LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 20132014

  ALCOHOL AND DRUG REHABILITATION CENTRE ( HEALING ARCHITECTURE ) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

  Oleh : DESSY SAVITRY HUTAGAOL 090406025 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A 2014

  ALCOHOL AND DRUG REHABILITATION CENTRE ( HEALING ARCHITECTURE ) Oleh :

DESSY SAVITRY HUTAGAOL 090406025

  Medan, Agustus 2014 Disetujui Oleh : Pembimbing I Beny O.Y. Marpaung S.T., M.T.,Ph.D.

  NIP. 197110222002122001 Pembimbing II Hajar Suwantoro, S.T.,M.T.

  NIP. 197902032005011001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman M.T.

NIP. 196606221997021001

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

  2. Lulus Melengkapi

  NIP. 198104262008122003

  NIP. 196606221997021001 Koordinator TGA-490 Wahyuni Zahrah, S.T. M. S.

  Medan, Agustus 2014 Ketua Departemen Arsitektur Ir. N. Vinky Rahman, M.T.

  5. Tidak Lulus

  4. Perbaikan dengan Sidang

  3. Perbaikan tanpa Sidang

  (SHP2A )

  Nama : Dessy Savitry Hutagaol NIM : 09 0406 025 Judul Proyek Tugas Akhir : Alcohol and Drug Rehabilitation Centre Tema : Healing Architecture Rekapitulasi Nilai

  II Koordinat or TGA - 490

  I Paraf Pembimbing

  Paraf Pembimbing

  No. Status Waktu Pengumpulan Laporan

  Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

  

A B+ B C+ C D E

  1. Lulus Langsung

KATA PENGANTAR

  Pujian dan penyembahan saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segenap cinta kasihnya kepada saya dalam menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 2014 ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Saya bersyukur atas segala berkat yang telah Dia berikan untuk saya dan rencanaNya yang indah bagi saya.

  Tidak ada suka tanpa duka. Begitu banyak hal yang saya alami selama pengerjaan tugas akhir ini, baik yang membuat saya tertawa maupun menangis. Akan tetapi Tuhan telah menyertakan orang-orang terkasih bagi saya untuk menjalaninya dengan sukacita. Terimakasih pada orangtua yang selalu mengasihi saya, Bapak Edison Hutagaol dan Ibu Roselinda br. Sinambela yang telah setia dan bersabar menunggu kelulusan saya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Ompung tercinta, Ruslan br. Simangunsong

  , yang menjadi orangtua “pertama” bagi saya. Terima kasih atas kebesaran hati yang memahami kekurangan saya dan mendukung sampai akhir.

  Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ibu Beny O. Y. Marpaung, S.T., M. T., PhD. Sebagai Dosen Pembimbing I atas kesabarannya yang sangat luar biasa membimbing dan mengarahkan saya.

  Terima kasih atas setiap hajaran dan dukungan moril yang Ibu berikan

  2. Bapak Hajar Suwantoro S.T, M.T. sebagai Dosen Pembimbing II untuk perhatiannya dalam memberikan masukan-masukan yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini

  3. Ibu Ir. Basaria Talarosha, M.T. dan Bapak Ir. Dwi Lindarto, M.T. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik membangun untuk memperbaiki kekurangan saya dalam pengerjaan tugas akhir ini

  4. Para staff dosen pengajar dan tata usaha di Departemen Arsitekur, Fakultas Teknik, untuk semua bantuan yang diberikan

  5. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T. selaku Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

  6. Ibu Wahyuni Zahrah, S.T. M. S. selaku koordinator Tugas Akhir,Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah bersabar untuk mendukung kami anak-anaknya untuk terus maju

  7. Kakak dan adik saya yang saya kasihi, Henny dan Carolina Hutagaol yang telah memberikan banyak bantuan untuk mengerjakan hal-hal yang tak terkerjakan oleh saya

