1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Kanker Payudara di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2011 – 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Radikal bebas merupakan molekul-molekul yang sangat reaktif di dalam tubuh. Ketika radikal bebas tidak dapat didestruksi secara bertahap, akumulasinya di dalam tubuh menghasilkan fenomena yang disebut stres oksidatif. Proses ini berperan besar dalam perkembangan penyakit degeneratif, salah satunya kanker.

  Banyak sekali sumber radikal bebas yang dapat masuk dan terbentuk di dalam tubuh, di antaranya melalui pernapasan, lingkungan yang tidak sehat dan akibat mengonsumsi makanan yang berlemak ataupun yang tidak sehat. Karsinogenesis merupakan suatu proses yang memberikan hasil suatu transformasi sel normal menjadi neoplastik yang disebabkan oleh perubahan genetik yang menetap atau mutasi. Tumor tumbuh dari sel tunggal yang mengalami transformasi oleh penumpukan atau akumulasi proses mutasi. Berdasarkan estimasi Globocan,

  

International Agency for Research on Cancer (IARC) 2012, insiden kanker

  payudara sebesar 40 per 100 ribu perempuan, kanker leher rahim 17 per 100 ribu perempuan, kanker paru 26 per 100 ribu laki-laki, kanker kolorektal 16 per 100 ribu laki-laki. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim, sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru-paru dan kanker kolorektal (Rasjidi, 2009; Robby, 2014; Ulilalbab, 2012).

  Kanker payudara menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker (522.000 kematian) dan sementara itu merupakan penyebab paling sering kematian akibat kanker pada wanita di daerah-daerah yang kurang berkembang (324.000 kematian, 14,3% dari total), juga merupakan penyebab kedua kematian akibat kanker di daerah-daerah yang lebih berkembang (198.000 kematian, 15,4% dari total) setelah kanker paru-paru. Kanker payudara adalah kanker yang umum kedua di dunia, dan sejauh ini, merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita dengan perkiraan sebanyak 1,67 juta kasus kanker baru yang terdiagnosis pada tahun 2012 (25% dari seluruh kanker). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2009, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia 21,69%, disusul kanker leher rahim 17%. Laporan kanker dunia memperkirakan angka kejadian kanker akan meningkat menjadi 15 juta kasus baru di tahun 2020 (Ashton, et al., 2009; IRCA, 2012; Rasjidi, 2009).

  Kanker payudara adalah neoplasma ganas yaitu suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal, tumbuh infiltratif dan destruktif serta dapat bermetastase dan akan tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan pertumbuhan itu berhenti. Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel normal yang mengalami proliferasi, tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya. Kanker payudara terjadi karena hilangnya kontrol atas proliferasi sel payudara dan apoptosis sehingga sel payudara berproliferasi secara terus menerus tanpa adanya batas kematian. Hilangnya fungsi apoptosis menyebabkan ketidakmampuan mendeteksi kerusakan sel akibat kerusakan DNA (Indrati, 2005).

  Pada dasarnya regimen kemoterapi FAS (fluorourasil, adriamisin, siklofosfamid) dapat menyebabkan lesi pada deoxyribonucleic acid (DNA) melalui mekanisme yang berbeda. Lesi tersebut akan menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki dapat menginduksi apoptosis.

  Kerusakan DNA akibat pemberian kemoterapi FAS akan merangsang gen p53 menginduksi apoptosis. Sel yang mempunyai mutasi p53 akan resisten terhadap stimuli apoptosis kemoterapi. Kejadian mutasi p53 pada karsinoma payudara dihubungkan dengan sifat agresif dan buruknya ketahanan hidup. Mutasi p53 akan menyebabkan gangguan stabilitas serta integritas genom dan sel akan terus berproliferasi (Muhartono, 2012).

  Samuel (2011) mengatakan bahwa pasien kanker seringkali tidak patuh terhadap pengobatan dengan berbagai alasan, antara lain masalah biaya, ingin mencoba pengobatan alternatif serta tidak tahan terhadap efek samping seperti kerontokan rambut, daya tahan tubuh yang menurun, sariawan, mual dan muntah.

  Di samping itu, proses pengobatan kanker yang memakan waktu tidak sebentar, takut akan kematian serta tidak adanya dukungan keluarga seringkali juga membuat pasien frustasi dan akhirnya berhenti berobat (drop-out).

  Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diinginkan

  yang dialami oleh pasien, yang melibatkan, atau dicurigai melibatkan, terapi obat, dan mengganggu pencapaian tujuan terapi yang diinginkan. Masalah yang dialami oleh pasien yang melibatkan pengobatan dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari tujuh tipe masalah terapi obat, meliputi efek samping, reaksi-reaksi toksik, kesalahan-kesalahan tindakan, atau kebutuhan akan pengobatan tambahan, sinergis, atau preventif, serta masalah ketidakpatuhan (Strand, et al., 1990).

  DRPs pada pasien kanker payudara yang pernah dipublikasikan adalah DRPs pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2004 – Juni 2005. Dari 25 kasus yang diteliti, terdapat 11 kasus yang mengalami DRPs, dengan perincian 4 kasus butuh terapi obat tambahan (need for additional therapy), 1 kasus tidak perlu terapi obat (unnecessary drug

  

therapy ), 6 kasus dosis kurang atau dosis terlalu rendah (dosage too low), dan 1

kasus dosis terlalu tinggi (dosage too high) (Damayanti, 2006).

  Sejauh yang diketahui penulis, penelitian tentang DRPs pada pasien kanker payudara di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi DRP pada pasien kanker payudara di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 – 2012 yang meliputi interaksi obat, kesalahan pemberian obat (wrong drug) dan tidak adanya terapi tambahan (adjuvant) bagi pasien.

  Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penerapan farmasi klinis di Instalasi Farmasi RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dalam penanganan obat sitostatika (handling of cytotoxic drugs).

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

  Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi DRPs pada pasien kanker

payudara di instalasi rawat inap RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

Tahun 2011 – 2012. Dalam penelitian ini, obat-obat yang tercatat dalam rekam

medis pasien kanker payudara merupakan variabel bebas (independent variable)

  

dan DRPs kategori interaksi obat, pemberian obat yang salah dan ketiadaan terapi

tambahan sebagai variabel terikat (dependent variable). Hubungan kedua variabel

tersebut digambarkan dalam kerangka pikir penelitian seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.1.

  Variabel Bebas Variabel Terikat Kategori: Obat-obat yang

  1. Interaksi obat tercatat dalam rekam

DRPs

  2. Pemberian obat yang salah medis pasien kanker

  3. Ketiadaan terapi tambahan payudara Telaah dan analisis

Gambar 1.1 Skema hubungan variabel bebas dengan variabel terikat

1.3.1 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. apakah terjadi DRP kategori interaksi obat secara farmakologi pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

  Lampung? b. apakah terjadi DRP kategori pemberian obat yang salah pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

  Lampung? c. apakah terjadi DRP kategori ketiadaan terapi tambahan pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

  Lampung?

  1.4 Hipotesis

  Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: a. terjadi DRP kategori interaksi obat secara farmakologi pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

  Lampung.

  b. terjadi DRP kategori pemberian obat yang salah pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

  c. terjadi DRP kategori ketiadaan terapi tambahan pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

  1.5 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk: a. mengetahui adanya interaksi obat pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

  b. mengetahui adanya pemberian obat yang salah pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

  c. mengetahui adanya ketiadaan terapi tambahan pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah untuk: a. peneliti, dapat menambah pengetahuan peneliti tentang DRPs.

  b. masyarakat, dapat memperoleh gambaran kejadian DRPs pada penyakit kanker payudara.

  c. rumah sakit, diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan untuk bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit mengenai pelaksanaan pengobatan kanker payudara dalam praktik di rumah sakit tersebut.

  d. penelitian ini diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa atau peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang kejadian DRPs pada penyakit lainnya.

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buaya (Crocodylus sp.) - Isolasi Dan Potensi Bakteri Keratinolitik Dari Feses Buaya (Crocodylus sp.) Dalam Mendegradasi Keratin

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ular Sanca (Python sp.) - Isolasi Dan Potensi Bakteri Keratinolitik Dari Feses Ular Sanca (Python sp.) Dalam Mendegradasi Limbah Keratin

0 0 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 2 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 10

BAB II KERANGKA TEORI - Pandangan Konsumen Dalam Penerapan Total Quality Management Terhadap Kemajuan Rumah Makan Lobu Bara

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan - Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Calon Asisten Laboratorium Berbasis Android Menggunakan Algoritma Iterative Dichotomiser 3 (Id3)

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan 2.1.1 Sistematika Tumbuhan - Penentuan Lc50 Dari Getah Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

0 0 16

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Kanker Payudara di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2011 – 2012

0 0 52

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Kanker Payudara di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2011 – 2012

0 0 6

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proliferasi Sel

0 0 15