Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebutuhan Siswa Kelas X Smk Kristen 1 Salatiga Akan Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial Pada Semester I/2011-2012 T1 132008062 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa membutuhkan 8 jenis layanan, hal ini ditunjukkan:
(1) 78,8% siswa menyatakan membutuhkan layanan informasi, (2) 71,2% siswa
menyatakan membutuhkan layanan penempatan, (3) 67,3% siswa menyatakan
membutuhkan layanan konseling kelompok, (4) 64,4% siswa menyatakan
membutuhkan layanan orientasi, (5) 61,5% siswa menyatakan membutuhkan
layaan bimbingan kelompok, (6) 55,8% siswa menyatakan membutuhkan layanan
pembelajaran dan layanan konsultasi, (7) 53,8% siswa menyatakan membutuhkan
layanan perorangan dan (8) 51,0% siswa menyatakan membutuhkan layaan
mediasi.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian terbesar siswa kelas
X SMK Kristen 1 Salatiga pada Semester I Tahun Pelajaran 2011-2012
membutuhkan - sangat membutuhkan ke 9 jenis layanan bimbingan dan
konseling secara berturut-turut sesuai urutan prioritasnya untuk
layanan pembelajaran, bimbingan kelompok dan konseling kelompok,
konsultasi,
mediasi,
perorangan,
orientasi,
penempatan,
dan
informasi. Diharapkan pihak sekolah perlu memfasilitasi Bidang
78
Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dalam merencanakan
program-program layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
lengkap dengan penyusunan Satuan Layanan dan Satuan Pendukung
guna mewujudkan layanan-layanan bimbingan dan konseling pribadi
sosial yang lebih tepat. Dengan demikian siswa akan lebih terbantu
dalam mencapai perkembangan
yang optimal,
bukan
hanya
pencapaian prestasi belajar yang optimal saja.
5.2.2. Bagi Guru Pembimbing
Guru pembimbing hendaknya memberi prioritas ke dalam
penyusunan program-program bimbingan dan konseling pribadi sosial
terutama untuk layanan pembelajaran, bimbingan kelompok dan
konseling kelompok, konsultasi, mediasi, perorangan, orientasi,
penempatan, dan informasi. Dengan demikian kebutuhan nyata siswa
dapat difasilitasi pemenuhannya secara optimal pula oleh Bidang
Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial melalui penerapan Satuan
Layanan dan Satuan Pendukung yang lebih relevan dan realistik.
5.2.3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat mendalami kebutuhan siswa akan
jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial, hendaknya
mengajukan pula alasan atau sebab siswa menyatakan kebutuhankebutuhan tertentu yang diharapknnya dapat difasilitasi oleh bidang
bimbingan dan konseling di sekolah.
79
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa membutuhkan 8 jenis layanan, hal ini ditunjukkan:
(1) 78,8% siswa menyatakan membutuhkan layanan informasi, (2) 71,2% siswa
menyatakan membutuhkan layanan penempatan, (3) 67,3% siswa menyatakan
membutuhkan layanan konseling kelompok, (4) 64,4% siswa menyatakan
membutuhkan layanan orientasi, (5) 61,5% siswa menyatakan membutuhkan
layaan bimbingan kelompok, (6) 55,8% siswa menyatakan membutuhkan layanan
pembelajaran dan layanan konsultasi, (7) 53,8% siswa menyatakan membutuhkan
layanan perorangan dan (8) 51,0% siswa menyatakan membutuhkan layaan
mediasi.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian terbesar siswa kelas
X SMK Kristen 1 Salatiga pada Semester I Tahun Pelajaran 2011-2012
membutuhkan - sangat membutuhkan ke 9 jenis layanan bimbingan dan
konseling secara berturut-turut sesuai urutan prioritasnya untuk
layanan pembelajaran, bimbingan kelompok dan konseling kelompok,
konsultasi,
mediasi,
perorangan,
orientasi,
penempatan,
dan
informasi. Diharapkan pihak sekolah perlu memfasilitasi Bidang
78
Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dalam merencanakan
program-program layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
lengkap dengan penyusunan Satuan Layanan dan Satuan Pendukung
guna mewujudkan layanan-layanan bimbingan dan konseling pribadi
sosial yang lebih tepat. Dengan demikian siswa akan lebih terbantu
dalam mencapai perkembangan
yang optimal,
bukan
hanya
pencapaian prestasi belajar yang optimal saja.
5.2.2. Bagi Guru Pembimbing
Guru pembimbing hendaknya memberi prioritas ke dalam
penyusunan program-program bimbingan dan konseling pribadi sosial
terutama untuk layanan pembelajaran, bimbingan kelompok dan
konseling kelompok, konsultasi, mediasi, perorangan, orientasi,
penempatan, dan informasi. Dengan demikian kebutuhan nyata siswa
dapat difasilitasi pemenuhannya secara optimal pula oleh Bidang
Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial melalui penerapan Satuan
Layanan dan Satuan Pendukung yang lebih relevan dan realistik.
5.2.3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat mendalami kebutuhan siswa akan
jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial, hendaknya
mengajukan pula alasan atau sebab siswa menyatakan kebutuhankebutuhan tertentu yang diharapknnya dapat difasilitasi oleh bidang
bimbingan dan konseling di sekolah.
79