isi makalah FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN PERE

BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen merupakan suatu proses dalam mencapai tujuan organisasi.
Oleh karena itu, fungsi manajemen adalah pengendalian pimpinan untuk
melaksanakan pekerjaan yang baik dalam organisasi, Stonner (Atmodiwirio, 2000
: 5). Manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan”. Selanjutnya Terry (Sagala, 2006: 14) menyatakan arti manajemen
adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan menyelesaikan
sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber
daya lainnya”.
Pengembangan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui
pendidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003, BAB I Ketentuan Umum Pasal 1. Pendidikan adalah “usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.
Pada masa sentralistik pengelolaan pendidikan tidak mendidik sekolah

untuk belajar mandiri baik dalam hal manajemen kepemimpinan maupun dalam
pengembangan institusional, pengembangan kurikulum, penyediaan sumber
belajar, alokasi sumber daya, dan terutama membangun partisipasi masyarakat
untuk ikut memiliki sekolah. Hubungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
dipandang sebagai institusi yang terpisah-pisah, pihak keluarga, dan masyarakat
dipandang tabu untuk ikut campur tangan dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, apalagi sampai masuk ke wilayah kewenangan profesional para guru.
Manajemen mancakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh
orang yang mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang
ditentukan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang apa yang

1

harus dilakukan, menerapkan metode bagaimana melakukannya, memahami
bagaimana harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha
tersebut.
Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien
dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu
organisasi. Kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan
menghasilkan output yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung

oleh kemampuan manajemen yang kuat. Manajemen akan kuat dan mampu
mengembangkan oraganisasi bila dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat.
Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu
organisasi termasuk organisasi sekolah bagaikan dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peranan yang penting dalam rangka
mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa
alasan diperlukannya fungsi-fungsi manajemen agar dilaksanakan, diantaranya:
-

Untuk mencapai tujuan

-

Untuk

menjaga

keseimbangan


diantara

tujuan-tujuan

yang

saling

bertentangan.
-

Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.1
Manajemen pendidikan Islam merupakan manajemen kelembagaan Islam

yang bertujuan untuk menunjang perkembangan dan penyelenggaraan pengajaran
dan pembelajaran.2 Selanjutnya, bahwa di dalam manajemen terdapat beberapa
kegiatan yang merupakan fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien,
diantaranya: fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan

(pemberian motivasi dan pengawasan), dan fungsi evaluasi. Fungsi-fungsi
tersebut akan dijabarkan dalan pembahasan secara detail dan terperinci.

1

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), hlm. 6.

2

Muwahid Shulhan dan Soim, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013),

hlm. 32.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. 3 Manajemen belum

memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. 4 Mary Parker
Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.5 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. 6
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari
bahasa Latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari
bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari
Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), di mana istilah Inggris
ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini
dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.7
George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Principle of
Management yang dialih-bahasakan oleh


G. A. Ticoalu mengemukakan

3

Oxford Dictionary

4

Robbins, Stephen dan Mary Coulter, Management (Cet. VIII; New York: Prentice Hall,

2007).
5

Richard Barrett, Vocational Business: Training, Developing and Motivating People (t.t.:
t.p., 2003), hlm. 51.
6

R. Griffin, Business (Cet. VIII; New York: Prentice Hall, 2006).


7

Oxford Dictionary

3

bahwa manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan
organisasional. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah
“managing” pelaksanaan, sedang pelaksananya disebut manajer atau
pengelola.8
Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan
keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya serta sumbersumber lainnya menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. 9
Dari beberapa pendapat di atas, maka manajemen dapat diartikan
sebagai

suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti

perencanaan,


pengorganisasian,

pelaksanaan

(penggerakan

dan

pengendalian/pengawasan), dan evaluasi, yang dilakukan untuk menentukan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen
berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistemik, yang
meliputi fungsi-fungsi manajemen, yaitu; perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Fungsi Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin.
Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak
dilakukan di masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur
8

George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Managemen, Priciple
of Management (Dasar-dasar Manajemen) terj. G. A. Ticoalu, (Cet. VI; Jakarta:
Bumi Aksara, 1999) hlm. 1.
9

Oemar Hamalik, Manajemen Pendidikan dan Latihan, (Bandung: Y.P. Pemindo, 2003),

hlm. 3.

