booklet sleman 2016 fix
DAFTAR ISI
Batik
Bambu
Genteng
Tenun
Salak
Kopi
Blangkon
Mendong
Belut
Jamur
Kuningan
Bordir
Pasir Semen
Keris
Beras
Sayur
Fiber
Kayu
Mina Padi
Kulit Ikan Pari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Seperti halnya batik dari berbagai
daerah lainnya di Indonesia yang
memiliki kharakteristik tersendiri,
batik khas Sleman juga memiliki
karakteristik yang dapat dilihat dari
motif desainnya, yang terinspirasi
dari keberagaman ora, fauna dan
kondisi geogras di Kabupaten
Sleman.
Motif Sinom Parijotho menjadi ciri
khas batik dari Kabupaten Sleman.
Motif dari Batik Sinom Parijotho
terinspirasi dari tanaman parijotho
yang merupakan tanaman dedaunan
yang banyak tumbuh di kawasan
Gunung Merapi. Pada
perkembangannya motif sinom
parijoto kemudian dipadukan dengan
motif khas Sleman lainnya seperti
motif semarak salak yang berupa
gambar daun dan buah salak namun
kecil, motif salak dengan gambar
salak besar, motif gajah, atau
dikombinasikan dengan motif klasik
seperti parang, anggrek dan sebagainya.
Sentra batik khas Sleman berada di
Dusun Plalangan Desa Pandowoharjo
Kecamatan Sleman ; Dusun Mantaran
Desa Trimulyo Kecamatan Sleman;
Dusun Jatimas Desa Balecatur
Kecamatan Gamping; Desa Trihanggo
Kecamatan Gamping; Desa Margokaton
Kecamatan Seyegan; Kecamatan Berbah,
serta Kecamatan Prambanan.
Jika para penggemar batik ingin memiliki
batik khas Sleman yang terjamin
kualitasnya dapat berkunjung langsung ke
sentra-sentra batik khas Sleman tersebut,
atau showroom Dinas Perindustian,
Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman.
Sementara bagi para penggemar batik
yang belum memiliki kesempatan
berkunjung langsung ke Sleman bisa
mengakses situs online sleman-mall.com.
Dusun Brajan yang berada di Kecamatan
Minggir menjadi Desa Wisata Budaya dan
Sentra Kerajinan Bambu di Yogyakarta.
Hingga saat ini ada sekitar 110 jenis
kerajinan bambu yang dihasilkan dari
pengrajin di Dusun Brajan. Tidak hanya
dipasarkan secara lokal, kerajinan bambu
dari Desa Wisata Brajan ini pun sudah
merambah pasar internasional. Sebagai
desa wisata, Dusun Brajan pun
menawarkan berbagai paket kunjungan
wisata. Sebut saja fasilitas home stay,
paket atraksi seni budaya dan tak
ketinggalan paket belajar kerajinan
bambu.
Selain di Dusun Brajan, salah satu sentra
kerajinan bambu juga ada di Dusun
Sendari Kecamatan Mlati. Produk
kerajinan yang dihasilkan antara lain
mebel, handicraft, perabot rumah tangga,
dan berbagai macam souvenir dari
bambu. Para pengrajin di daerah ini pun
tidak hanya melayani permintaan pasar
domestik. Permintaan dari pasar Eropa
seperti Spanyol, Belanda, Belgia, juga
Negara-negara lain sudah terbiasa dilayani
para pengrajin bambu di Sendari.
2
SENTRA INDUSTRI
BAMBU
SENTRA INDUSTRI
SENTRA INDUSTRI
Tanaman kopi di lereng Merapi Sleman
sudah ada sejak zaman kolonial, sekitar
1930-an. Jenis Robusta, yang kebutuhan
geogra optimalnya hanya di ketinggian
400 hingga 800 mdpl, lantas jadi pilihan.
Meski biji-bijinya belum sebesar lahiran
daerah penghasil lain, Robusta di Merapi
ternyata tumbuh menjanjikan. Kopi
pekat dengan asam lebih rendah di
cangkir memang terlihat cemerlang dan
asli.
Bubuk Kopi Merapi kini mulai dijual
dalam kemasan dengan merek terdaftar
dan pesanan mulai datang berkali-kali
berbagai hotel, kafe espresso ternama,
dan penyedia jasa wisata
Kopi Merapi yang produksi koperasi
petani ini telah diganjar Standar
Nasional Indonesia (SNI) Award.
Bagi Anda pecinta kopi cobalah datang
ke kaki gunung Merapi. Selain
merasakan kenikmatan secangkir kopi
jenis Robusta atau Arabika, Anda bisa
menyaksikan keindahan alam di lereng
gunung api paling aktif di dunia itu.
SENTRA INDUSTRI
Di dusun Beji, Sidoarum, Godean,
Sleman terdapat puluhan warga
yang membuat kerajinan blangkon
yang cukup terkenal yang
produknya dikirim ke luar negeri.
Blangkon dikenakan sebagai
penutup kepala dan dipasangkan
dengan pakaian tradisional. Untuk
Yogyakarta, blangkon memilik ciri
khas mondholan di bagian
belakangnya. Kampung Beji di
Sleman ini dikenal sebagai sentra
pembuatan blangkon khas
Yogyakarta. Banyak kalangan yang
memesan untuk dibuatkan
blangkon di tempat ini mulai dari
Keraton, artis, politisi hingga
konsumen dari luar negeri.
Tercatat ada beberapa pembeli
yang memesan untuk dibawa ke
Korea, Jepang, ada yang ke
Suriname. Ke luar Jawa seperti
Kalimantan juga ada.
Warga dusun Beji mulai membuka
usaha blangkon tahun 1980 dan
keterampilan membuat blangkon
merupakan turun temurun dari
keluarga. Membuat blangkon
membutuhkan kesabaran dan
ketelatenan. Jika hati tidak tenang,
pikiran stress, sulit untuk bisa
membuat blangkon.
Harga jualnya macam-macam,
yang paling tinggi Rp 250 ribu,
paling murah Rp 50 ribu.
Bahannya bervariasi mulai batik
Bagi sebagian orang, mendong memang tak begitu familiar. Berasal
dari tanaman yang memiliki nama latin Fimbristylis Umbellaris.
Setelah dikeringkan, daun tanaman ini mampu diolah menjadi
kerajinan bernilai ekonomi tinggi.
Sudah puluhan tahun wilayah Plembon, Sendangsari Minggir,
Sleman dikenal sebagai sentra penghasil tikar berbahan mendong.
Seiring perkembangan teknologi, warga menyulap tikar mendong
menjadi aneka produk. Siapa sangka, produk karya petani usia
lanjut ini mampu menembus pasar internasional.
Plembon menjadi sentra mendong tak lepas banyaknya bahan
baku yang tersedia. Semula, mendong hanya dibuang begitu saja
oleh petani. Atau untuk pakan ternak. Namun,
setelah warga tahu manfaat ekonomi
mendong, bahan itupun disiapkan secara
khusus. Sebagian petak sawah sengaja
disiapkan untuk menanam mendong.
Awalnya memang hanya tikar tradisional yang
diproduksi. Menjelang 2009 barulah muncul
inovasi ragam produk. Dari sekadar cobacoba, kini tercipta beberapa produk
unggulan yang diproduksi hingga saat ini
seperti dompet, tas, dan sarung bantal
kursi.
Berlibur ke Yogyakarta kurang komplet
andaikan tidak mencicipi renyahnya
keripik belut, makanan khas Kabupaten
Sleman, yang dapat diperoleh di sentra
belut Jl. Godean Km. 10. Tidak kurang
dari lima puluh pedagang menjual
keripik dan olahan belut yang jadi ikon
Kecamatan Godean ini. Usaha
pemrosesan keripik belut di Godean
sudah berjalan dari 1992.
kawasan Tugu Jogja, tempat ini
sangat recommended untuk
dikunjungi, apalagi jika Anda atau
kerabat dekat penggemar berat
kuliner menarik yang satu ini.
