S PGSD 1200672 Chapter5

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Penerapan pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar ini adalah dengan menerapkan tujuh komponen kontekstual dan
dua prinsip kontekstual yaitu prinsip kesaling-bergantungan dan prinsip
diferensiasi. Langkah-langkah dalam pembelajaran ini, pertama guru
menggali pengetahuan awal siswa yang kemudian siswa mendapat
pengetahuan baru dari hasil tanya jawab maupun mengamati baik mengamati
gambar, video ataupun mengamati percobaan. Kemudian siswa melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru yaitu melakukan percobaan dan saling
membantu antar sesama anggota kelompok untuk menguasai materi
pembelajaran melalui tanya jawab ataupun diskusi. Hasil diskusi disampaikan
di depan kelas, dan kelompok lain yang tidak maju ke depan diberi
kesempatan untuk bertanya. Sedangkan tugas guru dalam pembelajaran ini
adalah membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran,
membantu siswa untuk menemukan keterkaitan antara pengalaman baru

dengan pengalaman sebelumnya, serta memberikan dorongan tentang
manfaat

materi pelajaran yang dipelajari, terutama pada kelompok yang

pasif, serta memotivasi peserta didik agar lebih berani mengungkapkan
gagasannya.
2.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IV. Indikator peningkatan aktivitas belajar siswa terlihat dari
bertambahnya partisipasi siswa dalam kegiatan mengamati, bertanya,
mengemukakan pendapat, melakukan percobaan dan menulis atau membuat
catatan selama kegiatan pembelajaran. Peningkatan aktivitas terlihat dari yang
semula skor aktivitas 82 atau sekitar 56,55% pada siklus I, pada siklus II
lebih meningkat lagi menjadi 123 atau sebesar 84,83%.

3.


Penerapan pendekatan kontekstual juga dapat meningkatkan hasil belajar

Siska Damayanti, 2016
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80

81

siswa pada materi perubahan lingkungan fisik daratan. Peningkatan ini
terlihat dari hasil belajar siswa yang semula mendapatkan nilai rata-rata kelas
sebesar 76,41 dengan ketuntasan belajar 58,62% pada siklus I, hasil belajar
menjadi meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata kelas sebesar 82,96
dan ketuntasan belajar sebesar 86,21%.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian ini yang membuktikan
adanya hubungan yang positif antara pembelajaran pendekatan kontekstual
dengan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka terdapat beberapa rekomendasi

yang akan disampaikan, sebagai berikut:
1.

Pembelajaran IPA di SD sebaiknya menerapkan pendekatan kontekstual
karena penerapan kontekstual cukup efektif dalam meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa.

2.

Bagi guru dalam pembelajaran kontekstual sebaiknya siswa ditekankan pada
proses penyelidikan ilmiah yang dilakukan dalam sebuah percobaan sehingga
siswa dapat mengembangkan sendiri gagasan, pengetahuan, dan idenya
secara maksimal dari pengalaman nyata. Pada tahap konstruktivisme dan
bertanya, sebaiknya guru lebih mampu menyajikan permasalahan yang
menarik agar menggali rasa ingin tahu siswa sehingga siswa dapat
membangun pengetahuannya melalui kegiatan bertanya. Selain itu, guru juga
harus lebih kreatif dalam menstimulus siswa untuk berani dalam
mengemukakan pendapatnya. Pada tahap pemodelan, sebaiknya bukan hanya
guru yang dijadikan sebagai model. Agar lebih menarik, pemodelan bisa
dilakukan oleh siswa ataupun mendatangkan ahli dalam bidang materi yang

dipelajari. Pada tahap inkuiri dan masyarakat belajar, sebaiknya siswa lebih
dibimbing dan diarahkan agar terlibat dalam kegiatan percobaan maupun
diskusi. Selain itu, percobaan yang dilakukan sebaiknya lebih kreatif dan
berbeda dari percobaan yang biasa dilakukan, hal ini akan membuat siswa
lebih antusias dalam melakukan percobaan. Pada tahap refleksi, sebaiknya
tidak dilakukan dengan tanya jawab saja, melainkan terdapat produk hasil
refleksi yaitu dapat berupa gambar ataupun rangkuman pembelajaran.

Siska Damayanti, 2016
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

Sedangkan pada tahap penilaian autentik, guru melakukan penilaian secara
optimal.
3.

Bagi pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut,

disarankan untuk mengembangkan pendekatan kontekstual pada mata
pelajaran IPA maupun mata pelajaran yang lain karena pembelajaran
kontekstual terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Selain itu, pembelajaran dengan pendekatan kontekstual membantu
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat
membantu untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. Dengan demikian,
peneliti juga merekomendasikan untuk kegiatan penelitian selanjutnya yaitu
mengenai penerapan pembelajaran kontekstual dalam materi pelajaran yang
lain ataupun dalam meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.

Siska Damayanti, 2016
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu