Manajemen Sumber Daya Manusia (4)

MANAGEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
“Managemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Siti Saudah

NIM : 14111889

Pendidikan Agama Islam MADIN Semester VII

FAKULTAS AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Januari 2018

1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Di
Lembaga Pendidikan Islam” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Shalawat dan salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah
memperjuangkan Agama Islam hingga sampai kepada kita.
Dengan segala hormat kami sampaikan ucapan terima kasih yang tiada
terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Sulton, M.S.I, selaku rector Universitas Muhammadiyah Ponorogo
2. Bapak Drs.Rido Kurnianto, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
3. Bapak Dr.Afiful Ikhwan, M.Pd.I, selaku Dosen pengampu yang telah
memberikan bimbigan dalam penyusunan makalah ini.
4. Keluarga dan teman-teman serta semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini.
Atas bimbingan dan dorongan tersebut kami berdo’a semoga amal dan
jerih payah mereka menjadi amal sholeh di hadapan Allah SWT.Amin. Kami

menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya. Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan. Amin.

( PENYUSUN )

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul….................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB

I


:

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B.Rumusan Masalah..........................................................................................2
C Tujuan Masalah..............................................................................................2

BAB

II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia............................................3
B. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia..........................................6
C. Tugas Dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia..............................11
D .Prinsip Islam Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia...……………..13
E. Usaha Peningkatan Mutu Manajemen Sumber Daya Manusia..................14

BAB III


:

PENUTUP

KESIMPULAN…………………................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peran sangat penting dalam upaya melahirkan
manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan zaman. Sumber Daya
Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja
pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai
Resource pembangunan. Sumber daya manusia sangat berperan dalam
menentukan kemajuan suatu negara. Walaupun negara mempunyai sumber
daya alam yang sangat melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang atau
didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas, negara tersebut

tidak akan bisa maju. Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber
daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau
dalam suatu lembaga. Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga,
dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia
merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan organisasi atau lembaga
kegiatan organisasi atau lembaga.
Tantangan bangsa Indonesia ditengah percaturan era global
sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia,
terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa.
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya
manusia atau human resources.Sumber daya manusia yang memiliki
kualitas adalah manusia yang memiliki keunggulan dalam ketahanan fisik,
mental, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, disiplin, bertanggung
jawab, jujur, dan setia kepada Negara. Pentingnya sumber daya manusia ini,
perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen
pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor
manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu
organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya

4

adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya
manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.Hakikat sumber daya
manusia pada setiap organisasi atau perusahaan khususnya pada lembaga
pendidikan diperlukan adanya suatu sumber daya manusia sebagai tenaga
kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
2. Apa komponen manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan
islam
3. Apa tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Pendidikan
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip Islam dalam manajemen sumber daya
manusia?
5. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga
pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Untuk mengetahui komponen manajemen sumber daya manusia di


lingkungan
pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di

Lembaga Pendidikan islam
4.

Untuk mengetahui prinsip-prinsip Islam dalam manajemen sumber daya
manusia
5. Untuk mengetahui usaha-usaha peningkatan mutu dalam manajemen
sumber daya manusia di lembaga pendidikan Islam

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Istilah manajemen, secara terminologis menurut John D. Millet terbatas
pada suatu proses pengarahan, dan pemberian fasilitas kerja kepada orangorang yang diorganisasi dalam kelompok-kelompok formal untuk mencapai

tujuan yang diharapkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa manajemen
adalah tindakan yang dimulai dari

penyusunan data, pelaksanaan, hingga

pengawasan dan penilaian, selanjutnya

menghasilkan suatu penyempurnaan

serta peningkatan manajemen selanjutnya.
Secara bahasa manajemen berasal dari bahasa inggris “management”
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan.
Secara istilah manajemen memiliki beberapa pengertian, yaitu:
1. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul
“Principles

of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah

berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang-orang lain”.

