UJI ASUMSI KLASIK REGRESI LINEAR

UJI ASUMSI KLASIK REGRESI LINEAR

Oleh :
WIJAYA

Email : [email protected]

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2008

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 0

UJI ASUMSI KLASIK DALAM ANALISIS REGRESI LINEAR
1.

Nilai galat ( e = Yi − Y ) pada setiap pengamatan bersifat acak
Cara menguji dengan menggunakan Uji Run
a. Pada pengamatan dengan n kecil, nilai galat bersifat acak jika :
r1 < r < r2, r1 dan r2 banyaknya tanda (+) atau (-), r banyaknya run
b. Pada pengamatan dengan n besar, nilai galat bersifat acak jika :

u =

σ2 =

z =

2 n1 n 2
n1 + n 2

+1

2 n1 n2 (2 n1 n2 − n1 − n2 )
(n1 + n2)2 (n1 + n2 − 1)
r−u
σ

Galat bersifat acak jika : −z0,025 < z < z0,025
c. Pengujian menggunakan Program SPSS dilakukan melalui prosedur :
Analyze Æ Nonparametrics Test Æ Runs
2.


Nilai galat ( e = Yi − Y ) seluruh pengamatan pada setiap variabel bebas X
mempunyai rata-rata (Mean) Nol

3.

Homoskedastisitas yaitu ragam dari setiap nilai galat adalah konstan (sama)
untuk semua nilai dari variabel bebas X.
Beberapa cara menguji asumsi homoskedastisitas :
a. Uji Park : Membangun model regresi Ln e2 = b0 + b1Ln.X jika koefisien b1
bersifat tidak signifikan, bararti asumsi homoskedastisitas dapat
diterima.
b. Uji Korelasi Rank Spearman : Korelasikan variabel bebas X dengan
variabel galat e, selanjutnya gunakan Uji t. Homoskedastisitas dapat
diterima jika −t0,025(n-2) < t < t0,025(n-2) .
c. Pengujian Homoskedastisitas menggunakan Program SPSS dilakukan
melalui prosedur :

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 1


Analyze Æ Regression Æ Linear, masukkan Variabel Dependen ke kotak
Dependent dan beberapa Variabel Independen ke kotak Independent(s)
Æ klik Plot Æ masukan *ZPRED ke kotak X dan *SRESID ke kotak Y Æ
OK.
Pada output akan terlihat Diagram Pencar (sumbu X = Regression
Standardized Predicted Value, sumbu Y = Regression Standardized
Residual). Jika Diagram Pencar tidak menunjukkan pola tertentu maka
asumsi homoskedastisitas dapat diterima, jika menunjukkan pola tertentu
berarti terjadi heteroskedastisitas.
4.

Normalitas : Variabel galat berdistribusi normal.
Beberapa cara menguji asumsi normalitas :
a. Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) : (1) Urutkan nilai galat ei dari terkecil
sampai terbesar, (2) Transformasi nilai ei menjadi zi dengan zi = (ei − e)/s
dimana e dan s adalah rata-rata dan simpangan baku nilai galat, (3)
Tentukan besarnya nilai peluang zi yaitu P(zi) dan peluang proporsional
S(zi), (4) Tentukan selisih mutlak ⏐S(zi) − P(zi)⏐ dan ⏐S(zi−1) − P(zi)⏐, (5)
Tentukan nilai statistik Kolmogorov-Smirnov D = maksimum ⏐S(zi) − P(zi)⏐
atau ⏐S(zi−1) − P(zi)⏐, (6) bandingkan nilai D dengan Dα(n), (7) Keputusan

Jika D > Dα(n) maka Tolak Ho artinya nilai variabel galat tidak normal.
b. Uji Lilifors : (1) Urutkan nilai galat ei dari terkecil sampai terbesar, (2)
Transformasi nilai ei menjadi zi dengan zi = (ei − e)/s dimana e dan s
adalah rata-rata dan simpangan baku nilai galat, (3) Tentukan besarnya
nilai peluang zi yaitu P(zi) dan peluang proporsional S(zi), (4) Tentukan
selisih mutlak ⏐P(zi) − S(zi)⏐, (5) Tentukan nilai statistik Liliefors L =
maksimum ⏐P(zi) − S(zi)⏐, (6) bandingkan nilai L dengan Lα(n), (7)
Keputusan Jika L > Lα(n) maka Tolak Ho artinya nilai variabel galat tidak
normal.
c. Uji Saphiro-Wilks : (1) Tentukan nilai statistik Saphiro-Wilks T = 1/D
[∑Ai (Xn-i+1 – Xi)]2 dimana D = ∑Xi2 – (∑Xi)2/n, (2) bandingkan nilai T
dengan nilai T tabel Saphiro-Wilks (Tα(n)), Normalitas dapat diterima jika
T < T0,05(n) .
Dalil Limit Pusat menyatakan bahwa apabila sampel sebuah pengamatan
mempunyai ukuran yang besar (n > 30), maka data pengamatan tersebut
akan menyebar normal, atau mendekati normal.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 2

d. Pengujian Normalitas menggunakan Program SPSS dilakukan melalui

prosedur :
(1)

Untuk Uji Kolmogorov-Smirnov : Analyze Æ Nonparametric Test Æ
1-Sample K-S.
Pada Output, jika Signifikansi hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji KS) nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal.

(2) Untuk Uji Liliefors dan Saphiro-Wilks : Analyze Æ Descriptive
Statistics Æ Explore.
Pada Output, jika Signifikansi pada Uji Liliefors dan Saphiro-Wilks
lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal. Disamping
itu, jika pada Grafik Normal Q-Q Plot dan Detrended Normal Q-Q
Plot, nilai-nilai pengamatan menyebar pada garis tersebut, berarti
data pengamatan berdistribusi normal.
5.

Autokorelasi atau Korelasi Diri atau Korelasi Seial : Nilai galat ( e = Yi − Y )
setiap pengamatan pada setiap variabel bebas X bersifat bebas.
Beberapa cara menguji asumsi Autokorelasi :
Ho ≡ Tidak ada Autokorelasi


H1 ≡ Ada Autokorelasi

a. Uji χ2 : (1) Buat tabel 2x2, seperti tabel dibawah, (2) Tentukan nilai χ2,
(3) Bandingkan nilai χ2 dengan χ20,05(1) (4) Keputusan tidak adanya
Autokorelasi dapat diterima jika nilai χ2 < χ20,05(1).
Banyaknya +ei

Banyaknya −ei

Jumlah

Banyaknya +ei-1
Banyaknya −ei-1
Jumlah
b. Uji Durbin-Watson : (1) Tentukan nilai D = [ ∑ (ei − ei-1)2 ] / [ ∑ ei2 ] (2)
Bandingkan nilai D dengan D0,05(n), (3) Keputusan tidak adanya Autokorelasi
dapat diterima jika nilai dU < D < (4 − dU), Ada Autokorelasi jika D < dL
atau d > (4 − dL), Tidak ada Keputusan jika berada pada selang lain .
Tolak Ho


?
dL

Terima Ho
dU

4 − dU

?

Tolak Ho
4 − dL

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 3

c. Pengujian Autokorelasi menggunakan Program SPSS dilakukan melalui
prosedur :
Analyze Æ Regression Æ Linear, masukkan Variabel Dependen ke kotak
Dependent dan beberapa Variabel Independen ke kotak Independent(s)

Æ klik Statistics Æ Pada kotak Residuals, beri tanda centang pada pilihan
Durbin Watson Æ Continue Æ OK.
6.

