View of Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an

H. M a'mun Efendi Nur

  Pendahuluan

  Salah sat u persoalan serius yang harus segera dijaw ab um at Islam saat ini adalah m enunjukkan seberapa relevan konsep Islam "

  ﻦﯿﻤﻠﻌﻠﻟ ﺔﻤﺣر

  / sebagai agam a ram at " bisa dijadikan alat sekaligus solusi at as berbagai persoalan sosial kem anusiaan kont em porer; kem is- kinan, ket erbelakangan, dan ket i- dakberdayaan m enghadapi peru- bahan-perubahan global (ekono- m i, polit ik, pert ahanan m aupun keam anan). Pasalnya, konsep Is- lam sebagai rahmat an lil ‘alamin yang bergem a sejak 15 abad yang silam , hingga kini t ak hent i-hen- t inya dipert anyaan berbagai pihak, m engingat realit as yang ver- kem bang just ru m enunjukkan um at Islam berada dalam kondisi yang m em prihat inkan; miskin, t er- belakang, dan lemah dalam segala hal.

  Kehadiran fenom ena-feno- m ena t ersebut , ikut m ew arnai di- nam ika Islam selam a ini t elah m enyedot perhat ian dan m eng- habiskan energi pikir dari kalangan int elekt ual

  1

  . Karena fenom ena 1 Dan seharusnya m em ang sepert i

  ini, karena t ugas m ereka adalah sebagai agent of social change and moral force. Karena suat u m asyarakat t idak hidup sendiri t anpa kaum in- t elekt ual yang berfungsi sebagai w arner yang arif. Tanpa m em iliki cendikiaw an, suat u m asyarakat t idak ubahnya kehilangan kesadaran dan w aw asan yang cerdas. M asalah vit al

  

Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an

  Abstr act : According t o t he Holy Qur’an, The w ord 'jihad' it self is usually

t ranslat ed as 'st ruggle' or 'effort ' and m ost broadly defined as " st riving in

t he w ay of God". This can eit her be underst ood as a 'fight ' against one's

ow n spirit ual short com ings (w hat som e have called t he 'great er jihad'),

or as a physical st ruggle for t he sake of t he Islam ic com munit y (t he

'lesser jihad'). This art icle explores about jihad and t erorism in t he

Qur’anic prspect ive. From t his article w e know t hat jihad is not sam e

w it h t errorism. Jihad is not only war and terrorism is m anifest at ion of

violent . The essence of Islam ic values, according t o Qur’an that t errorism

is not perm it t e and t here is no base on t he Qur’an. Jihad is one of t he m ain dut y of M uslim but t errorism is forbidden of Islam ic values. akt ual yang t idak pernah m em - bosankan unt uk dibicarakan. Hal ini dapat kit a lihat fenom ena yang m em baw a “ perselingkuhan” ant a- ra agam a dan realit as sosial it u m enjadi kom odit i m edia dan Pub- lik .

  Fenom ena perint ah Jihad, m isalnya. Disat u sisi, Islam seolah- olah m em benarkan kekerasan. De- ngan adanya dokt rin jihad yang dipaham i oleh sebagian ulam a hanya sebagai t indakan m eng- angkat pedang t erhadap m usuh Islam , dan juga adanya perint ah perang. Di sisi yang lain sangat m enekankan perdam aian. Padahal perang dalam Islam hanya m eru- pakan salah sat u aspek dari jihad yang pengertian dasarnya adalah m elaw an keburukan, baik yang ada dalam individu m aupun m a- syarakat . Sayyid Qut ub, pemikir M uslim paling berpengaruh abad ke-20, m elihat jihad sebagai perjuangan m elaw an penindasan di m ana pun berada. Jihad t idak boleh dipakai unt uk m em aksa orang m emeluk Islam , t et api unt uk m em bebaskan m ereka dari penin-

  yang cukup serius dalam m asyarakat adalah kem alasan kaum int elek- t ualnya it u sendiri.

  yang mereka anut . Nam un dem i- kian, t et ap saja ada st rot ipe yang buruk m engenai Islam di Barat . Islam dipandang sebagai problem a yang m engherankan, karena seca- ra langsung ia t elah m enant ang keyakinan dasar agam a Krist en dan m elaw annya dalam claim sebagai risalah universal t erakhir bagi um at m anusia

  2 .

  Terlebih set elah t erjadinya t ragedi Sabt u Kelabu 11 Sept em - ber 2001 (peledakan m enara kem - bar Warld Trade Cent er -WTC- dan Pent agon) di New York, Amerika Serikat . Penyerangan t eroris ini, t idak saja m engejut kan dan sangat m em ilukan. Karena Amerika de- ngan dalih dan berkedok t eroris- m e, m enghalalkan segala cara unt uk m enguasai negara-negrara M uslim. Sekalipun belum t erbukt i siapa pelaku pem bom an t ersebut , Am erika secara m em babi but a m e- nuduh um at Islam sebagai pela- kunya. Dan t idak sekedar it u saja, Am erika juga t elah m em buat st ig- m a yang m endalam bahw a Islam 2 M ohamm ed Arkoun, Ret hinking

  Islam Today, t erj. Ruslani, Islam Kont emporer M enuju Dialog Antar Agama, cet. I., (Yogyakart a: Pust aka pelajar, 2001), hlm . xxiii-xxv.

  • -w alaupun dalam

  Pet er Rodm an yang m enulis di Nat io- m elaw an Am erika dan sekut unya.

