S PKR 1103578 Chapter3

(1)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

1.1Objek Penelitian

Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek penelitian adalah penilaian kinerja (variabel x) dan disiplin kerja pegawai (variabel y). Berdasarkan kedua variabel ini, maka hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai. Subjek dalam penelitian kali ini adalah pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Radjiman No. 6, Kota Bandung.

1.2Metode/Jenis Penelitian

Sebelum mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang digunakan. Hal ini penting karena dengan adanya metode yang jelas dalam suatu penelitian akan memudahkan bagi peneliti untuk memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Selain itu, dengan adanya kejelasan metode yang dilakukan akan mempermudah bagi peneliti untuk menguji hipotesis dengan tepat.

Berdasarkan pada subjek yang diteliti yaitu Pegawai pada sub Bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan ukuran populasi sebanyak 49 Pegawai tanpa di ambil sampel penelitian dengan alat yang digunakan adalah angket serta penelitian yang dilakukan adalah penelitian persepsi, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei Eksplanasi (Explanatory Survey).

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui/menunjukkan apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak


(2)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey), penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel penilaian kinerja dan variabel disiplin kerja pegawai. apakah terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Jawa Barat.

1.3Desain Penelitian

1.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Salah satu syarat dari penelitian kuantitatif adalah adanya penjabaran konsep atau teori kepada variabel yang sifatnya operasional. Operasional variabel berfungsi untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel dalam suatu penelitian. Karena operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana yaitu indikator yang memudahkan peneliti untuk melakukan pengukuran dalam penelitian.

Dalam menyusun operasional variabel haruslah disusun dengan baik agar tingkat validitas dan reliabilitasnya tinggi. Sehingga operasional variabel ini dijadikan rujukan dalam melakukan penyusunan instrumen peneltian.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Seperti yang telah dijelaskan dalam objek penelitian bahwa yang menjadi variabel bebasnya yaitu penilaian kinerja sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah disiplin kerja pegawai.

1.3.1.1Operasional Variabel Penilaian Kinerja

Menurut Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121) Penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/jabatan (job performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Untuk mengukur penilaian kinerja maka dapat menggunakan beberapa indikator menurut Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121), yaitu :


(3)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 1. Relevan (Keterkaitan)

Syarat ini menegaskan bahwa suatu penilaian prestasi kerja hanya mengukur hal-hal yang berhubungan atau berkaitan langsung (relevan) dengan prestasi kerja dalam suatu jabatan tertentu (Job Performance). Oleh karena itu, suatu penilaian prestasi harus selalu memperhatikan kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang pemangku jabatan tertentu (job required performance) yang dapat dilihat dari hasil analisa jabatan yang terbaru.

2. Sensitif (Kepekaan)

Suatu penilaian prestasi kerja harus memiliki kepekaan kemampuan untuk membedakan tenaga kerja yang efektif dengan tenaga kerja yang tidak efektif.

3. Reliabel (Kepercayaan/Keterandalan)

Syarat ini menegaskan bahwa suatu penilaian prestasi kerja harus dapat dipercaya serta mempunyai alat ukur yang dapat diandalkan, konsisten dan stabil. Artinya, apabila alat ukur tersebut digunakan oleh penilai lain untuk mengukur obyek yang sama, maka akan memberikan hasil penilaian yang sama pula.

4. Akseptabel (Dapat diterima)

Suatu penilaian prestasi harus dapat diterima dan dimengerti baik oleh penilai maupun yang dinilai. Penilaian prestasi yang tidak dapat dimengerti akan menyebabkan hasil penilaian tidak/kurang objektif.

5. Practicality (Kepraktisan)

Syarat ini menghendaki agar suatu penilaian prestasi kerja harus praktis dan mudah dilaksanakan, tidak rumit atau berbelit-belit, baik yang menyangkut administrasi dan interpretasi serta tidak memerlukan biaya yang besar.


