Dasar Sistem Kendali BAB VII

BAB VII
KONSEP KESTABILAN DAN KRITERIANYA

1. Konsep Kestabilan
Berangkat dari sistem linear di mana awal kondisi mantapnya memiliki
kesalahan nol dan akan tidak sarna dengan nol bila sistem mendapat sejumlah
gangguan dengan keluaran co(t). jika sistem tersebut terkena gangguan pada saat
t = - t 1 (t1>0), yang dapat beraksi sampai waktu tak terhingga dan selanjutnya
= 0, maka muncul pertanyaan: "Apakah sistem dapat kembali ke
berhenti pada tVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

respon aslinya (sebelum terjadi gangguan), yaitu co(t)?" Sebagai jawaban atas hal
terse but kembaJi pada masalah kestabilan.
Kini akan kita buktikan seberapa besar perbedaan respon setelah dan
sebelum ada gangguan: [c(t) - co(t)] hingga t tak terhingga. Respon untuk sistem
linear (superposisi):
c(t) = co(t) + cd(t)

(VII-I)

Disini cd(t) adalah respon dari sistem yang terkena gangguan, dengan demikian

persamaan (VII -1) dapat dinyatakan sebagai:
lim [c(t) - co(t)]

=

t~co

lim cd(t)

=

?

t--+«:I

Untuk menjawab pertanyaan mengenai kestabilan sistem tersebut perlu
melakukan pengujian atau pembuktian, yaitu dengan membandingkan respon
keluaran setelah terjadi gangguan terhadap respon keluaran aslinya. Dalam hal ini
ada 3 (tiga) jawaban pokok, yaitu:
(i)


Jim cd(t)
1-700

(ii)

lim cd(t)

=0
= ± 00 (fungsi osilasi amplitudo tinggi)

1-700

(iii)

lim cd(t)

=

Ko; (suatu konstanta)


t~oo

=

O(t); (osilasi dengan amplitude takterhingga)

= Ko + O(t)
Jawaban tersebut memudahkan kita untuk mencapai stabilitas sistem yaitu:
.:. Stabil:

Jika respon sistem terhadap pengganggunya berlangsung cepat, dan

akhirnya hilang.

173

.:. Tidak

stabil:


Jika respon sistem terhadap pengganggunya

hilang menjadi

amplitude tak terhingga atau osilasi menerus maupun kombinasinya
•:. Stabil terbatas:

Jika respon sistem terhadap

pengganggunya

(t _ ~) .
berlangsung

cepat,VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
'd a n akhirnya kembali konstan.

s~'t


Bagian

lain dari konsep

dikarakteristikan

kestabilan

berupa

sistem

linear yang

sebagai berikut:

.:. Stabil absolute:

Apabila harga dari semua parameter sistem stabil.


.:. Stabil kondisional:

Apabila harga dari semua parameter sistem konstan/sta-

bil pada daerah kurva/lengkung
Seandainya

adalah

sinyal

impulsa

tertentu.

dikenakan

pada sistem terse but (saat aktif), maka

respon yang terjadi dari sistem terse but adalah:

cd(t) = (I

T(s);

dimana T(s) = fungsi alih sistem.

Sistem dimaksud selengkapnya

P ( )s
T(s) = -=
q(s)

b

m

dapat ditulis sebagai berikut:
b

b


m -I

oS + IS +...
+ m
di
n
n-I
; lmana m > n
aos +als
+ ... +an

(VII-2)

Dengan demikian cd(t) yang terjadi akibat sinyal gangguan berupa impulsa alami
ini bergantung

pada fungsi alih dari sistem, yang dalam

kuadrat dari persamaan karakteristik

riil maupun conjugate
Respon

kompleks

sistem q(s) = O. Akar-akar

dan bisa juga mempunyai

alami dari sistem akan dibantu

sebagaimana

hal ini berupa akar

melalui

sejumlah

ini bisa berharga


banyak variasi orde.
tipe dari akar-akar

dimuat pada tabel berikut ini.

Tabel VII-I. Respon yang dapat diberikan
Tipe Akar

oleh beberapa

tipe akar.

Respon alami yang diberikan

1. Akar tunggal pada bidang s = o

Ae"

....................


(VII-Ia)

2. Akar-akar keiipatan k pada bidang
(AI+A2t+ ... +Aktk-I) e

U

! ....

