PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDA ACEH Mahdi 1) dan Windi Ardiati 2)

  

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA BANDA ACEH

1) 2)

  

Mahdi dan Windi Ardiati

1)

  Dosen Fakultas EkonomiUniversitas Serambi Mekkah Banda Aceh

  2)

  Alumni Fakultas EkonomiUniversitas Serambi Mekkah Banda Aceh blowercity@yahoo.com

  

Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di kantor pelayanan pajak pratama Banda Aceh. Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak pribadi di Banda Aceh Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan

  

simple random sampling , sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Solvin, terdapat 100 wajib

  pajak pribadi sebagai sampel. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Uji F dan Uji t dengan level signifikansi 5%. Dari hasil Uji F, mengindikasikan secara simultan kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi dengan nilai F > F (12,310 > 3,09). Dan dari hasil Uji t, secara parsial variabel

  hitung tabel

  kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi dengan nilai t > t

  1hitung tabel

  (4,303 >1,98447), namun variabel sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di kantor pelayanan pajak pratama Banda Aceh dengan nilait < t (1,460 <1,98447).

  2 hitung tabel Kata kunci : Kesadaran wajib pajak, sanksi pajak, kepatuhan wajib pajak pribadi

Abstract

  This research is aimed to investigate the effects of taxpayerawareness and tax sanctions on personal taxpayer compliance at tax office sevices pratama Banda Aceh.The population in this research is Personal Taxpayer in Banda Aceh on 2015. This research used simple random sampling, the sample stipulated by using Solvin formula, there are 100 personal taxpayersas sample. The technique used to test the hypohesis of this research are F-test and t-test with a significant level of 5%. From the result of F-test indicated that simultanously taxpayer awarness and tax sanctionshave a positive effect to personal taxpayer compliance by valueF > F (12,310 > 3,09). And from the

  hitung tabel

  result of t-test, partially taxpayer awarness variable effects on the personal taxpayer compliance by value t > t (4,303 >1,98447), while tax sanctions variable does not effect to personal taxpayer

  1 hitung tabel compliance at tax office sevices pratama Banda Aceh by value t < t (1,460 <1,98447).

  2 hitung tabel

  Keywords : Taxpayer awarness, tax sanctions, personal taxpayer compliance

LATAR BELAKANG

  Dalam menjalankan pemerintahan negara yang diharapkan dapat mengurangi dan pembangunan, pemerintah membutuhkan ketergantungan negara kita terhadap utang luar dana yang tidak sedikit. Dana tersebut negeri dan wujud kemandirian suatu bangsa dikumpulkan dari segenap potensi sumber dalam pembiayaan pembangunan yaitu salah daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa satunya untuk menggali potensi dalam hasil kekayaan alam maupun iuran dari negeri.Dominasi pajak sebagai sumber masyarakat.Salah satu bentuk iuran penerimaan merupakan hal yang sangat wajar, masyarakat adalah pajak. terlebih ketika sumber daya alam seperti

  Menurut Mardiasmo (2009:1)pajak minyak bumi sudah tidak bisa diandalkan. yang relatif terbatas ketika sumber daya alam akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini berbeda dengan pajak yang merupakan sumber penerimaan yang umurnya tidak terbatas dan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

  Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan atau pengeluaran pemerintah (budgeter)dan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi (regulerend). (Mardiasmo,2009:2). Kepatuhan Wajib Pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya (Rahayu, 2010:138).

  Fenomena pajak di Indonesia saat ini, jumlah wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakannya masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Penelitian ini mencoba membuktikan pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Banda Aceh.Kesadaran dan kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan tidak hanya tergantung kepada masalah- masalah teknis saja yang menyangkut metode pemungutan, tarif pajak, teknis pemeriksaan, penyidikan, penerapan sanksi sebagai perwujudan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan pelayanan kepada wajib pajak selaku pihak pemberi dana bagi negara dalam hal membayar pajak. Disamping itu juga tergantung pada kemauan wajib pajak, sampai sejauh mana wajib pajak tersebut akan mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan (Rahayu, 2010:141).

  Kesadaran wajib pajak akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Dengan meningkatkan pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan baik formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap pemahaman dan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. (Rahayu, 2010:141).

  Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. (Mardiasmo, 2009:39). Pengetahuan tentang sanksi dalam perpajakan menjadi penting, untuk menjalankannya dengan baik, maka setiap wajib pajak memerlukan pengetahuan pajak, baik dari segi peraturan maupun teknis administrasinya agar pelaksanaannya dapat tertib dan sesuai dengan target yang diharapkan.

  Sanksi Pajak merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak akan memenuhi kewajibannya apabila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya.(Jatmiko,2006). Dengan adanya sanksi pajak maka kepatuhan wajib pajak akan meningkat, apabila dengan rasa takut dan ancaman hukuman saja wajib pajak sudah akan mematuhi kewajibannya, namun hal ini sangat tergantung pada kebudayaan masing- masing Negara yang bersangkutan untuk memutuskan mana yang terbaik untuk negaranya. (Zain, 2004: 34).

  Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  2. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  3. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh

  Berdasaran rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  2. Untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh

  3. Untuk menguji pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh

  TINJAUAN PUSTAKA Pajak

  Kesadaran Wajib Pajak

  6. Menghitung, membayar, melaporkan pajak yang benar.

  5. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan suka rela

  4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan negara

  3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara

  1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan

  Muliari dan Setiawan(2010), menyatakan bahwa kesadaran perpajakan adalah suatu kondisi di mana wajib pajak mengetahui, memahami, dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Indikator dari kesadaran perpajakan sebagai berikut:

  Subjek pajak terdiri dari tiga jenis yaitu orang pribadi dan warisan belum terbagi, badan dan bentuk usaha tetap (BUT).Subjek pajak juga dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.Subjek pajak dalam negeri menjadi wajib pajak jika telah menerima atau memperoleh penghasilan sedangkan subjek pajak luar negeri sekaligus menjadi wajib pajak sehubungan dengan penghasilan yang diterima dari sumber penghasilan di Indonesia atau diperoleh melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.Jadi wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif. (www.dudiwahyudi.com).

  Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2009:21).Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Mardiasmo, 2009:21).

  Berdasarkan ketentuan dalam pajak penghasilan,yang disebut wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memenuhi definisi sebagai subjek pajak dan menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak, Dengan kata lain dua unsur harus dipenuhi untuk menjadi wajib pajak yaitu subjek dan objek pajak.

  Menurut pasal 1 undang-undang nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan menjelaskan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Resmi,2009: 21).

  Wajib Pajak Orang Pribadi

  memasukkan uang untuk kegunaan kas Negara, pajak dimaksudkan pula sebagai usaha pemerintah untuk ikut andil dalam hal mengatur dan bilamana perlu mengubah susunan pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta.(Rahayu, 2010:25).

  budgetair . Disamping usaha untuk

  2. Fungsi mengatur (Regulerend) Fungsi regulerend disebut juga fungsi mengatur, yaitu pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Merupakan fungsi lain dari pajak sebagai fungsi

  1. Fungsi penerimaan (Bugdetair) Fungsi budgetair ini merupakan fungsi utama pajak, atau fungsi fiscal (fiscal function), yaitu suatu fungsi dalam pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. Berdasarkan fungsi inilah pemerintah sebagai pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan dengan cara memungut pajak dari penduduknya.

  Dua fungsi pokok pajak adalah sebagai berikut:

  Kesadaran wajib pajak akan pentingnya membayar pajak demi bangsa akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak secara pajak ini dapat ditingkatkan dengan pemahaman wajib pajak akan peraturan perpajakan dan undang-undang perpajakan yang mencantumkan tata cara perpajakan yang akan membantu wajib pajak untuk mengetahui bagaimana cara memenuhi kewajiban perpajakannya. Kesadaran wajib pajak akan pentingnya memenuhi kewajiban pajaknya dalam rangka ikut berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara sangat berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. (Muliari dan Setiawan, 2010)

  Sanksi Pajak

  d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya. Berdasarkan Keputusan Menteri

  Kerangka Pemikiran

  e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

  d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%.

  c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

  b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak.

  a. Tepat waktu dalam penyampaian surat pemberitahuan(SPT) untuk semua jenis pajak, dalam 2 tahun terakhir.

  Keuangan No.544/KMK.04/2000, bahwa kriteria kepatuhan wajib pajak adalah sebagai berikut :

  c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

  MenurutMardiasmo (2006:39),sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan(norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

  b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

  Kepatuhan perpajakan yang dikemukakan oleh Norman D.Nowak (Moh.Zain: 2004) sebagai “suatu iklim” kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi (Devano dan Rahayu, 2006:110) sebagai berikut: a. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

  Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

  3. Sanksi pidana bagi wajib pajak orang pribadi yang karena kealpaannya.

  2. Sanksi bunga untuk pajak penghasilan(PPH) wajib pajak orang pribadi, yaitu sebesar 2% sebulan untuk selama-lamanya 24 bulan atas jumlah pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar.

  1. Rp. 100.000 apabila surat pemberitahuan (SPT) masa tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu, misalnya paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak.

  Menurut Lubis (2010:3) ada pula sanksi-sanksi perpajakan bagi wajib pajak orang pribadi, yaitu sebagai berikut :

  Penerapan Sanksi diterapkan sebagai akibat tidak terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang perpajakan.Pengenaan sanksi pajak kepada wajib pajak dapat menyebabkan terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri. Wajib pajak akan patuh karena mereka berpikir adanya sanksi berat akibat tindakan illegal dalam usahanya menyeludupkan pajak (Devano dan Rahayu, 2006:112).

  Secara skematis dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini

  

Gambar 1.Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

  = .

  ( X )

  (Y) Sanksi Pajak

  Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

  Kesadaran Wajib Pajak (X )

  Dalam penelitian ini pengujian hipotesis yang digunakan adalah regresi linier bergandayang dirancang untuk menguji pengaruh variabel independen terhadapvariabel dependen. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai

  Metode Analisis Data Uji Hipotesis

  penelitian ini adalah data primer, data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari objek atau sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden.

  Sumber data yang digunakan dalam

  = 99,99 = 100 orang (dibulatkan)

  . ( , )

  Keterangan: n: ukuran sampel N : ukuran populasi e : bound of error atau kelonggaran kesalahan di mana interval range ditentukan ±10% atau 0,1 dengan tingkat kepercayaan 90% jadi, sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

  sampel menggunakan rumus solvin agar bisa diketahui berapa jumlah sampel yang akan diambil. (Riduwan, 2005:65). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: n = 1 +

  Sampelditentukan berdasarkan simple random sampling, penentuan jumlah

  jumlah wajib pajak pribadi pada KPP Pratama Banda Aceh dan yang menjadi objek penelitian berjumlah 175.875 wajib pajak orang pribadi (KPP Pratama Banda Aceh, 2015)

  Populasi dalam penelitian ini adalah

  KPP Pratama di Kota Banda AcehJl.Daud Beureuh No.20 Kuta Alamdan yang menjadi objek adalah wajib pajak orang pribadi yang berada di Kota Banda Aceh.

  Lokasi penelitianini dilakukan pada

  Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  : Sanksi pajak berpengaruh terhadapkepatuhan wajib pajak orang pribadi Pada Kantor

  3

  H

  : Kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama- sama berpengaruh terhadap kepatuh an wajib pajak orang pribadi padakan tor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. : Kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

METODE PENELITIAN

  Y = α + β

  Alpha (α). Suatu konstruk atau

  tabel

  untuk degree of freedom (df) = n- k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Valid jika nilai korelasi lebih besar dari 0,50 atau nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka bukti pertanyaan valid. Sebaliknya jika nilai korelasi lebih kecil dari0,50 atau nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka butir pertanyaan tidak valid.

  Selanjutnya dilakukan Uji

  reliabilitas untuk mengukur kuesioner yang

  merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

  1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudin dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

  2. One shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengn pernyataan. SPSS 21 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach

  variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai

  hitung

  cronbachAlph a> 0,60.

  (Ghozali, 2001 : 133).

