Perbandingan Hukum Perdata

MATA KULIAH
FAKULTAS
JURUSAN
PROGRAM
SMT
JUMLAH SKS

: PERBANDINGAN HUKUM PERDATA
: SYARI’AH.
: PERBANDINGAN MADZAB
: S.I.
:
: 2 SKS

I. Deskripsi Mata Kuliah.
Perbandingan Hukum Perdata (PHP) merupakan mata kuliah wajib konsentrasi yang
membandingkan karakteristik antara sistem-sistem hukum perdata dan lembaga hukum
perdata yang ada di Indonesia (Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Perdata Barat) dan
sedikit di negara-negara dengan Sistem Hukum Anglo Saxon dan Eropa Kontinental. Antara
lain meliputi sejarah; tujuan; fungsi; proses Perbandingan Hukum Perdata; struktur; serta
sumber hukumnya dengan menjelaskan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan.

Selanjutkan menerapkan proses perbandingan (melihat persamaan dan perbedaan) hukum
perdata tentang Orang dan Badan Hukum; Keluarga; Benda; Perjanjian; Waris dan Kapita
Selekta Hukum Perdata. Lebih jauh lagi menjelaskan latar belakang, sebab-sebab dan faktorfaktor yang mempengaruhi adanya persamaan dan perbedaan tersebut.
Perbandingan Hukum Perdata mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi berbagai
bidang, antara lain: bagi pengembangan ilmu hukum di Indonesia; praktek dan pembinaan
hukum; perencanaan hukum; serta sebagai ilmu pembantu dalam Hukum Internasional,
pendidikan penasehat yuridis, pembaharuan hukum.
II. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar).
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pengertian Perbandingan Hukum
Perdata.
2. Mahasiswa memahami tujuan, manfaat dan kegunaan melakukan Perbandingan Hukum
Perdata.
3. Mahasiswa mampu memahami proses Perbandingan Hukum Perdata serta dapat
menerapkan atau mempraktekkan proses perbandingan Hukum.
4. Mahasiswa dapat membandingkan hukum perdata dalam berbagai sistem hukum dengan
cara mendeskripsikan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya.
II. Topik Inti Materi Pembelajaran.
1. PENGANTAR.
a. Pandangan dan Anggapan terhadap Perbandingan Hukum.
b. Istilah dan Pengertian Perbandingan Hukum Perdata.

c. Sejarah Singkat Perbandingan Hukum Perdata.
d. Letak Perbandingan Hukum di antara Ilmu Pengetahuan Lainnya.
e. Hubungan antara Perbandingan Hukum; Perbandingan Hukum Perdata; Perbandingan
Hukum Perdata Internasional; Perbandingan Hukum Perdata Islam; dan Perbandingan
Hukum Perdata Adat.
f. Macam-Macam Perbandingan Hukum Perdata.
g. Ruang Lingkup Perbandingan Hukum Perdata.
2. TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT PERBANDINGAN HUKUM.

a. Tujuan Perbandingan Hukum.
b. Kebutuhan yang Mendorong Membandingkan Hukum (Kebutuhan Teoritis dan
Kebutuhan Praktis).
c. Sebab-Sebab Adanya Perbedaan dan Persamaan di Bidang Hukum.
d. Fungsi Perbandingan Hukum.
e. Manfaat Perbandingan Hukum.
3. PROSES PERBANDINGAN HUKUM.
a. Proses Perbandingan Hukum.
b. Objek Perbandingan Hukum.
c. Dasar dan Pedoman Pokok dalam Memproses Perbandingan Hukum.
d. Macam-Macam Metode Perbandingan Hukum.