(VII-Ib)

s=cr

3. Akar

conjugate

kompleks

pada
Ae'" sinuot+B) ............

(VII-Ie)

bidang s = cr ± jm

4. Akar

conjugate

kelipatan k pada s = o

±

kompleks

[AI sinerot+~I)+A2t sinerot+~2)+ ......

jm

....

+Aktk-'sin(rot-Pk) eut ....

(VII-ld)

(bersambung)

174

(sambungan)

5.

Akar conjugate

kompleks tunggal

pada sumbu jro (pada s = cr ±jro)

6. Akar

conjugate

kompleks

dari

kelipatan k pada sumbu jro

7.

Asin( rot+P) ...............

(VII -1 e)

[AI sin(rot+PI)+A2 sin(rot+p2)+ ......
. ... +Aktk-lsin(rot+Pk) ......

(VII-If)

A ......................

(VII-lg)

Akar tunggal pada titik awal (s =
0)

8.

Akar-akar

kelipatan

k pada titik

awal (s = 0)

Respon-respon

k I
(A,+A 2t+ ... +AktVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
- )
.......
(VII-lh)

(1) sampai dengan (8) sebagaimana

pula diilustrasikan

dimuat pada Tabel VII-l dapat

melalui kurva respon sebagaimana

ditunjukan

pada gambar

berikut ini:
Roots in the s-plane

-J

jm



0'

--J

•t

-~

jm
)(



0'

-H

impulse responseCBA

Corresponding

~

-f

•t

jm



0'

A--7--\-7« .
,/

.--

-

Y--~---"-t

¥
I
I

I
I

~

)I:



0'

~ -r\-r\--I_

~-U_-V_

t

-.. -,

(bersambung)

175

(sambungan)

jmVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S in g le p a ir o f r o o t s

jm
D o u b le p a ir o f r o o t s CBA

-t
-~ r
~

-r-~ t

S in g le r o o t

~ D o u b le

ro o t

Gambar. VII. 1. Respon sistem yang diberikan oleh beberapa tipe akar.

Dari Tabel VII-I tadi dapat diberikan catatan khusus, dalam hal ini tipe
akar (1) sampai dengan (8) yang memberikan

respon dengan faktor kelipatan em

adalah sebagi berikut:
< 0, akar-akarnya

mempunyai harga riil negatif (kurva respon linear) .

0, akar-akarnya

mempunyai harga riil positif (kurva respon linear) .

.:. Bila

(J

•:. Bila

(J >

•:. Bila

akar-akar

menghasilkan

dari
respon

sumbu
dengan

jro

dengan

amplitudo

kelipatan
konstan

dua

atau

lebih,

atau amplitudo

akan

berosilasi

konstan .
•:. Bila akar tunggal pada titik awal atau tanpa kelipatan k pada sumbu jro, akan
memberikan

respon

dengan

amplitudo

konstan

atau

amplitudo

berosilasi

konstan.
Dari catatan

khusus di atas tadi dapat ditarik kesimpulan

kestabilan suatu sistem sebagai berikut:

umum unuk

176

(1)

Bila semua akar dari persamaan

karakteristik

sistem mempunyai

harga riil

sistem mempunyai

harga riil

negatif, maka sistem tersebut stabil.
(2)

Bila terdapat akar dari persamaan karakteristik
positif dan terjadi pengulangan

akar pada sumbu jro, maka sistem tersebut

tidak stabil.
(3)

Bila kondisi (1) di atas mantap dari satu akar atau lebih yang tidak terulang
pada sumbu jro, maka sistem disebut stabil terbatas.

Daerah atau lokasi kedudukan

akar-akar dari ketiga kondisi (stabil, tidak stabil,

dan stabil terbatas) tersebut dapat dilukiskan seperti gambar berikut ini.
Dari

jm

suatu

uraian

di atas,

sistem

bahwa

dapat

dikembangkan

dengan cara menentukan
persamaan

stabilitas

akar-akar

karakteristiknya.

dari

Kondisi

stabil dari sistem linear, semua koefisien
persamaan

karakteristiknya

dinyatakan

dengan q(s) = 0 (riil dan bertanda sama).

Gambar VII.2. Daerah lokasi akar dari suatu sistem.

Secara utuh persamaan karakteristik

sistem tadi dapat ditulis:

nVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
q(s) = aos + a.s"" + . . . + an-IS + an = 0; dimana ao > 0 . . . . . . .

Catatan :

ao > 0, pasti positif
ao < 0, akan positifbila

Koefisien

(VII-3)

positif dari persamaan

dikalikan

karakteristik

(-1 )

orde satu, orde dua, dan orde tiga

misalnya, dapat dinyatakan:
.:. Orde satu: aos + al = 0; di sini hanya ada satu akar, yaitu s, = -~
.:.

,.
Orde dua:CBA
/lo S I

SI,S2 = [-at

±

+

(VIlA)

ao

,
aj s + a2 = 0; akar-akarnya adalah:

~(at2 - 4aoa

2ao

J]. ............................

(VII-5)

177

.:. Orde tiga: S3 + S2 + 2s + 8VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
= 0; dapat
dipecah atas faktor-faktor, yaitu:

(s

+2)[S- +j~][S - -j~]
0,5

0,5

=

°

(VII-6)

Oi atas tampak bahwa harga riil dari akar-akar
tapi sistem tersebut menyatakan

kondisi yang tidak stabil.

tiga atau lebih ini disebut orde tinggi dan pemecahan
dan cepat

bila memakai

"Simuling".

Langkah awal kearah itu dikembangkan

kondisi

stabilitas

penekanannya

software,

sistem

kompleks

oleh

"Matlab"

"Hurwitz"

pada aspek determinan,

Untuk sistem berorde

atau anaiisisnya

atau

dan

adalah positif,

akan cocok

pengembangannya

seperti

melalui metode "investigasi"
"Routh".

Kriteria

Hurwitz

sedang Routh pada aspek formulasi runtun

(array).

2. Kriteria Stabilitas Hurwitz
Persamaan

karakteristik

sistem orde ke-n (tinggi),

dinyatakan

memakai

formulasi umum :
(VII-7)
Susunan determinan

dari Hurwitz tersebut adalah:

I

al
__

I

I

ao

.JI

0

I
I

0

0

0

-------

0

0

ao

0

0

-------

0

0

a2

al

ao -------

I

a3

a2

al

-----as

a4

Catatan:

I
I

a3

-,---r--TI

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

a2n.1 a2n-2

I

I
I
I

I

I

0

0

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

~~-----------------

koefisien-koefisien

yang mempunyai

(VII-8)

an+1 an

harga lebih besar dari n atau

bertanda negatif harus diganti dengan nol.
Dengan kata lain, kondisi penting untuk stabilitas ini dinyatakan:
~l=al>O;

.....

178

a,

a,

0 a1CBA
aO

~3 = a3

a2

a1 a 3

a2 >0

~n = disusun seluruhnya seperti persamaan (VII-8»0
ApabilaVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
~n - I =
0, maka sistem terse but adalah stabil terbatas.
Contoh:

Misal orde-4 dengan persamaan karakteristik
S4

sistem sebagai berikut:

3

+ 8s + 18s2 + 16s + 5 = 0

Susunan determinan menurut metode kriteria Hurwitz adalah:
I

a)

I

8

1

0

18

8

I

0

---'

a3

16

------

as

0

5

16

18

--------0

a7

0

0

5

-----------Oleh karena itu,
~l = 8>0;
8

1
18

8

1

~3 = 16

18

8 16

18

0

5

16 0

5

.114=

Catatan

3.

1=

1 16

~2=

128 >

o

8

O'

'

1

= 1728 >0

8

1

0

0

8

1

16

18

8

1

16

18

0

5

16

18

0

5

0

0

0

5

0

0

=

5.113> 0

: Dari hasil di atas dapat disimpulkan sistem adalah stabil.

Kriteria

Kestabilan

Kriteria
karakteristik

tersebut

Routh
berdasarkan

sistem orde yang dituangkan

lazim disebut "Runtun-Routh"

pada

koefisien-koefisien

persamaan

ke dalam bentuk runtun (array), yang

(Routh Array) dengan formulasi umum:

1 7 9 wvutsrqponmlkjihgfedcbaZY

q(s) = aosn + a.s"" + a2Sn-2+
Persamaan

+

an-IS + an = 0

umum (VII-9) di atas selanjutnya

(VII-9)

disusun sesuai metode Runtun-

Routh sebagai begikut:
s"
sn-I
sn-2
S"-3
S"-4
I

._-----

I
I
I
I

S2
Sl
SO
Koefisien b., b2, ... , dan seterusnya dapat dievaluasi sebagai berikut:
bl = (ala2 - aoa3)!al;
b2 = (a.a, - aoaS)!al;
b,

=

0;

CI = (b.a, - alb2)1b1;
C2= (bias - a1 b3 )1b1 ;
dl = (clb2 - blC2)!Ct;
d 2=

(c\b3-btC3)lct;

Kriteria kestabilan Routh identik dengan kriteria dari Hurwitz di atas, yaitu:
at

Demikian pula untuk
C

-

~3/ .