Harga belut goreng di kawasan ini
dibanderol dengan harga mulai dari
Rp 70.000, hingga Rp 100.000
setiap kilogramnya, tergantung
ukuran belut dan ada tidaknya serta
tebal tipisnya lapisan tepung pada
Terletak di wilayah barat Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, belut goreng. Camilan yang satu ini
tak sulit menemukan lokasi sentra belut juga sangat cocok dijadikan buah
tangan ketika sedang berlibur di
ini. Jika Anda sudah berada di Tugu
Jogja. Olahan belut yang dapat
Jogja, ambilah rute jalan ke arah barat
ditemukan di pusat kuliner itu
hingga menemukan jajaran penjual
termasuk keripik belut, dendeng
belut yang disimpan dalam gerobak
belut, abon belut, sambel belut
kaca. Jika Anda telah melihat
kemasan dan lain sebagainya.
pemandangan ini segera cicipi saja
kelezatannya. Terletak 10 kilometer dari
Dusun Joho, Condongcatur,
Depok Sleman, adalah sentra
produksi topi, emblem bordir,
jaket dan kaos serta tas. Adalah
Bapak Jupriyono yang merupakan
dukuh Joho yang memulai
produksi topi di tahun 1975-an.
Produksi topi semula hanyalah
sebatas perorangan, namun lama
kelamaan berkembang menjadi
sebuah produksi massal. Tenaga
kerja yang direkrut adalah dari
lingkungan keluarga. Hingga saat
ini terdapat sekitar 30 pengrajin
topi dan bordir dengan 2
kelompok yaitu Bordir Mandiri
dan Bordir Koprinka. Sementara
untuk pemasaran produk Joho ini,
selama ini warga Joho
memperoleh order yang berskala
nasional, bahkan Papua pun
pernah memesan produk dari
Joho.
Pada tahun 2002, kelompok
bordir di Joho memperoleh hibah
berupa mesin senilai 450 juta
rupiah, sehingga produk topi
berkembang menjadi berbagai
produk lainnya seperti
emblem/logo perusahaan dan
instansi. Hal ini merupakan satu
kemajuan mengingat sebelum
menggunakan mesin, pengrajin
Joho harus membordir topi dan
produk lainnya di luar daerah.
Dengan mesin bermata jarum
12, warga Joho mampu
memproduksi topi dan produk
lainnya dalam jumlah ribuan.
Produk yang cukup
menguntungkan adalah topi pet,
yaitu topi yang dipakai TNI.
Order di Joho biasanya padat di
bulan Agustus yang merupakan
tahun ajaran baru. Pesanan bisa
mencapai puluhan ribu item.
Dalam satu hari warga Joho bisa
memproduksi 3000 topi. Hingga
saat ini, juga masih ada pengrajin
yang mengerjakan topi sulam
dengan cara manual. Kebetulan
mereka yang mengerjakan topi
sulam manual ini adalah para
difabel.
Sleman adalah lumbung beras dan menjadi
kabupaten produsen padi terbesar di DIY.
Pemerintah Kabupaten Sleman mampu
memenuhi target swasembada beras yang
selalu surplus setiap tahunnya. Masa tanam
dalam setahun di Sleman minimal dua kali, tapi
ada juga yang tiga kali.
Di tengah gaya hidup masyarakat yang mulai
memperhatikan gaya hidup sehat, Sleman
suguhkan beras organik yang bersertikat. Hal
ini dibuktikan dengan perolehan sertikat
organik dari Lembaga sertikasi mutu
pertanian PERSADA dan lembaga sertikasi
pangan organik.
Padi yang dibudidayakan kelompok tani
(gapoktan) merupakan varietas lokal yang saat
ini telah terdaftar di pusat perlindungan
varietas tanaman dan Perizinan Pertanian
dengan nama varietas sembada hitam untuk
beras hitam, sembada merah untuk beras
merah dan mentik susu. Beberapa gapoktan
mampu dalam sekali panen menghasilkan 7
ton lebih setiap hektarnya.
Hasil produksi ini tidak hanya dipasarkan di
pasar lokal dan pedagang namun juga sudah
dipasarkan di Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Bagi anda yang sering berbelanja
di kawasan Malioboro Kota
Yogyakarta, tentu kerap
menemukan kerajinan ber glass
berbentuk miniatur candi
Prambanan, patung sang Budha,
patung kuda, tugu Yogya, Monas,
tokoh nasional, abdi dalem atau
bentuk kerajinan lain seperti asbak
dengan aneka rupa bentuknya.
Harga souvenir ber sangat
terjangkau. Mulai dari Rp 7.500,
Rp 75.000 hingga 750.000 untuk
miniatur candi setinggi 1/2 meter.
Patung yang biasa digunakan untuk
hiasan hotel, restoran dan tempat
wisata itu dipasarkan ke sejumlah
daerah di Indonesia
Sentra kerajinan ber ini beralamat
di Kelurahan Bokoharjo,
Prambanan, Sleman.
Sumberdaya alam yang melimpah dan SDM yang
banyak, mendorong warga Bokoharjo, Prambanan
untuk berkreatitas. Dimulai sejak1990, dan pada
mulanya dipasarkan di dekat-dekat saja semisal
Candi Prambanan yang hanya berjarak 200 meter.
Ketika para tamu tertarik dan membeli hasil karya
maka hasil kerajinan kayu ini sudah memulai
diekspor ke negara Amerika-Australia-Asia, dan
kawasan Timur Tengah.
Produk jenis ini juga sudah mengikuti pameran
dalam dan luar negeri seperti Jakarta-SurabayaBali-Bandung-Palembang -Lampung-Medan dan
kota-kota besar lainnya.
Kerajinan yang dihasilkan memiliki kualitas dan
kuantitas ekspor berupa kerajinan miniatur kayu,
miniatur alat musik, topeng batik dan lain-lain.
Salah satu kerajinan kulit yang menjadi potensi industri di
Kabupaten Sleman adalah kerajinan kulit ikan pari. Kulit ikan
pari memiliki nilai ekonomi tinggi karena coraknya yang
eksotik, sehingga hasil kerajinan kulit ikan pari pun menjadi
barang yang banyak digemari oleh konsumen.
Harga kerajinan dari kulit ikan pari sangat bervariasi
tergantung kualitas bahan yang digunakan. Misalnya saja
dompet wanita dapat dibeli dengan dengan kisaran harga
Rp 300.000 sampai Rp 700.000. Dompet pria memiliki
harga yang lebih rendah, yaitu kisaran Rp 150.000 sampai
Rp 400.000. Dengan harga jual yang tinggi, maka prestise
barang kerajinan kulit ikan pari tidak kalah dengan barangbarang bermerek dari luar negeri.
Sentra kerajinan kulit ikan pari ini ada di Jalan Kaliurang
Km.13,5 Sukoharjo, Ngaglik dan Ngijon, Jalan Godean
Km. 15
Pengrajin bambu d Kecamatan Minggir
Diterbitkan oleh Bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman
2016
www.slemankab.go.id
Batik
Bambu
Genteng
Tenun
Salak
Kopi
Blangkon
Mendong
Belut
Jamur
Kuningan
Bordir
Pasir Semen
Keris
Beras
Sayur
Fiber
Kayu
Mina Padi
Kulit Ikan Pari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Seperti halnya batik dari berbagai
daerah lainnya di Indonesia yang
memiliki kharakteristik tersendiri,
batik khas Sleman juga memiliki
karakteristik yang dapat dilihat dari
motif desainnya, yang terinspirasi
dari keberagaman ora, fauna dan
kondisi geogras di Kabupaten
Sleman.
Motif Sinom Parijotho menjadi ciri
khas batik dari Kabupaten Sleman.
Motif dari Batik Sinom Parijotho
terinspirasi dari tanaman parijotho
yang merupakan tanaman dedaunan
yang banyak tumbuh di kawasan
Gunung Merapi. Pada
perkembangannya motif sinom
parijoto kemudian dipadukan dengan
motif khas Sleman lainnya seperti
motif semarak salak yang berupa
gambar daun dan buah salak namun
kecil, motif salak dengan gambar
salak besar, motif gajah, atau
dikombinasikan dengan motif klasik
seperti parang, anggrek dan sebagainya.
Sentra batik khas Sleman berada di
Dusun Plalangan Desa Pandowoharjo
Kecamatan Sleman ; Dusun Mantaran
Desa Trimulyo Kecamatan Sleman;
Dusun Jatimas Desa Balecatur
Kecamatan Gamping; Desa Trihanggo
Kecamatan Gamping; Desa Margokaton
Kecamatan Seyegan; Kecamatan Berbah,
serta Kecamatan Prambanan.
Jika para penggemar batik ingin memiliki
batik khas Sleman yang terjamin
kualitasnya dapat berkunjung langsung ke
sentra-sentra batik khas Sleman tersebut,
atau showroom Dinas Perindustian,
Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman.
Sementara bagi para penggemar batik
yang belum memiliki kesempatan
berkunjung langsung ke Sleman bisa
mengakses situs online sleman-mall.com.