e. Gagasan tentang Keluarga Hukum.
4. PERBANDINGAN SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SISTEM HUKUM (Sistem
Hukum Di Dunia, Sistem Hukum Islam, Sistem Hukum Adat, dan Sistem Hukum Di
Indonesia).
a. Sejarah Hukum.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hukum.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum.
5. PERBANDINGAN KONSEP SISTEM HUKUM (Sistem Hukum Di Dunia, Sistem
Hukum Islam, Sistem Hukum Adat, dan Sistem Hukum Di Indonesia).
6. PERBANDINGAN STRUKTUR SISTEM HUKUM (Sistem Hukum Di Dunia, Sistem
Hukum Islam, Sistem Hukum Adat, dan Sistem Hukum Di Indonesia).
7. PERBANDINGAN SUMBER HUKUM
a. Sumber Hukum Sistem Hukum Islam.
b. Sumber Hukum Sistem Hukum Inggris (Yurisprudensi; Statuta Law; Kebiasaan;
Reason/ Akal Sehat).
c. Sumber Hukum Sistem Hukum Romawi Jerman/ Eropa Kontinental (Penemuan
Hukum; Sumber-Sumber Hukum Sebagai Faktor Penemuan Hukum; Asas Hukum;
Penafsiran Hukum).
d. Sumber Hukum Sistem Hukum Adat
e. Sumber Hukum Sistem Hukum di Indonesia

8. PERBANDINGAN SISTEMATIKA HUKUM (Sistem Hukum Di Dunia, Sistem Hukum
Islam, Sistem Hukum Adat, Dan Sistem Hukum Di Indonesia).
9. LEMBAGA HUKUM PERDATA SEBAGAI OBJEK PERBANDINGAN HUKUM.
a. Pengertian Lembaga Hukum Perdata.
b. Macam-Macam Lembaga Hukum Perdata.
c. Membandingkan Lembaga Hukum perdata.
10. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BADAN HUKUM

(Menurut Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Perdata Barat).
a. Orang dan Badan Hukum
 Orang dan Badan Hukum sebagai Subyek Hukum.
 Pengecualian sebagai Subyek Hukum.
 Kecakapan dan Kewenangan Subyek Hukum.
 Ketidakcakapan dan Ketidakwenangan Subyek Hukum.
 Aspek Hukum Orang dan Badan Hukum sebagai Objek Perbandingan Hukum
Perdata.
b. Catatan Sipil.
 Pengertian Catatan Sipil.
 Tujuan Lembaga Catatan Sipil.
 Fungsi Lembaga Catatan Sipil.

 Macam Catatan Sipil.
 Sejarah dan Perkembangan Catatn Sipil.
 Catatan Sipil dalam Berbagai Sistem Hukum.
 Ketentuan-Ketentuan Pidana.
c. Domisili.
 Istilah dan Pengertian Domisili.
 Sejarah Domisili.
 Domisili Berdasarkan Hukum di Berbagai Negara.
 Domisili Berdasarkan Sistem Hukum di Indonesia.
 Tempat Kedudukan Badan Hukum.
11. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA TENTANG KELUARGA.
a. Perkawinan.
 Perkawinan menurut Hukum Islam.
 Perkawinan menurut Burgerlijk Wetboek.
 Perkawinan menurut Hukum Adat.
 Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1971.
b. Adopsi
 Pengertian Adopsi.
 Ruang lingkup Adopsi.
 Motif dan Tujuan Pengangkatan Anak.

 Adopsi dalam Berbagai Sistem Hukum: Adopsi dalam Hukum Islam; Adopsi
dalam Hukum Barat (Burgerlijk Wetboek); Adopsi dalam Hukum Adat; serta
Adopsi dalam Hukum Positif di Indonesia
 Tata Cara Pengangkatan Anak.
 Kekuatan Hukum dari Adopsi.
 Akibat Hukum dari Adopsi.
 Hubungan Pengangkatan Anak dengan Warisan.
12. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA TENTANG BENDA (Benda Menurut Hukum
Islam, Benda Menurut Hukum Adat dan Benda Menurut Hukum Perdata Barat).

13. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA TENTANG PERJANJIAN (Perjanjian Menurut
Hukum Islam, Perjanjian Menurut Hukum Adat dan Perjanjian Menurut Hukum Perdata
Barat).
14. PERBANDINGAN HUKUM PERDATA TENTANG WARIS (Waris Menurut Hukum
Islam, Waris Menurut Hukum Adat dan Waris Menurut Hukum Perdata Barat)
III. Strategi Pembelajaran
1. Pertemuan awal dilakukan kontrak belajar untuk menyepakati rambu-rambu yang harus
ditaati selama perkuliahan.
a. Tata Krama Perkuliahan, hak-kewajiban serta larangan, SOP Dosen.
b. Menyampaikan Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah.