Multikolinearitas : terjadi korelasi yang kuat diantara variabel bebas X.
Pengujian Multikolinearitas menggunakan Program SPSS dilakukan melalui
prosedur :
Analyze Æ Regression Æ Linear, masukkan Variabel Dependen ke kotak
Dependent dan beberapa Variabel Independen ke kotak Independent(s)
Æ klik Statistics Æ Beri tanda centang pada pilihan Collinearity
diagnostics Æ Continue Æ OK.
Pada Output, akan muncul nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan
VIF (Variance Inflation Factor). Nilai T = 1/VIF, jadi nilai Tolerance
merupakan kebalikan dari nilai VIF. Diantara variabel bebas X tidak
terjadi multikolinearitas jika nilai VIF mendekakti nilai 1.
Cara lain untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan
mengkorelasikan seluruh variabel bebas. Apabila nilai Koefisien Korelasi R
≥ 0,80, diindikasikan adanya multikolinearitas.
Indikator lainnya yang menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
F yang tinggi (sangat signifikan) pada ANOVA, tetapi nilai T pada setiap

variabel bebas X tidak ada yang signifikan.

7.

Linearitas : artinya bentuk hubungan antara variabel bebas X dan variabel
terikat Y adalah Linear.
Pengujian Linearitas menggunakan Program SPSS dilakukan melalui
prosedur :
Analyze Æ Compre Means Æ Means, masukkan Variabel Dependen ke
kotak Dependent List dan beberapa Variabel Independen ke kotak
Independent List Æ klik Options Æ Beri tanda centang pada pilihan Test
for linearity Æ Continue Æ OK.
Pada Output, jika signifikansi F pada ANOVA lebih besar dari 0,05, maka
hipotesis tentang hubungan linear dapat diterima.
Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 4

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMENT
1.

Validitas Instrument


Secara garis besar ada dua macam Validitas, yaitu (1) Validitas Logis,
menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen evaluasi yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Validitas Logis terdiri dari
Validitas Isi dan Validitas Konstruk, (2) Validitas Empiris, yaitu apabila instrumen
tersebut telah teruji dari pengalaman. Validitas Empiris terdiri dari validitas “ada
sekarang” dan validitas predictive.
Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat
suatu instrument (alat ukur) mampu melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat
digunakan dalam pengujian validitas suatu instrument adalah angka hasil korelasi
antara skor pernyataan (baik berupa item atau butir setiap pertanyaan maupun
skor dari faktor atau variabel) dengan total skor seluruh pertanyaan.
Beberapa Rumus Uji Validitas :
(1) Korelasi Pearson (Product Moment) :

n ∑ xy −

r =

(∑ x) ⎤⎥⎦


⎡n ∑ 2 −
x
⎢⎣

2

(∑ x ) (∑ y )
⎡n ∑ 2 −
y
⎢⎣

(∑ y ) ⎤⎥⎦
2

Pengujian Koefisien Korelasi :

t

= r

n − 2
1 − r

2

Butir (item) atau Faktor dari skor pertanyaan dikatakan valid jika :
t < −t0,025(n−2) atau t0,025(n−2) < t

(2) Korelasi Biserial :

ρ

bi

=

m

P



s

T

m

T

p
q

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 5

dimana :
ρ = koefisien korelasi biserial
mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang akan
dihitung validitasnya
mT = rata-rata skor total
sT = simpangan baku dari skor total
p = proporsi responden yang menjawab benar
q = 1–p
Pengujian Validitas menggunakan Program SPSS dilakukan melalui prosedur :
Analyze Æ Correlate Æ Bivariate, masukkan data Skor tiap Butir pertanyaan
dan Skor Total ke kotak Variables Æ OK.

2.

Reliabilitas Instrument

Reliabilitas instrumen berhubungan dengan tingkat kepercayaan (keyakinan)
terhadap instrument atau sebuah tes. Suatu instrument atau tes dikatakan
mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika instrument atau tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg). Jadi reliabilitas adalah ketetapan
(keajegan) suatu instrument atau tes apabila diberikan kepada subjek yang sama.
Cara menentukan besarnya reliabilitas instrument atau tes dalam bentuk
jawaban Pilihan Ganda atau Benar-Salah dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu :
(a)

Metode Paralel (Equivalent)

Dua buah instrument atau tes yang mempunyai tujuan, tingkat kesukaran, dan
susunan yang sama tetapi soal (item) berbeda diberikan kepada subjek yang sama
pada dua waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dengan menghitung besarnya
nilai Koefisien Korelasi Pearson terhadap kedua hasil pengamatan tersebut.
(b) Metode Ulang
Sebuah instrument atau tes diberikan kepada subjek yang sama pada dua
waktu yang berbeda (berulang). Reliabilitas diukur dengan menghitung besarnya
nilai Koefisien Korelasi Pearson pada kedua waktu tersebut.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 6

(c)

Metode Belah Dua

Sebuah instrument atau tes diberikan pada waktu yang sama kepada
kelompok subjek yang dibagi dua. Pembelahan dapat dilakukan dengan cara
memisahkan item-item genap dengan item-item ganjil, atau item-item awal dengan
item-item akhir. Reliabilitas diukur dengan menghitung besarnya nilai Koefisien
Korelasi antar kedua belahan tersebut. Rumus yang digunakan untuk mengukurnya,
diantaranya :
(1)

Spearman – Brown
2 r12
R

=
( 1 + r12 )

dimana :
R

=

Koefisien Reliabilitas

r12

=

Koefisien Korelasi Pearson antar belahan

(2) Flanagan :
S12 + S22
R

= 2(1−

)
St

2

dimana :
R

=

Koefisien Reliabilitas

S 12 =

Ragam belahan ke-1

S22 =

Ragam belahan ke-2

St2 =

Ragam Total

(3) Rullon :
R

= 1 − ( S D2 / S t 2 )

dimana :
R

=

Koefisien Reliabilitas

SD2 =

Ragam dari selisih skor antar belahan ke-1 dan ke-2

St2 =

Ragam Total

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 7

Cara menentukan besarnya reliabilitas instrument atau tes dalam bentuk
jawaban Uraian dilakukan dengan metode Alpha-Cronbach yaitu :
∑ Si2

n
R

(1−

=
n–1

)
St

2

dimana :
R

= Koefisien Reliabilitas

∑ Si2 = Jumlah Ragam tiap-tiap item
St2

= Ragam Total

Pengujian Validitas menggunakan Program SPSS dilakukan melalui prosedur :
Analyze Æ Scale Æ Reliability Analysis, masukkan data Skor tiap Butir
pertanyaan ke kotak Items Æ Pilih Model Alpha atau Split-Half Æ OK.
Jika sebelum klik OK, kita meng-klik kotak “Statistics” kemudian kita
centang pilihan Scale dan Scale if Item Delete, maka pada Output Item Total
Statistics akan diperoleh nilai Koefisien Korelasi Pearson Terkoreksi (pada kolom
Corrected Item -Total Correlation) yang menggambarkan Validitas item.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 8

Misal :

Ingin diketahui pengaruh Motivasi (Q15 = X1) dan Fasilitas (Q610 = X2)
terhadap Produktivitas (Y). Faktor Motivasi terdiri dari 5 butir
pertanyaan (Q1 sampai Q5), dan Fasilitas terdiri dari 5 butir
pertanyaan (Q6 sampai Q10). Datanya sebagai berikut :

Resp Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 TOT Q15 Q610

1.

Y

1

3

2

2

3

2

2

2

2

1

3

22

12

10

85

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

19

10

9

74

3

2

2

2

2

2

2

2

1

2

2

19

10

9

78

4

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

23

13

10

90

5

3

2

2

2

2

2

3

2

2

2

22

11

11

85

6

3

3

3

3

2

2

3

2

2

2

25

14

11

87

7

3

2

2

3

3

3

3

2

2

3

26

13

13

94

8

3

2

3

3

3

3

3

2

2

3

27

14

13

98

9

2

2

3

2

2

2

2

2

2

2

21

11

10

81

10

2

3

3

3

3

2

2

2

2

2

24

14

10

91

11

2

1

2

3

2

2

2

2

1

1

18

10

8

76

12

2

1

1

2

2

2

1

1

1

2

15

8

7

74

Validitas Item (Butir) :
Validitas Item dilakukan dengan cara meng-korelasikan setiap butir
pertanyaan (Q1 sampai Q10) dengan total seluruh butir pertanyaan (TOT).
Korelasi yang digunakan adalah Korelasi Pearson. Hasil perhitungan
menggunakan SPSS 13.0 adalah sebagai berikut :

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 9

Correlations
Total Skor

Butir01

Butir02

Butir03

Butir04

Butir05

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Total Skor
1
12
,712**
,009
12
,662*
,019
12
,691*
,013
12
,635*
,027
12
,666*
,018
12

Butir01
,712**
,009
12
1
12
,391
,209
12
,140
,664
12
,507
,092
12
,192
,549
12

Butir02
,662*
,019
12
,391
,209
12
1
12
,602*
,039
12
,374
,231
12
,225
,481
12

Butir03
,691*
,013
12
,140
,664
12
,602*
,039
12
1
12
,355
,257
12
,404
,192
12

Butir04
,635*
,027
12
,507
,092
12
,374
,231
12
,355
,257
12
1
12
,488
,108
12

Butir05
,666*
,018
12
,192
,549
12
,225
,481
12
,404
,192
12
,488
,108
12
1
12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations
Total Skor

Butir06

Butir07

Butir08

Butir09

Butir10

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Total Skor
1
12
,626*
,029
12
,815**
,001
12
,626*
,029
12
,677*
,016
12
,600*
,039
12

Butir06
,626*
,029
12
1
12
,564
,056
12
,200
,533
12
,316
,317
12
,674*
,016
12

Butir07
,815**
,001
12
,564
,056
12
1
12
,564
,056
12
,594*
,042
12
,380
,223
12

Butir08
,626*
,029
12
,200
,533
12
,564
,056
12
1
12
,158
,624
12
,135
,676
12

Butir09
,677*
,016
12
,316
,317
12
,594*
,042
12
,158
,624
12
1
12
,213
,506
12

Butir10
,600*
,039
12
,674*
,016
12
,380
,223
12
,135
,676
12
,213
,506
12
1
12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 10

2.

Reliabilitas Instrument :

Reliabilitas yang dihitung yaitu : (1) Spearman-Brown, (2) Flanagan, (3) Rullon
dan (4) Alpha Cronbach, berdasarkan metode belah dua Ganjil-Genap.
No

Q1

Q3

Q5

Q7

Q9

Q2

Q4

Q6

Q8

Q10

Ganj

Genp

Beda

1

3

2

2

2

1

2

3

2

2

3

10

12

-2

TOT
22

2

2

2

2

2

1

2

2

2

2

2

9

10

-1

19

3

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

10

9

1

19

4

3

2

2

2

2

3

3

2

2

2

11

12

-1

23

5

3

2

2

3

2

2

2

2

2

2

12

10

2

22

6

3

3

2

3

2

3

3

2

2

2

13

12

1

25

7

3

2

3

3

2

2

3

3

2

3

13

13

0

26

8

3

3

3

3

2

2

3

3

2

3

14

13

1

27
21

9

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

11

10

1

10

2

3

3

2

2

3

3

2

2

2

12

12

0

24

11

2

2

2

2

1

1

3

2

2

1

9

9

0

18

12

2

1

2

1

1

1

2

2

1

2

7

8

-1

15

VAR

0,273

0,386

0,205

0,386

0,242

0,447

0,265

0,152

0,152

0,333

4,083

2,879

1,356

12,568

(1)

Koefisien Korelasi Pearson (r) :
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JML

r =

Ganjil (X)
10
9
10
11
12
13
13
14
11
12
9
7
131

Genap (Y)
12
10
9
12
10
12
13
13
10
12
9
8
130

n ∑ xy −

(∑ x ) (∑ y )

⎡n ∑ 2 −
x
⎢⎣

(∑ x) ⎤⎥⎦
2

⎡n ∑ 2 −
y
⎢⎣

XY
120
90
90
132
120
156
169
182
110
144
81
56
1450

X2
100
81
100
121
144
169
169
196
121
144
81
49
1475

Y2
144
100
81
144
100
144
169
169
100
144
81
64
1440

(∑ y ) ⎤⎥⎦
2

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 11

12(1.450) − (131)(130)

=

r

( )

⎤ ⎡
131 ⎥ ⎢12(1.440) −
⎦ ⎣

⎡12(1.475) −
⎢⎣

2

( )


130 ⎥


= 0,818

2

Nilai Koefisien Korelasi Pearson antara Jumlah Skor Ganjil dengan Jumlah
Skor Genap menggunakan SPSS 13.0 yaitu sebesar 0,818.
Correlations
Skor Butir Ganjil

Skor Butir Genap

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Skor Butir Ganjil
1
12
,818**
,001
12

Skor Butir Genap
,818**
,001
12
1
12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(1)

Spearman – Brown
2 r12
R

2 (0,818)

=

=
( 1 + r12 )

= 0,900
( 1 + 0,818 )

(2) Flanagan :
S12 + S22
R

= 2(1−

)
St

2

4,083 + 2,879
R

= 2(1−

) = 0,892
12,658

(3) Rullon :
R

= 1 − ( SD2 / St2 ) = 1 − ( 1,356 / 12,658 ) = 0,892

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 12

(4) Alpha-Cronbach :

∑ Si2

n
R

R

(1−

=

)
2

n–1

St

12

2,841
(1−

=
12 – 1

) = 0,844
12,658

Nilai Reliability dengan metode Alpha Cronbach menggunakan SPSS 13.0
yaitu sebesar 0,860

Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,860
10

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 13

Pengujian Asumsi Regresi
Data :
X1
12
10
10
13
11
14
13
14
11
14
10
8
140
1676
11,667

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
JK
Rataan

X2
10
9
9
10
11
11
13
13
10
10
8
7
121
1255
10,083

X1.X2
120
90
90
130
121
154
169
182
110
140
80
56
1442

Y
85
74
78
90
85
87
94
98
81
91
76
74
1013
86213
84,417

Persamaan Regresi Dugaan :
Y =
Persamaan Normal
: ∑Y
=
∑ X1 Y
∑ X2 Y
(X'X)

(b)

(X'Y)

∑Y

∑ X1

∑ X2

b0

∑ X1

∑ X1

∑ X1 X2

b1

∑ X2

∑ X1 X2

∑ X22

b2

=

∑ X1 Y
∑ X2 Y

(X'X)−1

(X'X)

X2.Y
850
666
702
900
935
957
1222
1274
810
910
608
518
10352

b0 + b1 X1 + b2 X2.
n b 0 + b 1 ∑ X1 + b 2 ∑ X2
= b0 ∑ X1 + b1 ∑ X12 + b2 ∑ X1 X2
= b0 ∑ X2 + b1 ∑ X1 X2 + b2 ∑ X22

n

2

X1.Y
1020
740
780
1170
935
1218
1222
1372
891
1274
760
592
11974

(X'Y)

12

140

121

3,513

-0,178

-0,134

1013

140

1676

1442

-0,178

0,061

-0,053

11974

121

1442

1255

-0,134

-0,053

0,075

10352

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 14

Dari hasil perkalian invers matriks (X’X-1) dengan matriks (X’Y) diperoleh nilai b0,
b1 dan b2 sebagai berikut :
b0 =

38,245

b1 =

2,215

b2 =

2,016

Selanjutnya dengan Metode Doolitle dapat disusun Analisis Ragam (Anova) serta
pengujian koefisien regresi menggunakan Uji-t.
Metode Doolitle :

Baris
(0)

Matriks (X'X)
b0

b1

b2

(X'Y)

12

140

121

1013

1

0

0

1676

1442

11974

0

1

0

1255

10352

0

0

1

(1)
(2)
(3) = (0)

Matriks (X'X-1)

Matriks

12

140

121

1013

1

0

0

1,000

11,667

10,083

84,417

0,083

0,000

0,000

(5) = (1)-140(4)

42,667

30,333

155,667

-11,667

1,00

0,00

(6) = (5) /42,67

1,000

0,711

3,648

-0,273

0,023

0,000

13,352

26,914

-1,789

-0,711

1,000

1,000

2,016

-0,134

-0,053

0,075

(4) = (3) /12

(7) = (2)-121(4)-30,33(6)
(8) = (7) /13,353

(1)

