menu yang halal dan thoyib2

(1)

MENU YANG HALAL DAN THOYIB Disampaikan pada pengajian jama’ah Langgar Mafaza Kotagede

Tanggal 22 Februari 2015 Siti Hamidah

Dosen pada Jurusan PTBB Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENGANTAR

Makan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Namun kebutuhan ini tidak dapat diartikan sebagai pemenuhan rasa lapar atau sekedar memenuhi rasa kenyang. Karenanya makan harus memiliki nilai prioritas sebagai upaya investasi kesehatan. Apa yang dimakan saat ini akan memberi manfaat kesehatan pada beberapa tahun kemudian. Dengan kata lain makanan yang dikonsumsi harus dapat memberi nilai kebaikan bagi tubuh.

Kasus penyakit degeneratif menunjukkan tren naik terutama pada usia produktif. Penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi sebagai pemicu penyakit jantung koroner, dan stroke telah melanda pada usia yang sangat muda. Walaupun jumlahnya belum terdata secara baik namun ini menjadi tanda bahwa ada kecenderungan pada generasi muda mengkonsumsi makan bukan untuk memenuhi kebutuhan namun untuk memenuhi unsur yang lain, seperti: gengsi, rekreasi ataupun memenuhi unsur kepuasan. Terjadi pergeseran pola makan sehat ke arah pola makan berdasar keinginan, sehingga jaminan keragaman dan keseimbangan makan menjadi terganggu. Walaupun disadari bahwa ada beberapa faktor pemicu penyakit degenartif pada remaja, seperti kurangnya aktivitas fisik, istirahat, merokok, stres, namun pola konsumsi pangan tetap menjadi hal yang utama dalam memunculkanpenyakit degeratif.

Data dari WHO 2011, kematian akibat penyakit tidak menular sekira 60% dari seluruh penyebab kematian di negara-negara berkembang. Di Indonesia, data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) terakhir menyebutkan, 60% kematian diakibatkan oleh penyakit degeneratif, dengan tiga urutan penyakit tertinggi, yaitu stroke (26.9%), darah tinggi (12,3%), dan diabetes (10.2%). (http://lifestyle.okezone.com/read /2012 /09/ 14/482 / 689776/penyakit-degeneratif-rentan-dialami-masyarakat-kota diakses 20 Desember 2014).


(2)

Keadaan ini menunjukkan perlunya upaya pendidikan gizi bagi masyarakat agar kesalahan pola makan ini tidak berkelanjutan. Negara akan rugi manakala sebagian dari penduduknya menderita gangguan kesehatan yang bisa memicu pada rendahnya produktifitas.

Bila dicermati lebih jauh keadaan ini adalah akibat dari pola asuh pangan orang tua yang keliru. Orang tua tidak memiliki pandangan yang benar dalam memberi makan anak-anaknya. Mereka lebih mengutamakan makan asal kenyang, makan yang disenangi, tidak beragam, dan tidak sehat. Sebagian besar menu yang disajikan kepada anggota keluarga terutama pada anak-anaknya dengan kombinasi karbohidrat dan protein hewani, sedikit sayur dan buah. Seperti nasi dengan aneka ayam, antara lain: ayam goreng, ayam panggang, ayam goreng kremes. ayam penyet dan yang lain. Nasi dengan telur ceplok, telur dadar, telur disayur. Nasi dengan lele goreng, lele mangut, ikan goreng, ikan bakar dan yang lain. Keadaan ini jelas akan merugikan bagi kesehatan anak. Hampir setiap hari ketemu menu dengan ayam, dan bila kombinasi hidangan yang monoton ini diberikan selama bertahun-tahun maka jelas akan memberi dampak yang merugikan ketika dewasa.

