I. PENDAHULUAN - 05 Pedoman Tesis

I. PENDAHULUAN

  Dalam sistem pendidikan di Program Pascasarjana Unsoed, tesis merupakan sebagian dari persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar magister. Oleh karena itu tesis merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa menjelang akhir masa studinya.

  Penulisan Buku Pedoman Tesis ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa dan juga pembimbing dalam mengarahkan penulisan tesis pada Program Pascasarjana Unsoed. Namun demikian, karena sifat ilmu adalah fleksibel, buku pedoman ini bukan dimaksudkan untuk menyeragamkan secara kaku tentang format tesis yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa, karena setiap bidang ilmu memiliki kekhususan tersendiri yang lazim digunakan pada bidang tersebut.

  Tesis adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa S2 menjelang akhir masa studi. Penulisan tesis telah menjadi ciri pokok kegiatan perguruan tinggi, khususnya bagi mereka yang menempuh pendidikan program pascasarjana S2. Sebagai karya ilmiah, tesis telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan tesis ini, kalangan akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi, gagasan , kajian dan atau hasil penelitian.

  Secara umum, tesis merupakan karya ilmiah dengan materi dan tingkat kedalaman permasalahan yang di bahas memiliki cakupan yang lebih luas dan mendalam. Karya ilmiah tersebut dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian, kajian pustaka, maupun hasil kerja pengembangan. Dari segi kualitas, tesis harus lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan skripsi. Namun demikian, pembandingan itu hanya dapat dilakukan pada satu bidang kajian yang sama, dan tidak berlaku bila dibandingkan dengan bidang kajian yang lain.

  Dalam penulisan tesis perlu diperhatikan kode etiknya. Secara umum, ada dua hal yang terkait dengan etika dalam penulisan tesis.

  

Pertama, terkait dengan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan

  terhadap bahan yang digunakan, penyebutan sumber-sumber data yang digunakan. Kedua, terkait dengan kejujuran penulis dalam menampilkan data dan informasi yang ditulis dalam tesis.

  Untuk menghindari unsur plagiasi dalam penulisan karya ilmiah/tesis, seorang penulis karya ilmiah, yang mengambil rujukan dari orang lain, atau menyadur yang menjadi hak orang lain, harus secara jujur mengungkapkan hal-hal yang telah di rujuk tersebut. Apabila seorang penyusun tesis/karya ilmiah menyadur atau merujuk karya orang lain tanpa menyebut nama yang dirujuk, atau memodifikasi suatu model tanpa menyebut model yang aslinya, dapat diidentikan dengan pencurian atau plagiat. Selain itu, kejujuran seorang peneliti/penulis dalam menampilkan data penelitian, juga harus diperhatikan. Tidak sedikit penulis yang mencoba memanipulasi data hasil penelitian sehingga data yang ditampilkan dalam laporan penelitian bukan merupakan data yang asli, melainkan data yang telah diubah sesuai dengan kehendak peneliti.

II. USULAN PENELITIAN

  Sebelum seorang peneliti melakukan penelitian, biasanya diwajibkan untuk menyusun proposal penelitian. Tujuan penyusunan proposal penelitian adalah untuk memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Sebagai suatu rencana penelitian, isi dari proposal penelitian secara umum terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah dan lingkup penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, hipotesis, metode dan bahan penelitian, dan daftar rujukan.

  Penulisan proposal penelitian tidak menggunakan bab, melainkan menggunakan angka, maupun hurub abjad. Berikut ini disajikan uraian tentang isi proposal penelitian secara umum yang berlaku.

  A. Judul

  Judul penelitian sebaiknya ditulis secara singkat dan jelas sehingga menggambarkan penelitian yang akan diusulkan. Jumlah kata dalam setiap judul 5 - 20 kata.

  B. Pendahuluan Uraikan urgensi dan latar belakang penelitian.

  C. Perumusan Masalah

  Dalam merumuskan masalah dapat dikemukakan asumsi-asumsi dan lingkup batasan masalah. Rumusan masalah ditulis secara jelas dan bila perlu dalam bentuk kalimat tanya.

  D. Tujuan

  Uraikan secara singkat tujuan penelitiannya, apakah untuk membuktikan suatu teori, membuat model, mengevaluasi suatu program ataupun yang lainnya.

  E. Kegunaan

  Uraikan kegunaan penelitian baik secara teori maupun terapan, yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan atau pengembangan kelembagaan.

  F. Tinjauan Pustaka

  Dalam bagian ini diuraikan dasar pemikiran (landasan teori) yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian, yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan (buku teks, jurnal, majalah, dokumen, internet, dan sumber-sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah).

  G. Metode

  Uraikan metode penelitian secara rinci mulai dari pendekatan yang digunakan sampai dengan analisisnya. Pokok-pokok bahasan yang terkadung dalam metode penelitian paling tidak mencakup rancangan/metode penelitian, materi dan sasaran penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian, dan teknik analisis data. Namun demikian tidak menutup kemungkinan dalam bagian ini juga dicantumkan mengenai definisi konsep dan definisi operasional penelitian.

  H. Daftar Pustaka

  (Lihat penulisan daftar pustaka)

III. BAGIAN-BAGIAN TESIS

  11. Halaman daftar tabel (jika ada)

  5. Kesimpulan dan saran

  4. Hasil dan pembahasan atau yang memuat isi pokok bahasan tesis

  3. Metode

  2. Tinjauan pustaka/ kerangka teori

  1. Pendahuluan terdiri atas:

  Bagian ini terdiri atas:

  B. Bagian Utama Tesis

  15. Halaman daftar lampiran (jika ada)

  14. Halaman daftar simbol (jika ada)

  13. Halaman daftar singkatan (jika ada)

  12. Halaman daftar gambar (jika ada)

  10. Halaman daftar Isi

  Tesis sebagai karya ilmiah secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

  9. Halaman prakata

  8. Ringkasan dan summary

  7. Abstraksi (jika diperlukan)

  6. Halaman motto (jika ada)

  5. Halaman peruntukan/persembahan (jika Ada)

  4. Halaman pernyataan keaslian tesis

  3. Halaman persetujuan/pengesahan

  2. Halaman Judul

  1. Sampul

  Bagian awal tesis terdiri atas:

  A. Bagian awal tesis.

  • Latar belakang masalah
  • Perumusan masalah
  • Tujuan penelitian/tesis
  • Manfaat penelitian

  C. Bagian akhir tesis

  Bagian ini terdiri atas:

  1. Daftar Pustaka

  2. Lampiran

  3. Riwayat Hidup Penulis

  A. Isi Bagian Awal

  1. Halaman Sampul

  Halaman sampul terdiri atas dua bagian, yaitu halaman sampul luar (depan) dari karton (hard cover) dan sampul dalam dari kertas HVS putih. Sampul luar tesis berwarna coklat muda. Pada halaman sampul luar tesis berisi: judul tesis, tulisan kata: “TESIS” (huruf kapital) lambang Unsoed, nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa, tulisan: “Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman, nama kota, dan tahun diajukan (huruf kapital).

  Contoh sampul Luar lihat lampiran 1).

  2. Halaman Judul

  Halam judul tesis berisi hampir sama dengan sampul namun tidak ada lambang Unsoed, hanya ditambahkan dengan tulisan kalimat: “Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

  Magister pada Program Studi … ( isi sesuai dengan nama program studinya). Contoh sampul depan lihat lampiran 2.

  3. Halaman pengesahan/persetujuan

  Halaman pengesahan/persetujuan memuat judul tesis, nama penulis dan kata pengesahan, tanda tangan tim penguji dengan urutan Ketua Komisi pembimbing, anggota komisi pembimbing, tim penguji, dan pengesahan Ketua Program Studi dan Direktur Pascasarjana Unsoed.

  

Contoh halaman pengesahan pada lampiran 3a, 3b, dan 3c.

  4. Halaman Pernyataan Keaslian Tesis

  Halaman pernyataan keaslian tesis berisi tentang pernyataan, bahwa karya ilmiah tesis merupakan hasil karya sendiri, bukan hasil plagiat. Oleh karena itu apabila ternyata hasil karya ilmiah tersebut hasil plagiat/bukan asli karya sendiri, maka penulis di minta untuk mempertanggungjawabkan dan bersedia menerima sanksi.

  Contoh halaman pengesahan pada lampiran 4.

  5. Halaman Peruntukan

  Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Pada halaman ini ditulis hal yang sifatnya pribadi antara lain untuk siapa tesis tersebut dipersembahkan.

  Contoh halaman peruntukan pada lampiran 5.

  6. Halaman Motto (jika ada)

  Seperti halnya halaman peruntukan, halaman motto juga tidak harus ada. Pada halamn ini ditulis tentang motto yang digunakan penulis, terutama dalam rangka penulisan tesis. Contoh halaman motto pada lampiran 6.

  7. Abstrak

  Halaman abstrak dapat dijadikan sebagai pengganti summary sehingga sifatnya pilihan (optional), atau jika diperlukan. Dengan demikian apabila sudah dituliskan abstrak, maka tidak perlu ada halaman ringkasan dan summary. Begitu pula sebaliknya.. Namun demikian keduanya boleh dicantumkan jika dikehendaki. Jumlah kata dalam abstraksi sebaiknya tidak lebih dari 300 kata.

  Contoh halaman abstraksi lihat lampiran 7

  8. Ringkasan dan Summary

  Ringkasan ditulis dalam dua bahasa; yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Oleh karena merupakan terjemahan, isi dan kalimat-kalimat antar keduanya harus sama. Judul ringkasan adalah sama dengan judul tesis diketik dengan huruf kapital pada halaman baru. Judul ringkasan dan summary ditempatkan di sisi halaman bagian atas. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil-hasil penelitian yang menonjol dan masalah esensial lainnya yang terkait dengan penelitian. Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka. Jadi ringkasan merupakan hasil tulisan atau uraian murni penulis. Ringkasan disusun dengan jumlah 600-800 kata (1 – 2 halaman) dan diketik satu spasi.