4

berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai yang diharapkan. Ada
tiga kegiatan dalam setiap perencaaan, diantaranya:

a.

Perumusan tujuan yang ingin dicapai

b.

Pemilihan program untuk mencapai tujuan

c.

Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.10

Jenis-jenis perencanaan pendidikan:
1) Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakankebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan caracara mencapai tujuan tersebut pada tingkat nasional.
2) Perencanaan Meso
Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian
dijabarkan ke dalam program-program yag berskala kecil. Pada
tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan
dengan unit-unit.
3) Perencanaan Mikro

Perencanaan mikro adalah perencanaan pada tingkat institusional dan
merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Contoh:
kegiatan proses pembelajaran.11
Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada
masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan
keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir; mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun program yakni menetapkan
prioritas dan urutan strategi; anggaran biaya atau lokasi sumber-sumber;
menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru; dan mengembangkan
kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan.
Dalam kerangka manajemen sekolah, perencanaan bermakna bahwa
kepala sekolah bersama timnya harus berpikir untuk menentukan sasaransasaran dikaitkan dengan kegiatan mereka sebelumnya. Untuk menjamin
pencapaian hasil akhir dari perencanaan, kepala sekolah harus berpijak pada
data yang cermat dan akurat. Rencana memberikan arah sasaran bagi
10

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 49.
11

Ibid. , hlm. 54-55.

5

organisasi dan mencerminkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran
tersebut. Selain itu, rencana memungkinkan:
a.

Sekolah dapat memperoleh serta mengikat sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuannya;

b.

Anggota organisasi dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan secara
konsisten dengan tujuan dan prosedur yang telah dipilih; dan

c.

Kemajuan ke arah tujuan dapat dipantau dan diukur, sehingga tindakan
perbaikan dapat diambil apabila kemajuan itu tidak memuaskan.

2. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi
(organizing).

manajemen
George

R.

berikutnya
Terry

adalah

(1986)

pengorganisasian

mengemukakan

bahwa:

“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja
sama

secara

efisien,

dan

memperoleh

kepuasan

pribadi

dalam

melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu
guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
Lousie E. Boone dan David L. Kurtz (1984) mengartikan
pengorganisasian: “… as the act of planning and implementing
organization structure. It is the process of arranging people and physical
resources to carry out plans and acommplishment organizational
obtective”.
Dari

kedua

pendapat

di

atas,

dapat

dipahami

bahwa

pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi
rencana-rencana
pelaksananya.

yang
Hal

telah
yang

dibuat
penting

dengan
untuk

susunan

organisasi

diperhatikan

dalam

pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang
mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.
Ernest Dale seperti dikutip oleh Nanang Fattah mengemukakan
tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu: (a) pemerincian
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi; (b) pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan
yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan (c) pengadaan dan
6

pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.12
Pengorganisasian

adalah

suatu

proses

pengaturan

dan

pengalokasian kerja, wewenang, dan sumber daya di kalangan anggota
sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien. Kepala
sekolah harus dapat mempunyai kemampuan menentukan jenis program
yang

dibutuhkan

dan

mengorganisasikan

semua

potensi

yang

dimilikiuntuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepala sekolah
harus dapat membimbing, menatur, mempengaruhi, menggerakkkan,
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di lembaga
sekolah agar berjalan teratur, penuh kerjasama.13
Meliputi kegiatan-kegiatan membentuk atau mengadakan struktur
organisasi baru untuk menghasilkan produk baru; dan menetapkan garis
hubungan kerja antara struktur yang ada dengan struktur baru,
merumuskan komunikasi dan hubungan-hubungan, menciptakan deskripsi
kedudukan dan menyusun kualifikasi tiap kedudukan yang menunjuk
apakah rencana dapat dilaksanakan oleh organisasi yang ada atau
diperlukan orang lain yang mempunyai keterampilan khusus.14
3. Fungsi Pelaksanaan
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)
merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi
perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan
aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
12

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 72.
13

Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 9.
14

Ibid. , hlm. 4.

