasa dan
“kasar”/main kuasa

Karakter Strategi:
 Perusahaan kacau
 Intervensi oleh pusat
 Sentralisasi sementara
 Tindakan tegas secepatnya
 Perubahan ke “style”yang lain, ditunda

14

S T R AT E G I KO R P O R AT:


OLYMPIAN

Kondisi Bisnis:
 Lingkungan Pasar dan persaingan yang stabil
 Pasar yang atraktif
 Faktor sukses kunci mirip pada semua bisnis
 Internasionalisasi bukan isu faktor utama

Ketrampilan Perusahaan:
 Pusat tidak dihargai oleh Unit Bisnisnya
 Biaya untuk Pusat melampaui manfaatnya
 Manajemen Operasional baik

Karakter Strategi:
 Hands off, minimalist
 Bisnis mandiri dalam kondisi baik
 Pusat diam, sangat membatasi diri
 Fungsi utamanya mencari CEO


15

S T R AT E G I KO R P O R AT:

ACQUISITION-DRIVEN

Kondisi Bisnis :
 Industri dalam kondisi sangat menguntungkan
 Sasaran tercapai melalui kinerja yang bagus
Ketrampilan dalam perusahaan :
 Rekor EPS, bagus
 Price Earning Ratio rendah
 CEO dan Financial Depart berpengalaman dalam
pengambilalihan
 Sistem dan pengendalian keuangan sempurna
 In-house corporat finance team
 Manajemen operasional bagus, mampu mengelola
perusahaan yang lebih besar

Karakter Strategi:

 Good Dealers
 Mencari perusahaan
dgn.PE rasio rendah
 Meningkatkan kinerjanya

16

S T R AT E G I KO R P O R AT:

MARKET EXPANSION

Kondisi Bisnis :
•Kondisi baik untuk berbisnis
•Bisnis global dengan 2 atau 3 pesaing
•Ketersediaan uang kas untuk ekspansi
cukup banyak

Ketrampilan dalam perusahaan
•Budaya ekspansi yang kuat
•Tidak didominasi permainan politik

•Manajemen Puncak berobsesi untuk menjadi
pemimpin pasar
•Perusahaan lebih peka pada situasi pasar
daripada pertimbangan-pertimbangan
finansial
•Pertimbangan jangka panjang jadi dasar
keputusan

Karakter Strategi:
Komitmen menjadi
pemimpin pasar
untuk (hampir) semua bisnisnya
Me”manage” pesaing
Menghilangkan bisnis
yang tidak menguntungkan
Ekspansi organik secara luas ke segmen
yang berdekatan

17


S T R AT E G I KO R P O R AT:

COMPETENCY BASED

Kondisi Bisnis :
•Budaya dan Kompetensi lebih utama daripada
Strategi Mikro menjelaskan
Karakter Strategi:
kinerja pesaing…
Eksekusi lebih penting
•…dan perbaikan jangka pendek, menengah
daripada strategi
dalam kerangka kinerja keuangan
Perubahan budaya dari
“fine tuning” hingga
transformasi
Ketrampilan dalam perusahaan :
Fokus pada memperku•Board of Directors dan Manajemen puncak
at beberapa unsur
yang kompak

kompetensi ke se•CEO yang memiliki visi yang jelas
luruh perusahaan
•Head Office yang sangat dihormati
•Kesadaran saling ketergantungan dan etika
kerjasama
•Perubahan program akan membawa
konsekuensi kerja bertahun-tahun.
18

S T R AT E G I KO R P O R AT:

PERFORMANCE CONTROL

Karakter Strategi:
Manajemen berdasarkan
angka-angka
Keuangan disentralisasi,
lainnya didesentralisasi
Kepercayaan pada Profit
Ketrampilan dalam perusahaan :
Individual
•EPS diatas rata-rata
Pengawasan keuangan
•Budaya perbaikan keuntungan secara
bulanan
kontinyu
Pusat meningkatkan “value”
•Pusat sangat dihargai dan selalu menambah
melalui tantangan dan
wawasan
•Pengendalian finansial secara keseluruhan,
menambah wawasan
Kondisi Bisnis :
•Pasar dapat diprediksi
•Lingkungan persaingan yang stabil

bagus.

