Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
-5LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PEI{YUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2019
URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019
I.
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan
Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2Ol9
merupakan
penjabaran tahun kelima pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona-l
(RPJMN) 2Ol5-2O19 yang memuat sasaran, arah kebijakan, dan strategi
pembangunan. Penyusunan RKP merupakan upaya dalam menjaga
kesinambungan pembangunan terencana dan sistematis yang
dilaksanakan oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara
optimal, ef,sien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.
Penlmsunan RKP Tahun 2019 dilaksanakan dengan meng4rnakan
pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial, sertrt kebijakan
anggaran belanja berdasarkan money follotus prcgram dengatn cara
rnenrastikan hanya program yang benar-benar bermanfaat yang
dialokasikan dan
bukan sekedar karena tugas
fungsi
Kementerian/ kmbaga yang bersangkutan. Hal ini mengisyaratkan bahwa
pencapaian prioritas pembangunan nasional memerlukan adanya
koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan, melalui penginteSryasian
prioritas nasional/program prioritas/kegiatan prioritas yang dilaksanakan
dengan berbasis kewilayahan.
RKP Tahun 2Ol9 dimaksudkan sebagai pedoman bag
Kementcrian / kmbaga dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun
2019 dan rnenjadi pedornan bagi Pemerintah Daerah dalarn menyusun
Rencana Kerl'a Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2019. RKPD digunakan
sebagai pedoman dalam proses penJ rsunan rancangan peraturan daerah
-6tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran
20t9.
Berkaitan dengan itu, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/k:ta harus mendukung tercapainya 5 (Iima) prioritas
pembangunan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing
daerah, mengingat keberhasilan pencapaian prioritas pembangunan
nasional dimaksud sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah dan antara pemerintah
kabupaten/kota dengan pemerintah dan pemerintah provinsi yang
dituangkan dalam RKPD.
5 (lima) prioritas pembangunan nasional Tahun 2O19 dimaksud,
meliputi:
1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar;
2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan
koneLtivitas dan kemaritiman
;
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa
produktif;
4. Pemartapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui
pelestarian lingkungan; dan
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
Untuk itu, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
dalam menyusun RKPD Tahun 2019 mempedomani Peratural Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Ta}run 2018 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahu
t
201,9.
Sinkronisasi kebiakan Pemerintah Daerah dan pemerintah lebih
ianjut dituangkan dalam rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang
disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2Of9. KUA dan PPAS
pemerintah provinsi Tahun 2019 berpedoman pada RKPD Tahun 2019
masing-masing provinsi yang telah disinkronisasikan dengan RKP Tahun
2O19, sedangkan KUA dan PPAS pemerintah kabupaten /kota berpedomal
pada RKPD Tahun 2Ol9 masing-masing kabupaten/kota yang telah
disrnkronisasikan derrgan RKP Tahun 2O19 dan RKPD provinsi Tahun
2019.
-7
-
Hasil sinlconisasi kebijakan tersebut dicantumkan pada
PPAS
sesuai Peraturan Ivlenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2OO6 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2O11 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahurr 2O06 tentang Pedomal Pengelolaan Keuangan
Daerah, sesuai format Tabel 1 dan Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel
1
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota dengan
Prioritas Pembangunan Nasional
Alokasi Anggaran
Uraian
Prioritas
No
Nasional
3
2
1
1.
Program
jPembangunan
l..rrrr.r"i"
imehrui
i o".r*,rrrr*,,.,
I
tlkemiskinan
larrr
I
I peningkatan
I
lPelavanan
I dasar;
I
Belanja (Rp)
Belanja
Belanja
Pegawai,
Pegawai,,
Bunga,
Bunga,
SubsidI,
Subsidi,
Hibah,
Hibah,
Bantuan
Bantuan
Sosial,
Program
Sosial,
Bagi Hasil,
Bagi Hasil,
Bantuan
Bantuan
Keuangan,
Keuangan,
Belanja
Belanja
Tidak
Tidak
Terduga
Terduga
4
5
6
Jumlah
(Rp)
7=5+6
-8Pengurangan
kesenjangan
antar
wilaya-h
melalui
penguatan
konektir,itas
dan
kemaritiman;
)
Peninglatan
nilai
tarrrbah
ekonorni
melalui
pertanian,
in
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PEI{YUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2019
URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019
I.
