Dasar Sistem Kendali BAB IV

BABIV
KARAKTERISTIK UM PAN BALIK DAN ELEM EN KENDALINYA

1. Sistern Urnpan-Balik dan Tanpa Urnpan-Balik.
Di dalam teknik kendali automatik faktor umpan-balik memegang peran
yang

sangat

penting,

karena

dengan

cukup

meyakinkan

telah


mampu

menggantikan tugas operator secara automatik. Sistem kendali loop terbuka (tanpa
umpan-balik) sebagaimana ditunjukan melalui diagram blok pada Gambar IV.la.,
dioperasikan secara langsung oleh sinyal .tunggal dari masukannya. Di dalam
sistem ini tidak terdapat piranti koreksi keluaran dan tidak dilengkapi komponen
mekanik untuk memperbaiki atau mengkompensasi karakteristik sistem, manakala
terjadi penyimpangan penampilan operasi dari komponen pendukung sistem
tersebut.
Di fihak lain, sistem kendali loop tertutup (berumpan-balik) sebagaimana
ditunjukan melalui diagram blok dan grafik aliran sinyal pada Gambar IV.l.b,
diaktifkan oleh dua buah sinyal yaitu sinyal masukan dan sinyal umpan-balik
yang berasal

dari keluaran

sistem. Sinyal umpan-balik

memberikan


aksi,

mekanisme korelasi secara mandiri di dalam pengendalian sistem sebagaimana
akan dijelaskan berikut ini.

R(s)
_______ ~

I

G (s ).

R(s)
G (s )
C(s) QPONMLKJIHGFEDCBA

R(s)

In p u t


r
c (s 1

R (s )

C(s)

~

~

E(s)

CIS)

CIS)

o~--.~~~--~~·---r-••
---o
~


Gambar IV .1.

(a) Sistem Loop terbuka (non-feedback).
(b) Sistern Loop tertutup (feedback).

Sinyal keluaran c diukur oleh sensor H(s), yang menghasilkan sinyal
umpan- balik b. Komperator membandingkan sinyal umpan-balik b ini dengan
sinyal masukan (referensi) r, dan membangkitkan sinyal aksi e, yang merupakan

9 9 ponmlkjihgfedcbaZYXW

hasil ukur antara r dan b. Sinyal aksi ini untuk menjalankan
mendapatkan

keluaran c yang diharapkan

Umpan-balik
automatik


yang

pengendalian

yang

dapat

diterapkan

temperatur

setelah melalui reduksi kesalahan e.
sebagai

di dalam

pengaturan
berbagai


atau

sistem.

pengendalian

Sebagai

contoh

suatu ruangan yang harus terjaga konstan. Jika pengaruh

suhu luar dimungkinkan
ruangan

diartikan

proses G(s) guna

lebih dari satu variabel demikian


itu sendiri, maka sistem pengendali

dari pada yang ditunjukkan

temperatur

pula suhu dari dalam

ini akan lebih kompleks

oleh Gambar IV. Lb.

2. Reduksi Variasi Parameter Memakai Umpan-Balik.
Salah satu tujuan
kendali

adalah

mengganggu


untuk

karakteristik

atau

umpan-balik

mengurangi

variasi

waktu

sehingga

dapat

Secara konseptual,


balik di dalam mengurangi
Secara kuantitatif,
bahwa

1 G(s) 1

atau

1 ~G(s) I.

adalah ukuran ketepatan

G(s) berubah

Keluaran

merubah

am bang yang tidak tetap


sensitivitas untuk loop terbuka adalah C(s)
parameter

yang

suatu sistem selalu

pengaruh semua variasi dalam penampilan

variasi

»

sensitivitas

sistem

parameter


mengganggu

sistem terse but, sebagai misal temperatur

Katakanlah

di dalam

sistem tersebut. Parameter-parameter

dengan

dan sebagainya.

dim ana

dari pemakaian

memperkecil

sensitivitas

berselang-seling

utama

menjadi

dari sistem

umpan-

sistem.
=

G(s) R(s).