c. Komponen penilaian dan metode penilaian.
d. Kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa.
2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif srtategi :
a. Brain Stroming dan Elisitasi.
b. Interactive Lecturing dan Dynamic Lecturing/ ceramah dinamis,
Ceramah yang diselingi tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan sama
sekali baru bagi mahasiswa.
c. Apresiasi
Dosen menggali informasi awal kepada mahasiswa mengenai persepsi
mahasiswa terhadap ruang lingkup Hukum Perbandingan Perdata, yaitu:
perbandingan hukum perdata secara umum yang membandingkan sistem-sistem
hukum berbagai Negara; serta perbandingan hukum perdata secara khusus yang
membandingkan lembaga-lembaga hukum Negara yang satu dengan Negara lain atau
di dalam suatu Negara.
d. Reading Guide.
Mahasiswa membaca dan menganalisis ruang lingkup Hukum Perbandingan
Perdata, yaitu: perbandingan hukum perdata secara umum yang membandingkan
sistem-sistem hukum berbagai Negara; serta perbandingan hukum perdata secara
khusus yang membandingkan lembaga-lembaga hukum Negara yang satu dengan
Negara lain atau di dalam suatu Negara.

e. Small Discussion.
Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membaca dan mendiskusikan ruang
lingkup Hukum Perbandingan Perdata, yaitu: perbandingan hukum perdata secara
umum yang membandingkan sistem-sistem hukum berbagai Negara; serta
perbandingan hukum perdata secara khusus yang membandingkan lembaga-lembaga
hukum Negara yang satu dengan Negara lain atau di dalam suatu Negara; yang
berlaku di Indonesia pada buku ajar. Maksimal anggota kelompok adalah 5 (lima)
orang dengan keharusan setiap orang membaca dalam buku tersebut.
3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif
strategi:
a. Information Search dan Interactive Lecturing.

Dosen menyampaikan beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa dari
buku-buku sumber referensi yang lain dengan menunjukkan alternatif sumber
informasinya.
b. Mixed between information search, concept mapping strategy, and small discussion/
active debate.
Mahasiswa diminta untuk membaca dan menganalisis buku-buku yang
berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam Perbandingan Hukum Perdata.
Pekerjaan ini dilakukan secara kelompok dan untuk mempercepat pengerjaan tugas

membaca, mahasiswa membagi tugas bacaan secara keseluruhan, kemudian
didiskusikan dengan anggota kelompoknya.
c. Team quiz
(Bila perlu dosen menyediakan reward apapun bentuknya). Kelompok
mahasiswa yang ada digabungkan hingga membentuk tiga kelompok saja. Untuk
memudahkan diberi nama dengan kelompok A,B,C. Masing-masing kelompok
dipersilahkan membuat pertanyaan antara 3-6 soal, kemudian pertanyaan dibagi dua
yang menjawab secara bergiliran. Ketika A membaca pertanyaan, kelompok B
bertugas menjawab, sementara kelompok C sebagai penilai. Dosen bekerja sebagai
pencatat nilai atau meminta bantuan seorang volunteer. Agar fair kemudian dibalik
dengan pertanyaan sebagian lagi.
4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi:
a. Everyone is Teacher Here
Dosen meminta beberapa orang volunteer sebagai perwakilan kelompok untuk
presentasi dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Anggota lain bisa
membantu menjawab dan menjelaskan permasalahan yang belum bisa diselesaikan.
Atau setiap mahasiswa mendapatkan 1 (satu) amplop yang berisi kasus dalam perkara
perbandingan hukum perdata yang harus diberikan solusinya serta adagium latin yang
berkaitan dengan perbandingan hukum hukum perdata. Mahasiswa dipersilakan untuk
mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan sebagaimana dosen meyampaikan

lecturing. Mahasiswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya kepadanya atau
mahasiswa yang sedang menjadi lecturer boleh bertanya kepada mahasiswa lain.
Setelah selesai, mahasiswa yang menjadi lecturer meminta mahasiswa yang lain
untuk melakukan hal yang sama, dan seterusnya.
5. Untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa dilakukan praktek dan pembahasan
kasus-kasus kontemporer.
IV. Alternatif Media Pembelajaran
1. Papan tulis
2. OHP
3. Foto copy bahan/ materi pilihan
4. Ruangan Kelas
5. Perpustakaan
V. Alternatif Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mahasiswa meliputi aspek penilaian :
1. Ujian mid semester

: 30 %

2. Ujian akhir semester


: 30 %

3. Evaluasi alternatif

: 40 %

a.
b.
c.
d.