Menentukan Koefisien Regresi :
Pada Baris (8) : 1,0 (b2) = 2,016 Æ b2 = 2,016
Pada Baris (6) : 1,0 (b1) + 0,711 (b2) = 3,648 Æ b1 = 2,215
Pada Baris (4) : 1,0 (b0) + 11,667 (b1) + 10,083 (b2) = 84,417 Æ b0 = 38,245

(2) Analisis Ragam (Anova) :
Faktor Koreksi (FK) = (ΣY)2/n = (1.013)2/12 = 85514,083, atau
FK
= (1013)(84417) = 85514,083
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Σ Y2 ̶ (ΣY)2/n
JKT = 86213 ̶ 85514,083 = 698,917
Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = Σ (bi Σ XiY)
JKR = b1 [Σ X1Y ̶ (ΣX1)(ΣY)/n] + b2 [Σ X2Y ̶ (ΣX2)(ΣY)/n]
JKR = 2,215 [11974 ̶ (140)(1013)/12] + 2,016 [10352 ̶ (121)(1013)/12]
Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 15

JKR = 344,853 + 277,340 = 622,193
Atau JKR = JKR (b1 / b0) + JKR (b2 / b1,b0)
JKR = [ (155,667)(3,648 ] + [ (26,914)(2,016) ]
JKR = 567,940 + 54,253 = 622,193
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT ̶ JKR
JKG = 698,917 ̶ 622,193 = 76,723
Daftar Sidik Ragam
F

F5%

311,097

36,493

4,256

567,940

567,940

66,622

5,117

1

54,253

54,253

6,364

5,117

Galat

9

76,723

8,525

Total

11

698,917

63,538

No.

Variasi

DB

1

Regresi

2

622,193

R (b1 / b0)

1

R (b2 / b1, b0)
2

JK

KT

T1

T
1,000

0,000

0,000

1,000

–11,667

–1,789

–11,667

1,000

0,000

0,000

1,000

–0,711

–1,789

–0,711

1,000

0,000

0,000

1,000

(X'X)−1 = T1. t

(t)
0,083

0,000

0,000

3,513

–0,178

–0,134

–0,273

0,023

0,000

–0,178

0,061

–0,053

–0,134

–0,053

0,075

–0,134

–0,053

0,075

b

KTG

Cii

KTG.Cii

Sb

t

t0,025

38,245

8,525

3,513

29,949

5,473

6,989

2,228

2,215

8,525

0,061

0,523

0,723

3,065

2,228

2,016

8,525

0,075

0,638

0,799

2,523

2,228

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 16

Keterangan
b
KTG
Cii
Sb
.t

:
=
=
=
=
=

Nilai Koefisien Regresi
Nilai Kuadrat Tengah Galat pada Daftar Sidik Ragam
Nilai pada Diagonal Utama Matriks (X'X)−1
√ KTG . Cii
b/Sb

Hasil analisis regresi linear ganda pengaruh Motivasi (Faktor1) dan Fasilitas
(Faktor2) terhadap Produktivitas (Nilai) menggunakan program MS Excel maupun
SPSS 13.0 adalah :
Hasil Analisis dengan MS Excel :
SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R

0,9435

R Square

0,8902

Adjusted R Square

0,8658

Standard Error

2,9197

Observations

12

ANOVA

Df

SS

MS

F

Sig. F

Regression

2

622,193

311,097

36,493

0,000

Residual

9

76,723

8,525

Total

11

698,917

Coefficients

Standard Error

t Stat

P-value

38,245

5,473

6,989

0,000

X Variable 1

2,215

0,723

3,065

0,013

X Variable 2

2,016

0,799

2,523

0,033

Intercept

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 17

Analisis dengan SPSS melalui prosedur :
Analyze Æ Regression Æ Linear, pindahkan Variabel Dependen Y (Produktivitas)
ke kotak Dependent dan Variabel Independen X1 dan X2 (Motivasi dan Fasilitas)
ke kotak Independent(s) Æ klik OK.
¾

Untuk menguji asumsi Autokorelasi dan Kolinearitas : klik Statistics Æ Pada
kotak Residuals dan Model Fit, beri tanda centang pada pilihan Durbin
Watson dan Collinearity diagnosticÆ Continue

¾

Untuk menguji Homoskedastisitas : klik Plot Æ pindahkan ZPRED ke kotak X
dan SRESID ke kotak Y. Pada pilihan Standardized Residual Plot, beri tanda
centang pada pilihan Histogram dan Normal probability plots Æ Continue

¾

Untuk menghitung nilai galat (residual) : klik Save Æ pada kotak Residuals
beri tanda centang pada pilihan Unstandardized Æ Continue

Hasil Analisis :
Model Summaryb
Model
1

R
R Square
,944a
,890

Adjusted
R Square
,866

Std. Error of
the Estimate
2,920

DurbinWatson
2,088

a. Predictors: (Constant), Faktor2, Faktor1
ANOVAb
b. Dependent Variable: Nilai
Sum of
Model
df
Mean Square
Squares
1
Regression
622,193
2
311,097
Residual
76,723
9
8,525
Total
698,917
11

F
36,493

Sig.
,000a

a. Predictors: (Constant), Faktor2, Faktor1
b. Dependent Variable: Nilai

Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Faktor1
Faktor2

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
38,245
5,473
2,215
,723
2,016
,799

Standardized
Coefficients
Beta
,547
,451

t
6,989
3,065
2,523

Sig.
,000
,013
,033

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,382
,382

2,615
2,615

a. Dependent Variable: Nilai

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 18

(a)

Persamaan Regresi Dugaan : Ŷ = 38,245 + 2,215*Faktor1 + 2,016*Faktor2

(b) Faktor Motivasi dan faktor Fasilitas keduanya mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap nilai produktivitas, karena P-value < 0,05
(c) Berdasarkan persamaan regresi dugaan tersebut, dapat ditentukan nilai
Galat e = Yi - Ŷi, nilai Kuadrat galat e2.
(d) Dari nilai galat e dan nilai kuadrat galat e2, dapat diuji asumsi regresi yang
berkaitan dengan distribusi nilai galat tersebut.
Data :
Resp

Q15

Q610

Y

Ŷ

1

12

10

85

84,987

0,013

2

10

9

74

78,541

-4,541

0,013

20,735

3

10

9

78

78,541

-0,541

-4,541

16,000

4

13

10

90

87,202

2,798

-0,541

11,144

5

11

11

85

84,788

0,212

2,798

6,683

6

14

11

87

91,434

-4,434

0,212

21,585

7

13

13

94

93,250

0,750

-4,434

26,871

8

14

13

98

95,465

2,535

0,750

3,185

9

11

10

81

82,772

-1,772

2,535

18,547

10

14

10

91

89,418

1,582

-1,772

11,249

11

10

8

76

76,525

-0,525

1,582

4,440

12

8

7

74

70,078

3,922

-0,525

19,771

Jml

140

121

1013

1013,000

JK

1676

1255

86213

ei

0,000

Durbin-Watson =

ei-1

-3,922

(ei-ei-1)2

160,210

2,088

Keterangan : Jml = Jumlah ; JK = Jumlah Kuadrat
1.

Asumsi Nilai Galat Bersifat Acak
a.

Hipotesis

H0 ≡ barisan bersifat acak
H1 ≡ barisan bersifat tidak acak

b.

Taraf Nyata (α) = 0,05

c.

Uji Statistik = Uji Run

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 19

d.

Perhitungan
Pada nilai galat (ei) :
Banyaknya tanda (-) = 5 = n1
Banyaknya tanda (+) = 7 = n2
Banyaknya runtun r = 9
Dari Tabel Uji Run untuk n1 = 5 dan n2 = 7 diperoleh nilai
r1 = 3 dan r2 = 11.
n
12

e.

