BELAJAR MENGAJAR DAN FAKTOR FAKTOR

  

BELAJAR MENGAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA

By: Moh. Fuad Zaenul Arwan

I. PENDAHULUAN

  Belajar mengajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa, guna mencapai tujuan yang akan dicapai. Guru sebagai fasilitator yang salah satu tugasnya adalah menyampaikan materi kepada siswa, sementara siswa berhak sekaligus berkewajiban menerima materi yang disampaikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran di sekolah pada umumnya terjadi manakala ada interaksi secara langsung antara guru dan siswa. Keberhasilan interaksi tersebut salah satu faktornya tergantung pada bahasa yang digunakan guru ketika proses belajar berlangsung.

  Dalam dunia pendidikan di Indonesia, selalu terjadi usaha pengembangan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perubahan kurikulum dalam proses belajar mengajar berorientasi kepada prinsip belajar tuntas (Mastery of learning) pada setiap siswa, hingga yang terakhir ini untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah disahkannya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP).

  Dalam proses belajar mengajar disekolah, seorang guru dihadapkan banyak siswa yang masing-masing mempunyai kepribadian dan kemampuan berbeda. Dengan demikian mereka dalam menerima dan memahami uraian dari seorang guru juga mengalami perbedaan pula sesuai dengan kemampuan daya serap masing-masing. Ada yang cepat menerima dan memahami materi yang disajikan, ada pula yang lambat bahkan ada pula yang sangat lambat sekali, dan tidak menutup kemungkinan ada juga yang tidak dapat memahami sehingga yang dijelaskan guru sama sekali tidak dapat dimengerti.

  Kebanyakan apa yang diketahui oleh para guru atau dosen tidak langsung muncul dari pengetahuan tentang proses-belajar. Untuk menerangkan dan mengendalikan tindakan mengajar itu diperlukan suatu ilmu dan teknologi mengajar itu sendiri. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat dilakukan dengan alat atau media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang diajarkan.

II. RUMUSAN MASALAH.

  Sesuai dengan permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka permasalahan yang diambil dan dirumuskan makalah ini adalah:

  1. Bagaimana hakekat belajar mengajar sebenarnya?

  2. Apa pengertian belajar mengajar dan perbedaan teori antar keduanya?

  3. Apa saja Komponen pengajaran?

  4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya.?

III. PEMBAHASAN

A. Hakekat Belajar Mengajar

  Belajar mengajar merupakan gabungan dari dua konsep utuh yang tidak bisa disatukan antara satu dengan yang lain. Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan seorang murid sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajajar

  

  Kedua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan belajar mengajar manakala terjadi interaksi antara guru dengan murid, maupun murid dengan murid. Inilah arti dari proses belajar mengajar, interaksi guru dengan siswa sebagai makna utama proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif.

  Belajar bukan merupakan kegiatan menghapal dan bukan pula kegiatan mengingat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan munculnya perubahan

  

  pada diri seseorang (muriDari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar itu senantiyasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian perbuatan sehari-harinya misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Jadi belajar itu akan akanmenjadi lebih baik,

   1 jika si murid itu mengalami atau melakukannya, sehingga tidak bersifat verbalisti 2 Dr. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995), hlm. 28

B. Pengertian Belajar Mengajar dan Perbedaan Teori Antara Keduanya.

  Belajar-mengajar adalah kegiatan guru-murid untuk mencapai tujuan tertentu. Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi atau mangatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan,

  

  Terdapat berbagai teori mengenai belajar, namun belum ditemukan satu teori yang ideal untuk digunakan satu jenis pelajaran. Ada beberapa pengertian tentang belajar, antara lain:

  a. Menurut Nasution (1986) mengatakan bahwa : Belajar adalah perubahan dalam sistim urat syaraf, Belajar adalah perubahan pengetahuan, Belajar adalah keahlian berkat pengetahuan dan latihan-latihan.

  b. Belajar pada hakekatya adalah “Kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkahlaku pada dirinya sendiri baik dalam pengetahuan dan ketrampilan maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif” (Syamsu Mappa dan Anisah Baslemen,1994:1)

  c. Nana Sujana. berpendapat bahwa belajar adalah “Suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, serta perubahan aspek aspek lain yang ada pada individu yang sedang belajar” (1996:5)

  d. Suharsimi Arikunto mendefinisikan belajar sebagai berikut: “Suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan,dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, ketrampilan atau sikap" (1980:19) Mengingat luasnya faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar, maka perlu pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini termasuk untuk mempertajam permasalahan yang dikaji lebih lanjut.

  Perbedaan utama teori belajar dengan teori mengajar dapat digambarkan sebagai, beri

  

  

  1. Teori belajar a. Berhubungan dengan cara individu belajar, penting untuk menjelaskan.

  Memprediksi serta mengontrol proses atau kegiatan belajar.

  b. Teori belajar berhubungan dengan kondisi belajar, motivasi belajar serta kapabilitas siswa; c. Teori mengajar memandang kegiatan belajar dari sudut istimewa.

  2. Teori mengajar

  a. Menekankan dari segi bagaimana guru mempengeruhi subyek (siswa) pada saat proses belajar.

  b. Tinjauan lebih menekankan dari guru

  c. Teori mengajar berhubungan dengan aktifitas mengajar, tujuan pengajaran dan kemampuan mengajar serta kondisi mengajar.

  Tidak adanya teori tunggal tentang mengajar adalah bahwa tidak satupun metode yang cocok untuk semua materi pelajaran dan ada satupun metode yang cocok untuk setiap metode mengajar. Oleh karena itu satu metode biasanya hanya efektif untuk jenis materi tertentu dan tidak untuk materi yang lain. Baiknya dalam proses belajar mengajar mengkombinasikan metode pembelajaran, semisal mengkombinasikan metode ceramah, diskusi dan mandiri.

C. Komponen-Komponen Pengajaran

  Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa komponen yang perlu terapkan dalam kegiatan tersebut, yaitu: a. Tujuan

  5

  Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus diterapkan, yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dimiliki setiap siswa setelah ia selesai ia melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Pada hakikatnya isi dari tujusn pengajaran ialah hasil belajar yang diharapkan yang diharap

  

  b. Materi atau Sumber Belajar Materi atau sumber belajar sangat diharapkan mewarnai tujuan, tujuan yang jelas dan operasional dapat ditetapkan bahan pelajaran yang menjadi isi kegiatan belajar-mengajar. Dimana komponen antara satu dengan yang lain berkaitan.

  

  1) Tujuan, misi, atau fungsi sumber belajar. sumber belajar yang dirancang tujuan sumber belajar itu selalu ada, baik secara eksplisit mapun secara implisit. Tujuan sangat dipengaruhi oleh sifat dan bentuk-bentuk sumber belajar. 2) Bentuk format, atau keadaan fisik sumber belajar wujud sumber belajar secara fisik satu sama lainnya berbeda-beda. 3) Pesan yang dibawa oleh sumber belajar, setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang dapat dimanfaatkan atau dipejari oleh para pemakainya. Isi pesan hendaknya sederhana, cukup jelas, lengkap, mudah disimak maknanya. 4) Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar. Berkaitan dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar.

  Dalam memilih sumber belajar, ada dua kreteria yang menjadi ukuran dalam

  

  menentukan sumber belajaitu:

  a. Ekonomis, dalam pengertian murah. Bisa dimaksudkan dengan kategori ekonomis dalam pengadaan sumber belajar cukup tinggi, namun dalam pemanfaatannya 7 6 dalam jangka panjang.

  

DR. Nana Sujana, & Drs. Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1989), cet I, b. Praktis dan sederhana. Tidak memerlukan pelayanan serta pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Maksudnya tidak diperlukan keterampilan yang khusus dan rumit.

  c. Mudah diperoleh, maksudnya sumber belajar itu dekat, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko dan pabrik.

  d. Bersifat fleksibel artinya: bisa digunakan untuk berbagai tujuan instruksional. Dan tidak dipengarhi oleh faktor luar.

  e. Komponen sesuai dengan tujuan. Hal ini termasuk kriteria yang penting, tujuannya sesuai, pesan yang dibawa cocok, keadaan fisik tidak mudah dijangkua.

  c. Metode dan Alat yang Digunakan Metode mengajar ialah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajar. Diantara metode- metode yang biasa digunakan dalam pangajaran ialah: Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas belajar atau resitasi, kerja kelompok, demontrasi eksperimen, metode sosiodrama (role-playing), problem solving, sistem regu, karya wisata (field-trip),

  

  Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa.

  a. Penggunakan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

  b. Penggunan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

  c. Alat peraga dalam pengaran penggunaannya integral dengan bahan dan isi pelajaran.

  d. Penggunaan alat peraga di utamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk memepertinggi mutu belajar-mengajar.