(4)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Operasional variabel Penilaian Kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Operasional Penilaian Kinerja

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item PenilaianKin

erja (X) adalahsuatue valuasi yang dilakukansec araperiodikda nsistematiste ntangprestasi kerja/jabatan (job performance) seorangtenag akerja, termasukpote nsipengemba ngannya. (BambangWa hyudi 2002, hlm. 121)

1. Relevan/ Keterkaitan

a. Tingkat

Keterkaitanlangsungantaraun

sur -

unsurpenilaiankinerjadengan uraianpekerjaan (job description)

Ordinal 1,2

2. Sensitif/ Kepekaan

a. Tingkat

Keakuratan/kecermatanpenila

iankinerja yang

dapatmembedakankaryawan yang berprestasidan yang tidakberprestasi

Ordinal 3

3.Reliabel/ Keterandalan

a. Tingkat

dipercayanyapenilaiankinerja untukmenilaikinerjakaryawan

Ordinal 4

b. Tingkat

Keandalanpenilaiankinerjaun tukmenilaikinerjakaryawan

Ordinal 5

c. Tingkat

Konsistensipenilaiankinerja yang

digunakandalammenilaikarya wan


(5)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 d. Tingkat

Kestabilanpenilaiankinerjaun tukmenilaikinerjakaryawan

Ordinal 7

4.Akseptabel/ Dapatditerim

a

a. Tingkat

diterimanyapenilaiankinerjab aikolehpenilaimaupun yang dinilai

Ordinal 8

b. Tingkat

dipahaminyapenilaiankinerja baikolehpenilaimaupun yang dinilai

Ordinal 9

5.

PracticalityK epraktisan/

a. Tingkat

kemudahanpenilaiankinerja yang

digunakanuntukmenilaikinerj akaryawan

Ordinal 10

b. Tingkat

kerumitanpenilaiankinerjadal ammenilaikinerjakaryawan

Ordinal 11

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121)

1.3.1.2Operasional Variabel Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah perilaku seorang pegawai untuk menaati segala peraturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran saat bekerja. Hal ini senada dengan pendapat dari Malayu Hasibuan (2007, hlm. 193) mengemukakan bahwa:

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik. Sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”


(6)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Pengertian disiplin kerja dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi pegawai mengenai disiplin kerjanya, yang diukur dari disiplin kerja pegawai dalam hal ini menyangkut pada aspek-aspek kesadaran, kesediaan, ketaatan dan bekerja etis. Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel disiplin kerja maka penulis menggambarkan variabel (Y) disiplin kerja lebih rinci mengenai Indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja)

Variabel Y Indikator Ukuran Skala No

Item DisiplinKerja/Kedi

siplinan (Y) adalahkesadaranda nkesediaanseseora ngmentaatisemuap eraturanperusahaan

dannorma-normasosial yang berlakuHasibuan(2 007, hlm. 193)

Kesadaran

1. Tingkat

kemampuanpegawaimemah amisemuaperaturankerja yang

berlakudalamorganisasi 2. Tingkat

kesadaranpegawaiakantugas dantanggungjawabnyadala mbekerja

Ordinal

Ordinal

1

2

Kesediaan

1. Tingkat

Kesediaanpegawaidalamme nyelesaikantugastepatpada waktunya

2. Tingkat

Kesediaanpegawaimengikut isetiapinstruksidariatasandal

Ordinal

Ordinal

3


(7)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 ambekerja

Ketaatan

1. Frekuensipegawaidatangda npulangkerjatepatwaktu 2. Tingkat

kesesuaianwaktubekerjapeg awaidengan jam kerja yang telahditentukanorganisasi 3. Tingkat

ketaatanpegawaidalamberpa kaiansesuaidenganketetapan organisasi

4. Tingkat

ketaatanpegawaidalammela ksanakantugasdanfungsikerj asesuaidenganuraianpekerja an (Job Description) yang ditentukanorganisasi

5. Tingkat

ketaatanpegawaidalammeng gunakanalatdanfasilitasorga nisasiuntukdipergunakanseb agaimanamestinya

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

5

6

7

8

9

Bekerjaetis

1. Tingkat

kemampuanpegawaidalam menggunakanwewenangdan jabatannyasesuaidengankete


(8)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 ntuanorganisasi

2. Tingkat

kemampuanpegawaidalam menjagainformasiorganisasi yang bersifatrahasia

Ordinal 11

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Hasibuan (2007, hlm. 193) 1.3.2 Populasi Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis, maka kita harus menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 119) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik ditarik kesimpulannya”.

Selain itu menurut Riduwan (2005, hlm. 57) menyatakan bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% - 25%”.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai sub bagian kepegawaian dan umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang terdiri 49 pegawai. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 49 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari populasi.

1.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan usaha mengumpulkan data untuk keperluan penelitian. Data yang terkumpul diperlukan karena digunakan untuk pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:


(9)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Penulis melakukan wawancara dengan pengelola sub kepegawaian dan umum di dinas pendidikan jawa barat. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara tidak terstruktur dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut :

1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan.

2) Merumuskan item-item pernyataan dan skor jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010, hlm. 128) “Instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada skor jawaban yang dianggap paling tepat yang disediakan.

4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pernyataan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala likert.

Selain kedua teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas, penulis juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk analisis maupun pembahasan dokumen yaitu studi dokumentasi. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang ada di organisasi. Data yang di dapat di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diantaranya adalah data kehadiran pegawai, data pencapaian kinerja pegawai, data


(10)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 pelanggaran pegawai, serta data sanksi pelanggaran pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

1.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu sebelumnya angket harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden di luar subjek penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan kepada pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di dinas pendidikan Kota Bandung.

1.3.4.1Uji Validitas

Bila suatu instrumen yang diteliti valid dan sahih maka tingkat validitas instrumen tersebut tinggi. Sebaliknya bila instrumen tersebut kurang valid, maka validitas instrumen tersebut rendah. Jadi, uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya kuesioner yang disebar. Uji validitas ini akan dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Menghitung validitas suatu instrumen bertujuan untuk menilai ketepatan dari kuesioner atau angket tersebut dalam mengukur pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai.

Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

= � −( ) ( )

{� 2− ( )2} {� 2− ( )2 }

Sumber : Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 213) Keterangan:

rxy = Koefesien validitas item yang dicari (koefisien korelasi).

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total


(11)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = N-2, dimana N merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, dan tingkat signifikasnsi 95% atau ∝ = 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung ≥rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.

2) Jika rhitung <rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada angket penelitian. Tabel berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dengan responden sebanyak 20 orang di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Angket yang di uji cobakan variabel penilaian kinerja sebanyak 11 item, serta pada variabel lainnya yakni disiplin kerja sebanyak 11 item.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Penilaian Kinerja (X) No. Item r hitung r tabel Ket

1 0,595 0,444 Valid

2 0,670 0,444 Valid

3 0,517 0,444 Valid

4 0,600 0,444 Valid


(12)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015

6 0,634 0,444 Valid

7 0,584 0,444 Valid

8 0,476 0,444 Valid

9 0,499 0,444 Valid

10 0,486 0,444 Valid

11 0,516 0,444 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015 Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y) No Item rhitung rtabel Ket

1

2 0,540 0,444 Valid

3 0,495 0,444 Valid

4 0,506 0,444 Valid

5 0,527 0,444 Valid

6 0,567 0,444 Valid

7 0,448 0,444 Valid

8 0,531 0,444 Valid

9 0,538 0,444 Valid

10 0,450 0,444 Valid

11 0,473 0,444 Valid

Sumber : Data Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 11 item untuk variabel penilaian kinerja (variabel X), diketahui 11 item dinyatakan valid. Serta 11 item untuk variabel disiplin kerja (variabel Y) juga dinyatakan valid.

1.3.4.2Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas instrumen, selanjutnya adalah melakukan reliabilitas instrumen. Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur yaitu instrument, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrument penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya


(13)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1995), sebagai berikut:

r

11

=

�−1

.

1

�12

�12 Dimana:

Rumus varians:

12

=

2 2 � �

(Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 239) Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

�12 : Jumlah varians butir

�12 : Varians total

N : Jumlah responden : Jumlah Skor

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni sebagai berikut:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan-keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

3. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5. Menghitung varians masing-masing item. 6. Menghitung varians total.

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

9. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi


(14)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 10. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05. 1) Jika rhitung ≥ rtabel,maka reliabel

2) Jika rhitung < rtabel,maka tidak reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Variabel r hitung r tabel Ket

X 0,777 0,444 Reliabel Y 0,701 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (penilaian kinerja) dan variabel Y (disiplin kerja) keduanya dinyatakan reliabel. Karena variabel X rhitung> rtabel yaitu 0,777> 0,444. Sedangkan variabel Y rhitung> rtabel

yaitu: 0,701 > 0,444.

1.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data 1.3.5.1Uji Homogenitas Data

Menurut Ating dan Sambas (2006, hlm. 294) menyatakan bahwa “Uji parametrik homogenitas data pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogeny”. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Artinya, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujiaan homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett.

Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2>nilai tabel, maka H0

menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai

hitung diperoleh dengan rumus: 

2 1 2

. 10

(ln B dbLogS

X

Dimana:

 2 1

S Varians tiap kelompok data

 

 1

1 n


(15)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 B = Nilai barlet =

(

LogS2ga b

)(

dbi

)

ga b

S2 Varians gabungan =

db S db

S ga b i

2

2 .

Ating dan Sambas (2010, hlm. 97) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Model Tabel Uji Barlett Sampel Db= n-1 2

1

S LogS12

.

2

i

LogS

db db

.

Si2

1 2 3 …..

Sumber : Sambas Ali Muhidin (2012, hlm. 97)

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus : db

S db

S i

 

 2

2 .

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai barlett

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai X2hitung< X2tabel maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan

homogen.

Nilai X2hitung< X2tabel maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak


(16)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 1.3.5.2Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.

Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 99-101) yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:

( �� =

2 �

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a(JKreg ba dengan rumus:

( �� ∣ = . − .

4. Menghitung jumlah kuadrat residu JKres dengan rumus:

� = 2− �� ( ∣ ) − �� ( )

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresia(RJKreg a = JKreg (a)

dengan rumus:

(� �� = �� ( )

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresib∕a(RJKreg b∣a )dengan

rumus:

� ��( ∣ )= ��( ∣ )

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

(� = �

�−2)

8. Menghitung jumlah kuadrat errorJKEdengan rumus:

JKE= Y2− Y

2

N

k

Untuk menghitung JKEurutkan data x mulai dari data yang paling

kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok JKTCdengan rumus:


(17)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 JKTC = JKres – JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok RJKTC dengan rumus:

RJKTC =

JKTC k−2

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error RJKE dengan rumus:

RJKE = JKE

N−k

12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

Fhitung = RJKTC

RJKE

Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan

rumus Ftabel =F 1a(db TC, dbE)dimana db TC= K-2 dan db E= n-k 14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan. yakni Fhitung <Ftabel berarti linier.

1.3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 158) mengemukakan bahwa:

“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.

Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

1.3.6.1 Analisis Deskriptif

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Sugiyono (2012, hlm. 206) yaitu:


(18)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 “Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian”.

Teknikanalisis data

penelitiansecaradeskriptifdilakukanmelaluistatistikadeskriptif, yaitustatistik yang

digunakanuntukmenganalisis data

dengancaramendeskripsikanataumenggambarkan data yang telahterkumpulsebagaimanaadanyatanpabermaksudmembuatgeneralisasihasilpene litian. Termasukdalamteknikanalisis data statistikdeskriptifantara lain penyajian data melaluitabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2 maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas penilaian kinerja dan tingkat disiplin kerja pegawai pada Sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4 Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1,00; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40 dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.


(19)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Tabel 3.7

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 SangatTdkEfektif SangatRendah 1, 80 – 2,59 TidakEfektif Rendah

2,60 – 3,39 CukupEfektif CukupTinggi

3,40 – 4,19 Efektif Tinggi

4,20 – 5,00 SangatEfektif SangatTinggi

Sumber : diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 Sambas dan Maman (2007, hlm. 146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal. Sedangkan pengujian hipotesis menggunkan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI)

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan Software Excel melalui MSI (Method of Succesive Interval). Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data range pada kotak dialog InputI,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.


(20)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

1.3.6.2Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena menggunakan data interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan nilainya.

1.3.7 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secaraempiris. Dengan pengujian tersebut maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menolak atau menerima hipotesis ini. Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

statistik yang diajukan.

1) H0 : β= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dari penilaian

kinerja (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja pegawai (variabel Y).

2) H1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh yang positif dari penilaian kinerja


(21)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara penilaian kinerja dengan disiplin kerja pegawai, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX (Sugiyono, 2012, hlm. 270) Keterangan:

Y = disiplin kinerja pegawai X = penilaian kinerja

a = Nilai Y bila X = 0

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel x berubah satu satuan.

Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

= 2 −( )( )

� 2( )2

=� −

� 22 (Sugiyono, 2012, hlm. 272)

3. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika

probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien regresi signifikan, atau penilaian kinerja benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima

pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono(2008, hlm. 149) uji signifikansi dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut:

1) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg(a))dengan rumus

JK reg(a) =

Y 2 N

2) Mencari jumlah kuadrat regresi b │ a (JKReg(b│a))dengan rumus:

JKreg (b│a)= b XY− X. Y

N

3) Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b│a) – JK reg (a)


(22)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a))dengan rumus

RJKreg(a) = JK reg (a)

5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))dengan

rumus

RJK reg(b/a) = JKreg (b/a)

6) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres =

JKRes N−2

7) Menguji signifikansi dengan rumus

Fhitung =

Res Reg(b/a)

RJK RJK

8) MembandingkanFhitung dengan kriteria Ftabel yang digunakan yaitu:

a. H0 ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung> Ftabelmaka data

dinyatakan signifikan (diterima).

b. H0 diterima dan H1 ditolak, apabila Fhitung> Ftabel maka data

dinyatakan signifikan (ditolak) 4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:

rxy = N XY−( X)( Y)

N X2−( X)² N Y2−( Y)²

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.5

Batas-batas Nilai r (Korelasi)

Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Korelasi sangat rendah Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (200, hlm. 341) 5. Menghitung Nilai Determinasi


(23)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel penilaian kinerja terhadap disiplin kerja digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = r2 x 100% dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut :

r2=b N X1Y1− X1 Y1


(1)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi

hasil penelitian”.

Teknikanalisis data

penelitiansecaradeskriptifdilakukanmelaluistatistikadeskriptif, yaitustatistik yang

digunakanuntukmenganalisis data

dengancaramendeskripsikanataumenggambarkan data yang telahterkumpulsebagaimanaadanyatanpabermaksudmembuatgeneralisasihasilpene litian. Termasukdalamteknikanalisis data statistikdeskriptifantara lain penyajian data melaluitabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2 maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas penilaian kinerja dan tingkat disiplin kerja pegawai pada Sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4 Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1,00; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40 dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.


(2)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015

Tabel 3.7

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 SangatTdkEfektif SangatRendah 1, 80 – 2,59 TidakEfektif Rendah

2,60 – 3,39 CukupEfektif CukupTinggi

3,40 – 4,19 Efektif Tinggi

4,20 – 5,00 SangatEfektif SangatTinggi

Sumber : diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 Sambas dan Maman (2007, hlm. 146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal. Sedangkan pengujian hipotesis menggunkan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI)

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan Software Excel melalui MSI (Method of Succesive Interval). Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data range pada kotak dialog InputI,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.


(3)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”. 1.3.6.2Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena menggunakan data interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan nilainya.

1.3.7 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secaraempiris. Dengan pengujian tersebut maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menolak atau menerima hipotesis ini. Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis statistik yang diajukan.

1) H0 : β= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dari penilaian kinerja (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja pegawai (variabel Y).

2) H1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh yang positif dari penilaian kinerja (variabel X) terhadap disiplin kerja pegawai (variabel Y).


(4)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara penilaian kinerja dengan disiplin kerja pegawai, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX (Sugiyono, 2012, hlm. 270) Keterangan:

Y = disiplin kinerja pegawai X = penilaian kinerja

a = Nilai Y bila X = 0

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel x berubah satu satuan.

Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

= 2 −( )( ) � 2( )2

=� −

� 22 (Sugiyono, 2012, hlm. 272)

3. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien

regresi signifikan, atau penilaian kinerja benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang

diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono(2008, hlm. 149) uji signifikansi dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut:

1) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg(a))dengan rumus

JK reg(a) =

Y 2 N

2) Mencari jumlah kuadrat regresi b │ a (JKReg(b│a))dengan rumus:

JKreg (b│a)= b XY− X. Y

N

3) Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b│a) – JK reg (a)


(5)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))dengan

rumus

RJK reg(b/a) = JKreg (b/a)

6) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKRes

N−2

7) Menguji signifikansi dengan rumus

Fhitung =

Res Reg(b/a) RJK RJK

8) MembandingkanFhitung dengan kriteria Ftabel yang digunakan yaitu: a. H0 ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung> Ftabelmaka data

dinyatakan signifikan (diterima).

b. H0 diterima dan H1 ditolak, apabila Fhitung> Ftabel maka data dinyatakan signifikan (ditolak)

4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:

rxy = N XY−( X)( Y)

N X2−( X)² N Y2−( Y)²

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.5

Batas-batas Nilai r (Korelasi)

Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Korelasi sangat rendah Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi Sumber: Ating Somantri dan Sambas (200, hlm. 341)


(6)

Trinita Indriyani, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel penilaian kinerja terhadap disiplin kerja digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = r2 x 100% dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut :

r2=b N X1Y1− X1 Y1