BAB I V (1) doc

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program sertifikasi ditanggapi beragam oleh para guru. Sebagian
guru menanggapi program sertifikasi dengan kesungguhan hati dan
dipahaminya

bahwa

program

sertifikasi

guru

benar-benar

untuk


meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kelompok ini berupaya
sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri sejalan dengan
panduan penilaian yang dikeluarkan pemerintah. Sebagian guru lainnya,
menanggapi kebijakan sertifikasi ini tidak lebih dari kebijakan biasa-biasa
saja seperti kebijakan-kebijakan lainnya. Kelompok ini tidak berupaya
sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya
sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan akademik untuk mendapatkan
sertifikat guna melengkapi berkas portofolio sebagai syarat mendapatkan
sertifikat pendidik sebagai guru profesional.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh United Nation
Development Programe (UNDP) pada tahun 2007 tentang Indeks
Pengembangan Manusia yang salah satu penentu utamanya adalah tingkat
pendidikan bangsa, menunjukan bahwa Indonesia berada diperingkat 107
dari 177 negara. Hal tersebut sangatlah ironis karena menggambarkan
bagaimana perkembangan mutu pendidikan di Indonesia. Kurangnya mutu
pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor
yang mempengaruhi adalah kualitas pendidik atau kualitas guru.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik,pemerintah mengadakan
program sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi bagi guru,diharapkan
mampu meningkatkan kinerja guru yang lebih baik sehingga peningkatan

mutu pendidikan akan berjalan kearah yang lebih baik pula. Akan tetapi
dalam prakteknya, apakah dengan adanya sertifikasi akan lebih membuat
kinerja guru akan semakin baik ataukah tidak ada peningkatan kinerja guru
seperti sebelum adanya sertifikasi.

1

2

Pelaksanaan sertifikasi telah terjadi sejak tahun 2007. Sejak tahun
2007 selalu dilakukan perbaikan dalam penyelenggaraan sertifikasi guru
agar dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan manfaat yang besar
terhadap peningkatan proses pembelajaran. Kebijakan pemerintah melalui
sertifikasi guru ditargetkan dapat meningkatkan mutu pendidikan mulai
dari pendidikan anak usia dini sampai pendidikan tinggi.
Berdasarkan bimbingan diatas, dana sertifikasi memiliki andil atau
pengaruh terhadap kinerja guru dalam kegiatan mengajar sehari-hari.
Maka dari itu penulis tertarik untuk menyusun karya tulis dengan
mengambil topik tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru.
B. Identifikasi Masalah.

Identifikasi maslah dari masalah diatas adalah:
1. Dana sertifikasi.
2. Kinerja guru.
3. Pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru.
C. Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dari masalah diatas adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan sertifikasi guru ?
2. Apakah tujuan dari sertifikasi guru ?
3. Bagaimana pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru ?
4. Bagaimana kinerja guru sebelum dan sesudah adanya dana sertifikasi ?
D. Tujuan Penelitian.
Dengan mengangkat masalah tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap
kinerja guru, maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hakikat apa itu dana sertifikasi yang sebenarnya.
2. Untuk mengetahui tujuan dari sertifikasi yang diberikan kepada guru.
3. Untuk mengetahui pengaruh dana sertifikasi terhadap kinerja guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
E. Manfaat Penilitian.
Dalam pembahasan Karya Tulis ini, pada akhirnya nanti penulis
berharap dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Dapat memberikan pengetahuan tentang sertifikasi kepada guru ataupun
masyarakat.

3

2. Dapat memberikan wawasan tentang pengaruh dana sertifikasi terhadap
kinerja guru.
3. Dapat memberikan pengetahuan tentang tujuan sertifikasi kepada guru
ataupun masyarakat.
4. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis untuk melakukan
penelitian.
5. Dapat memberikan pengetahuan atau membandingkan tentang kinerja guru
sebelum adanya dana sertifikasi maupun setelah adanya dana sertifikasi
dari pemerintah.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dana merupakan
uang yg disediakan untuk suatu keperluan;biaya. Dengan kata lain dana

merupakan uang atau biaya yang digunakan atau disediakan untuk
memenuhi suatu keperluan. Indriyo (1997:27) mengatakan bahwa dana
adalah merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari dan selalu berputar.

4

Bambang Riyanto (2004 : 49) mengemukakan bahwa dana dengan
adanya tiga konsep yaitu :
1. Konsep Kwantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kwantitas dari pada dana yang
tertanam dalam keseluruhan unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva
ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk
semula, atau aktiva dimana dana tertanam di dalamnya akan dapat
bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dana yang dimaksud adalah
modal kerja bruto, yaitu keseluruhan dari pada aktiva lancar.
2. Konsep Kwalitatif
Konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar
dapat


digunakan untuk

membiayai

operasi perusahaan

tanpa

mengganggu likuiditasinya. Dana yang dimaksud adalah modal kerja
netto yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang
lancarnya.

4

3. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan fungsi dari pada dana dalam
menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan
dalam perusahaan adalah dimaksud untuk menghasilkan laba.
Bambang Riyanto (2004 : 175) membedakan jenis-jenis dana yaitu
dana asing atau hutang adalah dana yang berasal dari luar perusahaan yang

sifatnyasementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan dan tersebut merupakan “hutang”, yang pada saatnya harus
dibayar kembali.

5

Dana asing atau hutang dibagi atas tiga golongan yaitu :
1.

Dana asing atau hutang jangka pendek (short term debt), yaitu
jangka waktunya pendek, kurang dalam satu tahun terdiri dari:

2.



Kredit rekening koran




Kredit dari penjual



Kredit dari pembeli dan



Wesel.

Dana asing atau hutang jangka menengah (intermediate term
debt), yaitu hutang jangka waktunya atau umurnya lebih dari satu
tahun.

3.

Dana asing atau hutang jangka panjang (long term debt)
umumnya lebih dari sepuluh tahun terdiri dari:

4.




Pinjaman obligasi



Pinjaman hipotik.

Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik (dari dalam)
perusahaan atau sumber intern yang ternama untuk waktu yang
tidak tertentu lamanya, berupa keuntungan yang dihasilkan oleh
perusahaan dan dana sendiri yang berasal dari luar perusahaan
atau sumber extern yaitu dana yang berasal dari pemilik
perusahaan terdiri dari:
a. Dana saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau
peserta dalam suatu perusahaan Bentoel saham tersebut
dapat berupa saham biasa (commond stock), saham
preferren


stock)

dan

saham

(commulative preferren stock).

preferren

kumulatif

6

b. Cadangan yang dimaksud adalah merupakan cadangan
yang dibentuk dari keuntungan yang didapat oleh
perusahaan selama beberapa periode yang telah lalu atau
dari tahun sedang berjalan antara lain: cadangan espansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs dan cadangan
umum.

c. Keuntungan atau laba ditahan adalah keuntungan yang
diperoleh suatu perusahaan yang mana sebagian dibayar
sebagai devident dan sebagian ditahan oleh perusahaan,
akan tetapi apabila perusahaan belum mempunyai tujuan
tertentu

mengenai

penggunaan

keuntungan,

maka

keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan.
B. Dana Sertifikasi.
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru.
Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk memenuhi standar
professional guru.Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui
pendidikan profesi di LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah
diakhiri dengan uji kompetensi. Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun
2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio. Penilaian portofolio ini
digunakan sebagai pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam
bentuk kumpulan dokumen yang menggambarkan kualitas guru yang
mengarah pada sepuluh komponen,yaitu kualifikasi akademik, pendidikan
dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik,
karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah,
pengalaman organisasi di bidang ke pendidikan dan sosial, penghargaan
yang relevan dengan bidang pendidikan.
C. Tujuan Sertifikasi Guru.