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan
Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2Ol9
merupakan
penjabaran tahun kelima pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona-l
(RPJMN) 2Ol5-2O19 yang memuat sasaran, arah kebijakan, dan strategi
pembangunan. Penyusunan RKP merupakan upaya dalam menjaga
kesinambungan pembangunan terencana dan sistematis yang
dilaksanakan oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara
optimal, ef,sien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.
Penlmsunan RKP Tahun 2019 dilaksanakan dengan meng4rnakan
pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial, sertrt kebijakan
anggaran belanja berdasarkan money follotus prcgram dengatn cara
rnenrastikan hanya program yang benar-benar bermanfaat yang
dialokasikan dan
bukan sekedar karena tugas
fungsi
Kementerian/ kmbaga yang bersangkutan. Hal ini mengisyaratkan bahwa
pencapaian prioritas pembangunan nasional memerlukan adanya
koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan, melalui penginteSryasian
prioritas nasional/program prioritas/kegiatan prioritas yang dilaksanakan
dengan berbasis kewilayahan.
RKP Tahun 2Ol9 dimaksudkan sebagai pedoman bag
Kementcrian / kmbaga dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun
2019 dan rnenjadi pedornan bagi Pemerintah Daerah dalarn menyusun
Rencana Kerl'a Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2019. RKPD digunakan
sebagai pedoman dalam proses penJ rsunan rancangan peraturan daerah
-6tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran
20t9.
Berkaitan dengan itu, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/k:ta harus mendukung tercapainya 5 (Iima) prioritas
pembangunan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing
daerah, mengingat keberhasilan pencapaian prioritas pembangunan
nasional dimaksud sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah dan antara pemerintah
kabupaten/kota dengan pemerintah dan pemerintah provinsi yang
dituangkan dalam RKPD.
5 (lima) prioritas pembangunan nasional Tahun 2O19 dimaksud,
meliputi:
1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar;
2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan
koneLtivitas dan kemaritiman
;
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa
produktif;
4. Pemartapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui
pelestarian lingkungan; dan
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
Untuk itu, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
dalam menyusun RKPD Tahun 2019 mempedomani Peratural Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Ta}run 2018 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahu
t
201,9.
Sinkronisasi kebiakan Pemerintah Daerah dan pemerintah lebih
ianjut dituangkan dalam rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang
disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2Of9. KUA dan PPAS
pemerintah provinsi Tahun 2019 berpedoman pada RKPD Tahun 2019
masing-masing provinsi yang telah disinkronisasikan dengan RKP Tahun
2O19, sedangkan KUA dan PPAS pemerintah kabupaten /kota berpedomal
pada RKPD Tahun 2Ol9 masing-masing kabupaten/kota yang telah
disrnkronisasikan derrgan RKP Tahun 2O19 dan RKPD provinsi Tahun
2019.
-7
-
Hasil sinlconisasi kebijakan tersebut dicantumkan pada
PPAS
sesuai Peraturan Ivlenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2OO6 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2O11 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahurr 2O06 tentang Pedomal Pengelolaan Keuangan
Daerah, sesuai format Tabel 1 dan Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel
1
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota dengan
Prioritas Pembangunan Nasional
Alokasi Anggaran
Uraian
Prioritas
No
Nasional
3
2
1
1.
Program
jPembangunan
l..rrrr.r"i"
imehrui
i o".r*,rrrr*,,.,
I
tlkemiskinan
larrr
I
I peningkatan
I
lPelavanan
I dasar;
I
Belanja (Rp)
Belanja
Belanja
Pegawai,
Pegawai,,
Bunga,
Bunga,
SubsidI,
Subsidi,
Hibah,
Hibah,
Bantuan
Bantuan
Sosial,
Program
Sosial,
Bagi Hasil,
Bagi Hasil,
Bantuan
Bantuan
Keuangan,
Keuangan,
Belanja
Belanja
Tidak
Tidak
Terduga
Terduga
4
5
6
Jumlah
(Rp)
7=5+6
-8Pengurangan
kesenjangan
antar
wilaya-h
melalui
penguatan
konektir,itas
dan
kemaritiman;
)
Peninglatan
nilai
tarrrbah
ekonorni
melalui
pertanian,
in