[G(s)

+ ~G(s)],

loop terbuka

kemudian

berubah menjadi :
C (s) + ~C(s)

=

[G(s) + ~G(s) ] R(s)

(IV-I)

Demikian pula halnya untuk sistem loop tertutup, keluarannya

adalah :

C(s) = MLKJIHGFEDCBA
G (s )
R(s) ; akan berubah menjadi :
1 + G (s )H (s )

C(s) + ~C(s)

=

G (s )

+

~ G (s )

R(s)

1 + UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
G (s)H (s)
+ ~ G (s)H (s)

Variasi

~O(s)

Mengingat

yang terjadi

1 G (s) 1 »

~C(s)

~

1+

jalur

fungsi

1 1 ~G(s) 1 , maka variasi pada keluarannya

~ G (s )

~

pada O(s) merupakan

G (s)H (s)

R(s)

alih arah maju.
dapat ditulis :
(lV-2)

1 0 0 ponmlkjihgfedcbaZYXW

Dari persamaan

(IV-I)

dan (IV-2)

keluaran

sistem

loop terbuka

antara

perubahan

keluaran

pada sistem

bila kita membandingkan
dan sistem

perubahan

loop tertutup

loop tertutup,

secara

pada

terlihat

praktis

akan

bahwa

berkurang

karena adanya faktor pembagi [1 + G(s) H(s)] yang nilainya lebih besar dari satu.

relatif

Batasan

tentang

semua

fungsi

didefinisikan

sensitivitas
alih

T(s)

dapat digunakan
C(s)

=

untuk menguraikan

/ R(s)

terhadap

variasi

variasi

G(s)

yang

sebagai :

...
Persentase perubahan T( s)
S ensitivitas = -----'---------'--'Persentase perubahan G(s)
Untuk pertambahan

variasi yang kecil pada G(s), sensitivitas

dapat ditulis

dalam bentuk kualitatif sebagai :UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

= MLKJIHGFEDCBA
o r/T

T

S

S

dimana

IK J /G

G
T

menyatakan

G

sensitivitas

dari fungsi alih

(T )

dengan memperhatikan

proses (G).
Berkenaan

dengan

definisi

di atas, maka

sensitivitas

dari sistem

loop

tertutup dapat ditulis :
or

G

5G

x T

T

SG

=

(l + G H )2

Demikian halnya sensitivitas
x -

= -

IK J

G

Dengan

G

or

r

S

memperhatikan

ST

Persamaan

..

sensitivitas

H

8H

T

=

=

sensitivitas

demikian

dengan

(IV-3)

G)

suatu

sistem

dengan

= -

G /(1 + G H )

didapat :
(IV -4)

G H

l+ G H ······

bahwa untuk harga GH yang besar terutama harga

umpan-balik

berubahnya

tertutup

oleh faktor (1 + GH), sedang

H

(1 + G H )2

loop

H, sensor umpan-baliknya

G [ - G]

di atas menunjukan

secara langsung.

dari

dengan memperhatikan

H, maka

.....

l+ G H

'

= or x

H

1

untuk sistem loop terbuka adalah :

variasi dalam G, adalah dikurangi

bila dibandingkan

--

G /( 1 + G H )

X

- 1 (daJam haJ nn T

T

demikian,

G

(1 + G H )-G H
=

harga

dari sistem
H dapat

Oleh sebab itu penerapan

akan

mendekati

mempengaruhi

elemen umpan-balik

satu. Dengan
keluaran

sistem

ini sangat besar

101

manfaatnya

di dalam mempertahankan

mengatur komponen
Pemakaian
mengagumkan,

sistem tanpa mengubah

atau

yang ada di dalamnya.
umpan-balik

karena

sistem dapat dikurangi.
loop tertutup,

kesetabilan

variasi

dalam
parameter

suatu
yang

sistem

dapat

kendali

sungguh

mengganggu

sensitivitas

Untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi dari sistem

komponen

G(s) dipilih yang memiliki

spesifikasi

setepat mungkin

agar tujuan sistem dicapai optimum. Namun demikian komponen
balik H(s) pun perlu diseleksi

dengan

daya dan H(s) dibuat menyerupai

sensor umpan-

cermat. G(s) dibuat menyerupai

elemen pengukur yang beroperasi

elemen

pada tingkat

daya rendah, maka pemilihan akurasi untuk H(s) jauh lebih mahal daripada G(s).
Misalnya

biaya tersebut

tinggi dengan

dikarenakan

menyertakan

sistem

tuntutan

umpan-balik

sensitivitas

dan sistem

penguatan

khusus.

loop tertutup

adalah G(s) [1 QPONMLKJIHGFEDCBA
+ G(s) H(s)]. Oleh sebab itu dengan menggunakan

umpan-balik

penguatan

akan terkurangi

dengan

faktor

pada sistem

yang sarna dan

sistem terbebas dari variasi parameter yang mengganggunya.