1-CBA
/1 1 2 '

d, = ~%.3;

ao

180

(S4VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
+ 8s3 + 18s2 + 16s + 5 = 0),

Jadi untuk contoh soal di atas q(s) =

dapat

diselesaikan sebagai berikut:
1

54

18

53

8
(8xI8)-(lxI6)
52
8
51 (16x16)-(8x5)
16
SO
5

16
(8x5)-(lxO)
8

= 16
=

5

13 5
'

0
=

5

0

Pada kolom pertama semua elemennya positif, maka sistem terse but

Catatan:

adalah stabil.
Persamaan karakteristik sistem:

Contoh:

3s4 + 10s3 + 5s2 + 5s + 2

=

0

Selesaikan soal tersebut dengan cara seperti di atas!
Dengan metode runtun Routh didapat:
S4

3

5

S3

10

5

2
2x5-3xl

S3
S2

s'

2
3,5xl-2x2
3,5

SO

2

1

= 3,5

2x2-0x3
2

=2

-

0,5
=3,5

2

Untuk menyederhanakan pengerjaan baris ketiga (S3) dari runtun Routh
telah dimodifikasi dengan membagi 5 secara langsung. Modifikasi (S3) ini
digunakan untuk melengkapi proses dari formasi runtun.
Pengujian pada kolom pertama dijumpai 2 buah perubahan tanda, yaitu
(dari 3,5 ke -0,5/3,5 dan dari -0,5/3,5 ke 2). Dengan demikian sistem tersebut
tidak stabil (ada 2 pole separuh kuadran kanan bidang -s).

Dapat dicatat bahwa

kriteria kestabilan Routh hanya memberikan sejumlah akar pada separuh bagian
kanan bidang

+S.

Dengan kata lain tak ada informasi nilai dari akar-akar secara

jelas yang membedakan antara akar-akar yang riil dan kompleks.

181

4. Kasus Khusus.
Pada

pemakaian

kesukaran-kesukaran

yang

Kesukaran-kesukaran
a.

kriteria

kestabilan

mengkibatkan

Routh,

kadang-kadang

diperlukannya

muneul

test/uji

khusus.

yang dijumpai umumnya seperti dijelaskan berikut ini.

= nol, padahal
batas akhimya
Apabila batas awal pada setiap runtun RouthVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

walau keeil mempunyai
yang

akan

perlunya

batas yang tidak sarna dengan
pemecahan

"uji

Routh"

Gantilah

tak

terhingga.

metode berikut:

bilangan positif e (keci\) dengan nol, dilanjutkan

mengevaluasi
(2)

Hal inilah

yang

Kesukaran tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan
(1)

nol.

Ubahlah

dengan

baris akhir dari runtun Routh.

persamaan

karakteristik

Y z.

mengganti

s denganCBA

baris-baris

dari z. Banyaknya

sistem yang asli (semula)dengan

Gunakan

uji-Routh

dalam

penggantin

akar-akar dari z yang positif dan riil

adalah sarna dengan banyaknya akar-akar dari s yang positif dan riil
pula. Metode penyesuaian

ini adalah yang paling banyak digunakan,

namun tidak berarti berlaku untuk semua kasus.
Contoh:

Persamaan karakteristik
S5

+

S4

sistem dinyatakan sebagai berikut:

+ 2s3 + 2S2 + 3s + 5 =

0

Sesuai meta de runtun Routh dapat diselesaikan sebagai berikut:
S5

1

2

3

S4

1

2

5

S3

e

-2

S2

Sl

2e+2
e
- 4-4e-5e2
2e+2

sa

= 3,5

5

= -2

5

Dari runtun Routhdi atas, tampak bahwa elemen pertama pada baris
ketiga = O. Penggantian
positif.

bilangan e merupakan bilangan kecil bertanda

1 8 2 wvutsrqponmlkjihgfedcbaZ

Elemen pertama pad a baris ke empat menjadi (2e + e)/e, yang bertanda
positif, yakni e mendekati noJ.
Elemen pertama pada baris ke lima adalah (-4e - 4 - 5e2)/(2e + 2),
yang mempunyai harga akhir -2, yakni e mendekati noJ.
Pengujian pertama dari runtun-Routh
tanda,

oleh

sebab

itu sistem

ini diperoleh dua buah perubahan

terse but tidak

stabil,

dalam

mempunyai dua buah pole pada separuh bagian kanan bidang
Sekarang marilah kita perhatikan
kesukaran

yang disebabkan

runtun-Routh.
karakteristik
5

4

Dengan

pemakaian

hal ini
+-S.

metode kedua untuk rnengatasi

oleh adanya harga nol pada kolom pertama dari
cara

s denganCBA

mengganti

Yz

pada

persamaan

sistem yang disusun ulang sebagai berikut:
3

5z + 3z + 2z + 2Z2 + z + 1 = 0
Runtun-Routh

untuk persamaan karakteristik tersebut adalah:

ZS

5

2

1

Ada dua buah perubahan

Z4

3

2

1

pertama

-~

-7 j

-

mengisyaratkan

Ii

1

Z3

Z5
Zl

2

ZO

1

pada

dari

separuh

semua elemen runtun-Routh

kondisi ini rnengindikasikan

bagian

kanan

dari bidang -z .

dari akar-akar

kanan

bidang

yang

bemilai

nol,

dua.

pada setiap barisnya

bahwa terdapat akar-akar yang kedudukannya

akar-akar

conjugate

pada surnbu irnajiner dan atau akar-akar

kompleks

berbentuk

kuadratlpersegi

muka
Bantu".

yang

setiap

Polinomial

-s pada

-s

simetris pada bidang -s (akar nyata dengan tanda berlawanan

koefisien-koefisiennya

yang

kita bahwa ada dua buah akar

bagian

jumlahnyajuga
b. Apabila

runtun-Routh

oleh karena itu jumlah
separuh

tanda pada kolorn

pada bidang -s).

berupa elemen-elemen
kondisinya

terdapat

ini akan menentukan

akar suatu persarnaan karakteristik

dan atau
conjugate

polinomial

yang

baris seperti ditunjukan

niali nol, disebut
jumlajah

di

"polinomial

akar maupun

lokasi

sistern yang sarna-sarna berkedudukan

sirnetris pad a bidang +S. Susunan dari polinomial bantu ini selalu genap.

183

Dikarenakan

dalam runtun-Routh

Routh dapat dilakukan.

terdapat baris yang bemilai nol maka iji

Cara mengatasi situasi ini yaitu dengan mengganti baris-

baris yang bemilai

nol dengan koefisien-koefisien

dihasilkan

derivatif

melalui

pertama

baris dari polinomial

poiinomial

gantinya.

Berikut

yang

ini adlah

contoh prosedur pemecahan mode kesukaran kedua.

Contoh: Persamaan karaktersistik

sistem (orde enam) adalah sebagai berikut:

+ 2s5 + 8s4 + 12s3 + 20S2 + 16s + 16 = 0

S6

Runtun-Routh

dari persamaan di atas adalah

S6

1

8

20 16

S5

2

12

16

-

S5

1
2

6
12

8
16

-

1

6

8

o

0

Mengingat

nilai-nilai

pada

baris

S3

=
nol, maka perlu pemecahan lanjut
semuanyaVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

dngan uji Routh.

Polinomial

dari koefisien-koefisien

bantunya

dibentuk

baris S4 yang diberikan

oleh:
A(s) = S4+ 6s2 +8

Derivative poiinomialnya

(dengan memperhatikan

s) adalah:

= 4s3 + 12s

-.!A(s)
ds
Kini nilai-nilai

nol pada baris S3 digantikan

oleh koefisien-koefisien

4 dan 12,

6

sehingga ~untun-Routh selanjutnya dapat disusun sebagai berikut:
1

8

20

1

6

8

bahwa tidak ada perubahan

S4

1

pertama.

4

6
12

8

S3
S3

1

3

S2

3

8

s'

X

SO

8

S5

16

Dari runtun-Routh

pengganti disamping tampak

Akar-akar

tanda pada kolom

poiinomial

Bantu

yang

akan diselesaikan adalah:
S4

+ 6s2 +8 = 0

Didapat akar-akamya
s

Kedua akar tersebut juga merupakan

=CBA
±j..fi

dan s

yaitu:

=

±j2

akar dari persamaan

karakteristik

sistem

yang asli (semula).
Mengingat
(pengganti)

tidak adanya perubahan

yang dibentuk

melalui

tanda pada runtun-Routh

polinomial

yang baru

bantu maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat akar persamaan karakteristik yang bertempat kedudukan

184

pada bagian positif dan nyata (riil).

Dengan demikian sistem tersebut berkondisi

stabil terbatas.

5. Aplikasi Kriteria Kestabilan Routh Pada Sistem Linear Berumpan-Balik.
Kriteria
kendali

ketsabilan

Routh

linear berumpan-balik.

sering

digunakan

untuk

determinasi

Untuk sebuah sistem loop tertutup

sistem

berumpan-

balik (lihat gambar), dapat ditentukan rentang konstanta K, dimana sistem tersebut
berkondisi stabil.
C (s )

K

2VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
5(5 + 5 + 1)

Gambar VII. 3. Diagram blok sistem kendali loop tertutup.
Fungsi alih sistem loop tertutup ini dapat ditulis:

C(s)
R(s)

K
S(S2

=

+

s-tl)(s + 4) + K

Adapun persamaan karakteristik

sistemnya adalah:

S(S2 + s +1) (s + 4+ + K

=

0

Atau
S4

3

2

+ 5s + 5s +4s + K

Runtun-Routh

=

0

dari persamaan tersebut dapat disusun:

S4

1

5

S3

5

4

2Ys

K

S2

SI

(8

SO

5

4_ 5K

)/~1

K

-

-

K

Untuk sebuah sistem yang stab il, tanda dari setiap elemen pada kolom
pertama runtun-Routh
harus memenuhi

diharapkan

semuanya positif.

syarat, yaitu: K > 0 dan

(8

Kondisi sistem yang stabil

4- 5K ) ) 0 dengan demikian untuk
5

8Ys ) K ) 0

kondisi yang stabil ini K diharapkan berada pada rentang:CBA

185

8 Ys,

Apabila K = CBA

atau dengan kata lain K =

akan berharga nol pada baris ke-4 dari runtun-Routh

8Ys

ini akan menyebabkan

menerus dalam sistem loop tertutup.
diberikan oleh koefisien-koefisien

(~1)

8Ys

Untuk K =

osilasi diri

khusus polinomiai

bantu

baris ke-3, yaitu:

8Ys

VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
+
= 0; yang memberikan akar-akar sebagai:

S2

s

dipertahankanya

= ± j J (3 {) = ± j(jJo

Oleh sebab itu frekuensi osilasi diri (osilasi menerus) berada pada sekitar K = 84
25
adalah

J (3 {)

rad/sec.

6. Analisis Kestabilan Relatif
Suatu sistem dinyatakan
kestabilan

relatif secara kuantitatif

akar persamaan

karakteristik

tetap tadi.

yang diperiukan

Kestabilan

dari persamaan

yang telah ditentukan.

stabil, apabila kita dapat menentukan

setelah menentukan

tempat kedudukan

sistemnya yang cenderung tetap.

(setting time) akan berbanding
dominant

berkondisi

terbalik terhadap

Waktu penetapan

harga riil dari akar-akar

relatif dapat ditentukan

akar-

yang

oleh semua akar-akar

karakteristik

yang lebih negatif dari pada harga

Misalnya, kedudukan

akar harus berada pad a bidang s =

-a(a)O).

Persamaan

dimodifikasi

dengan eara menukar bidang -s yang asli (awal) menjadi s =

diganti s = z -

a)

karakteristik

sistem

yang

ditinjau

ini

selanjutnya
- o i,

(lihat gambar).

S b . B id .

Jika persamaan

z
S b . B id .

s

pada

sb.

z

karakteristik
benar-benar

sistem yang baru
coeok

(memenuhi

kriteria) dari Routh, hal ini berarti bahwa akarakar

dari

persamaan

karakteristik

yang

asli

(awal) adalah lebih negative dari -o-.

Gambar. VII. 4. Pergeseran/penggantian

sumbu bidang s menjadi sumbu z

186

Contoh: Persamaan karakteristik sistem orde tiga adalah sebagai berikut:VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
+ 7s2 + 25s + 29

S3

Dengan

menggunakan

=0

metoda

uji-Routh

akan tampak

bahwa

sistem

terse but

memiliki akar-akar yang bertempat kedudukan pada separoh bagian kiri bidang s. Marilah

kita

uji bahwa

semua

kar dari

persamaan

mempunyai

harga riil yang lebih negatif dari -1.

karakteristik

Gantilah s = -1 (yang asll dari persamaan karakteristik
- 1, maka persamaan karakteristik

sistem

di atas dengan s = z

sistem yang baru (variabel-z),

adalah

Z3 + 4Z2 + 14z + 20 = 0
Runtun-Routh

dapat dibuat/disusun

Z3

1

14

-

Z5

4

20

-

Zl

9

ZO

20

sebagai berikut:

Tanda dari semua elemen pada kolom pertama dari runtun-Routh
Akar-akar

persamaan

karakteristik

dalam z bertempak

adalah positif.

kedudukan

bagian kiri bidang-z, yang berarti bahwa semua kar dari persamaan

pada separuh
karakteristik

asli dalam -s bertempat kedudukan di bagian kiri dari s = -1 pada bidang-s.

SoaI-SoaI Latihan.
1. Carilah akar-akar dari persamaan karakteristik
terbukanya

seperti karakteristik

akar terse but pada bidang-s

=(

b. G ()s H ()s =

c. G(s)H(s)

=

1

s+2

(

)(

s+4

)

5(s + 3)

)(

s s + 3 s +84
9
2 (

S

)

S+ 2

Tentukan tempat kedudukan

serta nyatakan

sistemnya.
a. G(s)H(s)

di bawah.

)

sitem, dimana fungsi alih loop

kondisi

kestabilan

akar-

dari setiap

187

2. Persamaan karakteristik sistem servo dinyatakan sebagai berikut:
4VUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2
aos + a, S3 + a2s + a3S + a, = 0
tentukan kondisi konstanta K yang mantap dari persamaan
dikehendaki
3.

karakteristik j ika

bahwa sistem terse but berkondisi stabil.

Suatu sistem berisolasi dengan frekuensi = m.jika ia mempunyai
±jro dan tidak ada pole pada separuh bagian kanan bidang-s.
dan a, agar sistem dengan diagram

blok seperti di bawah

pole pada s =

tentukan harga K
berosilasi

pada

frekuensi 2 rad/sec.

S3

4.

Tentukan

satu

karakteristik

K(s +1)
+ as2 + 2s + 1

diantara

tetapan

waktu

C (s )

yang

terbesar

sistem di bawah ini. Apakah lebihbesar,

dari

lebih kecil, atau sarna

dengan 1 detik? Persamaan dimaksud adalah: s3 + 4s2 + 6s + 4 =
5. Tentukan

rentang

harga K (K>O) yang persamaan

persarnaan

°

karakteristik

sisternnya

sebagai: S3 + 3(k + l)s2 + (7k + 5)s + (4k + 7) = 0, rnempunyai akar-akar yang
lebih negative daripada s

=

-1

188

DARTAR PUSTAKA

Benjamin, E. Deroy. (1966). Automatic Control Theory.
& Sons, Inc.
WileyVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

New York: John

Dubey, G. K. at. All. (1990). Thyristorised Power Controllers. New Delhi:
Willey Eastern Limited.
Foqiel, M. (1987). The Essentials of Automatic Control System/Robotics. New
York: Research and Education Association (REA).
Edy Leksono, Katsuhika Ogata. (1985). Teknik Kontrol Automatik I, (Sistem
Pengaturan). Jakarta: Erlangga.
Morris, Noel M. (1974). Control Engineering.
Company (UK) Limited.

London:

McGraw-Hill Book

Nagrath, 1. J., Gopal, M. (1978). Control System Engineering.
Willey Eastern Limited.

New Delhi:

Pericles, Emanuel. (1986). Introduction to Feedback Control System. Tokyo:
McGraw-Hill Book Company.
William, David Cooper. (1976). Electronic Instrumentation and Measurement
Techniques. New Delhi: Prentice Hall ofIndia. Private Ltd.
William, L. McNamee, Charles Schuler, A. (1986). Industrial Electronic and
Robotics. New York: McGraw-Hill International Editor.