Departemen Kesehatan mengenalkan PUGS atau pedoman umum gizi seimbang yang dituangkan dalam 13 Pesan gizi seimbang: 1) makanlah aneka ragam makanan setiap hari, 2) makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan kalori, 3) makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi, 4) batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi, 5) gunakan garam beryodium, 6) makanlah makanan suuber zat besi, 7) berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan, 8) biasakan makan pagi, 9) minum air bersih aman dan cukup jumlahnya, 10) lakukan kegiatan fisik dan olah raga teratur, 11) hindari minuman beralkohol. 12) makanlah makanan yang aman, 13) bacalah label pada makanan yang dikemas. Pedoman ini dibuat untuk memberi tuntunan pada masyarakat Indonesia untuk meraih derajat kesehatan yang baik. Pedoman ini sudah dikenalkan sejak lama sehingga keluarga-keluarga di Indonesia dapat menggunakannya secara benar ketika menyediakan makanan keluarga. Dampak makan terhadap kesehatan yang buruk dapat dihindari karena


(3)

keluarga dapat menyediakan aneka makanan yang halal dan thoyib. Seperti apa susunan hidangan yang memenuhi unsur keseimbangan, keragaman, halal dan thoyib? Berikut ini akan diuraikan sebagai berikut:

KONSEP MENU

Menu adalah susunan hidangan untuk satu kali makan. Dikenal menu makan pagi, makan siang ataupun makan malam. Demikian juga menu pesta, menu selamatan, atau yang dikenal menu untuk kesempatank husus. Susunan hidangan ini merupakan cerminan dari kebiasaan makan ataupun pola makan penduduk yang dipengaruhi oleh pengetahuan gizi, sikap dan ketersediaan makanan setempat. Berdasarkan variasi ketiga hal tersebut maka akan memunculkan ragam keadaan menu.

1. Pengetahuan gizi

Pengetahuan gizi memberi gambaran penguasaan tentang:

a. Macam dan fungsi zat gizi: a) Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi aktivitas tubuh baik aktivitas luar seperti berjalan, naik sepeda, berdiri saat memasak. Juga aktivitas dalam seperti gerak usus, gerak jantung, gerak darah. b) Protein berfungsi untuk membangun dan memelihara sel tubuh dan mengatur segala aktivitas tubuh, serta untuk energi, c) Vitamin dan mineral: berfungsi untuk memelihara tubuh. d) Air berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh, serta fungsi lainnya.

b. Sumber zat gizi, dikenal sumber karbohidrat yang berasal dari alam terutama tumbuh-tumbuhan, seperti kelompok padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan. Makanan jadi seperti mie, aneka roti. Ini terlihat di bawah ini

Gambar Aneka sumber karbohodrat


(4)

Sumber protein ada 2: protein nabati dan hewani. Protein nabati seperti kedelai, tempe, tahu, kecap. Protein hewani: telur, ikan, daging, udang dan yang lain. Seperti tersaji dalam gambar dibawah ini

Gambar: aneka sumber protein nabati

http://www.kolombloggratis.org/2013/10/sumber-protein-tinggi-pada-makanan.html

Gambar aneka sumber protein hewani https://zuraida99.wordpress.com/

Sumber lemak: ada dua sumber lemak yaitu lemak nabati meliputi: apokat, kelapa, buah kenari, kacang-kacangan, minyak, mentega. Lemak hewani: udang, kerang, telur, minyak ikan, daging, ikan, telur, susu.

Sumber vitamin dan mineral sebagian besar dari sayuran dan buah-buahan, serta sumber hewani dan nabati, seperti terlihat gambar dibawah ini:


(5)

Gambar: aneka sumber vitamin dan mineral

https://atpj.wordpress.com/2013/07/15/apa-vitamin-itu-dan-ada-berapa-macam-vitamin/

Air, berasal dari air bersih yang khusus untuk minum. Berupa air sumur, PAM ataupun air mineral.

Pengenalan ragam bahan ini akan membantu keluarga dalam menciptakan menu yang tidak monoton.

c. Kebutuhan zat gizi dilihat dari: umur, jenis kelamin, pekerjaan, keadaan khusus seperti: ibu mengandung, menyusui, sakit, berpantang. Agar dapat menyediakan menu secara tepat maka dapat menggunakan angka kecukupan zat gizi.