7

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16
disebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik, berhak
mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi. Besar insentif
tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji
pokok untuk setiap bulannya. Dengan adanya peningkatan kesejahteraan
guru diharapkan akan terjadi peningkatan mutu pendidikan nasional dari
segi proses yang berupa layanan dan hasil yang berupa luaran pendidikan.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi isi, proses,
kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dengan adanya sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi guru
sebagai pengajar akan meningkat sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan
kesejahteraan yang memadai diharapkan kinerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran dapat meningkat.Oleh karena itu,diharapkan akan
terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.
D. Guru
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmunya kepada murid.
Makna dari definisi guru ini sangat luas yang meliputi mendidik,
menyampaikan

ilmu,

memberi

contoh,

mengarahkan,

menilai/mengevaluasi, dan sebagainya agar murid menjadi pintar. Guru
merupakan sebuah profesi. Di dunia pendidikan/sekolahan, orang yang
berprofesi sebagai guru disebut pengajar, karena mereka mengajarkan
segala ilmunya sesuai dengan tugas masing-masing guru.
Namun guru banyak macamnya dan memiliki tugas berbeda-beda
sesuai dengan tempat pendidikan atau perguruan dimana mereka bekerja.
Misalnya, guru sekolah, guru ngaji, guru beladiri, guru spiritual, dan
sebagainya. Orang yang mengajarkan ilmu apapun dan tentang hal apapun

8

disebut guru. Misal, orang yang mengajarkan ilmu kepercayaan di sebuah
padepokan juga disebut guru.
Dalam hal apapun, guru diberi gelar sebagai pahlawan tanpa tanda
jasa. Orang bisa memperoleh ilmu, prestasi, pangkat, kedudukan/jabatan,
berkat jasa guru. Orang bisa bekerja dan bisa menguasai pekerjaannya juga
berkat guru. Bekerja, berbisnis, berdagang, semuanya perlu guru walaupun
tidak harus guru yang ada di sekolah.
Namun pengertian paling umum dalam kehidupan masyarakat
adalah guru di sekolah, guru yang mengajarkan mata pelajaran kepada
murid atau siswa. Ada lembaga persatuan guru republik Indonesia, institut
keguruan dan ilmu pendidikan, dan sebagainya merupakan lembaga
maupun sarana mendidik orang untuk menjadi guru di sekolah.
E. Pengaruh Dana Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru.
Dalam rangka memperoleh profsionalisme guru, hal yang diujikan
dalam sertifikasi adalah kompetensi guru. Sebagaimana yang tertuang
dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan
Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, kompetensi
guru meliputi empat komponen yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
professional,

dan

sosial.

Namun

demikian,setelah

adanya

sertifikasipendidik, kinerja guru masih dirasa kurang meningkat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyono dkk (2008 ) di SMP
Negeri 1 Lubuklinggau menunjukan bahwa dampak sertifikasi terhadap
kinerja guru belum mengalami perubahan.Para pendidik di sekolahan
tersebut belum mampu mengaplikasikan empat komponen tentang standar
nasional pendidikan.Dampak sertifikasi pada komponen yang pertama
yaitu pada kompetensi pedagogic,para guru belum mengalami perubahan
yang

lebih

baik

dalam

memeberikan

pembelajaran

pada

siswanya.Pemberian teori belajar dan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik pun belum mampu sepenuhnya dilakukan oleh para guru.Komponen
yang kedua yaitu pada komponen kompetensi profesionalitas guru juga

9

belum mengalami peningkatan setelah adanya sertifikasi.Para guru belum
mampu meningkatkan efektifitas belajar siswa dan juga belum ada
peningkatan dalam guru untuk lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dalam bidangnya
seperti diklat, lokakarya, dan MGMP.
Komponen yang ketiga yaitu komponen kompetensi social guru,
dalam komponen ini guru dituntut untuk meningkatkan rasa sosialnya
seperti untuk lebih berinteraksi dengan masyarakat agar berperan serta
dalam pendidikan putra-putrinya.Komponen yang keempat adalah
komponen kompetensi kepribadian guru,pada komponen ini guru juga
belum mengalami peningkatan yang signifikan untuk lebih berkomitmen
dalam menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional.Selain
itu,guru belum bisa bersikap wajar dalam hal berpakaian dan memakai
perhiasan yang mencolok.
Kinerja guru dinilai meningkat hanya saat guru-guru belum lolos
sertifikasi dan setelah mendapatkan sertifikasi kinerja guru menjadi
menurun seperti para guru menjadi enggan untuk mengikuti seminar atau
pelatihan untuk peningkatan kualitas diri,padahal sebelum mendapat
sertifikasi para guru menjadi lebih sering mengikuti pelatihan untuk
peningkatan kualitas diri.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) mengenai dampak sertifikasi profesi
guru terhadap kinerja guru menunjukan hasil yang kurang memuaskan.
Setelah mengolah data 16 dari 28 provinsi yang diteliti hasilnya
menunjukan bahwa peningkatan kinerja yang diharapkan dari guru yang
sudah bersertifikasi, seperti perubahan pola kerja, motivasi kerja,
pembelajaran, atau peningkatan diri, dinilai masih tetap sama.

