s adp 060636 chapter3

(1)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini penulis akan membahas definisi istilah, populasi penelitian, sampel penelitian, metoda penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

A. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terdapat dalam judul tersebut, sehingga diharapkan akan terdapat keseragaman landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Komaruddin (1998:57), bahwa:

Umumnya di dalam suatu ilmu sosial terdapat istilah-istilah yang berlainan untuk menunjukkan isi atau maksud yang sama. Objeknya sama tetapi istilah atau nama untuk objek itu berbeda-beda. Dan sebaliknya terdapat istilah yang sama tetapi untuk maksud berbeda.

Sesuai judul yang ada, maka pengertian dari masing-masing bagiannya adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu orang atau benda yang dapat atau ikut membentuk suatu watak atau tindakan seseorang 2. Kepemimpinan Transformasional


(2)

Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang banyak memberikan perhatrian kepada bawahannya untuk bekerja lebih baik dengan cara menasehati, memberikan rangsangan atau stimulus kepada bawahannya, dengan demikian para bawahan mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

3. Budaya Sekolah

Budaya sekolah merupakan nilai atau norma yang ada, mengandung penuh makna yang mengatur kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekolah.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan sumber data atau objek penelitian, dimana data diperoleh dan untuk ruang lingkup hasil penelitian diberlakukan. Sugiyono (2000: 57) mengemukakan bahwa populasi adalah:

“wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Oleh karena itu, sesuai dengan masalah, maka yang dijadikan populasi sebagai sumber data adalah guru-guru dilingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kab.Bandung. Namun dikarenakan keterbatasan waktu dan materi maka hanya empat sekolah yang merupakan populasi penelitian.


(3)

Tabel 3.1 Populasi Sekolah

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

1 SMAN 1 Soreang 76

2 SMAN 1 Margahayu 81 3 SMAN 1 Katapang 56 4 SMAN 1 Margaasih 60

TOTAL 273

2. Sampel

Di dalam penelitian ini, peneliti menganggap bahwa sampel penelitian memiliki karakteristik yang sama atau homogen sehingga peneliti menggunakan teknik pengambilan secara acak (simple random sampling) yang menurut Sugiyono (2003: 93), yaitu:

Cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Sedangkan penentuan jumlah sampel penelitian mengacu pada rumus yang dikemukakan oleh Yamane yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat (1993: 82) yaitu tertera pada halaman berikutnya.

Rumus penentuan jumlah sampel penelitian: n =

Dimana:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi d = Presisi


(4)

n = = 73, 19 = 73

Maka dari itu sampel dari setiap sekolah adalah dirumuskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Perhitungan Sampel

Nama Sekolah Perhitungan Sampel Jumlah Sampel

SMAN 1 Soreang 20

SMAN 1 Margahayu 22

SMAN 1 Katapang 15

SMAN 1 Margaasih 16

C. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data serta menginterpretasikan arti data yang diteliti menjadi suatu kesimpulan dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu penelitian. Winarno Surakhmad (1985: 131) mengemukakan bahwa:


(5)

Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan.

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada masa sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Moh. Nazir (1985: 63) yaitu:

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Selanjutnya Winarno Surakhmad (1985: 139-140) mengemukakan ciri-ciri metode deskriptif sebagai berikut:

1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang/pada masalah-masalah yang aktual.

2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi atau keterangan melalui penelaahan terhadap berbagai sumber


(6)

tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Winarno Surakhmad (1985: 61) bahwa:

Penyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa studi kepustakaan akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan penelitiannya serta memperkuat kerangka berpikir peneliti yang pada akhirnya dapat mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Di dalam pengumpulan data diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

a. Penentuan Alat Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, dibutuhkan alat pengumpul data yang sesuai dengan karakteristik sumber data yang bersangkutan. Secara umum teknik pengumpulan data dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik secara langsung dan teknik tidak langsung. Berdasarkan permasalahan pada penelitian dan metode yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara tidak