  Alat peraga dalam proses belajar-mengajar dapat dibedakan menjadi alat peraga dua dan tiga dimensi dan alat peraga yang diproyeksikan. Pertama alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan alat peraga tiga dimensi di samping mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran tinggi. Yang termasuk alat peraga dua dimensi ini antara lain ialah: bagan, grafik, poster, gambar mati, peta data, peta timbul, globe dan papan

  

  Sedangkan alat peraga yang diproyeksikan, adalah adalah alat peraga yang mengginakan proyektor sehingga gambar Nampak pada layar. Alat peraga yang di proyeksikan antara lain: film, meliputi berbagai jenis film; film bisu dan bersuara, film berwarna atau hitam putih. Slide dan film strip. Yaitu gambaran seri yang doproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.

  Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar

  Selain komponen-komponen pengajaran yang ditentukan dalam proses belajar mengajar, ialah adanya interaksi antara guru dan murid, untuk berinteraksi terhadap peserta didik tentunya diperlukan komunikasi yang jelas antara guru dan murid,

  

  sehingga terjadinya keterpaduan kegiatan antara keduanyaering dijumpai terjadinya kegagalan dalam proses belajar mengajar, dikarenakan lemahnya system komunikasi.

  Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa.

  1) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah. Komunikasi dengan menggunakan metode satu arah, guru berperan sebagai komunikator dan siswa sebagai penerima. Gurunya aktif menjelaskan sedangkan murid pasif, komunikasi 10 jenis ini tidak banyak menghidupkan kegiatan siswa belajar.

  2) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah. guru dan murid dapat berperan sama, sebagai pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya dapat saling member dan menerima. 3) Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi antara guru dan murid, tetapi juga antar murid dengan murid yang lain.

  Kritria Keberhasilan Pengajaran.

  Salah satu ciri dari pengajaran yang berhasil dilihat dari kadar kegiatan siswa belajar. Makin tinggi kegiatan belajar siswa, makin tinggi peluang hasil pengajaran.

  

  1. Kegiatan belajar mandiri/individual. Artinya setiap siswa yang ada di kelas diberi tugas masing-masing untuk dikerjakan, tugas yang diberikan bisa saja sama, ataupun berbeda antara satu dengan yang lain. Namun setiap siswa dituntut untuk mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.

  2. Kegiatan belajar kelompok. Siswa melakukan kegiatan belajar dalam situasi kelompok. Yaitu dengan cara siswa diberi beberapa masalah yang harus diselesaikan secara kelompok.

  3. Kegiatan belajar klasikal, yaitu semua siswa dalam waktu yang sama mengerjakan kegiatan belajar yang sama. Sebagai contohnya ialah mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Komunikasi ini mengarahkan kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan yang aktif. Sehingga menumbuhkan siswa belajar yang aktif.

D. Factor-Faktor yang Mempengaruhi

  Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar, faktor tersebut bisa terdapat dari guru, metode, kurikulum, sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar di sekolah dan media. Dalam hal ini guru memegang peran penting dalam kegiatan tersebut, guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar yang baik agar siswa dapat mencapai hasil yang optimal. Berikut akan beberapa dijelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

  Faktor-faktor utama yang mempengaruhi dalam proses mengajar iala

   1. Pelajaran.

  Supaya pelajaran berjalan secara efektif, bahan pelajaran yang disampaikan harus dipilih berdasarkan tujuan yang diuraikan sampai bersifat spesifik agar dapat diukur keberhasilan proses mengajar-belajar.

  2. Guru.

  Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Ia yang menetukan proses belajar apakah berpusat pada guru dengan menggunakan metode memberitahukan ataukah berpusat pada murid dengan menggunakan metode penemuan.