10

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

11

Jenis dari penelitian yang akan dilalukan ini adalah penelitian yang
bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi
yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi,
karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena
data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian
kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam
kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data
dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Dan rancangan penelitian kegiatan ini akan menggunakan metode :
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan
kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif
adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau
subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
2. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) metode penelitian survei adalah satu
bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah
sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay &
Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang
digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan
11

kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode
penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan.

12

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan.
Penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 1 Rembang, dimana terdapat
banyak guru yang sudah mendapatkan dana sertifikasi. Dan penelitian ini
akan dilakukan tanggal 15-16 Juli 2014.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ada dasarnya objek merupakan apa yang hendak
diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah
beberapa guru di SMA Negeri 1 Rembang yang sudah mendapatkan dana
sertifikasi, yang kemudian akan diwawancarai, dan peneliti akan mencatat
hasil wawancara terhadap beberapa guru tersebut. Selain dengan
mewawancarai, peneliti juga akan mensurvei kinerja guru yang telah
mendapatkan dana sertifikasi dalam pembelajaran sehari-hari.
D. Jenis Dan Sumber Data
Data yang akan diperoleh oleh peneliti yaitu berupa Data Primer
secara langsung diambil dari objek yang diteliti. Data primer adalah data
yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Yaitu
dengan mewawancarai dan mensurvei langsung guru yang telah
mendapatkan dana sertifikasi, dan kemudian mencacat data hasil penelitian
tersebut. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
wawancara peneliti dengan nara sumber. Sedangkan sumber data berupa
sumber Data Internal, yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Data internal adalah data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dan sebagainya. Data yang akan
diteliti berupa data kualitatif. Data Kualitatif adalah data yang berupa
tulisan mengenai tingkah laku obyek yang dapat diamati. Data kualitatif
itu berbentuk uraian terperinci, kutipan langsung dan dokumentasi kasus.
Data ini dikumpulkan sebagai suatu cerita responden, tanpa mencoba

13

mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang telah ditetapkan
sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam kuesioner.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti yaitu dengan
mencatat hasil wawancara dan survei terhadap beberapa guru yang telah
mendapatkan dana sertifikasi. Kemudian peneliti akan mencatat hasil dari
wawancara dan survei tersebut.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan peneliti yaitu :
1. Analisis Data Sebelum di Lapangan.
Analisis dalam tahap ini dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan. Akan tetapi fokus penelitian pada tahap ini masih
bersifat sementara, dan tentunya akan berkembang setelah peneliti
melakukan penelitian di lapangan.
2. Analisis Data Selama di Lapangan.
Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan megumpulkan
data secara langsung melalui wawancara dan survei. Misalnya, pada
saat wawancara berlangsung, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban dari narasumber. Jika peneliti belum puas dengan
jawaban dari narasumber maka peneliti bisa melanjutkan pertanyaan
lagi sampai batas tertentu diperoleh data yang valid.
3. Analisis Data Selesai di Lapangan
Pada tahap akhir, analisi data dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu sebagai berikut
 Analisis Domain : yaitu memperoleh gambaran umum dan


menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial.
Analisis Taksonomi : yaitu penjabaran secara rinci darai analisi



domain melalui observasi terfokus.
Analisis Komponensial : yaitu mencari ciri spesifik pada setiap



detil struktur internal.
Analisis Tema Cultural : yaitu mencari hubungan antara
domain, dan hubungannya dengan seluruh komponen.