  Contoh ringkasan dan summary pada lampiran 8a dan an 8 b.

  9. Halaman Prakata

  Prakata memuat uraian singkat proses penulisan tesis, ucapan terima kasih dan tidak boleh ada uraian yang bersifat ilmiah.

  Contoh halaman prakata pada lampiran 9

  10. Halaman Daftar Isi

  Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakaan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan subbab, daftar pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap kata dalam subbab diketik dengan huruf besar. Baik judul bab maupun sub bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab dapat menggunakan angka romawi atau angka arab, tergantung mana yang dipakai Jarak pengetikan antar baris dan judul bab yang satu dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab adalah satu spasi.

  

Contoh halaman daftar isi pada Lampiran 10 a dan 10b.

  11. Halaman Daftar Tabel (Jika ada)

  Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka diurut dari bab awal hingga akhir. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antara judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks.

  Contoh halaman daftar tabel dilihat pada lampiran 11.

  12. Halaman Daftar Gambar (Jika ada)

  Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan dalam lampiran. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti pada halaman daftar tabel.

  Contoh halaman daftar gambar pada Lampiran 12.

  13. Halaman Daftar Singkatan (Jika ada) Halaman daftar singkatan memuat singkatan istilah/satuan.

  Bagian daftar singkatan tidak perlu selalu ada. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut : a. Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan;

  b. Pada lajur/kolom kedua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama; c. Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar diikuti dengan huruf kecil.

  Contoh halaman daftar gambar pada Lampiran 13.

  14. Halaman Daftar Simbol (jika ada)

  Halaman daftar simbol memuat simbol-simbol yang dipakai dalam tesis. Halaman daftar simbol juga tidak harus selalu ada. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut : a. Pada lajur/kolom pertama simbol;

  b. Pada lajur/kolom kedua memuat keterangan simbol yang disajikan pada lajur pertama; c. Bila simbol ditulis dengan huruf yunani, penulisannya juga berdasarkan abjad yunani; d. Keterangan pada lajur kedua diketik dengan huruf kecil, huruf pertama diketik dengan huruf besar.

  Contoh halaman daftar gambar pada Lampiran 14

15. Halaman Daftar Lampiran (Jika ada)

  Halaman daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor, teks judul lampiran, dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, dan data pendukung lainnya. Contoh

  halaman daftar lampiran pada Lampiran 15.

B. Isi Bagian Utama Tesis

  Bagian utama tesis terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan, namun disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.

1. Pendahuluan

  Pendahuluan merupakan bab pertama tesis yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian dilakukan. Bab pendahuluan memuat: latar belakang, perumusan masalah, rung lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian.

  a. Latar belakang penelitian:

  Bagian ini memuat fakta-fakta atau gagasan-gagasan yang relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik dan penting untuk diteliti.

  b. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan penyederhanaan masalah dan topik yang tertera dalam latar belakang masalah.

  Dengan demikian perumusan masalah merupakan pernyataan lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya. Dalam merumuskan masalah dapat dikemukakan asumsi-asumsi dan lingkup batasan penelitian. Sebaiknya rumuan masalah ditulis secara eksplisit dan jelas.

  c. Tujuan penelitian Tujuan Penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

  d. Manfaat penelitian Pada bagian ini ditunjukan pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan perubahan dalam arti luas. Dengan kata lain uraian dalam subbab ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang deteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan

  e. Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian Untuk penelitian tertentu biasanya dipaparkan tentang ruang lingkup dan keterbatasan penelitian. Yang dikemukakan dalam ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian. Dalam bagian ini juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikatornya. Keterbatasan penelitian dipaparkan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian. Keterbatasaan tersebut menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan peneliti berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.

  Selain hal-hal di atas, bab pendahuluan dapat pula memuat kerangka pemikiran atau hipotesis walaupun hal ini tidak selalu wajib. Kerangka pemikiran dan hipotesis merupakan ringkasan bab tinjauan pustaka yang berisi uraian hasil-hasil penelitian yang mendukung atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Juga diuraikan kesenjangan antara hasil penelitian terdahulu sehingga perlu diteliti kesenjangan tersebut. Uraian kerangka pemikiran biasanya mengarah pada uraian hipotesis.

