Laporan Praktikum Biokimia Pangan Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak
terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2000
enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Enzim
Amilase adalah suatu komponen yang sangat penting saat
proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim ini
karbohidrat yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah
menjadi gula yang nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP
yang sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup.
Selain berperan dalam proses pencernaan amilase juga
memiliki banyak peranan penting lainnya baik yang bisa
dimanfaatkan dalam bidang industri, kesehatan maupun untuk
pembuatan makanan. (Wirahadikusumah, 1989)
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi
kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara
konstan).
Dapat
dikatakan bahwa
hubungan
antara
konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis
berbanding lurus. (Anonim, 2012)
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui
terhadap aktivitas enzim.
pengaruh
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan
konsentrasi
mempengaruhi kecepatan reaksi.
konsentrasi
enzim
yang
enzim
dapat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
1.4. Reaksi Percobaan
E + S ES
ES ⇌ E + P
Gambar 5. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Spesifikasi Enzim
adalah apel, kacang koro, dan pear. Dengan substrat urea
dan katekol, serta aquadest.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji konsentrasi enzim
adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
1 tts
14 tts
5 tts
10 tts
Aquadest
15 tts
2
1
3
ekstrak
Simpa di suhu kamar
Masing- masing 1 ml
C
substrat
B
A
Segera tuangkan
Lakuakan
bersamaan
1
A
A
2
A
3
Untuk urea
tambahkan pp
1 tts
Amati warna tiap
tabung
Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
ekstra Konsentrasi enzim substrat
warna
hasi
keteran
k
l
gan
ekstra
aquades
k
t
Coklat
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Coklat
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
15
tetes
-
Ungu
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Ungu
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Ungu
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
katekol
Kacang Koro
katekol
-
Apel
15
tetes
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
15
tetes
-
Coklat
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Coklat
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
Urea
Pear
Laboratorium Biokimia Pangan
Sumber : Sarah, Nur, Monica Kelompok F, Meja 13, 2014
Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
3.2. Pembahasan
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein
oleh Sumner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi
urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah enzim
yang dapat menguraikan urea menjadi CO 2 dan NH3.
Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat
mengisolasi pepsin, tripsin , kimotripsin. Selanjutnya makin
banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikkan
bahwa enzim tersebut ialah suatu protein. (Poedjiadi, 1994)
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi
kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara
konstan).
Dapat
dikatakan bahwa
hubungan
antara
konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis
berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan
yang
lain
berbeda-beda
meskipun
mempunyai
konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat
tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh
terhadap kecepatan reaksi. (Anonim, 2012)
Gambar 8.Hubungan lajureaksi dengan konsentrasibeberapa enzim.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu,
konsenterasi enzim, konsenterasi substrat, suhu, pengaruh
pH, dan pengaruh inhibitor. (Poedjiadi, 1994)
Seperti halnya pada katalis lain, kecepatan suatu
reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsenterasi enzim tersebut. Pada suatu konsenterasi
substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsenterasi enzim. (Poedjiadi, 1994)
Pada umumnya terdapat 2 mekanisme kerja enzim
dalam mempengaruhi reaksi katalis, yaitu:
1. Enzim meningkatkan kemungkinan molekul-molekul yang
bereaksi saling bertemu dengan permukaan yang saling
berorientasi. Hal ini terjadi sebab: enzim mempunyai suatu
afinitas yang tinggi terhadap substrat dan mempunyai
kemampuan mengikat substrat walaupun bersifat
sementara. Penyatuan antara substrat enzim tidak
seenaknya, melainkan substrat terorientasi seczra tepat
untuk terjadi reaksi.
2. Pembentukkan ikatan yang sementara (biasanya ikatan
nonkovalen) antara substrat dengan enzim menimbulkan
penyebaran electron dalam molekul substrat dan
penyebaran ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan
kovalen tersebut menjadi mudah terpecah. Para ahli
biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan
ikatan molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim
disebut, pengaktifan substrat.