2. Menurut George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of
Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang
membedakan

atas

perencanaan,

pengorganisasian,

penggerakkan

pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun
seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
3. Menurut Ensiclopedia of The Social Sciences, Manajemen diartikan
sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan
4. Sumber daya manusia (SDM) dalam ensiklopedi bahasa indonesia adalah
salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan
kunci yang menentukan perkembangan perusahaan atau lembaga. Pada


6

hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi
atau lembaga sebagai penggerak untu mencapai tujuan organisasi itu.1
Menurut Hadari Nawawi mengenai pengertian Sumber Daya Manusia,
yaitu:
a. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di
lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja
atau karyawan).
b. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan modal
(non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik mewujudkan
eksistensi organisasi.2 Menurut Tery mencakup kegiatan untuk mencapai
tujuan,

dilakukan


oleh

individu-individu

yang

menyumbangkan

upayanya yang terbaik melalui tindakan- tindakan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Lebih lanjut menurut Terry memberikan gambaran tentang
fungsi manajemen dalam 5 kombinasi:
1).Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi
dorongan

(actuating), dan pengawasan (controlling).

2). Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi dan pengawasan.
3).Perencanaan, pengorganisasian, staffing,

pengarahan, dan

pengawasan.
4).Perencanaan, pengroganisasian, staffing, memberi pengarahan,
pengawasan, inovasi, dan memberi peranan.
5).Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan
koordinasi.
Jadi manajemen sumber daya manusia adalah proses
mendayagunakan manusia

sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar

potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi.
1

Abu Sinn,Ahmad Ibrahim.2005.AktualisasiNilai-nilai Qur’an dalam sistem pendidikan
islam.Ciputat Press
2

Kompri.2015.Manajemen Pendidikan 2.Bandung,Alfabeta

7

Menurut Siagian pada dasarnya pencapaian tujuan di bidang sumber daya
manusia dikategorikan dalam empat jenis, yaitu :
1. Tujuan masyarakat sebagai keseluruhan, artinya manajemen harus
memiliki kepekaan terhadap tuntutan sosial yang harus dipenuhi agar
kepercayaan masyarakat tidak hilang dan akan tetap memberikan
dukungan terhadap kebijaksanaan yang diambil.
2. Pencapaian tujuan organisasi, yaitu peningkatan kontribusi sumber daya
manusia yang

dapat diberikan oleh para pekerja demi tercapainya

efisiensi dan efektifitas serta produktifitas kerja.
3. Pencapaian tujuan fungsional, yaitu langkah dan prosedur yang harus
ditempuh

yang terdiri dari prosedur perencanaan ketenagakerjaan,

rekruitmen, seleksi, penempatan, pengupahan, pembinaan, pendidikan
dan pelatihan, serta pemberhentian.
4. Pencapaian tujuan pribadi, yaitu kesediaan pribadi untuk lebih
mementingkan tujuan yang lebih luas yaitu kepentingan bersama.
Perkembangan manajemen sumber daya manusia diawali dengan
lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipengaruhi pada perkembangan
industri di Inggris menjalar ke berbagai penjuru dunia di abad 20 ini. Dengan
pelopornya adalah Frederick W.Taylor di Amerika Serikat dan Henry Fayol di
Prancis yang menghasilkan teori-teori manajemen.Selanjutnya adalah gerakan
human relatioans yang dipelopori oleh Elton Moyo yaitu ahli psikologi yang
berpendapat bahwa sikap dan perilaku positif serta produktifitas pekerja tidak
berpengaruh pada fasilitas dan kondisi kerja melainkan oleh perhatian yang
diberikan oleh manajemen pada mereka.Perkembangan selanjutnya adalah teori
managemen sumber daya manusia yang pada prinsipnya bahwa manusia harus
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, karena manusia
merupakan sumber terpenting dalam keberhasilan sebuah organisasi dalam
pengelolaan sumber daya manusia.3
Teori-teori sumber daya manusia, terdiri dari :
1.Teori peningkatan modal manusia

3

Hadari Nawawi,2001.Perencanaan SDM provit dan non provit.Yogyakarta,Gajah Mada University
press

8

Adalah teori yang didasarkan pada manusia yang merupakan unsure
terpenting oleh karenanya lazim diaplikasikan melalui investasi SDM seperti
pendidikan formal maupun non formal dalam rangka peningkatan
professional baik dalam bentuk kualitas maupun non fisik.
2.Teori pemenuhan kebutuhan dasar
Adalah faktor penentu dari kinerja seseorang yang tidak bisa dipungkiri akan
kebutuhan dasar berupa pangan, kesehatan, dan pendidikan yang merupakan
penunjang dan motivasi dalam kinerja.
3.Teori kapasitas
Adalah peningkatan kapasitas untuk menentukan sendiri masa depannya yang
terdiri dari kapasitas berproduksi, pemerataan, kekuasaan, dan kewenangan
masyarakat secara berkelanjutan dan kesadaran interpendensi antar manusia.
4.Teori pemberdayaan
Yaitu pemberian kewenangan kepada individu dan masyarakat
5.Teori harapan rasional
Yaitu sebagai makhluk yang cerdas manusia selalu menggunakan informasi
untuk

memenuhi harapannya, belajar dan mengubah perilakunya sesuai

perkembangan.
6. Teori stimulus-respon
Yaitu kesesuaian antara pekerjaan dan keahlian
7. Teori kognitif
Yaitu semakin banyak pengalaman seseorang dalam arti luas maka semakin
banyak memorinya. 4
B. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia
Lingkungan Pendidikan Islam Strategi pengembangan sumber daya
manusia yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW meliputi:
(1) Merencanakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas,
(2) Mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas,
(3) Menilai kinerja sumber daya manusia,
(4) Memberikan motivasi,
4

Kompri.2015.Manajemen Pendidikan 2.Bandung,Alfabeta

9

(5) Memelihara sumber daya yang berkualitas.
Sejalan dengan langkah yang diambil Nabi Muhammad tersebut, Mujamil
Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia mencakup
tujuh komponen, yaitu:
(1) Perencanaan pegawai
(2) Pengadaan pegawai
(3) Pembinaan dan pengembangan pegawai,
(4) Promosi dan mutasi,
(5) Pemberhentian pegawai,
(6) Kompensasi,
(7) Penilaian pegawai.
Komponen MSDM tersebut merupakan proses yang dilakukan suatu
lembaga agar memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan mampu
mengemban tanggung jawab sesuai keahliannya.
Adapun Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resources
Planning)5, adalah merupakan langkah awal dari suatu tindakan yang
menentukan sebuah strategi secara efektif bisa mencapai hasil yang maksimal.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Shaad ayat 27, bahwa Allah
menciptakan semesta beserta isinya ini dengan sebaik-baik perencanaan.
Veitzal Rivai mengatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia
adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen dalam suatu
lembaga. Manajer lembaga pendidikan Islam harus membuat perencanaan
pegawai untuk memenuhi kebutuhan lembaga ke depan dan mengontrol atau
menghindari

kesalahan

penerimaan

pegawai.

Dalam

melakukan

perencanaannya, manajer harus mempertimbangkan jumlah pegawai yang
direncanakan, keahlian apa yang dibutuhkan, tingkat pendidikan apa yang
sedang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Suatu perencanaan yang baik adalah
perencanaan yang bisa terlaksana sepenuhnya. Oleh karena itu, perencanaan
harus didasarkan pada tiga dimensi waktu, yaitu masa lampau, masa sekarang,
dan masa yang akan datang. Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personnel
Procurement) Islam memperbolehkan seseorang atau institusi untuk merekrut
5

https://www.sledeshare .net/mobile/arvian/sumber-daya-manusia-pada-lembaga-pendidikan –
islam diunggah pada selasa 17 Oktober 2017

10

kemudian mengontrak tenaga kerja atau sumber daya manusia, agar mereka
bekerja untuk orang atau institusi tersebut.
Allah SWT berfirman:

       
        
        
  
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,
dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.”(Qs. Az- Zukhruf: 32)6
Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim
yang memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah. Sebagaimana
dalam surat al-Qashash ayat 26, Allah berfirman:
         
 
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya".(Qs. Al-Qashash: 26)
Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen
dan seleksi calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi. Selain itu,
Sinn mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan kepatutan
dan kelayakan. Sinn menambahkan, prosesi pemilihan calon pegawai yang
dilakukan

institusi

dewasa

ini

merupakan

pengembangan

dan

penyempurnaan prinsip-prinsip seleksi di awal perkembangan Islam.
Calon pegawai diseleksi pengetahuan dan kemampuan teknisnya sesuai
dengan beban dan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah dan
6

https://www.slideshare.net/mobile/rizmariski/manajemen -sumber-daya-manusia-dilingkungan- pendidikan-islam.diunggah pada senin 16 Oktober 2017

11

Khulafaur

Rasyidin

senantiasa

menerapkan

prinsip

untuk

tidak

membebankan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang tidak mampu
mengembannya.
Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Training
and Development) Pegawai yang telah dimiliki lembaga pendidikan Islam,
harus diberi wahana untuk proses pembinaan dan pengembangan agar
memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaga. Oleh karena
itu, Islam mendorong untuk melakukan pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia melalui pelatihan (training) terhadap para pegawai
dengan tujuan mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis
pegawai dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Allah
menjelaskan bahwa dalam melakukan pembinaan dan pengembangan
terhadap pegawai atau SDM, hendaknya melalui hikmah, sebagaimana
firman-Nya:

     
         
        

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik….”(Qs. An-Nahl:
125).
Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang
kafa’ah (memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul amal
(memiliki etos kerja yang tinggi).
Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut, diperlukan
pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu:
(1) .Syakhshiyyah Islamiyyah atau kepribadian Islamnya
(2) .Skill atau keahlian dan keterampilannya
(3) .Kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim.

12

Selain itu, Cecep Darmawan mengungkapkan, pola pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Rasulullah
diwujudkan dalam empat jenis, yaitu:
a. Metode Tilawah, implikasinya adalah membudayakan membaca AlQuran sebagai

bentuk pembinaan psikologis untuk meningkatkan

kesalehan pribadi, dengan mengajak pegawai untuk membaca ayat
Allah
b. Metode Taklim, implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada
karyawan perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiat-kiat
sukses, kiat kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi lembaga
serta tugas/kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kinerja atau mengingatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya;
c. Metode Tazkiyyah, implikasinya pelatihan untuk mengubah perilaku dan
kinerja yang perlu diperbaiki
d. Metode Hikmah, yaitu kemampuan untuk menarik suatu pelajaran
tersembunyi atau pengetahuan filosofis dari suatu kejadian.7
Prestasi Kerja Pada dasarnya, menurut Sadili Samsudin,
penilaian prestasi kerja merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan
kerja SDM dalam suatu institusi. Jika pelaksanaan pekerjaan sesuai atau
melebihi uraian pekerjaan, maka SDM dalam lembaga tersebut
melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, bila
pelaksanaan pekerjaan menunjukkan hasil di bawah uraian pekerjaan,
berarti pelaksanaan tersebut kurang baik. Mengapa kita harus
melakukan penilaian prestasi kerja? Jawabannya adalah karena Allah
:

:telah berfirman

        
   
    
“ Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan
7

Daryanto.2013.Administrasi Dan Manajemen Sekolah,Jakarta,Rineka Cipta.hal 245

13

yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”(Qs. At- Taubah: 105).
Kompensasi Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan
kompensasi sebagai apa yang diterima SDM sebagai tukaran atas
kontribusinya kepada lembaga. Penentuan upah bagi para pegawai
sebelum mereka mulai menjalankan pekerjaannya, telah dijelaskan
dalam hadis Nabi SAW. Rasulullah memberikan petunjuk bahwa
dengan memberikan informasi gaji yang akan diterima, diharapkan
akan memberikan dorongan semangat bagi pegawai untuk memulai
pekerjaan, dan memberikan rasa ketenangan. Upah ditentukan
berdasarkan jenis pekerjaan. Hal ini merupakan asas pemberian upah
sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah dalam firman- Nya surat
al-Ahqaf ayat 19:

        
 
“ Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah
mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)
pekerjaan- pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.”(Qs. AlAhqaf: 19).8
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel Utilization)
Pada dasarnya, langkah ini merupakan upaya untuk memelihara
pegawai agar senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis suatu
lembaga. Lembaga biasanya melakukan beberapa program untuk tetap
memastikan tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan lembaga. Di antara program tersebut adalah
promosi, demosi, transfer ataupun separasi. Promosi adalah proses
pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural
dalm suatu lembaga, dengan kata lain “naik pangkat”. Yang menjadi
kebalikan dari promosi adalah demosi, yaitu penurunan tenaga kerja ke
bagian kerja yang lebih rendah karena adanya penurunan kualitas SDM
dalam pekerjaannya. Sedangkan transfer merupakan upaya untuk
8

Asang Sulaiman. 2012. Membangun SDM Berkualitas. Surabaya:BriliantInter. hal.245

14

memindahkan tenaga kerja ke bagian lain. Dan separasi adalah upaya
lembaga untuk melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari
tenaga kerja ke lingkungan yang lain. Berbagai bentuk perlakuan
tersebut dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhinya, sesuai
dengan tingkat keberhasilan dalam pekerjaan, pelaksanaan tanggung
jawabnya, serta prestasi kerja.
C. Tugas dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan
1. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas 23 Departemen agama
RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal.150.merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam
pendidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan
pemerintah maupun masyarakat lain :
1). Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2). Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. 9
Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu:
1). Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh : Penghasilan dan
jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.Penghargaan
sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.Pembinaan karier sesuai dengan
tuntunan

pengembangan

kualitas.

9

Perlindungan

hukum

https://www.slideshare.net./rizkirisma-manajemen-sumber daya-manusia-di-lingkunganpendidikan-islam diunggah pada Senin 16 Oktober 2017

15

dalam

melaksanakan tugas dan hak atas hasil. kekayaan intelektual Kesempatan
untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2). Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis,
mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga
pendidik dan kependidikan.
D..Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Prinsip-prinsip islam dalam MSDM telah dijelaskan oleh Allah dan
RasulNya dalam beberapa ayat Al-qur’an dan hadits, diantaranya:
1. Dalam Al-Qur’an suratAl-Hasyr Allah berfirman:
          
    
   
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr: 18).
Menurut Muhammad Ali Al Shabuni, yang dimaksud dengan “wa
al tandzur nafsun maa qaddamat li ghadin “ adalah hendaknya masing –
masing individu memerhatikan amal – amal shaleh apa yang diperbuat
untuk mengahadapi Hari Kiamat atau hari esok. Ayat ini memberi pesan
kepada orang – orang yang beriman untuk memikirkan masa depan. Dalam
Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan yang dituangkan dalam konsep
yang jelas dan sistematis ini disebut perancangan (planning). Perencanaan
ini menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan,
target – target dan hasil – hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan
yang dilakukan dapat berjalan dengan tertib.
16

2..Rasulullah SAW dalam suatu riwayat menyebutkan:
“Abu hurairah ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “apabila amanah
telah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat(akan segera datang)”. Ia
menjawab bagaimanakah mengabaikannya itu ya Rasulullah? Beliau
menjawab: “apabila diberikan suatu perkara kepada yang bukan ahlinya,
maka tunggulah hari kiamat(akan segera tiba)”. (HR. Bukhari).
Hadits tersebut menjelaskan tentang kewajiban untuk memberikan
amanah kepada yang memiliki kompetensi dalam menjalankan amanah
tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan tidak dilakukan pelatihan dan
pengembangan, maka yang terjadi adalah kiamat. Kiamat dalam organisasi
adalah ketika organisasi menjadi stagnan tidak berkembang. MSDM
diharapkan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat.
Sehingga ketika orang yang tepat mendapatkan amanah yang tepat, yang
terjadi adalah proses melengkapi satu sama lain. Ada tanggungjawab sosial
antara seorang pendidik dengan yang lain.
Dalam riwayat lain disebutkan :
“Dari ‘Abbas bin walid Ad-damasyqi telah menceritakan kepada kami
Wahab bin Sa’id bin ‘Atiyyah As-Sulami telah menceritakan kepada kami
Abdul Rahman bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Abdullah bin Umar ia
berkata, bersabda Rasulullah SAW: “berikan upah pekerja sebelum
keringatnya kering”.(HR. Ibnu Majah).
Rasulullah Saw mengingatkan kita agar senantiasa memberikan
upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya. Artinya bahwa
dalam memuliakan orang yang bekerja (dalam hal ini adalah seorang
pendidik dalam suatu lembaga sekolah) dapat dilakukan dengan
memberikan upah sesegera mungkin. Sehingga tidak menimbulkan
kekecewaan bagi orang yang dipekerjakan.
Allah SWT, memerintahkan kita untuk senantiasa bekerja, bekerja
itu diniatkan tidak hanya untuk kepentingan duniawi tetapi juga untuk
kebaikan di akhirat kelak. Karena apapun yang dikerjakan oleh manusia
langsung atau tidak langsung tanpa disadari akan memberikan pengaruh
kepada orang lain. Dan Allah menyaksikan itu semua dan akan disampaikan
17