19

BUSINESS STRATEGY
 Keputusan untuk memfokuskan pada peningkatan posisi
bersaing produk/ jasa perusahaan dalam industri atau segmen
pasar tertentu yang dilayani oleh perusahaan.
 Bila strategi korporasi (corporate strategy) memberikan
arahan dalam mengembangkan, menstabilkan dan menciutkan
bisnis yang dimiliki perusahaan, maka strategi bisnis
mengatasi bagaimana perusahaan dan unit-unitnya bersaing
dengan perusahaan sejenis di dalam industri tersebut.
 Strategi bisnis terdiri dari dua jenis strategi yaitu competitive
strategy dan cooperative strategy.

COMPETITIVE STRATEGY
Strategi bersaing merupakan pendekatan dimana perusahaan
secara intensif memenangkan setiap bisnisnya, yang mencakup :
1. Strategi maksimasi pangsa pasar.
2. Strategi pertumbuhan yang menjamin pertumbuhan
perusahaan masa mendatang.
3. Strategi diferensiasi pasar / celah pasar dengan menciptakan
citra perusahaan / produk pada konsumen potensial.
4. Strategi diferensiasi produk / celah produk dengan
pengembangan perbedaan performansi produk dari produk
pesaing.

Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa
perusahaan selalu menempatkan diri pada salah satu
aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan biaya
menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan jika target
yang dituju relative sempit maka strategi akan
berkembang menjadi strategi focus.

Strategi Bersaing Generik (Porter, Competitive Advantage)

STRATEGI GENERIC INI DIBEDAKAN SESUAI
DENGAN KEUNGGULAN BERSAING YANG DIMILIKI
DAN TARGET PASAR YANG DITUJU, YAITU :
 Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)
Strategi ini, perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan
distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih rendah
dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa pasar yang besar.
 Strategi Diferensiasi (Differentiation)
Strategi ini, perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk
yang khas serta dalam program pemasaran , sehingga datat memenangkan persaingan
dengan membuat citra yang khas pada konsumen.
 Startegi fokus (focus)
Strategi ini, perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar
dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail
pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluruh atau diferensiasi pada
segmen kecil tersebut.

COOPERATIVE STRATEGY
 Strategi kerja sama (cooperative strategy) adalah suatu strategi
dimana perusahaan – perusahaan saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Tujuan dari strategi kerja sama ini
adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dimana nilai
harus melebihi biaya untuk mendapatkan nilai tersebut dan
untuk membangun posisi relatif untuk bersaing.
 Jenis strategi kerja sama yang pertama adalah aliansi strategis.
Dan yang kedua adalah strategi collusive, dimana dua atau
lebih perusahaan saling bekerja sama untuk meningkatkan
harga diatas level kompetisi penuh.

ALIANSI STRATEGIS SEBAGAI TIPE
PERTAMA DARI STRATEGI KERJA
SAMA

Aliansi Strategis (strategic alliance) adalah
persekutuan antara perusahaan-perusahaan
yang menggabungkan sumber daya dan
kemampuan bersama-sama untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.

Jenis Aliansi Strategis
1. Joint Venture
Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih
perusahaan menciptakan perusahaan baru yang independen untuk
saling berbagi sumber daya dan kemampuannya untuk
menciptakan keunggulan kompetitif. Partner-partner dalam joint
venture memiliki persentase dan kontribusi yang sama terhadap
operasi perusahaan.
2. Aliansi Strategis Ekuitas
Aliansi strategis ekuitas adalah sebuah persekutuan dimana dua
atau lebih perusahaan menggabungkan sumber daya dan
kemampuannya dimana masing-masing memiliki persentase dan
kontribusi yang berbeda pada perusahaan.

3. Aliansi Strategis non-Ekuitas
Aliansi Strategis non-Ekuitas adalah sebuah persekutuan dimana
dua atau lebih perusahaan membangun hubungan kontrak untuk
berbagi sumber daya khusus dan kemampuan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif. Aliansi ini tidak menciptakan perusahaan
independen yang terpisah sehingga kurang formal dan
membutuhkan komitmen yang lebih sedikit dibandingkan joint
venture dan aliansi strategis ekuitas.
4. Global Strategic Alliances
kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan
lintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk
antara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah
asing.