  Sehingga banyak penulis dan m asyarakat Islam yang hidup di Am erika m erasa bat in dan rasa im annya t erpukul, sebab dengan

  cara “membajak” (mem-presure) bahasa dem i m elegalkan aksi kekerasannya .

  sme” , w alaupun harus dengan

  dan kubu yang lain beralasan m enum pas “terori-

  “jihad”

  Dengan dem ikian t elah t erjadi konfront asi t ot al ant ara kedua kubu it u, sam a-sam a m elancarkan serangan dalam bent uk kekerasan. Kubu yang sat u m elancarkan

  kekalahan Uni Soviet yang t elah dikalahkan dalam perang Afganist an t ahun 1989. Sehingga S Huntingt on m enegaskan t elah terjadi perang peradaban ant ara Tim ur-Barat yang sat u sisi bersifat ant agonist ik dan di sisi lain secara spesifik telah m em belah ket upat peradaban secara diamet ral, yakni Islam Vs Barat . 4 Sepert i halnya yang dit erangkan oleh Ulil dengan mengutip pendapat

  di Barat .

  . Hal yang sa-m a juga dilakukan 3 Green peril ini bisa dilihat dari

  4

  tragedi ini sebenarnya tidak mengandung unsur holy w arnya-

  3

  (bahaya hijau)

  green peril

  Islam seakan-akan t elah obok-obok oleh Barat . Beberapa t uding-an dan “ st empel” sert a t udingan yang sinis juga jelek dialam at kan t erhadap Islam , bah- w a yang melakukan peledakan gedung t ersebut adalah um at Islam , sehingga secara t idak langsung prasangka it u t elah m em bangunkan “ virus” yang kadang-kadang t idur t et api t idak pernah benar-benar m at i, m enjadi hidup kem bali. Barat m enyerukan “ crusade” at au “ holy w ar” (perang suci) t erhadap Islam yang dianggap sebagai

  nal Review pada t anggal 11 M ei 1992, disana t erselip kat a “ holy w ar” dan “ Christ endom” , kat a ini ini sering digu-nakan dalam pengert ian yang um um t anpa ada m uat an keagam aan di dalam nya. Sim ak kem bali tent ang perist iw a orang-orang m elakukan dem o t ent ang aborsi beberapa w akt u lalu yang pecah di Amerika, m ereka yang pro t erhadap aborsi digam - barkan sebagai pihak yang m elakukan “ crusade” m elaw an kehidupan sang janin. Dan ist ilah it u (crusade) m uncul kem bali tat kala t erjadi tragedi WTC. M aka dapat dit arik kesimpulan bahw a pengert ian “ crusade” t ersebut t idak pat en. Lihat , Runtuhnya Negara Tuhan , hlm. 220-223. reka m arah dan m alu, bahkan t akut akan t erus dikenang sebagai

  “ horor peradaban” .

  Sebenarnya pencit raan Barat yang buruk t erhadap Islam t er- sebut t idak hanya t erjadi pasca t ragedi WTC saja. Akan t et api jauh sebelum it u, pencint raan negat if yang dialam at kan kepada Islam t elah t erjadi, sepert i sejak Perang Salib. Pencit raan negat if it u lant as diejaw ant ahkan dan dikrist alkan dalam orient alis/ Islam olog)

  5

  yang 5 Kat a orientalist m ulai dipakai

  yang muncul di Inggris t ahun 1779 dan dalam bahasa Perancis pada t ahun 1799. Dalam kont eks geografis, orient berm akna dunia belahan t im ur, se-dangkan dalam kont eks et nologis, orient berart i bangsa-bangsa di t im ur dan secara karakt er merujuk pada hal- hal yang bersifat ket im uran (orient al; Inggris). Kat a isme (Barat ) at au ism (Inggris) menunjukkan pengert ian suat u paham atau aliran. Dengan demikian orientalisme dapat didefini- sikan sebagai, pert ama, m et ode berpikir ala Barat. Kedua, paham at au aliran yang berkeinginan m enget ahui dan mengkaji hal-hal yang berkait an dengan bangsa-bangsa Tim ur besert a lingkungannya. Orient alis adalah sub- ek pelaku at au orang yang ahli m engenai hal-hal yang berkait an de-

  at au bahkan m enelanjangi Islam . Bagi Barat melalui islamolog, Islam adalah " t he w ork of devil" , al- Qur’an adalah " a t issue of ab-

  surdit ies" dan Nabi M uham m ad

  adalah " a fals prophet " , " a im-

  post or" , at au " ant ichrist "

  6 . ngan bangsa-bangsa Tim ur dan ling- kungannya. Secara spesifik, kaum Oxford menyebut orient alis (orien- t alist ) sebagai orang yang t elah luas penget ahuannya dalam bahasa- bahasa Tim ur besert a kesust eraannya. Difinisi yang diberikan kaum Oxford ini m uncul karena pada m ulanya orien- t alisme m uncul dalam t radisi filologis, yakni t radisi yang m enjadikan t eks- t eks dari dan t ent ang Tim ur sebagai fokus ut am anya. Definisi yang general ini dit olak sebagian ilm uw an yang salah sat unya adalah Edw ard W. Said. Ia mengart ikan orient alis sebagai “ sarjana Barat non M uslim yang m em - pelajari dunia Tim ur (jauh, t engah, at au dekat ), baik dari segi bahasa, sast ra, adat ist iadat , budaya, ilm u- ilm u m aupun agamanya” . Sehingga ia m em beri bat asan t ent ang orient alis, yait u Barat non M uslim . Lihat: Dadan Rusm ana, al Qur’an dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat , cet . I., (Bandung: Pust aka Set ia, 2006), hlm .

  58-60. 6 Dadan Rusm ana, al Qur’an dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat , dari kajian ilm iah yang diselubungi oleh berbagai kepent ingan dan m engkrist al ketika t erjadi Perang Salib di Palest ina dan Syam dan

  reconquist a (perebut an Spanyol ke dalam kekuasaan Barat Krist en).