Dusun Brajan yang berada di Kecamatan
Minggir menjadi Desa Wisata Budaya dan
Sentra Kerajinan Bambu di Yogyakarta.
Hingga saat ini ada sekitar 110 jenis
kerajinan bambu yang dihasilkan dari
pengrajin di Dusun Brajan. Tidak hanya
dipasarkan secara lokal, kerajinan bambu
dari Desa Wisata Brajan ini pun sudah
merambah pasar internasional. Sebagai
desa wisata, Dusun Brajan pun
menawarkan berbagai paket kunjungan
wisata. Sebut saja fasilitas home stay,
paket atraksi seni budaya dan tak
ketinggalan paket belajar kerajinan
bambu.
Selain di Dusun Brajan, salah satu sentra
kerajinan bambu juga ada di Dusun
Sendari Kecamatan Mlati. Produk
kerajinan yang dihasilkan antara lain
mebel, handicraft, perabot rumah tangga,
dan berbagai macam souvenir dari
bambu. Para pengrajin di daerah ini pun
tidak hanya melayani permintaan pasar
domestik. Permintaan dari pasar Eropa
seperti Spanyol, Belanda, Belgia, juga
Negara-negara lain sudah terbiasa dilayani
para pengrajin bambu di Sendari.
2
SENTRA INDUSTRI
BAMBU
SENTRA INDUSTRI
SENTRA INDUSTRI
Tanaman kopi di lereng Merapi Sleman
sudah ada sejak zaman kolonial, sekitar
1930-an. Jenis Robusta, yang kebutuhan
geogra optimalnya hanya di ketinggian
400 hingga 800 mdpl, lantas jadi pilihan.
Meski biji-bijinya belum sebesar lahiran
daerah penghasil lain, Robusta di Merapi
ternyata tumbuh menjanjikan. Kopi
pekat dengan asam lebih rendah di
cangkir memang terlihat cemerlang dan
asli.
Bubuk Kopi Merapi kini mulai dijual
dalam kemasan dengan merek terdaftar
dan pesanan mulai datang berkali-kali
berbagai hotel, kafe espresso ternama,
dan penyedia jasa wisata
Kopi Merapi yang produksi koperasi
petani ini telah diganjar Standar
Nasional Indonesia (SNI) Award.
Bagi Anda pecinta kopi cobalah datang
ke kaki gunung Merapi. Selain
merasakan kenikmatan secangkir kopi
jenis Robusta atau Arabika, Anda bisa
menyaksikan keindahan alam di lereng
gunung api paling aktif di dunia itu.
SENTRA INDUSTRI
Di dusun Beji, Sidoarum, Godean,
Sleman terdapat puluhan warga
yang membuat kerajinan blangkon
yang cukup terkenal yang
produknya dikirim ke luar negeri.
Blangkon dikenakan sebagai
penutup kepala dan dipasangkan
dengan pakaian tradisional. Untuk
Yogyakarta, blangkon memilik ciri
khas mondholan di bagian
belakangnya. Kampung Beji di
Sleman ini dikenal sebagai sentra
pembuatan blangkon khas
Yogyakarta. Banyak kalangan yang
memesan untuk dibuatkan
blangkon di tempat ini mulai dari
Keraton, artis, politisi hingga
konsumen dari luar negeri.
Tercatat ada beberapa pembeli
yang memesan untuk dibawa ke
Korea, Jepang, ada yang ke
Suriname. Ke luar Jawa seperti
Kalimantan juga ada.
Warga dusun Beji mulai membuka
usaha blangkon tahun 1980 dan
keterampilan membuat blangkon
merupakan turun temurun dari
keluarga. Membuat blangkon
membutuhkan kesabaran dan
ketelatenan. Jika hati tidak tenang,
pikiran stress, sulit untuk bisa
membuat blangkon.
Harga jualnya macam-macam,
yang paling tinggi Rp 250 ribu,
paling murah Rp 50 ribu.
Bahannya bervariasi mulai batik
Bagi sebagian orang, mendong memang tak begitu familiar. Berasal
dari tanaman yang memiliki nama latin Fimbristylis Umbellaris.
Setelah dikeringkan, daun tanaman ini mampu diolah menjadi
kerajinan bernilai ekonomi tinggi.
Sudah puluhan tahun wilayah Plembon, Sendangsari Minggir,
Sleman dikenal sebagai sentra penghasil tikar berbahan mendong.
Seiring perkembangan teknologi, warga menyulap tikar mendong
menjadi aneka produk. Siapa sangka, produk karya petani usia
lanjut ini mampu menembus pasar internasional.
Plembon menjadi sentra mendong tak lepas banyaknya bahan
baku yang tersedia. Semula, mendong hanya dibuang begitu saja
oleh petani. Atau untuk pakan ternak. Namun,
setelah warga tahu manfaat ekonomi
mendong, bahan itupun disiapkan secara
khusus. Sebagian petak sawah sengaja
disiapkan untuk menanam mendong.
Awalnya memang hanya tikar tradisional yang
diproduksi. Menjelang 2009 barulah muncul
inovasi ragam produk. Dari sekadar cobacoba, kini tercipta beberapa produk
unggulan yang diproduksi hingga saat ini
seperti dompet, tas, dan sarung bantal
kursi.
Berlibur ke Yogyakarta kurang komplet
andaikan tidak mencicipi renyahnya
keripik belut, makanan khas Kabupaten
Sleman, yang dapat diperoleh di sentra
belut Jl. Godean Km. 10. Tidak kurang
dari lima puluh pedagang menjual
keripik dan olahan belut yang jadi ikon
Kecamatan Godean ini. Usaha
pemrosesan keripik belut di Godean
sudah berjalan dari 1992.
kawasan Tugu Jogja, tempat ini
sangat recommended untuk
dikunjungi, apalagi jika Anda atau
kerabat dekat penggemar berat
kuliner menarik yang satu ini.
Harga belut goreng di kawasan ini
dibanderol dengan harga mulai dari
Rp 70.000, hingga Rp 100.000
setiap kilogramnya, tergantung
ukuran belut dan ada tidaknya serta
tebal tipisnya lapisan tepung pada
Terletak di wilayah barat Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, belut goreng. Camilan yang satu ini
tak sulit menemukan lokasi sentra belut juga sangat cocok dijadikan buah
tangan ketika sedang berlibur di
ini. Jika Anda sudah berada di Tugu
Jogja. Olahan belut yang dapat
Jogja, ambilah rute jalan ke arah barat
ditemukan di pusat kuliner itu
hingga menemukan jajaran penjual
termasuk keripik belut, dendeng
belut yang disimpan dalam gerobak
belut, abon belut, sambel belut
kaca. Jika Anda telah melihat
kemasan dan lain sebagainya.
pemandangan ini segera cicipi saja
kelezatannya. Terletak 10 kilometer dari
Dusun Joho, Condongcatur,
Depok Sleman, adalah sentra
produksi topi, emblem bordir,
jaket dan kaos serta tas. Adalah
Bapak Jupriyono yang merupakan
dukuh Joho yang memulai
produksi topi di tahun 1975-an.
Produksi topi semula hanyalah
sebatas perorangan, namun lama
kelamaan berkembang menjadi
sebuah produksi massal. Tenaga
kerja yang direkrut adalah dari
lingkungan keluarga. Hingga saat
ini terdapat sekitar 30 pengrajin
topi dan bordir dengan 2
kelompok yaitu Bordir Mandiri
dan Bordir Koprinka. Sementara
untuk pemasaran produk Joho ini,
selama ini warga Joho
memperoleh order yang berskala
nasional, bahkan Papua pun
pernah memesan produk dari
Joho.
Pada tahun 2002, kelompok
bordir di Joho memperoleh hibah
berupa mesin senilai 450 juta
rupiah, sehingga produk topi
berkembang menjadi berbagai
produk lainnya seperti
emblem/logo perusahaan dan
instansi. Hal ini merupakan satu
kemajuan mengingat sebelum
menggunakan mesin, pengrajin
Joho harus membordir topi dan
produk lainnya di luar daerah.
Dengan mesin bermata jarum
12, warga Joho mampu
memproduksi topi dan produk
lainnya dalam jumlah ribuan.
Produk yang cukup
menguntungkan adalah topi pet,
yaitu topi yang dipakai TNI.
Order di Joho biasanya padat di
bulan Agustus yang merupakan
tahun ajaran baru. Pesanan bisa
mencapai puluhan ribu item.
Dalam satu hari warga Joho bisa
memproduksi 3000 topi. Hingga
saat ini, juga masih ada pengrajin
yang mengerjakan topi sulam
dengan cara manual. Kebetulan
mereka yang mengerjakan topi
sulam manual ini adalah para
difabel.