2. Sikap

Sikap mencerminkan kecenderungan berperilaku yang menguntungkan atau merugikan tubuh terutama saat memilih dan mengkonsumsi makanan.Sikap ini kadang tidak sejalan dengan pengetahuan yang dimiliki individu. Bisa saja seseorang memiliki pengetahuan yang memadai tentang menu diabet namun memiliki sikap negatif untuk mentaati maka sudah dapat dipredeksi bahwa orang tersebut tetap akan memilih makanan pantangan.


(6)

3. Ketersediaan pangan setempat

Ketersediaan pangan setempat akan mempengaruhi penggunaan ragam dan jenis pangan yang dikonsumsi. Perbedaan ini dapat dilihat pada kota, desa, pantai, pegunungan. Demikian juga kota besar seperti Jakarta akan berbeda dengan kota Yogyakarta. Jakarta termasuk kota besar yang menerima ragam dan jenis pangan dari mana saja termasuk makanan impor, pabrikan yang sangat variatif.

Bila dilihat keterkaitannya ketiga hal tersebut saling berhubungan.

Gambar.

Hubungan antara faktor yang mempengaruhi menu dan pilihan menu

PERSYARATAN MENU

Menu yang baik memperhatikan beberapa hal:

1. menggunakan bahan yang bervariasi. Ini penting untuk menghindari penggunaan bahan yang monoton apalagi bila menu yang dibuat untuk satu minggu.

2. menggunakan variasi rasa, warna, teknik olah sehingga ketika makanan itu disajikan akan tampil cantik dan menarik. Ada yang pedas, gurih; ada yang berwarna putih, merah, hijau, coklat; ada yang digoreng, direbus, dioseng, dibakar.

3. memperhatikan siapa yang makan: dibedakan makan untuk anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, keadaan sakit atau berpantang. Juga latar belakang budaya dan sosial.

Pengetahuan Gizi

Sikap Terhadap Pangan

Ketersediaan Pangan Setempat

Ragam dan Jenis Pangan yang Dikonsumsi


(7)

4. memperhatikan kemampuan yang mengolah, atau kompetensinya. Jangan mengolah makanan yang belum dikuasi agar tidak sia-sia. Artinya hasil makanan jelek dan hanya dibuang, apalagi memasak dalam jumlah banyak. 5. memperhatikan kemilikan alat memasak. Bagaimanapun memasak

membutuhkan alat terutama yang khusus. Membuat roti dan cake, membutuhkan oven, demikian saat membuat ayam bakar membutuhkan pemanggangan.

MENU YANG HALAL

Islam mengajarkan makan yang halal baik halal bahannya juga halal cara perolehannya. Juga diajarkan makanlah makanan yang baik agar memberi manfaat bagi kesehatan manusia.

Al Quran telah memberi penjelasan tentang kedua hal tersebut:

1. Al Baqarah ayat 168 :“Hai manusia, makanlah apa-apa yang ada dibumi yang halal, lagi baik dan janganlah kamu ikut langkah-langkah syaitan. Sungguh

syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

2. Al Maaidah, ayat 88: makanlah makanan yang halal lagi baik dari rezeki yang dikaruniakan Allah kepadamu dan takutlah kepada Allah yang kamu telah beriman kepadaNya.

3. Al Baqarah ayat 172: Hai orang-orang yang beriman, makanlah mana yang lebih baik diantara yang kami berikan kepadamu, dan berterima kasihlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepadaNya.

4. An Nahl, ayat 114: maka makanlah rezeki yang dianugerahkan Allah kepadamu, rezeki yang halal dan baik, dan berterima kasihlah atas nikmat Allah jika kamu hanya kepadaNya menyembah.

Makanan haram sudah ditetapkan oleh Allah, tertuang sebagai kaidah-kaidah agama yang harus ditaati umatNya. Dalam surat Al Baqarah ayat 173: hanya yang diharamkan atas kamu, ialah bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah (melainkan dengan nama berhala). Tetapi barang siapa yang terpaksa (memakannya), sedang ia tidak aniaya dan tidak pula


(8)

melampaui batas, maka tidak ada dosa terhadapnya. Sungguh Allah Pengampun lagi Penyayang.