  Jadi, diakui at au t idak, suasana pe- perangan at au rivalit as ideologis dan budayalah yang m enjadi salah sat u lat ar belakang m unculnya orient alism e ini. Oleh karena it u, dapat dim engert i jika kem udian jika dalam perjalanan sejarah, Orient alis diw arnai oleh sejarah “ dendam ” dan hasrat penguasaan t erhadap budaya lain, yang sebe- lum nya dianggap sebagai ancam an bagi eksist ensi bangsa Barat

  7 .

  Dari sinilah, t ant angan agam a m enjadi sem akin kom pleks yang t idak bisa dijaw ab sekenanya, na- m un dibut uhkan em pat i agar fokus persoalan m enjadi lebih t rans- paran. jihad, t erorism e, fundam en- t alism e, sekuler, radikalism e, libe- ralism e dan sebagainya m erupa- kan persoalan yang cukup m enyu- lit kan posisi agam a dalam bat as- bat as kem apanan t radisionalnya. Terhadap persoalan-persoalan t er-

  cet . I., (Bandung: Pust aka Setia, 2006), hal. 15. 7 Ibid., hlm . 16.

  dirinya sendiri” unt uk m engenali problem di dalam m aupun di luar agam a. Dengan begit u, akan bisa m enghindarkan agam a m enjadi rum us idealit as menara gading, nam un sekaligus m am pu m em - bum i sesuai fit rah asalnya .

  M aka, agenda yang kit a bu- t uhkan kedepan adalah bagaim ana m engem balikan al-Qur’an sebagai

  guide / pet unjuk sesuai dengan

  esensi dan fungsinya. Langkah pert am a m enuju kesit u adalah dengan m em buka w aw asan dan m em buang partikel-partikel yang t idak pent ing sehingga akan m am - pu m elahirkan gagasan sist em nilai yang akan m enjadi pedom an dalam hablun main Allah dan

  hablun min annas yang akan

  m enghasilkan konsep-konsep luar biasa yang menjadi t it ik perhat ian al-Qur’an, t ent unya disam ping t ent ang keim anan kepada Allah, t ent ang keim anan t erhadap hari Akhir, t ent ang keim anan kepada Nabi-nabi, t ent ang keist im ew aan m anusia sebagai khalifah di m uka bum i, dan t ent ang keut am aan t erhadap nilai-nilai ut am a al- Qur’an dalam kedudukannya se- bagai sum ber inspirasi -setiap

  pembahasan diupayakan selaras

  al Qur’an- . Salah sat unya adalah

  Jidd / kesungguh-sungguhan, se-

  I., (Jakart a: LSIP, 2004), hlm , 3. Nam un Rohim in dalam bukunya Jihad; M akna dan Hikmah, lebih m em erinci secara det ail. Bahw a kat a jahd dalam al Qur’an t erulang sebanyak 5 kali, sedangkan kat a juhd hanya 1 kali saja.

  yang berart i kem am puan, at au 8 M oh. Gunt ur Romli dan A. Fawaid Sjadzili, Dari Jihad M enuju Ijt ihad, cet .

   ﺪ ﮭُﺠﻟا

  m em beri pengert ian bahw a Jihad m enurut bahasa berasal dari kat a juhd

   ﮫـ ﺘﻟدأ ﻲﻣﻼـ ﺳﻹا ﮫـ ﻘـﻔﻟا

  .W ahbah al-Zuhaili dalam kit abnya

  8

  Ghayah/ berlebihan dan bert ujuan

  m engerahkan kem am puan, sedangkan al-Juhd dim aknai al-M ubalaghah w a al-

  ﻊـ ﺳﻮﻟا لﺪـ ﺑ /

  puan dan kekayaan, sedangkan al- Jahd dalam pekerjaan al-‘Amal. M enurut Ibnu ‘Arafah al-Jahd dim aknai

  Juhd digunakan dalam kem am -

  m ent ara al-Sya’bi berpendapat al-

  / t ujuan dan al-

  pengert ian jihad dan t eroris. Oleh karena it u, agar t eks t et ap hidup, ia harus dit afsirkan kem bali ber- dasarkan kont eksnya. Disini, t erdapat t aw ar m enaw ar yang ket at ant ara ayat qauliyyah (t eks) dan ayat kauniyah (kont eks). De- ngan cara sepert i ini, universalit as t eks akan senant iasa t erjaga, disam ping juga dalam pem ber- lakuannya akan lebih relevan dengan obyek sit uasi .

  ﯾﺄـﻐﻟا ﺔـ

  nyebut kan m akna lain dari kat a ini, yait u,

  Ibn al-Kasir, dan al-Fara' m e-

  . Al-Azhari,

   ﺪ ھﺎﺟ ﺎ ﻣ قﺎـﺷ ﺮﻣأو ضﺮﻣ ﻦﻣ نﺎﺴﻧﻹا

  diusahakan seseorang dari penderit aan dan kesulit an

  Jahd sat u art i, segala sesuat u yang

  M enurut al-Laits, al-Juhd dan al-

  otoritatif dalam kajian bahasa- ﺔﻘـ ﺸﻤﻟا يأ دﺎ ﮭﺠﻟا (kesulitan) . Sedangkan al-Juhd: al- Thaqah (kemampuan, kekuatan) .

  Kat a ini m em iliki beberapa akar kat a al-Juhd at au al-Jahd. Dalam kam us Lisan al-Arab -referensi

   دﺎﮭـﺠﻟا .

  Pengert ian jihad secara baha- sa berasal dari bahasa Arab

  Pengertian Jihad dan Terorisme

  Dengan cara inilah al-Qur’an akan m erealisasikan pesannya, dengan cara ini pula perubahan dikalangan m asyarakat akan t er- cipt a, t anpa pert um pahan darah at au pelanggaran t erhadap sist em hukum . Akhirnya akan m endapat keut uhan pem bahasan dan pengu- kuhan keim anan kit a yang m em - punyai fungsi sebagai khalifah di m uka bum i ini .

I. Pengertian Jihad

  dan kem am puan dalam m enger- jakan sesuat u. Kat a jihad juga berasal dari kat a jahd

  ةﺪھﺎﺠﻤﻟا

  I., (Bandung: M izan, 2006), hlm . 104.105.

  Krit ik Sosial; M engedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi, cet .

  12 . 10 Rohim in, Jihad; M akna dan Hikmah, cet . I., (Sem arang: Erlangga, 2007), hlm. 17. 11 Ibid., hlm . 18. 12 Said Aqil Sirodj, Tasawuf Sebagai

  keseriusan dan kesungguh-sung- guhan

  m aupun mujahadah berasal dari sat u akar kat a yang berm akna

  t aqqad- nya, yait u ijt ihad dan mujahadah. Baik jihad, ijt ihad,

  m em bicarakan jihad berart i m em - bicarakan juga derivasi at au musy-

  jihad, dan mujahadah. M aka

  berasal dari kat a kerja “ jahada” , berart i usaha at au upaya. Deri- vasinya, jahada, yajhadu, jahda,

  Sirodj m enerangkan bahw a Jihad

  . Said Aqil

  11

  berart i m encurahkan kem am puan dalam m enghadapi m usuh

  dan

  ﺪ ﮭَﺠﻟا

  hani kat a دﺎﮭﺠﻟا

  pada dasarnya berart i kepayahan at au yang sem akna dengannya. Sedang- kan m enurut ar-Raghib al-Asfa-

  د ـھ ج

  w a set iap kat a yang berinisial huruf hijaiyah

  Ibnu Faris m enjelaskan bah-

  10 .

  M elalui Pendekat an Islam , M elurus- kan M akna Jihad, M encegah Teroris- me, cet. I., (t .t p.: Tim Tim Penang- gulangan Terorisme M elalui Pende- kat an Islam , 2006), hlm . 4.

  yang berart i m encurahkan daya upaya at au bekerja keras, pe- ngert ian ini pada dasarnya m eng- gam barkan perjuangan keras at au upaya m aksim al yang dilakukan oleh seseorang unt uk m enda- pat kan sesuat u dan m enghadapi

   ﺪـھﺎﺟ - ﺪـھﺎﺠﯾ ,

  Secara m orfologis, kat a jihad berasal dari kat a kerja

  m encurahkan segala upaya dan kem am puan unt uk m endapat kan sesuat u perkara yang sulit dan berat . Dalam hal ini jihad juga ber- art i m enyam paikan nasehat yang benar di hadapan penguasa yang lalim .

  Jihad secara leksikal berart i

  9 .

  yang berart i kesukaran yang unt uk m engat asinya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jihad juga ver- art i perang

9 Tim Penanggulangan Terorism e

  bangun at au m engupayakan se- suat u yang bersifat fisik m aupun non fisik. Sebut an lain, yakni

  Indonesia. Jihad dit erjem ahkan

  15 14 epart em en Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

  segala kemampuan yang ada atau sesuatu yang dimiliki untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan serta menentang keba- tilan dan kejelekan dengan mengharapkan ridha dari Allah"

  Adapun Jihad secara t ermino- logi sebagaim ana yang dikem u- kakan oleh sebagian ulam a m e- m iliki pengert ian "mengerahkan

  asalnya ialah berbuat sesuat u secara m aksim al, at au m engorban- kan segala kem am puan. Art i lain dari jihad ialah berjuang dengan sungguh-sungguh.

  pedi Islam Indonesia , Jihad m akna

  Sedangkan menurut Ensiklo-

  14 .

  sebagai, 1) usaha dengan segala daya upaya unt uk m encapai ke- baikan, 2) usaha sungguh-sungguh m em bela agam a Islam dengan m engorbankan hart a benda, jiw a dan raga, 3) perang suci m elaw an orang kafir unt uk m em per- t ahankan agam a Islam

  181-187.

  ijt ihad berart i usaha m em bangun

  Dadang Sobari Ali, Kesit imew aan Islam Sebagai Pedoman Hidup, cet. I., (Bandung: Pust aka Set ia, 2005), hlm .

  13 . 13 Ibid., Lihat juga : dalam M uhamm ad bin Jamil Zain, Tanjihat Islamiyyah li Idha’i al Fardzi w a al M ujtama’, cet. XIII., (as Su’udiyyah: al Quw at al m ushallahah, 1412 H). t erj.

  kamil”

  M asing-m asing dari ketiganya ini m enem pat i nilai dan posisi t er- sendiri dalam Islam . Dalam t radisi kesufian m isalnya, ket iga-t iganya akan bisa m em baw a m anusia pada t ingkat an yang disebut “ insan

  mujahadah penekanannya lebih pada non fisik at au im m at erial.

  t ert ent u yang m enekankan se- suat u yang bersifat fisik at au m at erial. Sedangkan ijt ihad dan

  jihad mengarah pada pengert ian

  sisi int elekt ualit as m anusia, sepert i ijt ihad/ nalar para ulam a. Sem en- t ara mujahadah berart i upaya sungguh-sungguh dalam m em - bangun spirit ualit as m anusia. Da- lam perkem bangannya kem udian,

  Indonesia, edisi III., (Jakart a: Balai Pust aka, 2002), hlm.473. 15 Harun Nasut ion (dkk), Ensiklopedi Islam Indonesia, cet. II., lam Kamus Arab-Indonesia al-

  M unaww ir m engart ikan lafal jihad

  18 .

  kesungguhan, kekuat an dan ke- sanggupan pada jalan yang di- 18 Yusuf al-Qardhawi, Pendidikan

  M ujahadah, berasal dari kat a Al jihad, berart i m engeluarkan segala

  rangi haw a nafsu it u lebih berat dan lebih besar m em erangi orang- orang kafir. Dalam kit ab-kit ab t asaw uf disebut kan bahw a kat a

  jihad juga bisa diart ikan m em e-

  M enurut ulam a t asaw uf, kat a

  bukan berart i m ereka berang- gapan bahw a jihad hanya m emiliki m akna perang. Sebenarnya m ere- ka hanya m engart ikan jihad hanya unt uk m em udahkan pem bahasan dalam keadaan perang .

  senjat a, melaw an musuh yang t ampak oleh panca indera manu- sia dan hal ini sering dit ulis oleh para ulama fiqih . Tet api, hal ini

  Sedangkan pengert ian jihad di kalangan para ulam a sering diart i- kan sebagai perang mengangkat

  jalan Allah. Di ant ara keduanya adalah perjuangan dengan lisan, pena, t angan berupa pernyat aan t ent ang kebenaran di hadapan penguasa dzalim

  sebagai kegiat an m encurahkan segala kem am puan. Jika dirangkai dengan lafal fi sabilillah, berart i berjuang, berjihad, berperang di jalan Allah. Jadi kat a jihad art inya perjuangan

  (Jakart a: Djambat an, 2002), Jilid 2, hlm. 599. 16 Ahm ad Warsono M unaw wir, al- M unaww ir: Kamus Arab-Indonesia (Yogyakart a: Pondok Pesantren al- M unaw wir, 1984), hlm . 234. 17 M uhamm ad Chirzin, Jihad Dalam al Qur’an; Telaah Normat if, Historis, dan Prospekt if, cet. III., (Yogyakart a: Pust aka Pelajar, 2004), hlm. 11.

  sebagaim ana dikut ip Yusuf al-Qardhaw i , m enyebut kan, jihad adalah suat u kew ajiban m uslim yang berkelan- jut an hingga hari kiam at ; t ingkat t erendahnya berupa penolakan hat i at as keburukan at au kem ung-

  Hasan al-Banna

  17 .

  perjuangan, pert em puran, perang suci m elaw an m usuh-m usuh seba- gai kew ajiban agam a

  holy war (against the infidles as a relegious duty)” . Jihad ialah

  nerangkan, “Jihad: fight, battle,

  Hans W ehr dalam A Dict onary of M odern Writ t en Arabic m e-

  16 .

  Islam dan M adrasah Hasan al-Banna, t erj. Bust am i A. Gani dan Zainal Abidin Ahm ad, (Jakart a: Bulan Bint ang, 1989), hlm. 74. yang hak dan benar. Tet api kat a t ersebut juga dapat diart ikan sebagai perang sabil, m em erangi m usuh-m usuh dan m em bela diri dari serangan dan gangguan m ereka .

  Ibnu Atsir , seorang ahli ba-

  Dengan dem ikian art i jihad bukan saja berjuang dengan ver-

  adalah dalam art i sem pit , yait u perjuangan secara fisik dengan m engangkat sensat a . 20 Tim Penanggulangan Terorism e

  sabilillah . Hanya saja, yang populer

  M isalnya, m em erangi kemiskinan dan kebodohan, m eningkat kan de- rajat kesehat an rakyat dengan m em bangun pusat -pusat pelayan- an kesehat an at au rum ah sakit , dan m em bant u anak-anak jalanan. Sem ua ini bisa disebut jihad fi

  (QS. Al-M aidah [5]: 54, al-Anfal [8]: 72, dan at-Taubah [9]: 41, 81) .

  , at au dengan kat a lain, bahw a t iada jihad yang diridhai Allah kecuali jihad pada jalan Allah

  21

  bersungguh-sungguh di jalan Allah

  sabilillah berart i juga berusaha

  . Jihad fi

  perang , nam un bisa juga berusaha dengan sungguh-sungguh

  20 .

  hasa t erkenal m enerangkan bahw a

  dan m usuh yang t am pak yait u orang kafir yang m em usuhi Islam

  Allah, cet. I., (Surabaya: Putra Pelajar, 2001), hlm. 21-24.

  dim aksud dengan jihad adalah m engerahkan segala kem am puan unt uk m enangkis serangan dan m enghadapi m usuh yang t idak 19 Imron al-Idrusy, Jihad di Jalan

  al Qur’an dijelaskan bahw a yang

  kit ab M u’jam M ufradat li al-Fadz

  Al-Raghib al Isfahani dalam

  19 .

  Sedangkan jihad dengan pe- ngert ian yang luas adalah ver- usaha m eng-Islam kan orang-orang yang belum Islam dan m erupakan suat u t anggung jaw ab set iap m uslim

  [9]: 20) .

  orang kafir secara sungguh- sungguh dengan m enghabiskan daya dan t enaga unt uk m eng- hadapinya, baik dengan perkat aan at au perbuat an at au dengan hart a benda. Dengan m erujuk pada firm an Allah sw t (QS. At Taubah

  Al jihad berarti m em erangi orang-

  M elalui Pendekat an Islam , Op.Cit., hlm. 4. 21 Sudart o, Konflik Islam Krist en, M enguak Akar M asalah Hubungan Ant ar Umat Beragama di Indonesia, cet . I., (Sem arang: Pust aka Rizki Putra, 1999), hlm. 150. Pada dasarnya, w acana t eror- ism e m ulai m encuat ke perm ukaan set elah t erjadi t ragedi 11 Sep- t em ber 2001. Konst elasi polit ik global m enjadi berubah t ot al. Se- bab, Am erika m elalui Presiden Bush

  22

  m engeluarkan kebijakannya yang cukup m engejut kan dunia. Ia m engat akan bahw a pihak-pihak yang t idak bergabung dengan Am erika unt uk m em erangi t eroris, m aka akan m enjadi m usuh Am e- 22 George W. Bush, lahir pada

  t anggal pada 6 Juli 1946 di New haven, Connecticut dan dibesarkan di M idland dan Houst an, Texas. M enikah dengan Welch Bush, seorang guru dan pust akaw at i, dan m ereka dikaruniai dua put ri kem bar, Barbara dan Jenna. Sebelum m enjadi Presiden, m ula-m ual kariernya diaw ali di dunia pener- bangan. Ia m enjadi pilot pesaw at t em pur F102 di Texas Air Nat ional Guard. Set elah lulus M BA (1975) ia m ulai kerja dalam usaha di bidang energi. Pada t anggal 9 Nopember 1994 t erpilih sebgaai Gubernur Texas, dan t erpilih lagi pada t ahun 1998. Kem udian m enjadi Presiden t ahun 2001-sekarang (Presiden Am erika ke- 43). Lihat : Dinas Penerangan dan Kebudayaan Amerika Serikat , Presi- den-Presiden Amerika, (Jakart a: t .p., t .t .), hlm . 89-90.

  m ana-m ana: “ Now for all nat ions

  of t he world, t here only t w o choice: eit her t hey join America, and if t hey don’t , t hey join t he t erorrism.”

  Dengan pernyat an ini, set i- daknya t ekanan Am erika t er- hadap Indonesia dapat dilihat sejak t ragedi it u

  23 .

  Kat a t erorisme definisinya t i- dak dit em ukan dari kalangan Ula- m a t erdahulu, sebab ist ilah t ersebut digunakan berm ula dari

  Ideologi Eropa pada m asa Revolusi Perancis tahun 1789-1794 M .

  M anusia pada zam an ini pun m asih berselisih dalam m em berikan defi-nisi t ent ang t erorism e, padahal t erorism e adalah kalim at yang paling banyak digunakan di t ahun-t ahun t erakhir ini, dim ana sering dihubung- hubungkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelom pok- kelom pok yang t idak di-akui oleh pem erint ah yang secara t erpisah berupaya m endapat kan kekuasaan 23 M urba Abu, M emahami Teror-

  isme di Indonesia, dalam A. M aft uh Abegebriel (dkk), Negara Tuhan; The Themat ic Encyclopaedia, cet . I., (Sem arang: SR-Ins Publishing, 2004), hlm. 728. kelom pok ini t idak bisa m e- lakukan pem bunuhan at au pem - bant aian dalam skala besar sepert i yang dilakukan pem erint ah de- ngan kekuat an m ilit ernya. Tet api lebih sering lagi aksi t erorism e dilandasi oleh kepent ingan-kepen- t ingan agam a -terkadang bersa-

  maan dengan faktor-faktor lain, juga sebagai motivasi primer-

  pakan bagian dari pengert ian t em a t ersebut

  nal) yang m em buat pert im bang- an secara syar'i pada t anggal 15- 10-1421H [ 10-01-2001M ] m ende- finisikan t erorism e sebagai:

  Islamy (Lem baga Fiqh Int ernasio-

  M enurut M ajma' Al-Fiqh Al-

  " Terorisme adalah " Segala sesuat u yang menyebabkan goncangan keamanan, pert umpahan darah, kerusakan hart a at au pelampauan bat as dengan berbagai bent uk- nya" .

  Sem ent ara secara syari'at :

  menyebabkan orang menjadi pa- nik, t akut , gelisah, t idak aman dan menimbulkan gangguan dalam bidang kehidupan dan int eraksi manusia" .

  Secara bahasa: " Terorisme adalah " M elakukan sesuat u yang

  25 .

  diakibatkan oleh terorisme- m eru-

  yang m enam pilkan aksi-aksi t error-ism e. Persepsi um um di m ana kekerasan agam a m uncul secara global dalam dekade Abad

  dap kekerasan -rasa cemas yang

  Pemerintahan Teror Revolusi Perancis akhir abad ke-18 . Oleh 24 M ark Juergensmeyer, Terror In The M ind Of God; The Global Rise of Religious Violence, Universit y of California Press, t erj. Am ien Rozany Pane, cet. I., (Yogyakart a: Taraw ang Press, 2003), hlm. 6-7.

  (t o t errify). Kat a ini secara um um digunakan dalam pengert ian poli- t ik, sebagai suat u serangan t er- hadap t at anan sipil, sem asa

  Terorisme berart i m enakut -nakut i

  Lat in Terrere, art inya " M enimbul- kan rasa gemet ar dan cemas" .

  Teror berasal dari bahasa

  24 .

  XX dika-renakan adanya cat at an perist iw a aksi kekerasan sem acam it u

  Terorisme adalah: "Suatu per- musuhan yang ditekuni oleh individu-individu, kelompok-ke- lompok atau negara dengan penuh kesew enang-w enangan terhadap manusia baik bidang 25 Ibid.

  maupun kehormatan” .

  lam , kiranya perlu dikaji t erlebih 26 Abdurrahm an M as’ud, M enuju

  US Depart em ens of St at e and Defense: “ Terorisme adalah

  c.

  adalah penggunaan kekerasan t idak sah at au kekerasan at as seseorang at au hart a unt uk meng- int imidasi sebuah pemerint ah, penduduk sipil, elemen-elemennya unt uk mencapai t ujuan sosial at au polit ik” .

  US Federal Bureau of Invest igat ion (FBI): “ Terorisme

  b.

  asional adalah t erorisme yang dilakukan dengan dukungan pe- merint ah at au organisasi asing dan/ diarahkan unt uk melawan negara, lembaga at au pemerint ah asing” .

  US Cent ral Int elligence Agency (CIA): “ Terorisme int ern-

  oleh beberapa lem baga m aupun beberapa penulis/ pakar at au ahli, yait u: a.

  Paradigma Islam Humanis, (Yogya- kart a: Gam a M edia, 2002), hlm. 33. t erorisme yang dikem ukakan baik

  t erorisme lebih jauh dan m enda-

  Adapun pengert ian t erorism e secara ist ilah adalah :

  Unt uk m em aham i m akna

  26 .

  Salah sat u bent uk aksi yang bermot if polit ik yang mengga- bungkan unsur-unsur psikologi (sepert i mengancam: kondisi akibat diancam) dan fisik (aksi kekerasan) yang dilakukan oleh individu-individu at au kelompok kecil dengan t ujuan pengajuan t unt ut an t eroris t erpenuhi

  Sedangkan menurut Lit erat ur Sosiologi Barat , Terorisme adalah

  lah perbuat an yang dilarang oleh perat uran-perat uran kenegaraan pada kebanyakan negara" .

  negara: " Terorisme adalah sejum-

  2. M enurut Qonun Ant ar-

  lah perbuatan-perbuat an yang membahayakan jiw a manusia yang t idak berdosa at au meng- hancurkan kebebasan asasi at au melanggar kehormat an manusia" .

  sa-Bangsa (PBB): " Terorisme ada-

  1. M enurut Persat uan Bang-

  kekerasan bermot if polit ik yang dilakukan oleh agen negara at au kelompok sub-nasional t erhadap sasaran kelompok. Biasanya de- ngan maksud unt uk mempe- ngaruhi audien. Terorisme Int er- nasional adalah t erorisme yang

  w ilayah lebih dari sat u negara”

  . Terorisme adalah

  . " Teror adalah usaha

  30

  Indonesia: " Terorisme adalah penggunaan kekerasan unt uk menimbulkan ket akut an dalam usaha mencapai t ujuan (t erut ama t ujuan polit ik), prakt ek t indak t eror"

  M enurut Kamus Besar Bahasa

  29 .

  “ Terorisme adalah segala bent uk t indak kejahat an yang dit ujukan langsung kepada negara dengan maksud mencipt akan bent uk t error t erhadap orang- orang t ert ent u at au kelompok orang at au masyarakat luas”

  M enurut Konvensi PBB t ahun 1939:

  salah sat u bent uk kejahat an yang diorganisasi dengan baik (w ell- organized), bersifat t ransisional dan digolongkan sebagai kejahat - an luar biasa (ext ra ordinary crime) yang t idak membeda- bedakan saasaran (indiscrimi- nat ive) .

  28

  27 .

  Terorisme , cet . I., (Bandung: PT. Refika Adit am a, 2004), hlm . 17. sert a merugikan kesejaht eraan masyarakat ”

  isme adalah t indakan kejahat an t erhadap kemanuaiaan dan per- adaban yang menimbulkan an- caman serius t erhadap kedau- lat an negara, bahaya t erhadap 27 Abdul Wahid, Kejahat an

  M ajelis Ulam a Indonesia, m em berikan pengert ian: “ Teror-

  t akut orang-orang yang aman, menghancurkan kemaslahat an, t onggak kehidupan mereka dan melampaui batas t erhadap hart a, kehormat an, kebebasan dan kemuliaan manusia dengan penuh kesew enang-w enangan dan keru- sakan di muka bumi" .

  adalah: " Terorisme yait u membuat

  Buhus Al-Islamiyah di Al-Azhar

  Adapun pendapat M ajma' al-

  perbuat -an dari aksi-aksi kekerasan at au memberi ancaman dengannya, apapun pemicu dan maksudnya" .

  Sedangkan kesepakat an bang- sa-bangsa Arab dalam menghadapi t erorism e m em berikan penger- t ian: " Terorisme adalah set iap

  mencipt akan ket akut an, kengeri- 28 Tim Penanggulangan Terorism e, …Op.Cit ., hal. 26. 29 Ibid., hal. 27. 30 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, … Op.Cit ., hal. 1185.

  at au golongan. M eneror adalah berbuat keja, (sew enang-w enang, dan sebagainya) untuk menim- bulkan rasa ngeri at au t akut . Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan unt uk menimbulkan rasa t akut , biasanya unt uk t ujuan polit ik"

  diungkapkan M asdar Farid M as’- udi

  Term Jihad digunakan dalam al-Qur’an sebanyak 14 kali dalam bent uk ism (kat a benda) dan 27 33 M ajalah Risalah, M enguarai

  1. Jihad dalam al-Qur'an

  Jihad dan Terorisme dalam al- Qur’an

  34 .

  " Terorisme meliput i serangkaian aksi yang bert ujuan pada pene- baran kepanikan, int imidasi dan kerusakan dalam masyarakat . M enurut nya, pelbagai aksi t er- sebut bisa saja dilakukan oleh seseorang at au sekelompok orang yang mengambil posisi sebagai oposan t erhadap negara"

  Secara lebih spesifik, Ikram Azzam m enyat akan bahw a:

  33 .

  unt uk mencapai t ujuan t ert ent u yang dibingkai dalam kekerasan yang mencipt akan t eror dan memakan korban rakyat sipil yang t ak berdosa" . Sebagaimana yang

  31 .

  Sedangkan t erorism e menú- rut para pakar hádala: " Tindakan

  t akkan gam baran t ent ang m akna- 31 Ibid.. 32 Tim Penanggulangan Terorisme, …Op. Cit., hal. 27. ist ilah.

  بﺎھرﻹا irhab / terorisme selayaknya m ele-

  Dem ikian beberapa definisi t erorism e dan m asih banyak lagi definisi lain yang t idak m ungkin penulis sebut kan disini, sebab bila kit a hendak berbicara

  32 .

  Webst er’s New School and Office Dict ionary, “ Terrorism is the use of violenc, int imidation, et c t o gain t o end; especially a syst em of govern- ment ruling by t error,…” (Teror- isme adalah penggunaan keke- rasan, int imidasi, dan sebagainya unt uk merebut at au menghan- curkan, t erut ama, sist em peme- rint ahan yang berkuasa melalui t error..)

  Sedangkan m enurut kam us

  Akar Terorisme, Edisi IV/ TH II/ 2003, hal. 16. 34 Ibid.

  (kat a kerja). Hal ini pent ing dike- t ahui, karena m enurut Hasan Hanafi, sebagaim ana yang dikut ip Quraish Shihab, bent uk kat a yang digunakan al-Qur’an m em punyai m akna t ersendiri. Bent uk ism m em beri kesan kemantapan, se- dangkan bent uk fi’il m engandung art i pergerakan. Bent uk rafa’ m enunjukkan subjek at au upaya,

  nashab yang m enjadi objek dapat

  m engandung art i ketiadaan upa-

  ya , sedangkan bent uk jar m em beri

  kesan keterkaitan dalam keikut-

  an

  35 .

  At as dasar pem ikiran ini, m aka ajaran jihad yang dit unjuk- kan al-Qur’an m erupakan ajaran agam a yang m engandung art i

  gerakan dan kesungguhan diri sebagai upaya unt uk mencapai t ujuan . Ajaran jihad harus dijadi-

  kan sebagai inovasi diri unt uk m em pert ahankan kepent ingan dan harga diri. Jihad yang diperin- t ahkan al-Qur’an hendaknya dapat dijadikan sebagai et os kerja dalam m enjalankan t ugas-t ugas kehidup- an. Karena it u, apabila sem angat jihad sudah t um buh pada diri seseorang, ia akan rela berkorban 35 Rohimin, … Op.Cit. hal. 18. beban yang akan t erjadi .

  Dalam al-Qur’an, kat a jihad disebut sebanyak 41 kali

  36

  yang t ersebut dalam beberapa surat . Sebanyak 28 ayat berisi perjuangan, m isalnya dalam QS. al-Baqarah [2] : 216. Ali ‘Im ran [3] : 142, an-Nisa [4] : 95, al-M aidah [5] : 35, 54, al-Anfal [7] : 72,74-75, at - Taubah [9] : 16, 19, 20, 24, 41, 44, 73, 81, 86, 88, an-Nahl [16] : 110, al-Hajj [22] : 78, al-Furqan [25] : 52, al-‘Ankabut [ 29] : 6, 69, M uham m ad [47] : 31, al-Hujarat [49] : 15, al-M um t ahanah [60] : 1, as-Shaff [61] : 11, dan at -Tahrim 36 Ada juga yang m engat akan

  hanya t ersebut sebanyak 35 kali saja yang t ersebar dalam 15 surat , sepert i yang diungkapkan oleh M uhamm ad Chirzin, dalam bukunya Jihad Dalam al Qur’an; Telaah Normat if, Hist roris, dan Perspektif. cet . II., (Yogyakart a: Pust aka Pelajar, 204), hal.

  18. Bandingkan dengan pandangan Jam al al-Banna, yang m ana ia m engat akan bahw a kat a jihad disebut sebanyak 41 kali dan t ersebar dalam 19 surat . Jam al al-Banna, al-Jihad, (Kairo: Dar al-Fikr al-Isla, 1422/ 2002), Alihbahasa, Kamran A. Irsyad, Revolusi Sosial Islam; Dekonst ruksi Jihad Dalam Islam, cet . I., (Yogyakart a: Pilar Religia, 2005), hlm. x-xi. nist a dan kehinaan, sert a m ereka m endapat kem urkaan dari Allah. Hal

  sebagian t urun pada periode

  it u (t erjadi) karena m ereka selalu

  M akkah, dan sebagian lainnya

  37 m engingkari ayat -ayat Allah dan t urun pada periode M adinah . m em bunuh para nabi yang mem ang

  Jihad selain m engandung

  t idak dibenarkan. Dem ikian it u

  m akna perjuangan sebagaim ana

  (t erjadi) karena mereka selalu ber-

  t ersebut di at as, juga m engandung

  buat durhaka dan m elam paui bat as "

  m akna ujian dan cobaan, sepert i (QS. Al Baqarah [2]:61). yang t ersirat dalam QS. Ali-Im ran [3] : 142, al-Baqarah [2] : 155, at -

  Dem ikian halnya, al-Qur’an t e- Taubah [9] : 79, dan Luqm an [ 31] : lah m enengarahi, bahwa bangsa

  38 15 .

  Yahudi adalah bangsa yang keras hat inya t idak m engenal belas

2. Terorisme dalam al-Qur'an kasihan.

  Al-Qur’an sendiri t elah m enjelaskan kit a t ent ang karak-

  َﻚِﻟَذ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜُﺑﻮُﻠُﻗ ْﺖَﺴَﻗ ﱠﻢُﺛ

  t erist ik dan w at ak Yahudi yang

  ِةَرﺎَﺠِﺤْﻟﺎَﻛ َﻲِﮭَﻓ

  m engisyarakt kan bahw a m ereka Kem udian set elah it u hat i- bangsa yang rasis, penum pah m u m enjadi keras sepert i darah, cint a keburukan, sam pai- bat u, bahkan lebih keras sam pai m ereka berani m em bunuh lagi. (QS. Al Baqarah [2]:74) para Nabi t anpa sungkan-sungkan .

  M ereka juga sebagai bangsa

  ُﺔَﻨَﻜْﺴَﻤْﻟاَو ُﺔﱠﻟﱢﺬﻟا ُﻢِﮭْﯿَﻠَﻋ ْﺖَﺑِﺮُﺿَو yang t am ak sebagai bangsa yang اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﮭﱠﻧَﺄِﺑ َﻚ ِﻟَذ ِﷲا َﻦِﻣ ٍﺐَﻀَﻐِﺑ اوُءﺎَﺑَو

  berperilaku sangat buruk