  Uji Asumsi Klasik

  Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi.Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan multikolinearitas.

  Uji Normalitas bertujuan untuk

  menguji apakah data dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standardized pada kura P-P plots, Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari one sample kolmogorov- smirnov test > 0,05 dan sebaliknya dinyatakan tidak normal apabila nilai p dari one sample kolmogorov- smirnov test < 0,05 bila standardized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai distribusi normal.

  Uji multikolinearitas bertujuan

  untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel itu tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi jika telerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF = 1/ tolerance ) dan menunjukkan adanya multikolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai

  dengan r

  digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifkan dilakukan dengan membandingkan nilai r

  1 X

  2

  1 + β

  2 X

  2 + Ԑ Keterangan :

  Y = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

  α = Konstanta β

  1

  = Koefisien Regresi Kesadaran Wajib Pajak

  β

  = Koefisien Regresi Sanksi Pajak

  Uji Kualitas Data Uji Validitas adalah uji yang

  X

  1

  = Kesadaran Wajib Pajak

  X

  2

  = Sanksi Pajak

  Ԑ

  =Variabel Error

  VIF >10.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  ) yang diukur dengan indikator Undang-Undang dan ketentuan perpajakan, mengetahui fungsi pajak, menghitung, membayar, dan melaporkan pajak dengan sukarela, dengan perolehan nilai cronbach alpha sebesar 0,792, dan variabel sanksi pajak (X

  sebesar 0,796, menghitung jumlah pajak dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,760, dan membayar pajak dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,446, di mana nilai R

  hitung

  dari kedua variabel tersebut lebih besar dari nilai R

  tabel

  yang bermakna semua indikator yang digunakan pada variabel sanksi pajak dan variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah valid.

  Selanjutnya uji reliabilitas dapat dilihat masing-masing nilai cronbach alpha dari keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi variabel independen yaitu kesadaran wajib pajak (X

  1

  2

  sebesar 0,860 dan 0,768, mengisi formulir dengan nilai R

  ) yang diukur dengan indikator penegakan hukum, dan memberikan sanksi kepada pelanggar pajak, dengan perolehan nilai cronbach alphasebesar 0,833, serta variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak (Y) yang diukur dengan indikator memahami Undang-Undang perpajakan, mengisi formulir, menghitung jumlah pajak, dan membayar pajak, dengan perolehan nilai

  cronbach alpha sebesar 0,775, di mana nilai cronbach alpha dari ketiga variabel tersebut

  lebih besar dari 0,60 yang berarti ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau handal.

  Uji koefisien regresi bertujuan untuk melihat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen, sekaligus untuk menentukan arah pengaruhnya. Berikut hasil pengujian koefisien regresi penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1 :

  

Tabel 1

Hasil Uji Koefisien Regresi

No Ket Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

  

B Std. Error Beta

  1 Konstanta 1,584 0,446 3,556 0,001

  2 Kesadaran Wajib Pajak

  0,474 0,110 0,400 4,303 0,000

  3 Sanksi Pajak 0,105 0,072 0,136 1,460 0,147

  Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

  Berdasarkan Tabel 1di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

  hitung

  Berdasarkan hasil olahan data uji validitas, dapat dilihat masing-masing nilai korelasi antar variabel atau R

  hitung

  hitung

  dengan nilai R

  tabel

  pada tingkat signifikan 5%. Untuk variabel independen I (X

  1

  ) yaitu kesadaran wajib pajak dengan indikatornya adalah mengetahui adanya Undang-Undang dan ketentuan perpajakan dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,801, kemudian indikator mengetahui fungsi pajak dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,769, indikator menghitung dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,759, indikator membayar dengan nilai R

  sebesar 0,806, dan indikator melaporkan pajak dengan sukarela dengan nilai R

  sebesar 0,794 dan 0,829, kemudian untuk variabel kepatuhan wajib pajak (Y) yang diukur dengan indikator memahami Undang- undang Perpajakan dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,558, di mana kelima nilai R

  hitung

  tersebut lebih besar dari nilai R

  tabel

  yang bermakna semua indikator yang digunakan pada variabel kesadaran wajib pajak adalah valid.

