9530Materi Kabid Ketersediaan dan Kelembagaan Pangan di Bukittinggi Maret 2016
CADANGAN PANGAN
( Cadangan Pangan Pemerintah )
Bukittinggi, 10-11 Maret 2016
BIDANG KETERSEDIAAN DAN
KELEMBAGAAN PANGAN
1
UU NOMOR 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
Pasal 1,
Ayat1, Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan,
bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan
atau minuman.
2
Ayat 7,
Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari
hasil produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional
serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat
memenuhi kebutuhan.
Ayat 9,10 dan 11
Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan Pangan yang
dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
3
Peraturan Pemerintah Rep.Indonesia No.17 Tahun 2015
Tentang Ketahanan Pangan Dan Gizi
Pasal 3
Cadangan Pangan Pemerintah berupa Pangan Pokok Tertentu
ditetapkan berdasarkan jenis dan jumlahnya.
Pasal 13
(1) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah terdiri atas:
a. Cadangan Pangan Pemerintah Desa;
b. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
c. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi.
(2) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa Pangan Pokok Tertentu yang
ditetapkan berdasarkan jenis dan jumlahnya.
4
Pasal 22
(1) Gubernur untuk menindaklanjuti penetapan Cadangan Pangan
Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam
menyelenggarakan:
a. pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi;
b. pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi; dan
c. penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi.
Pasal
21
(2) Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
provinsi yang melaksanakan tugas atau menyelenggarakan fungsi di
bidang Ketahanan Pangan.
5
Pasal 22
(3) Dalam melaksanakan tugas atau menyelenggarakan
fungsinya, satuan kerja perangkat daerah provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bekerja sama
dengan badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik
daerah di bidang Pangan.
Pasal 23
(1) Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a
bersumber dari Pangan Pokok Tertentu yang diperoleh
melalui pembelian produksi dalam negeri, dengan
mengutamakan produksi provinsi setempat.
6
Pasal 23
(2) Pembelian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan harga pembelian yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
(3) Dalam hal Pemerintah tidak menetapkan harga
pembelian, pembelian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan harga pembelian untuk Cadangan
Pangan Pemerintah Provinsi yang ditetapkan oleh gubernur.
7
Pasal 24
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
diatur dengan peraturan daerah provinsi.
(2) Dalam menyusun peraturan daerah provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah provinsi harus
memperhatikan
penyelenggaraan
Cadangan
Pangan
Pemerintah.
8
Pasal 17
(1) Bupati/wali kota menetapkan jenis dan jumlah Pangan
Pokok Tertentu sebagai Cadangan Pangan Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(1) huruf b.
(2) Penetapan jenis dan jumlah Pangan Pokok Tertentu
sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a. produksi Pangan Pokok Tertentu di wilayah
kabupaten/kota;
b. kebutuhan untuk penanggulangan keadaan darurat; dan
c. kerawanan Pangan di wilayah kabupaten/kota.
9
Pasal 17
(3) Penetapan jenis dan jumlah Pangan Pokok Tertentu
sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan:
a. kebutuhan konsumsi masyarakat kabupaten/kota; dan
b. potensi sumber daya kabupaten/kota.
10
Pasal 18
(1) Bupati/wali kota untuk menindaklanjuti penetapan Cadangan Pangan
Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
menyelenggarakan:
a. pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota;
b. pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota; dan
c. penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota.
(2) Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas atau
menyelenggarakan fungsi di bidang Ketahanan Pangan.
11
Pasal 18
(3) Dalam melaksanakan tugas atau menyelenggarakan
fungsinya, satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bekerja sama
dengan badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik
daerah di bidang Pangan.
12
TUJUAN PENGEMBANGAN CPP
1. Meningkatnya penyediaan pangan bagi masyarakat
miskin dan atau rawan pangan yang terkena rawan
pangan transien untuk menjamin pasokan pangan
yang stabil antar waktu dan antar daerah;
2. Memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga miskin
dan atau rawan pangan yang mengalami keadaan
darurat dan kerawanan pangan pasca bencana;
3. Meningkatkan akses pangan rumah tangga miskin
dan atau rawan pangan akibat gejolak harga
13
SASARAN DAN INDIKATOR CPP
SASARAN :
Rumah Tangga miskin
dan atau Rawan Pangan
yang mengalami:
1.Kerawanan pangan
pasca bencana
2.Perubahan gejolak
harga yang signifikan
3.Rawan pangan transien
khususnya pada daerah
terisolir
4.Masyarakat miskin
INDIKATOR:
1.Terpenuhinya kebutuhan
pangan Rumah Tangga
Miskin/ Rawan Pangan
secara cepat dan tepat
dalam masa penanggulangan
pasca bencana
2.kerawanan pangan
14
PENGADAAN CPP PROVINSI
APBD
PROVINSI
Perpres Nomor 54
tahun 2010 Junto
Perpres No.70 Tahun
2012 tentang
pengadaan barang
dan jasa
Dapat melalui penunjukan
langsung ke Perum BULOG
(Surat LKPP No.B2686/
LKPP/D-IV.1.1/05/2013
tgl.22-05-2013)
• Memperhatikan trackrecord
keperluan cadangan beras
selama 10 tahun
sebelumnya
• Jumlah pengadaan
dinaikan 15% dari
keperluan cadangan beras
tahun sebelumnya
• Sampai tahun 2015
mencapai 200 ton
15
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(1) Penyaluran Cadangan Pangan dilakukan untuk menanggulangi:
a. kekurangan Pangan/rawan pangan transien;
b. gejolak harga Pangan;
c. bencana alam pasca bencana;
d. bencana sosial; dan/atau
e. menghadapi keadaan darurat.
(2) Selain itu, CPP dapat juga disalurkan untuk masyarakat miskin
diluar Rumahtangga Sasaran (RTS) Raskin;
•
Data RTS diluar raskin dapat diperoleh dari TNP2K
(3) Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin/rawan pangan,
Menkokesra telah mengirimkan surat kepada kabupaten/kota
untuk mengalokasikan APBD
16
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(1) Surat permintaan bantuan Kab/Kota yang terkena bencana alam
( banjir ) oleh Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah Kab/Kota
dengan uraian :
No.
Kecamatan/Nagari
1.
Sungai Pagu,
1.Koto Baru :
a.Kp. Nan Lamo
b.dst
Jumlah KK
Jumlah
Jumlah Jiwa
13
xx
xxx
52 (orang)
xx (orang)
xxx (orang)
(2) Tanda Terima (Berita Acara Serah Terima) bantuan :
a. Antara Pemprov dengan Pem Kab/Kota
b. Antara Pem. Kab/Kota dengan Kecamatan
c. Antara Kecamatan dengan Nagari/Desa
d. Antara Nagari/Desa dengan Jorong/Kampung
17
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
a. Antara Pemprov dengan Pem Kab/Kota
TANDA TERIMA BERAS BANTUAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA BARAT
Sudah terima dari
: Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Banyaknya
: 10.000 ( sepuluh ribu ) kilogram beras
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat rawan pangan akibat bencana alam banjir bandang
Kab/Kota pada tanggal xx Mmmmm 2016.
Pppppppp,
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
18
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
b. Antara Pem. Kab/Kota dengan Kecamatan
TANDA TERIMA BERAS ( PER KECAMATAN )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Jumlah
Nagari
Kecamatan
dst
Pppppppp,
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
19
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
c. Antara Kecamatan dengan Nagari
TANDA TERIMA BERAS ( PER NAGARI )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Kenagarian
dst
Pppppppp,
Jumlah KK
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
20
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
d. Antara Nagari/Desa dengan Jorong/Kampung
TANDA TERIMA BERAS ( PER JORONG )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Jorong
dst
Pppppppp,
Jumlah KK
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
21
No
Kabupaten/Kota
Mndr Mdiri
i
2012
2011
Mdri
2013
Mndri
2014
Mndri
2015
Pngbg
2015
Juml
ah
1. Pasaman
0
2
3
0
5
3
13
2. Pasaman Barat
1
0
0
0
2
9
12
3. Limapuluh Kota
3
0
1*
1
2
4
11
4. Agam
1
2
0
0
0
0
3
5. Tanah Datar
0
0
0
0
2
6
8
6. Pdang Pariaman
0
2
5*
1
0
0
8
7. Solok
0
2
5*
2
2
9
20
8. Sijunjung
3
0
0
0
0
0
3
9. Dharmasraya
0
2
2
0
0
2
6
10. Pesisir Selatan
2
2
6*
3
1
8
22
11. Solok Selatan
2
0
0
0
0
0
2
12. Kota Pariaman
0
0
0
0
2
6
8
13. Kota Padang
0
0
0
0
1
2
3
12
12
22*
7
17*)
49
119*
Jumlah
*)= 1 msh dlm thp
pngmbngan
22
TERIMA KASIH
23
( Cadangan Pangan Pemerintah )
Bukittinggi, 10-11 Maret 2016
BIDANG KETERSEDIAAN DAN
KELEMBAGAAN PANGAN
1
UU NOMOR 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
Pasal 1,
Ayat1, Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan,
bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan
atau minuman.