Tugas rumah setiap mahasiswa membuat makalah dan
dipresentasikan
Keaktifan di kelas dalam bertanya dan menjawab masalah
Presensi Mahasiswa
Etika Moral Mahasiswa di dalam/luar kampus

: 10 %
: 10 %
: 10 %
: 10 %

IV. Referensi.
1. Abdulkadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
2. Achmad Samsudin. 1983. Yurisprudensi Hukum Waris, Seri Hukum Adat Bagian II.
Bandung: Alumni.
3. Alloysius R. Entah. 1989. Hukum Perdata (Suatu Studi Perbandingan Ringkas). Liberty:
Yogyakarta, 1989.
4. Ali Afandi. 1994. Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian. Jakarta: Rineka
Cipta.
5. Ali Rido. 1977. Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum, Perseroan, Perkumpulan,
Koperasi, Yayasan, Wakaf. Bandung: Alumni.
6. Djaja S. Meliala. 1977. Hukum di Amerika Serikat, Suatu Studi Perbandingan. Bandung:
Penerbit Tarsito.
7. Esmi Warassih. 2010. Pranata Hukum Sebagai Telaah Sosiologis. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
8. Hazairin. 1982. Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Al Qur’an dan Hadist. Jakarta:
Tintamas.
9. Hilman Hadikusuma. 1980. Hukum Waris Adat. Bandung: Alumni.
10. J. Satrio. 2000. Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan. Bandung: Citra Aditya
Bakti.
11. J. Satrio. 2001. Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku I.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
12. J. Satrio. 2001. Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku II.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
13. Lawrence M. Friedman. 2009. Sistem Hukum Perspektif Ilmu Sosial. Bandung: Nusa
Media.
14. Mohd. Idris Ramulyo. 1994. Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara
Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
15. Michael Bogdan. 2010. Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Bandung: Nusa Media.
16. Muderis Zaini. 1999. Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum. Jakarta: Sinar
Grafika.
17. Munir Fuady. 2010. Perbandingan Ilmu Hukum. Bandung: Refika Aditama.
18. Peter De Cruz. 2010. Perbandingan Sistem Hukum, Common Law, Civil Law dan
Socialist Law. Bandung: Nusa Media.
19. R. Subekti. 1980. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermasa.

20. R. Subekti. 1985. Aneka Perjanjian. Bandung: Alumni.
21. R. Subekti. 1987. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa.
22. R. Subekti. 1988. Perbandingan Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita.
23. R. Subekti dan Tjitosudibio. 1999. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta:
Pradnya Paramita.
24. Satjipto Rahardjo. 2008. Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya. Yogyakarta:
Genta Press.
25. Satjipto Rahardjo. 2009. Lapisan-Lapisan dalam Studi Hukum. Malang: Bayumedia
Publishing.
26. Soerjono Soekamto. 1979. Perbandingan Hukum. Alumni: Bandung.
27. Soerjono Soekanto. 1989. Perbandingan Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
28. Soenarjati Hartono.1986. Kapita Selekta Perbandingan Hukum. Bandung: Alumni.
29. Sayuti Thalib. Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
30. Sudarsono 1991. Hukum Kekeluargaan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta.
31. Sudarsono.1994. Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
32. Tahir Tungadi. 1974. Apakah Pentingnya Mempelajari Perbandingan Hukum, Dalam
Lima Puluh Tahun Pendidikan Hukum di Indonesia.
33. Werner Menski. 2004. Perbandingan Hukum Dalam Konteks Global Sistem Eropa, Asia,
Afrika, Cetakan ke 2. Bandung: Nusa Media.
34. Wirjono Prodjodikoro. 2000. Asas-Asas Hukum Perjanjian. Bandung: Mandar Maju.