2. Tinjauan Pustaka

  Posisi tinjauan pustaka ditempatkan sesudah sajian perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan pustaka terpandu secara terarah. Berdasarkan pola pikir ini, bahan-bahan yang disajikan dalam tinjauan pustaka hendaknya relevan dengan permasalahan penelitian. Esensi dari tinjauan pustaka bukan mencari masalah kepustakaan, melainkan berfungsi menajamkan masalah, mempelajari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, apa yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya, dan sekaligus untuk menghindari pengulangan-pengulangan yang tidak perlu dan menghindari kesalahan yang dihadapi oleh peneliti terdahulu. Pada bab tinjauan pustaka dibahas mengenai teori yang mendasar, obyek yang diteliti, dan beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian. Sajian tinjauan pustaka manganalisis perkembangan ilmu/hasil-hasil penelitian dalam jurnal ilmiah yang relevan dengan lingkup penelitian. Isi tinjauan pustaka dapat memberikan landasan ilmiah untuk mempertajam dan menjawab masalah penelitian, metode penelitian yang dipilih dan arah penelitian dalam lingkup penelitian yang sejenis. Diktat kuliah, penuntun praktikum, dan bahan kuliah tidak layak digunakan sebagai bahan kepustakaan.

  3. Metode Penelitian

  Pokok-pokok bahasan yang terkadung dalam metode penelitian paling tidak mencakup rancangan/metode penelitian, materi dan sasaran penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian, dan teknik analisis data. Namun demikian tidak menutup kemungkinan dalam bagian ini juga dicantumkan mengenai definisi konsep dan definisi operasional penelitian.

  4. Hasil dan Pembahasan

  Hasil penelitian biasanya disatukan dalam satu bab yaitu hasil dan pembahasan, tetapi ini bukan berarti merupakan suatu keharusan. Apabila Hasil penelitian dibuat lebih dari satu bab, pembagian ke dalam bab baru disesuaikan dengan isi pokok bahasannya.

  Contoh masing-masing bab pada lampiran 15.

  Penyajian hasil penelitian dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik dan foto. Hasil penelitian biasa memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian.

  Pembahasan merupakan alasan mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan baik dari peneliti yang bersangkutan, yang dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitian orang lain. Alasan tersebut dapat berupa penjelasan baik secara kualitatif, kuantitatif ataupun secara statistik.

5. Kesimpulan dan Saran

  Kesimpulan disajikan secara terpisah dari saran-saran. Sinonim saran-saran adalah implikasi hasil penelitian.

  a. Kesimpulan haruslah merupakan pernyataan singkat dan akurat yang disajikan dari hasil pembahasan. Kesimpulan bukan sekedar hasil penelitian yang ditulis ulang, tetapi makna yang dapat ditarik dari hasil penelitian. Kesimpulan dapat merupakan pembuktian singkat akan kebenaran hipotesis ( kalau ada). Kesimpulan yang baik menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disusun.

  b. Saran disusun berdasarkan pada kesimpulan yang telah disusun. Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukan bagi peneliti atau pihak lain dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan. Bentuk saran dapat berupa tindakan praktis, penelitian lanjutan, maupun pengembangan teoritis. Saran bisa pula memuat tentang permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan penelitian.

C. Isi Bagian Akhir

  Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Bagian akhir ini biasanya terdiri dari : Daftar Pustaka/Rujukan, Daftar Lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis.

  1. Daftar Pustaka

  Bahan Pustaka yang dimasukan dalam bagian ini adalah daftar rujukan yang telah disebutkan dalam teks, sedangkan pustaka yang tidak dirujuk dalam penulisan tesis tidak boleh dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Tata cara penulisa daftar pustaka dibahas dalam Bab V tentang Penulisan Pustaka/Rujukan

  2. Daftar Lampiran

  Lampiran dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis. Lampiran bisa berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, data penunjang, dan lain- lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas secara langsung dalam teks yang apabila disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.

  3. Riwayat Hidup Penulis

  Riwayat hidup penulis sebaiknya disajikan dalam bentuk narasi dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (tidak menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidap adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar di perguruan tinggi atau pun selama mengikuti pendidikan di sekolah dasar dan menengah.

  Contoh penulisan Riwayat hidup lihat pada lampiran 16.

IV. ARTIKEL ILMIAH

  Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel, yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah di sini dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah/review.

A. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian

  Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal imiah memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk laporan penelitian. Sebagai tesis yang akan diterbitkan dalam jurnal, artikel hasil penelitian tidak ditulis secara menyeluruh seperti laporan teknis resmi hasil penelitian. Artikel hasil penelitian hanya berisi tentang hal-hal yang penting dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Halaman artikel ilmiah biasanya dibatasi jumlahnya.

  Penulisan artikel ilmiah menggunakan sistematika tanpa angka atau abjad. Hal-hal pokok yang harus ada dalam artikel ini adalah sebagai berikut :

  1. Judul

  Judul artikel ilmiah hendaknya ringkas, informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau pendek, yaitu antara 5-20 kata. Judul artikel memuaat variabel- variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti. Artikel ilmiah yang diangkat dari tesis, judulnya sama dengan tesis.

  2. Nama Penulis

  Nama penulis artikel ditulis tanpa mencantumkan gelar akademik atau gelar lain. Jika jumlah peneliti lebih dari dua nama, maka hanya nama peneliti utama yang dicantumkan, nama peneliti selebihnya dicantumkan pada catatan kaki. Di belakang nama (catatan kaki) ditulis asal lembaga penulis. Artikel ilmiah yang diangkat dari tesis, penulis tesis sebgai peneliti utama, sedangkan pembimbing ditulis berikutnya.

  3. Abstrak dan Kata Kunci

  Abstrak berisi pernyatan ringkas dan padat tentang ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan ringkasan hasil penelitian. Jika dianggap perlu dapat dimuat kesimpulan dan implikasi. Tekanan diberikan kepada metode dan hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, dengan panjang maksimum 300 kata dan ditulis dalam satu alinea, dengan jarak satu spasi. Kata kunci ditulis juga dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kata kunci tersebut merupakan istilah dasar pemikiran/gagasan dalam laporan asli yang berupa kata tunggal atau gabungan kata dan berjumlah 2-5 kata.

  4. Pendahuluan

  Bagian pendahuluan menyajikan secara ringkas yang paling tidak berisi tentang tiga gagasan: latar belakang, masalah penelitian dan rumusan tujuan penelitian. Penulisan kajian pustaka harus singkat, dan hanya memuat- teori- teori maupun rujukan yang secara ringkas, padat dan langsung berhubungan dengan masalah penelitian. Alur logika penyajian mulai dari latar belakang diatur sedimikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke perumusan masalah dan cara pemecahannya.

  5. Metode

  Metode menguraikan cara mengumpulkan, sumber dan analisis data. Pada bagian ini dapat dijelaskan tentang alokasi dan lama penelitian, rancangan, model yang digunakan, variabel serta cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis secara spesifik.

  6. Hasil dan Pembahasan

  Hasil dan pembahasan disajikan secara singkat dan jelas, dan dapat dibantu dengan tabel, gambar dan grafik, atau foto yang diberi komentar. Bagian ini memuat hasil analisis data, bukan data mentah atau pun analisis ragamnya, sedangkan prosesnya tidak disajikan. Pembahasan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian atau menunjukan bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Bagian ini dapat pula memuat penafsiran temuan-temuan mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang mapan, dan menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada. Pembahasan selalu mengacu kepada pustaka yang terkait.

  7. Kesimpulan dan Saran

  (Lihat pada bagian yang sama untuk artikel ilmiah hasil penelitian, BAB III bagian B tentang isi bagian utama tesis)

  8. Ucapan Terima Kasih

  Uraian ucapan terima kasih biasanya ditujukan kepada sumber dana dan kelembagaan sponsor serta pihak lain khususnya yang membantu jalannya penelitian.

  9. Daftar Pustaka

  Daftar pustaka harus lengkap sesuai dengan acuan dan harus sudah disebut di dalam batang tubuh artikel ilmiah. Sistematika penulisan pustaka dapat dilihat pada pedoman untuk penulisan pada halaman belakang jurnal yang bersangkutan.

  10. Lampiran (bagi yang memerlukannya)

  Lampiran biasanya memuat hal-hal yang dapat membantu memperjelas isi naskah ilmiah, tetapi jika dimasukkan ke dalam naskah akan mengganggu kejelasan isi. Lampiran dapat berupa data mentah, gambar, atau perhitungan data yang mendukung.

B. Artikel Ilmiah yang Berupa Gagasan Ilmiah /review

  Artikel ilmiah yang berupa gagasan ilmiah/review antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip mengembangkan suatu model, mendeskripsi kenyataan atau fenomena tertentu, menilai suatu produk maupun hal lainnya.

  Seperti penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, Penulisan artikel ilmiah juga menggunakan sistematika tanpa angka atau abjad. Hal- hal pokok yang harus ada dalam artikel ini adalah sebagai berikut :

  1. Judul

  Judul artikel ilmiah hendaknya ringkas, informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau tidak terlaku pendek, yaitu 5-20 kata. Judul mencerminkan uraian yang terkandung di dalam artikel, dan juga pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca.

  2. Nama Penulis

  Lihat ketentuan di dalam bagian yang sama pada artikel ilmiah hasil penelitian.

  3. Abstrak dan Kata Kunci

  Abstrak berisi ringkasan isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Hal lainnya dapat dilihat dalam artikel ilmiah hasil penelitian.

  4. Pendahuluan

  Bagian ini berisi uraian yang mengantar pembaca kepada topik utama yang akan dibahas sehingga bagian ini harus dapat menarik pembaca untuk mendalami bagian selanjutnya. Bagian pendahuluan sebaiknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas.

  5. Bagian Inti

  Judul atau subjudul bagian inti sangat beragam bergantung pada topik yang dibahas. Pengorganisasian isi bagian inti meliputi langkah-langkah: 1. mengindentifikasi tipe isi yang akan dideskripsi dalam artikel; 2. menetapkan struktur; 3. menata isi ke dalam strukturnya; 4. menata urutan isi; 5. mendeskripsi isi sesuai urutan yang telah ditetapkan.

  Pemaparan isi dimulai dari tingkat umum ke rinci secara bertahap, atau isi yang paling penting dipaparkan lebih dahulu. Tingkat sajian yang lebih umum akan menjadi dasar bagian sajian isi yang lebih rinci. Setiap paparan selalu berkaitan dengan bagian isi lainnya.

  6. Penutup atau Kesimpulan

  Bagian ini merupakan bagian akhir sebuah artikel yang umumnya berupa kesimpulan kesimpulan.

  7. Daftar Pustaka

  (Lihat pada bagian yang sama untuk artikel ilmiah hasil penelitian)

V. TATA NASKAH

A. Tata Naskah Tesis

  1. Kertas Kertas yang digunakan untuk membuat naskah tesis adalah kertas HVS ukuran kuarto dengan berat 80 gram.

  2. Pias/Margin Pias atau margin adalah bagian kertas yang dikosongkan pada sisi kiri, kanan, atas, dan bawah. Pias kiri dan atas adalah 4 cm, dan pias kanan dan bawah 3 cm.

  3. Halaman Judul Judul tesis ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Jika judul lebih dari dua baris atau lebih, maka baris kedua dan seterusnya ditulis lebih pendek dari baris pertama. Judul tesis hendaknya tidak lebih dari dua puluh kata tidak termasuk kata hubung dan anak judul. Pada jarak yang cukup, di bawah judul ditulis nama atau etiket karangan tersebut, misalnya: TESIS (dengan huruf besar seluruhnya). Di bawah etiket atau judul karangan ditulis keterangan mengenai etiket itu, misalnya: Disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar magister pada Program Studi Ilmu Tanaman. Dengan jarak yang memadai, di bawah keterangan ditulis kata oleh dengan huruf kecil seluruhnya. Di bawahnya ditulis nama lengkap penulis dengan huruf besar pada awal setiap unsur nama dan di bawah nama ditulis nomor induk mahasiswa.

  Paling bawah ditulis nama lembaga, tempat (kota) dan tahun.

  4. Penomoran Organ struktural sebuah karangan ilmiah terdiri atas bab, subbab, sub-subbab, dan seterusnya. Setiap organ karangan ilmiah itu harus dinomori. Oleh karena itu, setiap karangan ilmiah membutuhkan penomoran untuk memperjelas organisasinya. Di bawah ini dua model penomoran karangan, yaitu model

  campuran angka dengan huruf dan model desimal atau model yang terdiri atas angka arab seluruhnya.

  a. Penomoran Model Campuran

  

I. PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang

  

B. Perumusan Masalah

  

C. Tujuan dan Manfaat

  1. Tujuan

  2. Manfaat

  D. Ruang Lingkup 1. .......... 2. ..........

dan seterusnya

  

II TINJAUAN PUSTAKA

A. ............

  B. ............ 1. .......... 2. ..........

  a. ..........

  b. .......... 1) .......... 2) ..........

dan seterusnya

  b. Penomoran Model Desimal

  1. PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  1.2 Perumusan Masalah

  1.3 Tujuan dan Manfaat

  1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 .......... 1.4.2 .......... dan seterusnya

  

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ..........… 2.2 ..........… 2.2.1 .......... 2.2.2 .......... 2.3..........… dan seterusnya

  5. Nomor Halaman Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas atau margin kanan atas dengan menggunakan angka arab. Halaman yang memuat judul bab tidak dinomori, tetapi halaman tersebut tetap diperhitungkan penomorannya. Nomor halaman-halaman bagian awal tesis ditulis pada margin bawah di tengah kira-kira 1,5 cm dari tepi bawah dengan menggunakan angka romawi kecil.

  6. Spasi Ketikan Jarak antara baris yang satu dengan baris yang lain dalam tesis adalah dua spasi. Spasi untuk menulis kutipan langsung yang lebih dari empat baris, dalam satu daftar pustaka yang penulisannya lebih dari satu baris adalah satu spasi. Jarak antara judul bab dan judul pasal/anak bab adalah empat spasi, antara judul pasal dengan uraian dan antara akhir uraian dengan judul pasal adalah tiga spasi.

  Selanjutnya, antara judul ayat dengan uraian sebelum dan sesudahnya ditulis dua spasi.

  7. Paragraf Bentuk penulisan paragraf terdiri atas bentuk bertakuk (indented

  style) dan bentuk lurus (block style). Paragraf bentuk bertakuk ditulis

  mulai ketukan kelima dari garis margin kiri. Dalam paragraf bentuk lurus, kalimat-kalimat di dalamnya ditulis sejajar atau lurus dengan garis margin kiri. Untuk menandai sebuah paragraf bentuk lurus, antara paragraf yang satu dengan lainnya diberi jarak lebih lebar daripada baris kalimat dalam paragraf. Bentuk penulisan paragraf bertakuk lazim digunakan dalam karangan ilmiah. Penulisan paragraf pada akhir halaman minimal dua baris. Jika hanya satu baris, lebih baik baris tersebut dimasukkan pada halaman berikutnya.

  8. Tabel dan Gambar Tabel dan gambar merupakan bentuk ilustrasi yang digunakan untuk memberikan informasi hasil penelitian. Tabel digunakan jika peubah yang diamati cukup banyak dan tidak sama satuannya. Tabel yang terlalu rumit perlu dihindari karena akan mengganggu jalannya pembahasan. Selanjutnya, gambar dipakai dalam tesis untuk memperjelas informasi dan pembahasan atau untuk memberikan gambaran konkret kepada pembaca tentang proses yang berlangsung. Gambar yang digunakan dapat berbentuk diagram alir, grafik, dan foto atau gambar.

  Pada dasarnya, tabel dan gambar memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus membaca tubuh tulisan karena di dalamnya terdapat pokok-pokok informasi. Oleh karena itu, judul tabel atau gambar dirumuskan dalam kalimat yang ringkas tetapi dapat menyatakan kunci-kunci informasi dan dapat menerangkan arti tabel atau gambar (Gunawan dkk., 1996:25). Judul tabel: “Produksi susu kambing yang diberi perlakuan” tidak memberikan informasi yang jelas. Judul tabel tersebut akan lebih baik jika diubah menjadi:

  Tabel x. Produksi susu (l/hari) 15 kambing etawah selama 30 hari laktasi sesudah diberi pakan daun randu Judul tabel diletakkan di atas tabel. Huruf awal judul tabel ditulis dengan huruf kapital dan akhir judul tidak diberi tanda titik. Adapun judul gambar ditulis dari bawah gambar, diawali dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda titik. Jika dalam tulisan ilmiah terdapat lebih dari satu tabel atau gambar, setiap tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka arab. Tabel dibuat dengan garis-garis horizontal tepi atas dan bawah. Selain itu, tabel sebaiknya tidak berbentuk sel-sel sebagai pertemuan antara baris dan kolom sebagai tempat penulisan angka. Namun demikian, yang terpenting dalam pembuatan tabel adalah tabel dapat mengiformasikan secara akurat apa yang hedak disampaikan oleh penulis Contoh tabel dengan garis horizontal adalah: Tabel y. Umur, indeks luas daun, dan hasil tanaman jagung yang ditanam pada lima ketinggian tempat

  Ketinggian Umur Indeks Luas Hasil

  (m d.p.l.) (hari) Daun (ton/ha) 856 115 3,10 5,69 605 106 3,09 5,43 400 100 2,47 4,80 210 93 2,46 4,25

  10 88 2,12 4,03

  Sumber: ………

  9. Kutipan Kutipan yang diambil perlu dicantumkan sumbernya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kode etik keilmuan yang berlaku dan untuk menghargai karya orang lain. Pencantuman sumber kutipan itu terdiri atas catatan langsung dan catatan kaki. Unsur- unsur sumber kutipan yang perlu dicantumkan dalam catatan langsung adalah nama belakang pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Unsur- unsur tersebut ditulis dalam tanda kurung (...), di antara nama pengarang dengan tahun diberi tanda koma (,) dan di antara tahun dengan nomor halaman diberi tanda titik dua (:). Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, yang ditulis dalam tanda kurung adalah tahun penerbitan dan nomor halaman, sedangkan setelah nama pengarang tidak diberi tanda koma. Apabila pengarang lebih dari tiga orang, maka yang ditulis adalah nama belakang pengarang pertama diikuti dengan tulisan dkk. (dan kawan-kawan) atau et al. (et alii). Kutipan dapat ditulis secara langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung digunakan jika penulis mengutip tulisan apa adanya tanpa mengubah sedikit pun, baik ide maupun bahasanya, sedangkan kutipan tidak langsung digunakan jika penulis mengutip idenya saja dan dinyatakan dengan bahasa penulis. Kutipan langsung paling banyak empat baris ditulis dua spasi. Jika lebih dari empat baris, maka kutipan ditulis satu spasi. Penulisan baris pertama kutipan yang lebih dari empat baris dimulai dari ketukan ketujuh dari garis margin kiri seperti memulai paragraf bertakuk, sedangkan baris berikutnya dimulai dari ketukan keempat. Penulisan kutipan langsung diberi tanda petik ganda (“…”). Aturan-aturan tersebut tidak berlaku dalam penulisan kutipan tidak langsung. Contoh kutipan langsung paling banyak empat baris.

  Rusyana (1984:182) menyatakan, “Karangan ilmiah merupakan wujud penggunaan laras atau ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam bahasa ilmiah”. Contoh kutipan langsung lebih dari empat baris.