  8. Semua teman-teman senasib sepenanggungan dalam Tugas Akhir Semester A tahun ajaran 2013/2014 atas dukungan dan hiburannya. Terkhusus kepada Petrus Jese P. Pardede yang selalu ada, Dwikiandri, Haris, dan Agata dalam satu kelompok sidang yang selalu ada bersama-sama saya untuk menghadapi hal-hal tak terduga, Kak Heni, Prautami dan Rina yang menemani saya di studio dan tempat lainnya (yang penting bisa colok laptop), Mima, Sendy, Sesil yang mendukungku dari tempat jauh, Hendrik, Martin, Waldes, Echan yang juga tetap bertahan sampai akhir, terima kasih atas bantuannya dan Kak Lidia Sitorus, S.T. yang tetap mendoakan kami adik-adik kelompoknya. Tak lupa juga teman-teman yang selalu membagi tawanya dan selalu ada di studio sampai malam (saya jadi ada teman sampai malam) , Amet, Vicry, Willy, David, Yudhis, Biman, Adib, Rusy, Arif, dan sobat-sobat lainnya yang tak tersebut satu persatu, Tuhan memberkati masa depan kalian. Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki kekurangan. Karena itu saya menerima kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang membacanya khususnya bagi lingkungan Departemen Arsitektur USU. Terima kasih.

  “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang- orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19)

  Medan, Agustus 2014 Hormat saya, Dessy Savitry Hutagaol NIM. 090406025

DAFTAR ISI

  SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A ) i KAT A PENGANTAR

  ii

DAFT AR ISI

  iv

  DAFT AR GAMBAR

  vii

DAFT AR DIAGRAM

  xiii

  DAFT AR TABEL

  xiv

  ABSTRAK

  xv

BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  1

  1.2 Tujuan Perancangan

  2

  1.3 Masalah Perancangan

  3

  1.4 Batasan Masalah

  3

  1.5 Asumsi-asumsi

  4

  1.6 Kerangka Berpikir

  5 BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

  2.1 Terminologi Judul

  6

  2.1.1 Pengertian Alcohol

   6

  2.1.2 Pengertian Drug

  6

  2.1.3 Pengertian Rehabilitation Centre

  6

  2.1.4 Pengertian Judul

  7

  2.2 Tinjauan Umum Proyek

  7

  2.2.1 Jenis

  7

  • – jenis Narkoba yang Sering Disalahgunakan

  2.2.2 Proses terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan 18

  2.2.3 Dampak Penyalahgunaan dan Ketergantungan

  19

  2.2.4 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

  20

  2.2.5 Terapi dan Rehabilitasi Narkoba

  21

  2.2.6 Sarana Pelayanan Rehabilitasi

  31

  2.3 Tinjauan Khusus

  32

  2.3.1 Deskripsi Singkat Proyek

  32

  2.3.2 Tinjauan Lokasi

  33

  2.4 Tinjauan Fungsi

  40

  2.4.1 Pengguna

  40

  2.4.2 Karakteristik Pengguna

  40

  2.4.3 Alur kegiatan Pengguna

  42

  2.4.4 Struktur Organisasi

  46

  2.5 Studi Banding Proyek dengan Fungsi Sejenis

  47

  2.5.1 The Cabin Chiang Mai

  47

  2.5.2 Alina Lodge

  56

  2.5.3 TTP Chorley (Withnell House), Inggris

  60 BAB III ELABORASI TEMA

  3.1 Pengertian Tema

  62

  3.1.1 Healing Architecture menurut Professor Gary J. Coates

  62

  3.1.2 Teori Lingkungan Pemulihan

  65

  3.2 Interpretasi Tema

  69

  3.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

  69

  3.4 Studi Banding Proyek dengan Tema Sejenis

  70

  3.4.1 Paimio Sanatorium, Paimio, Finlandia

  70

  3.4.2 Vidarkliniken Hospital, Jarna, Swedia

  73

  3.4.3 Sarah Kubitschek Hospital, Salvador, Brazil

  76 BAB IV ANALISA PERANCANGAN

  4.1 Analisa Eksisting

  79

  4.1.1 Analisa Lokasi

  79

  4.1.2 Kondisi Eksisting Lahan

  80

  4.1.3 Tata Guna Lahan

  81

  4.1.4 Analisa Pola Arsitektur Sekitar

  82

  4.1.5 Analisa Pencapaian dan Sirkulasi

  83

  4.1.6 Analisa Lintasan Matahari dan Vegetasi

  86

  4.1.7 Analisa Arah Angin dan Bebauan

  88

  4.1.8 Analisa Kebisingan

  90

  4.1.9 Analisa View ke Luar Tapak

  91

  4.1.10 Analisa View ke Dalam Tapak

  92

  4.2 Analisa Pengguna

  4.3.5 Kebutuhan Ruang Kegiatan Perawatan Kesehatan 103

  xvi

  6.1 Gambar Perancangan 123

  BAB VI HASIL PERANCANGAN

  5.7 Konsep Struktur dan Konstruksi 121

  5.6 Konsep Material dan Warna Bangunan 118

  5.5 Konsep Zoning Tapak 117

  5.4 Konsep Entrance dan Parkir 117

  5.3 Konsep Hubungan Bangunan dan Vegetasi 111

  5.2 Konsep Sirkulasi 109

  5.1 Konsep Bentuk Bangunan 108

  BAB V KONSEP PERANCANGAN

  4.3.8 Kebutuhan Ruang Kegiatan Mekanikal Elektrikal 106

  4.3.7 Kebutuhan Ruang Kegiatan Konseling Publik 105

  4.3.6 Kebutuhan Ruang Kegiatan Administratif 104

  4.3.4 Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendukung 102

  93

  4.3.3 Kebutuhan Ruang Kegiatan Terapi 101

  4.3.2 Kebutuhan Ruang Kegiatan Residensial 100

  97

  4.3.1 Kebutuhan Ruang Kegiatan Kuratif

  97

  4.3 Analisa Fungsional

  96

  4.2.4 Analisa Kapasitas Pengunjung

  96

  4.2.3 Analisa Kapasitas Pengelola

  94

  4.2.2 Analisa Kapasitas Tenaga Ahli

  93

  4.2.1 Analisa Kapasitas Penderita

DAFT AR PUSTAKA

  DAFTAR GAMBAR

  49 Gambar 2.16 Kabin tunggal (kiri) dan kabin yang berhubungan dalam satu zona(kanan)

  53 Gambar 2.29 Kamar mandi kabin

  53 Gambar 2.28 Kabin/Kamar Tidur

  53 Gambar 2.27 Ruang Santai

  52 Gambar 2.26 Ruang Makan

  52 Gambar 2.25 Kolam Renang

  52 Gambar 2.24 Area Fitness

  52 Gambar 2.23 Titi Penghubung Antar Kabin

  51 Gambar 2.22 Area Duduk di Halaman

  51 Gambar 2.21 Gazebo relaksasi pinggir sungai

  51 Gambar 2.20 Area duduk pinggir sungai

  51 Gambar 2.19 Gedung konseling

  50 Gambar 2.18 Gedung terapi

  50 Gambar 2.17 Dining Hall (gedung makan)

  49 Gambar 2.15 Suasana ruang luar di sekitar kabin-kabin

  Gambar 2. 1 Heroin

  48 Gambar 2.14 Suasana entrance pusat rehabilitasi

  47 Gambar 2.13 Jadwal harian pasien The Cabin Chiang Mai

  39 Gambar 2.12 Lounge depan

  38 Gambar 2.11 Batas tapak perancangan