Sebagai contoh tentang sensitivitas
diagram

G(s), sedang

yang

loop terbuka

sistem

faktor penguatan

sistem

Pad a sistem

sensitivitas

memiliki

adanya

skema

sistem

dapat dioperasikan

kendali

dalam

kecepatan

modus

suatu sistem, akan dijelaskan
seperti Gb.IV.2.a,

loop terbuka

maupun

melalui

yang mana sistem

loop tertutup.

Adapun

grafik aliran sinyal sistem terse but seperti Gb.lV.2.b.MLKJIHGFEDCBA

K

E

r (s )

G ( s ) = is

+ I

w (s )

w (s )

~ UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H (s)

=

-K T

(c )

Gambar IV.2.

Sistem kendali kecepatan (a), Grafik aliran sinyalnya (b), dan
Grafik aliran sinyal tereduksi (c).

102

Grafik aliran sinyal tereduksi dengan T D = 0 dari sistem tersebut sebagaiman
ditunjukan pada Gb.IV.2c.dimana :
dan

T= UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
RaJ
RJ+ KrKb

Konstanta variasi K untuk sensitivitas operasi modus loop terbuka besamya
adalah satu, sedang sensitivitas untuk modus loop tertutup dapat dievaluasi
melalui grafik aliran sinyal Gb.IV.2.c, yaitu :
T(s) QPONMLKJIHGFEDCBA
= MLKJIHGFEDCBA
K
Ts +(1

ST

=

G

or

x K

oK

T

+KK

T

)

(IV-5)

s + lIT

=

s+

(IK--K T )
T

Formulasi persamaan (IV -5) dapat juga diperoleh dengan mensubstitusikan
G(s)= K/(TS + 1) dan H(s) = Kr pada persamaan (IV-3).
Untuk pemakaian sistem ini, kita dapat menetapkan harga liT = 0,10 dan
(1 =

KKr)1T = 10. Jadi dari persamaan (IV-5) kita peroleh :

ST =

s + 0 ,1 0

K

s+ 10

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa sensitivitas adalah merupakan fungsi
dari s yang harus dievaluasi pada setiap perubahan frekuensi. Pada frekuensi
tertentu, misalnya s = j

Is:1

=

{ j)

= j 1, besar sensitivitas sistemnya adalah :

0,10

Jadi sensitivitas dari sistem kendali kecepatan loop tertutup pada frekuensi
tertentu tadi terkurangi oleh sebuah faktor 0,10 atau 10% bila dibandingkan
dengan yang dimiliki oleh sistem loop terbuka.EDCBA

3.

P e m a k a ia n

U m p a n -B a lik

P e n g e n d a lia n

S is te m

D in a m ik .

Perhatikanlah diagram blok dasar suatu sistem seperti ditunjukan pada
Gb.IV.3. Fungsi alih loop terbuka dari sistem tersebut adalah : G(s) = ~,
s+ a

mana mempunyai pole nyata pada bidang datar s sebesar s = - c.

yang

1 0 3 ponmlkjihgfedcbaZYXW

Evaluasi respons dari sistem terhadap
unit

impulse

impulsa

R(s)

masukan

(untuk

1), keluaran

=

unit
untuk

sistem tanpa umpan-balik adalah :

Gambar.IV.3. Sistem upan-balik sederhana.

C(s)

K

=

MLKJIHGFEDCBA
dan untuk sistem berumpan-balik adalah UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s+ a

C(s) =

K
s+ a + K

Dengan mencari transformasi
c(t)

= Ke

?" (untuk

= Ke

-(k + a )1

Respons-respons

Laplace (inverse) dari persamaan

di atas, didapat

sistem tanpa umpan-balik)

(IV-6)

(untuk sistem pakai umpan - balik)

di atas dapat digambarkan

(IV -7)

grafiknya seperti Gambar IV.4.

CLCL
(b)

Jev

(a)

(-a + k )

-a

Gambar IV.4 Respon impulsa dari sistem gambar
Respon

impulsa untuk sistem tempat umpan-balik

titik s = - a ditunjukkan
menurun

dengan tatapan waktu sebesar

yang positif, dengan adanya umpan-balik

l/(k+a).

