Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga T1 222009018 BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan
Sumber-sumber pembiayaan yang mudah didapatkan dan tanpa adanya syarat-syarat yang
dirasa memberatkan peminjam, tentunya akan sangat diminati. Sistem yang digunakan para
„Bank Keliling‟ sendiri merupakan system pembiayaan yang mudah dipahami, tidak “ribet”
dan fleksibel. Lain halnya dengan penyedia jasa modal formal yang ada di sekitar kita, „Bank
Keliling‟ lebih mengutamakan ‘trust’ dan hubungan kekeluargaan dengan nasabah serta
syarat-syaratnya yang sangat mudah. Jika dibandingkan dengan jasa penyedia modal formal
yang mengharuskan untuk menyerahkan jaminan atau agunan seperti contohnya : BPKB,
sertifikat, atau surat-surat berharga lainnya, „Bank Keliling‟ tidak meminta jaminan atau
agunan pada nasabahnya.
Pinjaman yang diberikan pada pedagang atau individu yang berdasarkan pada hubungan
kekeluargaan dan ‘trust’ ini dirasa nyaman dan sangat membantu bagi pedagang, khususnya
bagi pedagang yang tidak ingin disulitkan dengan persyaratan yang sulit dan “ribet”. Selain
adanya rasa percaya terhadap „Bank Keliling‟, pedagang juga terbiasa meminjam (habit) dari
„Bank Keliling‟ tersebut. Terlebih lagi, persetujuan pinjaman dan angsuran yang disetujui
oleh peminjam dengan moneylenders dapat berubah dalam hal pembayarannya sesuai dengan
keadaan pasar yang sepi atau ramai.
Dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa moneylenders, yang dalam
penelitian ini adalah „Bank Keliling‟, memiliki kelebihan yang membuat mereka lebih

diminati serta dapat bertahan meski telah banyak jasa penyedia modal formal yang ada di
masyarakat. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain :
1. „Bank Keliling‟ menggunakan prinsip yang sama seperti yang digunakan oleh bankbank, yaitu analisa kredit 5C dan Adverse Selection. Yang membedakan adalah
moneylenders tidak menggunakan prinsip agunan (collateral).
2. „Bank Keliling‟ menilai calon nasabah dengan analisis kredit 5C dan adverse
selection, kemudian setelah yakin (confidence) bahwa mereka nantinya dapat
membayar pinjaman, maka timbullah kepercayaan (trust) di antara „Bank Keliling‟
dengan nasabah dengan adanya interaksi di antara mereka.
3. Sebagian nasabah yang sudah mengenal „Bank Keliling‟ dengan baik kadang kala
diperbolehkan untuk tidak benar-benar lunas 100% dalam pelunasan pinjamannya,
serta pembayaran cicilan per-hari atau per-mingguannya dapat dibayar tidak sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati. Contohnya di saat pasar sepi dan pendapatan
sedikit, cicilan per-harinya hanya dapat membayar semampunya hari itu. Ini karena
mereka sudah saling percaya karena sudah mengenal baik pedagang lewat interaksi
mereka sehari-hari.
4. Hubungan „Bank Keliling‟ dengan para pedagang dan nasabahnya yang kekeluargaan
membuat pedagang dan nasabah merasa nyaman. Hal ini membuat „Bank Keliing‟

menjadi sumber dana bagi pedagang saat membutuhkan dana cepat dan mudah. Ini
juga dikarenakan nasabah atau pedagang sudah terbiasa dengan mereka.

5. Proses penagihannya yang ramah dan adanya pemahaman akan keadaan ekonomi
nasabah membuat nasabah merasa nyaman dan senang dengan „Bank Keliling‟.
6. Syarat-syaratnya yang mudah, karena hanya membutuhkan fotokopi KTP dan tidak
ada agunan atau jaminan.

Saran
Setelah melakukan penelitian, peneliti menyarankan bahwa :
a. Untuk penelitian mendatang, jika ingin meneliti tentang moneylenders, peneliti
menyarankan untuk sumber dari moneylenders jika dimungkinkan bisa lebih
banyak dan mencari moneylenders yang mau diajak bekerja sama. Karena
moneylenders terkadang tidak mau dijadikan sumber atau jawaban-jawabannya
tidak menjawab pertanyaan.
b. Mengingat dengan adanya perdebatan keberadaan moneylenders, di mana di satu
sisi mereka dapat mendorong usaha pedagang kecil, dan di sisi lain mengurangi
pendapatan pedagang untuk konsumsi karena pendapatan pedagang juga harus
digunakan untuk membayar bunga yang tinggi. Maka Peraturan Daerah mengenai
Rentenir perlu dijalankan dengan hati-hati agar tidak terjadi benturan atau konflik.
c. Dengan melihat cara dan bagaimana „Bank Keliling‟ beroperasi, LKM formal
dapat mencontoh cara mereka yaitu dengan langsung datang ke tempat nasabah
untuk menagih cicilan sehingga nasabah akan merasa lebih nyaman dan senang

dengan begitu LKM formal dapat lebih mengenal nasabahnya.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasanketerbatasan tersendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sulitnya mencari informan
kunci yang dapat dijadikan sumber data karena keengganan mayoritas calon informan kunci
untuk turut serta dalam penelitian ini, dan jawaban informan kunci yang terkadang tidak
menjawab pertanyaan.
Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan moneylenders, peneliti menyarankan
agar dalam mencari informan kunci, peneliti selanjutnya agar mencari informan kunci yang
dapat diajak bekerjasama dengan baik dan mau menjawab pertanyaan-pertanyan peneliti
tanpa keengganan dalam wawancara serta ada baiknya jika penelitian selanjutnya dapat
dilakukan dalam beberapa tempat sekaligus jika ingin men-generalisasi tentang
moneylenders. Jika ingin meneliti tentang moneylenders, disarankan agar penelitian
selanjutnya dapat meneliti di beberapa untuk membandingkan hasil temuan antara
moneylenders di satu tempat dengan yang lain.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Modal Sosial terhadap Keberlangsungan Usaha Pedagang Burjo di Salatiga T1 352009006 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunitas Punk di Salatiga (Studi Sosio Historis Terhadap Komunitas Punk di Salatiga) T1 352011701 BAB V

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga T1 222009018 BAB I

0 1 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga T1 222009018 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga T1 222009018 BAB IV

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Confidence, Trust, and Habit" Studi terhadap Penyedia Jasa Modal Informal dan Peminjam di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB V

0 0 5

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gerakan Perlawanan terhadap Indomart: Studi Gerakan Sosial Pedagang Pasar Tradisional Cengek Kelurahan Tingkir Lor Kota Salatiga T1 BAB V

0 0 20

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB V

0 0 38