EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEK
ISSN 2337-6686
ISSN-L 2338-3321
EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN DENGAN MODEL CONTEXT
INPUT PROCESS PRODUCT
R. Andi Ahmad Gunadi
Fakultas Ilmu Pendidikan – UMJ
E-mail: abacab85@gmail.com
Abstraksi: Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan di
berbagai sekolah taman kanak-kanak. Kegiatan pembelajaran ini perlu dievaluasi pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan model evaluasi penelitian Konteks, Masukan, Proses, Produk yaitu:
(1) untuk evaluasi konteks, bagaimana landasan yuridis dan studi kelayakan sekolah; (2) untuk evaluasi masukan, bagaimana teknis pengelolaan,
administrasi, waktu pembelajaran, sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa; (3) Untuk
evaluasi proses, bagaimana kompetensi guru dan proses pembelajaran; (4) Untuk evaluasi produk, bagaimana hasil belajar, tingkat pencapaian
perkembangan siswa, dan daya saing siswa ke sekolah lanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan pada bulan Maret Desember 2013 di kelas B Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jumlah
responden 17 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pada evaluasi konteks, landasan yuridis dan studi kelayakan, sudah memenuhi standar
yang ditetapkan undang-undang; (2) Pada evaluasi masukan, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai peraturan pemerintah; (3) Pada evaluasi
Proses, kompetensi guru baik, proses pembelajaran baik; (4) Pada evaluasi Produk, nilai hasil belajar baik, tingkat pencapaian perkembangan
siswa baik, daya saing siswa ke sekolah lanjutan, baik.
Kata kunci: evaluasi, pembelajaran, konteks, masukan, proses, produk
Abstract: Active, creative, effective and fun learning is a learning model has been used in many kindergartens. This learning activity needs
to be evaluated on its implementation. The purpose of this study is to evaluate the Active Learning Effective Creative and Fun with a model
evaluation studies Context, Input, Process, Product: (1) Context, how is juridical bases and school proper study; (2) Input, how is the
implementation of techniques of management, administration, learning schedule, facilities and infrastructures, (3) Process, how is the condition
of teacher’s competency and learning process, (4) Products, how is learning objectives, students’ development achievement level and students
competitiveness to continue to the next the level. The research used qualitative methods, conducted from March to December 2013 in the class
B kindergarten Lab school Faculty of Education, University of Muhammadiyah Jakarta, which the number of respondents are 17 people. The
results show that: (1) evaluation of context, juridical bases and proper study have met the standards stipulated on regulation, (2) evaluation
of input, learning implementation has met the standards stipulated on government regulation; (3) evaluation of process, both teacher competence,
good learning process; (4) evaluation of products, good value learning outcomes, level of student achievement progress well, the competitiveness
of students to secondary school, either.
Key words: evaluation, learning, context, input, process, product
PENDAHULUAN
administrasi TK, alokasi waktu pengajaran, sarana dan
Latar belakang penelitian ini adalah adanya
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan
kelas sosial orang tua siswa, (3) tahapan proses (process);
yaitu bagaimana kompetensi guru, dan proses
pembelajaran, (4) tahapan produk (product); yaitu
bagaimana hasil belajar, serapan lulusan TK Labschool
FIP-UMJ di jenjang pendidikan selanjutnya, dan standar
tingkat pencapaian perkembangan siswa.
Supriyadi (2011:80) berpendapat, “PAKEM”
bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi
merupakan salah satu model pembelajaran. Model
pembelajaran diartikan sebagai: (1) prosedur sistematis
permasalahan tentang evaluasi efektivitas model
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
(TK) Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ). Secara spesifik
adanya evaluasi pada: (1) tahapan konteks (context);
yaitu bagaimana landasan yuridis dan kelayakan sekolah
pelaksanaan program PAKEM, (2) tahapan masukan
(input); yaitu bagaimana teknis pengelolaan TK,
Jurnal Ilmiah WIDYA
1
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
penyelenggara PAKEM yang berkaitan dengan komponen
mencapai tujuan belajar, (2) suatu pendekatan yang
konteks, (2) mengetahui efektivitas PAKEM pada tahapan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya
masukan yang berhubungan dengan teknis pengelolaan,
model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan
administrasi, alokasi waktu kegiatan belajar, sarana dan
pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.
prasarana, standar pembiayaan, dan kelas sosial ekonomi
Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu
orang tua siswa, (3) mengetahui efektivitas PAKEM pada
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (TK
tahapan proses yang berhubungan dengan kompetensi
Labschool FIP-UMJ) adalah lembaga pendidikan yang
guru dan proses pembelajaran, (4) mengetahui efektivitas
dikelola Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
PAKEM pada tahapan produk yang berhubungan dengan
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ) yang dalam kegiatan
keluaran (out-put) pada hasil belajar, serapan siswa lulusan
pembelajarannya melaksanakan model PAKEM. Sebagai
dan tingkat pencapaian perkembangan siswa.
program layanan pendidikan, keberadaan program PAKEM
Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
ini perlu dievaluasi penyelenggaraannya. Ada bermacammacam model evaluasi, seperti Goal Oriented Evaluation
Labschool FIP-UMJ sebagai salah satu sekolah
Model, Goal Free Evaluation Model, Formatif-Summatif
penyelenggaran PAKEM, pada bulan Maret-Desember
Evaluation Model, CIPP Model, dan sebagainya.
2013. Metode penelitian yang mengunakan pendekatan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektifitas
kualitatif dengan mengadakan pengkajian berdasarkan
pelaksanaan PAKEM di TK Labschool FIP-UMJ yaitu:
observasi, wawancara dan analisis dokumen. Desain
(1) mengetahui landasan formal dan kelayakan sekolah
penelitian seperti tampak pada bagan 1 di bawah ini.