Demikian

hingga menjadi

lokasi pole di

pada Gb.VI.4.a. Respons aslinya berbentuk

atau mundur

lagi hingga mencapai

dengan

s

=

-

t:

=

Re.

ini akan menggeser

(a+K) sehingga tatapan waktunya

halnya K akan menaikan

dinamika

lebih cepat, sebagai contoh menurunnya

eksponensial

Untuk harga K

pole lebih negatif
berkurang

sistem

respon

sebesar

secara menerus

transient

yang

lebih cepat seperti pada Gb.VI.4.b.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan
dinamika

sistem dengan mengatur

bahwa umpan-balik

lokasi dari polenya.

mengendalikan

Perlu pula dicatat bahwa

104

umpan-balik

disini

ketidakstabilan

dapat

menjelaskan

beberapa

kemungkinan

sistem. Dalam hal ini yaitu sistem loop tertutup

tentang

biasa saja tidak

stabil walaupun pada loop terbuka stabil.
Satu contoh lagi yaitu sistem kendali kecepatan
Gb.VI.2.a.

Katakan

sistem

dimaksud

mempunyai

seperti ditunjukkan

pada

input Er(s) QPONMLKJIHGFED
=
A/s,

langkah

dimana A adalah suatu konstanta. Respons keluaran sistem tersebut seperti grafik MLKJIHGFEDCBA
(s)

OJ

=

UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
KA / r
(untuk operasi loop terbuka, Kt

=

0)

s ( s + lIr )

(untuk operasi loop tertutup)

KA / r

1+

S

(s + - - -

KKT)
t:

Dengan mencari transformasi
OJ

(t)

=

K A (1 _ e -

tIT

Laplace persamaan di atas, didapat.
(untuk operasi loop tertutup)

)

(lV-8)

(1 _ e -( I r e ) (untuk operasi loop tertutup)

KA

(IV -9)

I+ K K T

dimana

Te
Dari

terbuka

= T/(l+KKT) = tetapan waktu sistem loop tertutup.
persamaan

eukup

di atas tampak

besar, respon

transient

bahwa

tetapan

waktu

(T) untuk

loop

kecil, dan hanya ada satu pilihan untuk

mengganti motor dengan motor lain yang memiliki tetapan waktu keci\.
Untuk selanjutnya
waktu yang lebih rendah
menetapkan

persyaratan
(r

modus loop tertutup yang memiliki terapan

c) dengan mudah dapat diatur dengan memilih

harga KKT yang paling

cocok.

Pengurangan

tetapan

waktu

dan
yang

berlebihan atau tak terbatas pasti tidak dapat dilakukan.
Dari ilustrasi

di atas dapat disimpulkan

bahwa

pemakaian

pada pengendalian

sistem dinamik adalah cara yang terbaik.

4.

Slnyal Gangguan

Pengendalian

Gambar

VI.5 menunjukkan

M emakai

umpan-balik

Umpan-balik

grafik aliran sinyal dari sistem

loop tertutup

dengan sinyal gangguan To pada jalur arah maju.
Rasio antara keluaran
dapat ditemukan

C(s) dengan sinyal gangguan

dengan menggunakan

T o(s) jika R(s)

= 0,

formulasi grafik aliran sinyal dengan hasil:

105 MLKJIHGFEDCBA

C D (s )

--

_

-

UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
- G 2 (S)

Jika [GIG2H(s)]
. d'

menJa

C D (s )

I

(IV-I0)

I+ G [ (s)+ G 2(s)H (s)

T D (S)

»

1 melebihi range kerja s, maka persamaan

berubah QPONMLKJIHGFEDC

-1

= ----

--

(IV-I0)

G [ (s)H (s)

T D (S)

Dari persamaan

di atas akan terlihat bahwajika

maka efek gangguannya

G1(s) dibuat cukup besar,

dapat dikurangi dengan umpan-baIiknya.

-I
R (s )

Gambar

E (s )

C (s )

IV.S. Sistem loop ter tutup dengan

Kini kita bahas mengenai
kecepatan

C (s )

sebagaimana

berupa sinyallangkah

efek gangguan

ditunjukkan

yaitu T DeS)

=

pada

A ls ,

sinyal gangguan.

torsi beban dari sistem kendali

Gb.VI.l.a.

Dimisalkan

torsi

beban

diman A sebuah konstanta.

Dengan mengacu pada grafik aliran sinyal sebagaimana

ditunjukkan

pada

Gb.VI.2.b. perubahan kecepatan akibat torsi beban [E[ (sj=O], adalah :
m .
""'1)(s)

-A

K K)

= (
S

J s+ J + _

(untuk operasi loop terbuka Kt

= 0)

T B
-

Ra

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

-A

(untuk operasi loop tertutup)

----K ------

s [ J s + J + - - - - . ! ! ! . . ( K A K T+ K

(IV-II)

.....

)]
b

Ra

(IV-12)
Kesalahan

kecepatan

tunak

(steady

state) akibat

beban

terpasang

dirumuskan

sebagai:
e ss

=Iim

m D ( t)

1 -+ « >

=

lim s c a

D

(s)

Dengan memakai persamaan (VI-II),
tertutup akan didapat:

(IV-I3)

s -+ o

kesalahan kecepatan tunak untuk loop

106 UTSRQPONMLKJIH

-AR
e s s ( O L ) QPONMLKJIHGFEDCBA
=
a
R, + x; « ,

(IV-I4)

dan
(IV-I 5)
Rasio antara kesalahan

kecepatan keluaran tunak dengan torsi beban pada

loop terbuka dan loop tertutup didapat dari persamaan

(VI-14) dan (VI-15), yaitu :

e ss(C L )
essC O L)

Faktor

KmKAKb pada penyebut

tertutup yang keberadaannya

merupakan

efek gangguan

masih dapat dipertimbangkan

pada respons

loop

daripada yang terjadi

pacla loop terbuka.
Dari
mengurangi
loop

analisis

atas

tampak

aclanya efek gangguan

umpan-balik.

tambahan

di

Umpan-balik

yang disebut

Selanjutnya

pengukur

bahwa

pemakaian

umpan-balik

clan sinyal desau pada jalur arah maju clari
dapat

pula

diartikan

seperangkat

desau N(s) pada jalur umpan-balik.

elemen

sensor H yang clapat membangkitkan

efek desau pacla penampiian sistem akan dibicarakan

Gambar IV.b menunjukkan

dapat

desau.

berikut ini.

grafik aliran sinyal suatu sistem dengan sinyal
Dengan menggunakan

formulasi

penguatan

untuk grafik aliran sinyal diperoleh hasil sebagai berikut:MLKJIHGFEDCBA
C n (s )

C (s )

N (s)
R (s )

=

N (s)

0

Untuk harga penguatan
dapat disederhanakan
C (s )

=

N(s)

loop yang besar

(G]G2H]H2 (s)

I »1),

persamaan

menjadi :

_1_

HI(s)
R (s )

E (s )

C (s )

I

H s)

G am bar

I V .6 .

S is te m

lo o p

te r tu tu p

EDCBA
dengan

pengukuran

d esau

di atas

107

Oleh sebab itu efek desau pada keluarannya dapat ditulis UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
_

N (s)

C (s) - - -n

(IV-16) MLKJIHGFEDCBA

.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

H I(s )

Jadi untuk penampilan sistem-sistem yang optimum, pengukur sensor HI(s) harus
didisain maksimum, yang ekivalen dengan rasio maksimum antara sinyal/desau
dari sensomya.
Sensor umpan-balik harus memiliki variasi parameter yang rendah agar
sensitivitas maksimum ( S :

z

I) dicapai. Demikian pula rasio sinyalldesau

untuk sensomya harus tinggi. Biasanya hal tersebut mudah didisain dan dirakit
dengan menyiapkan komponen yang spesifik dan murah, karena elemen QPONMLKJIHGFEDCBA
um panbalik ini akan dipakai untuk operasi daya kecil.
Kesimpulan umum dari pemakaian umpan-balik

sebagaimana dijelaskan

di atas antara lain ialah sensitivitas sistem terjaga dari gangguan, respons transient
meningkat, dan sinyal gangguan pada sistem dapat diminimisir.
Berikut ini akan dikemukakan mengenai pemakaian umpan-balik

pada

sistem kendali temperatur sebagaimana diilustrasikan pada Gb.IV.7. Pada sistem
terse but diharapkan dihasilkan aliran cairan panas yang ajeg dengan temperatur
terkendali.
Temperatur cairan yang mengalir diatur secara automatis oleh sensor
umpan-balik

(sebut ia thermocouple) yang mana tegangan

keluaran yang

dihasilkan (et) ini harus dikurangkan dari tegangan kesalahan e, atau e
Besar tegangan kesalahan e ini akan mengatur arus elemen pemanas

i,

=

er

-

et.

(masukan

panas untuk cairan) melalui penyearah gelombang penuh berupa SCR.
Untuk mengurangi kompleksitas dari sistem tersebut, beberapa asumsi
penyederhanaan penting dapat ditulis sebagai berikut :
(i)

Jumlah cairan pada saluran masukan dan keluaran yang melalui tanki
adalah sarna, oleh karenanya tinggi permukaan cairan dalam tanki
selama operasi tetap konstan.

