LAPORAN PRAKTIKUM KERJA BATU INDONESIA

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Dewasa ini “ Pengetahuan Teknik Praktik Konstruksi” sangatlah diperlukan, terlebih
semakin berkembang pesatnya jenis material yang ada dipasaran. Berangkat dari kondisi
inilah pengetahuan teknik pemasangan suatu material menjadi semakin meluas. Pengetahuan
dan teknik yang benar ini menjadi faktor terpenting dalam pembuatan suatu konstruksi.
Karena pada dasarnya, teknik yang baik akan mempengaruhi pada kekuatan suatu konstruksi
itu sendiri. Tidak hanya itu, sebagai calon insinyur sipil kita perlu mengetahui
permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dilapangan pada saat pembuatan suatu
konstruksi, sehingga mampu memberi solusi dan mengatasinya dengan teknik terbaik
berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah didapat sebelumnya.
Perkembangan berbagai desain dalam suatu konstruksi pula yang menjadi tantangan bagi
seorang insinyur sipil untuk menemukan teknik terbaik dari segi pemasangan, kekuatan dan

spesifikasi dari material sehingga memperkokoh suatu konstruksi itu sendiri. Hal inilah yang
menjadi landasan penting bagi mahasiswa untuk mengetahui teknik yang baik dan benar
mengenai proses pembuatan suatu konstruksi. Laboratorium Konstruksi Batu merupakan
salah satu dari mata kuliah yang ada di jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.
Mahasiswa diharuskan mempraktikkan secara lansung teori-teori mengenai konstruksi batu
yang telah dipelajari. Selain itu, mahasiswa diberi pengetahuan dasar mengenai proses
pembuatan suatu konstruksi. Berbagai acuan yang harus diperhitungkan dengan baik,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kekuatan daripada suatu konstruksi itu sendiri. Sebagai pemula, pengetahuan
perhitungan bahan dan pengenalan jenis-jenis alat & bahan serta pengecekan kondisi bahan
diberikan untuk memudahkan dalam proses pekerjaan selanjutnya.

1.2.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Praktik Konstruksi Batu ini meliputi pengetahuan tentang kerja batu,
mengetahui tentang penerapan K-3 dalam kerja batu, mengidentifikasi macam-macam bahan
Halaman | 1

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU

JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

dan mampu mengetahui mutu bahan dengan mengeceknya dilapangan, mengetahui macam
macam dari jenis pekerjaan batu, mengetahui dan membedakan jenis ikatan/ pasangan bata,
mengetahui tentang cara menghitung kebutuhan bahan, mengetahui dan mempraktikkan
teknik-teknik yang baik dan benar dalam pekerjaan batu, serta mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dilapangan ketika pembuatan suatu
konstruksi dan mengetahui bagaimana mengatasi dan memberi solusi yang terbaik.
1.3.

Tujuan
Tujuan daripada Praktik Kerja Batu ini meliputi :
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis bahan dan alat serta melakukan
pengecekan mutu suatu bahan dilapangan
 Mahasiswa dapat menerapkan K-3 dalam suatu pekerjaan
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan batu
 Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan suatu bahan yang diperlukan dalam
pembuatan suatu konstruksi

 Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik pemasangan kerja batu yang baik dan benar
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang sering terjadi pada saat
pembuatan suatu konstruksi serta mampu mengatasinya

1.4.

Sumber Data
Buku “Pedoman Konstruksi Batu” TEDC Bandung
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
SNI 03-0106-1987 tentang mutu dan cara uji ubin keramik
SNI SNI 03-2097-1991 tentang kapur untuk bahan bangunan

1.5.

Sistematika Penulisan
Guna memahami lebih jelas laporan konstruksi batu ini, dilakukan dengan cara
mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:


Halaman | 2

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, ruang lingkup,
tujuan, manfaat, sumber data dan sistematika penulisan laporan.
BAB II

: DASAR TEORI KERJA BATU

Bab ini berisikan teori uraian penjelasan dan spesifikasi peralatan, bahan, jenis-jenis
pekerjaan, deskripsi teori ikatan bata dan macam-macamnya, perhitungan bahan.
BAB III


: PELAKSANAAN PRAKTIKUM KERJA BATU
Bab ini berisikan gambaran dalam pelaksanaan praktikum kerja batu, macam-

macam langkah kerja batu, gambar kerja, dan lain sebagainya.
BAB V

: PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi
praktikum batu berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB II
DASAR TEORI KERJA BATU
2.1.

Pengertian Kerja Batu
Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau
yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan
Halaman | 3


LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam
berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan
nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu sama lainnya setelah lapisan perekat
menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.
Batu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Batu alam
Ada beragam material yang dapat dipakai untuk melapisi dinding. Batu alam salah
satunya. Aksen dekoratif yang indah dapat tersaji, jika kita cermat dalam memilih dan
memasangnya. Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami. Bentuk, tekstur, dan
motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami. Dalam pemasangan,
batu alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan.
Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding, kotak-kotak bujur
sangkar, dan susun sirih. Selain juga pemasangan maju mundur. Pilihan pola ini dapat
disesuaikan dengan keinginan atau sesuai dengan karakter batu yang dipakai.

Contoh batu alam adalah :
a. Batu paras
Beda dengan batu candi, batu paras memiliki tekstur lebih halus. Proses
pembuatannya dibantu mesin penghalus. Warna pun lebih terang. Ada yang kuning,
hijau, cokelat, dan putih. Ukuran yang umum diperjualbelikan adalah 10 cm x 10 cm
sampai 20 cm x 40 cm. Batu ini cocok di segala ruang, eksterior maupun interior.
Sebagai aksen dinding atau lantai. Namun, jika aplikasi batu paras di ruang eksterior
perlu proses coating. Tingkat porositasnya yang tinggi membuat batu ini mudah
lembap dan ditumbuhi lumut. Hal penting yang perlu diketahui saat pemasangan,
gunakan adukan semen yang lembek agar batu dapat terikat kuat pada dinding.
b. Batu paras
Batu candi Batu ini berupa lempengan. Mudah menyerap air karena berpori besar.
Teksturnya kasar. Apabila terkena air, warna batu lebih kelam. Biasanya semakin
hitam. Ukuran yang tersedia: 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm.
Tersedia pula ukuran lebih besar, berkisar antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan
40 cm x 40 cm.

Halaman | 4

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU

JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Umumnya batu candi digunakan pada eksterior. Misalnya di teras, selasar, dan pagar.
Namun, tak tertutup kemungkinan batu candi dipakai pada interior. Biasanya hanya
sebatas pemanis ruangan.
c. Batu kali
Bongkahan menjadi ciri utama batu kali. Batu ini biasa digunakan untuk fondasi
rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya
biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding
ataupun lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses
pemasangan agak sedikit ribet. Butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi.
d. Batu andesit
Batu ini paling keras di antara batu alam yang umum dipakai. Tingkat porositasnya
paling kecil karena berpori rapat. Warnanya gelap. Ukuran yang tersedia mulai 5 cm
x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm, dengan ketebalan 3-4 cm. Seperti halnya batu paras,
penggunaan batu ini cocok di segala ruang. Pola yang banyak digunakan adalah
susun bata. Pola ini menjadikan struktur pelapis dinding ini kuat karena saling
mengikat.

Cementaid mempunyai Coating untuk Batu Alam, selain untuk memproteksi dari
serangan jamur dan lumut, penggunaannya juga dapat memperindah tampilan batu
alam, memperpanjang usianya serta meningkatkan kekuatannya dari kelapukan.
Ada 2 Tipe Coating Batu Alam :
1. Driceal
Natural Look - Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating Cocok
diaplikasikan pada batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll
1. Gloscoat
Wetlook - Tampilan Glossy / Mengkilap, menimbulkan efek Basah Cocok
diaplikasikan pada batuan yang diletakkan dekat area air (kolam renang, air mancur,
dll). Diantaranya Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll
Batu buatan
Halaman | 5

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Batu buatan adalah bahan bangunan yang sengaja dibuat menyerupai batu alam dan

dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu. Contoh : batu bata, batako, concrete
block, paving block.
Praktek batu adalah sebagian pelaksanaan dari suatu pekerjaan bangunan. Pada umumnya
telah diketahui bahwa dalam melaksanakan pekerjaan suatu bangunan terutama dalam
bangunan gedung. Dikenal beberapa macam jenis pekerjaan, antara lain :
1.

Batu

2.

Beton

3.

Besi

4.

Kayu.


Pekerjaan batu meliputi semua kegiatan pekerjaan yang menggunakan bahan dari batu atau
semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan batu,misalnya :

2.2.

1.

Pengukuran

2.

Pasangan

3.

Finishing

Peralatan Keselamatan Kerja
Teori yang digunakan dalam kerja bengkel adalah teori keselamatan kerja. Pengertian dari
keselamatan kerja itu sendiri adalah tata cara bagaimana kita dapat menjaga keselamatan
kerja diri maupun berkelompok pada saat melaksanakan kerja. Perlangkapan yang dapat
digunakan untuk melindungi diri pada saat bekerja antara lain :
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai
kepala secara langsung.

Halaman | 6

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

/
2. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.

3. Sepatu Boot
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang
berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi
dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia, dsb.

4. Sarung Tangan
Halaman | 7

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

6. Pelindung Mata
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

Halaman | 8

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

7. Penutup Telinga (Ear Plug)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

8. Baju Praktek.
Pakaian yang digunakan agar badan terlindung dari kotoran kotoran saat berkerja.

2.3.

Peralatan Kerja Batu
Peralatan yang digunakan pada kerja batu sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan
fungsinya masing-masing, dalam pengerjaan kerja batu, peralatan menjadi alat vital untuk
menunjang pekerjaan menjadi lebih baik, selain cara penggunaan yang harus diperhatikan
serta perawatannya. Dibawah ini adalah alat peralatan yang digunakan pada untuk kerja
batu, diantaranya :

No
1.

Alat

Deskripsi Alat
Water pass batang adalah alat yang digunakan
untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda atau garis dalassm posisi rata baik
Halaman | 9

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

pengukuran secara vertikal maupun horizontal.
Ada

banyak

jenis

alat

waterpass

yang

digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang
paling sering dipergunakan adalah waterpass
panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu
dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat
dua buah alat pengecek kedataran baik untuk
vertikal maupun horizontal yang terbuat dari
kaca dimana didalamnya terdapat gelembung
cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat
garisan pembagi yang dapat dipergunakan
sebagai alat ukur panjang.
2.
Kotak Spesi adalah alat yang digunakan
sebagai wadah untuk menampung adukan yang
terbuat dari pasir + kapur + air, ukurannya
±1,5m x 1,5m dan terbuat dari besi. cukup kuat
untuk menampung adukan sebanyak kapasitas
alat yang digunakan.
3.

Sendok spesi adalah alat berfungsi sebagai
sendok dalam proses pembuatan pasangan batu
bata, plesteran dan kerja batu lainnya. Dengan
penampang yang bulat dan nyaman serta
terbuat dari kayu memudahkan pekerja untuk
menyimpan adukan dalam proses pasangan
batu bata dengan perantara sendok spesi.

Halaman | 10

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

4.

Penyiku Besi termasuk alat ukur dalam
pengerjaan kerja batu, dengan besi yang
membentuk
sebagai

sudut,

acuan

menjadikan

dalam

proses

fungsinya
pembuatan

pasangan batu bata yang akan membuat
pasangan sehingga membentuk sudut.

5.
Palu

pemotong

bata

adalah

alat

untuk

memotong batu bata secara manual.

6.

Benang adalah alat yang terbuat dari kain
dengan rupa yang menggulung membuktikan
bahwa

benang

berukuran

panjang,

dan

berfungsi sebagai acuan dalam pengerjaan kerja
batu

untuk

menghasilkan

kelurusan

dan

keserasian serta keseragaman pada bagian
pekerjaan yang dijalankan.
7.

Cangkul adalah alat yang terbuat dari besi dan
penampangnya

panjang dan bulat, serta

berfungsi sebagai alat untuk mengaduk-aduk
adukan sehingga adukan yang terbuat dari pasir
+ kapur + semen bercampur secara homogen.

Halaman | 11

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

8.

Sekop adalah alat yang terbuat dari lempengan
drum bekas, dan berfungsi untuk mengangkut
pasir. Sekop ini terbagi menjadi tiga bagian
yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian
pegangan. Pada bagian kepala ini berbentuk
lempengan melebar sebagai bagian utamanya.
Pada

bagian

tengah

merupakan

bagian

pegangan vertikal berupa garan yang terbuat
dari kayu. Sedangkan pada bagian pegangan
atas / pegangan horizontal ini berbentuk
9.

segitiga.
Ayakan pasir/ kapur adalah alat yang terbuat
dari kawat dengan setiap ujungnya di lapisi
kayu agar kuat dalam proses pengerjaannya,
dan berfungsi sebagai saringan dari pasir
sehingga menghasilkan pasir yang halus untuk
menjadi bahan adukan.

10

Line Bobbyn adalah alat yang terbuat dari besi
dan benang serta penampannya menyerupai
segitiga, dan berfungsi sebagai acuan dalam
proses

pemasangan

menghasilkan

pasangan

batu
yang

bata
lurus

agar
dan

seragam.

Halaman | 12

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

11

Paku, terbuat dari besi dengan bagian ujung
satunya

berbentuk

lancip

dan

tajam,

menjadikan paku dapat menancap pada bidang
yang diperlukan dan berfungsi sebagai bagian
dari pembuatan garis atau acuan yang di
inginkan.

