S SMS 1002935 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat memiliki kesenian daerah dengan ciri
khas yang berbeda satu sama lain. Masing-masing kesenian tesebut memiliki
keunikan tersendiri mulai dari fungsi, bentuk, serta penyajian sesuai dengan rasa dan
kreativitas masyarakatnya. Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki
kesenian daerah adalah Kabupaten Purwakarta. Sejak kepemimpinan bupati
Purwakarta, Dedi Mulyadi yang juga seorang budayawan, kesenian-kesenian di
Purwakarta mulai diperhatikan, beliau sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan seni. Hal ini menyebabkan kegiatan kesenian di Purwakarta
kembali hidup bahkan bermunculan kesenian- kesenian baru sebagai hasil kreatifitas
para seniman.. Salah satu kesenian baru yang cukup menarik perhatian masyarakat
Purwakarta adalah kesenian genye.
Sejak awal kemunculannya pada acara Ulang Tahun Purwakarta ke 180,
pertunjukan kesenian genye mulai ditunggu-tunggu oleh masyarakat Purwakarta.
Apresiasi masyarakat terhadap kesenian genye dinilai cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dari setiap penapilan genye berlangsung, banyak masyarakat Purwakarta yang
hadir untuk menonton pertunjukan ini. Genye merupakan sebuah seni pertunjukan
yang bersifat hiburan, kesenian ini disajikan dalam bentuk heleran atau arak-arakan

yang dipertunjukan dengan cara menelusuri jalan secara beramai-ramai dalam bentuk
pesta arak-arakan. Seni genye merupakan kolaborasi antara unsur tari dan unsur
musik yang saling melengkapi satu sama lain.
Tim penari dibagi menjadi beberapa peran yaitu peran sebagai rakyat genye,
prajurit genye dan raja genye. Rakyat genye diperankan oleh penari laki-laki dan
Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

penari wanita yang dilengkapi dengan peralatan sapu lidi. Rakyat genye disimbolkan
dengan tarian gerakan menyapu. Personil prajurit genye dilengkapi dengan peralatan
semacam ayakan yang terbuat dari anyaman bambu dan anyaman daun pandan serta
dilengkapi sapu lidi, perannya menggambarkan seorang prajurit yang sedang siaga
menggunakan tameng dan memecutkan beberapa batang lidi. Adapun raja genye,
berbentuk ogoh-ogoh atau badawang yang berukuran besar dengan tinggi 4 hingga 5
meter. Badawang tersebut terbuat dari berbagai peralatan dapur dan sapu lidi.
Badawang tersebut diperankan oleh puluhan penari pria dengan cara dipikul bersamasama.

Tim pemain musik dalam kesenian genye bertugas untuk memainkan lagulagu dan mengiringi tim penari. Alat-alat musik yang dimainnkan diantaranya rebana,
kendang, bedug, dogdog, ketuk, tamborin dan goong, serta dilengkapi dengan alat
musik melodis yaitu tarompet. Musik dalam kesenian genye lebih bersifat ritmis, hal
ini terkait dengan fungsinya sebagai pengiring arak-arakan.
Kesenian genye bermula dari ide yang dicetuskan oleh Deden Guntari selaku
seniman dan juga Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan, Kebudayaan,
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Dishubbudparpostel) di Kabupaten Purwakarta
(wawancara 16 Desember 2013) Deden Guntari menyatakan, kesenian genye ini
terinspirasi dari sebuah benda yaitu nyere (lidi), ia berpikir untuk membuat satu tarian
yang menggunakan properti nyere. Akhirnya ide ini terealisasi setelah adanya
dukungan dari beberapa seniman Purwakarta.
Kesenian genye ini memiliki nilai dan makna yang mendalam seperti yang
diungkap oleh Deden Guntari yaitu, “1. Nyere merupakan benda tradisional yang
memiliki fungsi ritual untuk mengusir makhluk halus seperti jin dan setan. 2. Nyere
biasa digunakan orang tua untuk mendisiplinkan anaknya yang malas beribadah atau
belajar dengan cara menyepretkan nya dibawah lutut anaknya, hal ini termasuk
kedalam fungsi pendidikan. 3. Nyere digunakan untuk bersih-bersih” (wawancara, 16

Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN

PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Desember 2013). Semuanya unsur yang tersaji dalam kesenian genye baik unsur tari
maupun musik tidak lepas dari ketiga filosofi nyere yang telah diungkap diatas.
Awalnya seni genye pertama kali digarap oleh sanggar Leuweung Seni
Purwakarta. Sanggar ini berlokasi di Perum Bumi Hegar Asih, kampung Cimaung,
desa Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, sanggar tersebut memiliki misi yakni untuk
melahirkan para seniman kreatif serta melestarikan seni daerah Tatar Sunda. Di
tengah kemunculannya yang masih terbilang baru kesenian genye yang digarap oleh
sanggar Leuweung Seni sudah sering tampil dalam acara-acara besar di dalam
maupun di luar kab.Purwakarta seperti dalam acara Festival Hitam Putih Purwakarta
tahun 2011, Program Pagelaran Seni Kabupaten Purwakarta di Anjungan Jawa Barat
TMII Jakarta tahun 2011, Kirab Seni Budaya Jawa Barat di Sukabumi tahun 2012,
Ulang Tahun Kabupaten Purwakarta ke 182 tahun 2013 dan Festival Budaya ASEAN
Purwakarta 2013.
Selain sering tampil dalam berbagai acara di Purwakarta, kesenian genye juga
memiliki beberapa prestasi di tingkat provinsi maupun nasional seperti:

1. Juara I Nasional dalam Acara Kemilau Nusantara ke-8 di Kabupaten Bogor
(2011)
2. Juara II Nasional dalam Acara Kemilau Nusantara ke-9 di Bandung (2012)
3. Penampil Terbaik dalam acara Pekan Seni Budaya Jawa Barat (2013)
Kelestarian kesenian genye di Kabupaten Purwakararta sudah semestinya kita
jaga agar tidak tenggelam dan punah. Untuk itu peneliti yang juga sebagai masyarakat
Purwakarta ingin meneliti kesenian genye secara lebih mendalam khususnya
mengenai musik dalam kesenian genye. Peneliti bermaksud untuk menjadikan hasil
penelitian ini sebagai referensi bahan ajar mata pelajaran Seni Budaya pada tinggat
SMP di Kabupaten Purwakarta. Dengan dijadikannya kesenian genye sebagai muatan
lokal mata pelajaran Seni Budaya pada tingkat SMP di Purwakarta, peneliti berharap
generasi muda khususnya di Purwakarta dapat mengenal dan menghargai kesenian

Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


yang ada di daerahnya serta melestarikannya agar kesenian ini terus hidup dan
berkembang di era globalisasi ini.
Dalam segi pendidikan seni musik, materi ajar yang dapat dibuat dari
kesenian genye diantaranya adalah materi apresiasi kesenian, mengenal ritmis dan
ensambel musik. Pembelajaran seni budaya yang mengangkat kesenian genye sebagai
materi pembelajaran belum pernah di kembangkan oleh para guru di sekolah, padahal
kesenian genye memiliki kandungan nilai-nilai pendidikan, kerjasama dan kearifan
lokal yang dapat dikenalkan kepada siswa di sekolah. Berdasarkan latar belakang
tersebut, peneliti berupaya mengenalkan kesenian genye di sekolah dengan mencoba
mengaplikasikannya sebagai materi seni budaya melalui kegiatan penelitian dengan
judul “Kesenian Genye Sebagai Bahan Ajar Seni Budaya Pada Tingkat SMP Di
Kabupaten Purwakarta”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dalam penelitian kesenian genye sebagai bahan ajar seni budaya pada tingkat
SMP di Kabupaten Purwakarta, peneliti merasa perlu mengidentifikasi permasalahanpermasalahan guna membatasi masalah yang diteliti, adapun uraiannya adalah
sebagai berikut:
1. Kesenian genye sebagai seni tradisi kebanggaan daerah Purwakarta yang harus
dilestarikan.
2. Kesenian genye merupakan jenis kesenian yang baru dikembangkan tahun 2009