14

BAB IV
Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Dana sertifikasi yang telah di berikan pemerintah kepada guru
tidak menjadi hal yang baru lagi bagi guru maupun masyarakat.
Pelaksanaan sertifikasi telah terjadi sejak tahun 2007 sudah bisa di bilang
menjadi bagian hidup seorang guru. Kebijakan pemerintah melalui
sertifikasi guru ditargetkan dapat meningkatkan mutu pendidikan mulai
dari pendidikan anak usia dini sampai pendidikan tinggi. Bahkan tidak
dapat di pungkiri sekarang ini banyak masyarakat yang berminat menjadi
seorang guru karena pendapatan seorang guru yang cukup besar karena
adanya sertifikasi.

15

Seiring berjalannya waktu, dana sertifikasi memberikan pengaruh
yang cukup besar di keseharian ataupun kehidupan seorang guru. Yang
secara tidak langsung mempengaruhi kinerja seorang guru dalam
memberikan pengajaran kepada siswa. Salah satu cara yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini
adalah dengan mengadakan sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi,
pemerintah berharap kinerja guru akan meningkat dan pada gilirannya
mutu pendidikan nasional akan meningkat pula.Harapan pemerintah agar
guru bisa meningkatkan kualitas dan kompetensinya dengan memberikan
tunjangan profesi tak bisa diraih karena guru yang juga memiliki kesulitan
dalam

meningkatkan

konpetensinya. Sertifikasi

ditujukan

untuk

memberikan lisensi, bahwa guru yang bersangkutan sudah baik untuk
melakukan proses belajar mengajar karena dianggap sudah memiliki
kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki untuk hal tersebut. Dengan
demikian sertifikat pendidikan itu hanya dapat diberikan kepada guru yang
telah memenuhi persyaratan saja, yaitu kualifikasi kompetens
Sebagaimana yang telah di kemukakan sebelumnya dan sesuai
dengan judul “Pengaruh Dana Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru”
penelitian ini dilakukan penulis dengan cara memilih 5 guru di SMA
Negeri 1 Rembang yang telah 15
menerima dana sertifikasi sebagai objek
penelitian untuk menjawab beberapa kuisioner dan melakukan wawancara
yang telah penulis buat.
Untuk lebih jelasnya maka hasil penelitian ini dapat kita lihat pada
tabel-tabel berikut ini :
1. Frekuensi guru yang menerima dana sertifikasi di SMA
Negeri 1 Rembang :
Tabel 4.1: Tabel frekuensi penerima dana sertifikasi.
Frekuensi

Frekuensi pilihan

Persentase

Banyak

1

20%

Cukup banyak

4

80%

16

Sedikit

0

0%

Cukup sedikit

0

0%

5

100%

Total

2. Tanggapan guru di SMA Negeri 1 Rembang terhadap
adanya dana sertifikasi:
Tabel 4.2: Tabel tanggapan terhadap sertifikasi.
Tanggapan

Frekuensi pilihan

Persentase

Senang hati

3

60%

Biasa saja

2

40%

Acuh tak acuh

0

0%

Total

5

100%

3. Manfaat dana sertifikasi terhadap guru di SMA Negeri 1
Rembang terhadap sistem pembelajaran:
Tabel 4. 3: Tabel manfaat dana sertifikasi.
Tanggapan

Frekuensi pilihan

Persentase

Sangat bermanfaat

5

100%

Bermanfaat

0

0%

Tidak terlalu

0

0%

0

0%

5

100%

bermanfaat
Tidak bermanfaat
Total

4. Pengaruh dana sertifikasi terhadap guru di SMA Negeri 1
Rembang terhadap sistem pembelajaran :
Tabel 4.4: Tabel pengaruh dana sertifikasi.
Pengaruh
Sangat berpengaruh

Frekuensi pilihan
2

Persentase
40%

17

Berpengaruh

3

80%

Tidak terlalu

0

0%

Tidak berpengaruh

0

0%

Total

5

100%

berpengaruh

5. Perbedaan kinerja guru di SMA Negeri 1 Rembang sebelum
adanya dana sertifikasi dan sesudah adanya dana sertifikasi :
Tabel 4.5: Tabel perbedaan kinerja guru.
Perbedaan

Frekuensi pilihan

Persentase

Menjadi lebih baik

5

100%

Tidak ada perbedaan

0

0%

Menjadi lebih buruk

0

0%

Total

5

100%

B. Pembahasan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan penulis dengan
data primer dan sekunder, maka penelitian ini memunculkan tanggapan
bahwa adanya dana sertifikasi yang diberikan kepada guru di SMA Negeri
1 Rembang mempengaruhi kinerja guru dalam kehidupan sehari-hari atau
dalam memberikan pengajaran terhadap siswa di SMA Negeri 1 Rembang.
Berdasarkan wawancara dan juga pemberian kuisioner yang telah
dilakukan penulis kepada beberapa guru di SMA Negeri 1 Rembang dapat
di peroleh data sebagai berikut :
1. Banyak guru di SMA Negeri 1 Rembang yang sudah menerima
dana sertifikasi. Dengan kata lain banyak guru di SMA Negeri 1
Rembang yang sudah memenuhi persyaratan sehingga dapat
menerima dana sertifikasi dari pemerintah. Bahwa guru yang
bersangkutan sudah baik untuk melakukan proses belajar mengajar

18

karena dianggap sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang
dimiliki untuk hal tersebut.
2. Menurut guru di SMA Negeri 1 Rembang, yang disebut dana
tunjangan sertifikasi adalah tunjangan yang diberikan pemerintah
kepada guru yang sudah profesional atau guru yang sudah
memenuhi kriteria bertujuan untuk memberikan kesejahteraan
kepada guru dan meningkatkan mutu pendidikan. Bahwa guru
tersebut sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki
untuk hal tersebut.
3. Tujuan dari dana sertifikasi menurut guru di SMA Negeri 1
Rembang adalah untuk meningkatkan kinerja profesional guru
dengan cara mengikuti kegiatan pengembangan profesional. Selain
itu mereka juga berfikir tujuan dari dana sertifikasi yaitu untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
Pemegang peranan Penting dalam pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

Dengan Guru yang bersetifikat

Pendidik melalui program Sertifikasi guru merupakan salah satu
langkah pemerintah dalam membangun pendidikan yang berkulitas
dan berkompeten baik di saat sekarang atau di masa yang akan
datang.
4. Guru di SMA Negeri 1 Rembang memberikan tanggapan yang
sangat baik terhadap adanya dana sertifikasi yang di berikan
pemerintah kepada guru, karena mereka beranggapan bahwa
adanya dana sertifikasi yang diberikan kepada guru bisa
memberikan kesejahteraan bagi guru. Dan juga melindungi profesi
guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak
citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari praktik-praktik
pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.
5. Guru di SMA Negeri 1 Rembang merasa bahwa dana sertifikasi
yang diberikan pemerintah memiliki manfaat yang cukup besar
bagi kehidupan guru. Karena dengan tunjangan tersebut seorang
guru dapat melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
mengembangkan profesinya, sehingga dapat mengembangkan dan
meningkatkan mutu kinerja guru. Selain itu juga melindungi

19

profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari
praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak
profesional.
6. Dana sertifikasi yang diberikan kepada guru di SMA Negeri 1
Rembang memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja
guru sehari-hari. Seperti yang telah di kemukakan diatas bahwa
dana sertifikasi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kinerja guru karena seorang guru dapat melengkapi sarana
prasarana yang dibutuhkan dalam mengembangkan profesinya.
Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang
sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar.
Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan
bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang
kurang lengkap.
7. Di SMA Negeri 1 Rembang terdapat perbedaan kinerja guru
sebelum adanya dana sertifikasi dan sesudah adanya dana
sertifikasi. Setelah adanya tunjangan sertifikasi peningkatan kinerja
guru lebih terjamin. Misalnya, tercukupinya alat bantu elektronik
seperti laptop dan buku-buku literatur sebagai penunjang
peningkatan kinerja guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemberian dana tunjangan sertifikasi dapat memberikan perubahan
kinerja seorang guru kearah yang lebih baik. Sarana dan prasarana
pendidikan sangatlah bermanfaat dan berperan penting untuk
menunjang kelancaran proses pendidikan karena meskipun KBM
( kegiatan Belajar Mengajar ) sudah baik, namun tidak didukung
dengan alat-alat atau sarana prasarana pendidikan maka hasil yang
dicapai tidak akan sesempurna yang diharapkan. Guru sangatlah
berperan penting dalam proses administrasi pendidikan dan
penggunaan atau manfaat sarana prasarana sangat mendukung
seorang guru dalam KBM agar KBMnya bias berjalam dengan
lancer dan baik sesuai dengan kurikulum.