Alasan Perusahaan Mengembangkan Aliansi Strategis
 Alasan perusahaan mengembangkan aliansi strategis dapat
berbeda-beda tergantung jenis pasarnya. Disini terdapat tiga jenis
pasar, antara lain slow-cycle market, fast-cycle market, dan standardcycle market. Slow-cycle marketfast-cycle market keunggulan
kompetitif perusahaan tidak dilindungi dari imitasi.
 Di dalam standard cycle market keunggulan kompetitif
perusahaan juga dilindungi dari imitasi, dimana jangka waktunya
lebih lama dari fast-cycle market tapi masih lebih pendek dari slowcycle market. adalah suatu pasar dimana keunggulan kompetitif
perusahaan dilindungi dari imitasi untuk jangka waktu yang relatif
lama dan mahal.

Pasar

Alasan

Slow-Cycle

1. Mendapatkan akses ke pasar yang terbatas
2. Mendirikan waralaba di pasar baru
3. Mempertahankan stabilitas pasar (misal, menetapkan standart)

Fast-Cycle

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Standard-Cycle

1. Mendapatkan kekuatan pasar (mengurangi kapasitas yang berlebih
dalam industri
2. Mendapat akses ke sumber daya komplementer
3. Membangun skala ekonomi yang lebih baik
4. Mengatasi hambatan perdagangan
5. Menghadapi tantangan kompetitif dari pesaing lainnya
6. Mengelompokkan sumber daya untuk proyek-proyek besar
7. Mempelajari teknik bisnis baru

Mempercepat pengembangan barang dan jasa baru
Mempercepat memasuki pasar yang baru
Mempertahankan Kepemimpinan Pasar
Membuat suatu stadart industri
Membagi biaya riset dan pengembangan yang beresiko
Mengatasi ketidakpastian

Dengan melakukan aliansi strategis, beberapa
keuntungan adalah (1) memungkinkan partner
untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang
sesuai dengan kapabilitasnya, (2) pembelajaran
dari partner dan pengembangan kompetensi yang
mungkin untuk memperluas akses pasar, (3)
memperoleh kecukupan sumber daya dan
kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat
hidup.

COLUSSION STRATEGIS SEBAGAI TIPE
KEDUA DARI STRATEGI KERJA SAMA
 Suatu teknik kooperatif perusahaan yang aktif disuatu industri untuk
mengurangi jumlah output, menaikan harga produk dengan tujuan untuk
tetap berada di hukum permintaan dan penawaran ekonomi yang
normal.
 Kolusi bisa secara eksplisit dilakukan dimana perusahaan saling bekerja
sama secara terang-terangan disuatu industri melalui komunikasi dan
negosiasi perjanjian kerjasama.
 Kolusi bisa secara implisit dilakukan dimana perusahaan saling
bekerjasama tanpa adanya komunikasi langsung antara dua belah pihak.
 Praktek kolusi disuatu industri untuk mengurangi output, manaikan
harga dan sebagainya terjadi diindustri minyak dunia.

STRATEGI FUNGSIONAL

FORMULASI STRATEGI FUNGSIONAL UNIT
(SDM, R&D, Pemasaran, Keuangan, Opr)
4.Srategi Keuangan

1.Srategi SDM

3.Srategi
Pemasaran

 Perencanaan
SDM

2.Strategi R&D

 Rekruitmen &
Pemutusan

 Strategi Ofensif

 Pelatihan dan
Pengembangan
Karir

-Produk& Proses

 Kompensasi dan
Tunjangan

 Strategi Defensif
-Desain Produk
-Jumlah
-Pelaksanaan
-Waktu
-Lingkungan

 Strategi Segmen
Pasar
 Strategi
Penentuan Pasar
Sasaran
 Strategi Posisi
Pasar

 Strategi Jangka
Pendek/Menengah
 Strategi Jangka
Panjang
5. Srategi Produksi/
Operasional
 TQM
 Sistem Persediaan
Just in Time
 Sekutu Pemasok
 Sistem Pabrikasi
Fleksibel
 Kecepatan dalam
Produksi

 Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan
jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap
bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna
mengimplementasikan strategi umum
 Perbedaan antara strategi umum dan fungsional
1. cakupan waktu
2. kespesifikan
3. pengembangan strategi
 Implementasi strategi yang sukses tergantung pada
kerjasama diantara semua manajer fungsional

