Sejarah Desain Arsitektur lokal docx

Arsitektur Minangkabau

(Dawnson, Barry.1994.The Traditioaal Architecktrre if Iodioesiia New York: Themes and Hudson Inc)

Masyarakat Minangkabau pernah menjadi penguasa Sumatera tengah, namun perlahanlahan mulai tergeser dan terpusat pada Sumatera Barat pada abad-14 (Dawnson, Barry.1994.The
Traditioaal Architecktrre if Iodioesiia New York: Themes and Hudson Inc). Boleh dikatakan bahwa
bangsa Minangkabau menempat wilayah yang luas dan menyebar dari daratan sampai pesisir.
Tetapi asal bangsa Minangkabau adalah dari daratan. Oleh karena itu Arsitektur Nusantara
Minangkabau bisa dikatakan sebagai arsiektur nusantara daratan(kutpan) (Dinapradipta, Asri. 2006.
Materi Perkraliahao Arsiitektrr Nrsiaotara. Surabaya: Pascasarjana Arsitektur ITS).
Rumah Gadang bentuknya yang memanjang biasanya didasarkan pada jumlah ruang dalam
bilangan ganjil dari tga sampai sembilan dan bahkan ada yang tujuh belas ruang pada masa lalu,
tetapi sekarang tdak ditemukan lagi (kutpan)(Syamsidar, B.A. 1991. Arsiitektrr Tradisiiioaal Daerah
Srmatra Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).
Letak Rumah Gadang tdak rata dengan tanah, tetapi memiliki palatfirm yang dinaikkan.
Palatfirm yang dinaikkan menciptakan level permukaan horizontal yang diangkat di atas permukaan
tanah(kutpan) (Unwin, Simon. 1997. Aoaalysiiog Architectrre. London: Routlegde). Ruangan di bawah
tanah ditutup denagan anyaman bambu dan dijadikan sebagai kandang ternak. Lantai dari Rumah
Gadang terbuat dari papan. Dari ujung kiri ke kanan lantai ditnggikan satu tngkat atau dua tngkat
dinamakan aojrogao Pada Rumah Gadang yang asli, lantai tdak terbuat dari kayu, akan tetapi
dibuat dari bambu yang dipecah dan didatarkan yang disebut dengan paalrprah. Jadi tdak

menggunakan paku di dalam pemasangannya tetapi hanya menggunakan rotan yang telah dibelah
untuk mengikat sehingga lantai tersebut tdak terlepas dan bercerai berai(kutpan) (Syamsidar, B.A.
1991. Arsiitektrr Tradisiiioaal Daerah Srmatra Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan).

Tiang Rumah Gadang berbentuk dasar bulat yang dibuat memiliki segi. Tidak ada tang
Rumah Gadang yang dibuat dari batang kayu bulat. Tiang paling besar berada di bagian tengah dari
Rumah Gadang.
Rumah Gadang biasa disebut dengan Rumah
Bagonjong karena memiliki atap yang
runcing menjulang mirip dengan tanduk
kerbau, sedangkan lengkungan pada badan
rumah yang landai sepert bentuk badan
kapal. Gonjong merupakan bagian yang
paling tnggi dari setap ujung atap dan
menjulang ke atas. Atap terbuat dari ijuk.
Saga ijuk diatur susunannya dengan nama
Labah Maogirik atau Labah Maraik dan
Bada Mrdiak
Salah satu hal yang sangat pentng pada ukiran rumah adat Minangkabau adalah nama

ukirannya. Nama ukiran dapat dilihat dari kaitan ukiran dengan kehidupan masyarakat. Pada
umumnya moti dasar yang banyak ditru adalah bentuk tumbuh-tumbuhan dan bentuk binatang.
Beberapa nama ukirannya adalah Itak Pralaog Pataog,t Daro Sirih,t Brogi Maotmro,t Krciaog Laalik,t
Limpapeh,t Rami-rami dan lain-lain.
Rumah Etnik Sunda
Rumah

tradisional

sunda

memiliki

bentuk panggung memiliki art bahwa
rumah tdak boleh menyentuh tanah
untuk menghormat orang yang telah
meninggal.Bahan
banyank

bangunan


digunakan

pada

yang
rumah

tradisional Sunda adalah bahan alami
sepert kayu, bambu, ijuk, dan pelepah
daun kelapa. Di dalam rumah terdapat
perbedaan ruang berdasarkan iungsi
dan pemakai. Area depa sepert teras dan ruang tamu adalah area laki-laki, sedangkan dapur/ pawio
dan giah/grdaog kayr adalah wilayah perempuan. (Anwar, Hendi dan Hafzh A. Nugraha. 2013.
Rrmah Etoik Sroda Jakarta: Griya Kreasi)

Bentuk atap rumah Sunda memiliki ciri sendiri yang disesuaikan dengan alam, iungsi, dan
adat istadat (kebiasaan) masyarakat setempat. Beberapa bentuk adap rumah Sunda adalah
Jialipiog,t Tagig Aojiog,t Badak Heray,t Perahr Krmrrep,t Capit Grotog dan Jralaog Ngapak Atap
Jralaog Ngapak ini adalah salah satu gaya atap yang diadopsi pada bangunan ITB dan dipadukan

dengan budaya local lain.
Rumah Sunda menghindari material dari tanah, termasuk juga material strukturnya karena
tanah adalah tempat tnggal orang yang telah meninggal. Biasanya masyarakat menggunakan batu
sebagai iondasi dan tangga dari luar menuju teras. Sedangkan kerangka rumah menggunakan kayu
atau bambu, lantai dan dinding menggunakan bambu (paalrprh), dan atap menggunakan ituk atau
alang-alang.
Rumah Sunda tergolong tdak terlalu banyak mengaplikasikan ragam hias. Ragam hias
biasanya terdapat pada pintu masuk berupa pahatan kayu. Detail dari pahatan terdiri dari tga variasi
yang tersusun dalam tga baris.

Rumah Tradisional Jawa
Masyarakat Jawa mengenal beberapa istlah untuk menyebut rumah, antara lain omah,
pomah, dan dalem. Pembagian ruangan pada bangunan Jawa didasarkan atas klasifkasi simbolik
yang diantaranya berdasarkan dua dua kategori yang berlawanan atau saling melengkapi yang
disebut disebut sebagai dualitas (Tjahjono,1990).
Bangunan tradisional lima klasifkasi menurut
bentuk atapnya, yaitu: atap Panggang Pe, atap
Kampung, atap Limasan, atap Joglo dan atap
Tajug. Dari klasifkasi tersebut terdapat hirarki
kesempurnaan atau keutamaan dilihat dari

kompleksitas strukturnya, teknik pengerjaannya,
jumlah material bangunan, biaya serta tenaga
yang digunakan. (Dakung, S. 1987. Arsitektur
Tradisional

Daerah

Istmewa

Yogyakarta,

Depdikbud, Proyek Inientarisasi dan Dokumentasi
Kebudayaan Daerah, Yogyakarta)
Perbedaan

bentuk

pada

rumah


Jawa

menunjukkan status social, sedangkan persamaan dalam susunan ruang menandakan adanya

pandangan hidup yang diwujudkan melalui aturan-aturan dalam kehidupan rumah tangga. Rumah
tradisional Jawa yang lebih baik memiliki setdaknya empat area (Dawnson, Barry.1994.The
Traditioaal Architecktrre if Iodioesiia New York: Themes and Hudson Inc). Area tersebut adalah
Peodipi yang merupakan pavilion yang luas yang biasanya din=gunakan untuk acara iormal, area
penghubung yang sangat besar antara Peodipi dengan Omah yang iungsinya sebagai tempat
pertunjukan Wayang kulit. Area berikutnya adalah Omah Njeri yang merupakan area tempat
tnggal, dan Ghaodik merupakan bangunan tambahan yang mengitari bagian samping dari
bangunan int.