Context
Rekaman
kondisi
Objectif
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Input
Rekaman
Rencana
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Process
Rekaman
Penerapan
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Product
Rekaman
Pencapaian
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Rekomendasi
(saran-saran)
Bagan 1. Disain Penelitian
Sumber: T. Rusman Nulhakim (2006: 68)
Jurnal Ilmiah WIDYA
2
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Teknik pengumpulan dan analisis data seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Tahapan
Evaluasi
Konteks
Masukan
Proses
Produk
Aspek yang
Dievaluasi
1. Landasan yuridis pendidikan
anak usia dini
2. Kelayakan sekolah
1. Teknis pengelolaan
2. Administrasi
3. Alokasi waktu
4. Sarana dan prasarana
5. Standar Pembiayaan
6. Kelas sosial orang tua
1. Kompetensi guru
2. Proses pembelajaran
1. Hasil belajar
2. Serapan ke sekolah lanjutan
3. Tingkat Pencapaian
Perkembangan Siswa
Sumber
Data
1. Arsip sekolah
Teknik Pengumpulan
Data
1. Analisis Dokumen
Analisis
Data
1. Legalitas
2. Arsip sekolah
1. Arsip sekolah
2. Arsip sekolah
3. Arsip sekolah
4. Arsip sekolah
5. Arsip sekolah
6. Orang tua siswa
1. Guru
2. Guru, siswa dan sekolah
1. Arsip sekolah dan siswa
2. Siswa
3. Orang tua siswa
2. Observasi
1. Analisis dokumen
2. Analisis dokumen
3. Analisis dokumen
4. Observasi
5. Analisis dokumen
6. Angket
1. Angket
2. Observasi
1. Analisis dokumen
2. Oservasi
3. Angket
2. Deskriptif
1. Deskriptif
2. Deskriptif
3. Deskriptif
4. Deskriptif
5. Deskriptif
6. Katagorisasi
1. Deskriptif
2. Deskriptif
1. Deskriptif
2. Deskriptif
3. Deskriptif
PEMBAHASAN
atas masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang
Evaluasi Context Input Process Product (CIPP)
terjadi dalam setting pendidikan yang spesifik. Diagnosa
Pophan (1987:9) berpendapat evaluasi sebagai
menyediakan basis dasar untuk mengembangkan tujuan-
informasi yang digunakan untuk mempertimbangkan
tujuan dan hasil-hasil pencapaiannya adalah perbaikan
keputusan dalam penilaian prestasi. Sedangkan Amri,
program (Gall, Borg dan Gall,1996:702), (b) mencakup
(2013:217) menjelaskan evaluasi dapat juga diartikan
analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan
sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
program atau kondisi obyektif yang ada dan akan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
dilaksanakan, dan berisi tentang analisis kekuatan dan
membuat alternatif-aiternatif keputusan. Evaluasi dapat
kelemahan obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan.
digunakan untuk memeriksa tingkat keberhasilan program
(Madaus, Scriven, dan Stufflebeam, 1985:128). (c) sebagai
berkaitan dengan lingkungan program dan suatu
fokus institusi untuk mengidentifikasi peluang dan menilai
judgement, apakah kegiatan diteruskan, ditunda,
kebutuhan (Stufflebeam dan Shinkfield,1986:169). Suatu
ditingkatkan, dilembagakan, diterima, atau ditolak.
kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan kondisi
Keputusan-keputusan yang diambil dijadikan sebagai
nyata dengan kondisi yang diharapkan atau perkiraan
indikator-indikator asasmen kinerja pada setiap tahapan
kinerja. (d) berhubungan dengan analisis masalah kekuatan
evaluasi dalam tiga katagori, yaitu: rendah, moderat, dan
dan kelemahan dari obyek tertentu. (e) memberikan
tinggi.
informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan
Macam-macam model evaluasi, seperti Goal
suatu program yang akan berjalan, (f) bermaksud
Oriented Evaluation Model, Goal Free Evaluation Model,
menjelaskan bagaimana rasionalnya suatu program.
Formatif-Summatif Evaluation Model, CIPP Model, dan
Analisis ini akan membantu dalam merencanakan
sebagainya. (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin
keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan
Jabar:2009:45). Model evaluasi yang digunakan dalam
program secara lebih terarah dan demokratis.
penelitian ini adalah evaluasi model CIPP (Context Input
2. Evaluasi Input (Masukan); (a) meliputi analisis
Process dan Product), yaitu:
persoalan yang berhubungan dengan bagaimana
1. Evaluasi Context (Konteks); (a) melibatkan identifikasi
penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-
Jurnal Ilmiah WIDYA
3
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
telah dicapai. Pengukuran dikembangkan dan
diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan
analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan
pengajuan saran sejauhmana Produk dapat dicapai sesuai
dengan standar kelayakan.
alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk
mencapai suatu program. (b) mengidentifikasi dan menilai
kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain
prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan, dan
penjadwalan. (Stufflebeam dan Shinkfield:1986:173), (c)
membahas pemutusan pertimbangan tentang sumberdayasumberdaya dan strategi-strategi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sasaran-sasaran program dan tujuan-tujuan
informasi yang dikumpulkan selama tahap evaluasi ini
dilaksanakan. (Gall, Borg, dan Gall,1996:702), (d)
bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program
dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi
dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk
menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang
ada. (Madaus, Scriven, dan Stufflebeam:1985:129).
3. Evaluasi Process (Proses); (a) merupakan evaluasi
yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktek atau
membimbing dalam implementasi kegiatan. Termasuk
mengidentifikasi kerusakan prosedur implementasi baik
tatalaksana kejadian dan aktivitas. (Stufflebeam dan
Shinkfield: 1986:175). Setiap aktivitas dimonitor dan
dicatat perubahan-perubahan yang terjadi secara jujur dan
cermat. Pencatatan aktivitas harian demikian penting.
Tanpa sistem pembukuan catatan maka program mungkin
memburuk, mungkin sebaliknya, sebelum para pembuat
keputusan menyadari apa yang sedang terjadi, (b) membuat
catatan mengenai program events lebih dari satu periode
waktu. Catatan-catatan ini mungkin terbukti berguna di
waktu yang akan datang dalam mendeteksi kekuatan atau
keunggulan dan kelemahan program yang menerangkan
hasil-hasil pengamatannya. (Gall, Borg, dan Gall:
1996:702).
4. Evaluasi Product (Produk); (a) menentukan tingkatan
pada sasaran-sasaran program mana yang sudah dicapai.
Dalam tipe evaluasi ini ukuran-ukuran sasaran
dikembangkan dan dikelola. Data yang ada dapat
digunakan oleh kalangan administrator program untuk
membuat keputusan-keputusan tentang melanjutkan dan
memodifikasi program. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702),
(b) sebagai upaya mengukur dan menafsirkan hasil yang
Jurnal Ilmiah WIDYA
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM)
Supriyadi (2011:83), berpendapat bahwa
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM) merupakan model pembelajaran dan menjadi
pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan PAKEM diharapkan
berkembangnya berbagai inovasi kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif kreatif
efektif dan menyenangkan (Rusman,2013:326).
1. Pembelajaran Aktif; merupakan pendekatan
pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas
siswa dalam mengakses berbagai informasi dan
pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan
berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan
pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran aktif lebih
memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan
mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai
peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan
model pembelajaran self discovery learning, yaitu
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk
menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan
sebagai nilai baru yang dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran Kreatif; merupakan proses pembelajaran
yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan beberapa metode dan
strategi yang bervariasi. Misalnya kerja kelompok, bermain
peran, dan pemecahan masalah. Pembelajaran kreatif
menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik
dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam
4
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai
dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan
sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki
sesuatu.
3. Pembelajaran Efektif; Pembelajaran dikatakan efektif
jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa
membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka
ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat
dicapai dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah
dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran
betul-betul kondusif dan terarah pada tujuan dan
pembentukan kompetensi siswa.
4. Pembelajaran Menyenangkan; merupakan suatu
proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu
kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan
terpaksa atau tertekan. Terdapat pola hubungan yang baik
antara guru dan siswa dengan proses pembelajaran, dengan
guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa,
bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan
guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan
suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru
maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
gigi. Antara tahap II ke tahap III ditandai dengan mulai
berfungsinya organ-organ seksual.
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis; dasar
didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para
ahli beberapa kemungkinan yaitu: (1) Apa yang harus
diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?,
(2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan
pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-masa
tertentu?, (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara
bersamaan.
3. Tahap perkembangan Berdasarkan Psikologis; Pada
tahap ini perkembangan individu dapat digambarkan
melewati tiga periode, yaitu: (1) dari lahir sampai masa
kegoncangan pertama, tahun ketiga atau keempat yang
biasa disebut masa kanak-kanak, (2) dari masa
kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan
kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah,
dan (3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa
remaja yang biasa disebut masa kematangan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Konteks (Context); Evaluasi konteks berisi tentang
analisis kondisi obyek penelitian. Fokus perhatian
penelitian ini pada kondisi dari objek penelitian, yaitu:
(a) Landasan yuridis; terdiri dari: (1) landasan yuridis
Pendidikan Anak Usia Dini: Undang-Undang Dasar 1945
pasal 28, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan
pasal 28. (2) Landasan yuridis TK Labschool FIP-UMJ:
Akte Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo Tanggal 19 Juni
1968 tentang pendirian Universitas Muhammadiyah
Jakarta, Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah, Sertifikat Akreditas Taman KanakKanak/Raudhatul Athfal, TK Labschool FIP-UMJ Nomor
002280310077 tertanggal 09 November 2011, Surat
Keputusan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah
(BAP-S/M) Provinsi Banten Nomor 34/BAP-S/MSK/XI/2011 tentang Penetapan Hasil Akreditasi
Fase Perkembangan Anak
Syamsu Yusuf (2002:2024) menjelaskan bahwa fase
perkembangan dapat diartikan sebagai pentahapan atau
pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang
diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku
tertentu yaitu:
1. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis;
Aristoteles, menggambarkan perkembangan individu sejak
anak sampai dewasa ke dalam tiga tahapan, setiap tahapan
lamanya tujuh tahun, yaitu: (1) tahap I, 0 – 7 tahun, masa
anak kecil atau masa bermain, (2) tahap II, 7 – 14 tahun,
masa anak, masa sekolah dasar, (3) tahap III, 14 – 21
tahun, masa remaja, masa pubertas, masa peralihan menuju
dewasa. Pentahapan ini didasarkan pada gejala dalam
perkembangan fisik/jasmani. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa antara tahap I ke tahap II ditandai oleh pergantian
Jurnal Ilmiah WIDYA
5
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Sekolah/Madrasah Provinsi Banten Tahun 2011. (b) Studi
urut kepangkatan (DUK), daftar riwayat hidup, daftar
Kelayakan; dapat diketahui bahwa TK Labschool FIP-
penilaian prestasi pegawai, daftar hadir guru dan pegawai
UMJ sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan standar
TK, daftar mutasi guru dan pegawai TK, (4) Administrasi
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini
Perlengkapan dan Barang: daftar inventaris barang,
dapat diketahui dari Visi, Misi, Tujuan, Kegiatan Belajar,
daftar inventaris gedung, daftar inventaris buku
Pemakaian Seragam, Peralatan yang harus dibawa,
perpustakaan TK, daftar inventaris alat peraga/alat
Peraturan dan Tata Tertib Anak di Sekolah, Kurikulum,
permainan, daftar penerimaan dan pengeluaran barang,
Standar Kompetensi, Model Pembelajaran Terintegrasi,
daftar penghapusan barang, (5) Administrasi Keuangan:
Sentra yang dimiliki, Kegiatan Ekstrakurikuler, Creative
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Activities, Special Event dan Fasilitas yang dimiliki TK
Sekolah, buku kas umum, buku kas harian, laporan
Labschool FIP-UMJ.
keuangan, (6) Administrasi Umum: buku penghubung,
2. Masukan (Input); terdiri atas analisis dokumen dan
buku ekspedisi, buku tamu.
penyusunan angket. Berdasarkan analisis dokumen
c. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan belajar
diketahui bahwa pelaksanaan TK Labschool FIP-UMJ
TK Labschool FIP-UMJ; penyelenggaraan kegiatan
sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
belajar mengajar adalah (1) hari: Senin s/d Jumat, mulai
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
pukul 07.30-10.30 WIB. Hari Jumat digunakan untuk
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
kegiatan praktik sholat, wudlu dan kegiatan keagamaan
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
lainnya, (2) Kalender pendidikan di TK Labschool FIP-
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, dengan
UMJ terdiri dari pengaturan waktu untuk kegiatan
keterangan sebagai berikut:
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
a. Pengelola TK Labschool FIP-UMJ; (1) tenaga
permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran,
kependidikan meliputi Kepala taman kanak-kanak
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur,
berpendidikan S1, guru kelas 3 orang berpendidikan DIV,
d. Sarana dan prasarana; sarana dan prasarana di TK
tenaga tata usaha 2 orang berpendidikan SLTA, pramu
Labschool FIP-UMJ sangat baik dan sangat memadai,
bakti I orang, penjaga malam 1 orang, dan keamanan 1
diperoleh mean analitis = 1120 dengan persentase 82.96%
orang, (2) Peserta didik. Pada tahun ajaran 2013/2014 ini
jumlah siswa kelas A 12 orang, dan kelas B, jumlah siswa
dengan katagori sangat memadai dan sangat layak,
17 orang.
e. Standar Pembiayaan; Biaya meliputi biaya pendidikan
b. Administrasi Taman Kanak-Kanak; meliputi: (1)
yang dikeluarkan siswa dalam mengikuti proses
Administrasi Program Pengajaran, terdiri dari Program
pembelajaran, terdiri dari: biaya formulir Rp 150.000,
tahunan, Program semester, Rencana kegiatan mingguan,
biaya gedung Rp 4.000.000, biaya stationary Rp 400.000,
Rencana kegiatan harian, Formal penilaian, Laporan
seragam sekolah Rp 640.000, SPP per bulan Rp 250.000,
perkembangan anak didik; (2) Administrasi Anak Didik,
Uang kegiatan rutin per bulan Rp 65.000. Data lain yang
terdiri dari buku calon anak didik, buku penerimaan anak
menyangkut standar pembiayaan tidak diperoleh dan tidak
didik baru, buku induk TK, buku Klapper, buku mutasi
diizinkan oleh pihak pengurus, dalam hal ini pihak kepala
anak didik, buku kehadiran anak didik, daftar kelompok
TK Labschool FIP-UMJ,
(kelompok usia) anak didik, buku laporan perkembangan
f. Kelas Sosial Orang Tua Siswa. Berdasarkah angket
anak didik, (3) Administrasi Kepegawaian, terdiri dari:
yang disebarkan kepada orang tua/wali siswa TK
data kepegawaian, data kontrak kerja (berupa SK), daftar
Labschool FIP-UMJ dapat diketahui bahwa 82.50% kelas
Jurnal Ilmiah WIDYA
6
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
sosial ekonomi orang tua siswa ada pada katagori
katagori baik.
menengah ke atas.