2
Ayat 7,
Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari
hasil produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional
serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat
memenuhi kebutuhan.
Ayat 9,10 dan 11
Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan Pangan yang
dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
3
Peraturan Pemerintah Rep.Indonesia No.17 Tahun 2015
Tentang Ketahanan Pangan Dan Gizi
Pasal 3
Cadangan Pangan Pemerintah berupa Pangan Pokok Tertentu
ditetapkan berdasarkan jenis dan jumlahnya.
Pasal 13
(1) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah terdiri atas:
a. Cadangan Pangan Pemerintah Desa;
b. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
c. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi.
(2) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa Pangan Pokok Tertentu yang
ditetapkan berdasarkan jenis dan jumlahnya.
4
Pasal 22
(1) Gubernur untuk menindaklanjuti penetapan Cadangan Pangan
Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam
menyelenggarakan:
a. pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi;
b. pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi; dan
c. penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi.
Pasal
21
(2) Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
provinsi yang melaksanakan tugas atau menyelenggarakan fungsi di
bidang Ketahanan Pangan.
5
Pasal 22
(3) Dalam melaksanakan tugas atau menyelenggarakan
fungsinya, satuan kerja perangkat daerah provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bekerja sama
dengan badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik
daerah di bidang Pangan.
Pasal 23
(1) Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a
bersumber dari Pangan Pokok Tertentu yang diperoleh
melalui pembelian produksi dalam negeri, dengan
mengutamakan produksi provinsi setempat.
6
Pasal 23
(2) Pembelian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan harga pembelian yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
(3) Dalam hal Pemerintah tidak menetapkan harga
pembelian, pembelian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan harga pembelian untuk Cadangan
Pangan Pemerintah Provinsi yang ditetapkan oleh gubernur.
7
Pasal 24
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
diatur dengan peraturan daerah provinsi.
(2) Dalam menyusun peraturan daerah provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah provinsi harus
memperhatikan
penyelenggaraan
Cadangan
Pangan
Pemerintah.
8
Pasal 17
(1) Bupati/wali kota menetapkan jenis dan jumlah Pangan
Pokok Tertentu sebagai Cadangan Pangan Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(1) huruf b.
(2) Penetapan jenis dan jumlah Pangan Pokok Tertentu
sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a. produksi Pangan Pokok Tertentu di wilayah
kabupaten/kota;
b. kebutuhan untuk penanggulangan keadaan darurat; dan
c. kerawanan Pangan di wilayah kabupaten/kota.
9
Pasal 17
(3) Penetapan jenis dan jumlah Pangan Pokok Tertentu
sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan:
a. kebutuhan konsumsi masyarakat kabupaten/kota; dan
b. potensi sumber daya kabupaten/kota.
10
Pasal 18
(1) Bupati/wali kota untuk menindaklanjuti penetapan Cadangan Pangan
Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
menyelenggarakan:
a. pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota;
b. pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota; dan
c. penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten /Kota.
(2) Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas atau
menyelenggarakan fungsi di bidang Ketahanan Pangan.
11
Pasal 18
(3) Dalam melaksanakan tugas atau menyelenggarakan
fungsinya, satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bekerja sama
dengan badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik
daerah di bidang Pangan.
12
TUJUAN PENGEMBANGAN CPP
1. Meningkatnya penyediaan pangan bagi masyarakat
miskin dan atau rawan pangan yang terkena rawan
pangan transien untuk menjamin pasokan pangan
yang stabil antar waktu dan antar daerah;
2. Memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga miskin
dan atau rawan pangan yang mengalami keadaan
darurat dan kerawanan pangan pasca bencana;
3. Meningkatkan akses pangan rumah tangga miskin
dan atau rawan pangan akibat gejolak harga
13
SASARAN DAN INDIKATOR CPP
SASARAN :
Rumah Tangga miskin
dan atau Rawan Pangan
yang mengalami:
1.Kerawanan pangan
pasca bencana
2.Perubahan gejolak
harga yang signifikan
3.Rawan pangan transien
khususnya pada daerah
terisolir
4.Masyarakat miskin
INDIKATOR:
1.Terpenuhinya kebutuhan
pangan Rumah Tangga
Miskin/ Rawan Pangan
secara cepat dan tepat
dalam masa penanggulangan
pasca bencana
2.kerawanan pangan
14
PENGADAAN CPP PROVINSI
APBD
PROVINSI
Perpres Nomor 54
tahun 2010 Junto
Perpres No.70 Tahun
2012 tentang
pengadaan barang
dan jasa
Dapat melalui penunjukan
langsung ke Perum BULOG
(Surat LKPP No.B2686/
LKPP/D-IV.1.1/05/2013
tgl.22-05-2013)
• Memperhatikan trackrecord
keperluan cadangan beras
selama 10 tahun
sebelumnya
• Jumlah pengadaan
dinaikan 15% dari
keperluan cadangan beras
tahun sebelumnya
• Sampai tahun 2015
mencapai 200 ton
15
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(1) Penyaluran Cadangan Pangan dilakukan untuk menanggulangi:
a. kekurangan Pangan/rawan pangan transien;
b. gejolak harga Pangan;
c. bencana alam pasca bencana;
d. bencana sosial; dan/atau
e. menghadapi keadaan darurat.
(2) Selain itu, CPP dapat juga disalurkan untuk masyarakat miskin
diluar Rumahtangga Sasaran (RTS) Raskin;
•
Data RTS diluar raskin dapat diperoleh dari TNP2K
(3) Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin/rawan pangan,
Menkokesra telah mengirimkan surat kepada kabupaten/kota
untuk mengalokasikan APBD
16
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(1) Surat permintaan bantuan Kab/Kota yang terkena bencana alam
( banjir ) oleh Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah Kab/Kota
dengan uraian :
No.
Kecamatan/Nagari
1.
Sungai Pagu,
1.Koto Baru :
a.Kp. Nan Lamo
b.dst
Jumlah KK
Jumlah
Jumlah Jiwa
13
xx
xxx
52 (orang)
xx (orang)
xxx (orang)
(2) Tanda Terima (Berita Acara Serah Terima) bantuan :
a. Antara Pemprov dengan Pem Kab/Kota
b. Antara Pem. Kab/Kota dengan Kecamatan
c. Antara Kecamatan dengan Nagari/Desa
d. Antara Nagari/Desa dengan Jorong/Kampung
17
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
a. Antara Pemprov dengan Pem Kab/Kota
TANDA TERIMA BERAS BANTUAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA BARAT
Sudah terima dari
: Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Banyaknya
: 10.000 ( sepuluh ribu ) kilogram beras
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat rawan pangan akibat bencana alam banjir bandang
Kab/Kota pada tanggal xx Mmmmm 2016.
Pppppppp,
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
18
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
b. Antara Pem. Kab/Kota dengan Kecamatan
TANDA TERIMA BERAS ( PER KECAMATAN )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Jumlah
Nagari
Kecamatan
dst
Pppppppp,
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
19
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
c. Antara Kecamatan dengan Nagari
TANDA TERIMA BERAS ( PER NAGARI )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Kenagarian
dst
Pppppppp,
Jumlah KK
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
20
PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH
(Berita Acara Serah Terima) bantuan :
d. Antara Nagari/Desa dengan Jorong/Kampung
TANDA TERIMA BERAS ( PER JORONG )
Sudah Terima dari
: Pemerintah Provinsi Sum. Barat cq. Pemkab. Solok Selatan
Beras Bulog sebanyak
: ………. ( ………………… ) kilogram
Untuk keperluan
: Bantuan pangan bagi masyarakat korban bencana / musibah banjir bandang Kec. Kab/Kota pada tanggal xx
Mmmmmm 2016 dengan rincian penerimaan sebagai berikut :
No.
1.
2.
Jorong
dst
Pppppppp,
Jumlah KK
Jumlah ( kg )
Tanda Tangan
1. …………..
2. ……
Mmmmmmm 2016
Yang menyerahkan,
….………………………..
Yang menerima,
……………………………..
21
No
Kabupaten/Kota
Mndr Mdiri
i
2012
2011
Mdri
2013
Mndri
2014
Mndri
2015
Pngbg
2015
Juml
ah
1. Pasaman
0
2
3
0
5
3
13
2. Pasaman Barat
1
0
0
0
2
9
12
3. Limapuluh Kota
3
0
1*
1
2
4
11
4. Agam
1
2
0
0
0
0
3
5. Tanah Datar
0
0
0
0
2
6
8
6. Pdang Pariaman
0
2
5*
1
0
0
8
7. Solok
0
2
5*
2
2
9
20
8. Sijunjung
3
0
0
0
0
0
3
9. Dharmasraya
0
2
2
0
0
2
6
10. Pesisir Selatan
2
2
6*
3
1
8
22
11. Solok Selatan
2
0
0
0
0
0
2
12. Kota Pariaman
0
0
0
0
2
6
8
13. Kota Padang
0
0
0
0
1
2
3
12
12
22*
7
17*)
49
119*
Jumlah
*)= 1 msh dlm thp
pngmbngan
22
TERIMA KASIH
23