7

sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) merupakan
upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui
berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
tanggung jawabnya.
Pelaksanaan terdiri dari staffing dan motivating. Pada tahap
staffing bertujuan untuk menentukan keperluan-keperluan sumber daya
manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga
kerja. Sedangkan pada tahap motivating kegiatan ini mengarahkan atau
menyalurkan perilaku manusia ke arah tujuan-tujuan.15
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating)
ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan
sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa
pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang
dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau
mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang
bersangkutan dan (5) hubungan antarteman dalam organisasi tersebut
harmonis.
Dalam rangka pencapaian tujuan ada lima kombinasi fungsi
fundamental yang paling umum. Kombinasi tersebut dibaca dari atas ke
bawah

akan

terlihat

A

terdiri

dari

perencanaan

(planning),

pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating), dan
pengawasan (controlling). B terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
memberi motivasi (motivating), dan pengawasan. C terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan (directing)
dan pengawasan. D terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing,
memberi pengarahan, pengawasan, inovasi dan memberi peranan. E terdiri

15

George R. Terry dan Leslie W. Rule, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), hlm. 9.

8

dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan, dan
koordinasi.16
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
Manajer
A

B

C

D

E

Perencanaan
Pengorganisasian
Penempatan

Penempatan

Motivasi

Motivasi

Dorongan

Pengarahan

Pengarahan

Pengawasan

Inovasi

Koordinasi

Representing

Tujuan
Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap kombinasi ada tiga
fungsi yang sama, yakni (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, dan (c)
pengawasan.

Ada perbedaan tentang fungsi-fungsi lainnya. Misalnya,

apakah harus memasukkan actuating atau motivating ke dalam kombinasi
tersebut atau dikeluarkan sama sekali dan justru memasukkan fungsi
16

George R. Terry, Guide to Menagement (Prinsip-prinsip Manajemen),
terj. J. Smith D.E.M (Cet. VI; Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 16.

9

staffing dan directing ke dalamnya. Ada yang berpendapat bahwa staffing
sudah merupakan bagian dari organizing dan directing adalah bagian dari
actuating atau motivating, dan seperti dipelihatkan dalam gambar di atas,
ada juga yang berkeyakinan bahwa innovating, refresenting, dan
coordinating merupakan fungsi-fungsi yang fundamental.17
Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli tidak sama.
Hal ini disebabkan latar belakang mereka, pendekatan yang dilakukan
tidak sama. Untuk bahan perbandingan tentang fungsi-fungsi manajemen
menurut ahli manajemen sebagai berikut:18
G. R. Terry
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling

John F. Mee
Planning
Organizing
Motivating
Controling

Louis A. Allen
Leading
Planning
Organizing
Controlling

MC. Namara
Planning
Programming
Budgeting
System

Henry Fayol

Harold Koontz &

Dr. S. P. Siagian Prof. Drs. Oey

1.
2.
3.
4.
5.

Cyril O’Donnel
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling

Planning
Organizing
Motivating
Controlling
Evaluating

Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controlling

W. H. Newman
1. Planning
2. Organizing
3. Assembling

Luther Gullick
Planning
Organizing
Staffing

Lyndall F. Urwick
Forecasting
Planning
Organizing

Resources
4. Directing
5. Controlling

Directing

Commanding

17

Liang Lee
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkordinasiaan
Pengontrolan

John D. Millet
Directing
Facilitating

Ibid, hlm. 16-17.

18

H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi
(Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 38.

10

6. _________

Coordinating

Coordinating

7. _________

Reporting

Controlling

Dari fungsi-fungsi manajemen di atas, tampak bahwa ada
kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Untuk menjabarkan
makna dari fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
1. Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning
mancakup

kegiatan

pengambilan

keputusan,

karena

termasuk

pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
2. Organizing mencakup: (a) membagi komponen-komponen kegiatan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompokkelompok, (b) membagi tugas kepada seorang manajer untuk
mengadakan pengelompokan tersebut dan (c) menetapkan wewenang
di antara kelompok atau unit-unit organisasi. Pengorganisasian
berhubungan erat dengan manusia, sehingga penugasannya di unitunit organisasi dimasukkan bagian dari unsur organizing. Ada yang
tidak berpendapat demikian, justru memasukkan staffing sebagai
fungsi utama.
3. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi
dari

pegawai-pegawainya,

memberi

penghargaan,

memimpin,

mengembangkan memberi kompensasi kepada mereka.
4. Motivating merupakan kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak
daripada kata actuating. Ada yang beranggapan bahwa kedua kata
tersebut adalah sama. Motivating berkonotasi emosional dan
irrasional. Actuating bersifat motivasional dan mencakup lebih banyak
formulasi formal dan rasional.
5. Staffing mencakup mendapatkan, menempatkan dan mempertahankan
anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang
bersangkutan.
6. Directing mencakup pengarahan yang diberikan kepada bawahan
sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan
bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan.