Al Maaidah, ayat 3: diharamkan atas kamu (makanan) bangkai, darah, daging babi,dan hewan disembelih bukan dengan nama Allah dan hewan yang mati karena tercekik, karena terpukul, karena jatuh, karena ditanduk binatang lain, dan hewan yang dimakan binatang buas, dan lagi hewan yang dsembelih atas nama berhala dan (diharamkan pula) bertenung dengan undian panah, yang demikian itu adalah fasik.

An Nahl, ayat 15, Hanya Dia (Allah) mengharamkan atas kamu makan mayat, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah.

Jadi jelas makanan yang haram harus dihindari, karena disamping dilarang agama juga tidak memberi kebaikan sedikitpun pada manusia. Ini meliputi: bangkai atau mayat, darah, daging babi dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah. Larangan berkaitan dengan kesehatan manusia, 1) bangkai akan terurai menjadi racun yang berbahaya bagi manusia, contoh protein akan terurai secara berkelanjutan menjadi ikatan-ikatan amina yang bersifat toksit 2) darah yang mengalir secara jelas disebutkan dalam Al-Quran, darah mengandung banyak bibit penyakit seperti virus, hepatitis B dan yang laun, 3) daging babi, karena ada cancing pita, demikian juga kehidupan babi yang tidak bersih. 4) hewan yang disembelih tidak atas nama Allah berarti atas nama berhala, ini jelas musrik.

Makanan yang halal juga disebutkan dalam Al-Quran:

Al Maaidah ayat 1, Hai orang-orang yang beriman, tepatilah segala janjimu. Telah dihalalkan bagimu (makanan) hewan ternak (unta, sapi, kerbau, dan kambing ), kecuali barang yang dibacakan kepadamu, tiada dihalakan memburu binatang, sedang kamu tengah ihrom (mengerjakan haji). Sesungguhnya Allah menetapkan apa-apa yang dikehendaki

Al Maaidah ayat 4, Mereka bertanya kepada engkau (ya Muhammad), apakah (makanan) yang diharamkan bagi mereka? Katakanlah: dihalalkan bagimu makanan yang baik-baik dan buruan binatang (anjing) pemburu yang terpelajar, yang kamu lepaskan (untuk memburunya), sedang kamu telah


(9)

mengajarinya daripada ajaran yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka kamu makanlah hewan yang ditangkap anjing itu dan sebutkanlah nama Allah ketika melepaskannya dan takutlah kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat lekas menghisabnya.

Al Maaidah, ayat 96. Dihalalkan bagimu buruan laut dan makanannya (ikan) sebagai kesenangan bagimu dan bagi orang-orang yang berjalan. Diharamkan atas kamu buruan darat, selama kamu menjalankan ihram (menjalankan haji). Takutlah kepada Allah yang kamu dikumpulkan kepadaNya.

An Nahl, ayat 69, kemudian makanlah bermacam-macam buah-buahan dan laluilah jalan Tuhanmua dengan mudah. Keluar dari dalam perutnya minuman (madu) yang berlainan warnanya, untuk menyembuhkan (penyakit) manusia. Sesungguhnya demikian itu menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi kamu yang memikirkannya.

MAKANAN YANG THOYIB

Makanan thoyib adalah makanan yang memberi manfaat bagi tubuh secara maksimal. Berikut ini gambar membuat kombinasi untuk mendapatkan menu seimbang halal dan thoyib

Gambar: Gizi seimbang


(10)

Daftar Pustaka

___________Al-Qur’an. dan Tarjamahanya.. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Marieska Harya Virdhani (2012) Penyakit Degeneratif Rentan Dialami Masyarakat Kota Jum'at, 14 September 2012 - 11:19 wib,. Diakses dari

(http://lifestyle.okezone.com/read /2012 /09/ 14/482 / 689776/penyakit-degeneratif-rentan-dialami-masyarakat-kota. Tanggal 24 Desember 2014


(1)

Gambar: aneka sumber vitamin dan mineral

https://atpj.wordpress.com/2013/07/15/apa-vitamin-itu-dan-ada-berapa-macam-vitamin/

Air, berasal dari air bersih yang khusus untuk minum. Berupa air sumur, PAM ataupun air mineral.