Bidang produksi/operasi
 fungsi ini mengubah input menjadi output yang bernilai
 bagian terbesar proses pengimplementasian strategi berlangsung di bagian
ini
 kemampuan produksi / operasi, keterbatasan dan kebijakan dapat
meningkatkan atau menghambat pencapaian sasaran
 keputusan-keputusan di bidang produksi/ operasi yang dapat berdampak
luas pada sukses atau gagalnya usaha implementasi strategi meliputi :







besarnya pabrik
lokasi pabrik
pilihan peralatan
jenis peralatan
banyaknya persediaan
pengendalian persediaan

pengendalian mutu
pengendalian biaya
pelatihan karyawan
pemanfaatan peralatan dan
sumberdaya
 pengiriman dan pengemasan
 inovasi teknologi





Bidang Sumber Daya Manusia
system manajemen strategis yang di desain dengan baik dapat gagal bila
perhatian yang diberikan pada dimensi SDM tidak memadai
• Tanggung jawab strategis manajer SDM adalah :
- promosi
- menilai kebutuhan staf
- penyusunan rencana penempatan staf
- kompensasi
• Menyesuaikan manajer dengan strategi, dapat dilakukan dengan metode :
- mentransfer/ mutasi manajer
- mengembangkan lokakarya kepemimpinan
- menawarkan aktivitas mengembangan karier

Bidang Pemasaran
 Peran fungsi pemasaran adalah mencapai sasaran perusahaan
dengan menghasilkan penjualan produk dan jasa yang
menguntungkan dipasar sasaran
 Bagian pemasaran umumnya mempunyai tugas terkait dengan
implementasi strategi adalah meningkatkan penjualan
 strategi fungsional pemasaran harus memberi pedoman kepada
para manajer

Pemasaran menyangkut 4 komponen pokok yaitu marketing mix,
product, price, promotion dan place
• product
- harus jelas kebutuhan pelanggan yang dipenuhi oleh produk/jasa
- menyajikan pernyataan komprehensif mengenai konsep produk / jasa dan pasar sasaran
yang akan dilayani
• price
- strategi harga dapat berpengaruh langsung pada permintaan / penawaran, profitabilitas,
persepsi konsumen dan reaksi regulator
- strategi penerapan harga dapat berpengaruh pada biaya pasar atau persaingan
• promotion
- menetapkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan pasar sasaran
- promotional mix : advertising, personal selling, sales promotion, publicity
• place
- mengidentifikasi dimana, kapan, dan oleh siapa produk/ jasa ditawarkan
- menyangkut keputusan mengenai saluran distribusi

Penelitian dan Pengembangan
(a) Riset Pemasaran, (b) Riset Pasar, (c) Perkiraan Volume Penjualan

A. RISET PEMASARAN :
Kegiatan yang sistematik dalam mengumpulkan, mengolah, dan
menganalisa data serta keterangan tentang berbagai masalah yang
berkaitan dengan pemasaran produk, antara lain melalui kegiatan:
(1) Perumusan masalah, (2) Analisis situasi, (3) Penelitian lapangan
dan
(4) Tehnik penarikan contoh

B. RISET PASAR :
Bagian dari Riset Pemasaran, dengan penekanan pada: (1) Siapa
pembeli produk, (2) Motif atau alasan pembelian, (3) Siapa pembeli
produk perusahaan pesaing, 4) Kapan pembelian dilakukan, (5)
Dimana pembelian terjadi, (6) Volume pembelian dan (7) Frekuansi
pembelian

BIDANG KEUANGAN
Strategi di bidang keuangan menyangkut keputusan-keputusan:
- Berapa dana yang diperlukan dan bagaimana alokasinya
- Bagaimana mengatur investasi pada aktiva tetap
- Bagaimana kebijaksanaan mengendalikan modal kerja
- Bagaimana menghitung laba
- Bagaimana distribusi laba
- Apa intrusmen yang digunakan untuk memperoleh modal
- Bagaimana mengatur struktur keuangan
- Bagaimana memilih sumber modal

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

STRATEGI ANGGOTA LEGISLATIF DALAM MEMPERKUAT HUBUNGAN DENGAN KONSTITUEN(Studi pada anggota DPRD Kabupaten Pamekasan Periode 2009-2014)

0 81 37

EVALUASI OPTIMALITAS MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ALAS KAKI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 35 40

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78