ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR KENDARAA (1)

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR KENDARAAN SEPEDA MOTOR
DI KAMPUS A
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Amrul Mukmin, dkk. (Universitas Negeri Jakarta)

Abstrak
Berdasarkan pengamatan tentang lahan parkir yang ada di kampus A, Universitas Negeri Jakarta
maka kami melakukan penelitian dengan studi banding antara lahan parkir dengan Kendaraan
sepeda Motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan akan lahan parkir sepeda
motor yang ada dikampus A Universitas Negeri Jakarta dengan metode kuantitatif dan
memprediksikan kebutuhan lahan parkir sepeda motor 1 tahun kedepan. Dengan mendata luas
lahan parkir dan jumlah tiket karcis parkir maka dari hasil penelitian diperoleh bahwa lahan
parkir yang ada di Kampus A Universitas Negeri Jakarta dapat mencukupi jumlah kendaraan
sepeda motor yang dibawa oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dan dapat disimpulkan
bahwa Luas lahan parkir kendaraan sepeda motor yang tersedia mencukupi untuk menampung
mahasiswa yang membawa kendaraan sepeda motor saat ini dan Preediksi atau perkiraan lahan
parkir untuk satu tahun ke depan adalah tidak mencukupi. Sebaiknya untuk mengatasi masalah
ini maka diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, Untuk pihak Universitas Negeri Jakarta
sebaiknya menambah menambah luas parkiran dan memperbaiki fasilitas parkiran di kampus A
Universitas Negeri Jakarta dan untuk mahasiswa sebaiknya mengikuti dan taat pada peraturan

yang ada agar dapat menjaga ketertiban sesama juga tidak memilih lahan parkiran dan
menggunakan lahan parkir yang tersedia.
PENDAHULUAN
Berdasarkan data Badan Administrasi, Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK),

jumlah

mahasiswa Universitas Negeri Jakarta di per Oktober 2011 berjumlah ± 28.331 orang. Jumlah
tersebut belum ditambah dengan staff, karyawan, dosen serta mahasiswa baru angkatan 2012.
Mayoritas masyarakat Universitas Negeri Jakarta sendiri bertempat tinggal di sekitar Jakarta,
Bekasi, Tangerang, dan Depok sehingga membuat mereka tidak menggunakan fasilitas
kendaraan umum dan lebih memilih kendaraan bermotor seperti sepeda motor untuk pergi ke
kampus. Dari data statistik yang diperoleh, jumlah kendaraan sepeda motor yang diparkir di
Kampus A Universitas Negeri Jakarta setiap harinya berkisar 4.300-4.400 unit. Hal tersebut
kurang diimbangi dengan luas lahan parkir yang tersedia. Akibatnya timbulah keluhan
mahasiswa tentang sulitnya memperoleh lahan parkir di Universitas Negeri Jakarta ini.
Pada tahun 2012 ini pihak universitas baru membangun sarana parkir baru yang terletak di
samping gedung Fakultas Ilmu Pendidikan dan di belakang gedung H sehingga luas total
keseluruhan lahan parkir yang tersedia saat ini ± 7.800 m2. Penyediaan fasilitas parkir yang baru
ini tentunya membawa dampak bagi mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, pokok penelitian ini adalah melakukan studi perbandingan antara jumlah
kendaraan bermotor mahasiswa dengan jumlah lahan perparkiran yang tersedia, dan melakukan
prediksi selama 1 tahun ke depan akan kebutuhan lahan parkir, serta sebagai dasar untuk

langkah mengabil keputusan dalam menyelesaikan masalah kebutuhan lahan parkir yang selalu
meningkat tiap tahun.
Berdasarkan berbagai permasalahan diatas maka dapat dirumuskan suatu permumusan masalah
yaitu “Apakah sudah ada kesesuaian antara jumlah sepeda motor dengan ketersediaan lahan
parkir di kampus A Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2012”.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah sepeda motor yang ada di
kampus A Universitas Negeri Jakarta tahun 2012, untuk mengetahui luas lahan parkir yang
tersedia di kampus A Universitas Negeri Jakarta tahun 2012 dan untuk mengetahui kesesuaian
antara jumlah sepeda motor dengan luas lahan parkir yang tersedia.
Teori yang mendasari pada penelitian ini adalah teori tentang parkiran. Parkir adalah keadaan
tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya.
Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya; namun parkir di sisi jalan umumnya
diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk
memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap
kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu
lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau

menurunkan orang dan/atau barang.
Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan pengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel,
parkir tegak lurus, dan parkir serong.
a.