namun belum tersosialisasikan kepada para siswa agar menjadi kebanggaan,
mengingat adanya nila-nilai yang terkandung didalamnya yang bisa dijadikan
sebagai pelajaran bagi para siswa.
3. Kesenian genye belum pernah diangkat sebagai bahan ajar di sekolah khususnya
pada tingkat SMP di kabupaten Purwakarta.

Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

4. Perlunya dibuat konsep pembelajaran kesenian genye di sekolah yang di
implementasikan melalui penelian agar materi seni tersebut aplikasikan dengan
baik.
Berdasarkan uraian identifikasi diatas, peneliti merumuskan masalah
penelitian, “bagaimana kesenian genye sebagai bahan ajar seni budaya pada tingkat
SMP di Kabupaten Purwakarta” agar lebih terfokus maka dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah konsep musikal dalam kesenian genye di Kabupaten Purwakarta?
2. Bagaimana konsep pembelajaran kesenian genye sebagai bahan ajar mata
pelajaran Seni Budaya di tingkat SMP?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian dianggap berhasil apabila ada kesesuaian antara tujuan dengan hasil
yang dicapai, adapun tujuan secara umum dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kesenian genye sebagai bahan ajar mata pelajaran Seni Budaya pada
tingkat SMP di Kabupaten Purwakarta.
Secara khusus tujuan dalam penelitian kesenian genye ini adalah untuk
menjelaskan, mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan penelitian tentang:
a. Konsep musikal dalam Kesenian genye di Kabupaten Purwakarta.
b. Konsep pembelajaran kesenian genye sebagai bahan ajar mata pelajaran Seni
Budaya di tingkat SMP.

D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terkait yaitu:
1. Peneliti
Peneliti dapat mendapatkan berbagai pengetahuan tentang seni budaya yang

berada di Kabupaten Purwakarta, khususnya tentang kesenian genye.
Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

2. Masyarakat
Agar masyarakat lebih mengenal tentang kesenian daerahnya dan menjaganya
dengan melestarikan kesenian genye.
3. Lembaga Pendidikan Formal
Penelitian kesenian genye ini dapat dijadikan sebagai referensi bahan ajar mata
pelajaran Seni Budaya di sekolah-sekolah.
4. Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI
Sebagai sumber referensi tentang kesenian daerah yang ada di Jawa Barat
khususnya Kabupaten Purwakarta yaitu kesenian genye, serta memberikan kontribusi
kepada perpustakaan.
5. Lembaga Universitas Pendidikan Indonesia
Memberikan kontribusi dalam menambah sumber pustaka, serta dapat dijadikan

bahan kajian bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Asumsi
Kesenian genye merupakan kesenian arak-arakan yang berasal dari Kabupaten
Purwakarta. Kesenian genye merupakan perpaduan antara seni tari dan seni musik
dalam bentuk arak-arakan. Kesenian genye perlu disosialisasikan mengingat
terdapatnya nilai-nilai tuntunan yang perlu diketahui oleh para siswa di sekolah
melalui implementasi pembelajaran di sekolah.

F. Struktur Organisasi
Sistematika yang diterapkan dalam karya tulis skripsi ini adalah:
BAB I

PENDAHULUAN yang terdiri dari:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015

KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

E. Asumsi
F. Struktur Organisasi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kesenian Daerah
B. Seni Pertunjukan
C. Kesenian Genye
D. Konsep Dasar Musik
E. Ansambel Musik
F. Pembelajaran
G. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

BAB III


METODOLOGI PENDIDIKAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Metode Penelitian Pendidikan
D. Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Pengolahan Data

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Cynthia Rizki Fitrianti Yahya, 2015
KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu