Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2016 (1)

I. PENDAHULUAN

1.1 Umum

  Monitoring terhadap hasil-hasil pembangunan mutlak diperlukan untuk melihat sejauh mana pembangunan yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga program-program pembangunan berikutnya dapat lebih optimal. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan oleh BPS merupakan salah satu sumber informasi untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat. Mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas Kor dilaksanakan pada Bulan Maret. Data Kor yang disajikan dalam publikasi ini estimasinya mencakup hingga level kabupaten/kota, tetapi tidak dapat menghasilkan angka hingga level kecamatan.

  Informasi mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat yang telah dikumpulkan melalui Susenas, digunakan sebagai dasar untuk memperoleh berbagai indikator pencapaian kesejahteraan rakyat. Indikator tersebut meliputi: angka partisipasi sekolah dan angka melek huruf untuk bidang pendidikan; angka morbiditas, pemanfaatan fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan, pemberian ASI pada baduta, dan imunisasi untuk bidang kesehatan, dan penolong persalinan; umur perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk bidang fertilitas dan KB; kondisi tempat tinggal, sumber air untuk minum, memasak, mandi dan mencuci untuk bidang perumahan, kepemilikan HP, akses internet dalam pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

  Masih banyak indikator-indikator lain yang dapat dihasilkan dari Susenas, namun karena indikator yang disajikan dalam publikasi ini telah dianggap cukup mewakili berbagai bidang dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka tidak semua indikator tersebut dipublikasikan. Indikator-indikator khusus maupun variabel yang terdapat pada kuesioner kor yang tidak disajikan dalam publikasi ini dapat diakses atau diperoleh melalui kemasan media komputer maupun mengolahnya dari data mentah (raw data).

1.2 Sistematika Penyajian

  Data yang disajikan dalam publikasi ini sebagian besar berasal dari kuesioner Kor Susenas 2016 (Daftar VSEN2016.K) dan kuesioner Konsumsi Pengeluaran (daftar

  VSEN2016.KP). Penyajian data/tabel dalam publikasi ini dikelompokkan menjadi delapan bagian. Bagian pertama merupakan masalah kependudukan. Di bagian kedua ditampilkan kondisi pendidikan penduduk yang mencakup status pendidikan, tingkat pendidikan, dan melek huruf. Bagian ketiga, menyajikan mengenai kondisi kesehatan penduduk yang menyangkut keluhan kesehatan, penolong kelahiran balita, riwayat pemberian ASI dan pemberian ASI. Gambaran mengenai fertilitas dan keluarga berencana disajikan pada bagian keempat, kemudian disusul dengan data perumahan dan pemukiman pada bagian kelima. Bagian keenam menampilkan data teknologi, informasi, dan komunikasi. Konsumsi Rumah Tangga terdapat pada pada bagian ketujuh. Bagian kedelapan berisi keterangan lainnya, seperti bepergian, program perlindungan sosial, dan kepemilikan aset.

II. METODE SURVEI

  2.1 Ruang Lingkup Susenas Maret 2016 dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan besar sampel untuk level Indonesia sebesar 300.000 rumah tangga dengan sampel kor dan konsumsi pengeluaran yang sama. Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Utara ukuran sampel sebesar 7.400 rumah tangga yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Survei dilakukan pada tanggal 1 – 20 Maret 2016. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional provinsi, maupun kabupaten/kota.

  Rumah tangga yang tinggal dalam Blok Sensus Khusus dan Rumahtangga Khusus seperti asrama, penjara dan sejenisnya yang berada di Blok Sensus Biasa tidak dipilih dalam sampel. Data pokok (Kor) dikumpulkan dengan menggunakan daftar

  VSEN2016.K, data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga dikumpulkan dengan menggunakan daftar VSEN2016.KP yang diperoleh dari seluruh rumah tangga yang terpilih dalam sampel.

  2.2 Kerangka Sampel Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, Sakernas, dan SUPAS 2015 adalah sekitar 180.000 blok sensus (25% populasi) yang ditarik secara

  PPS size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus. Selanjutnya untuk kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut :

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.

  2. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya. 25% blok sensus ini disebut sampling frame induk.

  3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

  2.3 Rancangan Sampel Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling Tahap 1: Memilih 25% blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.

  Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan. Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT.

  2.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

  Susenas 2016 yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang menjadi responden. Keterangan tentang rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/isteri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui tentang karakteristik yang ditanyakan.

  2.5 Pengolahan Data Pengolahan, mulai dari tahap perekaman data (data entry), pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan (editing) terhadap isian yang tidak wajar, termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya. Proses perekaman data dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

  III.1 KEPENDUDUKAN

III.1 KEPENDUDUKAN

  Penjelasan Teknis 1.

  Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

  2. Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu.

  Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.

  3. Angka Beban Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).

  4. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat dalam perkawinan.

  5. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri.

  6. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami isteri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup.

  7. Cerai mati adalah status dari mereka yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan belum kawin lagi.

  8. Pernah Kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan status perkawinannya kawin, cerai hidup, atau cerai mati.

  9. Akte kelahiran adalah surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh kantor catatan sipil.

  10. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

TABEL 1.1 JUMLAH PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015 2016 (1) (2) (3)

  Laki-Laki 32.397 32.422 Perempuan 33.185 33.405 Laki-Laki + Perempuan 65.582 65.827 Rasio Jenis Kelamin (Sex

  97,63 97,06 ratio )

  Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS

TABEL 1.2 PENDUDUK KABUPATEN KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO MENURUT

KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN, 2016

  Kelompok Umur Jenis Kelamin

  Jumlah Laki-Laki Perempuan

  

(1) (2) (3) (4)

  0 – 4 2.363 2.430 4.793 5 – 9 2.528 2.480 5.008 10 – 14 2.794 2.549 5.343 15 – 19 2.491 2.349 4.840 20 – 24 2.320 2.166 4.486 25 – 29 2.326 2.204 4.530 30 – 34 2.128 2.056 4.184 35 – 39 2.252 2.377 4.629 40 – 44 2.512 2.626 5.138 45 – 49 2.829 2.703 5.532 50 – 54 2.247 2.260 4.507 55 – 59 1.819 2.005 3.824 60 – 64 1.492 1.791 3.283 65 – 69 1.016 1.249 2.265 70 – 74 645 820 1.465 75 + 660 1.340 2.000

  SITARO 32.422 33.405 65.827

TABEL 1.3 PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN, 2016

  Kelompok Umur Jenis Kelamin

  Jumlah Laki-Laki Perempuan

  

(1) (2) (3) (4)

  Biaro 1.450 1.477 2.927 Tagulandang Selatan 2.094 2.229 4.323 Tagulandang 5.615 5.865 11.480 Tagulandang Utara 1.889 1.999 3.888 Siau Barat Selatan 2.140 2.219 4.359 Siau Barat 4.082 4.110 8.192 Siau Barat Utara 1.928 1.985 3.913 Siau Tengah 969 998 1.967 Siau Timur 8.429 8.631 17.060 Siau Timur Selatan 3.826 3.892 7.718 2016 32.422 33.405 65.827

  2015 32.397 33.185 65.582

  Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS

TABEL 1.4 JUMLAH PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

MENURUT KELOMPOK UMUR PRODUKTIF/NON PRODUKTIF DAN JENIS

  (000) Persentase

  Jumlah 33.185 100,00 33.405 100,00

  Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS

  Ketergantungan 46,50 46,44

  65.582 100,00 65.827 100,00 Angka Beban

  5.548 8,46 5.730 8,70 Jumlah

  15.267 23,28 15.144 23,01 15 – 64 44.766 68,26 44.953 68,29 65 +

  Laki-Laki + Perempuan 0 – 14

  22.373 67,42 22.537 67,47 65 + 3.319 10,00 3.409 10,20

  (%) Jumlah

  Jenis Kelamin 2015 2016 Jumlah

  Jumlah 32.397 100,00 32.422 100,00

  22.393 69,12 22.416 69,14 65 + 2.232 6,89 2.321 7,16

  Laki-Laki 0 – 14 7.772 23,99 7.685 23,70 15 – 64

  (%) (1) (2) (3) (4) (5)

  (000) Persentase

  Perempuan 0 – 14 7.493 22,58 7.459 22,33 15 – 64

TABEL 1.5 JUMLAH PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

  MENURUT KELOMPOK UMUR 7-24, 2015-2016 Jenis Kelamin 2015 2016

  Jumlah Persentase

  (%) Jumlah

  Persentase (%)

  (1) (2) (3) (4) (5) Laki-Laki 7 – 12

  3.265 35,35 3.218 35,24 13 – 15 1.633 17,68 1.626 17,81 16 – 18 1.504 16,28 1.485 16,26 19 - 24 2.834 30,68 2.802 30,69

  Jumlah 9.236 100,00 9.131 100,00

  Perempuan 7 – 12 3.054 35,58 3.041 35,53 13 – 15 1.498 17,45 1.493 17,44 16 – 18 1.412 16,45 1.406 16,42 19 - 24 2.620 30,52 2.620 30,61