(+)
7

(-)
5

r
9

r1
3

r2
11

Kesimpulan : Terima Ho (nilai pengamatan bersifat acak)
karena (r1 = 3) < (r = 10) < (r2 = 11)

Pengujian menggunakan Program SPSS dilakukan melalui prosedur :
Analyze Æ Nonparametrics Test Æ Runs. Pindahkan variabel Galat (Residu)
ke kotak Test Variable List, beri tanda centang pada kotak Mean Æ Klik OK
Hasil Analisis Uji Run menggunakan SPSS 13.0 :
Runs Test
Test Valuea
Cases < Test Value
Cases >= Test Value
Total Cases
Number of Runs
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Galat
,00000
5
7
12
9
1,041
,298

a. Mean

2.

Rata-rata nilai galat = Σ ei : n = 0,000 : 12 = 0,000

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 20

3.

a.

Homoskedastisitas :
Resp

X1

X2

e12

ln X1

ln X2

ln e12

1

12

10

0,000

2,485

2,303

-8,705

2

10

9

20,618

2,303

2,197

3,026

3

10

9

0,292

2,303

2,197

-1,230

4

13

10

7,826

2,565

2,303

2,057

5

11

11

0,045

2,398

2,398

-3,099

6

14

11

19,657

2,639

2,398

2,978

7

13

13

0,563

2,565

2,565

-0,575

8

14

13

6,425

2,639

2,565

1,860

9

11

10

3,139

2,398

2,303

1,144

10

14

10

2,503

2,639

2,303

0,918

11

10

8

0,275

2,303

2,079

-1,289

12

8

7

15,379

2,079

1,946

2,733

Uji Park : Ln ei2 = b0 + b1 Ln.X1 + b2 Ln X2.
Persamaan Regresi Dugaan : ei2 = b0 + b1 Ln X1 + b2 LnX2.
Persamaan Normal

∑ e12

:

= n b0 + b1 ∑ Ln X1 + b2 ∑ Ln X2

∑ ei2 (Ln X1 ) = b0 ∑ Ln X1 + b1 ∑ (Ln X1)2 + b2 ∑ (Ln X1)(Ln X2)
∑ ei2 (Ln X2) = b0 ∑ Ln X2 + b1 ∑ (Ln X1)(Ln X2) + b2 ∑ (Ln X2)2
Matriks :
(X'X)
n

∑ Ln X1

∑ Ln X1

∑ (Ln X1)

∑ Ln X2

∑ (LnX1)(LnX2)

2

(b)

(X'Y)

∑ Ln X2

b0

∑Y

∑ (LnX1)(LnX2)

b1

∑ (Ln X1)

2

b2

=

∑ X1 Y
∑ X2 Y

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 21

(X'X)−1

(X'X)

(X'Y)

12

29,315

27,556

18,028

-5,344

-2,129

-0,181

29,315

71,959

67,605

-5,344

9,292

-7,558

-0,474

27,556

67,605

63,632

-2,129

-7,558

8,968

-0,967

Dari hasil perkalian invers matriks (X’X-1) dengan matriks (X’Y) diperoleh nilai b0,
b1 dan b2 sebagai berikut :
b0 =

1,331

b1 =

3,872

b2 =

- 4,705

Metode Doolitle :
Matriks (X'X)

Baris
(0)

b0

b1

b2

(X'Y)

12

29,315

27,556

-0,181

1

0

0

71,956

67,605

-0,474

0

1

0

63,632

-0,967

0

0

1

(1)
(2)
(3) = (0)
(4) = (3) /12

Matriks (X'X-1)

Matriks

12

29,315

27,556

-0,181

1,000

0,000

0,000

1

2,443

2,296

-0,015

0,083

0,000

0,000

0,342

0,288

-0,032

-2,443

1,000

0,000

1

0,843

-0,094

-7,139

2,922

0,000

0,112

-0,525

-0,237

-0,843

1,000

1

-4,705

-2,129

-7,558

8,968

(5) = (1)-29,315(4)
(6) = (5) /0,342
(7) = (2)-27,556(4)-0,288(6)
(8) = (7) /0,112

T1

T
1,000

0,000

0,000

1,000

-2,443

–0,237

-2,443

1,000

0,000

0,000

1,000

–0,843

-0,237

-0,843

1,000

0,000

0,000

1,000

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 22

(X'X)−1 = T1. t

(t)
0,083

0,000

0,000

18,028

–5,344

–2,129

–7,139

2,292

0,000

–5,344

9,292

–7,558

–2,129

–7,558

8,968

–2,129

–7,558

8,968

B

KTG

Cii

KTG.Cii

Sb

t

t0,025

1,331

13,528

18,028

243,892

15,617

0,085

2,228

3,872

13,528

9,292

125,703

11,212

0,345

2,228

-4,705

13,528

8,968

121,317

11,014

-0,427

2,228

Hasil Pengolahan menggunakan Excel :
Regression Statistics
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
Observations

0,1411
0,0199
-0,1979
3,6781
12

ANOVA
Regression
Residual
Total

Intercept
X Variable 1
X Variable 2

df

SS

2
9
11

2,472
121,755
124,227

Coeff

SE

1,331
3,872
-4,705

15,617
11,212
11,014

MS
1,236
13,528

t Stat
0,085
0,345
-0,427

F

Sig F

0,091

0,914

P-value
0,934
0,738
0,679

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 23

Analisis menggunakan SPSS :
¾ Untuk menghitung nilai kuadrat galat KG (e2) : klik menu Transform Æ
Compute. Pada kotak Target variable ketik KG, pindahkan variabel Galat
(residu) ke kotak Numeric Expression, klik tanda *, pindahkan kembali
variabel Galat (Residu), sehingga pada kotak Numeric expression tertulis :
Residu*Residu. Klik OK. Pada Data View akan muncul variabel baru bernama
KG.
¾ Untuk menghitung nilai Ln X1 : klik menu Transform Æ Compute. Pada kotak
Target variable ketik LnX1. Pada kotal Function group pilih Arithmetic, dan
pada kotak Function and Special variables sorot pilihan Ln pindahkan ke
kotak Numeric Expression, sehingga pada kotak Numeric expression tertulis
: LN(?). Klik variabel Motivasi (X1) pindahkan ke kotak Numeric Expression,
sehingga pada kotak Numeric expression tertulis : LN(X1). Klik OK. Pada
Data View akan muncul variabel baru bernama LnX1.
¾ Untuk menghitung nilai Ln X2 dan LnKG dlakukan dengan cara seperti diatas.
¾ Untuk menganalisis model regresi Ln e2 = b0 + b1 Ln.X1 + b2 Ln.X2 : Klik
Analyze Æ Regression Æ Linear, pindahkan Variabel Dependen LnKG ke
kotak Dependent dan Variabel Independen LnX1 dan LnX2 ke kotak
Independent(s) Æ klik OK.
Hasil Analisis Uji Park menggunakan SPSS :
Regression :
Variables Entered/Removedb
Model
1

Variables Entered
Ln(Fasilitas),a
Ln(Motovasi)

Variables Removed

Method
.

Enter

a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Ln Kuadrat Galat

Model Summary
Model
1

R
R Square
,141a
,020

Adjusted R Square
-,198

Std. Error of the Estimate
3,6780934

a. Predictors: (Constant), Ln(Fasilitas), Ln(Motovasi)

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 24

ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of Squares
2,472
121,755
124,227

df
2
9
11

Mean Square
1,236
13,528

F
,091

Sig.
,914a

a. Predictors: (Constant), Ln(Fasilitas), Ln(Motovasi)
b. Dependent Variable: Ln Kuadrat Galat

Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Ln(Motovasi)
Ln(Fasilitas)

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1,331
15,617
3,872
11,212
-4,705
11,014

Standardized
Coefficients
Beta

t
,085
,345
-,427

,203
-,251

Sig.
,934
,738
,679

a. Dependent Variable: Ln Kuadrat Galat

Kesimpulan :

b.

Asumsi Homoskedastisitas diterima, karena nilai Signifikansi
kedua faktor tersebut > 0,05 (tidak signifikan)

Uji Korelasi Rank Spearman antara Variabel Bebas X dengan Galat e.
(1) Korelasi Variabel Bebas X1 (Motivasi) dengan Galat e.
No

X1

Y

Rank- X1

Rank-Y

Di2

1

12

0,013

7

6

1,00

2

10

-4,541

3

1

4,00

3

10

-0,541

3

4

1,00

4

13

2,798

8,5

11

6,25

5

11

0,212

5,5

7

2,25

6

14

-4,434

11

2

81,00

7

13

0,750

8,5

8

0,25

8

14

2,535

11

10

1,00

9

11

-1,772

5,5

3

6,25

10

14

1,582

11

9

4,00

11

10

-0,525

3

5

4,00

12

8

3,922

1

12

121,00

Jumlah

232,00

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 25

t3 − t

∑ Tx = ∑

12
33 − 3

∑ Tx =

23 − 3

23 − 2

+

+

12

33 − 3
+

12

12

= 5,00
12

t3 − t

∑ Ty = ∑

= 0,00
12

∑ X2 =

N3 − N

123 − 12

− ∑ Tx =

12
∑Y =
2

N3 − N

123 − 12

− ∑ Tx =

12

r

S

r

S

=

∑x

+

2

r

=

S

t =

− 0,00 = 143,00

12

∑ y − ∑ di
∑x . ∑y
2

2

2

2

2

− 5,00 = 138,00

12

138,00 + 143,00 − 232,00
2

(138,00) . (143,00)

= 0,174

rS

t = 0,174

n − 2
1 −

2

rS

12 − 2
2

1 − 0,174

t = 0,560
t0,025 (n−2) = t 0,025 (10) = 2,228
Kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang nyata antara variabel Motivasi
(X1) dengan nilai galat.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 26

(2) Korelasi Variabel Bebas X2 (Fasilitas) dengan Galat e.
di2

No

X2

Y

Rank- X2

Rank-Y

1

10

0,013

6,5

6

0,25

2

9

-4,541

3,5

1

6,25

3

9

-0,541

3,5

4

0,25

4

10

2,798

6,5

11

20,25

5

11

0,212

9,5

7

6,25

6

11

-4,434

9,5

2

56,25

7

13

0,750

11,5

8

12,25

8

13

2,535

11,5

10

2,25

9

10

-1,772

6,5

3

12,25

10

10

1,582

6,5

9

6,25

11

8

-0,525

2

5

9,00

12

7

3,922

1

12

121,00

Jumlah

252,50

t3 − t

∑ Tx = ∑

12
23 − 2

∑ Tx =

43 − 4

23 − 2

+

+

12

23 − 2
+

12

12

= 6,50
12

t3 − t

∑ Ty = ∑

= 0,00
12

∑X =
2

N3 − N

123 − 12

− ∑ Tx =

12
∑ Y2 =

12

N3 − N

123 − 12

− ∑ Tx =

12

r

S

=

∑x

2

2

+

− 6,50 = 136,50

− 0,00 = 143,00

12

∑ y − ∑ di
∑x . ∑y
2

2

2

2

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 27

r

=

S

r

S

t =

136,50 + 143,00 − 252,50
2

(136,50) . (143,00)

= 0,097

rS

n − 2
1 −

t = 0,097

2

rS

12 − 2
2

1 − 0,097

t = 0,307
t0,025 (n−2) = t 0,025 (10) = 2,228
Kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang nyata antara variabel Fasilitas
(X2) dengan nilai galat.

Hasil analisis dengan SPSS :
Nonparametric Correlations : Rank Spearman - Homoskedastisitas
Correlations
Spearman's rho

Galat

Motivasi

Fasilitas

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

Galat
1,000
.
12
,174
,588
12
,097
,765
12

Motivasi
Fasilitas
,174
,097
,588
,765
12
12
1,000
,801**
.
,002
12
12
,801**
1,000
,002
.
12
12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Kesimpulan :

Asumsi Homoskedastisitas dapat diterima, karena nilai
Signifikansi kedua faktor tersebut tidak signifikan (> 0,05)

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 28

Pengujian Homoskedastisitas menggunakan SPSS 13.0 melalui prosedur :
klik Plot Æ pindahkan ZPRED ke kotak X dan SRESID ke kotak Y. Pada
pilihan Standardized Residual Plot, beri tanda centang pada pilihan
Histogram dan Normal probability plots Æ Continue
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Produktivitas
1.0

Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Scatterplot

Dependent Variable: Produktivitas

Regression Studentized Residual

2

1

0

-1

-2
-2

-1

0

1

2

Regression Standardized Predicted Value

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 29

Kesimpulan

:

Asumsi Homoskedastisitas dapat diterima, karena (a) pada
gambar pertama, titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal, (b) pada gambar kedua titik-titik menyebar tidak
menunjukkan pola tertentu

4.

Uji Normalitas :

(a)

Uji Normalitas untuk Variabel Motivasi (X1)
¾ Nilai X1 diurutkan dari terkecil sampai terbesar
Resp

X1

Zi

P(Zi)

P(Xi)

P(Zi) - P(Xi)

PX-1 - PZ

12

8

-1,862

0,0313

0,0833

0,0520

0,0313

2

10

-0,846

0,1987

0,1667

0,0320

0,1154

3

10

-0,846

0,1987

0,2500

0,0513

0,0320

11

10

-0,846

0,1987

0,3333

0,1346

0,0513

5

11

-0,339

0,3675

0,4167

0,0492

0,0342

9

11

-0,339

0,3675

0,5000

0,1325

0,0492

1

12

0,169

0,5672

0,5833

0,0161

0,0672

4

13

0,677

0,7508

0,6667

0,0841

0,1675

7

13

0,677

0,7508

0,7500

0,0008

0,0841

6

14

1,185

0,8819

0,8333

0,0486

0,1319

8

14

1,185

0,8819

0,9167

0,0347

0,0486

10

14

1,185

0,8819

1,0000

0,1181

0,0347

Rata

11,67

Maks

0,1346

0,1675

STD

1,97

Nilai maksimum D = 0,1675. Dari tabel Kolmogorov-Smirnov untuk n = 12 dan
taraf nyata (α) = 0,05 didapat D0,05(12) = 0,375. Karena nilai (D = 0,1675) <
(D0,05(12) = 0,375) maka disimpulkan bahwa sampel tadi berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 30

(b) Uji Normalitas untuk Variabel Fasilitas (X2)
Resp

X2

Zi

P(Zi)

P(Xi)

P(Zi) - P(Xi)

PX-1 - PZ

12

7

-1,731

0,0418

0,0833

0,0416

0,0418

11

8

-1,169

0,1211

0,1667

0,0455

0,0378

2

9

-0,608

0,2716

0,2500

0,0216

0,1049

3

9

-0,608

0,2716

0,3333

0,0618

0,0216

1

10

-0,047

0,4813

0,4167

0,0647

0,1480

4

10

-0,047

0,4813

0,5000

0,0187

0,0647

9

10

-0,047

0,4813

0,5833

0,1020

0,0187

10

10

-0,047

0,4813

0,6667

0,1853

0,1020

5

11

0,515

0,6966

0,7500

0,0534

0,0299

6

11

0,515

0,6966

0,8333

0,1368

0,0534

7

13

1,637

0,9492

0,9167

0,0325

0,1159

8

13

1,637

0,9492

1,0000

0,0508

0,0325

Rata

10,08

Maks

0,1853

0,1480

STD

1,78

Variabel X2 berdistribusi normal karena (D = 0,1853) < (D0,05(12) = 0,375).
(c)

Uji Normalitas untuk Variabel Produktivitas (Y)
Resp
2
12
11
3
9
1
5
6
4
10
7
8
Rata
STD

Yi
74
74
76
78
81
85
85
87
90
91
94
98
84,42
7,97

Zi
-1,307
-1,307
-1,056
-0,805
-0,429
0,073
0,073
0,324
0,700
0,826
1,202
1,704

P(Zi)
0,0956
0,0956
0,1455
0,2104
0,3341
0,5292
0,5292
0,6271
0,7582
0,7956
0,8854
0,9558

