Pengertian organisasi internasional 1 docx

Pengertian organisasi internasional #1


Suatu lembaga atau struktur yang memiliki serangkaian aturan,anggota, jadwal, tempat, dan
waktu pertemuan dan merupakan pengaturan bagian-bagian menjadi kesatuan yang utuh (Michael
Haas, dalam Rosenau 1969 :131)



Suatu bentuk institusi yang mengacu pada sistem formal terdiri aturan dan tujuan, serta alat
administrasi yang rasional (secara teknis maupun materi seperti konstitusi,alat fisik, hierarki
administrasi dsb) (Clive Archer 1983: 2)

Focus studi organisasi internasional
Menurut Friedrich Kratochwil dan J.G.Rugie (1994 ; 5-6) :


Formal Institutions(international governance and formal attributes)




Institutional Processes : actual DMP process.



Organizational Role : the actual and potential ones.



International Regimes ( governance arrangement constructed by states to coordinate their
expectations and converge aspects of international behaviour in various issue areas)

Organisasi Internasional dalam lintasan sejarah #2
Ide dasar pembentukan OI
Jika suatu negara berhadapan dengan negara lain maka aksi yang mungkin :


Afirmatif action : bertindak aktif




Negative action : tidak melakukan apa-apa



Defensive action : membela kepentingan diri

Aksi itu akan mendapatkan reaksi berupa :


Toleransi : membiarkan saja



Cooperasi : mendukung



Tantangan, perlawanan

Awalnya ide membentuk OI adalah untuk memecahkan masalah perang,kemudian berkembang menjadi

mencegah perang.
Konsep Kedaulatan dalam Kerjasama Internasional # 3


Pengertian
kedaulatan
:
Kedaulatan
merupakan
terjemahan
dari
kata
“sovereignty”(Inggris),”souverinete” (Perancis) atau “sovranus” (Italia), “superanus”(Latin) yang
berarti “yang tertinggi”, “yang teratas”. Menurut Jean Bodin kedaulatan adalah atribut, ciri khas
negara, merupakan hal pokok dari suatu Negara. Oleh karena itu Jean Bodin disebut sebagai
Bapak Teori Kedaulatan.

Menurut Jean Bodin Kedaulatan adalah satu-satunya kekuasaan yang :

Asli,tidak diturunkan dari kekuasaan lainnya

Tertinggi, tidak ada kekuasaan lebih tinggi yang dapat membatasinya
Bersifat abadi atau kekal
Tidak dapat dibagi-bagi
Tidak dapat dipindahkan atau diserahkan kepada suatu badan lain
Pendapat Jean Bodin kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Thomas Hobbes, dan John Austin yang
dikenal dengan aliran positivisme. Hukum internasional oleh Austin disebut sebagai law improperly so
called, hukum yang tidak ditetapkan oleh suatu political superior. Hukum internasional adalah the law of
honour atau hanya sebagai rules of positive morality. (Teuku May Rudy,2005:35-36)
Stephen Krasner menggunakan konsep ini dengan menggabungkan dengan istilah lain untuk
mendapatkan pengertian yang berbeda; ada kedaulatan domestik, kedaulatan yang saling tergantung,
kedaulatan legal internasional, dan kedaulatan Westphalian (Sarooshi, 2005:4)
JADI, Kedaulatan (sovereignty) itu:
…is a concept that not only expresses a normative standard and whose conceptions differ from one
person to the other one, but whose correct application is to create disagreement over its correct
application,or in other word over what the concept itself… contestable and can generate rival paradigm
and criteria of application …and very nature of the concept to be contested and to raise questions as
to its nature.
Konsep Kedaulatan dalam Hukum Internasional
Pasal 1 (2) UN Charter menegaskan bahwa tujuan organisasi ini didirikan adalah untuk :“…memajukan
hubungan persahabatan antar bangsa-bangsa berdasarkan penghargaan atas asas-asas persamaan hak

bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.”
Pasal 2 (1) menegaskan bahwa PBB bersendikan atas asas-asas persamaan kedaulatan dari semua
anggotanya.
Pada awalnya memang kedaulatan negara memang dianggap tak terbatas dan amat kuat, tapi dengan
semakin berkembangnya hubungan internasional kedaulatan negara sekarang dapat dianggap sebagai
residuum of power (sisa2 kekuasaan) dalam batas-batas yang ditetapkan hukum internasional (T.M. Rudy,
2005:38)
Ada beberapa kewajiban yang mengikat kebebasan dan kedaulatan negara :
1. Kewajiban untuk tidak menjalankan kedaulatannya pada teritori negara lain
2. Kewajiban untuk tidak memperkenankan warganegaranya melanggar kebebasan atau supremasi
wilayah negara lain
3. Kewajiban untuk tidak campurtangan dalam urusan dalam negeri negara lain
Mahkamah Internasional pada tahun 1949 memutuskan tindakan Inggris menyapu ranjau di Terusan
Corfu pada tanggal 12 &13 November 1946 melanggar kedaulatan Albania.

Ketika suatu negara berpartisipasi dalam sebuah OI maka terikat oleh kewajiban yang dapat membatasi
kedaulatannya karena :
1. Kewajiban yang ada dalam OI berlaku sama dan ditafsirkan sama oleh dan untuk semua anggota.
2. Perjanjian internasional yang mendasari sebuah kerjasama internasional biasanya
mempersyaratkan kompetensi tertentu yang berbeda dengan hukum nasional. (Sarooshi,2005:16)

Perkembangan konsep kedaulatan negara dalam Praktik Internasional
Awalnya berkembang konsep absolute immunity yang menganggap negara secara mutlak tidak dapat
digugat di hadapan forum hakim negara lain.
Perkembangan selanjutnya perlindungan terhadap negara dalam bentuk imunitas kedaulatan hanya
diberikan apabila negara tersebut bertindak dalam kualitas sebagai suatu negara (sebagai suatu kesatuan
politis/iure imperi). Perlindungan tidak berlaku bila negara dalam status iure gestionis dimana dia
bertindak sebagai pedagang yang melakukan suatu tindakan yang terikat suatu commercial act.
Ada Act of State Doctrine sebagai pembatas absolute immunity.Tindakan suatu negara yang berdaulat
tidak dapat diuji oleh hakim di negara lain, karena negara berdaulat harus menghormati kemerdekaan
negara berdaulat lainnya.
Hakim pengadilan AS menolak gugatan IAM (International Association of Machinist andAerospace
Workers) pada tanggal 29 Desember 1978 kepada OPEC dan 13 anggotanya yang dituduh melakukan
persekongkolan untuk menentukan harga (price fixing) atas crude oil dan produk hasil minyak di AS
sehingga merugikan IAM dan masyarakat Amerika(bertentangan dengan Antitrust Law yang berlaku di
AS) , dengan dasar OPEC adalah OI Yang anggotanya negara-negara berdaulat dan bukan pedagang,
sehingga UU Antitrust tidak dapat digunakan untuk mengadilinya.
Jadi, Kedaulatan negara merupakan hal yang penting dalam kerjasama internasional. Kedaulatan
negara bukan tak terbatas,dibatasi oleh kedaulatan negara lainnya. OI melakukan kegiatan
berdasarkan perjanjian internasional yang memuat conferral of power yang disepakati negaranegara anggotanya
Mengapa Negara Bekerjasama membentuk Organisasi Internasional #4

Pengertian Kerjasama : menuntut adanya kesediaan merubah kebiasaan kedua pihak yang terlibat
Mengapa bekerjasama :
1. Perspektif Pilihan Rasional (Rational Choice) 2. Perspektif Kognitivis (Cognitivisme).
3.Perspektif Konstruktivis (Constructivisme).Robert Keohane menyebut 2 dan 3 sebagai perpektif
Reflektif (Kratochwil&Mansfield, 1994: 54)

Asumsi Dasar: Perpektif Rational Choice


Sistem internasional berada pada situasi anarkhi



Negara adalah aktor tunggal dan rasional



Negara adalah aktor yang bertanggung jawab atas ada/tidaknya kerjasama internasional




Aturan/OI ada berdasar adanya prinsip kerjasama dalam sistem internasional



Rezim/OI mempromosikan ketertiban internasional (international order)

Menurut Rational Choice:


Sistem internasional anarkhi, tidak ada “pemerintah”, aturan baku…



Tidak ada kekuatan sentral yang mengatur…



Negara tidak mau menyerahkan kedaulatan kepada “supra state” karena tidak ada jaminan
kepatuhan dari masing-masing negara kepada suprastate yang dibentuk




Setiap negara selalu berusaha untuk “struggle for maximum interest”

Secara “rasional” dengan asumsi dasar di atas tidak mungkin kerjasama internasional dilakukan, tetapi
mengapa ada…?


Negara bekerjasama murni karena perhitungan cost-benefit yang diperoleh.

Pertimbangan cost-benefit dipengaruhi oleh paling tidak 3 faktor:
Pay-off Structure :
Kerjasama dilakukan atau tidak berdasarkan pertimbangan besarnya untung/rugi yang diperoleh.
Pay-off Structure mempengaruhi level of cooperation yang terjadi.
Makin besar konflik kepentingan antar pemain yang terlibat makin besar kemungkinan para pemain untuk
saling Defect, dan sebaliknya.
Ingat (baca) Prisoner Dilemma, Game Theory dan Stag Hunt Theory.
Ada kemungkinan koordinasi aksi untuk bekerjasama memperoleh keuntungan bersama karena penolakan
satu pemain akan berakibat kerugian fatal bagi semua

Shadow of The Future : Pemain bekerjasama untuk mengantisipasi kerugian/keuntungan yang diperoleh
di masa mendatang.
Jumlah Pemain : Semakin banyak pemain yang terlibat, semakin “aman” untuk bekerjasama. “Band
wagon effect”
Cognitivisme :


Ide, knowledge, persepsi penting dalam menentukan kepentingan, mengkalkulasi cost-benefit.



Basisnya bukan keuntungan/kerugian materi sebagaimana RC, tetapi bisa sesuatu yang nonmateri(ide, knowledge, persepsi) yang mendasari keputusan bekerjasama/tidak suatu pemain
dalam arena internasional.



Sesuatu yang non materi(ide/knowledge/persepsi) itu dapat berfungsi sebagai Road map (peta
petunjuk pilihan) atau vocal point (jika pilihannya banyak dan aktor belum punya pilihan)




Bagaimana knowledge menentukan kepentingan adalah karena adanya Epistemic Communities,
jaringan orang-orang profesional yang memiliki keahlian dan kompetensi dalam suatu wilayah

science tertentu dan memiliki otoritas untuk mengusulkan atau membuat kebijakan berdasar
ilmunya.(Peter M.Haas)
Epistemic Community memiliki beberapa persamaan :
1. Shared set of normative and principal beliefs : Norma dan prinsip dasar yang sama misal pro
pasar (liberal)
2. Shared Causal Belief : keyakinan atas sebuah mekanisme sebab akibat berdasar analisis
keilmuan, misal liberalisasi akan meningkatkan kemakmuran
3. Shared notion of validity : alat ukur untuk mengukur validitas ide,misal trade opening index
4. Common Policy enterprise : Upaya untuk menyusun kebijakan dengan memakai dimensidimensi yang menonjol, misal liberalisasi perdagangan
Tipologi Organisasi Internasional # 5
OI dapat digolongkan menurut bermacam-macam tinjauan (May Rudi, 2005:5-9)


Menurut kegiatan administrasinya dapat dibagi menjadi Organisasi Internasional antar
Pemerintah (IGO) dan Organisasi Internasional non Pemerintah (INGO).



Menurut ruang lingkup kegiatan dan keanggotaan dapat dibagi menjadi OI global dan OI regional



Menurut Tujuan dan Luas Kegiatan Organisasi dapat dibagi menjadi OI umum dan OI khusus



Menurut taraf Kewenangan dapat dibagi menjadi Organisasi Supra Nasional dan Organisasi
Kerjasama (Co-operative Organization) Dll.dsb.

IGO (International Government Organization) Adalah organisasi internasional yang didirikan oleh
dua atau lebih negara yang berdaulat,yang secara reguler mengadakan pertemuan dengan staf yang
permanen,dimana kepentingan dan kebijakan negara anggota dimajukan oleh perwakilan masing-masing
anggota, keanggotaannya sukarela, dan tidak/sangat jarang menentang kedulatn negara (Daniel S.Papp,
2002:65)
IGO dapat diklasifikasikan menurut bermacam-macam katagori:


Menurut Ruang Lingkup Kegiatannya



Menurut Fungsi dan Kompetensinya



Menurut Derajat Integrasi yang Terjadi dalam OI tersebut (Robert S. Jordan,2001:22)

IGO Menurut Scope/Ruang Lingkup Kegiatannya

IGO menurut Fungsi dan Kompetensi

IGO Menurut Derajat Integrasi
Bisa dikategorikan dari tingkat Integrasi Rendah sampai Tinggi dengan urutan sebagai berikut :
1. Aliansi tanpa kerangka kerja institusional
2. Kerjasama antar pemerintahan dengan kerangka kerja institusional
3. IGO dengan pembuatan keputusan yang independen
4. IO Supranasional
5. World Government
Tipologi INGO Berdasar Aktivitas
1. Pelestarian Lingkungan: Greenpeace, WWF dll.
2. Terkait dengan Kebijakan Negara : American Federation of Teachers, International Bar
Association yang pada tahun 1989 membantu negara-negara di Eropa Timur mengajarkan
bagaimana institusi demokrasi bekerja di Eropa Timur.
3. Kemanusiaan : IRC, MSF
4. Mengawasi Pelanggaran HAM : Amnesty Internasional, Americas Watch
5. Organisasi Profesional : The International Sugar Office, the International Chamber of
Commerce,the World Veterans Association,International Federation of Airline Pilot’s Association
(IFALPA
6. Organisasi Keilmuan : The International Council of Scientific Union (ICSU), IMO (International
Math Olympiade) dll.
7. Federasi Olahraga Internasional : FIFA, IOC, IRU(International Rugby Union), WBF, WBA,
WBO, IBF dll.
8. Badan Amal Swasta (Private Foundation) : Ford Foundation, Rockefeller Foundation, dll.