(7)

langsung, yaitu dengan menggunakan kuesioner (angket). Angket adalah salah satu teknik penelitian yang dilakukan secara tertulis yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang fakta yang diketahui oleh subjek penelitian tentang masalah yang sedang diteliti. Bentuk angket yang disebarkan berupa angket berstruktur yang sering disebut angket tertutup, dimana setiap pernyataan disertai dengan alternatif jawaban. Responden hanya melakukan pilihan terhadap alternatif jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda checklist (v) pada kolom yang telah disediakan. Hal ini sesuai dengan penyataan Sanafiah Faisal (1982: 178) bahwa:

Angket yang menghendaki jawaban yang pendek atau jawaban yang diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu, disebut angket tertutup. Angket demikian biasanya meminta jawaban dengan pola ya atau tidak, jawaban singkat dan jawaban yang membubuhkan tanda chek (v) pada item yang termuat pada alternatif jawaban.

Adapun alasan penulis menggunakan angket tertutup adalah:

1) Memberikan kemudahan pada responden dalam memberikan jawaban pada alternatif jawaban yang penulis sajikan.

2) Angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu singkat.

3) Responden akan lebih leluasa dan bebas dalam memberikan jawaban.

4) Memudahkan peneliti dalam menganalisisnya terhadap jawaban-jawaban yang telah diperoleh.

5) Pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi tenaga, biaya dan waktu.


(8)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun angket adalah:

1. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Kepemimpinan Transformasional untuk variabel X dan Budaya Sekolah untuk variabel Y.

2. Menentukan indikator dari setiap variabel.

3. Variabel X (Kepemimpinan Transformasional), dengan indikator tertera pada halaman berikutnya. Indikator variabel X:

a) Kharismatik b) Inspiratif

c) Rangsangan Intelektual d) Kepekaan Individual

Variabel Y (Prestasi Belajar), dengan indikator: a) Nilai

b) Norma c) Kebiasaan

4. Menyusun kisi-kisi angket

5. Menyusun pernyataan dari masing-masing variabel disertai alternatif jawabannya

6. Penulis menetapkan skor dari masing-masing jawaban angket baik variable x maupun variabel y. Penulis membuat skor alternatif jawaban dengan skala likert dengan 4 option yaitu:


(9)

Tabel 3.3

Kriteria Pengukuran Alternatif Jawaban Untuk Variabel X dan Y

Alternatif Jawaban Bobot/Skor

Selalu 4

Sering 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

c. Uji Coba Angket

Sebelum pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden yang sama dengan responden yang telah ditentukan untuk sumber data penelitian atau responden lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Hal ini penting dilakukan untuk dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi dalam hal redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun dalam pernyataan dan jawaban angket. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Sanafiah Faisal (1982: 38) yaitu:

Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun.

Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas.


(10)

Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item-item instrumen penelitian dan untuk mengetahui apakah instrumen suda benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur atau belum. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2003: 97) yaitu:

“Suatu instrument dikatakan valid jika instrumen itu digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”.

Perhitungan untuk menguji validitas instrumen ini menggunakan metode uji validitas per item (analisis item), yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Bila korelasi tiap butir tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka instrumen tersebut memiliki validitas yang baik. Sugiyono (2003: 143) mengemukakan bahwa

“Bila harga korelasi di bawah 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau

dibuang”.

Uji validitas ini menggunakan rumus Pea rson Product Moment:

Keterangan:

N = Jumlah Responden

ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y


(11)

ΣY = Jumlah skor total

Σ X 2 = Jumlah skor X dikuadratkan

Σ Y 2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

Dalam menentukan valid tidaknya butir item, didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika rhitung positif, dan rhitung > rtabel, maka butir soal valid. b) Jika rhitung negatif, dan rhitung < rtabel, maka butir soal tidak valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)

No Item

Nilai

Koefisien R Tabel Keterangan

1 0,825 0,468 V

2 0,475 0,468 V

3 0,534 0,468 V

4 0,587 0,468 V

5 0,793 0,468 V

6 0,469 0,468 V

7 0,633 0,468 V

8 0,470 0,468 V

9 0,833 0,468 V

10 0,495 0,468 V

11 0,621 0,468 V

12 0,721 0,468 V

13 0,634 0,468 V

14 0,728 0,468 V

15 0,350 0,468 T

16 0,631 0,468 V

17 0,653 0,468 V

18 0,486 0,468 V

19 0,306 0,468 T

20 0,471 0,468 V


(12)

22 0,690 0,468 V

23 0,578 0,468 V

24 0,583 0,468 V

25 (0,016) 0,468 T

Selanjutnya no. 15, 19, dan 25 dibuang.