4. Pada evaluasi produk; serapan lulusan TK Labschool
3. Proses (Process); melalui angket diketahui: (a)
FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan di sekolah
Kompetensi Guru; dengan indikator angket terdiri dari
yang dianggap terbaik.
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Berdasarkan angket yang disebarkan kepada guru-guru
Saran-Saran
85.76% kompetensi guru ada pada katagori kompetensi
1. Dalam upaya peningkatan mutu dan daya saing, perlu
baik. (b) Proses Pembelajaran; berdasarkah angket yang
pembinaan secara kontinu dan komprehensif oleh dinas
disebarkan kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-
pendidikan Tangerang Selatan melalui Unit Pelaksana
UMJ dapat diketahui bahwa 91.28% proses pembelajaran
Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Timur.
ada pada katagori baik.
Peran UPT Pendidikan sebagai vasilitator, mediator dan
4. Produk (Product). terdiri dari: (a) Analisis dokumen
motivator penyelenggaraan pendidikan di wilayah binaan
dilakukan pada hasil belajar siswa yang dapat diketahui
masing-masing UPT. Pengawasan dapat dilakukan secara
dari rapot yang dimiliki siswa, bahwa serapan lulusan
langsung berdasarkan aspek yuridis maupun standar
TK Labschool FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan
kelayakan.
di sekolah yang dianggap terbaik sesuai keinginan siswa
2. Kualifikasi akademik guru sebaiknya memiliki ijasah
dan orang tua siswa, (b) Penyebaran instrumen dilakukan
S1 atau D-IV jurusan pendidikan/psikologi anak yang
untuk mengetahui standar tingkat pencapaian
diperoleh dari perguruan tinggidengan program studi yang
perkembangan siswa setelah mengikuti pendidikan di TK
terakreditasi. Kondisi kepala TK Labschool FIP-UMJ
Labschool FIP-UMJ. Berdasarkah angket yang disebarkan
sudah memenuhi kententuan standar minimal, untuk
kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-UMJ dapat
kedepannya sebaiknya kepala TK berpendidikan S2
diketahui bahwa 87.52% tingkat pencapaian perkembangan
jurusan pendidikan/psikologi anak yang diperoleh dari
siswa ada pada katagori baik.
perguruan tinggi dengan program studi yang terakreditasi.
3. Untuk tahapan Proses, pada pelaksana kegiatan belajar,
PENUTUP
aspek kondisi sosial guru-guru perlu ditingkatkan dan
Kesimpulan
ada pembinaan secara khusus, sehingga pada proses
1. Pada evaluasi konteks; landasan yuridis dan studi
belajar mengajar sehari-hari dapat terjalin suasana
kelayakan TK Labschool FIP-UMJ sudah memenuhi
kekeluargaan antar sesama warga sekolah. Suasana yang
standar pemerintah dan sesuai dengan perundang-undangan
menyenangkan bagi seluruh warga sekolah secara
yang berlaku.
otomantis akan mempengaruhi kondisi pembelajaran yang
2. Pada evaluasi masukan; pelaksanaan TK Labschool
benar-benar dapat dikatakan Pembelajaran Aktif Kreatif
FIP-UMJ sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang pada akhirnya
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
pembelajaran itu sendiri.
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
4. Secara moral Islami, kondisi siswa lulusan TK
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.
Labschool FIP-UMJ sudah baik. Sebaiknya di dukung
3. Pada evaluasi proses; kompetensi guru ada pada
dengan pemilihan jenjang pendidikan ke sekolah lanjutan
katagori baik dan proses pembelajaran juga ada pada
yang baik juga. Untuk itu pada proses pendidikan
Jurnal Ilmiah WIDYA
7
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
selanjutnya, diharapkan pihak orang tua dapat lebih selektif
dalam hal pemilihan sekolah dasar bagi anaknya.
Pemilihan sekolah dasar yang dituju harus sekolah
unggulan yang mengutamakan nilai-nilai Islam dalam
proses pembelajarannya sehingga dapat lebih menguatkan
nilai moral Islami yang sudah ada pada diri siswa tersebut.
Hariyanto.Pengertian-Model-Pembelajaran/
http://belajarpsikologi.com/
Madaus, George F. , Michael S. Scriven, dan Daniel L. Stufflebeam,
Evaluation Models, Viewpoints on Educational and Human
Service Evaluation. Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1985.
Pophan, James W.. Educational Evaluation. Prentice Hall Inc. New
Jersey. 1987.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta. 2010.
Republik Indonesia. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. 2003.
Sofan Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. 2013.
Stufflebeam, Daniel L. dan Anthony J, Shinkfield. Systematic
Evaluation, A Self-Instructional Guide to Theory and Practice,
Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1986.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan. : Bina Aksara. Jakarta. 2009.
Supriyadi dkk. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah
Dasar. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2011.
Syamsu Yusuf, Psikologi Perekmbangan Anak dan Remaja. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2002.
T. Rusman Nulhakim. Evaluasi Program Akselerasi. Disertasi, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional,.
Jakarta. 2009.
Gall, Meredith D., Walter R. Borg dan Joyce P. Gall, Educational
Research An Introduction, Sixth Edition. Longman Publishers.
New York. 1996.