P(Yi)
0,0833
0,1667
0,2500
0,3333
0,4167
0,5000
0,5833
0,6667
0,7500
0,8333
0,9167
1,0000
Maks

P(Zi)-P(Yi)
0,0123
0,0710
0,1045
0,1229
0,0826
0,0292
0,0542
0,0396
0,0082
0,0378
0,0313
0,0442
0,1229

PY - PZ
0,0956
0,0123
0,0212
0,0396
0,0008
0,1125
0,0292
0,0437
0,0915
0,0456
0,0520
0,0392
0,1125

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 31

Variabel Y berdistribusi normal karena (D = 0,1229) < (D0,05(12) = 0,375).
(d) Uji Normalitas untuk Variabel Galat (e)
Resp

ei

Zi

P(Z)

P(ei)

P(Z)-P(ei)

Pei - PZ

2

-4,541

-1,719

0,0428

0,0833

0,0406

0,0428

6

-4,434

-1,679

0,0466

0,1667

0,1201

0,0367

9

-1,772

-0,671

0,2511

0,2500

0,0011

0,0845

3

-0,541

-0,205

0,4189

0,3333

0,0856

0,1689

11

-0,525

-0,199

0,4212

0,4167

0,0046

0,0879

1

0,013

0,005

0,5019

0,5000

0,0019

0,0853

5

0,212

0,080

0,5321

0,5833

0,0513

0,0321

7

0,750

0,284

0,6118

0,6667

0,0549

0,0285

10

1,582

0,599

0,7254

0,7500

0,0246

0,0588

8

2,535

0,960

0,8314

0,8333

0,0019

0,0814

4

2,798

1,059

0,8553

0,9167

0,0614

0,0219

12

3,922

1,485

0,9312

1,0000

0,0688

0,0145

Rata

0,00

Maks

0,1201

0,1689

STD

2,64

Variabel Galat berdistribusi normal karena (D = 0,1689) < (D0,05(12) = 0,375).
Hasil Analisis Uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS 13.0 :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Motivasi
12
11,67
1,969
,167
,135
-,167
,580
,889

Fasilitas
12
10,08
1,782
,185
,185
-,148
,642
,804

Produktivitas Nilai Prediksi
12
12
84,42
84,41667
7,971
7,520840
,123
,116
,123
,116
-,113
-,103
,426
,402
,993
,997

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 32

Tests of Normality
a

Motivasi
Fasilitas
Produktivitas
Nilai Prediksi

Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
Sig.
,167
12
,200*
,185
12
,200*
,123
12
,200*
,116
12
,200*

Statistic
,914
,942
,950
,975

Shapiro-Wilk
df
12
12
12
12

Sig.
,240
,521
,638
,954

*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

5.

Uji Autokorelasi :

¾
Data :

Menggunakan Uji Durbin-Watson

Resp

Q15

Q610

Y

Ŷ

1

12

10

85

84,987

0,013

2

10

9

74

78,541

-4,541

0,013

20,735

3

10

9

78

78,541

-0,541

-4,541

16,000

4

13

10

90

87,202

2,798

-0,541

11,144

5

11

11

85

84,788

0,212

2,798

6,683

6

14

11

87

91,434

-4,434

0,212

21,585

7

13

13

94

93,250

0,750

-4,434

26,871

8

14

13

98

95,465

2,535

0,750

3,185

9

11

10

81

82,772

-1,772

2,535

18,547

10

14

10

91

89,418

1,582

-1,772

11,249

11

10

8

76

76,525

-0,525

1,582

4,440

12

8

7

74

70,078

3,922

-0,525

19,771

Jml

140

121

1013

1013,000

JK

1676

121

86213

ei

0,000

ei-1

-3,922

(ei-ei-1)2

160,210

76,723

Nilai Durbin-Watson D = (160,210) : (76,723) = 2,088

Keterangan : Jml = Jumlah ; JK = Jumlah Kuadrat
Nilai Statistik Durbin-Watson D :
D = [ ∑ (ei − ei-1)2 ] / [ ∑ ei2 ] = (160,210) / (76,723) = 2,088

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 33

Untuk n = 12, banyaknya variabel bebas = k = 2 dan a = 0,05 diperoleh dL = 0,812
dan dU = 1,579
Kriteria Penolakan H0 :
Tolak Ho

dL

dU

0,812

1,579

Terima Ho

4-dU

4-dL

2,421

3,188

Tolak Ho

Nilai D = 2,088 terletak pada daerah penerimaan H0, sehingga asumsi tidak ada
autokorelsi dapat diterima.
Prosedur menggunakan SPSS :
Analyze Æ Regression Æ Linear, masukkan Variabel Dependen Y (Produktivitas)
ke kotak Dependent dan Variabel Independen (X1 = Motivasi dan X2 = Fasilitas) ke
kotak Independent(s) Æ klik Statistics Æ Pada kotak Residuals, beri tanda
centang pada pilihan Durbin Watson Æ Continue Æ OK.
Hasil Analisis SPSS :
Model Summaryb
Model
1

R
,944a

R Square
,890

Adjusted
R Square
,866

Std. Error of
the Estimate
2,920

DurbinWatson
2,088

a. Predictors: (Constant), Faktor2, Faktor1
b. Dependent Variable: Nilai

Menggunakan Uji χ2 :
Nilai Observasi (O) :

Banyaknya +ei-1
Banyaknya −ei-1
Jumlah

Banyaknya +ei
2
4
6

Banyaknya −ei
4
1
5

Jumlah
6
5
11

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 34

Nilai Harapan (E) :

Banyaknya +ei-1
Banyaknya −ei-1
Jumlah
(2 – 3,27)2
X2 =

Banyaknya −ei
2,73
2,27
5

Banyaknya +ei
3,27
2,73
6
(4 – 2,73)2
+

(4 – 2,73)2
+

3,27

Jumlah
6
5
11

(1 – 2,27)2
+

2,73

2,73

2,27

X2 = 2,396
X20,05(1) = 3,841
Kesimpulan : Karena (X2 = 2,396) < (X20,05(1) = 3,841) maka H0 diterima
(asumsi tidak ada autokorelasi dapat diterima).
Prosedur menggunakan SPSS :
Analyze Æ Descriptive Statistics Æ Crosstab.
Hasil Analisis :
Crosstabs
Nilai Ei-1 * Nilai Ei Crosstabulation
Count
Nilai Ei
+Ei
Nilai Ei-1
Total

+Ei-1
-Ei-1

-Ei
2
4
6

Total
4
1
5

6
5
11

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 35

Chi-Square Tests

Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases

Value
2,396b
,883
2,516

df

2,178

1
1
1

Asymp. Sig.
(2-sided)
,122
,347
,113

1

Exact Sig.
(2-sided)

Exact Sig.
(1-sided)

,242

,175

,140

11

a. Computed only for a 2x2 table
b. 4 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
2,27.

Kesimpulan :

Karena nilai (X2 = 2,396) dengan probabilitas 0,122 > 0,05

maka H0 diterima (asumsi tidak ada autokorelasi dapat diterima).

6.

Multikolinearitas : terjadi korelasi yang kuat diantara variabel bebas X.
¾

Prosedur : Analyze Æ Regression Æ Linear, masukkan Variabel
Dependen Y (Produktivitas) ke kotak Dependent dan Variabel
Independen (X1 = Motivasi dan X2 = Fasilitas) ke kotak Independent(s)
Æ klik Statistics Æ Beri tanda centang pada pilihan Collinearity
diagnostics Æ Continue Æ OK.

¾

Diantara variabel bebas X tidak terjadi multikolinearitas jika nilai VIF
mendekakti nilai 1., atau jika nilai Koefisien Korelasi R ≥ 0,80,
diindikasikan adanya multikolinearitas.
Correlations
Motivasi

Fasilitas

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Motivasi
1

Fasilitas
,786**
,002
12
12
,786**
1
,002
12
12

**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2 il d)

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 36

7.

