GUIDANCE BOOK EMERGENCY CARE AT HOME

KU

PMI N

PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH

DU

AN

Guidance Book..

EMERGENCY CARE at HOME

search

ER

Buku Panduan Kedaruratan di Rumah merupakan

kelanjutan dari Buku Perawatan Keluarga yang

diterbitkan oleh Palang Merah Indonesia yang bertujuan

untuk meningkatkan Pelayanan PMI dalam hal kesehatan

dan keterampilan hidup sehat. Dalam rangka memenuhi

kebutuhan organisasi dalam hal pelayanan, buku

Panduan ini juga diharapkan akan membekali relawan

PMI juga bagi masyarakat untuk mampu melakukan

tindakan perawatan dasar sekaligus pencegahan ataupun

melakukan upaya-upaya pengurangan risiko di bidang

kesehatan.

AT

Buku panduan ini berisikian tentang materi-materi yang

berkaitan dengan masalah kesehatan yang ada

dimasyarakat, bagaimana melakukan suatu tindakan

IR

perawatan bagi anggota keluarga yang sakit serta

berisikan tentang pengetahuan mengenai bagaimana

cara mencegah dan melakukan tindakan penanganan

masalah kesehatan, bagaimana cara merawat orang

sakit, penerapan perilaku hidup sehat dan bersih, perawatan lansia, perawatan ODHA, Perawatan Balita, Perawatan Ibu Hamil, Perawatan Ibu Melahirkan dan Perawatan Nifas.

2009 GUIDANCE BOOK

Dengan buku panduan ini diharapkan masyarakat mampu melakukan langkah-langkah

perawatan bagi anggota keluarganya ataupun masyarakat disekitarnya yang memerlukan bantuan penanganan kedaruratan

EMERGENCY CARE AT HOME

di rumah.

Markas Pusat Palang Merah Indonesia

Jl. Jend. gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12790 Indonesia Telp. +62 21 799 2325 Fax. +62 21 799 5188 E-mail : [email protected]

PMI

website: www.palangmerah.org

Palang Merah Indonesia

PMI

Tim Penyusun

dr. Lita Sarana dr. Lilis Wijaya Mars Sr. Hj. Aini Maryam, SKM Sr. Nunung Nurul Ch, AMK Akbar Wilendra, SKM Rahayu Sarwati Sr. Uum Fatimah, AMK Sr. Ernik Tri Rahayu Ningsih, AMK Sr. Ratu Tanti Darmiasih, AMK, S.Pd. Sr. Suwiyah, AMK Nasrun

Judul Buku:

Lamudin

PANDUAN PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH

Editor, Design Isi dan Buku

Penyusun:

dr. Lita Sarana dr. Lilis Wijaya Mars Sr. Hj. Aini Maryam, SKM

Subchan

Sr. Nunung nurul Ch, AMK

Akbar Wilendra, SKM Rahayu Sarwati

Kartomi Galang Saputra

Sr. Uum Fatimah, AMK Sr. Ernik Tri Rahayu Ningsih, AMK Sr. Ratu Tanti Darmiasih, AMK, S.Pd. Sr. Suwiyah, AMK Nasrun Lamudin

Design Sampul & layout: Subchan Kartomi Galang Saputra

REDAKSI

Penerbit: Palang Merah Indonesia (PMI)

Didukung oleh:

International Comite of Red Cross (ICRC) Copyright 2009

PMI

All right reserved Cetakan 1, Agustus 2009

ISBN: Didukung oleh:

KATA PENGANTAR

Daftar Isi

PMI

Kata Pengantar

Internasional, dan memberi perhatian khusus pada masyarakat kelompok rentan. P

alang Merah Indonesia sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang senantiasa berpegang teguh pada Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Daftar isi:

Daftar isi:

Perawatan Keluarga merupakan salah kegiatan atau keterampilan PMI yang sudah dikenal

sejak lama yang mengajarkan begaimana memberikan perawatan pada orang sakit di rumah,

Kata Pengantar

perawatan pada orang lanjut usia dan bayi.

memusatkan panggilannya tidak hanya semata-mata pada pemberian pertolongan terhadap

Daftar isi

ii

semua orang yang tertimpa kemalangan dan bencana alam saja, akan tetapi juga segala peristiwa yang berhubungan dengan keadaan kesehatan manusia antara lain:

Dasar Perawatan Kedaruratan

§ Menyiapkan masyarakat agar dapat melakukan pertolongan pertama pada penyakit yang

Bab 1

dirumah

umum terjadi di lingkungannya. § Membantu pemerintah dalam pelaksanaan perbaikan gizi, lingkungan hidup dan dalam

Bab 2

PHBS

5 mewujudkan keluarga sejahtera melalui penurunan angka kematian ibu melahirkan. Kegiatan dan usaha tersebut merupakan perwujudan peran serta PMI dalam pembangunan.

Persiapan Perawatan Kedaruratan di

Bab 3

15 Perawatan orang sakit dalam keluarga telah dilaksanakan sejak dulu kala. Pada waktu itu

Rumah

sifatnya lebih menitik beratkan pada segi kerohanian si sakit, sedangkan tujuan pengobatan

Rantai penularan dan Pencegahan

Bab 4

fisik belum banyak diperhatikan. Dapat dikatakan pelayanan yang diberikan menggambarkan

Penyakit

kemurnian budi pekerti dan ketinggian akhlak yang diamalkan secara sukarela dan penuh keikhlasan hati.

Bab 5

Perawatan Lansia

Diakui bahwa perawatan yang ideal seharusnya dilakukan oleh tenaga profesional, namun di

Bab 6

Perawatan Bayi

Indonesia keinginan tersebut belum dapat terlaksana secara merata, karena:

§ Jumlah rumah sakit terbatas dengan daya tampung terbatas. § Tenaga dokter dan perawat masih kurang.

Bab 7

Perawatan ODHA

§ Pembiayaan perawatan dirasakan masih berat bagi sebagaian besar masyarakat. § Terdapat banyak orang yang menderita penyakit menahun.

Bab 8 Perawatan terhadap bayi dan anak, orang lanjut usia perlu ditingkatkan dengan meberu Perawatan Ibu Hamil

pelajaran cara merawat mereka.

Bab 9

Perawatan Ibu Melahirkan

Sejauh manapun majunya teknologi kedokteran, peranan seorang perawat pada hakekatnya tidak dapat diganti oleh sebuah robot, karena si sakit tetap memerlukan penanganan secara

Bab 10 manusiawi. Perawatan Nifas

Juga sesuai dengan kesepakatan perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se Asia Pasifik, bahwa dalam menyiapkan masyarakat mampu melakukan pertolongan pertama, juga

memperhatikan faktor pencegahan penyebabnya yang mungkin sangat berkaitan dengan kebersihan lingkungan, gizi dan imunisasi.

Untuk itu Buku Pedoman Perawat Keluarga PMI terbitan tahun 1997, perlu direvisi agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas. Untuk itu dirasakan perlu dibentuk Tim Pengkaji dengan tugas untuk merevisi dan menyusun pedoman Perawatan Keluarga yang memadai sesuai perkembangan dan kebutuhan.