Pengenalan ragam bahan ini akan membantu keluarga dalam menciptakan menu yang tidak monoton.

c. Kebutuhan zat gizi dilihat dari: umur, jenis kelamin, pekerjaan, keadaan khusus seperti: ibu mengandung, menyusui, sakit, berpantang. Agar dapat menyediakan menu secara tepat maka dapat menggunakan angka kecukupan zat gizi.

2. Sikap

Sikap mencerminkan kecenderungan berperilaku yang menguntungkan atau merugikan tubuh terutama saat memilih dan mengkonsumsi makanan.Sikap ini kadang tidak sejalan dengan pengetahuan yang dimiliki individu. Bisa saja seseorang memiliki pengetahuan yang memadai tentang menu diabet namun memiliki sikap negatif untuk mentaati maka sudah dapat dipredeksi bahwa orang tersebut tetap akan memilih makanan pantangan.


(2)

3. Ketersediaan pangan setempat

Ketersediaan pangan setempat akan mempengaruhi penggunaan ragam dan jenis pangan yang dikonsumsi. Perbedaan ini dapat dilihat pada kota, desa, pantai, pegunungan. Demikian juga kota besar seperti Jakarta akan berbeda dengan kota Yogyakarta. Jakarta termasuk kota besar yang menerima ragam dan jenis pangan dari mana saja termasuk makanan impor, pabrikan yang sangat variatif.

Bila dilihat keterkaitannya ketiga hal tersebut saling berhubungan.

Gambar.

Hubungan antara faktor yang mempengaruhi menu dan pilihan menu

PERSYARATAN MENU

Menu yang baik memperhatikan beberapa hal:

1. menggunakan bahan yang bervariasi. Ini penting untuk menghindari penggunaan bahan yang monoton apalagi bila menu yang dibuat untuk satu minggu.

2. menggunakan variasi rasa, warna, teknik olah sehingga ketika makanan itu disajikan akan tampil cantik dan menarik. Ada yang pedas, gurih; ada yang berwarna putih, merah, hijau, coklat; ada yang digoreng, direbus, dioseng, dibakar.

3. memperhatikan siapa yang makan: dibedakan makan untuk anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, keadaan sakit atau berpantang. Juga latar belakang budaya dan sosial.

Pengetahuan Gizi

Sikap Terhadap Pangan

Ketersediaan Pangan Setempat

Ragam dan Jenis Pangan yang Dikonsumsi


(3)

4. memperhatikan kemampuan yang mengolah, atau kompetensinya. Jangan mengolah makanan yang belum dikuasi agar tidak sia-sia. Artinya hasil makanan jelek dan hanya dibuang, apalagi memasak dalam jumlah banyak. 5. memperhatikan kemilikan alat memasak. Bagaimanapun memasak

membutuhkan alat terutama yang khusus. Membuat roti dan cake, membutuhkan oven, demikian saat membuat ayam bakar membutuhkan pemanggangan.

MENU YANG HALAL

Islam mengajarkan makan yang halal baik halal bahannya juga halal cara perolehannya. Juga diajarkan makanlah makanan yang baik agar memberi manfaat bagi kesehatan manusia.

Al Quran telah memberi penjelasan tentang kedua hal tersebut:

1. Al Baqarah ayat 168 :“Hai manusia, makanlah apa-apa yang ada dibumi yang halal, lagi baik dan janganlah kamu ikut langkah-langkah syaitan. Sungguh

syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

2. Al Maaidah, ayat 88: makanlah makanan yang halal lagi baik dari rezeki yang dikaruniakan Allah kepadamu dan takutlah kepada Allah yang kamu telah beriman kepadaNya.

3. Al Baqarah ayat 172: Hai orang-orang yang beriman, makanlah mana yang lebih baik diantara yang kami berikan kepadamu, dan berterima kasihlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepadaNya.

4. An Nahl, ayat 114: maka makanlah rezeki yang dianugerahkan Allah kepadamu, rezeki yang halal dan baik, dan berterima kasihlah atas nikmat Allah jika kamu hanya kepadaNya menyembah.