11

7. Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanan kegiatan
dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan
diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.
8. Innovating mencakup pengembangan gagasan-gagasan

baru,

mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari
gagasan-gagasan dari kegiatan lain dan melaksanakannya.
9. Representing mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota
resmi dari sebuah perusahaan dalam urusannya dengan pihak
pemerintah, kalangan swasta, bank, penjual, langganan dan kalangan
luar lainnya.
10. Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha
individu yang berhubungan dengan jumlah, waktu dan tujuan mereka,
sehingga dapat diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang
telah ditetapkan.19
Pada dasarnya para ilmuan sepakat bahwa keseluruhan fungsifungsi manajerial dapat digolongkan kepada dua jenis utama, yaitu fungsifungsi organik dan fungsi-fungsi penunjang. Fungsi organik adalah
keseluruhan fungsi utama yang mutlak perlu dilakukan oleh para manajer
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan
penjabaran kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telah
ditetapkan dan harus digunakan sebagai dasar dalam bertindak. Fungsifungsi tersebut seperti digambarkan di atas. Sedangkan fungsi-fungsi
penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orangorang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan
mendukung semua fungsi-fungsi organik para manajer.20
Contoh kegiatan manajemen sekolah;
Manajemen peserta didik
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN EVALUASI
Perencanaan
Pengelompokkan
Pembinaan
vPemantauan
daya tampung
peserta didik
kedisiplinan
peserta didik
19

Ibid. , hlm. 17-19.
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
hlm. 43-44.
20

12

berdasarkan pola
tertentu
Perencanaan
penerimaan
peserta didik baru
Penerimaan
peserta didik baru

Pencatatan
kehadiran peserta
didik
Pengaturan
perpindahan
peserta didik
Pengaturan
kelulusan peserta
didik

Penilaian
peserta didik

Contoh kegiatan manajemen sekolah;
Manajemen kurikulum
PERENCANAAN PENGORGANISASIA

PELAKSANAAN EVALUASI

Analisis materi

N
Pembagian tugas

Pengaturan

Supervisi

Pelajaran

Mengajar

pelaksanaan

pelaksanaan

kegiatan tahun

pembelajaran
Evaluasi

Penyusunan

Penyusunan jadwal

ajaran baru
Pelaksanaan

kalender

pelajaran

kegiatan

proses dan

pembelajaran

hasil proses

pendidikan

pembelajaran
Penyusunan

Penyusunan jadwal

program tahunan

kegiatan perbaikan

dan semesteran
Penyusunan

Penyusunan jadwal

satuan pelajaran

kegiatan pengayaan

Penyusunan RPP
Penyusunan jadwal
kegiatan
ekstrakurikuler
4. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen
lainnya

yaitu

perencanaan,

pengorganisasian,

13

pemantauan,

dan

pengendalian. Terkadang fungsi pemantauan dan fungsi evaluasi sulit
untuk dipisahkan. Fungsi manajemen puncak misalnya meliputi semua
fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi
sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat
pimpinan, atau temu muka baik secara reguler maupun dalam menghadapi
kejadian-kejadian khusus lainnya.
Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah
berdiri sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan
sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk
melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi
sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama
setiap kali.
Evaluasi adalah proses pengumpulan dan analisis data secara
sistematis yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan, GAO
(1992:4). Evaluasi akan menghasilkan umpan balik dalam kerangka
efektifitas pelaksanaan kegiatan organisasi. Menurut Departement of
Health & Human Service, evaluasi adalah proses untuk mengumpulkan
informasi. Sebagaimana dengan proses pada umumnya, evaluasi harus
dapat mendefinisikan komponen-komponen fase dan teknik yang akan
dilakukan.
Menurut W. Dunn, istilah evaluasi mempunyai arti yang
berhubungan, masing-masing menunjukkan pada aplikasi beberapa skala
nilai terhadap hasil kebijakan dan program. Secara umum istilah evaluasi
dapat disamakan dengan penaksiran, pemberian angka, dan penilaian katakata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti
yang lebih spesifik. Evaluasi berkenaan dengan produksi informasi
mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan.
Pengertian lain dikemukakan oleh