Hari Amanto. Pembelajaran-Kreatifdan-Menyenangkan
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikelcoba-2/edukasi/596-pembelajaran-kreatif-dan-menyenangkan
Jurnal Ilmiah WIDYA
8
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
ISSN-L 2338-3321
EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN DENGAN MODEL CONTEXT
INPUT PROCESS PRODUCT
R. Andi Ahmad Gunadi
Fakultas Ilmu Pendidikan – UMJ
E-mail: abacab85@gmail.com
Abstraksi: Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan di
berbagai sekolah taman kanak-kanak. Kegiatan pembelajaran ini perlu dievaluasi pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan model evaluasi penelitian Konteks, Masukan, Proses, Produk yaitu:
(1) untuk evaluasi konteks, bagaimana landasan yuridis dan studi kelayakan sekolah; (2) untuk evaluasi masukan, bagaimana teknis pengelolaan,
administrasi, waktu pembelajaran, sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan kelas sosial orang tua siswa; (3) Untuk
evaluasi proses, bagaimana kompetensi guru dan proses pembelajaran; (4) Untuk evaluasi produk, bagaimana hasil belajar, tingkat pencapaian
perkembangan siswa, dan daya saing siswa ke sekolah lanjutan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan pada bulan Maret Desember 2013 di kelas B Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jumlah
responden 17 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pada evaluasi konteks, landasan yuridis dan studi kelayakan, sudah memenuhi standar
yang ditetapkan undang-undang; (2) Pada evaluasi masukan, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai peraturan pemerintah; (3) Pada evaluasi
Proses, kompetensi guru baik, proses pembelajaran baik; (4) Pada evaluasi Produk, nilai hasil belajar baik, tingkat pencapaian perkembangan
siswa baik, daya saing siswa ke sekolah lanjutan, baik.
Kata kunci: evaluasi, pembelajaran, konteks, masukan, proses, produk
Abstract: Active, creative, effective and fun learning is a learning model has been used in many kindergartens. This learning activity needs
to be evaluated on its implementation. The purpose of this study is to evaluate the Active Learning Effective Creative and Fun with a model
evaluation studies Context, Input, Process, Product: (1) Context, how is juridical bases and school proper study; (2) Input, how is the
implementation of techniques of management, administration, learning schedule, facilities and infrastructures, (3) Process, how is the condition
of teacher’s competency and learning process, (4) Products, how is learning objectives, students’ development achievement level and students
competitiveness to continue to the next the level. The research used qualitative methods, conducted from March to December 2013 in the class
B kindergarten Lab school Faculty of Education, University of Muhammadiyah Jakarta, which the number of respondents are 17 people. The
results show that: (1) evaluation of context, juridical bases and proper study have met the standards stipulated on regulation, (2) evaluation
of input, learning implementation has met the standards stipulated on government regulation; (3) evaluation of process, both teacher competence,
good learning process; (4) evaluation of products, good value learning outcomes, level of student achievement progress well, the competitiveness
of students to secondary school, either.
Key words: evaluation, learning, context, input, process, product
PENDAHULUAN
administrasi TK, alokasi waktu pengajaran, sarana dan
Latar belakang penelitian ini adalah adanya
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan
kelas sosial orang tua siswa, (3) tahapan proses (process);
yaitu bagaimana kompetensi guru, dan proses
pembelajaran, (4) tahapan produk (product); yaitu
bagaimana hasil belajar, serapan lulusan TK Labschool
FIP-UMJ di jenjang pendidikan selanjutnya, dan standar
tingkat pencapaian perkembangan siswa.
Supriyadi (2011:80) berpendapat, “PAKEM”
bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi
merupakan salah satu model pembelajaran. Model
pembelajaran diartikan sebagai: (1) prosedur sistematis
permasalahan tentang evaluasi efektivitas model
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
(TK) Labschool Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ). Secara spesifik
adanya evaluasi pada: (1) tahapan konteks (context);
yaitu bagaimana landasan yuridis dan kelayakan sekolah
pelaksanaan program PAKEM, (2) tahapan masukan
(input); yaitu bagaimana teknis pengelolaan TK,
Jurnal Ilmiah WIDYA
1
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
penyelenggara PAKEM yang berkaitan dengan komponen
mencapai tujuan belajar, (2) suatu pendekatan yang
konteks, (2) mengetahui efektivitas PAKEM pada tahapan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya
masukan yang berhubungan dengan teknis pengelolaan,
model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan
administrasi, alokasi waktu kegiatan belajar, sarana dan
pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.
prasarana, standar pembiayaan, dan kelas sosial ekonomi
Taman Kanak-Kanak Labschool Fakultas Ilmu
orang tua siswa, (3) mengetahui efektivitas PAKEM pada
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (TK
tahapan proses yang berhubungan dengan kompetensi
Labschool FIP-UMJ) adalah lembaga pendidikan yang
guru dan proses pembelajaran, (4) mengetahui efektivitas
dikelola Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
PAKEM pada tahapan produk yang berhubungan dengan
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ) yang dalam kegiatan
keluaran (out-put) pada hasil belajar, serapan siswa lulusan
pembelajarannya melaksanakan model PAKEM. Sebagai
dan tingkat pencapaian perkembangan siswa.
program layanan pendidikan, keberadaan program PAKEM
Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
ini perlu dievaluasi penyelenggaraannya. Ada bermacammacam model evaluasi, seperti Goal Oriented Evaluation
Labschool FIP-UMJ sebagai salah satu sekolah
Model, Goal Free Evaluation Model, Formatif-Summatif
penyelenggaran PAKEM, pada bulan Maret-Desember
Evaluation Model, CIPP Model, dan sebagainya.
2013. Metode penelitian yang mengunakan pendekatan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektifitas
kualitatif dengan mengadakan pengkajian berdasarkan
pelaksanaan PAKEM di TK Labschool FIP-UMJ yaitu:
observasi, wawancara dan analisis dokumen. Desain
(1) mengetahui landasan formal dan kelayakan sekolah
penelitian seperti tampak pada bagan 1 di bawah ini.
Context
Rekaman
kondisi
Objectif
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Input
Rekaman
Rencana
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Process
Rekaman
Penerapan
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Product
Rekaman
Pencapaian
Program
Aktualitas
standar &
identitas
objektif
Keputusan
Rekomendasi
(saran-saran)
Bagan 1. Disain Penelitian
Sumber: T. Rusman Nulhakim (2006: 68)
Jurnal Ilmiah WIDYA
2
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Teknik pengumpulan dan analisis data seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Tahapan
Evaluasi
Konteks
Masukan
Proses
Produk
Aspek yang
Dievaluasi
1. Landasan yuridis pendidikan
anak usia dini
2. Kelayakan sekolah
1. Teknis pengelolaan
2. Administrasi
3. Alokasi waktu
4. Sarana dan prasarana
5. Standar Pembiayaan
6. Kelas sosial orang tua
1. Kompetensi guru
2. Proses pembelajaran
1. Hasil belajar
2. Serapan ke sekolah lanjutan
3. Tingkat Pencapaian
Perkembangan Siswa
Sumber
Data
1. Arsip sekolah
Teknik Pengumpulan
Data
1. Analisis Dokumen
Analisis
Data
1. Legalitas
2. Arsip sekolah
1. Arsip sekolah
2. Arsip sekolah
3. Arsip sekolah
4. Arsip sekolah
5. Arsip sekolah
6. Orang tua siswa
1. Guru
2. Guru, siswa dan sekolah
1. Arsip sekolah dan siswa
2. Siswa
3. Orang tua siswa
2. Observasi
1. Analisis dokumen
2. Analisis dokumen
3. Analisis dokumen
4. Observasi
5. Analisis dokumen
6. Angket
1. Angket
2. Observasi
1. Analisis dokumen
2. Oservasi
3. Angket
2. Deskriptif
1. Deskriptif
2. Deskriptif
3. Deskriptif
4. Deskriptif
5. Deskriptif
6. Katagorisasi
1. Deskriptif
2. Deskriptif
1. Deskriptif
2. Deskriptif
3. Deskriptif
PEMBAHASAN
atas masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang
Evaluasi Context Input Process Product (CIPP)
terjadi dalam setting pendidikan yang spesifik. Diagnosa
Pophan (1987:9) berpendapat evaluasi sebagai
menyediakan basis dasar untuk mengembangkan tujuan-
informasi yang digunakan untuk mempertimbangkan
tujuan dan hasil-hasil pencapaiannya adalah perbaikan
keputusan dalam penilaian prestasi. Sedangkan Amri,
program (Gall, Borg dan Gall,1996:702), (b) mencakup
(2013:217) menjelaskan evaluasi dapat juga diartikan
analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan
sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
program atau kondisi obyektif yang ada dan akan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
dilaksanakan, dan berisi tentang analisis kekuatan dan
membuat alternatif-aiternatif keputusan. Evaluasi dapat
kelemahan obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan.
digunakan untuk memeriksa tingkat keberhasilan program
(Madaus, Scriven, dan Stufflebeam, 1985:128). (c) sebagai
berkaitan dengan lingkungan program dan suatu
fokus institusi untuk mengidentifikasi peluang dan menilai
judgement, apakah kegiatan diteruskan, ditunda,
kebutuhan (Stufflebeam dan Shinkfield,1986:169). Suatu
ditingkatkan, dilembagakan, diterima, atau ditolak.
kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan kondisi
Keputusan-keputusan yang diambil dijadikan sebagai
nyata dengan kondisi yang diharapkan atau perkiraan
indikator-indikator asasmen kinerja pada setiap tahapan
kinerja. (d) berhubungan dengan analisis masalah kekuatan
evaluasi dalam tiga katagori, yaitu: rendah, moderat, dan
dan kelemahan dari obyek tertentu. (e) memberikan
tinggi.
informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan
Macam-macam model evaluasi, seperti Goal
suatu program yang akan berjalan, (f) bermaksud
Oriented Evaluation Model, Goal Free Evaluation Model,
menjelaskan bagaimana rasionalnya suatu program.
Formatif-Summatif Evaluation Model, CIPP Model, dan
Analisis ini akan membantu dalam merencanakan
sebagainya. (Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin
keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan
Jabar:2009:45). Model evaluasi yang digunakan dalam
program secara lebih terarah dan demokratis.
penelitian ini adalah evaluasi model CIPP (Context Input
2. Evaluasi Input (Masukan); (a) meliputi analisis
Process dan Product), yaitu:
persoalan yang berhubungan dengan bagaimana
1. Evaluasi Context (Konteks); (a) melibatkan identifikasi
penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-
Jurnal Ilmiah WIDYA
3
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
telah dicapai. Pengukuran dikembangkan dan
diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan
analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan
pengajuan saran sejauhmana Produk dapat dicapai sesuai
dengan standar kelayakan.
alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk
mencapai suatu program. (b) mengidentifikasi dan menilai
kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain
prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan, dan
penjadwalan. (Stufflebeam dan Shinkfield:1986:173), (c)
membahas pemutusan pertimbangan tentang sumberdayasumberdaya dan strategi-strategi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sasaran-sasaran program dan tujuan-tujuan
informasi yang dikumpulkan selama tahap evaluasi ini
dilaksanakan. (Gall, Borg, dan Gall,1996:702), (d)
bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program
dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi
dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk
menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang
ada. (Madaus, Scriven, dan Stufflebeam:1985:129).
3. Evaluasi Process (Proses); (a) merupakan evaluasi
yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktek atau
membimbing dalam implementasi kegiatan. Termasuk
mengidentifikasi kerusakan prosedur implementasi baik
tatalaksana kejadian dan aktivitas. (Stufflebeam dan
Shinkfield: 1986:175). Setiap aktivitas dimonitor dan
dicatat perubahan-perubahan yang terjadi secara jujur dan
cermat. Pencatatan aktivitas harian demikian penting.
Tanpa sistem pembukuan catatan maka program mungkin
memburuk, mungkin sebaliknya, sebelum para pembuat
keputusan menyadari apa yang sedang terjadi, (b) membuat
catatan mengenai program events lebih dari satu periode
waktu. Catatan-catatan ini mungkin terbukti berguna di
waktu yang akan datang dalam mendeteksi kekuatan atau
keunggulan dan kelemahan program yang menerangkan
hasil-hasil pengamatannya. (Gall, Borg, dan Gall:
1996:702).
4. Evaluasi Product (Produk); (a) menentukan tingkatan
pada sasaran-sasaran program mana yang sudah dicapai.
Dalam tipe evaluasi ini ukuran-ukuran sasaran
dikembangkan dan dikelola. Data yang ada dapat
digunakan oleh kalangan administrator program untuk
membuat keputusan-keputusan tentang melanjutkan dan
memodifikasi program. (Gall, Borg, dan Gall: 1996:702),
(b) sebagai upaya mengukur dan menafsirkan hasil yang
Jurnal Ilmiah WIDYA
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM)
Supriyadi (2011:83), berpendapat bahwa
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM) merupakan model pembelajaran dan menjadi
pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan PAKEM diharapkan
berkembangnya berbagai inovasi kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif kreatif
efektif dan menyenangkan (Rusman,2013:326).
1. Pembelajaran Aktif; merupakan pendekatan
pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas
siswa dalam mengakses berbagai informasi dan
pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan
berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan
pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran aktif lebih
memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan
mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai
peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan
model pembelajaran self discovery learning, yaitu
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk
menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan
sebagai nilai baru yang dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran Kreatif; merupakan proses pembelajaran
yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan beberapa metode dan
strategi yang bervariasi. Misalnya kerja kelompok, bermain
peran, dan pemecahan masalah. Pembelajaran kreatif
menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik
dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam
4
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai
dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan
sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki
sesuatu.
3. Pembelajaran Efektif; Pembelajaran dikatakan efektif
jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa
membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka
ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat
dicapai dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah
dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran
betul-betul kondusif dan terarah pada tujuan dan
pembentukan kompetensi siswa.
4. Pembelajaran Menyenangkan; merupakan suatu
proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu
kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan
terpaksa atau tertekan. Terdapat pola hubungan yang baik
antara guru dan siswa dengan proses pembelajaran, dengan
guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa,
bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan
guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan
suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru
maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
gigi. Antara tahap II ke tahap III ditandai dengan mulai
berfungsinya organ-organ seksual.
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis; dasar
didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para
ahli beberapa kemungkinan yaitu: (1) Apa yang harus
diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?,
(2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan
pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-masa
tertentu?, (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara
bersamaan.
3. Tahap perkembangan Berdasarkan Psikologis; Pada
tahap ini perkembangan individu dapat digambarkan
melewati tiga periode, yaitu: (1) dari lahir sampai masa
kegoncangan pertama, tahun ketiga atau keempat yang
biasa disebut masa kanak-kanak, (2) dari masa
kegoncangan pertama sampai pada masa kegoncangan
kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah,
dan (3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa
remaja yang biasa disebut masa kematangan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Konteks (Context); Evaluasi konteks berisi tentang
analisis kondisi obyek penelitian. Fokus perhatian
penelitian ini pada kondisi dari objek penelitian, yaitu:
(a) Landasan yuridis; terdiri dari: (1) landasan yuridis
Pendidikan Anak Usia Dini: Undang-Undang Dasar 1945
pasal 28, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan
pasal 28. (2) Landasan yuridis TK Labschool FIP-UMJ:
Akte Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo Tanggal 19 Juni
1968 tentang pendirian Universitas Muhammadiyah
Jakarta, Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah, Sertifikat Akreditas Taman KanakKanak/Raudhatul Athfal, TK Labschool FIP-UMJ Nomor
002280310077 tertanggal 09 November 2011, Surat
Keputusan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah
(BAP-S/M) Provinsi Banten Nomor 34/BAP-S/MSK/XI/2011 tentang Penetapan Hasil Akreditasi
Fase Perkembangan Anak
Syamsu Yusuf (2002:2024) menjelaskan bahwa fase
perkembangan dapat diartikan sebagai pentahapan atau
pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang
diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku
tertentu yaitu:
1. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis;
Aristoteles, menggambarkan perkembangan individu sejak
anak sampai dewasa ke dalam tiga tahapan, setiap tahapan
lamanya tujuh tahun, yaitu: (1) tahap I, 0 – 7 tahun, masa
anak kecil atau masa bermain, (2) tahap II, 7 – 14 tahun,
masa anak, masa sekolah dasar, (3) tahap III, 14 – 21
tahun, masa remaja, masa pubertas, masa peralihan menuju
dewasa. Pentahapan ini didasarkan pada gejala dalam
perkembangan fisik/jasmani. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa antara tahap I ke tahap II ditandai oleh pergantian
Jurnal Ilmiah WIDYA
5
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
Sekolah/Madrasah Provinsi Banten Tahun 2011. (b) Studi
urut kepangkatan (DUK), daftar riwayat hidup, daftar
Kelayakan; dapat diketahui bahwa TK Labschool FIP-
penilaian prestasi pegawai, daftar hadir guru dan pegawai
UMJ sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan standar
TK, daftar mutasi guru dan pegawai TK, (4) Administrasi
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini
Perlengkapan dan Barang: daftar inventaris barang,
dapat diketahui dari Visi, Misi, Tujuan, Kegiatan Belajar,
daftar inventaris gedung, daftar inventaris buku
Pemakaian Seragam, Peralatan yang harus dibawa,
perpustakaan TK, daftar inventaris alat peraga/alat
Peraturan dan Tata Tertib Anak di Sekolah, Kurikulum,
permainan, daftar penerimaan dan pengeluaran barang,
Standar Kompetensi, Model Pembelajaran Terintegrasi,
daftar penghapusan barang, (5) Administrasi Keuangan:
Sentra yang dimiliki, Kegiatan Ekstrakurikuler, Creative
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Activities, Special Event dan Fasilitas yang dimiliki TK
Sekolah, buku kas umum, buku kas harian, laporan
Labschool FIP-UMJ.
keuangan, (6) Administrasi Umum: buku penghubung,
2. Masukan (Input); terdiri atas analisis dokumen dan
buku ekspedisi, buku tamu.
penyusunan angket. Berdasarkan analisis dokumen
c. Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan belajar
diketahui bahwa pelaksanaan TK Labschool FIP-UMJ
TK Labschool FIP-UMJ; penyelenggaraan kegiatan
sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
belajar mengajar adalah (1) hari: Senin s/d Jumat, mulai
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
pukul 07.30-10.30 WIB. Hari Jumat digunakan untuk
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
kegiatan praktik sholat, wudlu dan kegiatan keagamaan
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
lainnya, (2) Kalender pendidikan di TK Labschool FIP-
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, dengan
UMJ terdiri dari pengaturan waktu untuk kegiatan
keterangan sebagai berikut:
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
a. Pengelola TK Labschool FIP-UMJ; (1) tenaga
permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran,
kependidikan meliputi Kepala taman kanak-kanak
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur,
berpendidikan S1, guru kelas 3 orang berpendidikan DIV,
d. Sarana dan prasarana; sarana dan prasarana di TK
tenaga tata usaha 2 orang berpendidikan SLTA, pramu
Labschool FIP-UMJ sangat baik dan sangat memadai,
bakti I orang, penjaga malam 1 orang, dan keamanan 1
diperoleh mean analitis = 1120 dengan persentase 82.96%
orang, (2) Peserta didik. Pada tahun ajaran 2013/2014 ini
jumlah siswa kelas A 12 orang, dan kelas B, jumlah siswa
dengan katagori sangat memadai dan sangat layak,
17 orang.
e. Standar Pembiayaan; Biaya meliputi biaya pendidikan
b. Administrasi Taman Kanak-Kanak; meliputi: (1)
yang dikeluarkan siswa dalam mengikuti proses
Administrasi Program Pengajaran, terdiri dari Program
pembelajaran, terdiri dari: biaya formulir Rp 150.000,
tahunan, Program semester, Rencana kegiatan mingguan,
biaya gedung Rp 4.000.000, biaya stationary Rp 400.000,
Rencana kegiatan harian, Formal penilaian, Laporan
seragam sekolah Rp 640.000, SPP per bulan Rp 250.000,
perkembangan anak didik; (2) Administrasi Anak Didik,
Uang kegiatan rutin per bulan Rp 65.000. Data lain yang
terdiri dari buku calon anak didik, buku penerimaan anak
menyangkut standar pembiayaan tidak diperoleh dan tidak
didik baru, buku induk TK, buku Klapper, buku mutasi
diizinkan oleh pihak pengurus, dalam hal ini pihak kepala
anak didik, buku kehadiran anak didik, daftar kelompok
TK Labschool FIP-UMJ,
(kelompok usia) anak didik, buku laporan perkembangan
f. Kelas Sosial Orang Tua Siswa. Berdasarkah angket
anak didik, (3) Administrasi Kepegawaian, terdiri dari:
yang disebarkan kepada orang tua/wali siswa TK
data kepegawaian, data kontrak kerja (berupa SK), daftar
Labschool FIP-UMJ dapat diketahui bahwa 82.50% kelas
Jurnal Ilmiah WIDYA
6
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
sosial ekonomi orang tua siswa ada pada katagori
katagori baik.
menengah ke atas.