  3. Murid.

  Kecepatan proses belajar mengajar tergantung juga pada kemampuan murid secara individual. Maka dalam pelajaran perlu diperhatikan perbedaan individual dikalangan murid-murid.

  Faktor yang mempengaruhi sumber belajar, perlu diketahui untuk memahami karakteristiknya agar pemanfaatannya dalam kegiatan pengajaran bisa optimal. Faktor tersebut anta

  

  ain:

  1. Perkembangan teknologi, Perkembangan teknologi amat mempengaruhi terhadap perkembangan belajar mengajar. Misalnya dulunya kita hanya mengenal media visual dalam bentuk gambar bisu, tapi dengan perkembangan teknologi di temukannya suara, kemuadian film, 13 Nasution, Teknologi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1982). hlm. 63 14

  slides, film strips, dilengkapi dengan suara. Untuk wawancara tetang pemanfaatan kebun botani dapat dilakukan dengan teknik rekaman melalui fotografi, video, audio.

  2. Nilai-nilai budaya setempat Sumber belajar dipengaruhi oleh faktor budaya setempat, diantaranya nilai- nalai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Suatu tempat bekas peninggalan upacara ritual pada masa lampau yang masih dianggap tabu oleh masyarakat setempat akan sulit untuk dikunjungi dan diteliti sebagai sumber belajar.

  3. Keadaan ekonomi pada umumnya Sumber belajar juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, baik secara makro maupun secara mikro. Keadaan tersebut juga mempengaruhi sumber dalam belajar hal upaya pengadaannya, jenis, atau macamnya, dan upaya mnyebarkannya kepada pemakai.

  4. Keadaan pemakai Pemakai sumber belajar jelas memegang peran yang sangat penting karena pemakailah yang memanfaatkannya sehingga, dengan demikian, sifat pemakai sangat perlu diketahui. Keadaan dan sifatnya pemakai akan turut menentukan sumber belajar yang akan dimanfaatkan.

  Penggunaan media menjadi salah satu faktor keberhasilan proses belajar mengajar, terkadang komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa terjadi penyelewenga

15 Hal ini terjadi bisa saja dikarenakan verbalisme, ketidak siapan siswa,

  kurangnya minat dan perhatian. Disini media dapat berfungsi sebagai salah satu usaha untuk mengatasi keadaan tersebut.

16 Menurut Gerlach & Ely (1971) mengemukakan ada tiga ciri media sebagai

  petunjuk penggunaan media dan apa saja yang bisa dilakukannya sedangkan guru tidak mungkin melakukanya

  

15 Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: ciputat pers, 2002), cet I, hlm, 19.

  16

  1) Fixatife Properti, yaitu kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa. media dapat menyimpan suatu kejadian penting, yang hanya terjadi sekali sehingga dapat diputar berulang-ulang. 2) Manipulative Property, yaitu kemampuan memanipulasi kejadian yang seharusnya memakan waktu yang lama dapat disajikan dengan waktu yang singkat, misalnya proses terjadinya kupu-kupu. 3) Distributive Property, media memungkinkan ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut di sajikan kepada seluruh siswa.

IV. KESIMPULAN

  Belajar-mengajar adalah kegiatan guru–murid untuk mencapai tujuan tertentu. makin jelas tujuan yang akan dicapai makin besar kemungkinan ditemukannya, Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa komponen yang perlu terapkan dalam kegiatan tersebut, yaitu: a. Tujuan

  b. Materi atau Sumber Belajar

  c. Metode dan Alat yang Digunakan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar, faktor tersebut bisa terdapat dari guru, metode, kurikulum, sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar di sekolah dan media

  Faktor-faktor utama yang mempengaruhi dalam proses mengajar ialah 1) Murid.

  2) Pelajaran. 3) Guru.

  Faktor yang mempengaruhi sumber belajar

  1. Perkembangan teknologi,

  2. Nilai-nilai budaya setempat

  3. Keadaan ekonomi pada umumnya

  4. Keadaan pemakai

V. PENUTUP Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

  Khususnya bagi para pembaca yang budiman. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi penjelasannya maupun penulisnya. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritiknya yang konstruktif.