Sedangkan hasil perhitungan variabel Y mengenai budaya sekolah dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas dengan 25 item dan dapat diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ( Budaya Sekolah )

No Item Nilai Koefisien R Tabel Keterangan

1 0,654 0,468 V

2 0,507 0,468 V

3 0,531 0,468 V

4 0,573 0,468 V

5 0,588 0,468 V

6 0,113 0,468 T

7 0,709 0,468 V

8 0,629 0,468 V

9 0,475 0,468 V

10 0,667 0,468 V

11 0,532 0,468 V

12 0,717 0,468 V

13 0,759 0,468 V

14 0,470 0,468 V

15 0,550 0,468 V

16 0,831 0,468 V

17 0,594 0,468 V

18 0,527 0,468 V

19 0,673 0,468 V

20 0,782 0,468 V

21 0,679 0,468 V


(13)

23 0,365 0,468 T

24 0,480 0,468 V

25 0,410 0,468 T

Selanjutnya no. 6, 23 dan 25 dibuang. 2) Uji Reliabilitas Instrumen

Hitungan Reliabilitas mengarah pada satu pengertian adanya keajegan instrumen pengumpul data, sedangkan uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan setiap item yang digunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2003:97) yang mengemukakan bahwa: “Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998: 168) menyatakan bahwa:

Instrumen yang reliabel, yaitu instrumen yang menghasilkan data yang benar, data yang bisa dipercaya, berapa kalipun instrument tersebut diambil, maka hasilnya akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.

Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik belah dua (split half methods) terhadap instrument yang disusun. Adapun maksud belah kesatu bernomor ganjil dan belah kedua bernomor genap. Kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dalam Furqon (2004:112)


(14)

Di mana:

r

xy = koefisien korelasi 6 & 1 = Bilangan Konstan

D2 = Selisih beda antara beda peringkat X dan Y n = Jumlah sample

Kemudian, uji reabilitas dengan kriteria terima H0 jika thitung > dari ttabel dengan dk = (n-2) pada tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas masing-masing adalah sebagai berikut:

a. Reabilitas Variabel X

Tabel 3.6

Perhitungan Reabilitas (Variabel X)

No Genap (x) Ganjil (y) D D2

1 40 40 0 0

2 44 42 2 4

3 36 34 2 4

4 45 42 3 9

5 37 43 -6 36

6 48 44 4 16

7 41 36 5 25

8 37 44 -7 49

9 41 45 -4 16

10 44 44 0 0

11 27 38 -11 121


(15)

13 44 46 -2 4

14 41 45 -4 16

15 41 45 -4 16

16 47 42 5 25

17 31 26 5 25

18 32 30 2 4

19 42 38 4 16

20 45 42 3 9

Total 431

Menguji signifikansi koefisien korelasi ri melalui uji independen antara kedua variabel dengan menggunakan rumus:


(16)

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,89, sedangkan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (18) adalah 1,734, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel x reliabel

b. Reabilitas Variabel Y

Tabel 3.7

Perhitungan Reabilitas (Variabel X)

no

Ganjil (x)

Genap

(y) D D2

1 43 40 3 9

2 42 42 0 0

3 43 42 1 1

4 39 40 -1 1

5 44 48 -4 16

6 41 40 1 1

7 39 41 -2 4

8 40 41 -1 1

9 43 40 3 9

10 46 43 3 9

11 37 30 7 49

12 48 42 6 36

13 39 39 0 0

14 39 42 -3 9

15 27 34 -7 49

16 46 45 1 1

17 28 25 3 9

18 44 45 -1 1

19 44 45 -1 1

20 44 45 -1 1


(17)

Menguji signifikansi koefisien korelasi ri melalui uji independen antara kedua variabel dengan menggunakan rumus:

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 6,671, sedangkan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (18) adalah 1,734, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel y reliabel

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak arti jika data tersebut disajikan dalam bentuk data mentah, tidak diolah dan dianalisis. Oleh karena itu, maka pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penelitian untuk memperoleh kesimpulan atas generalisasi tentang masalah yang diteliti, sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Mohamad Ali (1995:151) bahwa:

Pengolahan dan analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan


(18)

generalisasi, pengujian hipotesis atau kesimpulan tentang berbagai masalah yang diteliti.

Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data, yaitu dengan memeriksa jawaban responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, setelah itu baru menentukan skornya.

3. Mengukur kecenderungan umum skor responden (x) dari variabel dengan

rumus Weighted Means Score (WMS), yaitu:

Ket:

X = rata-rata skor responden

X = jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden N = jumlah responden

4. mencocokan rata-rata dengan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS sebagai berikut:

N X


(19)

Tabel 3.8

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat baik Selalu Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering Sering

2,01 – 3,00 Kurang Baik Jarang Jarang 1,01 – 2,00 Sangat Kurang Baik Tidak Pernah Tidak Pernah

2. Uji normalitas distribusi untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis parametrik atau non-parametrik. Untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program Ms. Office Excel 2007. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat (X²) sebagai berikut:

Ket:

χ ² = Kuadrat chi yang dicari Fo = Frekuensi hasil penelitian Fh = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi frekuensi

b. Membuat batas bawah kiri interval dan batas atas skor kanan interval c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

Ket:

χ ²=

  

k i

Fh Fh Fo

1

Z = SD

X


(20)

BK = Skor batas kelas distribusi X = Rata-rata untuk distribusi SD = Standar Deviasi

d. Mencari luas O − Z dari daftar F

e. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mencari selisih luas O − Z kelas interval yang berdekatan

f. Mencari Fh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan N (jumlah responden)

g. Mencari Fo (frekuensi hasil penelitian) dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi

h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan i. Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan nilai

persentil untuk distribusi chi kuadrat.

3. Menghitung skor mentah menjadi skor baku dengan rumus:

Ket:

Xi = Data skor dari setiap responden X = Rata-rata

s = Simpangan baku

Adapun langkah-langkahnya untuk menggunakan rumus di atas, sebagai berikut:

1) Menentukan terlebih dahulu skor tertinggi dan skor terendah.

s X Xi


(21)

2) Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR), dengan rumus:

R = ST - SR

3) Menentukan banyaknya kelas interval, yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi dengan banyaknya kelas

P = R/BK

5) Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus:

n fXi x

6) Mencari simpangan baku/standar deviasi, dengan rumus:

) 1 .(

. 2 2

 

n n

fiXi fiXi

n s

4. Menguji Hipotesis Penelitian

Setelah selesai tahap pengolahan data, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian dalam rangka menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian.

Adapun hal-hal yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel tersebut, yaitu.


(22)

1) Analisis Korelasi

a. Untuk perhitungan koefisien korelasi dipergunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

2 2

2

2

) ) ( ) )( (

 

   y y n x x n y x xy n rxy

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil pengujian korelasi, maka ditentukan tolok ukur sebagai berikut.

Tabel 3.9 Tolok Ukur Korelasi

Sugiyono (2009: 321)

b. Sedangkan untuk menguji signifikansi dengan menggunakan rumus: 2 1 2 r n r t   

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, dengan dk = n-2 dan pada tingkat signifikansi tertentu. Jika thitung > dari ttabel maka terdapat hubungan yang signifikan antara Variabel X dengan Variabel Y, dan sebaliknya.

Kategori korelasi Kriteria 0,00 − 0,199 Sangat rendah 0,20 − 0,399 Rendah 0,40 − 0,599 Sedang 0,60 − 0,799 Kuat 0,80 − 0,1000 Sangat kuat


(23)

c. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Untuk mengujinya dipergunakan rumus:

KD = r² x 100% Ket:

KD = Koefisien determinasi r² = Kuadrat koefisien

d. Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mencari seberapa besar hubungan fungsional antara variabel X (Kompensasi) dengan variabel Y (Prestasi Kerja Pegawai). Rumus yang digunakan adalah:

bx a

Y  

Ket:

Y = Harga-harga variabel Y yang diramalkan a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y, jika satu unit berubah pada X

X = Harga-harga pada variabel X


(24)

 

  

2

 

2

2 . .