Sleman adalah lumbung beras dan menjadi
kabupaten produsen padi terbesar di DIY.
Pemerintah Kabupaten Sleman mampu
memenuhi target swasembada beras yang
selalu surplus setiap tahunnya. Masa tanam
dalam setahun di Sleman minimal dua kali, tapi
ada juga yang tiga kali.
Di tengah gaya hidup masyarakat yang mulai
memperhatikan gaya hidup sehat, Sleman
suguhkan beras organik yang bersertikat. Hal
ini dibuktikan dengan perolehan sertikat
organik dari Lembaga sertikasi mutu
pertanian PERSADA dan lembaga sertikasi
pangan organik.
Padi yang dibudidayakan kelompok tani
(gapoktan) merupakan varietas lokal yang saat
ini telah terdaftar di pusat perlindungan
varietas tanaman dan Perizinan Pertanian
dengan nama varietas sembada hitam untuk
beras hitam, sembada merah untuk beras
merah dan mentik susu. Beberapa gapoktan
mampu dalam sekali panen menghasilkan 7
ton lebih setiap hektarnya.
Hasil produksi ini tidak hanya dipasarkan di
pasar lokal dan pedagang namun juga sudah
dipasarkan di Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Bagi anda yang sering berbelanja
di kawasan Malioboro Kota
Yogyakarta, tentu kerap
menemukan kerajinan ber glass
berbentuk miniatur candi
Prambanan, patung sang Budha,
patung kuda, tugu Yogya, Monas,
tokoh nasional, abdi dalem atau
bentuk kerajinan lain seperti asbak
dengan aneka rupa bentuknya.
Harga souvenir ber sangat
terjangkau. Mulai dari Rp 7.500,
Rp 75.000 hingga 750.000 untuk
miniatur candi setinggi 1/2 meter.
Patung yang biasa digunakan untuk
hiasan hotel, restoran dan tempat
wisata itu dipasarkan ke sejumlah
daerah di Indonesia
Sentra kerajinan ber ini beralamat
di Kelurahan Bokoharjo,
Prambanan, Sleman.
Sumberdaya alam yang melimpah dan SDM yang
banyak, mendorong warga Bokoharjo, Prambanan
untuk berkreatitas. Dimulai sejak1990, dan pada
mulanya dipasarkan di dekat-dekat saja semisal
Candi Prambanan yang hanya berjarak 200 meter.
Ketika para tamu tertarik dan membeli hasil karya
maka hasil kerajinan kayu ini sudah memulai
diekspor ke negara Amerika-Australia-Asia, dan
kawasan Timur Tengah.
Produk jenis ini juga sudah mengikuti pameran
dalam dan luar negeri seperti Jakarta-SurabayaBali-Bandung-Palembang -Lampung-Medan dan
kota-kota besar lainnya.
Kerajinan yang dihasilkan memiliki kualitas dan
kuantitas ekspor berupa kerajinan miniatur kayu,
miniatur alat musik, topeng batik dan lain-lain.
Salah satu kerajinan kulit yang menjadi potensi industri di
Kabupaten Sleman adalah kerajinan kulit ikan pari. Kulit ikan
pari memiliki nilai ekonomi tinggi karena coraknya yang
eksotik, sehingga hasil kerajinan kulit ikan pari pun menjadi
barang yang banyak digemari oleh konsumen.
Harga kerajinan dari kulit ikan pari sangat bervariasi
tergantung kualitas bahan yang digunakan. Misalnya saja
dompet wanita dapat dibeli dengan dengan kisaran harga
Rp 300.000 sampai Rp 700.000. Dompet pria memiliki
harga yang lebih rendah, yaitu kisaran Rp 150.000 sampai
Rp 400.000. Dengan harga jual yang tinggi, maka prestise
barang kerajinan kulit ikan pari tidak kalah dengan barangbarang bermerek dari luar negeri.
Sentra kerajinan kulit ikan pari ini ada di Jalan Kaliurang
Km.13,5 Sukoharjo, Ngaglik dan Ngijon, Jalan Godean
Km. 15
Pengrajin bambu d Kecamatan Minggir
Diterbitkan oleh Bagian Humas
Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman
2016
www.slemankab.go.id