KOMNAS HAM DAN PENGADILAN HAM

KOMNAS HAM DAN 
PENGADILAN HAM
Muchamad Ali Safa’at

NATIONAL HUMAN RIGHTS INSTITUTION

1946 Æ ECOSOC : mengundang anggota PBB untuk mendorong
pembentukan komisi HAM nasional sebagai sarana kerja
sama dengan Komisi HAM PBB.
1960 Æ ECOSOC : Isu lembaga nasional kembali diangkat sebagai contact
point untuk mendorong partisipasi dan pengawasan HAM
nasional.
1978 Æ Seminar “National and Local Institution for the Promotion and
Protection of Human Rights” di Geneva. Lembaga nasional mereview
kebijakan HAM negara.
Fungsi:
1. Protection : investigasi pengaduan, penyelesaian pelanggaran,
mengajukan rekomendasi kepada penegak hukum,
menyediakan bantuan hukum.
2. Promotion : advokasi kebijakan, kampanye publik, diseminasi
informasi, pendidikan.


Workshop on National Institutions for the Promotion and Protection
of Human Rights in Paris, 7–9 October 1991.

Principles relating to the status of national institutions
GA resolution 48/134 of 20 December 1993

Prinsip-Prinsip Tentang:
(1) competence and responsibilities;
(2) composition and guarantees of independence and pluralism;
(3) methods of operation; and
(4) additional principles concerning the status of commissions with
quasi-jurisdictional competence.

KOMNAS HAM
Paris Principles

Keppres No. 50 Tahun 1993, 7 Juni 1993

UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM


TUJUAN
• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi 
pelaksanaan HAM.
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan 
HAM.

KEANGGOTAAN
• Maksimal 35 orang.
• Diusulkan oleh Komnas HAM, dipilih DPR, 
diresmikan Presiden.
• 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua dipilih dari dan oleh 
anggota.
• Masa jabatan 5 tahun, dapat dipilih kembali 
hanya untuk satu masa jabatan lagi.

FUNGSI KOMNAS HAM
• Pengkajian dan Penelitian, dengan tugas dan 
wewenang
– Pengkajian dan penelitian intrumen HAM 

internasional;
– Pengkajian dan penelitian peraturan per‐uu‐an;
– Penerbitan hasil kajian dan penelitian;
– Studi kepustakaan, lapangan, dan perbandingan;
– Pembahasan perlindungan, penegakan dan pemajuan 
HAM;
– Kerjasama pengkajian dan penelitian dengan pihak 
lain.

FUNGSI KOMNAS HAM
• Penyuluhan, dengan tugas dan wewenang:
– Penyebarluasan wawasan mengenai HAM;
– Peningkatan kesadaran masyarakat tentang HAM 
melalui lembaga pendidikan serta kalangan 
lainnya.
– Kerjasama dengan berbagai lembaga untuk 
melakukan penyuluhan.

FUNGSI KOMNAS HAM
• Fungsi Pemantauan, dengan tugas dan wewenang:

– Pengamatan pelaksanaan HAM dan penyusunan laporan;
– Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang diduga 
sebagai pelanggaran HAM;
– Pemanggilan kepada pengadu, korban, serta pihak yang 
diadukan;
– Pemanggilan saksi dan meminta bukti;
– Peninjauan di tempat;
– Pemanggilan pihak terkait untuk memberikan keterangan 
tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan;
– Pemeriksaan setempat terhadap rumah, pekarangan, bangunan 
dan tempat lain yang diduduki atau dimiliki pihak tertentu, 
dengan persetujuan Ketua Pengadilan;
– Pemberian pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan 
terhadap suatu perkara dalam proses pengadilan yang terdapat 
pelanggaran HAM.

FUNGSI KOMNAS HAM
• Fungsi Mediasi, dengan tugas dan wewenang:
– Perdamaian kedua belah pihak;
– Konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan 

penilaian ahli;
– Pemberian saran kepada para pihak;
– Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus 
pelanggaran HAM kepada pemerintah untuk 
ditindaklanjuti;
– Penyampaian rekomendasi atas kasus pelanggaran 
HAM kepada DPR untuk ditindaklanjuti.

PENANGANAN 
PELANGGARAN HAM BERAT
• PENYELIDIKAN
– Dilakukan oleh Komnas HAM;
– Dapat membentuk Tim Ad Hoc terdiri atas 
anggota Komnas dan Unsur Masyarakat;
– Pada saat memulai penyelidikan, memberitahukan 
kepada Penyidik.
– Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup, 
menyerahkan kesimpulan kepada Penyidik.

PENYIDIKAN

• Dilakukan oleh Jaksa Agung;
• Tidak termasuk kewenangan menerima 
laporan;
• Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik ad 
hoc;
• Harus diselesaikan dalam waktu 90 hari sejak 
menerima hasil penyelidikan. Dapat 
diperpanjang 90 hari dan 60 hari.

PENUNTUTAN
• Dilakukan oleh Jaksa Agung;
• Dapat mengangkat penuntut ad hoc;
• Harus dilaksanakan paling lambat 70 hari sejak 
hasil penyidikan diterima;
• Komnas HAM dapat meminta keterangan 
secara tertulis dari Jaksa Agung mengenai 
perkembangan penyidikan dan penyelidikan.

PENGADILAN
• Dilakukan oleh pengadilan HAM;

• Dilakukan oleh majelis hakim Pengadilan HAM 
yang berjumlah 5 orang, terdiri atas 2 orang dari 
pengadilan HAM bersangkutan dan 3 orang 
hakim ad hoc;
• Pemeriksaan pengadilan hingga putusan paling 
lama 180 hari sejak dilimpahkan ke pengadilan;
• Dalam hal banding, harus diputus dalam waktu 
90 hari;
• Dalam hal kasasi, harus diputus dalam waktu 90 
hari;

PENGADILAN HAM AD HOC
• Mengadili pelanggaran HAM berat yang 
terjadi sebelum adanya UU Pengadilan HAM;
• Dibentuk atas usul DPR dengan Keputusan 
Presiden;
• Berada di lingkungan Peradilan Umum.

MEKANISME PEMBENTUKAN 
PENGADILAN HAM AD HOC

PENYELIDIKAN
KOMNAS HAM

PENYIDIKAN
KEJAKSAAN AGUNG

PENUNTUTAN
KEJAKSAAN AGUNG

PENGADILAN 
HAM AD HOC

USUL PEMBENTUKAN
OLEH DPR

KEPUTUSAN
PRESIDEN PEMBENTUKAN