Pengurus Pusat PMI mengharapkan agar Buku Pedoman Perawatan Keluarga ini dijadikan pedoman bagi pelatih PMI dalam menyelenggarakan pelatihan Perawatan Keluarga baik bagi personil PMI maupun bagi masyarakat umum, sehingga pedoman ini dapat disebarluaskan. Juga agar tercapai keseragaman dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pelaku PK.

Jakarta, Agustus 2009 Pengurus Pusat

PALANG MERAH INDONESIA

Sekretaris Jenderal

PMI

i Iyang D Sukandar

ii

PRINSIP KERJA PELAKU PK

BAB 1

1. LATAR BELAKANG

Lingkungan rumah tangga merupakan lingkungan yang terdekat dengan aktifitas dan kesibukan sebagian besar masyarakat pada umumnya. Perawatan Kedaruratan di Rumah merupakan hal yang sangat penting, dimana banyak orang yang membutuhkan

DASAR PERAWATAN

penanganan kedaruratan diantaranya orang sakit, bayi, balita, ibu

KEDARURATAN

Perawatan Kedaruratan di

hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, lanjut usia, penyandang

Rumah merupakan hal yang

cacat dan lain sebagainya.

sangat penting, dimana

banyak orang yang

membutuhkan penanganan

Dengan keterampilan Perawatan Kedaruratan kita dapat

Kedaruratan diantaranya

meningkatkan derajat kesehatan, meminimalkan angka

orang sakit, bayi, balita, ibu

kesakitan dan bahkan angka kematian.

hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, lanjut usia,

penyandang cacat dan lain

sebagainya. 2. PRINSIP KERJA SEORANG PELAKU PK

PMI

a. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannnya:

· Berprikemanusiaan. · Bertanggungjawab. · Selalu mengutamakan kepentingan klien. · Selalu bersikap terbuka. · Peduli terhadap penderitaan orang lain.

b. Menunjukan kemauan kerja dengan bersikap tenang, cepat, tepat dan tanpa ragu-ragu. c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit. d. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja e. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat

bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan

f. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri. g. Selalu mencatat hasil pengamatan dan perawatan secara

Dengan

singkat jelas

keterampilan

h. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit i. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah

Perawatan

dokter/ petugas kesehatan.

Kedaruratan kita

j. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah

dapat meningkatkan

sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit

derajat kesehatan,

maupun transportasi.

meminimalkan

k. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien

angka kesakitan dan bahkan angka kematian.

DASAR PERAWATAN

PERALATAN KEDARURATAN

1.4 KEDARURATAN

PMI

PMI

a. Peralatan mencuci rambut:

PERALATAN PERAWATAN KEDARURATAN di

· Shampoo

RUMAH

Pelembab rambut (conditioner)

Peralatan yang

· Alat pengering rambut

diperlukan untuk PK

· Sisir

tidak harus sama

Peralatan Perawatan Keluarga :

· Handuk

Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak harus sama dengan · Perlak

dengan yang ada di

rumah sakit, dengan

yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat

peralatan sederhana

menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat

menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi. · Sikat gigi

b. Peralatan memelihara mulut

kita dapat menolong

orang sakit. Peralatan

· Pasta gigi

yang digunakan dapat

· Tempat penampungan buangan

menggunakan peralatan yang ada atau

Perlengkapan PK sederhana

c. Peralatan makan

Gb. Pasta Gigi

improvisasi.

· Baki a. Alat Kebersihan :

· Piring APD (Celemek, sarung tangan dan Masker) ·

Sendok

b. Peralatan mencuci tangan

· Garpu · Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain) · Gelas dengan tatakan dan penutupnya

· Baskom (wadah penampung air)

· Sedotan

· Sabun dalam tempatnya

· Serbet

· Handuk tangan/serbet

· Selang Sonde (jika pasien mempergunakannya)

· Meja kecil, bel/lonceng (khusus untuk pasien yang tidak

c. Peralatan tempat tidur

dapat makan sendiri)

· Tempat tidur dan kasur. · Bantal dan Guling

d. Peralatan Medis

· Selimut

· Termometer (Manual dan Digital)

· Seprei

· Tensimeter dan stetoscope (Manual dan Digital)

· Kain perlak dan alas perlak

· Bengkok

d. Perlatan mandi, Buang air besar (BAB), Buang air kecil

e. Peralatan kompres

(BAK)

· Washlap

· Tempat tidur

Kantong es/kompres dingin gb. handuk Bantal dan Guling · Kantong air panas/ kompres panas

Gbr. Peralatan Mandi

· Kain perlak dan alas perlak

f. Alat habis pakai

Minyak pelumas (Baby Oil) Gbr. Labu Kemih · Cream pelembab kulit.

· Baskom

· Washlap

· Gbr. Pasu Najis Desinfektan / cairan pensuci hama

· Handuk

· Antiseptik ( bethadin, alcohol 70 %, clorin ) · Peralatan Medis Pasu najis (pispot)

gbr. popok disposibe

Plester, verband, tensoplast

· Termometer (Manual dan

· Labu Kemih (urinal)

Digital)

· Tissue

g. Peralatan lainnya

· Tensimeter dan stetoscope

· Sisir

gbr. washlap · gb. washlap Pakaian bayi lengkap (Manual dan Digital) · Sabun · Bak mandi untuk bayi

· Perban & Plester

· Popok disposible (jika diperlukan)

PERALATAN

4 KEDARURATAN 3

LATAR BELAKANG

1. LATAR BELAKANG

Menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 3 berbunyi tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud

PERILAKU

BAB 2

derajat kesehatan yang optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat

Tahukan anda?

HIDUP BERSIH

merupakan salah satu pilar menuju Indonesia sehat 2010.

Sehat adalah hak asasi

Sehat adalah hak asasi manusia dan salah satu faktor yang

manusia dan salah satu

& SEHAT

menentukan kualitas sumber daya manusia. Derajat

faktor yang menentukan

kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan,

kualitas sumber daya

perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan (Bloom). Dua

manusia. Derajat kesehatan

faktor yang berpengaruh besar adalah lingkungan (tempat

dipengaruhi oleh empat

tinggal, tempat kerja, sekolah, fasilitas umum, air, udara)

faktor yaitu lingkungan,

dan perilaku (kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola

perilaku, pelayanan

makan, hygine, gaya hidup dan usaha kesejahteraan

kesehatan, keturunan

masyarakat).

(Bloom). Dua faktor yang berpengaruh besar adalah

PMI

Seiring perkembangan teknologi secara global yang

lingkungan (tempat tinggal,

mengakibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan yang

tempat kerja, sekolah,

mengakibatkan bergesernya pola penyakit dari infeksi ke

fasilitas umum, air, udara)

generatif yang sebetulnya dapat dicegah dengan PHBS.

dan perilaku (kebiasaan hidup sehari-hari seperti

2. TUJUAN

pola makan, hygine, gaya

hidup dan usaha

Secara umum PHBS bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah

kesejahteraan masyarakat).

tangga sehat di Kabupaten/Kota. Secara khusus adalah meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk menerapkan PHBS yaitu dengan berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

3. MANFAAT

a. Setiap anggota rumah tangga mampu memelihara kesehatannya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Secara umum PHBS

b. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga,

bertujuan untuk

biaya pengobatan dapat dialokasikan untuk keperluan lain

meningkatkan jumlah rumah

seperti pendidikan, usaha, dll.

tangga sehat di

c. Anggota rumah tangga dapat mewujudkan secara mandiri

Kabupaten/Kota. Secara

cara-cara pencegahan penyakit.

khusus adalah meningkatnya

d. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi

pengetahuan, kemauan dan

lingkungannya.

kemampuan anggota rumah

e. Membantu pemerintah untuk meningkatkan derajat

tangga untuk menerapkan

kesehatan bagi masyarakat.

PHBS yaitu dengan berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

PERILAKU HIDUP

DEFINISI OPERASIONAL

2.4 BERSIH & SEHAT

PMI

PMI

b. Kebersihan Lingkungan

3 4. DEFINISI OPERASIONAL

Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga

lingkungan tetap bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah

Kebersihan diri merupakan

penularan penyakit.

faktor penting dalam usaha

a. Kebersihan diri

pemeliharaan kesehatan

Kebersihan lingkungan meliputi : secara umum Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha Rumah sehat dan terpelihara:

pemeliharaan kesehatan secara umum. Kebersihan diri § Memiliki jendela dengan cukup ventilasi sehingga

meliputi :

memperoleh udara segar dan sinar matahari dan

pengertian

mempunyai penerangan yang cukup. § Mandi setiap hari secara teratur dengan menggunakan air § Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan buang

Kebersihan

bersih dan sabun sesuai kebutuhan.

§ Mencuci rambut secara teratur dengan sampo minimal 1 § Jaga kebersihan sumber air (sumur), jamban dan

sampah pada tempatnya.

lingkungan adalah

minggu dua kali dan disisir dengan rapih. lingkungannya.

suatu usaha menjaga

§ Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan § Jarak sumber air bersih atau sumur dengan tempat

lingkungan tetap

minuman, sebelum makan, sesudah b.a.b dan b.a.k. pembuangan kotoran manusia minimal 10 meter.

bersih dan sehat,

sehingga dapat

§ Kuku digunting pendek dan bersih.

§ Aliran pembuangan air hujan dan limbah harus lancar.

§ Kaki dirawat dengan baik dan teratur, pakailah sepatu § Hewan peliharaan terjaga kesehatannya dan tidak

mencegah penularan

penyakit.

yang cocok ukurannya.

berkeliaran di dalam rumah atau di tempat anak § Sikat gigi 3X sehari pagi dan sore dan sebelum tidur. bermain terutama hewan yang berkutu.

§ Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian § Rumah dan kandang hewan peliharaan sebaiknya

yang dicuci bersih dan disetrika.

terpisah.

Pembuangan sampah sementara yang aman :

Tempat sampah khusus yang dikelola oleh masyarakat di

lingkungannya dengan memisahkan sampah organik dan non

Perilaku sehat yang perlu diterapkan :

organik. Sampah berbahaya dapat membawa penyakit § Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. seperti malaria, diare, disentri, infeksi yang ditularkan

§ Membuang kotoran di WC/jamban.

melalui nyamuk, lalat dan tikus. Jika anak-anak bermain § Mengambil, menyimpan dan mengelola air dengan cara sampah, mereka bisa terluka yang mudah menjadi infeksi.

yang bersih dan aman. § Merebus air sebelum diminum minimal 10 menit setelah Cara membuang sampah: dibakar didalam lubang kemudian

mendidih.

ditimbun.

§ Mengelola sampah secara sehat.

§ Sumber air bersih: Menjaga kebersihan rumah.

c. Penyediaan Air Bersih

· Sumur gali/ sumur bor.

Jarak sumur dengan

Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-

septiktank paling sedikit

hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat

10 meter.

diminum apabila telah dimasak.

· Mata air permukaan

tanah yang dilindungi

Secara fisik air bersih dapat kita bedakan melalui indera

dan dialirkan dengan

(dengan dilihat, dirasa, dicium dan diraba), yaitu:

pancuran atau dengan

§ Tidak berwarna, harus jernih sampai terlihat dasar

pipa.

tempat air tsb.

· Air hujan yang

§ Tidak berasa, harus bebas dari bahan kimia baik rasa

ditampung.

asin, asam maupun rasa basa.

· Air PAM.

§ Tidak berbau, harus bebas dari bau busuk, bau belerang dsb.

§ Harus sesuai dengan suhu sekitarnya atau lebih rendah.

DEFINISI

8 OPERASIONAL

PERILAKU HIDUP

INDIKATOR

2.6 BERSIH & SEHAT

PHBS NASIONAL

PMI

PMI

e. Air Limbah dan Sampah

d. Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)

Tempat penampungan

Air limbah adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau

air/bak mandi harus

· Kamar mandi:

cucian yang dapat mengotori sumur, sungai atau danau dan

dibersihkan minimal setiap

selanjutnya dapat mengganggu kesehatan.

minggu dengan cara disikat

F Setiap keluarga harus mempunyai kamar mandi yang

dan memakai desinfektan.

terpelihara kebersihannya.

air/bak mandi harus § Menimbulkan bau busuk.

Akibat penanganan air limbah yang tidak baik dapat :

F Tempat penampungan

dibersihkan minimal setiap minggu dengan cara § Mengganggu pemandangan

Air limbah adalah air

bekas dari kamar

disikat dan memakai desinfektan.

F Disediakan tempat sampah dan penerangan yang § Menjadi sarang nyamuk yang menularkan penyakit

§ Mengurangi luas tanah yang seharusnya dapat digunakan

mandi, dapur atau

cucian yang dapat

cukup.

mengotori sumur,

Apa yang perlu dikerjakan agar air limbah tidak mengganggu

sungai atau danau dan

kesehatan?

selanjutnya dapat

· Membuat saluran pembuangan air limbah yang

mengganggu

· Cuci

memenuhi persyaratan kesehatan:

kesehatan.

Ø Air limbah tidak mengotori sumur, sungai atau Mencuci sebaiknya dengan air bersih yang mengalir danau.

terutama untuk mencuci bahan makanan. Ø Saluran pembuangan air limbah harus tertutup supaya tidak menjadi sumber penyakit.

Contoh:

· Bergotong royong untuk membuat saluran pembuangan

F Sayuran harus bersih, bebas dari insektisida air limbah

F Mencuci peralatan rumah tangga dan pakaian harus · Bersihkan saluran pembuangan air limbah secara rutin

mempergunakan air bersih, untuk menghindari timbulnya penyakit.

F Peralatan mencuci harus selalu dalam keadaan bersih dan kering.

5. INDIKATOR PHBS NASIONAL

a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

b. Memberi ASI eksklusif

· Kakus/jamban/W.C

c. Menimbang balita setiap bulan Setiap keluarga memiliki jamban yang bersih dan terawat

d. Menggunakan air bersih (tidak berbau dan memiliki persediaan air yang cukup).

Mencuci sebaiknya dengan

e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

air bersih yang mengalir

terutama untuk mencuci

f. Menggunakan jamban sehat

F Cara membersihkan:

g. Memberantas jentik nyamuk di rumah seminggu sekali § Jamban dibersihkan memakai desinfektan. Tetapi

bahan makanan.

h. Makan buah dan sayur setiap hari obat desinfektan tersebut jangan sampai masuk ke

i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari dalam lubang jamban, sebab dapat mematikan j. Tidak merokok di dalam rumah

bakteri yang ada di dalam yang berfungsi untuk menghancurkan najis/ kotoran.

§ Lubang jamban dibersihkan dengan sikat bertangkai panjang yang mudah diputar (sikat WC).

F Macam-macam jamban: § Jamban Cemplung § Jamban Jongkok § Jamban Duduk

DEFINISI

10 OPERASIONAL 9

PERILAKU HIDUP

KESEHATAN

2.8 BERSIH & SEHAT

MENTAL (PSIKOLOGIS)

PMI

PMI

6. RUMUS PENENTUAN STRATA RUMAH TANGGA

a. Sehat Pratama (Merah) : Jumlah nilai Keluarga 0 s.d 5 b. Sehat Madya (Kuning) : Jumlah Nilai pratama + 6 s.d 10 c. Sehat Utama (Hijau)

: Jumlah Nilai Madya + 11 s.d 15

Tabel

d. Sehat Paripurna ( Biru) : Jumlah Nilai Utama + 16

INDIKATOR PHBS NASIONAL

7. CARA MEWUJUDKAN PHBS

§ Meningkatkan diseminasi informasi PHBS § Melakukan pengkajian dan pemetaan PHBS

Melakukan berbagai intervensi sesuai keadaan dan sosial budaya setempat

No

INDIKATOR

§ Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak § Melakukan advokasi kepada pemda dan legislatif

Seseorang yang sehat

Pertolongan persalinan oleh tenaga

§ Meningkatkan kapasitas tenaga pelaksana.

Bidan atau dokter

mentalnya tidak cukup

kesehatan

hanya terbatas pada

2 Pemberian ASI eksklusif

Bayi (0-6 bulan) diberi ASI ekslusif

8. KESEHATAN MENTAL (PSIKOLOGIS)

Menimbang balita setiap bulan atau minimal 8 Pengertian kesehatan mental:

pengertian terhindarnya dia

dari gangguan penyakit dan

3 Penimbangan balita

kali dalam setahun

a. Seseorang yang sehat mentalnya tidak cukup hanya terbatas

jiwa, melainkan patut pula

Anggota rumah tangga mengkonsumsi

pada pengertian terhindarnya dia dari gangguan penyakit

dilihat sejauh mana

Memenuhi zat gizi mencakup energi, protein,

4 aneka ragam makanan dalam jumlah

dan jiwa, melainkan patut pula dilihat sejauh mana

seseorang itu mampu

lemak, vitamin dan mineral

cukup untuk mencapai gizi seimbang

seseorang itu mampu menyesuaikan diri dengan dirinya

Anggota rumah tangga menggunakan air bersih sendiri dan lingkungannya, mampu mengharmoniskan fungsi-

menyesuaikan diri dengan

dirinya sendiri dan

5 Air bersih

untuk minum, memasak, mandi dan mencuci fungsi jiwanya, sanggup mengatasi masalah hidup termasuk

Anggota rumah tangga menggunakan jamban kegelisahan dan konflik batin yang ada, serta sanggup

lingkungannya, mampu

sehat (leher angsa, septic tank atau jamban mengekspresikan

mengharmoniskan fungsi-

6 Jamban sehat

fungsi jiwanya, sanggup

cemplung tertutup)

kebahagiaan.

mengatasi masalah hidup

Sampah ditampung dan dibuang setiap hari pada

b. Sebagai ilmu pengetahuan cabang dari ilmu psikologi yang

termasuk kegelisahan dan

7 Sampah

tempat yang memenuhi syarat bertujuan mengembangkan potensi manusia seoptimal

konflik batin yang ada, serta sanggup mengekspresikan

Setiap anggota rumah tangga menempati ruang mungkin dan menghindarkannya dari gangguan penyakit dan

8 Kepadatan hunian

potensi dirinya untuk

minimal 9 M2

masalah kejiwaan.

mencapai kebahagiaan.

Lantai rumah kedap air dan dijaga

c. Sebagai terapi atau ilmu terapan guna membantu mengatasi

9 Lantai rumah

kebersihannya.

gangguan penyakit dan masalah kejiwaan.

Terukur minimal 30 mn/Hr

10 Aktivitas fisik

Dilakukan 3 – 5 kali seminggu Seseorang dapat berusaha memelihara kesehatan mentalnya

Tidak ada anggota rumah tangga yang dengan menegakkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan, yaitu:

11 Tidak merokok

merokok/rumah bebas asap rokok

a. Mempunyai penilaian diri atau gambaran dan sikap terhadap Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan diri sendiri yang positif.

12 Cuci tangan

sesudah BAB

b. Memiliki integrasi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa Minimal 2 kali sehari sesudah makan dan dalam mengatasi masalah hidup termasuk stres.

13 Gosok gigi

sebelum tidur

c. Mampu mengekspresikan dirinya secara optimal guna Tidak minum miras dan tidak menyalah gunakan berproses mencapai kematangan.

14 Miras/Narkoba

Narkoba.

d. Mampu bersosialisasi atau menerima kehadiran orang lain. Anggota rumah tangga menjadi anggota JPK

(Dana Sehat, Askes,Jamsostek, Askes Miskin, dll dilakukan.

e. Menemukan minat dan kepuasan atas pekerjaan yang

15 Jaminan pemeliharaan kesehatan

f. Memiliki falsafah atau agama yang dapat memberikan makna

3 M : Menguras, Menutup, Mengubur (bak, dan tujuan bagi hidupnya.

16 Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

mandi, tempayan, drum, vas bunga, tempat

g. Mawas diri atau memiliki kontrol terhadap segala keinginan

minuman burung, dll)

yang muncul.

h. Memiliki perasaan benar dan sikap bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya.

INDIKATOR

12 PHBS NASIONAL

PELAKSANAAN PK di RUMAH

1. PERSIAPAN MERAWAT KLIEN

a. Persiapan Lingkungan

· Menyiapkan ruangan/kamar untuk memberikan rasa nyaman dan aman pada klien (bersih, bebas dari debu, asap rokok, ventilasi dan pencahayaan cukup)

b. Persiapan Alat

Peralatan disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan Peralatan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing keluarga

c. Persiapan Klien

· Persiapan Fisik dan Mental · Memberikan penjelasan mengenai tujuan tindakan yang

akan dilakukan dan waktu yang dibutuhkan selama melaksanakan tindakan

· Persetujuan dari klien dan keluarga

d. Persiapan Pelaku PK

· Memakai Alat Pelindung Diri/APD (Penutup Kepala, Kaca Mata, Masker, Celemek, Sarung Tangan dan Alas Kaki)

disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan · Kebersihan diri Pelaku PK : mencuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan tindakan · Persiapan Mental Pelaku PK : percaya diri dan tidak dalam

keadaan cemas.

2. PELAKSANAAN PERAWATAN KEDARURATAN di RUMAH

a. Mencuci tangan

Mencuci tangan di lakukan : · Sebelum dan sesudah merawat klien

· Sebelum memegang makanan dan minuman · Sesudah memegang alat kotor / binatang · Setelah buang air kecil dan buang air besar.

Tujuan mencuci tangan :

· Membersihkan tangan dari segala kotoran

Mencuci tangan sebelum

· Menjaga kesehatan Pelaku PK

dan sesudah melakukan

· Mengurangi penularan penyakit

penanganan klien serta

· Melatih suatu kebiasaan yang baik

menggunakan APD adalah persiapan pelaku yang sangat penting untuk menjaga keselamatan pelaku dan klien itu sendiri.

PELAKSANAAN

PERAWATAN

PK di RUMAH

KEDARURATAN

PMI

PMI

d. Cara Memakai APD Tiga cara mencuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan

· Penutup Kepala

kebutuhan:

· Cuci tangan higienis atau rutin dengan menggunakan · Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di

Tujuan memakai penutup kepala :

sabun/detergen dengan air mengalir

rambut dan kulit kepala pelaku PK. · Cuci tangan aseptik : sebelum tindakan pada klien · Melindungi kepala atau rambut pelaku PK dari

Catatan :

dengan menggunakan antiseptik

percikan darah atau cairan tubuh klien.

Penggunaan masker dan

Tidak semua alat pelindung

· Cuci tangan sebelum melakukan pembedahan : dengan

kaca mata jangan sampai

diri harus dipakai secara

menggunakan antiseptik dan sikat tangan..

Persiapan :

membatasi ketajaman

lengkap, tergantung pada

Penutup Kepala

penglihatan dan lapang

tindakan yang akan

Peralatan mencuci tangan :

pandang.

dilakukan dan penyakit

· Menggunakan air yang mengalir, jika tidak ada

washtafel/ledeng, menggunakan botol, ceret, dll, tetapi · Cuci tangan sesuai prosedur standar

Cara menggunakan penutup kepala :

Penggunaan masker sekali

tertentu atau menular

diperlukan ember/wadah kosong untuk menampung air · Rambut Pelaku PK dirapihkan

pakai

(sesuai kebutuhan)

kotor

· Menggunakan tutup kepala sampai menutupi seluruh

· Sabun dan tempatnya

rambut kepala.

· Sikat tangan bila perlu · Tissue, handuk tangan atau serbet

· Pelindung Wajah

Tujuan memakai kaca mata dan masker :

Prosedur pelaksanaan :

· Melindungi selaput lendir hidung, mulut dan mata · Lepaskan semua perhiasan di tangan (arloji, gelang, selama melakukan tindakan atau perawatan klien

cincin,dll)

yang memungkinkan terjadi percikan darah dan cairan · Buka keran atau siramkan air dari ceret/botol tubuh lainnya.

· Gosok putaran keran dengan sabun kemudian di bilas · Basahi tangan sampai kesiku dan sabuni hingga berbusa

Persiapan :

mulai dari telapak tangan, sela jari, punggung tangan, · Kaca Mata dan Masker

pergelangan tangan sampai siku. Sabun disiram dengan air terlebih dahulu sebelum

Cara menggunakan pelindung wajah :

diletakkan pada tempatnya.

· Cuci tangan sesuai prosedur standar · Bila perlu kuku disikat dengan sikat tangan. · Penggunaan masker dan kaca mata disesuaikan

contoh macam-

· Bilas tangan sampai bersih.

dengan adanya kemungkinan percikan darah selama

· Tutup kran, ingat jangan mengibaskan air dari tangan. tindakan berlangsung.

macam APD yang

digunakan untuk

· Keringkan tangan dengan menggunakan tissue, handuk

pelaksanaan perawatan

tangan atau serbet bersih.

Catatan :

kedaruratan di rumah.

Penggunaan masker dan kaca mata jangan sampai

Tujuan memakai APD

b. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

membatasi ketajaman penglihatan dan lapang pandang.

adalah untuk

Penggunaan masker sekali pakai

melindungi diri pelaku

Tujuan :

PK dari kotoran atau

Untuk melindungi diri pelaku PK dari kotoran atau penularan

penularan pada saat

pada saat merawat klien serta untuk mencegah infeksi

Contoh Alat pelindung Diri silang dari pelaku PK ke klien atau sebaliknya

merawat klien serta

untuk mencegah

(APD) c. Jenis-jenis APD

infeksi silang dari

pelaku PK ke klien

Jenis – jenis Alat Pelindung Diri :

atau sebaliknya

· Penutup Kepala · Kaca Mata · Masker · Celemek/Baju Pelindung · Sarung Tangan · Pelindung Kaki

PELAKSANAAN

16 PK di RUMAH 15

PELAKSANAAN

PERAWATAN

PK di RUMAH

KEDARURATAN

PMI

PMI

Cara menggunakan sarung tangan :

· Celemek / baju pelindung

· Cuci tangan sesuai prosedur standar

Tujuan Memakai celemek :

· Buka pembungkus sarung tangan

· Melindungi pakaian dari kotoran

· Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang · Mengurangi bahaya penularan penyakit pada sisi sebelah dalam lipatan yaitu bagian yang

akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai

Cara menggunakan celemek :

· Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan · Setelah mencuci tangan, peganglah tali penggantung menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang jari-

celemek dan masukan melalui kepala jari tangannya terbuka. Masukan tangan (jaga sarung

Celemek dicuci setiap hari

· Kedua tali pada sisi kiri dan kanan diikat pada bagian tangan supaya tetap tidak menyentuh permukaan).

dengan cara merendamnya

belakang tubuh pelaku dengan ikatan yang mudah · Ambil sarung tangan ke dua dengan cara menyelipkan

di dalam larutan

klorin/bayclin selama 10

dilepas.

jari-jari tangan yang sudah memakai sarung tangan ke

menit, selanjutnya dicuci

bagian lipatan, yaitu bagian yang tidak akan

memakai detergen dan

Cara melepaskan celemek :

· Buka ikatan celemek yang ada dibelakang tubuh · Pasang sarung tangan yang kedua dengan cara

bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai.

dibilas sampai bersih lalu

dikeringkan

pelaku.

memasukan jari-jari tangan yang belum memakai

Ambil salah satu sarung tangan

Lepaskan celemek melalui kepala ·

Celemek dapat digantung di dalam ruangan klien posisi sarung tangan sehingga terasa pas dan nyaman

sarung tangan, kemudian luruskan lipatan, dan atur

dengan memegang pada sisi

dengan posisi bagian luar celemek menghadap keluar. dipakai.

sebelah dalam lipatan yaitu

bagian yang akan bersentuhan

Bila digantung di luar ruangan klien celemek harus

Cara melepaskan sarung tangan :

dengan kulit tangan saat

dalam posisi terbalik (bagian luar di dalam). ·

· dipakai Masukkan sarung tangan yang masih dipakai ke dalam Pelaku mencuci tangan kembali

larutan klorin/bayclin, gosokkan untuk mengangkat

Catatan :

bercak darah atau cairan tubuh lainnya yang Celemek dicuci setiap hari dengan cara merendamnya di menempel.

· dalam larutan klorin/bayclin selama 10 menit,

Pegang salah satu sarung tangan pada lipatannya lalu selanjutnya dicuci memakai detergen dan dibilas sampai tarik ke arah ujung jari-jari tangan sehingga bagian

bersih lalu dikeringkan.

dalam dari sarung pertama menjadi sisi luar. ·

Jangan dibuka sampai terlepas sama sekali, biarkan

· Sarung tangan

sebagian masih berada pada tangan sebelum melepas

Tujuan memakai sarung tangan :

sarung tangan yang kedua. ·

Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis Biarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, jari-jari, lalu pegang sarung tangan yang kedua pada selaput lendir klien dan benda yang terpapar oleh lipatannya lalu tarik ke arah ujung jari hingga bagian

mikroorganisme/terkontaminasi.

dalam sarung tangan menjadi sisi luar, demikian

dilakukan secara bergantian. ·

Pada akhir setelah hampir diujung jari, maka secara

bersamaan dan dengan sangat hati-hati sarung tangan tadi dilepas

Perhatikan agar tangan yang terbuka hanya boleh

menyentuh bagian dalam sarung tangan ·

Cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.

Catatan :

Penggunaan sarung tangan

Persiapan :

hanya satu kali pakai

· Kuku Pelaku PK dijaga selalu pendek

Sarung tangan tidak harus

· Lepaskan cincin dan perhiasan lain

selalu steril

· 3.5 Sarung Tangan

PELAKSANAAN

18 PK di RUMAH 17

PENEMPATAN

PERAWATAN

TEMPAT TIDUR KLIEN

KEDARURATAN

PMI

PMI

d. Prosedur Penataan tempat tidur klien :

· Pelindung Kaki

Ambil seprei bersih, letakan

Tujuan memakai pelindung kaki :

Untuk klien yang dapat beranjak dari tempat tidur :

Melindungi kaki pelaku PK dari tumpahan atau percikan · Memberi tahu klien dan keluarga

lipatan pertengahan seprei

darah, cairan tubuh lainnya dan mencegah dari · Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja,

pada pertengahan kasur,

kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kecuali keranjang/ember kosong untuk alat tenun yang

buka seprei dan perhatikan

bahwa pada bagian kepala

kesehatan.

kotor

sisi seprei harus dapat

Melindungi kaki pelaku PK

· Mencuci tangan

diselipkan dengan baik (+ 25

dari tumpahan atau

Persiapan :

· Memakai APD.

cm dibawah kasur), barulah

percikan darah, cairan

Pelindung kaki (sepatu tertutup)

bagian kaki (kadang-kadang

Alat tenun yang kotor dilepaskan, dimasukkan ke

tubuh lainnya dan

seprei kurang). Ditarik

keranjang / ember kosong.

mencegah dari kemungkinan

Cara menggunakan pelindung kaki :

Bantal/guling disingkirkan, ditaruh di atas kursi. Cuci tangan sesuai prosedur standar

dengan baik supaya tidak

tusukan benda tajam atau

Kasur dibalikkan, bagian kaki berada di bagian kepala. · Menggunakan sepatu sampai menutupi seluruh ujung · Ambil seprei bersih, letakan lipatan pertengahan seprei

ada lipatan.

kejatuhan alat kesehatan

dan telapak kaki.

pada pertengahan kasur, buka seprei dan perhatikan · Mencuci tangan bahwa pada bagian kepala sisi seprei harus dapat

diselipkan dengan baik (+ 25 cm dibawah kasur), barulah

Catatan :

bagian kaki (kadang-kadang seprei kurang). Ditarik Pelindung kaki digunakan bila perlu sesuai dengan dengan baik supaya tidak ada lipatan.

kondisi

· Kain perlak dan kain alas diletakkan di atas seprei (untuk

menghindarkan seprei mudah kotor) dengan

pertengahannya berada di pertengahan kasur.

3. PENEMPATAN TEMPAT TIDUR KLIEN

· Pada ke empat sudut seprei dibuat lipatan diagonal, barulah diselipkan sisi alat tenun di bawah kasur, lalu

a. Penataan tempat tidur klien

dirapihkan. Bila seseklien harus dirawat dengan baik dan sedapat · Sarung bantal dan guling bersih dipasang dan

mungkin dibaringkan di tempat tidur tersendiri yang diatur dikembalikan pada tempat semula.

rapih dan bersih.

· Selimut yang bersih dipasang dengan cara pertengahan selimut diletakkan di atas pertengahan tempat tidur.

b. Maksud dan tujuan

posisi tangan saat akan

Pada bagian kaki dibuat lipatan agar kaki dapat

memobilisasi pasien

· Membuat klien merasa nyaman

digerakkan, barulah selimut diselipkan di bawah kasur. dari tempat tidur

· Mempercepat upaya penyembuhan

· Melepaskan APD.

· Mencegah penyakit bertambah parah

· Mencuci tangan

· Memperkecil bahaya penularan

c. Peralatan

· APD · Tempat tidur, kasur dan bantal · Alat – alat tenun yang disusun menurut urutan

pemakaian, untuk memudahkan bekerja : kain seprei, perlak, kain alas perlak, selimut dan sarung bantal

PENEMPATAN

20 TEMPAT TIDUR KLIEN 19

PEMERIKSAAN

PERAWATAN

TANDA VITAL

KEDARURATAN

PMI

PMI

4. PEMERIKSAAN TANDA VITAL

Untuk klien yang tidak dapat beranjak dari tempat tidur

· Memberi tahu klien dan keluarga

Perlak dan kain alas perlak

a. Mengukur suhu tubuh

yang bersih diletakkan

Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja,

Tujuan mengukur suhu :

termasuk keranjang/ember kosong untuk alat tenun yang · Untuk mengetahui suhu tubuh klien

diatas seprei bila ada satu

kosong (jangan diletakan di atas lantai) · Untuk mengetahui adanya kelainan pada suhu tubuh klien

perlak, maka perlak ditarik

dari gulungan seprei yang

Mencuci tangan

· Untuk mengetahui perkembangan penyakit

kotor, dibersihkan kembali,

Memakai APD.

Untuk membantu dokter dalam menegakan diagnosis. dengan memakai air sabun · Bantal, guling dan selimut dikeluarkan dan diletakkan di

lalu dikeringkan dan diberi

atas kursi

Persiapan Alat

· Seluruh sisi seprei, kain perlak dan kain alas perlak ·

talk, pasang kembali diatas

APD

Suhu tubuh normal adalah

0 seprei.

dilepaskan dari selipan dibawah kasur.

· Klien dimiringkan membelakangi pelaku · Baki yang berisi :

37 celcius. Untuk

mengukurnya kita harus

o Seprei yang kotor, kain perlak dan alas perlak digulung ke

Termometer dalam tempatnya

menggunakan thermometer

arah punggung klien.

o Vaselin/Minyak kelapa dalam tempatnya

agar hasil pengukurannya

Seprei yang bersih dipasang, letakkan lipatan Kasa, Tissu dan Alkohol 70 % untuk membersihkan

o Buku catatan suhu

akurat.

pertengahan seprei pada pertengahan kasur dengan termometer

memperhatikan agar di bagian kepala, sisi seprei dapat o Bengkok atau tempat untuk membuang alat habis

diselipkan dengan baik. ·

pakai Perlak dan kain alas perlak yang bersih diletakkan diatas seprei bila ada satu perlak, maka perlak ditarik dari

Tempat dan cara mengukur suhu tubuh

gulungan seprei yang kotor, dibersihkan kembali, dengan

Catatan :

memakai air sabun lalu dikeringkan dan diberi talk,

Saat ini telah tersedia Sprei

pasang kembali diatas seprei.

sudut berkaret dan kasur

· Ujung dan sisi seprei, perlak dan kain alasnya diselipkan

Dekubitus

dibawah kasur serta dirapihkan, · Klien dibalikkan kembali dan dimiringkan ke arah pelaku. · Pelaku pindah posisi ke belakang klien, gulung alat tenun

yang kotor, keluarkan dan masukan kedalam keranjang /ember untuk pakaian kotor (kecuali kain perlak bila tidak ada gantinya dibersihkan).

· Seprei, perlak dan kain alas perlak dirapihkan, ujung · Memberi tahu klien dan keluarga

Di Ketiak :

serta sisi-sisinya diselipkan dibawah kasur. · Mendekatkan alat-alat

· Klien dibaringkan terlentang kembali.

· Mencuci tangan

· Sarung bantal dan guling diganti dengan yang bersih dan

Memakai APD.

diletakkan pada tempatnya semula.

· Siapkan termometer, usahakan air raksa berada diposisi

· Selimut yang bersih dipasang.

pangkal termometer.

Melepaskan APD.

Beritahu klien.

· Keringkan ketiak klien

Mencuci tangan

· Tempatkan pangkal termometer ditengah ketiak · Di minta klien untuk menjepitnya selama 10 -15 menit · Tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang

menjepit termometer. · Setelah 10 -15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai dimana air raksanya dan dicatat. · Termometer dibersihkan dan disimpan. · Melepaskan APD. · Mencuci tangan

PENEMPATAN

22 TEMPAT TIDUR KLIEN 21

PEMERIKSAAN

PERAWATAN

TANDA VITAL

KEDARURATAN

PMI

PMI

Cara mengukur suhu di mulut.

Di anus/dubur :

o Memberi tahu klien dan keluarga

Pengukuran suhu di dubur dilakukan pada :

Mendekatkan alat-alat

o Bayi, anak & orang yang sakit parah, dan pada orang

Mencuci tangan o

dalam keadaan tertentu

Memakai APD. o

Siapkan termometer. o

Pengukuran suhu di dubur tidak boleh dilakukan pada :

Beritahu klien. o

Klien diminta untuk membuka mulut.

Klien yang luka di daerah dubur

Letakkan pangkal termometer dibawah lidah agak ke

Orang yang berpenyakit kelamin

samping, diminta orang sakit untuk menutup mulut dan

Pengukuran suhu di mulut

bernafas melalui hidung.

tidak boleh dilakukan pada :

Cara mengukur suhu di dubur

o Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat

Orang yang tidak sadar

Memberi tahu klien dan keluarga

di buku harian.

atau gelisah. · Mendekatkan alat-alat

o Termometer dibersihkan , lalu disimpan.

Orang yang berpenyakit · Mencuci tangan

o Melepaskan APD.

mulut,batuk pilek atau · Memakai APD.

o Mencuci tangan

sesak nafas.

· Siapkan termometer dengan minyak pelumas/minyak

Bayi/anak yang masih

· Beritahu klien, miringkan klien, bebaskan pakaian yang

Cara membersihkan Termometer

kecil.

menutupi bokong.

Membersihkan termometer dengan Tisu yang telah · Kaki yang sebelah atas ditekuk ke arah perut. dibasahi dengan air sabun dengan cara memutar dari

· Olesi pangkal termometer dengan minyak kelapa ,untuk ujung atas menuju ke bagian air raksa/pangkal

memudahkan saat

termometer ·

memasukkan.

Tisu yang telah dipakai dibuang ke dalam bengkok atau

tempat untuk membuang alat habis pakai Pisahkan bokong klien agar anus menjadi tampak, lalu ·

pangkal termometer dimasukkan.

Memasukkan termometer ke dalam larutan klorin selama

10 menit Pegang termometer selama berada dalam anus kurang · Memindahkan termometer ke dalam botol yang berisi air

lebih 3 menit ·

bersih Keluarkan termoter baca hasilnya dan catat di buku · Mengeringkan dengan Tisu mulai dari bagian air raksa ke

harian.

ujung atas termometer · Termometer dibersihkan lalu disimpan. ·

Menurunkan air raksa dan termometer disimpan dalam

Melepaskan APD.

tempatnya

· Mencuci tangan

· Melepaskan APD. · Mencuci tangan

Yang dimaksud dengan

b. Menghitung denyut nadi

denyut nadi adalah

Di Mulut:

Dilakukan pada klien bila kedua tempat diatas tidak Yang dimaksud dengan denyut nadi adalah mengembang dan

mengembang dan

mengempisnya pembuluh

memungkinkan

mengempisnya pembuluh darah arteri/nadi secara teratur,

darah arteri/nadi secara

akibat desakan darah ke dalam pembuluh darah arteri sebagai

teratur, akibat desakan

Pengukuran suhu di

hasil kontraksi ventrikel kiri.

darah ke dalam pembuluh

mulut dilakukan pada

Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada :

darah arteri sebagai hasil

klien bila kedua

· Orang yang tidak sadar atau gelisah.

tempat diatas (dubur

· Orang yang berpenyakit mulut,batuk pilek atau sesak · APD lengkap bila diperlukan

Persiapan Alat

kontraksi ventrikel kiri.

dan ketiak) tidak

memungkinkan.

nafas.

Jam tangan yang mempunyai jarum detik

Bayi/anak yang masih kecil.

· Buku catatan dan alat tulis

Tujuan Mengukur denyut nadi.

· Mengetahui keadaan umum klien. · Mengetahui keadaan jantung. · Mengikuti perkembangan jalannya penyakit. · Membantu menentukan diagnosa.

PEMERIKSAAN

24 TANDA VITAL 23

PEMERIKSAAN

PERAWATAN

TANDA VITAL

KEDARURATAN

PMI

PMI

Tempat Pengukuran Denyut Nadi

· Pada arteri radialis di daerah pergelangan tangan.

d. Mengukur tekanan darah

· Pada arteri temporalis di daerah pelipis. · Pada arteri femoralis di daerah lipatan paha.

· Pada arteri dorsalis pedis di daerah kaki. Yang dimaksud dengan tekanan darah adalah desakan darah

Pengertian

· Pada arteri jugularis di daerah leher.

terhadap dinding pembuluh darah arteri/nadi sebagai akibat · Pada arteri brachialis di daerah lipatan tangan sebelah dipompa dan dialirkannya darah ke dalam pembuluh darah.

dalam.

Yang dimaksud dengan

Macam-macam istilah pada pemeriksaan tekanan darah

tekanan darah adalah

Pada bayi sampai umur 1 tahun di daerah ubun-ubun

Tujuan Menghitung

desakan darah terhadap

(fontanel).

Tekanan sistole adalah tekanan darah tertinggi pada

Pernafasan :

pembuluh darah arteri/nadi sebagai akibat kontraksi

dinding pembuluh darah

· Mengetahui keadaan

serambi kiri jantung yang memompakan darah ke dalam

arteri/nadi sebagai akibat

Pelaksanaan.

umum klien.

aorta.

dipompa dan dialirkannya

Memberi tahu klien dan keluarga.

· Membantu Dokter

Tekanan diastole adalah tekanan darah terendah dalam

darah ke dalam pembuluh

Mendekatkan alat-alat.

dalam menentukan

pembuluh darah arteri/nadi pada saat jantung istirahat

darah

· Mencuci tangan.

diagnosa.

dalam dua kontraksi.

Memakai APD.

· Normal tekanan darah 120/80 mmHg (hydragenium) · Klien duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan · Tekanan darah tinggi disebut hipertensi.

ibu jari pada bagian atas.

· Tekanan darah rendah disebut hipotensi. · Cari nadi dengan 3 jari (telunjuk, jari manis dan jari

tengah).

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah :

· Hitung denyut nadi selama 1 menit (perhatikan isi, · Fisiologis : usia, aktivitas, istirahat, suasana hati

irama, dan tekanan nadi).

(gembira, sedih, marah, dll).

· Mencatat hasil dalam buku harian.

· Patologis : penyakit (ginjal, jantung, pembuluh darah,

· Melepaskan APD.

kehamilan yang abnormal, dll).

· Mencuci tangan.

Persiapan Alat

c. Menghitung pernapasan

APD Yang dimaksud dengan pernapasan adalah mengembang dan Baki berisi :

mengempisnya paru-paru secara teratur akibat peristiwa · Tensi meter (sphygmomanometer) air raksa atau tensi

masuknya udara yang berisi zat asam/oksigen ke dalam paru-

bagian-bagian tensimeter

meter digital.

berisi zat asam

seperti pada gambar di

· Stetoskop. arang/karbondioksida, air dan sisa-sisa oksidasi dari paru-

bawah ini:

· Buku catatan dan alat tulis.

Memberi tahu klien dan keluarga. · Mendekatkan alat-alat. · Mencuci tangan.

manometer

manset · Memakai APD.

· pompa Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. · Menghitung pernapasan dengan melihat turun naik dada sambil memegang pergelangan tangan pasien, satu kali pernapasan adalah satu kali mengeluarkan napas dan satu kali menarik

napas. pipa / selang karet

· Waktu menghitung pernapasan, jangan sampai diketahui oleh

Bagian-bagian tensi meter

pasien.

Manset tensi meter.

· Diperhatikan apakah kedua dinding bergerak seirama, apakah

· Pompa (balon karet) yang mempunyai

terlihat ada kesukaran dalam bernafas (misalnya adanya

pentil atau sekrup dan pipa karet.

cekungan pada kulit diantara tulang iga dan pada sudut

· Pipa karet penyambung.

pangkal leher ketika klien menarik nafas).

· Manometer yang terdiri dari : reservoir berisi air raksa,

· Hitung pernafasan selama 1 menit dan catat dalam buku

3.13 · Melepaskan APD dan Mencuci tangan.

pipa gelas dan skala.

catatan harian.

PEMERIKSAAN

26 TANDA VITAL 25

MEMBANTU KLIEN

PERAWATAN

BAB & BAK

KEDARURATAN

PMI

PMI

Pelaksanaan:

· Memberi tahu klien dan keluarga

5. MEMBANTU KLIEN BAB dan BAK

Nilai Diastolik:

· Mendekatkan alat-alat

Memompakan udara ke

· Mencuci tangan

Peralatan :

dalam kantong dengan cara

· Memakai APD.

· APD.

memijit balon berulang-

· Atur posisi klien senyaman mungkin

· Pasu najis/ pispot dan tutupnya.

· Menggulung lengan baju ke atas bila perlu dilepaskan · Labu kemih/urinal untuk pria.

ulang, akan terlihat air

· Memasang manset tensi meter pada lengan atas kira-kira

raksa di dalam pipa naik,

2 jari di atas lipatan siku, dibalutkan tetapi jangan · Tisu toilet atau kapas.

Botol berisi air bersih.

dipompa terus sampai

denyut arteri tidak

terlalu kencang.

· Kantong plastik.

terdengar lagi

· Alas bokong, dan perlaknya.

Membantu klien BAB atau

Arah pipa karet diletakkan di atas luar lengan. ·

BAK Sebaiknya tidak

Memakai stetoskop

Bel, handuk, sabun.

dilakukan pada saat waktu

· Meraba denyut nadi arteri brachialis (di lipatan siku).

makan.

· Meletakkan stetoskop di atas arteri brachialis

Pelaksanaan :

Mengunci sekrup balon karet

Memberi tahu klien dan keluarga

· Mendekatkan alat-alat Memompakan udara ke dalam kantong dengan cara ·

memijit balon berulang-ulang, akan terlihat air raksa di Mencuci tangan

· dalam pipa naik, dipompa terus sampai denyut arteri

Memakai APD

tidak terdengar lagi

Siapkan alat-alat di samping tempat tidur.

· Membuka sekrup balon dan menurunkan tekanan dengan Menutup pintu dan tirai agar klien tidak malu (menjaga

perlahan-lahan

privacy)

· Selimut pada sisi dimana pelaku berdiri diangkat,dan alas Mendengar dengan teliti dan memperhatikan sampai angka berapa pada skala mulai terdengar bunyi denyut

bokong dipasang . ·

pertama dan mencatatnya sebagai tekanan sistole Pakaian klien dibuka atau dikebawahkan.

· Tutup pispot dibuka, diletakkan diatas bangku dengan bagian Meneruskan dengan membuka sekrup tadi perlahan-lahan sampai suara nadi terdengar lambat dan menghilang,

dalam menghadap ke atas. ·

dicatat sebagai tekanan diastole

Klien diminta untuk menekuk lututnya dan mengangkat

bokongnya. Membuka kantong karet, digulung dengan rapi dan ·

dimasukkan ke dalam kotak, kemudian ditutup Letakkan pispot dibawah bokong (bila perlu dibantu

mengangkat bokongnya)

Merapikan pasien

Bila klien pria, diberikan urinal di depan pispot. Menyimpan tensi meter dan stetoskop pada tempatnya ·