Linearitas : artinya bentuk hubungan antara variabel bebas X dan variabel
terikat Y adalah Linear.
a. uji Linearitas antara X1 (Motivasi) dengan Y (Produktivitas) :
Resp
12
2
3
11
5
9
1
4
7
6
8
10
Jumlah
JK
Rata-rata

X1
8
10
10
10
11
11
12
13
13
14
14
14
140
1676
11,667

Y
74
74
78
76
85
81
85
90
94
87
98
91
1013
86213
84,417

KJ = Kuadrat Jumlah

X1.Y
592
740
780
760
935
891
1020
1170
1222
1218
1372
1274
11974

Y2
5476

KJ
5476

Selisih
0

17336

17328

8

13786

13778

8

7225
16936

7225
16928

0
8

25454

25392

62

86213

86127
k=

86
6

JK = Jumlah Kuadrat

Contoh perhitungan :
Untuk X1 = 10 Æ

Y2 = 742 + 782 + 762 = 17336
KJ = (74 + 78 + 76)2 = 17328

n ∑X1Y ̶ (∑X1) (∑ Y)
b1 =

. . . . . . . . dst.

12 (11974) ̶ (140)(1013)
=

n ∑X1 ̶ (∑X1)
2

2

= 3,648
12 (1676) ̶ (140)

2

b0 = 84,417 ̶ 3,648 (11,667) = 41,852
Analisis Ragam (Anova) :
1. Faktor Koreksi (FK) = (ΣY)2/n = (1013)2/12 = 85514,083
2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Σ Y2 ̶ (ΣY)2/n
JKT

= 86213 ̶ 85514,083 = 698,917

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 37

3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = bi Σ XiY
JKR

= b1 [Σ X1Y ̶ (ΣX1)(ΣY)/n]

JKR

= 3,648 [11974 ̶ (140)(1013)/12] = 567,940

4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT ̶ JKR
JKG

= 698,917 ̶ 567,940 = 130,977

JKG-Murni = Σ Y2 ̶ Σ (Yi2/ni) = 86213 ̶ 86127 = 86
JKG-SDM = JKG7 ̶ JKGM = 130,977 ̶ 86 = 44,977
Daftar Sidik Ragam
db

JK

KT

F

F0,05

Regresi

1

567,940

567,940

39,624

4,965

Galat

10

130,977

13,098

Murni

6

86,000

14,333

SDM

4

44,977

11,244

0,784

4,534

11

698,917

Total

Ket.

:

DB = Derajat Bebas ;

JK = Jumlah Kuadrat ;

KT = Kuadrat Tengah ; SDM = Simpangan Dari Model
KT = JK : DB
F-Regresi = KT(Regresi) : KT(Galat Murni) = 567,940 : 14,333 = 39,624
F-SDM = KT(SDM) : KT(Galat Murni) = 11,244 : 14,333 = 0,784
Kesimpulan : Karena nilai (F-SDM = 0,784) < (F0,05 = 4,534) maka asumsi
Linearitas dapat diterima (hubungan antara X1 dengan Y bersifat Linear)

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 38

b.

uji Linearitas antara X2 (Fasilitas) dengan Y (Produktivitas) :
Resp

X2

Y

X2.Y

Y2

KJ

Selisih

12

7

74

518

5476

5476,00

0,00

11

8

76

608

5776

5776,00

0,00

2

9

74

666

3

9

78

702

11560

11552,00

8,00

1

10

85

850

4

10

90

900

9

10

81

810

10

10

91

910

30167

30102,25

64,75

5

11

85

935

6

11

87

957

14794

14792,00

2,00

7

13

94

1222

8

13

98

1274

18440

18432,00

8,00

Jumlah

121

1013

10352

86213

86130,25

82,75

JK

1255

86213

k=

6

Rataan

10,083

84,417

n ∑X2Y ̶ (∑X2) (∑ Y)
b1 =

12 (10352) ̶ (121)(1013)
=

n

∑X22

̶ (∑X2)

2

= 3,940
12 (1255) ̶ (121)

2

b0 = 84,417 ̶ 3,940 (10,083) = 44,685
Analisis Ragam (Anova) :
1. Faktor Koreksi (FK) = (ΣY)2/n = (1013)2/12 = 85514,083
2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Σ Y2 ̶ (ΣY)2/n
JKT

= 86213 ̶ 85514,083 = 698,917

3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = bi Σ XiY
JKR

= b2 [Σ X2Y ̶ (ΣX2)(ΣY)/n]

JKR

= 3,940 [10352 ̶ (121)(1013)/12] = 542,12

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 39

4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT ̶ JKR
JKG

= 698,917 ̶ 542,12 = 156,79

JKG-Murni = Σ Y2 ̶ Σ (Yi2/ni) = 86213 ̶ 86130,25 = 82,75
JKG-SDM = JKG7 ̶ JKGM = 156,79 ̶ 82,75 = 74,04
Daftar Sidik Ragam
db
1
10
6
4
11

Regresi
Galat
Murni
SDM
Total

Ket.

:

JK
542,12
156,79
82,75
74,04
698,92

KT
542,12
15,68
13,79
18,51

F
34,576

F0,05
4,965

1,342

4,534

DB = Derajat Bebas ; JK = Jumlah Kuadrat ; KT = Kuadrat Tengah
SDM = Simpangan Dari Model

KT = JK : DB
F-Regresi = KT(Regresi) : KT(Galat Murni) = 542,12 : 13,79 = 34,576
F-SDM = KT(SDM) : KT(Galat Murni) = 18,51 : 13,79 = 1,342
Kesimpulan : Karena nilai (F-SDM = 1,342) < (F0,05 = 4,534) maka asumsi Linearitas
dapat diterima (hubungan antara X2 dengan Y bersifat Linear)
Prosedur pengujian menggunakan SPSS :
Analyze Æ Compre Means Æ Means, masukkan Variabel Dependen X2 (Fasilitas)
ke kotak Dependent List dan Variabel Independen Y (Produktivitas) ke kotak
Independent List Æ klik Options Æ Beri tanda centang pada pilihan Test for
linearity Æ Continue Æ OK.

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 40

Hasil Analisis SPSS :
Means : Uji Linearitas
Produktivitas * Motivasi
Report
Produktivitas
Motivasi
8
10
11
12
13
14
Total

Mean
74,00
76,00
83,00
85,00
92,00
92,00
84,42

N
1
3
2
1
2
3
12

Std. Deviation
.
2,000
2,828
.
2,828
5,568
7,971

ANOVA Table

Produktivitas *
Motivasi

Between
Groups

(Combined)
Linearity
Deviation from
Linearity

Within Groups
Total

Sum of
Squares
612,917
567,940

5
1

Mean
Square
122,583
567,940

F
8,552
39,624

Sig.
,011
,001

44,977

4

11,244

,784

,575

86,000
698,917

6
11

14,333

df

Measures of Association
Produktivitas * Motivasi

R
,901

R Squared
,813

Eta
,936

Eta Squared
,877

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 41

Produktivitas * Fasilitas
Report
Produktivitas
Fasilitas
7
8
9
10
11
13
Total

Mean
74,00
76,00
76,00
86,75
86,00
96,00
84,42

N
1
1
2
4
2
2
12

Std. Deviation
.
.
2,828
4,646
1,414
2,828
7,971

ANOVA Table

Produktivitas *
Fasilitas

Between
Groups

(Combined)
Linearity
Deviation from
Linearity

Within Groups
Total

Sum of
Squares
616,167
542,124

5
1

Mean
Square
123,233
542,124

F
8,935
39,308

Sig.
,009
,001

74,042

4

18,511

1,342

,355

82,750
698,917

6
11

13,792

df

Measures of Association
Produktivitas * Fasilitas

R
,881

R Squared
,776

Eta
,939

Eta Squared
,882

Wijaya : Uji Asumsi Klasik Regresi Linear - 42