Dapat disimpulkan bahwa enzim mempercepat laju
reaksi agar keseimbangan reaksi (equilibrium) tercapai, tetapi
tidak mempengaruhi konstanta keseimbangan. (Yuniastui,
2006)
Cara kerja enzim ada dua metode yaitu : Model “lock
and key” dari Fischer. Substrat memiliki daerah polar (- dan +)
da non polar (H, hidrofobik) diletakkan pada tempat aktif yang
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
baik bentuk maupun muatannya merupakan pasangan atau
komplementer dari substrat tersebut. (Yuniastuti, 2006)
Gambar 9. Cara Kerja Enzim Teori Kunci Gembok dan Teori
Kecocokan Induksi.
Model “anak kunci dan kunci” menerangkan adanya
kespesifikan suatu enzim, karena senyawa yang tidak cocok
bentuknya dengan tempat aktif, baik karena terlalu besar
maupun karena terlalu kecil tidak dapat terikat pada tempat
aktif. (yuniastuti, 2006)
Model “induced-fit” dari Koshland. Menurut teori ini
senyawa-senyawa yang lebih besar atau lebih kecil daripada
substrat yang asli ataupun mempunyai sifat kimia berbeda,
masih dapat berinteraksi dengan tempat aktif meskipun tidak
membentuk produk. Model ini menerangkan dimana tempat
aktif pada mulanya belum sesuai dengan bentuk substrat,
tetapi setelah substrat menempel pada bagian tertentu dari
tempat aktif barulah terinduksi dan menyesuaikan dengan
bentuk substrat. Hal ini dimisalkan seperti jari tangan
menyesuaikan bentuk dengan sarung tangan. Jadi sesuai
dengan teori Koshland, enzim atau tempat aktif bersifat
fleksibel. (Yuniastuti, 2006)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa konsentrasi enzim pada sampel
ekstrak apel (15 tetes) lebih aktif bekerja pada substrat katekol
dibandingkan dengan yang konsentrasinya lebih sedikit dan
ditambahkan aquadest. Begitupun pada sampel yang lain,
yang konsentrasi ekstraknya lebih banyak yang lebih aktif
bekerja pada substratnya.
4.2. Saran
Praktikan diharapkan dapat menguasai materi
percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan
serta pengamatan terhadap hasil percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Pengertian
Enzim,
http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertia
n-enzim.html, Diakses : 27 April 2014
Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press:
Jakarta
Wirahadikusumah, M. 1989. Biokimia protein, enzim, dan
asam nukleat. Institut Teknologi Bandung: Bandung
Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
LAMPIRAN
ekstrak
Konsentrasi enzim
substra
t
hasil
keterangan
ekstrak
aquades
t
Apel
15 tetes
-
katekol
+++
Aktif bekerja
Apel
5 tetes
10 tetes
katekol
++
Kurang aktif
bekerja
Apel
1 tetes
14 tetes
katekol
+
Tidak aktif
bekerja
Buah pir
15 tetes
-
katekol
+++
Aktif bekerja
Buah pir
5 tetes
10 tetes
katekol
++
Kurang aktif
bekerja
Buah pir
1 tetes
14 tetes
katekol
+
Tidak aktif
bekerja
Kacang
koro
pedang
15 tetes
-
Urea
+++
Aktif bekerja
Kacang
koro
pedang
5 tetes
10 tetes
Urea
++
Kurang aktif
bekerja
Kacang
koro
pedang
1 tetes
14 tetes
Urea
+
Tidak aktif
bekerja
Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
LAMPIRAN
APEL
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (diameter 7 cm) (kirakira 3 per 450 g)
301 kj
72 kkal
0,23 g
0,039 g
0,07 g
0,01 g
0 mg
0,36 g
19,06 g
3,3 g
14,34 g
1 mg
148 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
KACANG KORO
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
per 1porsi,70g (70g)
Energi
1423 kj
340 kkal
Lemak
15 g
Lemak Jenuh
7g
Protein
17 g
Karbohidrat
36 g
Serat
5g
Gula
10 g
Sodium
300 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
PEAR
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (sekitar 2-1/2 per
450 g)
402 kj
96 kkal
0,2 g
0,01 g
0,048 g
0,043 g
0 mg
0,63 g
25,66 g
5,1 g
16,27 g
2 mg
198 mg
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak
terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari 2000
enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Enzim
Amilase adalah suatu komponen yang sangat penting saat
proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim ini
karbohidrat yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah
menjadi gula yang nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP
yang sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup.