   X X n Y X X Y a

   

2

  

2

.

   X X n Y X Y X n b

Dengan menggunakan metodologi penelitian yang telah di kemukakan di atas, diharapkan dapat membantu peneliti dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian.


(1)

Tabel 3.8

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat baik Selalu Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering Sering

2,01 – 3,00 Kurang Baik Jarang Jarang

1,01 – 2,00 Sangat Kurang Baik Tidak Pernah Tidak Pernah

2. Uji normalitas distribusi untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis parametrik atau non-parametrik. Untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program Ms. Office Excel 2007. Rumus yang digunakan adalah

rumus Chi-Kuadrat (X²) sebagai berikut:

Ket:

χ ² = Kuadrat chi yang dicari Fo = Frekuensi hasil penelitian Fh = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi frekuensi

b. Membuat batas bawah kiri interval dan batas atas skor kanan interval c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

Ket:

χ ²=

  

k i

Fh Fh Fo 1

Z =

SD X BK


(2)

BK = Skor batas kelas distribusi

X = Rata-rata untuk distribusi

SD = Standar Deviasi

d. Mencari luas O − Z dari daftar F

e. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mencari selisih luas O − Z kelas interval yang berdekatan

f. Mencari Fh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan N (jumlah responden)

g. Mencari Fo (frekuensi hasil penelitian) dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi

h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan i. Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan nilai

persentil untuk distribusi chi kuadrat.

3. Menghitung skor mentah menjadi skor baku dengan rumus:

Ket:

Xi = Data skor dari setiap responden

X = Rata-rata

s = Simpangan baku

s X Xi Ti5010 


(3)

2) Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR), dengan rumus:

R = ST - SR

3) Menentukan banyaknya kelas interval, yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi dengan banyaknya kelas

P = R/BK

5) Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus:

n fXi x

6) Mencari simpangan baku/standar deviasi, dengan rumus:

) 1 .(

. 2 2

 

n n

fiXi fiXi

n s

4. Menguji Hipotesis Penelitian

Setelah selesai tahap pengolahan data, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian dalam rangka menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian.

Adapun hal-hal yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel tersebut, yaitu.


(4)

1) Analisis Korelasi

a. Untuk perhitungan koefisien korelasi dipergunakan rumus Pearson

Product Moment sebagai berikut:

2 2

2

2

) )

(

) )( (

 

 

y y

n x x

n

y x xy

n rxy

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil pengujian korelasi, maka ditentukan tolok ukur sebagai berikut.

Tabel 3.9 Tolok Ukur Korelasi

Sugiyono (2009: 321)

b. Sedangkan untuk menguji signifikansi dengan menggunakan rumus:

2

1 2

r n r t

  

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

harga t tabel, dengan dk = n-2 dan pada tingkat signifikansi

tertentu. Jika thitung > dari ttabel maka terdapat hubungan yang

Kategori korelasi Kriteria

0,00 − 0,199 Sangat rendah

0,20 − 0,399 Rendah

0,40 − 0,599 Sedang

0,60 − 0,799 Kuat


(5)

c. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Untuk mengujinya dipergunakan rumus:

KD = r² x 100% Ket:

KD = Koefisien determinasi r² = Kuadrat koefisien

d. Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mencari seberapa besar hubungan fungsional antara variabel X (Kompensasi) dengan variabel Y (Prestasi Kerja Pegawai). Rumus yang digunakan adalah:

bx a Y  

Ket: 

Y = Harga-harga variabel Y yang diramalkan

a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y, jika satu unit berubah pada X

X = Harga-harga pada variabel X


(6)

 

  

2

 

2

2

. .

  

X X

n

Y X X

Y a

   

2

  

2

.

  

X X

n

Y X Y

X n b

Dengan menggunakan metodologi penelitian yang telah di kemukakan di atas, diharapkan dapat membantu peneliti dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian.