UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT
DAUN Plantago major L (Daun Sendok) TERHADAP
Escherichia coli dan Bacillus subtilis
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FITRI GINATA
02017027
Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
2007
INTISARI
Tanaman Plantago major L (daun sendok) di Indonesia merupakan tanaman yang
cukup dikenal karena sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit
antara lain penyakit infeksi saluran kencing, diare, disentri, penurun panas, hipertensi,
dan meningitis neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri,
kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM), serta identifikasi
senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun Plantago major L (daun
sendok) terhadap Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
Bahan yang digunakan adalah organ daun dari tanaman Plantago major dan
diekstraksi dalam pelarut etil asetat 96% dengan cara maserasi sampai diperoleh ekstrak.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode dilusi cair. Ekstrak
dibuat variasi konsentrasi untuk uji terhadap Escherichia coli yaitu 30%, 35%, 40%,
45%, 50%, sedangkan untuk uji terhadap Bacillus subtilis yaitu 25%, 30%, 35%, 40%,
45%. Nilai KHM ditunjukkan dengan melihat keruh tidaknya larutan uji yang telah
diinkubasi kemudian dibandingkan dengan larutan kontrol. Nilai KBM dapat ditentukan
dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri dari goresan larutan uji hasil KHM
pada media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Plantago major L
(daun sendok) mempunyai daya antibakteri terhadap Escherichia coli dan Bacillus
subtilis. Harga KHM dari masing-masing bakteri ini tidak dapat diketahui karena larutan
sampel berwarna hitam sehingga sulit diamati. Harga KBM untuk Escherichia coli adalah
45%b/v, sedangkan KBM untuk Bacillus subtilis yaitu 35%b/v. Hasil uji kromatografi
lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Plantago major (daun sendok)
mengandung senyawa golongan flavonoid, tanin, polifenol, dan tidak mengandung
senyawa golongan saponin.
DAUN Plantago major L (Daun Sendok) TERHADAP
Escherichia coli dan Bacillus subtilis
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FITRI GINATA
02017027
Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
2007
INTISARI
Tanaman Plantago major L (daun sendok) di Indonesia merupakan tanaman yang
cukup dikenal karena sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit
antara lain penyakit infeksi saluran kencing, diare, disentri, penurun panas, hipertensi,
dan meningitis neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri,
kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM), serta identifikasi
senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun Plantago major L (daun
sendok) terhadap Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
Bahan yang digunakan adalah organ daun dari tanaman Plantago major dan
diekstraksi dalam pelarut etil asetat 96% dengan cara maserasi sampai diperoleh ekstrak.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode dilusi cair. Ekstrak
dibuat variasi konsentrasi untuk uji terhadap Escherichia coli yaitu 30%, 35%, 40%,
45%, 50%, sedangkan untuk uji terhadap Bacillus subtilis yaitu 25%, 30%, 35%, 40%,
45%. Nilai KHM ditunjukkan dengan melihat keruh tidaknya larutan uji yang telah
diinkubasi kemudian dibandingkan dengan larutan kontrol. Nilai KBM dapat ditentukan
dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri dari goresan larutan uji hasil KHM
pada media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Plantago major L
(daun sendok) mempunyai daya antibakteri terhadap Escherichia coli dan Bacillus
subtilis. Harga KHM dari masing-masing bakteri ini tidak dapat diketahui karena larutan
sampel berwarna hitam sehingga sulit diamati. Harga KBM untuk Escherichia coli adalah
45%b/v, sedangkan KBM untuk Bacillus subtilis yaitu 35%b/v. Hasil uji kromatografi
lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Plantago major (daun sendok)
mengandung senyawa golongan flavonoid, tanin, polifenol, dan tidak mengandung
senyawa golongan saponin.