Selain berperan dalam proses pencernaan amilase juga
memiliki banyak peranan penting lainnya baik yang bisa
dimanfaatkan dalam bidang industri, kesehatan maupun untuk
pembuatan makanan. (Wirahadikusumah, 1989)
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi
kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara
konstan).
Dapat
dikatakan bahwa
hubungan
antara
konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis
berbanding lurus. (Anonim, 2012)
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui
terhadap aktivitas enzim.
pengaruh
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan
konsentrasi
mempengaruhi kecepatan reaksi.
konsentrasi
enzim
yang
enzim
dapat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
1.4. Reaksi Percobaan
E + S ES
ES ⇌ E + P
Gambar 5. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Spesifikasi Enzim
adalah apel, kacang koro, dan pear. Dengan substrat urea
dan katekol, serta aquadest.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji konsentrasi enzim
adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
1 tts
14 tts
5 tts
10 tts
Aquadest
15 tts
2
1
3
ekstrak
Simpa di suhu kamar
Masing- masing 1 ml
C
substrat
B
A
Segera tuangkan
Lakuakan
bersamaan
1
A
A
2
A
3
Untuk urea
tambahkan pp
1 tts
Amati warna tiap
tabung
Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
ekstra Konsentrasi enzim substrat
warna
hasi
keteran
k
l
gan
ekstra
aquades
k
t
Coklat
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Coklat
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
15
tetes
-
Ungu
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Ungu
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Ungu
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
katekol
Kacang Koro
katekol
-
Apel
15
tetes
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
15
tetes
-
Coklat
pekat
+++
Aktif
bekerja
5 tetes
10 tetes
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
1 tetes
14 tetes
Coklat
transpar
an
+
Tidak
aktif
bekerja
Urea
Pear
Laboratorium Biokimia Pangan
Sumber : Sarah, Nur, Monica Kelompok F, Meja 13, 2014
Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
3.2. Pembahasan
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein
oleh Sumner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi
urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah enzim
yang dapat menguraikan urea menjadi CO 2 dan NH3.
Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat
mengisolasi pepsin, tripsin , kimotripsin. Selanjutnya makin
banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikkan
bahwa enzim tersebut ialah suatu protein. (Poedjiadi, 1994)
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi
kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara
konstan).
Dapat
dikatakan bahwa
hubungan
antara
konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis
berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan
yang
lain
berbeda-beda
meskipun
mempunyai
konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat
tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh
terhadap kecepatan reaksi. (Anonim, 2012)
Gambar 8.Hubungan lajureaksi dengan konsentrasibeberapa enzim.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu,
konsenterasi enzim, konsenterasi substrat, suhu, pengaruh
pH, dan pengaruh inhibitor. (Poedjiadi, 1994)
Seperti halnya pada katalis lain, kecepatan suatu
reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsenterasi enzim tersebut. Pada suatu konsenterasi
substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsenterasi enzim. (Poedjiadi, 1994)
Pada umumnya terdapat 2 mekanisme kerja enzim
dalam mempengaruhi reaksi katalis, yaitu:
1. Enzim meningkatkan kemungkinan molekul-molekul yang
bereaksi saling bertemu dengan permukaan yang saling
berorientasi. Hal ini terjadi sebab: enzim mempunyai suatu
afinitas yang tinggi terhadap substrat dan mempunyai
kemampuan mengikat substrat walaupun bersifat
sementara. Penyatuan antara substrat enzim tidak
seenaknya, melainkan substrat terorientasi seczra tepat
untuk terjadi reaksi.
2. Pembentukkan ikatan yang sementara (biasanya ikatan
nonkovalen) antara substrat dengan enzim menimbulkan
penyebaran electron dalam molekul substrat dan
penyebaran ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan
kovalen tersebut menjadi mudah terpecah. Para ahli
biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan
ikatan molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim
disebut, pengaktifan substrat.