Peter H. Rossi (1993:5)

menyebutkan bahwa evaluasi merupakan aplikasi penilaian yang
sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan manfaat aktivitas
dan program dari suatu organisasi. Dengan kata lain, evaluasi dilakukan

14

untuk menilai dan meningkatkan cara-cara dan kemampuan berinteraksi
organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya.
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis, pemberian nilai,
atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi atas
permasalahan yang ditemukan. Dalam berbagai hal, evaluasi dilakukan
melalui monitoring terhadap sistem yang ada. Namun demikian, evaluasi
kadang-kadang tidak dapat dilakukan dengan hanya menggunakan
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pada organisasi saja.
1. Tujuan Evaluasi
Tujuan dilaksanakannya evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan aktivitas dan
program organisasi
b. Untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan
perencanaan program yang akan datang
c. Untuk mengembangkan program-program dan teknik baru bagi
peningkatan kinerja
d. Untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari
suatu program
e. Untuk

meningkatkan

efektivitas

manajemen

pelaksanaan

kegiatan
Secara umum, pentingnya perlu dilakukan evaluasi seperti berikut:
a. Karena evaluasi merupakan fungsi manajemen
b. Karena evaluasi merupakan mekanisme umpan balik bagi
perbaikan
c. Karena evaluasi akan dapat menghindarkan organisasi dari
mengulangi kesalahan yang sama
d. Karena evaluasi akan dapat menemukan dan mengenali berbagai
masalah yang ada di dalam organisasi dan mencoba mencari
solusinya.
2. Klasifikasi Evaluasi
Klasifikasi evaluasi dapat dilakukan berdasarkan pada:

15

a. Apa yang dievaluasi
b. Tujuan evaluasi
c. Fokus evaluasi
d. Pendekatan evaluasi
e. Orientasinya
Berdasarkan apa yang dievaluasi, evaluasi dapat dibagi ke dalam
beberapa kelompok:
a. Evaluasi kegiatan
b. Evaluasi program
c. Evaluasi kebijakan
d. Evaluasi pengelolaan kebijakan
e. Evaluasi pengelolaan sumber daya manusia
f. Evaluasi terhadap sistem dan governance
g. Evaluasi terhadap struktur, mekanisme, dan prosedur
h. Evaluasi efisiensi, efektifitas, kehematan, dan kelayakan
Penggolongan evaluasi berdasarkan tujuan evaluasi dapat meliputi:
1.

Evaluasi untuk tujuan tertentu, misalnya: untuk mempelajari
fakta dan kemungkinan perbaikannya, untuk meningkatkan
akuntabilitas, dan meningkatkan kinerja

2.

Goal free evaluation atau evaluasi untuk mencari peluang
perbaikan yang tidak ditetapkan terlebih dahulu

Berdasarkan fokus evaluasinya, evaluasi dapat dibagi ke dalam lima
kelompok:
a. Input Evaluation
Evaluasi input yaitu evaluasi untuk menilai suatu program yang
belum atau akan dilaksanakan
b. Process Evaluation
Evaluasi proses yaitu evaluasi untuk menilai proses atau
kegiatan
c. Output Evaluation
Evaluasi output yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan
program

16

d. Impact Evaluation
Evaluasi dampak yaitu evaluasi untuk menilai dampak dari hasil
pelaksanaan program
Berdasarkan pendekatannya, evaluasi dapat dibagi ke dalam;
a. Evaluasi semu
Evaluasi semu adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan
atau metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid
dan dapat dipercaya tanpa berusaha untuk menanyakan tentang
manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap individu,
kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.
b. Evaluasi formal
Evaluasi formal adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan
deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat
dipercaya mengenai hasil-hasil kebijakan tetapi mengevaluasi
hasil tersebut atas daasar tujuan program kebijakan yang telah
diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan.
c. Evaluasi keputusan teoritis
Evalusi keputusan teoritis adalah evaluasi yang menggunakan
pendekatan deskriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan

dan

valid

mengenai

hasil-hasil

kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam
pelaku kebijakan
Berdasarkan orientasinya, evaluasi dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa kategori sebagai berikut :
1. Evaluasi yang proaktif (proactive evaluation)
Evaluasi

proaktif

ini

dapat

dilakukan

sebelum

suatu

kebijakan/program ditetapkan
2. Evaluasi yang klarifikatif (clarificative evaluation)
Evaluasi klarifikatif ini berfokus pada klarifikasi struktur
internal dan fungsi dari suatu program dan kebijakan
3. Evaluasi interaktif (interactive evaluation)

17

Evaluasi intreaktif ini dapat digunakan untuk memperoleh
informasi atas implementasi program
4. Evaluasi monitoring (monitoring evaluation)
Evaluasi monitoring ini sangat tepat digunakan ketika program
sudah dalam pelaksanaan. Evaluasi ini sudah melibatkan
pengembangan sistem untuk pemantauan kemajuan program
5. Evaluasi dampak (impact evaluation)
Evaluasi ini digunakan untuk menilai hasil dan dampak program
yang sudah mapan. Evaluasi ini dapat digunakan untuk
membuat keputusan tentang penghargaan atau kemanfaatan
program. Evaluasi ini disebut juga evaluasi sumatif.21
Dalam fungsi-fungsi manajemen, idealnya evaluasi dilaksanakan
tergantung dari jangka waktu perencanaan. Misalnya, apabila ada yang
tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka dalam fungsi pengendalian
dan pengawasan fungsi evaluasi tersebut dapat langsung dilaksanakan.
Evaluasi Ujian Nasional (UN) pada suatu lembaga sekolah bukan terletak
pada ujiannya, tetapi sebagai salah satu tolak ukur pada akreditasi sekolah.
Apabila fungsi-fungsi di atas sudah terlaksana, cara mengevaluasi
menggunakan

analisis

SWOT,

sedangkan

untuk

melihat

tingkat

keberhasilannya dengan menggunakan indikator keberhasilan. Analisis
SWOT melihat dari PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagai berikut:
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian

21

http://dinazainuddin.blogspot.com/2013/01/makalah-evaluasi.html

18

Analisis SWOT disempurnakan pada PP No 32 tahun 2013 dengan
melihat dari faktor-faktor internal dan eksternal sekolah, diantaranya:
1. Strength (kekuatan)
2. Weakness (kelemahan)
3. Opportunity (peluang)
4. Treath (ancaman, tantangan).

19

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya.
Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan fungsi
dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya:
1. fungsi perencanaan (planning)
2. fungsi pengorganisasian (organizing)
3. fungsi pelaksanaan (actuating)
4. fungsi evaluasi (evaluating).
B. Saran
Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai
komitmen terhadap pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan
saran dan kritik yang bersifat ilmiah dan konstruktif guna
melengkapi makalah yang penulis yakin masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Semoga pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dari
manajemen dapat menambah wawasan dan membuat organisasi/lembaga
mencapai mencapai tujuan, dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan, serta mencapai efisiensi dan efektivitas dari
lembaga/organisasi tersebut.

20

DAFTAR PUSTAKA
George R. Terry dan Leslie W. Rue. (1999). Dasar-dasar Managemen, Priciple of
Management (Dasar-dasar Manajemen) terj. G. A. Ticoalu, Cet. VI.
Jakarta: Bumi Aksara
_______. (2012). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
H. Malayu S. P. Hasibuan. (2004). Manajemen Dasar, Pengertian, dan
Masalah, .Edisi Revisi. Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara
Muwahid Shulhan dan Soim. (2013). Manajemen Pendidikan Islam.Yogayakarta:
Teras
Nanang Fattah. (2004). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Oemar Hamalik. (2003). Manajemen Pendidikan dan Latihan. Bandung: Y.P.
Pemindo
Oxford Dictionary
Robbins, dkk. (2007). Management. Cet. VIII. New York: Prentice Hall
Richard Barrett. (2003). Vocational Business: Training, Developing, and
Motivating People
R. Griffin. (2006). Business Cet. VIII. New York: Prentice Hall
T. Hani Handoko. (1995). Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Sondang P. Siagian. (2002). Fungsi-fungsi Manajerial, Cet. IV; Jakarta: Bumi
Aksara
Sudarwan Danim dan Suparno. (2009). Manajemen dan Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta
http://dinazainuddin.blogspot.com/2013/01/makalah-evaluasi.html

21