Parkir paralel

Gambar 2.1 Parkir paralel

Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap
salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di
sisi kiri jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan,. Parkir paralel adalah
cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan. Cara ini juga digunakan
dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi ruang parkir yang parkir
serong tidak memungkinkan.

b.

Parkir tegak lurus


Gambar 2.2 Parkir tegak lurus

Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke
lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel
dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir.
Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir
dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa
juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir ditempatkan
cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.

c.

Parkir serong

Gambar 2.3 Parkir serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun
gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari
ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih
sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus.
Pola Parkir Sepeda Motor pada umumnya posisi kendaraan adalah 90o. Dari segi efektifitas

ruang, posisi sudut 90o memang yang paling menguntungkan. Pola parkir ini mempunyai daya
tampung lebih banyak jika di bandingkan dengan pola parkir pararel, tetapi kemudahan dan

kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar keruangan parkir lebih sedikit
jika di bandingkan dengan pola parkir dengan sudut yang lebih kecil dari 90o.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2008) diungkapkan bahwa kemudahan
manuver lebih dipengaruhi oleh pertambahan lebar stall (lebar SRP) untuk parkir dengan sudut
45o dan dipengaruhi oleh lebar aisle (gang) untuk parkir dengan sudut 90o.
Pola Parkir 90o sendiri dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.

Pola Parkir Satu Sisi

Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang sempit.

Gambar 2.4 Pola Parkir Satu Sisi

b.

Pola Parkir Dua Sisi


Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas > 5,6 meter).

Gambar 2.5 Pola Parkir Dua Sisi

c.

Pola Parkir Pulau

Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.

Gambar 2.6 Pola Parkir Pulau

Gedung Parkir
Selain dilahan terbuka parkir juga dapat dilakukan didalam gedung. Gedung parkir adalah
gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir kendaraan, dengan demikian pemakaian
lahan terutama di kawasan pusat kota dapat dilakukan secara efisien. Gedung parkir dapat
dikombinasikan dengan pusat kegiatan, dimana lantai basement dan beberapa lantai di atasnya
digunakan untuk parkir dan selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat kegiatan seperti
pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan lainnya.

Apabila harga tanah tinggi maka diperlukan pula untuk membuat tempat parkir yang efisien
terhadap pendayagunaan tanah. Tinggi ruang harus dibatasi hingga 2,2 m agar memperoleh
panjang jalan tanjakan yang minimum tetapi pada lantai bawah disediakan tinggi 3, 75 m untuk
mewadahi kendaraan yang lebih tinggi.
Dibawah ini adalah gambar akses jalan pada gedung parkir.

Gambar 2.7 Jalur Akses pada Gedung Parkir

Satuan Ruang Parkir
Di dalam parkir terdapat istilah SRP. SRP atau satuan ruang parkir merupakan ukuran luas
efektif untuk meletakkan satu buah kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor).
Di dalamnya sudah termasuk ruang bebas di kiri dan kanan kendaraan dengan pengertian pintu
bisa dibuka untuk turun naik penumpang serta hal-hal tertentu seperti ruang gerak untuk kursi
roda khusus untuk parkir kendaraan bagi penderita cacat serta ruang bebas depan dan belakang.
Bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang.
Tabel 1. Penentuan SRP ( Satuan Ruang Parkir )
No
1
2
3

4
5

Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang Untuk Golongan 1
Mobil Penumpang Untuk Golongan II
Mobil Penumpang Untuk Golongan III
Bus atau Truk
Sepeda Motor

SRP ( m2 )
2,30 x 5,0
2,50 x 5,0
3,00 x 5,0
3,40 x 12,5
0,75 x 2,0

Gambar 2.8 Satuan Ruang Parkir Sepeda Motor

METODE PENELITIAN

Tujuan Operasional
Untuk memberikan informasi tentang kebutuhan lahan parkir terhadap kendaraan sepeda motor
kepada mahasiswa di kampus A Universitas Negeri Jakarta.
Tempat Dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di kampus A Universitas Negeri Jakarta, dimulai dari tanggal 22-23
oktober 2012.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, non eksperimen dan komparatif.

Metode Pelaksanaan
Mulai

Studi Literatur

Pengambilan Data dengan
Observasi dan Wawancara

Pengolahan Data
Data Sekunder


Data Primer

Analisis

Megetahui Kebutuhan Parkir

Selesai

Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Jadi data yang kami dapatkan dari observasi yang kami lakukan adalah luasnya lahan parkir
yang terdapat di kampus A Universitas Jakarta yaitu ± 7800 m2 dikurangi dengan luas lahan
untuk jalan parkiran yaitu ± 1240m2 jadi luasnya yaitu ± 6560m2 dengan jumlah pengguna ±
4300 orang rata-rata perhari. Setelah mengolah semua data yang kami dapatkan dari observasi
yang kami lakukan didapatkan bahwa ternyata luas lahan parkir yang ada di kampus A
Universitas Negeri Jakarta telah memadai dan memenuhi standar lahan parkir yang ideal tetapi
harus ditambah lagi luasnya karena perkiraan jumlah pengguna tahun depan yaitu ± 5077
Pengguna.

Apabila dibandingkan dengan data luas lahan parkir yang tersedia dengan perkiraan jumlah
pengguna tahun depan, maka dapat disimpulkan lahan parkir yang tersedia sekarang kurang
memadai untuk jumlah pengguna tahun depan. Karena persentase pengguna lahan parkir tahun
ini saja 12,52%. Apabila persentase tersebut terus ditambah dengan jumlah pengguna tahun
sebelumnya maka dapat diperkirakan jumlah lahan parkir yang tersedia sekarang kurang
memadai.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/SARAN

Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa luas lahan parkir kendaraan sepeda
motor yang tersedia masih tercukupi untuk menampung mahasiswa yang membawa kendaraan
sepeda motor sekarang.
Sebagai penelitian yang telah dilakukan di kampus A Universitas Negeri Jakarta, penelitian ini
dapat menjadi referensi bagi pihak pengelola kampus atau pengambil kebijakan, serta dapat
memberikan informasi bagi mahasiswa bahwa kondisi lahan parkir yang ada di kampus A
Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2012 ini masih mencukupi, tetapi prediksi satu tahun
mendatang, luas lahan parkir kampus A Universitas Negeri Jakarta tidak dapat mencukupi
kebutuhan parkir sepeda motor.
Saran penulis adalah untuk pihak Universitas Negeri Jakarta sebaiknya menambah menambah
luas parkiran di kampus A Universitas Negeri Jakarta, untuk mahasiswa sebaiknya mengikuti
dan taat pada peraturan yang ada agar dapat menjaga ketertiban sesama, dan untuk mahasiswa
sebaiknya tidak memilih lahan parkiran, gunakan lahan parkir yang tersedia dan tidak terlalu
padat.

DAFTAR PUSTAKA
(2009). Dipetik Oktober 31, 2012, dari http://bstp.hubdat.web.id/data/arsip/parkir.pdf
Bina
Nusantara.
(2011,
Januari).
Dipetik
Oktober
31,
2012,
dari
http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2NoPass/2008-1-00418-SK-Bab%202.pdf
Departemen Perhubungan. (1996). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Jakarta:
Departemen Perhubungan Press.
Risdiyanto.
(2008).
Dipetik
November
2,
2012,
dari
http://risdiyanto.lecture.janabadra.ac.id/files/2012/03/11-BAB-XI-ISBN-parkir-19hlm.pdf