Makanan haram sudah ditetapkan oleh Allah, tertuang sebagai kaidah-kaidah agama yang harus ditaati umatNya. Dalam surat Al Baqarah ayat 173: hanya yang diharamkan atas kamu, ialah bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah (melainkan dengan nama berhala). Tetapi


(4)

melampaui batas, maka tidak ada dosa terhadapnya. Sungguh Allah Pengampun lagi Penyayang.

Al Maaidah, ayat 3: diharamkan atas kamu (makanan) bangkai, darah, daging babi,dan hewan disembelih bukan dengan nama Allah dan hewan yang mati karena tercekik, karena terpukul, karena jatuh, karena ditanduk binatang lain, dan hewan yang dimakan binatang buas, dan lagi hewan yang dsembelih atas nama berhala dan (diharamkan pula) bertenung dengan undian panah, yang demikian itu adalah fasik.

An Nahl, ayat 15, Hanya Dia (Allah) mengharamkan atas kamu makan mayat, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah.

Jadi jelas makanan yang haram harus dihindari, karena disamping dilarang agama juga tidak memberi kebaikan sedikitpun pada manusia. Ini meliputi: bangkai atau mayat, darah, daging babi dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah. Larangan berkaitan dengan kesehatan manusia, 1) bangkai akan terurai menjadi racun yang berbahaya bagi manusia, contoh protein akan terurai secara berkelanjutan menjadi ikatan-ikatan amina yang bersifat toksit 2) darah yang mengalir secara jelas disebutkan dalam Al-Quran, darah mengandung banyak bibit penyakit seperti virus, hepatitis B dan yang laun, 3) daging babi, karena ada cancing pita, demikian juga kehidupan babi yang tidak bersih. 4) hewan yang disembelih tidak atas nama Allah berarti atas nama berhala, ini jelas musrik.

Makanan yang halal juga disebutkan dalam Al-Quran:

Al Maaidah ayat 1, Hai orang-orang yang beriman, tepatilah segala janjimu. Telah dihalalkan bagimu (makanan) hewan ternak (unta, sapi, kerbau, dan kambing ), kecuali barang yang dibacakan kepadamu, tiada dihalakan memburu binatang, sedang kamu tengah ihrom (mengerjakan haji). Sesungguhnya Allah menetapkan apa-apa yang dikehendaki

Al Maaidah ayat 4, Mereka bertanya kepada engkau (ya Muhammad), apakah (makanan) yang diharamkan bagi mereka? Katakanlah: dihalalkan bagimu makanan yang baik-baik dan buruan binatang (anjing) pemburu yang terpelajar, yang kamu lepaskan (untuk memburunya), sedang kamu telah


(5)

mengajarinya daripada ajaran yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka kamu makanlah hewan yang ditangkap anjing itu dan sebutkanlah nama Allah ketika melepaskannya dan takutlah kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat lekas menghisabnya.

Al Maaidah, ayat 96. Dihalalkan bagimu buruan laut dan makanannya (ikan) sebagai kesenangan bagimu dan bagi orang-orang yang berjalan. Diharamkan atas kamu buruan darat, selama kamu menjalankan ihram (menjalankan haji). Takutlah kepada Allah yang kamu dikumpulkan kepadaNya.

An Nahl, ayat 69, kemudian makanlah bermacam-macam buah-buahan dan laluilah jalan Tuhanmua dengan mudah. Keluar dari dalam perutnya minuman (madu) yang berlainan warnanya, untuk menyembuhkan (penyakit) manusia. Sesungguhnya demikian itu menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi kamu yang memikirkannya.

MAKANAN YANG THOYIB

Makanan thoyib adalah makanan yang memberi manfaat bagi tubuh secara maksimal. Berikut ini gambar membuat kombinasi untuk mendapatkan menu seimbang halal dan thoyib


(6)

Daftar Pustaka

___________Al-Qur’an. dan Tarjamahanya.. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Marieska Harya Virdhani (2012) Penyakit Degeneratif Rentan Dialami Masyarakat Kota Jum'at, 14 September 2012 - 11:19 wib,. Diakses dari

(http://lifestyle.okezone.com/read /2012 /09/ 14/482 / 689776/penyakit-degeneratif-rentan-dialami-masyarakat-kota. Tanggal 24 Desember 2014