Dapat disimpulkan bahwa enzim mempercepat laju
reaksi agar keseimbangan reaksi (equilibrium) tercapai, tetapi
tidak mempengaruhi konstanta keseimbangan. (Yuniastui,
2006)
Cara kerja enzim ada dua metode yaitu : Model “lock
and key” dari Fischer. Substrat memiliki daerah polar (- dan +)
da non polar (H, hidrofobik) diletakkan pada tempat aktif yang
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
baik bentuk maupun muatannya merupakan pasangan atau
komplementer dari substrat tersebut. (Yuniastuti, 2006)
Gambar 9. Cara Kerja Enzim Teori Kunci Gembok dan Teori
Kecocokan Induksi.
Model “anak kunci dan kunci” menerangkan adanya
kespesifikan suatu enzim, karena senyawa yang tidak cocok
bentuknya dengan tempat aktif, baik karena terlalu besar
maupun karena terlalu kecil tidak dapat terikat pada tempat
aktif. (yuniastuti, 2006)
Model “induced-fit” dari Koshland. Menurut teori ini
senyawa-senyawa yang lebih besar atau lebih kecil daripada
substrat yang asli ataupun mempunyai sifat kimia berbeda,
masih dapat berinteraksi dengan tempat aktif meskipun tidak
membentuk produk. Model ini menerangkan dimana tempat
aktif pada mulanya belum sesuai dengan bentuk substrat,
tetapi setelah substrat menempel pada bagian tertentu dari
tempat aktif barulah terinduksi dan menyesuaikan dengan
bentuk substrat. Hal ini dimisalkan seperti jari tangan
menyesuaikan bentuk dengan sarung tangan. Jadi sesuai
dengan teori Koshland, enzim atau tempat aktif bersifat
fleksibel. (Yuniastuti, 2006)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa konsentrasi enzim pada sampel
ekstrak apel (15 tetes) lebih aktif bekerja pada substrat katekol
dibandingkan dengan yang konsentrasinya lebih sedikit dan
ditambahkan aquadest. Begitupun pada sampel yang lain,
yang konsentrasi ekstraknya lebih banyak yang lebih aktif
bekerja pada substratnya.
4.2. Saran
Praktikan diharapkan dapat menguasai materi
percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan
serta pengamatan terhadap hasil percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Pengertian
Enzim,
http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertia
n-enzim.html, Diakses : 27 April 2014
Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press:
Jakarta
Wirahadikusumah, M. 1989. Biokimia protein, enzim, dan
asam nukleat. Institut Teknologi Bandung: Bandung
Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
LAMPIRAN
ekstrak
Konsentrasi enzim
substra
t
hasil
keterangan
ekstrak
aquades
t
Apel
15 tetes
-
katekol
+++
Aktif bekerja
Apel
5 tetes
10 tetes
katekol
++
Kurang aktif
bekerja
Apel
1 tetes
14 tetes
katekol
+
Tidak aktif
bekerja
Buah pir
15 tetes
-
katekol
+++
Aktif bekerja
Buah pir
5 tetes
10 tetes
katekol
++
Kurang aktif
bekerja
Buah pir
1 tetes
14 tetes
katekol
+
Tidak aktif
bekerja
Kacang
koro
pedang
15 tetes
-
Urea
+++
Aktif bekerja
Kacang
koro
pedang
5 tetes
10 tetes
Urea
++
Kurang aktif
bekerja
Kacang
koro
pedang
1 tetes
14 tetes
Urea
+
Tidak aktif
bekerja
Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
LAMPIRAN
APEL
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (diameter 7 cm) (kirakira 3 per 450 g)
301 kj
72 kkal
0,23 g
0,039 g
0,07 g
0,01 g
0 mg
0,36 g
19,06 g
3,3 g
14,34 g
1 mg
148 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
KACANG KORO
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
per 1porsi,70g (70g)
Energi
1423 kj
340 kkal
Lemak
15 g
Lemak Jenuh
7g
Protein
17 g
Karbohidrat
36 g
Serat
5g
Gula
10 g
Sodium
300 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim (Uji Konsentrasi Enzim
PEAR
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (sekitar 2-1/2 per
450 g)
402 kj
96 kkal
0,2 g
0,01 g
0,048 g
0,043 g
0 mg
0,63 g
25,66 g
5,1 g
16,27 g
2 mg
198 mg