(ii)

Cairan dalam tanki terisolasi dengan baik, sehingga temperatur cairan
yang keluar melalui saluran keluaran dapat dinyatakan bertemperatur e .

108

(iii)

Isolasi disekitar dinding tanki dijamin baik, sehingga tidak dipengaruhi
suhu

luar (rugi temperatur

tersimpan
(iv)

= 0). Demikian juga tak ada suhu yang

di dalam dinding tanki.

Operasi dari rangkaian

SCR adalah linear, dalam hal ini ic = Kse dimana

Kg adalah penguatan rangkaian dalam satuan AlV.
Persamaan

kesetimbangan

antara cairan yang masuk dan yang keluar ini

adalah : Jumlah panas yang dihasilkan oleh e1emen pemanas
tersimpan

dalam

= jumlah panas yang

tankiQPONMLKJIHGFEDCBA
+ jumlah panas yang dipindahkan

oleh

cairan

yang

mengalir keluar.
Penyataan tersebut secara matematik dapat ditulis :UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
-8;)

iC 2 R = M C d 8 Q o O " C (8
dt

dimana

M

=

C

= Panas spesifik cairan

o

(lV-I 7)

Masa cairan dalam tanki

Kerapatan aliran

Q

o

B

i

Volume aliran cairan

= Temperatur cairan yang mengalir
= Tahanan elemen pemanas

R

Dengan

mensubtitusikan

harga pengurangnya,
Kg 2 (eo

2

semua

variabel

operasional

di atas, termasuk

maka persamaan (IV -17) dapat ditulis sebagai :

+ 2eo~e)

R

=

MC

+ QocrC (8 0

d ~ 8 /d t

-

8iO) + QocrC (~8- ~8i)

.....................

B= Bo+ AB

SCR

logtc
circuitry

(lV-I 8)

= -= -= -= -= -= -----

-

--

~

..•

Q
0

A.C
S u p p ly

e , = e ,O + /) ,e ,

(a)
G a m b a r .I V .7 S is t e m

MLKJIHGFEDCBA
+ Se,

e , = e rD

kendali

te m p e r a tu r

(a), dan

(b) EDCBA

D ia g r a m

b lo k

sistemnya

(b )

109

Pada

persamaan

diasumsikan

yang

ditulis

bahwa (L1e)2

;::;

di

atas

semua

harga

pengurangannya

telah

O. Adapun untuk operasi kondisi tunak dengan harga

= 0, akan diperoleh persamaan :

pengurang

K UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s 2 QPONMLKJIHGFEDCBA
e o 2 = Q 0 ( J C MLKJIHGFEDCBA
( B 0 - B iO) • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ••

(IV -19)

Dengan

(IV -19) dari

akan

didapat

daerah

operasi

persamaan

mengurangkan

persamaan

baru yang menyatakan

harga pengurangan

(IV -18),
disekitar

sistem sebagai;
2

K,

2

e o RL1e = MC (dL1 B /dt) + Q

Adapun kesalahan pengurangan

0

oC

(L 1 B -

L1 B

i) . . . . . . ..

(IV-20)

dinyatakan dengan :
(lV-21)

dimana
L1e,

= K, L1 B . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

(IV -22)

K / adalah konstanta dari sensor temperatur.
Dengan mencari tranformasi
(IV -22) serta menyusunnya
_

L 1 B i(s )

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

(IV-23)

L1E r (s) - L1E , (s) .. .. .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. . .. .. ..

(IV -24)

+
.S + 1

L1E (s)

=

(IV-20), (IV-21) dan

kembali, didapat :

K M (s )

L1 B (s) -

Laplace dari persamaan

L1E,(s)=K/

.S + 1

L1B (s)

(IV-25)

dimana

K -

2K2

s

eoR

d

-r _

an"---

Q oaC

M
Q o< J

Dari persamaan
diagram blok sistemnya

(IV-23), (IV-24) dan (IV-25), kita dapat menggambarkan
seperti Gb.IV.7.b, dimana fungsi alih untuk loop tertutup

terse but adalah :
G(s)

= --

K

Ts+ l

dan

L1B

i

(s )

adalah perubahan

yang dikategorikan

temperatur

yang terjadi pad a cairan yang mengalir

sebagai gangguan masukan sistem, yakni 1/( T s + 1).

110

Katakanlah
cairan

yang

~ 8 i menjadi nol, perubahan
pengganggu QPONMLKJIHGFEDCBA

sinyal

mengalir

disebabkan

oleh

suatu

pergantian

langkah

temperatur
yang

tidak

(~E) pada tegangan referensi, yaitu :UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

diinginkan

~ ()(t)=

s(M r J

( ..- + 0 0

K

is

S

s ..- + O

+ 1+ KK(

M K MLKJIHGFEDCBA
=

(untuk loop tertutup)

r

l+ K K

=

Dari persamaan
temperatur

(untuk loop terbuka; K ." 0)

M rK

di atas dengan

cairan yang disebabkan

mudah dapat diamati

oleh pergantian

bahwa

dengan faktor

perubahan

1 / (1 + KK

t)

untuk loop tertutup.
Demikian

halnya,

bila

referensi

= 0, pergantian langkah

misal ~er

perubahan temperatur

~ ()(t)

=

s

H'"

masukan

dapat

pada temperatur

( ~ 8 i)

dipertahankan

tetap,

cairan akan menyebabkan

keluaran, yaitu :

(~ e i J
S

s ..- + O

1
Ts +

1+

KK,

D..e
----"-, -

(loop tertutup)

l+ K K (
= ~

e

i

Jadi perubahan
oleh perubahan

(loop terbuka; K (
temperatur

temperatur

pada harga yang diinginkan

=

0)

cairan yang mengalir

keluar yang disebabkan

cairan yang masuk ke dalam tanki dapat dikurangi
dengan memilih penguatan

loop KK t yang cocok. Jika

ingin mengetahui

panas yang hilang pada dinding tanki, kita dapat menghitungnya

melalui

tambahan,

formula

persamaan

: A p (~8

(IV -20), dimana p adalah konstanta

luas permukaan
(£lee),

yaitu

tanki. Hasilnya

() e) pada

- ~

pemindahan

adalah merupakan

ruas

kanan

dari

panas dan A adalah

sinyal pengganggu

tambahan

yang disebabkan oleh perubahan temperatur bagian dalam dari sistem 8 e o.

5. Umpan-Balik Regeneratif.
Materi
umpan-balik

yang
tipe

didahulukan
degeneratif

dalam
atau

bab

negative.

ini ditekankan
Pada

pada

umpan-balik

penerapan
regeneratif,

1 1 1 ponmlkjihgfedcbaZYXW

keluaran diumpankan kembali dengan fungsi alih untuk umpan - balik tipe ini
adalah:MLKJIHGFEDCBA
C (s )

_

-

-

R (s )

G (s )

(IV-26)

1- G ( s ) H ( s )

Tanda negatif pada penyebut dari persamaan (IV -26) menyatakan ada
kemungkinan penyebut berubah harga menjadi nol, manakala keluarannya takberhingga akibat masukan yang terlalu besar (kondisi sistem tak stabil).
R (s )

E (s )

C (s )

C (s )

o~.~~~r-'~--o
H (s )

Gambar IV.S. Sistem kendali dengan umpan balik regeneratif.
Umpan-balik
penguatan

sesekali

digunakan

loop dari suatu sistem umpan-balik.

menunjukan
regeneratif

regeneratif

sebuah
pada

sistem

loop

bagian

umpan-balik

yang

dalamnya.

Grafik

untuk

Gambar

IV.9 berikut

menerapkan
aliran

memperbesar
ini

umpan-balik

sinyal

ini dapat

disederhanakan menjadi grafik loop tunggal, dengan penguatan loop sebesar :
- G (s )H (s )
I- G (s )
f

Jika

dipilih sedemikian hingga mendekati satu, maka penguatan

G f(s )

loopnya akan sangat tinggi dan fungsi alih loop tertutupnya dapat ditulis sebagai :
C (s )

G (s )

---

R (s )

1 - G f (s ) + G (s )H (s )

1
H (s )
G (s )I[I-G ;(s )]

R (s )

C (s )

R (s )

E (s )

t

C (s )

C (s )

-~
-H (s )

Gambar.IV.9. M enaikan penguatan loop dengan umpan-balik regeneratif.
Jadi untuk mendapatkan penguatan loop yang tinggi harus menerapkan
umpan-balik regeneratif pada bagian dalam sistem, hanya saja fungsi alih loop
tertutupnya menjadi kurang peka terhadap G(s).

112 EDCBA

SO AL

l.