4. Pada evaluasi produk; serapan lulusan TK Labschool
3. Proses (Process); melalui angket diketahui: (a)
FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan di sekolah
Kompetensi Guru; dengan indikator angket terdiri dari
yang dianggap terbaik.
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Berdasarkan angket yang disebarkan kepada guru-guru
Saran-Saran
85.76% kompetensi guru ada pada katagori kompetensi
1. Dalam upaya peningkatan mutu dan daya saing, perlu
baik. (b) Proses Pembelajaran; berdasarkah angket yang
pembinaan secara kontinu dan komprehensif oleh dinas
disebarkan kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-
pendidikan Tangerang Selatan melalui Unit Pelaksana
UMJ dapat diketahui bahwa 91.28% proses pembelajaran
Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Timur.
ada pada katagori baik.
Peran UPT Pendidikan sebagai vasilitator, mediator dan
4. Produk (Product). terdiri dari: (a) Analisis dokumen
motivator penyelenggaraan pendidikan di wilayah binaan
dilakukan pada hasil belajar siswa yang dapat diketahui
masing-masing UPT. Pengawasan dapat dilakukan secara
dari rapot yang dimiliki siswa, bahwa serapan lulusan
langsung berdasarkan aspek yuridis maupun standar
TK Labschool FIP-UMJ diterima melanjutkan pendidikan
kelayakan.
di sekolah yang dianggap terbaik sesuai keinginan siswa
2. Kualifikasi akademik guru sebaiknya memiliki ijasah
dan orang tua siswa, (b) Penyebaran instrumen dilakukan
S1 atau D-IV jurusan pendidikan/psikologi anak yang
untuk mengetahui standar tingkat pencapaian
diperoleh dari perguruan tinggidengan program studi yang
perkembangan siswa setelah mengikuti pendidikan di TK
terakreditasi. Kondisi kepala TK Labschool FIP-UMJ
Labschool FIP-UMJ. Berdasarkah angket yang disebarkan
sudah memenuhi kententuan standar minimal, untuk
kepada orang tua siswa TK Labschool FIP-UMJ dapat
kedepannya sebaiknya kepala TK berpendidikan S2
diketahui bahwa 87.52% tingkat pencapaian perkembangan
jurusan pendidikan/psikologi anak yang diperoleh dari
siswa ada pada katagori baik.
perguruan tinggi dengan program studi yang terakreditasi.
3. Untuk tahapan Proses, pada pelaksana kegiatan belajar,
PENUTUP
aspek kondisi sosial guru-guru perlu ditingkatkan dan
Kesimpulan
ada pembinaan secara khusus, sehingga pada proses
1. Pada evaluasi konteks; landasan yuridis dan studi
belajar mengajar sehari-hari dapat terjalin suasana
kelayakan TK Labschool FIP-UMJ sudah memenuhi
kekeluargaan antar sesama warga sekolah. Suasana yang
standar pemerintah dan sesuai dengan perundang-undangan
menyenangkan bagi seluruh warga sekolah secara
yang berlaku.
otomantis akan mempengaruhi kondisi pembelajaran yang
2. Pada evaluasi masukan; pelaksanaan TK Labschool
benar-benar dapat dikatakan Pembelajaran Aktif Kreatif
FIP-UMJ sudah sesuai dengan buku Petunjuk Teknis
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang pada akhirnya
Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Direktorat
bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
pembelajaran itu sendiri.
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
4. Secara moral Islami, kondisi siswa lulusan TK
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.
Labschool FIP-UMJ sudah baik. Sebaiknya di dukung
3. Pada evaluasi proses; kompetensi guru ada pada
dengan pemilihan jenjang pendidikan ke sekolah lanjutan
katagori baik dan proses pembelajaran juga ada pada
yang baik juga. Untuk itu pada proses pendidikan
Jurnal Ilmiah WIDYA
7
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014
Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan dengan Model Context Input Process Product
R. Andi Ahmad Gunadi, 1 - 8
selanjutnya, diharapkan pihak orang tua dapat lebih selektif
dalam hal pemilihan sekolah dasar bagi anaknya.
Pemilihan sekolah dasar yang dituju harus sekolah
unggulan yang mengutamakan nilai-nilai Islam dalam
proses pembelajarannya sehingga dapat lebih menguatkan
nilai moral Islami yang sudah ada pada diri siswa tersebut.
Hariyanto.Pengertian-Model-Pembelajaran/
http://belajarpsikologi.com/
Madaus, George F. , Michael S. Scriven, dan Daniel L. Stufflebeam,
Evaluation Models, Viewpoints on Educational and Human
Service Evaluation. Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1985.
Pophan, James W.. Educational Evaluation. Prentice Hall Inc. New
Jersey. 1987.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta. 2010.
Republik Indonesia. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. 2003.
Sofan Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. 2013.
Stufflebeam, Daniel L. dan Anthony J, Shinkfield. Systematic
Evaluation, A Self-Instructional Guide to Theory and Practice,
Kluwer-Nijhoff Publishing. Boston. 1986.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan. : Bina Aksara. Jakarta. 2009.
Supriyadi dkk. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah
Dasar. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2011.
Syamsu Yusuf, Psikologi Perekmbangan Anak dan Remaja. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2002.
T. Rusman Nulhakim. Evaluasi Program Akselerasi. Disertasi, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Taman Kanak-Kanak, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional,.
Jakarta. 2009.
Gall, Meredith D., Walter R. Borg dan Joyce P. Gall, Educational
Research An Introduction, Sixth Edition. Longman Publishers.
New York. 1996.
Hari Amanto. Pembelajaran-Kreatifdan-Menyenangkan
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikelcoba-2/edukasi/596-pembelajaran-kreatif-dan-menyenangkan
Jurnal Ilmiah WIDYA
8
Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014