12

Jointer adalah alat yang terbuat dari besi
dengan setiap ujung menyiku

13

Ember adalah alat yang terbuat dari plastic dan
berfungsi sebagai alat untuk membawa pasir
ataupun air.

16

Sikat kawat adalah alat untuk membersihkan
batu bata dari kotoran yg menempel, seperti
sisa-sisa spesi, dll.

Halaman | 13

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

17

Unting-unting adalah alat untuk membantu
dalam pengerjaan pemasangan pasangan batu
bata agar tetap tegak.

18

Pemotong keramik/ubin adalah alat yang
digunakan

untuk

memotong

keramik/ubin

menjadi ukuran yang diinginkan.

19

Palu karet adalah alat yang digunakan untuk
membantu pemasangan ubin keramik

Jidar ( straight edge ) adalah alat yang terbuat
dari kayu dengan panjang ±1.5 meter , dan
berfungsi untuk pekerjaan plesteran dinding
20

supaya rata dan datar.

Halaman | 14

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Meteran adalah alat untuk mengukur bidang
kerja

dilapangan

untuk

mencapai

kesempurnaan dalam pelaksanaan.
21

Ruskam adalah alat yang terbuat dari kayu
dengap panjang ±50 cm, dan berfungsi untuk
pekerjaan plesteran agar tercipta rata dan rapih
22

Sendok plesteran alat ini juga terbuat dari plat
tipis dan diberi tinkai kayu dibelakangnya.
Berguna untuk mendrop mortar pada saat
memplester
23

dinding

dan

juga

untuk

menghaluskan permukaan plesteran

Pegangan bata terbuat dari metal, ini dibuat
untuk menjepit beban, kapan ia diangkat. Ada
banyak type dari klam semacam ini, tapi yang
24

sering

dipakai

adalah

pegangan

bata

sebagaimana umumna.

Halaman | 15

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Tongkat ukur terbuat dari kayu yang berbentuk
empat persegi panjang dengan keempat sisi
yang lurus dan datar. Gunanya adalah untuk
25

menentukan tinggi setiap lapisan pasangan dan
juga pembantu waterpas dalam menentukan
kedataran pasangan
Mesin pemotong batu bata adalah alat yang
berfungsi untuk memotong bata dengan pisau
potongnya yang berbentuk lingkaran dan mata

26

pisau yang dilapisi temabaga memudahkan
kinerja dalam memotong bata yang diinginkan.

Foreclift adalah alat yang berfungsi untuk
mengangkut barang.

27

2.4.

Bahan Kerja Batu
Bahan yang digunakan pada Pekerjaan Batu sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan
fungsinya masing-masing, dalam pengerjaan batu ini, bahan merupakan hal yang sangat
penting untuk menunjang pengerjaan menjadi lebih baik, selain cara penggunaan yang
harus diperhatikan serta penyimpanan yang benar akan menunjang kesinambungan
pekerjaan batu selanjutnya, dibawah ini adalah

bahan

yang digunakan pada waktu

pengerjaan batu, diantaranya :
2.4.1.

Kapur
Pengertian Kapur
Halaman | 16

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Kapur ialah suatu bahan yang diperoleh dari pembakaran batu kapur, baik berupa
kapur tohor maupun berupa kapur padam.
Proses terbentuknya kapur :
Umumnya kapur terbentuk dari endapan secara organic / kimia yang terjadi
selama ribuan tahun dilaut yang dangkal dan jernih yang banyak terdapat zat
makanan bagi makhluk yang hidup serta tidak bergelombang besar dimana
pengendapan makin lama makin banyak, lapis demi lapis dengan peristiwa kimia.
Proses pembuatan kapur secara rinci ialah :
1.

Pemilihan dan penggalian

2.

Penyiapan dan pemecahan

3.

Pembakaran batu kapur

4. Pendinginan
5. Penimbunan kapur tohor
6. Pemadaman kapur tohor
7.

Pengayakan kapur padam

8.

Pemasaran kapur tohor

9.

Pemasaran kapur padam
Kapur sabagai Bahan Bangunan

Kapur sebagai bahan bangunan

Kapur bangunan merupakan bahan perekat untuk adukan, plesteran, atau
memantapkan badan jalan (stabilitas tanah)
Kapur Pemutih
Halaman | 17

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Untuk memulas tembok / melebur tembok, membuat kapur pemutih yang baik
dilakukan pemadaman basah menjadi batas cair, bubur kapur cair itu, setelah
dingin dipakai sebagai cat air, untuk melebur tembok atau lainnya agar putih
warnanya.
Spesifikasi mutu kapur
 Halus seperti tepung
 Dalam keadaan kering, kadar air dalam kapur