  38 Gambar 2.10 Rencana dan arah pemanfaatan kawasan pola ruang budidaya

  37 Gambar 2.9 Lokasi Tapak Perancangan

  18 Gambar 2.8 Sebaran Pusat Pelayanan Tersier Kawasan Danau Toba

  13 Gambar 2.7 Proses Terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan

  12 Gambar 2.6 Codein

  11 Gambar 2.5 Morfin

  11 Gambar 2.4 Ganja

  10 Gambar 2.3 Candu

  8 Gambar 2.2 Kokain

  53

Gambar 2.30 Ruang Makan Sober House

  58 Gambar 2.47 Gym

  72 Gambar 3.9 Vidarkliniken

  72 Gambar 3.8 Koridor kamar pasien (kiri), kantin (kanan)

  72 Gambar 3.7 Lobby (kiri), ruang makan pasien (kanan)

  71 Gambar 3.6 Salah satu communal space (kiri), view ke halaman (kanan)

  71 Gambar 3.5 Teras (kiri), entrance utama (kanan)

  70 Gambar 3.4 Gedung rawat (kiri), jendela kamar (tengah), mess psikiater (kanan)

  70 Gambar 3.3 Kamar pasien (kiri), washbasin(tengah), lemari tanam (kanan)

  70 Gambar 3.2 Jalan masuk santorium

  60 Gambar 3.1 Paimio Sanatorium

  59 Gambar 2.51 TTP Chorley (Withnell House)

  59 Gambar 2.50 Ruang Konseling

  58 Gambar 2.49 Ruang diskusi grup

  58 Gambar 2.48 Ruang TV

  58 Gambar 2.46 Ruang makan

  54 Gambar 2.31 Ruang Santai Sober House

  58 Gambar 2.45 Lounge

  57 Gambar 2.44 Kamar tidur

  57 Gambar 2.43 Asrama

  57 Gambar 2.42 Curry hall

  57 Gambar 2.41 Gratitude Hall

  56 Gambar 2.40 Kapel

  56 Gambar 2.39 Ruang luar untuk pertemuan dengan keluarga

  56 Gambar 2.38 Family Hall

  55 Gambar 2.37 Bird view Alina Lodge

  55 Gambar 2.36 Barbeque Corner Sober House

  55 Gambar 2.35 Dapur Sober House

  55 Gambar 2.34 Kamar Tidur Tipe B

  54 Gambar 2.33 Kamar Tidur Tipe A

  54 Gambar 2.32 Gedung Sober House

  72

Gambar 3.10 Letak Vidarkliniken di kompleks Yttejarna

  83 Gambar 4.9 Peta Pencapaian Penyeberangan ke Lokasi Tapak

  91 Gambar 4.21 Kajian View ke dalam Tapak

  90 Gambar 4.20 Kajian view ke luar tapak

  89 Gambar 4.19 Kajian sumber kebisingan pada sekitar tapak

  89 Gambar 4.18 Merancang tapak dengan ruang terbuka

  88 Gambar 4.17 Menggunakan vegetasi untuk pengarah angin

  87 Gambar 4.16 Kajian arah angin dan sumber bebauan di kawasan proyek

  87 Gambar 4.15 Kondisi vegetasi eksisiting di dalam tapak perancangan

  86 Gambar 4.14 Kajian vegetasi eksisiting di dalam tapak perancangan

  86 Gambar 4.13 Keadaan vegetasi di sekitar kawasan proyek

  85 Gambar 4.12 Kajian lintasan matahari dan vegetasi sekitar kawasan proyek

  84 Gambar 4.11 Kondisi Jalan Pencapaian ke Tapak

  84 Gambar 4. 10 Peta Pencapaian Lokasi Tapak dari Jalan Utama

  82 Gambar 4.8 Peta Pencapaian ke Lokasi Tapak

  73 Gambar 3.11 Selasar dan courtyard

  81 Gambar 4.7 Pola arsitektur sekitar

  80 Gambar 4.6 Kajian tata guna lahan di sekitar tapak

  79 Gambar 4.5 Kondisi eksisiting di sekitar tapak

  79 Gambar 4.4 Lokasi tapak

  79 Gambar 4.3 Citra Pulau Samosir

  79 Gambar 4.2 Citra Sumatera Utara

  77 Gambar 4.1 Peta Indonesia

  77 Gambar 3.17 Koridor-koridor pada rumah sakit

  76 Gambar 3.16 Ruang-ruang hijau pada rumah sakit

  76 Gambar 3.15 Ruang-ruang hijau pada rumah sakit

  75 Gambar 3.14 Rumah sakit Sarah Kubitschek

  75 Gambar 3.13 Salah satu kamar pasien (kiri) dan jendela kamar (kanan)

  74 Gambar 3.12 Entrance dari gedung administrasi (kiri) dan entrance utama dari jalan utama (kanan)

  92 Gambar 5. 1 Tipologi bangunan menurut fungsi 108

  140 Gambar 17 Denah,potongan A-A, dan rencana pondasi unit learning 141

Gambar 5.13 Jenis

  127 Gambar 4 Denah, rencana pondasi, dan potongan A-A unit penerima 128 Gambar 5 Tampak depan dan kiri unit penerima 129 Gambar 6 Tampak belakang dan kanan unit penerima 130 Gambar 7 Denah, rencana pondasi, dan potongan A-A unit detoksifikasi 131 Gambar 8 Tampak unit detoksifikasi 132 Gambar 9 Denah,tampak, dan rencana pembalokan unit pengelola 133 Gambar 10 Denah, tampak kapel dan musholla 134 Gambar 11 Denah dan tampak ruang makan 135 Gambar 12 Rencana pembalokan, pondasi, dan potongan A-A ruang makan 136 Gambar 13 Denah, tampak, dan potongan unit asrama 137 Gambar 14 Rencana pembalokan dan pondasi unit asrama 138 Gambar 15 Denah.rencana pondasi, dan potongan A-A unit terapi 139 Gambar 16 Tampak unit terapi

  126 Gambar 3 Potongan

  125 Gambar 2 Groundplan

Gambar 5.17 Sambungan kolomGambar 5.16 Rangka atap baja ringan 122Gambar 5.15 Panel EPS untuk dinding (kiri) dan lantai (kanan) 121Gambar 5.14 Jenis material bitumen selulosa (kiri) dan sirap (kanan) 120

  119

Gambar 5.12 Konsep Penzoningan pada Tapak 118

  Gambar 5. 2 Konsep Bentukan Massa Bangunan 109

Gambar 5.11 Konsep entrance dan parkir 117Gambar 5.10 Konsep vegetasi 116Gambar 5.9 Beberapa vegetasi yang dapat tumbuh di kawasan tapak 115Gambar 5.8 Perletakan massa berdasarkan konsep mempertahankan vegetasi eksisiting 115Gambar 5.7 Pohon eksisting dan yang dapat tumbuh di Pulau Samosir 114Gambar 5.6 Kondisi eksisting tapak perancangan 111Gambar 5.5 Konsep pola organik sebagai pola sirkulasi 111Gambar 5.4 Konsep sirkulasi pada perancangan 110Gambar 5.3 Pola konfigurasi linier (kiri) dan radial (kanan) 109

  • – jenis kaca
  • – balok (kiri) dan pelat lantai (kanan) 122 Gambar 1 Siteplan
Gambar 18 Tampak unit learning 142 Gambar 19 Denah,potongan A-A, rencana pembalokan, dan pondasi unit workshop

  143 Gambar 20. Tampak unit workshop 144 Gambar 21. Detail potongan A-A unit penerima dan workshop 145 Gambar 22 Keyplan sketsa suasana 146 Gambar 23. Sketsa suasana entrance 147 Gambar 24. Sketsa suasana depan gedung penerima (B) 148 Gambar 25. Sketsa suasana depan kapel (D) 149 Gambar 26. Sketsa suasana menuju ruang makan dan musholla 150 Gambar 27. Sketsa suasana sekitar musholla 151 Gambar 28. Sketsa suasana depan asrama (G) 152 Gambar 29. Sketsa suasana menuju unit terapi (H) 153 Gambar 30. . Sketsa suasana depan unit terapi (H) 154 Gambar 31. Sketsa suasana menuju unit learning (I) dan workshop (J) 155 Gambar 32. Sketsa suasana menuju unit learning (I) 156 Gambar 33. Sketsa suasana sekitar unit workshop (J) 157 Gambar 34. Sketsa suasana jogging track 158 Gambar 35. Perspektif unit penerima (B) 159 Gambar 36. Perspektif ruang makan, kapel, dan musholla 160 Gambar 37. Perspektif unit asrama dan ruang makan 161 Gambar 38. Perspektif unit terapi (H) 162 Gambar 39. Perspektif unit learning (I) dan unit workshop (J) 163 Gambar 40. Perspektif area berkebun 164 Gambar 41. Perspektif site dari barat 165 Gambar 42. Perspektif site dari selatan 166 Gambar 43. Perspektif site dari timur 167 Gambar 44. Sketsa Interior 1 Unit Penerima 168 Gambar 45. Sketsa Interior 2 Unit Penerima 168 Gambar 46. Sketsa Interior 3 Unit Penerima 168 Gambar 47. Sketsa Suasana 1 Unit Asrama 169 Gambar 48. Sketsa Suasana 2 Unit Asrama 170 Gambar 49. Sketsa Suasana 3 Unit Asrama 171 Gambar 50. Sketsa Suasana 4 Unit Asrama 172 Gambar 51. Sketsa Suasana 5 Unit Asrama 173 Gambar 52. Sketsa Suasana 1 Unit Terapi 174 Gambar 53. Sketsa Interior 1 Unit Terapi 175 Gambar 54. Sketsa Interior 2 Unit Terapi 176 Gambar 55. Sketsa Interior 3 Unit Terapi 177 Gambar 56. Sketsa Interior 4 Unit Terapi 178 Gambar 57. Sketsa Interior 5 Unit Terapi 179 Gambar 58. Sketsa Suasana 2 Unit Terapi 180

DAFTAR DIAGRAM

  44 Diagram 2.9 Alur kegiatan keluarga

  46

  46 Diagram 2.14 Struktur Organisasi Pusat Rehabilitasi NAPZA

  45 Diagram 2.13 Alur kegiatan pengatur EKG dan EEG

  45 Diagram 2.12 Alur kegiatan pengatur laboratorium

  45 Diagram 2.11 Alur kegiatan instruktur dan guru

  44 Diagram 2.10 Alur kegiatan tenaga pelayanan

  Diagram 1.1 Kerangka Berpikir

  5 Diagram 2.1 Alur kegiatan pasien

  44 Diagram 2.7 Alur kegiatan pengelola

  43 Diagram 2.6 Alur kegiatan perawat

  43 Diagram 2.5 Alur kegiatan konselor dan staff

  43 Diagram 2.4 Alur kegiatan psikiater dan psikolog

  43 Diagram 2.3 Alur kegiatan dokter spesialis

  42 Diagram 2.2 Alur kegiatan dokter umum

  44 Diagram 2.8 Alur kegiatan pengunjung

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simtom putus zat opioid dengan kerangka waktu

  9 Tabel 2.2 Tahap Pra pengobatan

  26 Tabel 2.3 Tahapan Primer

  27 Tabel 2.4 Tahapan Aftercare

  28 Tabel 2.5 Kemiringan Lahan Kabupaten Samosir

  34 Tabel 2.6 Transportasi Darat dalam Kabupaten

  35 Tabel 2.7 Transportasi Darat antar Kabupaten

  35 Tabel 2.8 Daftar Transportasi Penyeberangan Danau

  36 Tabel 2.9 Jadwal harian Alina Lodge

  59 Tabel 4.1 Jumlah Penyalahgunaan Narkoba Per Kabupaten

  93 Tabel 4.2 Jumlah Kasus Narkoba berdasarkan peran, 2007-2011

  94 Tabel 4.3 Perbandingan Tenaga Ahli

  94 Tabel 4.4 Perbandingan Tenaga Teknis dan Pelayanan

  95 Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Kuratif

  97 Tabel 4.6 Tabel Kebutuhan Ruang Pelayanan Gawat Darurat

  98 Tabel 4.7 Tabel Kebutuhan Ruang Klinik Detoksifikasi

  99 Tabel 4.8 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Residensial 100

Tabel 4.9 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Terapi 101Tabel 4.10 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendukung 102Tabel 4.11 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Perawatan Kesehatan 103Tabel 4.12 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Administratif 104Tabel 4.13 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Konseling Publik 105Tabel 4.14 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Mekanikal Elektrikal 106

  Abstrak

Ketergantungan dan penyalahgunaan zat sudah menjadi masalah penting di dunia

termasuk Indonesia. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk memecahkannya seperti pidana dan rehabilitasi. Pidana merupakan cara yang paling banyak dilakukan dan tid ak efektif unt uk memulihkan kehidupan mereka. S ebagai manusia, para peny alahguna memiliki hak untuk direhabilitasi untuk membangun kembali kehidupan pribadi dan sosialnya. Tujuan studi ini adalah untuk mempelajari peny alahgunaan narkoba dan perilak u penyalahguna untuk memecahkan masalah desain yang cocok untuk suatu pus at rehabilitasi. Desain arsitektural menjadi bagian dari proses pemulihan dengan pendekat an

  “healing architecture ”.

Healing architecture membantu manusia memulihkan dirinya. Masalah psikis

mempengaruhi cara mendesain bangunan dan lansek ap. Prinsip dari healing arc hitecture dapat menyelesaikan masal ah tersebut dan membentuk konsep desain yang terwujud dalam desain lansek ap, peletakan massa, dan interior. Variasi suasana ruang dengan kes elarasan alam dan tapak dapat menjadi solusi masalah psikis. Pola organik dari healing architeture membentuk lingkungan menjadi desain arsitektur yang memulihkan.

  Kata kunci : penyalahgunaan zat, rehabilitasi, healing architecture Abstract

  

Addiction and substances abuse has been a crucial issue among t he world including in

Indonesia. Many efforts has been done to solve this issue such as imprisonment and rehabilitation. Imprisonment is the most way for punishment and it is not effective for the abusers in restoring their life. As a human being, they have the rights to be rehabilitated as the best way in rebuilding their individual and s ocial life. The purpose of this study is to to learn about substances abuse and behaviour of the abuser in order to design the most suitable rehabilitation centre. Architectural design could be the part of recovery process with the healing architecture approach.

  

Healing architecture helps people to restore and relieve their mind and soul that affect

the body. Each substances abuser has its own ps ychological problem depends on the substance abuse. Those problems effect the way of designing the building and landscape. The principles of healing architecture can solve those problems and create the design concepts.The healing architecture design concepts are outlined in the landscape design, masses placement, and int erior design. The various atmosphere of the spaces wit h the harmony of nature and site could be the solution for psyc hological problem. Organic pattern from healing architecture creating the environment to be an architecture design that heals.

  Keywords: substances abuse, rehabilitation, healing architecture