  Weinreich (1970:1) memberikan penjelasan kontak bahasa yang menimbulkan kedwibahasaan dan interferensi, yaitu: “The practice of alternately using two languages will be called bilingualism, and the persons involved bilingual.

  Those instances of deviation from the norms of either language which occur in the speech of bilinguals as a result of their familiarity with more than one language, i.e. as a result of language contact, will be referred to as interference phenomena”.

  Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang Ali Muchtar (pengarang satu orang).

  Muchtar dan Jahi (1998:17) menyatakan bahwa latar belakang masalah .…

  atau

  Muchtar, Jahi, dan Amerta (1998:17) menyatakan bahwa latar belakang masalah ....

  atau

  Latar belakang masalah masalah ... (Muchtar, Jahi, dan Amerta, 1998:17)

  Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh Ali Muchtar, Abdul Jahi, dan Daniel Amerta (pengarang tiga orang)

  atau Muchtar dan Jahi (1998:17) mengemukakan bahwa latar belakang masalah ....

  atau

  Latar belakang masalah hendaknya memuat teori, fakta, norma

  Latar belakang masalah ...(Muchtar dan Jahi 1998:17)

  Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh Ali Muchtar dan Abdul Jahi (pengarang dua orang).

  Muchtar (1998:17) mengemukakan bahwa latar belakang masalah ....

  atau

  Muchtar (1998:17) menyatakan bahwa latar belakang masalah .

  …(Muchtar, 1998:17) atau

  Muchtar, Jahi, dan Amerta (1998:17) mengemukakan bahwa latar belakang ....

  Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh Ali Muchtar, Abdul Jahi, Daniel Amerta, Munir Hasbi Yanita, dan Harun Suparman (pengarang lebih dari tiga orang)

  Latar belakang masalah ... (Muchtar dkk., 1998:17) atau Muchtar dkk. (1998:17) menyatakan bahwa latar belakang masalah .... atau

  Muchtar dkk. (1998:17) mengemukakan bahwa latar belakang masalah ....

  10. Metode dan Tata Tulis Pengacuan Pustaka Pengacuan pustaka biasanya dilakukan secara tidak lansung atau ditulis ulang dengan bahan penulis itu sendiri, dan yang terpadu di dalam naskah. Nama penulis pustaka acuan dapat ditulis terpadu dengan naskah dan tahun di dalam tanda kurung, atau ditulis di dalam tanda kurung beserta tahun penerbitannya. Contoh: Nama penulis terpadu di dalam naskah:

  1. Butler dan Day (1998) mengatakan bahwa enzim pengurai lignin juga akan menguraikan melanin jamur.

  2. Shetty et al. (1999) dan Subbarao et al.(1999) melaporkan bahwa pembenaman bahan organik segar ke dalam tanah akan…

  3. Semangun(1991,1993) menyatakan, jamur tular-tanah mempunyai inang luas.

  4. Menurut data dari Biro Pusat Statistik(2000), produksi kacang tanah Indonesia rendah. Nama penulis dan tahun di dalam tanda kurung: a)Penghambatan spora jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh difusi gas-gas beracun ( Ko and Lockwood, 1967)

  b) Gas-gas di dalam tanah misalnya karbon disulfida, etilen, metana, dan aldehida (Tsutsuki and Ponnamperuma, 1987 dalam Blok, 1997). c) Daya tahan jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh pemataharian tanah (Katan, 1981, Gamliel and Stapleton, 1993).

  d) Kentang merupakan salah satu karbohidrat penting (Aksi Agraris kanisius, 1995)

  e) Ledakan hama dipengaruhi kondisi mistis petani (Burhan, 2002, Komunikasi pribadi).

  f) Predator wereng coklat banyak dijumpai di sawah (Untung, 1995, 1997).

B. Cara Menulis Daftar Pustaka Acuan

  Daftar pustaka acuan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya, yang dikutip baik secara tertulis atau tidak tertulis (komunikasi pribadi), atau secara langsung maupun tidak langsung, dan yang dibaca. Lebih lanjut, secara garis besar, bagian penting yang harus ada dan ditulis di dalam Daftar pustaka acuan adalah: (1) nama penulis, yang ditulis dengan urutan nama akhir diikuti koma, singkatan nama awal dan nama tengah diakhiri titik, tanpa gelar akademik atau gelar apa pun lainnya; jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisannya sama tetapi tidak dibalik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, yang ditulis dengan huruf miring atau italic, (4) nama penerbit, (5) kota tempat penerbitan, dan (6) halaman atau jumlah halaman yang diacu. Bagian tersebut dapat beragam tergantung jenis sumber pustakanya. Semua nama penulis suatu tim harus dicantumkan semuanya. Juga semua tulisan dilakukan dengan aturan baku, yaitu ukuran font 12 dengan tipe huruf

  Time New Roman, dan tidak ditebalkan.

  Acuan dari Buku