  Begitu juga untuk variabel sanksi pajak (X

  2

  ) yang diukur dengan indikator penegakan hukum dengan nilai R

  hitung

  sebesar 0,808 dan 0,844, dan memberikan sanksi kepada pelanggar pajakdengan nilai R

  hitung

  hitung

  • + 0,105X

  dengan t

  F

  hitung

  >F

  tabel

  (12,310 >3,09), maka H

  01

  ditolak dan H

  a1 diterima.

  Artinya kesadaran wajib pajak dan sanksi pajaksecara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  2. Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001). Untuk melihat ada tidaknya pengaruh,dengan cara membandingkan antara t

  hitung

  tabel

  H

  , di mana nilai t

  hitung

  dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1: H

  2:

  t

  1hitung

  > t

  tabel

  (4,303 >1,98447), maka H

  02

  ditolak dan H

  a2 diterima.

  1 :

  Berdasarkan Tabel 3 di atas, maka dasar pengambilan keputusan dalam pengujian secara bersama-sama adalah:

  Y = 1,584 + 0,474X

  dengan F

  1

  2

  Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar pengaruh daripada variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 :

  

Tabel 2

Hasil Uji Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

  0,450

  a

  0,202 0,186 0,66947

  Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak Pengujian Hipotesis

  1. Uji Simultan (Uji F), adalah pengujian untuk melihat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen, dengan cara membandingkan antara

  F

  hitung

  tabel

  b. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

  , di mana nilai F

  hitung

  dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 :

  

Tabel 3

Annova

  Model Sum of

  Squares df Mean

  Square F Sig.

  1 Regression 11.035 2 5.517 12.310 .000

  b

  Residual 43.475 97 .448 Total 54.510

  99

  a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

  Artinya Kesadaran Wajib Pajak secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. H

  3:

  a1

  hitung

  > F

  tabel

  (12,310 > 3,09), maka H

  01

  ditolak dan H

  diterima. Artinya kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  Hasil penelitian ini konsisten atau sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muliari dan Setiawan (2010), yang menyatakan kesadaran wajib pajak secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi pada kantor pelayanan pajak di Denpasar Timur. Kemudian hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Absida (2015), yang menyatakan tidak terdapat pengaruh secara parsial dari penerapan sanksi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kecil di Kota Madiun dalam upaya mendaftarkan diri menjadi wajib pajak.

  2. Hasil pengujian statistik secara parsial (Uji t) terhadap variabel kesadaran wajib pajak menunjukkan t

  1hitung

  > t

  tabel (4,303 >1,98447).

  Artinya Kesadaran Wajib Pajak secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh, dengan besar pengaruhnya adalah sebesar 47,4%.

  3. Hasil pengujian statistik secara parsial (Uji t) terhadap variabel

  1. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) menunjukkanF

  ) sebesar 0,202, yang berarti besarnya pengaruh dari kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP Pratama Kota Banda Aceh adalah sebesar sebesar 20,2%. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  t

  a3

  2 hitung

  < t

  tabel

  (1,460 <1,98447), maka H

  03

  diterima dan H

  ditolak.Artinya sanksi pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  2

  PEMBAHASAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembuktian hipotesis, kesadaran wajib pajak beserta penerapan sanksi pajak bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.Nilai konstanta (α) sebesar 1,584, artinya tanpa adanya kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak, maka besarnya tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh sebesar 1,584.

  Hasil koefisien regresi dari variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,474, artinya bahwa setiap peningkatan 100% perubahan dalam variabel kesadaran wajib pajak, maka secara relatif akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi tersebut sebesar 47,4%, maka semakin tinggi kesadaran wajib pajak, semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.

  Hasil koefisien regresi dari variabel sanksi pajak sebesar 0,105, artinya bahwa setiap peningkatan 100% perubahan dalam variabel sanksi pajak, maka secara relatif akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi tersebut sebesar 10,5%. Dengan demikian, semakin tinggi sanksi pajak, semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.

  Hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,450, yang menunjukkan derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 45%, artinya kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh mempunyai hubungan yang positif dengan kesadaran wajib pajak dan penerapan sanksi pajak.

  Hasil koefisien determinasi (R

5.1 Kesimpulan

  sanksi pajak menunjukkan t

  2 hitung

  < t

  tabel

  (1,460 <1,98447). Artinya sanksi pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

  4. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,450. Artinya hubungan antar variabel bebas yaitu kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak dengan variabel terikat yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP

  Pratama Kota Banda Aceh sebesar 45%.

  5. Nilai koefisien determinasi (R

  2

  ) sebesar 0,202. Artinya pengaruh dari kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP Pratama Kota Banda Aceh adalah sebesar sebesar 20,2%. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

  Mempengaruhi Kepatuhan Pengusaha Kecil di Kota Madiun Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi

  Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor PelayananPajakPratama Denpasar Timur, (online), ( http://portalgaruda.org/download- article.php?article946/ , diakses

  2004,ManajemenPerpajakan,Edisi Kedua.SalembaEmpat: Jakarta

  1 Desember2015, pukul 11.00 WIB Zain, Mohammad

  Www.dudiwahyudi.com/pajak/pajak- penghasilan/wajib-pajak.html, diaksespada tanggal

  Untuk Guru, Karyawan dan peneliti Pemula, Alfabeta: Bandung

  Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian

  Indonesia: Konsep Dan Aspek Formal. GrahaIllmu: Jakarta

  Yogyakarta Rahayu, SitiKurnia. 2010. Perpajakan

  Kasus.EdisiKelima. Salemba Empat:

  8 Desember 2013) Resmi, Siti. 2009. Perpajakan:Teori Dan

  2010.JurnalAkuntansiDan Bisnis :Fakultas Ekonomi Universitas Udanaya. Pengaruh Persepsi Tentang

  Universitas Udayana 9.1 (2014):33- 45. Devano, Sony danRahayu, SitiKurnia. 2006.

  Empat : Jakarta Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi. Andi Offset: Yogyakarta Muliari, N.K. danSetiawan, P.E.

  Pribadi Dan Orang Asing.Salemba

  Lubis, Irwansyah. 2010. Review Pajak Orang

  Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang. Universitas Diponegoro. Tesis Magister Akuntansi.

  Absida, Juanda. 2015. Faktor-Faktor yang

  BadanPenerbitUniversitasDiponegoro , Semarang. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh

  Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Kedua),

  Ghozali, Imam. 2001. AplikasiAnalisis

  Perpajakan,Konsep, Teori dan Isu.Kencana Media Group: Jakarta

  Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak .Studi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN RUMAH SEHAT MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BAGI PESERTA DIDIK KELAS I DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG An

0 0 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif

0 1 11

PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT

0 0 11

ANALISIS PENYEBAB MACETNYA PINJAMAN KONSUMEN PADA KOPERASI ASKES (KOPKARKES) LAMPUNG KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Sari Narulita STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Analisis Penyebab Macetnya Pinjaman Konsumen pada Koperasi ASKES (

0 0 15

PENGARUH RETURN ON ASSET, SALES GROWTH, FIRM SIZE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Akmal1 ,Zainudin2 ,Rahmah

0 0 13

STRATEGI MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE PROVINSI ACEH Dwi Hastuti1 , Donny Abdul Latief P2, Ibrahim3 Jalaluddin4

0 0 6

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTS AL-KHAIRIYAH KANGKUNG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20152016 Rika Aprilia SDN 1 Gunung Terang, Lampung ABSTRACT - View of Hubungan Motiv

0 0 11

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITED, REVIEW) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 20152016 NUR FITRIA STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Penga

0 0 8

13 PERSEPSI RISIKO MAHASISWAMAHASISWI TERHADAP EKSPEDISI PETUALANGAN PENDAKIAN GUNUNG Munauwar Mustafa 1) , Mohd Azril Ismail 2) dan Donny Abdul Latief Poespowidjojo

0 5 8

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KECEPATAN LARI, DAN PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP DAAR EL SALAM (Studi Korelasi Pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal di Bogor) Muflikhul Fajri Universitas Islam

0 0 11