  Jumlah 8.584 100,00 8.560 100,00

  Laki-Laki

  6.319 35,46 6.259 35,38 13 – 15 3.131 17,57 3.119 17,63 16 – 18 2.916 16,36 2.891 16,34 19 - 24 5.454 30,61 5.422 30,65

  • Perempuan 7 – 12

  Jumlah 17.820 100,00 17.691 100,00

  Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS

TABEL 1.6 JUMLAH BALITA DI KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

MENURUT JENIS KELAMIN, 2016

  Jenis Kelamin 2016

  Jumlah Persentase (%) (1) (4) (5)

  Laki-Laki 0 – 1 900 38,09 2 – 4

  1.463 61,91 Jumlah

  2.363 100,00 Perempuan 0 – 1

  943 38,81 2 – 4 1.487 61,19

  Jumlah 2.430 100,00

  Laki-Laki

  1.843 38,45 2 – 4 2.950 61,55

  • Perempuan 0 – 1

  Jumlah 4.793 100,00

  Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS

TABEL 1.7 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

10 TAHUN KEATAS MENURUT STATUS PERKAWINAN, 2015-2016

  (%) 2016

  11,63 13,11 Jumlah 100 100

  Sumber : Susenas, BPS

  Jumlah 100 100

  Cerai Mati 7,86 9,03

  Cerai Hidup 1,94 2,09

  Kawin 62,87 61,34

  Belum Kawin 27,33 27,54

  Laki-Laki + Perempuan

  3,08 3,14 Cerai Mati

  (%) (1) (2) (3)

  Status Perkawinan 2015

  22,41 22,53 Kawin

  Perempuan Belum Kawin

  3,98 4,82 Jumlah 100 100

  0,78 1,00 Cerai Mati

  62,85 61,47 Cerai Hidup

  32,39 32,72 Kawin

  Laki-Laki Belum Kawin

  62,88 61,23 Cerai Hidup

TABEL 1.8 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  Kawin 76,44 73,54

  0,93 1,07 Jumlah 100 100

  2,11 2,53 Cerai Mati

  71,35 68,40 Cerai Hidup

  25,61 28,00 Kawin

  Perempuan Belum Kawin

  Jumlah 100 100 Laki-Laki +

  Cerai Mati 1,38 1,51

  Cerai Hidup 3,56 3,72

  Belum Kawin 18,62 21,24

  BERUMUR 15 – 49 TAHUN MENURUT STATUS PERKAWINAN, 2015-2016 Status Perkawinan

  Jumlah 100 100 Perempuan

  Cerai Mati 0,49 0,64

  Cerai Hidup 0,71 1,38

  Kawin 66,44 63,42

  Belum Kawin 32,36 34,56

  (1) (2) (3) Laki-Laki

  2016 (%)

  2015 (%)

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.9 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  BERUMUR 15 – 19 TAHUN MENURUT STATUS PERKAWINAN, 2015-2016 2015 2016 Status Perkawinan

  (%) (%) (1) (2) (3)

  Belum Kawin 97,66 99,13

  Pernah Kawin Laki-Laki

  2,34 0,87 Jumlah 100 100

  Belum Kawin 91,94 82,92

  Kawin Perempuan

  8,06 17,08 Jumlah 100 100

  Belum Kawin 94,97 91,49

  Laki-Laki + Kawin

  5,03 8,51 Perempuan

  Jumlah 100 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.10 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  BERUMUR 0 -17 TAHUN MENURUT STATUS KEPEMILIKAN AKTE

KELAHIRAN DARI KANTOR CATATAN SIPIL, 2015-2016

  Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor 2015 2016 Catatan Sipil (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Ya, dapat ditunjukkan 74,33 72,18 Ya, tidak dapat ditunjukkan 9,48 13,18

  Tidak memiliki 15,69 14,63 Tidak tahu 0,51 0,00

  Jumlah 100 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.11 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  BERUMUR 0 -17 TAHUN YANG TIDAK MEMILIKI AKTE KELAHIRAN

MENURUT ALASAN UTAMA TIDAK MEMPUNYAI AKTE KELAHIRAN,

  2015-2016 2015 2016 Alasan Utama Tidak Memiliki Akte Kelahiran

  (%) (%)

  (1) (2)

  Akte belum terbit 22,58 56,14 Tidak mempunyai biaya 13,45 11,90

  Tempat pengurusan akte jauh 7,87 3,10 Tidak tahu kelahiran harus dicatat / Tidak tahu cara

  6,74 1,37 mengurusnya Tidak merasa perlu / Malas / Tidak mau 11,64 7,51

  Lainnya 37,73 19,98 Jumlah 100 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.12 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  BERUMUR 0 -4 TAHUN MENURUT STATUS KEPEMILIKAN AKTE

KELAHIRAN DARI KANTOR CATATAN SIPIL, 2016

  Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil

  Persentase

  (1) (3)

  Ya, dapat ditunjukkan 51,54 Ya, tidak dapat ditunjukkan 8,52

  Tidak memiliki 39,94 Tidak tahu 0,00

  Jumlah 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.13 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  BERUMUR 0 - 4 TAHUN YANG TIDAK MEMILIKI AKTE KELAHIRAN

MENURUT ALASAN UTAMA TIDAK MEMPUNYAI AKTE KELAHIRAN,

  2016 2016

  Alasan Utama Tidak Memiliki Akte Kelahiran (%)

  (1)

  Akte belum terbit 67,88 Tidak mempunyai biaya 0,00

  Tempat pengurusan akte jauh 0,00 Tidak tahu kelahiran harus dicatat / Tidak tahu cara

  0.00 mengurusnya Tidak merasa perlu / Malas / Tidak mau 7,41

  Lainnya 24,71 Jumlah 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.14 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS BERSTATUS KAWIN YANG PASANGANNYA BIASANYA TINGGAL BERSAMA MENURUT JENIS

KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki – Laki 98,40 98,44 Perempuan 96,07 94,40

  Laki-Laki + Perempuan 97,22 96,39

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.15 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

KEPENDUDUKAN (NIK) MENURUT JENIS KELAMIN, 2016

  2016 Jenis Kelamin

  (%)

  (1) (3)

  Laki - Laki 98,16 Perempuan 98,69

  Laki-Laki + Perempuan 98,43

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.16 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

KEPENDUDUKAN (NIK) MENURUT SUMBER DATA NIK, 2016

  Sumber Data NIK 2016

  (%)

  (1) (3)

  KTP 59,76 KK 39,67

  Lainnya 0,57 Jumlah 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.17 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

KEPENDUDUKAN (NIK) MENURUT JENIS KELAMIN, 2016

  2016 Jenis Kelamin

  (%)

  (1) (3)

  Laki - Laki 99,12 Perempuan 99,27

  Laki-Laki + Perempuan 99,20

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.18 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

KEPENDUDUKAN (NIK) MENURUT SUMBER DATA NIK, 2016

  Sumber Data NIK 2016

  (%)

  (1) (3)

  KTP 73,95 KK 25,85

  Lainnya 0,20 Jumlah 100

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.19 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

BERUMUR 0-4 TAHUN YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

  2016 Jenis Kelamin

  (%)

  (1) (3)

  Laki - Laki 63,16 Perempuan 56,32

  Laki-Laki + Perempuan 59,60

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 1.20 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

BERUMUR 0-4 TAHUN YANG MEMPUNYAI NOMOR INDUK

  Sumber Data NIK 2016

  (%)

  (1) (3)

  KK 81,13 Lainnya 18,87

  Jumlah 100

  Sumber : Susenas, BPS

  III.2 PENDIDIKAN

III.2 PENDIDIKAN

  Penjelasan Teknis 1.

  Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata- kata/kalimat sederhana dalam huruf latin/alfabet (a-z), huruf arab/hijaiyah, atau huruf lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll).

2. Angka Buta Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang tidak dapat membaca dan menulis.

  3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/ belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.

  4. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi SD/MI/ sederajat, SMP/MTs/sederajat, SM/MA/ sederajat, dan Perguruan Tinggi.

  5. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, meliputi pendidikan kecakapan hidup (kursus), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendiidkan keterampilan, dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan (paket A, B, C), serta pendidikan lainnya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

  6. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.

  7. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak terdaftar atau tidak aktif mengikuti pendidikan lagi.

  8. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, ditandai dengan sertifikat/ijazah.

  9. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan non formal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat sekolah.

  10. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.

  11. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.

  12. Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal.

TABEL 2.1 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT KEMAMPUAN MEMBACA DAN

MENULIS, 2015-2016

  (%) 2016

  Buta huruf 0,63 0,18

  Sumber : Susenas, BPS

  Buta huruf 0,63 0,11

  Huruf lainnya 0,35 1,19

  Huruf arab 0,21 0,25

  Huruf latin 99,09 99,53

  Laki-Laki + Perempuan

  Huruf lainnya 0,14 1,24

  (%) (1) (2) (3)

  Kemampuan Membaca dan Menulis 2015

  Huruf latin 99,23 99,50

  0,64 0,03 Perempuan

  0,56 1,13 Buta huruf

  0,00 0,28 Huruf lainnya

  98,95 99,57 Huruf arab

  Laki-Laki Huruf latin

  Huruf arab 0,41 0,22

TABEL 2.1 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  

BERUMUR 15-24 TAHUN MENURUT KEMAMPUAN MEMBACA DAN

MENULIS, 2016

  2016 Kemampuan Membaca dan Menulis

  (%) (1) (3)

  Huruf latin 100,00

  Huruf arab 0,00

  Laki-Laki Huruf lainnya

  0,00 Buta huruf

  0,00 Huruf latin

  100,00 Huruf arab

  0,00 Perempuan

  Huruf lainnya 4,04

  Buta huruf 0,00

  Huruf latin 100,00

  Huruf arab 0,00

  Laki-Laki + Perempuan

  Huruf lainnya 2,00

  Buta huruf 0,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.3 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  

BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS MENURUT STATUS PENDIDIKAN, 2016

  Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-Laki +

  Perempuan (1) (2) (3) (4)

  Tidak / Belum pernah bersekolah 2,99 3,93 3,47

  Masih sekolah SD / MI / Paket A 11,46 10,55 11,00

  SMP / MTs / Paket B 6,22 4,67 5,44 SMA / SMK / MA /

  Paket C 3,87 3,58 3,72 Diploma I s.d. universitas

  0,90 1,20 1,05 Jumlah masih sekolah 22,45 20,00 21,21

  Tidak bersekolah lagi 74,56 76,06 75,32 Jumlah 100,00 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.4 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

BERUMUR 7-24 TAHUN MENURUT STATUS PENDIDIKAN, 2016

  Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-Laki +

  Perempuan (1) (2) (3) (4)

  Tidak / Belum pernah bersekolah 0,00 1,59 0,77

  Masih sekolah SD / MI / Paket A 35,00 35,71 35,34

  SMP / MTs / Paket B 21,80 17,91 19,92 SMA / SMK / MA /

  Paket C 13,55 13,72 13,63 Diploma I s.d. universitas

  3,17 4,61 3,87 Jumlah masih sekolah 73,52 71,95 72,76

  Tidak bersekolah lagi 26,48 26,47 26,47 Jumlah 100,00 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.5 ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU

  

TAGULANDANG BIARO BERUMUR 7 - 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN,

2016

  Usia Sekolah Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  7 - 12 100,00 100,00 100,00 13 - 15 96,55 92,43 94,59 16 - 18 70,54 75,00 72,63

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.6 ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) PENDUDUK KAB. KEP. SIAU

  TAGULANDANG BIARO TAHUN MENURUT JENJANG PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN, 2016

  Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  SD / MI / Paket A 107,48 114,48 110,77 SMP / MTs / Paket B 100,41 85,53 93,35

  SMA / SMK / MA / Paket C 79,64 85,97 82,60

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.7 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU

  

TAGULANDANG BIARO BERUMUR 7 - 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN,

2016

  Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  SD / MI / Paket A 90,50 100,00 94,96 SMP / MTs / Paket B 79,26 80,75 79,97

  SMA / SMK / MA / Paket C 64,43 73,13 68,50

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.8 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  

BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT IJAZAH/STTB TERTINGGI YANG

DIMILIKI, 2016

  Laki-laki + Ijazah Laki-laki Perempuan

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  Tidak mempunyai ijazah 12,25 15,04 13,67 SD / MI / Paket A 32,77 31,32 32,03

  SMP / MTs / Paket B 17,94 17,20 17,57 SMA / SMK / MA / Paket C 30,19 27,78 28,96

  Perguruan Tinggi 6,85 8,65 7,77 Jumlah 100,00 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.9 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO

  

BERUMUR 0 - 6 TAHUN MENURUT KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN

PRASEKOLAH, 2016

  Keikutsertaan Pendidikan Prasekolah Persentase (%)

  (1) (2)

  Masih / Pernah mengikuti prasekolah TA 2015 / 2016 dan pernah mengikuti prasekolah TA 2014 / 2015 24,92

  Pernah mengikuti prasekolah sebelum TA 2014 / 2015 12,94 Tidak / Belum pernah mengikuti pendidikan prasekolah 62,14

  Jumlah 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 2.10 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO

  

BERUMUR 0 - 6 TAHUN YANG PERNAH/MASIH MENGIKUTI PENDIDIKAN

PRASEKOLAH MENURUT JENIS PENDIDIKAN PRASEKOLAH, 2015-2016

  Jenis Pendidikan Prasekolah 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Taman Kanak-Kanak 67,89 68,81 Bustanul Athfal / Raudatul Athfal 0,00 0,00

  PAUD / PAUD terintegrasi BKB / Taman Posyandu, dll 26,45 23,43 Kelompok bermain 5,67 7,76

  Tempat Penitipan Anak 0,00 0,00 Jumlah 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

  III.3 KESEHATAN

III.3 KESEHATAN

  Penjelasan Teknis

  1. Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya.

  2. Menderita sakit adalah mengalami keluhan kesehatan dan terganggunya pekerjaan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari (tidak dapat melakukan kegiatan secara normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya).

  3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat- tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah anggota ruta.

4. Jaminan kesehatan adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan.

  Menurut UU no. 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional, jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

  5. Rawat inap adalah upaya penyembuhan keluhan kesehatan dengan menginap 1 malam atau lebih di unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional, termasuk dalam kejadian ini adalah rawat inap untuk persalinan.

  6. Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat pencacahan. Terdapat 2 (dua) cara merokok yang umum dilakukan, yaitu pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paru-paru dan dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut atau hidung.

  7. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

TABEL 3.1 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG MEMPUNYAI KELUHAN KESEHATAN SELAMA SEBULAN TERAKHIR

MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  2015 2016 Jenis Kelamin

  (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 20,48 19,92 Perempuan 25,08 17,95

  Laki – Laki + Perempuan 22,81 18,92

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.2 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG MENDERITA SAKIT SELAMA SEBULAN TERAKHIR MENURUT JENIS

KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 16,13 15,26 Perempuan 18,33 13,52

  Laki – Laki + Perempuan 17,24 14,38

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.3 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG

MENDERITA SAKIT MENURUT JUMLAH HARI SAKIT, 2016

  Jumlah Hari Sakit Persentase (%)

  (1) (4)

  ≤ 3 50,69 4 - 7 32,37 8 - 14 8,27 15 - 21 2,71

  22 - 30 5,96 Jumlah 100,00

  Rata-rata Lama Sakit (hari) 6,44

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.4 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG

MENDERITA SAKIT PARAH MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 24,73 22,44 Perempuan 27,67 22,03

  Laki – Laki + Perempuan 26,31 22,24

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.5 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG

BEROBAT JALAN MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 71,89 57,04 Perempuan 71,50 52,86

  Laki – Laki + Perempuan 71,67 55,03

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.6 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG SAKIT TETAPI TIDAK BEROBAT JALAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN

ALASAN TIDAK BEROBAT JALAN, 2015-2016

  2015 2016 Alasan Tidak Berobat Jalan

  (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Tidak Ada Biaya Berobat 6,55 4,75 Tidak Ada Biaya Transport 1,66

  Tidak Ada Sarana Transportasi 0,00 Waktu TUnggu Pelayanan Lama 0,00

  Mengobati Sendiri 53,03 70,23 Tidak Ada yang Mendampingi 1,15 0,00

  Merasa Tidak Perlu 39,27 22,69 Lainnya

  0,67 Jumlah 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.7 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG BEROBAT JALAN SELAMA SEBULAN TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN

DAN TEMPAT BEROBAT JALAN, 2015-2016

  2015 2016 Tempat Berobat Jalan

  (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Rumah Sakit Pemerintah 13,09 22,36 Rumah Sakit Swasta 1,23 0,00

  Praktek Dokter / Bidan 41,07 40,96 Klinik / Praktek Dokter Bersama 4,62 4,07

  Puskesmas / Pustu 40,93 37,90 UKBM* 0,40 3,38

  Praktek Pengobatan Tradisional 1,24 5,03 Lainnya 0,43 0,00

  Sumber : Susenas, BPS UKBM* terdiri dari Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan

TABEL 3.8 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATANUNTUK BEROBAT JALAN SELAMA

  

SEBULAN TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2)

  Laki - Laki 15,84 22,42 Perempuan 19,49 20,45

  Laki – Laki + Perempuan 17,87 21,51

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.9 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG MEMILIKI JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN JENIS

JAMINAN KESEHATAN, 2016

  Jenis Jaminan Kesehatan Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  BPJS Kesehatan 17,56 17,79 17,67 BPJS Ketenagakerjaan 0,35 0,11 0,23

  Askes / Asabri / Jamsostek 6,39 7,40 6,90 Jamkesmas / PBI 2,08 2,46 2,27

  Jamkesda 1,44 1,52 1,48 Asuransi Swasta 0,79 0,39 0,59

  Perusahaan / Kantor 0,29 0,28 0,28 Tidak Punya 72,55 70,91 71,72

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.10 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG PERNAH RAWAT INAP SELAMA SETAHUN TERAKHIR MENURUT JENIS

  

KELAMIN, 2015

  2015 2016 Jenis Kelamin

  (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 2,44 3,03 Perempuan 3,65 4,66

  Laki – Laki + Perempuan 3,05 3,86

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.11 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG PERNAH RAWAT INAP SELAMA SETAHUN TERAKHIR MENURUT JENIS

KELAMIN DAN TEMPAT RAWAT INAP, 2016

  Tempat Rawat Inap Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  Rumah Sakit Pemerintah 96,48 86,48 90,35 Rumah Sakit Swasta 0,00 5,27 3,23

  Praktek Dokter / Bidan 0,00 0,00 0,00 Klinik / Praktek Dokter Bersama 0,00 3,01 1,84

  Puskesmas / Pustu 3,52 5,25 4,58 Praktek Pengobatan Tradisional 0,00 0,00 0,00

  Lainnya 0,00 0,00 0,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.12 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN UNTUK RAWAT INAP SELAMA

  

SETAHUN TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 34,88 59,70 Perempuan 38,55 58,42

  Laki – Laki + Perempuan 37,10 58,92

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.13 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG PERNAH RAWAT INAP MENURUT JENIS KELAMIN DAN JUMLAH HARI

RAWAT INAP, 2016

  Jumlah Hari Rawat Inap Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  ≤ 3 51,12 34,67 41,04 4 - 6 11,53 15,71 14,09 7 - 29 34,31 49,62 43,70

  ≥ 30 3,03 0,00 1,17 Jumlah 100,00 100,00 100,00

  Rata-rata Rawat Inap 6,55 6,08 6,26

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.14 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS YANG MEROKOK TEMBAKAU MENURUT

KEBIASAAN MEROKOK, 2015-2016

  Kebiasaan Merokok 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Ya, Setiap Hari 16,68 16,50 Ya, Tidak Setiap Hari 2,75 2,99

  Tidak 79,92 74,72 Tidak Tahu 0,65 5,80

  Jumlah 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.15 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS YANG MEROKOK TEMBAKAU TIDAK SETIAP HARI SEBULAN YANG LALU TETAPI SEBELUMNYA MEROKOK SETIAP

HARI, 2015-2016

  Tahun Persentase (%)

  (1) (2)

  2015 35,08

  2016 29,75

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.16 PERSENTASE PENDUDUK KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO 5 TAHUN KE ATAS YANG MEROKOK SEBULAN TERAKHIR MENURUT

JUMLAH BATANG ROKOK YANG DIHISAP PER MINGGU, 2015-2016

  Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  1 – 6 batang 2,50 0,56 7 – 14 batang 5,31 3,66 15 – 29 batang 8,75 9,94 30 – 59 batang 44,25 37,45

  ≥ 60 batang 39,20 48,39 Jumlah 100,00 100,00

  Rata-rata per Minggu (batang rokok) 67,38 74,50

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.17 PERSENTASE BALITA KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG

MEMPUNYAI KARTU IMUNISASI MENURUT JENIS KELAMIN, 2016

  Kepemilikan Kartu Imunisasi Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  Ya, Ditunjukkan 63,05 82,57 73,21 Ya, Tidak Dapat Ditunjukkan 30,27 17,43 23,58

  Tidak Ada Kartu 6,68 0,00 3,20 Jumlah 100,00 100,00 100,00

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.18 PERSENTASE BALITA KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO YANG PERNAH MENDAPATKAN IMUNISASI MENURUT JENIS KELAMIN DAN JENIS

  

IMUNISASI, 2016

  Laki-laki + Jenis Imunisasi Laki-laki Perempuan

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  BCG 100,00 100,00 100,00 DPT 89,38 93,68 91,62

  Polio 95,39 100,00 97,79 Campak / Morbili 80,53 90,93 85,95

  Hepatitis B 81,72 96,32 89,32

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.19 PERSENTASE ANAK DI KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO USIA KURANG DARI 2 TAHUN YANG PERNAH DIBERI ASI MENURUT JENIS

KELAMIN, 2015-2016

  2015 2016 Jenis Kelamin

  (%) (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 79,97 100,00 Perempuan 84,11 84,09

  Laki – Laki + Perempuan 81,94 90,17

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.21 PERSENTASE ANAK DI KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO USIA KURANG DARI 2 TAHUN YANG MASIH DIBERI ASI MENURUT JENIS

KELAMIN, 2015-2016

  Jenis Kelamin 2015

  (%) 2016

  (%)

  (1) (2) (3)

  Laki - Laki 75,93 85,21 Perempuan 75,39 85,65

  Laki – Laki + Perempuan 75,67 85,46

  Sumber : Susenas, BPS

TABEL 3.22 PERSENTASE ANAK DI KAB. KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO USIA KURANG DARI 2 TAHUN YANG PERNAH DIBERI ASI MENURUT JENIS

KELAMIN DAN LAMA PEMBERIAN ASI, 2016

  Lama Pemberian ASI Laki-laki Perempuan Laki-laki +

  Perempuan

  (1) (2) (3) (4)

  < 2 bulan 59,87 50,53 54,49 12 – 15 bulan 18,02 31,38 25,72 16 – 19 bulan 17,25 0,00 7,30 20 – 23 bulan 4,86 18,09 12,49

  Jumlah 100,00 100,00 100,00 Rata-rata Lama Pemberian ASI 11,49 12,43 12,03

  Sumber : Susenas, BPS

  

III.4

FERTILITAS &

KELUARGA BERENCANA

III. 4 FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA

  Penjelasan Teknis 1.

  Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir, membiarkannya merayap mencari puting, kemudian menyusui sampai puas.

  2. Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda- tanda kehidupan, walaupun mungkin hanya beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut, bernafas, dan menangis.

  3. Sterilisasi wanita/tubektomi/MOW adalah tindakan operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong) saluran keluar ovum, yakni tuba, sehingga perjalanan ovum dari ovarium saat ovulasi tidak sampai ke tempat pembuahan di uterus. Dengan demikian, kehadiran sperma tidak mengakibatkan konsepsi, dan tidak terjadi kehamilan.

  4. Seterilisasi pria/vasektomi/MOP adalah suatu operasi ringan yang dilakukan pada pria dengan maksud untuk mencegah terjadinya kehamilan. Operasi yang dimaksud adalah prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan mengikat/memotong saluran sperma, sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses pembuahan dengan sel telur tidak terjadi. Vasektomi biasanya bersifat permanen.

  5. IUD/AKDR/spiral (alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat KB dari bahan plastik atau tembaga, dipasang dalam rongga rahim untuk mencegah kehamilan.

  6. Suntikan adalah cara KB hormonal dengan cara menyuntikkan hormon progesteron dan atau estrogen. Suntikan diberikan pada masa interval 7 hari setelah haid, segera setelah persalinan atau keguguran atau kapan saja selama yakin tidak sedang hamil.

  7. Susuk KB/implan adalah alat KB berupa batang susuk, yang tipis dan halus seperti korek api, ditanam di bawah kulit lengan kiri (atau kanan jika kidal) bagian atas perempuan untuk mencegah kehamilan.

  8. Pil adalah alat KB berupa pil yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen untuk mencegah kehamilan.

  9. Kondom pria/karet KB adalah alat KB berupa kantong karet tipis dan elastis dipakai oleh pria ketika melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan.

  Kondom berfungsi sebagai penampung sperma agar tidak tumpah ke vagina, sehingga konsepsi tidak terjadi.

  10. Intravag adalah alat KB berupa tisyu yang dimasukkan pada vagina ketika akan melakukan hubungan seksual.

  11. Diafragma adalah alat/cara KB yang berbentuk mangkok terbuat dari karet lunak yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar sperma tidak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur. Diafragma biasanya digunakan bersama spermisida (pembunuh sperma) berupa jelly atau krim yang berguna untuk menutup mulut rahim (cervix) sehingga menghalangi sperma bertemu sel telur.

  12. Kondom wanita adalah alat/cara KB berupa karet tipis berbentuk tabung yang ujungnya terdapat semacam spong dan dimasukkan ke dalam vagina.

  13. Metode menyusui alami/Amenorrhea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara ekskusif (tanpa makanan dan minuman tambahan), belum haid dan bayi berumur kurang dari 6 bulan.

  14. Pantang berkala/kalender didasarkan pada pemikiran bahwa dengan tidak melakukan senggama pada hari-hari tertentu, yaitu pada masa subur dalam siklus bulanan maka dapat menghindarkan dari kehamilan.

  15. Pelayanan KB di TKBK/TMT/MUYAN merupakan fasilitas pelayanan KB mobil (bukan statis) yang berfungsi untuk mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat oleh satuan kerja terpadu (KB, Kesehatan, dan pihak lain sesuai keperluan) dan mempunyai kemampuan dan kewenangan memberikan pelayanan alat/cara KB seperti pil KB, kondom, suntik KB, IUD, dan implant.

  16. Penolong persalinan adalah siapa yang menolong pada saat proses kelahiran anak (balita). Hingga tahun 2014, penolong persalinan ditanyakan untuk anak usia di bawah lima tahun. Namun mulai tahun 2015, penolong persalinan ditanyakan untuk wanita usia 15-49 tahun berstatus pernah kawin yang melahirkan anak dalam 2 tahun terakhir.