20

BAB V
Penutup
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang tertera diatas, dapat diketahui
bahwa dana sertifikasi yang diberikan pemerintah kepada guru
diterima dengan sangat baik karena dana sertifikasi memberikan
manfaat yang cukup besar terhadap guru. Maka dari itu penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru. Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk
memenuhi standar professional guru. Sertifikasi guru dalam
jabatan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan
Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam bentuk
portofolio.

Penilaian

portofolio

ini

digunakan

sebagai

pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam bentuk
kumpulan dokumen yang menggambarkan kualitas guru.
2. Tujuan pemberian sertifikasi kepada guru yaitu yaitu untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
pemegang

peranan

penting

dalam

pembelajaran

dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Dana sertifikasi memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap kinerja guru karena seorang guru dapat melengkapi
sarana prasarana yang dibutuhkan dalam mengembangkan
profesinya.

Perlengkapan

dan

peralatan

sekolah

juga

21

merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
efisiensi belajar dan mengajar
4. Dana sertifikasi sangat mempengaruhi kinerja guru dalam
pembelajaran sehari-hari. Kinerja guru setelah mendapat dana
sertifikasi lebih praktis, mudah dan efisien. Karena dana
sertifikasi digunakan untuk melengkapi sarana prasarana dalam
proses pembelajaran sehingga menjadi lebih praktis, mudah
dan efisien.
B. Saran.

21

Saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubungan dengan data
penelitian yang telah diperoleh yaitu agar guru tidak menyalahgunakan
dana tunjangan sertifikasi dan dapat lebih memanfaatkan dana
tunjangan sertifikasi yang telah didapatkan untuk memperbaiki kinerja
yang selama ini dirasa kurang begitu baik, sehingga akan membawa
mutu pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang ke arah
yang lebih baik. Sehingga Guru yang sudah mendapat Sertifikat
Pendidik diharapkan mampu membawa perubahan pendidikan menjadi
pendidikan yang berkualitas baik dari segi proses maupun outputnya.
Pendidik juga senantiasa diharapkan untuk lebih berkompeten dalam
kegiatan mengajar sehari-hari karena salah satu Manfaat Sertifikasi
Guru adalah untuk melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang
tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru serta
melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan tidak profesional.

22

DAFTAR PUSTAKA

Indriyo. 1997. Prinsip Anggaran dan Pembelanjaan Perusahaan.
Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.
Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Widiasrana Indonesia.
............ 2012. Definisi Guru. Diunduh dari http://www.pusatdefinisi.com/2012/11/guru-adalah.html tanggal: 7 September 2015.
............ 2013. Jenis Metode Penelitian. Diunduh dari
http://www.cangcut.net/2013/03/jenis-jenis-metode-penelitian.html
tanggal: 13 September 2015.
............ 2015. Definisi Dana. Diunduh dari: http://kbbi.web.id/dana
tanggal: 14 September 2015.
............. 1970. Jenis dan Macam Data. Diunduh dari
http://www.organisasi.org/1970/01/klasifikasi-jenis-dan-macam-datapembagian-data-dalam-ilmu-eksak-sains-statistik-statistika.html
tanggal: 20 September 2015.
............. 2015. Syarat Tunjangan Sertifikasi Guru. Diunduh dari
http://salamsatudata.web.id/sertifikasi-guru/pengertian-syarat-dantujuan-sertifikasi-guru-tunjangan-sertifikasi tanggal: 20 September
2015.

23