-

SO AL

L A T IH A N

Sebuah pengatur tegangan sederhana (Gb.P.IV.I), pada terminal keluaran
generator

dipasang

sebuah potensiometer

untuk mendapatkan

tegangan

< 1). Tahanan potesiometer
umpan-balik KVo diman K adalah konstanta (K QPONMLKJIHGFEDCBA

cukup tinggi dengan maksud agar arus yang mengalir dapat diabaikan
sementara. Elemen penguat mempunyai gain 20V UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
N , penguatan generator
50V/amper medan, dan tegangan referensi Vr = 50 V.
Feedback

Generator

A m p lifie r

potentiometer

Sum ber

tegangan
o - r _ e fe _ r e _ n _ s i_ - I

~

v,
S

G a m b a r .S .I V .1 .

(a) Gambarkan diagram blok sistem tersebut manakala generator mencatu
arus beban dan nyatakan fungsi alih dari masing - masing bloknya.
(b) Sistem terse but dioperasikan pada loop tertutup. Tentukan harga dari K
manakal terminal generator tanpa beban

=

250 V. perubahan apa yang

terjadi pada terminal generator bila arus bebannya = 30 amper ? Berapa
tegangan referensi harus terpasang agar tegangan terminal generator
kembali = 250 V?
(c) Sistem terse but dioperasikan pada loop terbuka. Tentukan tegangan
referensi yang diperlukan guna mendapatkan tegangan tanpa beban 250 V.
perubahan apa yang akan terjadi pada terminal tegangan jika arus
bebannya 30 amper ?
(d) Bandingkan

berikan

perubahan tegangan term inal yang terjadi pada (b) dan (c)

komentar

mengenai

efek

umpan-balik

dalam

mengcouter

perubahan tegangan terminal yang disebabkan oleh aliran arus beban.
2. Diagram blok dari sistem pengendali posisi seperti ditunjukan pada Gb.S.lV2,
tentukan sensitifitas fungsi alih (T) untuk loop tertutup dengan memperhatikan

113

faktor

G dan H. Jalur

umpan-balik

dan jalur

fungsi

alih masing-masing

O J QPONMLKJIHGFEDCBA
= 1 rad/detik.
memberlakukan MLKJIHGFEDCBA

R (s )

G = _ I0 _

C(sEDCBA
UTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

s (s + l)

G am bar

3.

Operasi

S.IV.2.

sebuah

Gb.S.IV.3.

sistem

Variabel

S.IV.3.

G am bar

servo

grafik

aliran

T menyatakan

torsi

sinyalnya

dan

dinyatakan

E menyatakan

seperti

kesalahan

.

Tentukan:
(a) Seluruh sistem yang transmisi yang tergambar bila

KJ

1 dan K2

=

=

K3

=

5
(b) Sensitivitas
4.

Kumparan

sistem bila terjadi perubahan pada KJ untuk

medan sebuah servo motor de dieksitasi

de) dengan penguatan KA
H dengan

tahanan

Masukan

90 (lihat Gb.S.IV.4).

=

50 ohm. Hitunglah

amplifier

diperoleh

tegangan

masukan

waktu

dan keluaran

arus medannya.

Tentukan

nilai konstanta

O.
(ampilfier

kumparannya

kumparan

umpan-balik

membandingkan

=

seeara terpisah

Induktansi

tetapan

dari

OJ

=

2

medannya.

negatife

setelah

yang proposional

terhadap

umpan-balik

K gun a mengurangi

tetapan waktu kumparan medan menjadi 4 milidetik.
5.

Gambar

S.IV.5

menunjukan

sistem

pengatur

aliran bahan bakar (Qo) yang dialirkan
jumlah

aliran

bahan

dari dalam tanki terukur,

aliran yang masuk (Q) ke dalam tanki bertambah

jika bahan bakar yang keluar dari tanki terjadi perbedaan
(Q). Pada kondisi tunak Qo
tahanan

alirannya

kondisi

tunak

Q, tentukan

Bandingkan

sensitivitas

pakai maupun
kondisi tadi.

lah fungsi

alih

fungsi alih tersebut

tanpa uman-balik.

Bandingkan

Volume

sedangkan

sebesar K (Q-Qo),
dari yang ditetapkan

= Q dengan tinggi pennukaan

= R. Untuk penyimpangan

dengan

bakar.

dalam tanki

= C

aliran yang kecil dari

loop tertutup
bila terjadi

sistem
perubahan

pula tetapan

waktu

tersebut.
R baik
dari dua

114

R

ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

KR

----EDCBA
-----

Gambar S.IV.4.

Gambar S.IV.5.