PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA MELALUI KONTRAK BAKU DAN ASAS KEPATUTAN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN

  PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA MELALUI KONTRAK BAKU DAN ASAS KEPATUTAN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN Studi Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dengan Konsumen Perumahan DISERTASI Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM)., Sp.A.(K) Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara OLEH : ABDUL HAKIM NIM : 098101009 PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 3

  PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA MELALUI KONTRAK BAKU DAN ASAS KEPATUTAN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN Studi Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dengan Konsumen Perumahan DISERTASI Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM)., Sp.A.(K) Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara OLEH : ABDUL HAKIM NIM : 098101009 PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 3

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji dan sembah hanya untukMu ya Allah, Tuhan yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Pemilik Ilmu Pengetahuan, Maha Adil, bijaksana, Pencipta dan Penguasa segalanya.

  Salawat serta Salam kepada Muhammad Rasulallah Salallahu ‘Alaihi Wassallam, Allahumma Sholli ‘ala Muhammad wa ala ‘alihi wasallam, Beliau mengajarkan keadilan (‘adl) dengan memberi tauladan dan utusan penyebar ilmu (‘ilm) agar taqwa, ‘adl dan ilm adalah kata yang terbanyak disebut dalam Al- Qur’an setelah kata “Allah”

  Disertasi yang baru saja dipertahankan secara akademis, di hadapan sidang senat terbuka Universitas Sumatera Utara di bawah wibawa Rektor Universitas Sumatera Utara, Promotor dan kopromotor serta penguji pada siang hari ini yang naskahnya terhidang di hadapan Bapak dan Ibu, saudara-saudari adalah ibarat butiran embun di tengah samudera luas jika dibandingkan dengan maha luasnya lautan pengetahuan Allah SWT. Karena itu kepadaNya jualah kami berserah diri dan memohon ampun atas “kedhoifan” kami selaku manusia.

  Tidaklah mudah bagi kami untuk menulis sebuah disertasi hukum, di tengah situasi hegemoni negara-negara capital kuat yang menjadi “penjajah” dengan menggunakan instrument hukum, globalisasi, kapitalisme dan neoliberalisme yang dominan. Hiruk pikuk politik, kesemerawutan penegakan hukum, ketimpangan pendistribusian ekonomi negara, kemiskinan, hingga darurat perumahan, pelayanan birokrasi yang lamban, aparat penegak hukum yang “mendagangkan” hukum, dan di mana-mana instansi syarat dengan praktek transaksional untuk tiap-tiap urusan pelayanan umum, sistem otonomi daerah yang hanya memindahkan korupsi yang selama ini tersentralisasi di Jakarta kini merata ke daerah, reformasi yang hanya menggantikan rezim koruptor lama dengan rezim koruptor baru dan bertumpuk-tumpuk masalah sosial, politik dan hukum yang belum terselesaikan. Fungsi negara dalam perspektif das sollen telah bertolak belakang pada tataran das sainnya, Pancasila, UUD ’45 hanya cerita dalam upacara, sehingga kebodohan, kemiskinan dan ketidak adilan jadi hal yang biasa saja.

  Untuk memilih judul disertasi saja menimbulkan pergulatan pemikiran internal antara apa yang kami pikirkan dengan apa sesunguhnya yang sedang kami rasakan dan lihat.

  Apakah Pancasila ini memang sudah tidak cocok lagi untuk menyahuti tuntutan globalisasi yang sedang menyeruak di seluruh belahan dunia ini? Itu adalah pertanyaan yang menantang secara akademis yang memerlukan jawaban tidak hanya dalam tataran empiris akan tetapi juga dalam tataran filosofis.

  Tantangan dalam babakan berikutnya adalah, jika tulisan ini dimulai, apa judul yang tepat, bagaimana metodologinya, apakah harus mengikuti metode konvensional atau melakukan terobosan-terobosan baru ? Sebab akar persoalannnya ada pada kebijakan negara, ada pada pilihan politik hukum negara, ada hubungannya dengan tekanan politik Internasional, ada hubungannya dengan ketergantungan hutang luar negeri, ada hubungannya dengan lembaga keuangan Internasional seperti IMF dan World Bank, pasar bebas ada kaitannya dengan budaya birokrasi, budaya penegakan hukum dan budaya masyarakat dengan KKN.

  Khusus pada Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, SH yang menjadi arsitek dan peletak pondasi bagi saya dalam memahami hukum melalui doktrin teori-teorinya yang ternyata jadi rujukan disemua penulisan doktor perdata sangat membanggakan. Perlu kami jelaskan bahwa pidato pengukuhan beliaulah yang menantang kami untuk menulis disertasi ini jadi pilihan, yang kemudian terus- menerus membimbing dan mengajari penulis tanpa jenuh, terima kasih Bu.

  Prof. Dr. M. Solly Lubis, SH yang sangat membanggakan dengan pandangan-pandangan hukumnya, teori-teori yang original, faporit dan terus produktif dengan pribadi terpuji.

  Mak, yah, hari ini anakmu sudah doktor, rasanya sulit dipercaya itu karena karunia Allah SWT dan atas bantuan orang-orang yang tulus yang tak henti mencurahkan ilmu dan menebar kebaikan.

  Terima kasih pada Rektor dan jajarannya. Terima kasih pada Dekan dan jajaran utamanya Pembantu Dekan III Bapak M. Husni, SH, M.Hum. Terima kasih pada Pasca dan jajarannya. Terima kasih pada Promotor, Co dan Tim Penguji. Terima kasih pada guru-guru dan dosen kami. Terima kasih pada rekan- rekan dan guru kami semasa SD, SMP, SMA, S1, S2 dan di S3. Terima kasih pada rekan-rekan sesama advokat, persyarikatan Muhammadiyah. Terima kasih pada bapak dan ibu yang telah membantu dalam pengumpulan data dan bahan- bahan hukum dalam penulisan disertasi ini. Terima kasih pada penggagas teori, doktrin, pandangan hukum dari tokoh-tokoh terpilih dalam disertasi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa pembalas kebajikan pada mereka.

  Dr. Edy Ikhsan, SH, MA/istri, OK. Saidin, SH, M.Hum/Hj. Syarifah Supina, SH, Tarmizi, SH, M.Hum/istri ; sahabat kompak lebih dari sekedar saudara. Kawan-kawan dari 44, Faris Bashel, SE, Said Hamid, SE, M. Yusuf, Bang Biim, Bang Muin, tanpa mereka S3 ini tak mungkin dimulai. Dr. Edy Ikhsan, SH, MA dan Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS, dua orang cerdas ini jadi pembimbing yang sabar dalam studi banding di beberapa Negara Eropa di Perpustakaan Universiteit Leiden, National Archief Den Haag, Belanda dan Jakarta, Malaysia dan Singapura.

  Pada keluarga Punguan Raja Siagian dan Butar-butar juga penulis ucapkan terima kasih.

  Bapak dan ibu, para undangan sekalian yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang tidak mungkin dapat kami balas. Pada promotor dan co promotor serta tim penguji yang amat terpelajar berturut-turut kepada : Yang amat terpelajar Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS penguasaannya yang pari purna dalam hukum perdata, filsafat, sangat mencerdaskan.

  Prof. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLI, ilmunya yang luas dan dalam, ketajaman analisis yang tegas, lugas yang menurut hemat saya begitu gemilang dan tuntas dalam membimbing.

  Prof. Dr. Runtung SH, M.Hum, guru besar yang tulus dan amanah serta sangat mengayomi, arif dan penuh bijaksana telah membimbing, membantu lebih dari yang pernah saya bayangkan.

  Kepada tim penguji Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LLM, PhD, guru besar yang saya idolakan, pemikirannya untuk mencerdaskan anak bangsa harusnya jadi modal kita dalam menghadapi persaingan global. Pikirannya yang lugas melampaui ketajaman silet namun santun dalam bingkai ketegasannya, membuat AS dan Australia serta pemimpin kita harusnya malu dan sungguh-sungguh menyahutinya.

  Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH penguji yang kritis dan yang ringan tangan membantu, motivator handal yang cerdas mencurahkan serta mengayomi. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS, cerdas, santun, lugas, tegas dan tajam pandangannya. Ahli hukum lingkungan yang mengagumkan.

  Kepada Dr. H. Agus Soni, MAP, rektor UMSU Medan beserta jajarannya, Dekan FH-UMSU dan pimpinan Program S2 FH-UMSU, terima kasih atas dorongan dan bantuannya. Kepada Prof. Dr. H. Asmuni, MA, Ketua PW Muhammadiyah Sumut dan H. Nasir Wahab, SE, MBA sebagai teman dan guru dan juga sebagai sekretaris PW Muhammadiyah Sumut, terima kasih yang tulus atas begitu banyaknya bantuan, nasihat dan ilmunya. Kepada Marasamin Ritonga, SH, Ketua Ikadin Medan beserta seluruh rekan-rekan di Ikadin, terima kasih atas dukungan, semangat dan dorongannya, sehingga selesainya disertasi ini. Kepada Bapak Drs. H. Darwin Nasution, SH, MH, Dirut PT. Perkebunan Sumut beserta jajaran dan staf yang telah banyak membantu, kami ucapkan terima kasih.

  Bapak Dr. Jamaluddin Sambas, Dr. Azwan Hakmi Lubis, Dr. H. Lukman Hakim Nasution, Bapak Syamsudin Angkat, SE, SH, MH beserta jajaran Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan, terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan perhatiannya.

  Pada direktur PDAM Medan dan jajarannya utamanya H. Nurdin Lubis, SH, MH, selaku Komut dan Sekda Sumut, Prof. H. Sanwani Nasution, SH, H.

  Nurdin Siregar, SH, MH, H. Efdi Boy, SH terima kasih atas semua perhatian dan bantuannya.

  Rasa hormat dan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak H. Yuslian Siregar, Zaidan BS, Mulkan Ritonga, Bang Zul RM Garuda, Yusaldi, Adi Munasip. Kepada H. Syamsul Arifin, SE yang cukup membantu dan mendorong untuk selesainya disertasi ini. Sdr. Gurdin, Bapak Ibrahim Sakti Batubara, teman dan guru politik kami beserta jajarannya diucapkan terima kasih.

  Kepada Bapak Alex Ketaren, SH, Alwi, SH, Ir. Saut Pardede (Astti), Ir. Murlan Tamba, dkk dari Inkindo, TM. Pardede dan kawan-kawan Gapensi, Murniati Pasaribu, UPJK, Kadin Sumut.

  Kepada Tuan H. Baharuddin Siagian, SH, MSi dan istri serta keluarga, terima kasih atas semua bantuannya, semoga terus sukses dan berjaya.

  Alm. Prof. Kusnadi, Sudikno, Sutandyo, AP. Parlindungan, Bachtiar Agus Salim, guru-guru besar tauladan saya, guru besar yang sebenarnya. Ya Allah lapangkan mereka di alam bar’zah dan ganjarlah dengan surgaMu sebagaimana yang telah “KAU” janjikan. Amin ya Robbal Alamin.

  Kepada semua guru kami, yang tak dapat kami sebut satu persatu, terima kasih yang setulus-tulusnya, jasamu tetap ku kenang menjadi dasar dan kompas bagiku.

  Berikutnya, penulis ucapkan terima kasih buat keluarga besar kami, lebih khusus pada orang tua/mertua. Tulang Abdul Rahman Tambunan, SH, abang DR. Sahnan Siagian Palipi, Kak Murni, Kak Anum, Kak Yu, Bang Yono, kakak dan adik-adik semua. Keluarga adalah segalanya buat saya. Buat Maini Lini Butar- butar, SH, istriku tersayang, anak-anak kami tercinta Putri Rumondang Siagian, Balqis Siagian, Fitria Longgom Siagian, Fajar Hasonangan Siagian dan Syafira Aini Siagian, maafkan ayah karena studi ini kalian jadi “korban”, kehilangan hak- haknya. Padahal prestasi yang kalian raih, berkat peran dominan mamakmu (istriku) jujur saya akui, sungguh-sungguh membanggakan. Terima kasih nak, terima kasih sayang. Disertasi ini ayah hadiahkan pada kalian, istriku dan anak- anak tersayang, ambil baiknya saja.

  Faktor subyektif dalam tulisan ini pasti tak dapat dihindarkan, begitupun semua itu tetaplah menjadi tanggung jawab kami dan kepada pembaca terus kami harapkan kritik dan saran demi penyempurnaannya, tentu saja dengan begitu faktor subyektif yang ada dalam studi ini sedikit demi sedikit dapat dikurangi, hingga berakhir menjadi sebuah karya yang bernilai akademis. Akhirul kalam Billahittaufiq wal Hidayah Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

  Medan, Desember 2013

  Abdul Hakim Siagian

DAFTAR ISI

  39 G. Metode Penelitian ..........................................................

  48

  Kedudukan Asas Dalam Sistem Hukum Perjanjian ........

  48 A.

  46 BAB II : KEDUDUKAN ASAS KEPATUTAN DALAM SISTEM HUKUM PERJANJIAN .....................................

  45 I. Sistematika Penulisan ....................................................

  40 H. Asumsi ...........................................................................

  LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................... vi DAFTAR TABEL DAN SKEMA .................................................................. viii ABSTRAK ............................................................................................... ix ABSTRACT ............................................................................................... xi BAB I : PENDAHULUAN ................................................................

  1 A.

  1. Kerangka Teori ..........................................................

  19 F.

  18 E. Keaslian Penelitian .........................................................

  18 D. Manfaat Penelitian .........................................................

  18 C. Tujuan Penelitian ...........................................................

  1 B. Perumusan Masalah .......................................................

  Latar Belakang ...............................................................

  20 2. Konsepsi .....................................................................

  B.

  Memperkua Asas-asas Hukum Kepribadian Bangsa Dalam Kontrak Baku ......................................................

  58 C. Pergeseran Ide Kapitalisme-Individualistik Kepada Hukum Kepribadian Bangsa Dalam Kontrak Kohesi .....

  71 D. Asas-asas Hukum dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Undang-undang Perumahan ...................

  88 E. Asas Kepatutan Berfungsi Untuk Mengurangi dan Menambah Isi Kontrak Baku ..........................................

  91 F. Peran Pemerintah Untuk mengawasi Kontrak Baku yang Melanggar Hukum Kepribadian Bangsa ................

  98 BAB III : PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA

  TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN BAKU ................................................................................... 110 A.

  Kontrak Merupakan Hubungan antara Hukum Pelaku Usaha dan Konsumen ...................................................... 110 B. Bentuk dan Isi Kontrak antara Pelaku Usaha dan

  Konsumen ....................................................................... 119 C. Kemampuan Tawar Yuridis yang Tidak Seimbang dalam Kontrak Baku Melahirkan Ketidakseimbangan

  Hak dan Kewajiban ......................................................... 124 D. Penyalahgunaan Keadaan Dalam Kontrak Kohesi .......... 129 E.

  Pertanggungjawaban Perdata Pelaku Usaha Berdasarkan Kontrak dan Perbuatan Melawan Hukum .. 137

  F.

  Perlindungan Hukum Konsumen Sebagai Wujud Pertanggungjawaban ....................................................... 149 G. Kajian Yuridis Terhadap Undang-undang Nomor 1

  Tahun 2011 ..................................................................... 168

  BAB IV : PENERAPAN ASAS KEPATUTAN DALAM PUTUSAN HAKIM DALAM SENGKETA ANTARA PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN ..................... 181 A. Peranan Hakim dalam Penyelesaian Kontrak antara Pelaku Usaha dengan Konsumen Berdasarkan Litigasi

  dan Non Litigasi .............................................................. 181 B. Asas Hukum Sebagai Pedoman Kerja Bagi Hakim dalam Pengambilan Keputusan ....................................... 191

  C.

  Positivasi Asas Hukum ke dalam Norma Hukum Melalui Kontrak Sebagai Hukum Bagi Para Pihak ......... 201 D. Asas Kepatutan Dalam Penemuan Hukum ...................... 206 E. Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

  (BPSK) ............................................................................ 210 F. Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) .... 227 G.

  Putusan Peradilan ............................................................ 239

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 272 A. Kesimpulan ...................................................................... 272 B. Saran ................................................................................ 273 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 275

DAFTAR TABEL DAN SKEMA

  Tabel 1 : Perbandingan Masalah Subyek Pengaduan Pada Tahun 2009 dan 2010 .....................................................................................

  14 Tabel 2 : Klausula-klausula Perjanjian Baku yang terdapat dalam PPJB . 120 Tabel 3 : Tabulasi peraturan yang akan diatur lebih lanjut dalam

  Rancangan Undang-undang Perlindungan Konsumen (Perubahan UUPK) .................................................................... 166

  Tabel 4 : Tabulasi peraturan yang akan diatur lebih lanjut dalam Undang-undang Perumahan dan Kawasan Permukiman ........... 176

  Tabel 5 : Perbandingan Lembaga Sengketa Konsumen BPSK dengan Tribunal Tuntutan Pengguna (Malaysia), Small Claims

  Tribunal (Hongkong) Small Claims Tribunals

  (Singapura) dan Small Claims England ..................................... 196 Skema 1 : Sisbangkumnas (Sistem Pembangunan Hukum Nasional) ...........

  29 Skema 2 : Kerjasama Teoritisi dan Praktisi dalam Upaya Pembinaan Hukum .......................................................................................

  31 Skema 3a: Penyelesaian Sengketa Konsumen Secara Konsiliasi ................ 188 Skema 3b: Penyelesaian Sengketa Konsumen Secara Mediasi ................... 188 Skema 3c: Penyelesaian Sengketa Konsumen Secara Arbitrase ................. 189 Skema 4 : Alur Putusan Arbitrase BPSK yang Diajukan Keberatan ke

  Pengadian Tinggi ....................................................................... 190

ABSTRAK

  Kedudukan asas hukum perjanjian menjadi sangat penting. Asas kepatutan merupakan salah satu asas yang terdapat di dalam hukum perjanjian. Penggunaan kontrak baku dalam perjanjian antara pelaku usaha dengan konsumen perumahan banyak menyisakan persoalan hukum. Mulai dari terabaikannya kewajiban pihak pelaku usaha dalam hal pertanggungjawaban produk (product liability) perumahan yang mereka pasarkan, sampai pada pelanggaran asas kepatutan yang disyaratkan oleh hukum untuk dihormati dan dijadikan dasar ikatan moral dalam pembuatan kontrak atau kesepakatan. Akibatnya hak-hak konsumen menjadi terabaikan, penegakan hukum untuk pemulihan hak-hak konsumen yang terabaikan itu sulit untuk direspon dalam aktivitas penegakan hukum (law

  

enforcement) . Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas maka

  yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kedudukan asas kepatutan sebagai rujuan normatif dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Apakah figur hukum perjanjian baku perlu dimasukkan dan dikualifikasikan dalam hukum perdata sebagai perjanjian bernama ? Bagaimana bentuk pertanggungjawaban pelaku usaha kepada konsumen terhadap produk rumah yang menggunakan kontrak baku ? Bagaimana penerapan asas kepatutan oleh hakim dalam memutuskan sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen?

  Metode penelitian hukum yuridis normatif artinya data penelitian dianalisis menurut norma-norma hukum yang tertentu dalam peraturan perundang-undangan. Sebagai penelitian yuridis normatif, penelitian ini mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum dan sinkronisnya dalam hukum perjanjian, dan dalam peraturan perundang-undangan terkait. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedudukan asas kepatutan sebagai rujukan normatif dalam Undang-undang Konsumen. Asas kepatutan melekat dalam setiap hubungan hukum antara konsumen dengan pelaku usaha. Asas kepatutan menjadi salah satu asas dalam menyelesaikan sengketa antara pelaku

  

usaha dengan konsumen yang dilakukan secara patut. Asas kepatutan itu

mengikat tidak hanya karena undang-undang menunjuknya, melainkan karena

kepatutan itu menentukan isi dari janji itu mengikat. Figur hukum perjanjian baku sudah sepatutnya dimasukkan dan dikualifikasikan dalam hukum perdata sebagai

perjanjian bernama dalam bentuk undang-undang. Bentuk pertanggungjawaban

  pelaku usaha kepada konsumen terhadap produk perumahan yang menggunakan kontrak baku adalah bentuk tanggung jawab mutlak (strict product liability) dari pelaku usaha dimana konsumen tidak dibebani kewajiban untuk membuktikan kesalahan pelaku usaha. Hakim dalam putusannya harus menegakkan asas kepatutan terhadap sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen. Dalam hal ini hakim berwenang untuk menyimpangi isi perjanjian jika bertentangan dengan kepatutan. Secara hirerakhis kepatutan lebih tinggi tingkatannya dibandingkan perjanjian itu sendiri. Sehingga hakim dapat menggunakan asas ini sebagai pedoman dalam menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen. Penelitian ini menyarankan dari sekian banyaknya parsialitas peraturan yang diatur dalam bentuk undang-undang maka sudah seharusnya dibentuk undang- undang yang didalamnya juga mengatur mengenai perjanjian baku sehingga memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi masyarakat dalam menghadapi persoalan ketidakseimbangan kedudukan antara para pihak yang akan membuat suatu perjanjian sehingga dapat mencerminkan keadilan dalam penyusunan suatu kontrak terutama terhadap kontrak antara dunia usaha dengan konsumen perumahan.

  

Kata Kunci: Pertanggungjawaban hukum , Kontrak Baku dan Asas

Kepatutan, Perlindungan Konsumen

ABSTRACT

  Principle of contract is very important. Merit principle one of the principle of contract. The use of stndard contracts in agreements between enterpreneurs to residential consumers is leaving many legal issue. Ranging from neglect of duty of the entrepreneurs in terms of product liability which they are marketed, to the violation of merit law requirements that must be respected and used as the basis of moral bonds of the contract or agreement. As a result, the rights of consumers being neglected. The enforcement of the neglect consumers’ right were difficult to respond by law enforcement. Based on the description of the background described above, the problems in this paper as follow: How does the position of merit as a normative reference in the Consumer Protection Act and whether the law figures of standart contact was included in the civil law and qualified as a named treaty?; How does the accountability of businesses to the housing consumers that using the standard contract? Do judges apply legal principles in his ruling on a dispute between the entrepreneurs and the consumer?

  Normative legal research methods means that the data was analyzed according to legal norms specified in the legislation. As a normative study, this research includes a study of the principles of law and the legal synchronization in agreement and in the related legislation. This study is a descriptive analysis, which reveals the laws that related to the legal theories as the object of research.

  The results showed merit principle binds not only the legislation appointing, but because it determines the content of the propriety of the promise binding. The law figures of standart contact was included in the civil law and qualified as a named treaty. The accountability of businesses to residential consumers, who use standard contract, is a strict product liability form. Where consumers are not burdened with the obligation to prove the businesses’ guilty. In addition, businesses may be held legally responsible if the products they offer. Position on merit principle as a normative reference in Consumer Law and law enforcement officers reference in finding law. The judge in his ruling on a dispute between the entrepreneurs and the consumer must uphold the principles of law in its decision. Consumer rights are neglected must be restored in a law enforcement process. Merit can be used as a reference for judges in finding law. In Hierarkhis, Merit principle highest than contract itself. This study suggests partiality of the many rules which are set in the law form, should be established the act of agreements and the standard contract that provides stronger protection for consumers in addressing the issue of standing imbalance between the parties who will make an agreement. So that, there is a fairness in the preparation of a contract, especially the contract between bussiness and residential consumers.

  

Keywords: Legal liability, Standard Contract and Merit Principle,

Consumers Protection.