di akhirat kelak. Maka dalam pendidikan, seorang guru tidak hanya bekerja
untuk urusan dunia namun akhirat juga, karena mereka bertugas untuk
memberikan pendidikan agama serta penanaman akhlak kepada peserta
didiknya.
E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia di
Lembaga Pendidikan Islam.
Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan
unggul, diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara normatif,
proses aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan meliputi tiga
dimensi atau aspek kehidupan yang harus dibina dan dikembangkan oleh
pendidikan yaitu:
a. Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia. Dimensi ini
ditekankan kepada akhlak. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial
bagi individu dan masyarakat. Pendidikan akhlak dalam Islam tersimpul
dalam prinsip “berpegang teguh pada kebaikan dan kebajikan serta
menjauhi keburukan dan kemungkaran” berhubungan erat dalam upaya
mewujudkan tujuan dasar pendidikan Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan,
dan beribadah kepada Allah SWT. Terbinanya akhlak yang baik dapat
menjadikan terbentuknya individu dan masyarakat dalam kumpulan suatu
masyarakat yang beradab.
b. Dimensi Budaya, yakni kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini menitikberatkan
pembentukan kepribadian muslim sebagai individu yang diarahkan kepada
peningkatan dan pengembangan faktor dasar dan faktor ajar (lingkungan)
dengan

berpedoman

pada

nilai-nilai

ke-Islaman.

Faktor

dasar

dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan melalui bimbingan dan
kebiasaan berpikir, bersikap, dan bertingkah laku menurut norma Islam.
Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan cara mempengaruhi individu
melalui proses dan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola
kehidupan yang sejalan dengan pola-pola kehidupan Islam.
18

c. Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa kemajuan,
yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll. Dimensi kecerdasan dalam
pandangan psikologi merupakan suatu proses yang mencakup tiga proses
yaitu analisis, kreativitas, dan praktis. Tegasnya dimensi kecerdasan ini
berimplikasi bagi pemahaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan.
Secara rinci, upaya yang dapat dilakukan yaitu antara lain:
a). Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;
b). Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau
keburukan tentang suatu hal tertentu
c). Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri dan
kompetitif
d). Saling tolong menolong dalam kebaikan
e). Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku
f). Menerapkan proses humanisasi ( Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke
dalam proses pendidikan : metode tilawah, taklim, tazkiyyah, dan
hikmah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah:
a. Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain
yang selalu membutuhkan pengembangan. Guru profesional harus
memenuhi syarat berikut: memiliki program pendidikan yang jelas, kuat
dan aktif dalam program pendidikan secara umum, unggul, cerdas dan
antusias untuk membantu peserta didik.
b. Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup.
c. Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja yang
baik.
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia
yang ada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi
tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan
menjadi semakin baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Berdasarkan pendekatan
sifat usaha peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan
dua jalan, yaitu top-down, dari atasan kepada bawahan berupa pelatihan dan
19

pengembangan atau biasa disebut pembinaan sumber daya manusia. Dan
bottom-up,

yaitu

pengembangan

sumber

daya

manusia

melalui

pemberdayaan, yaitu mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam
keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan mereka.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan

manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan
psikis yang dimilikinya berfung

si maksimal bagi pencapaian tujuan

organisasi.
2. Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia
mencakup tujuh komponen, yaitu:
a. perencanaan pegawai
b. .pengadaan pegawai
c. pembinaan dan pengembangan pegawai
d.. promosi dan mutasi
e.. pemberhentian pegawai
f.. kompensasi
g .penilaian pegawai.
3. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
20

pendidikan pada satuan pendidikan.

pendidik

merupakan

tenaga

profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
4.

Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
a. Memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa
depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini
disebut perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat
penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target
dan hasil – hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang
dilakukan dapat berjalan dengan tertib.
b. Kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki
kompetensi dalam menjalankan amanah tersebut.
c. Memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering
keringatnya.
d. seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat
juga, karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama
serta penanaman akhlak kepada peserta didiknya.

5. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia di
Lembaga Pendidikan Islam, meliputi :
a. Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan
b. Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau

keburukan tentang suatu hal tertentu
c. Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri, dan

kompetitif
d. Saling tolong menolong dalam kebaikan
e. Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku

f. Menerapkan proses humanisasi
g. Menanamkan

kecintaan

terhadap

ilmu

pengetahuan,

teknologi
h. Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pendidikan
21

informasi,

i. Mengaplikasikan metode tilawah, taklim, tazkiyyah, dan hikmah seperti
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA
Hadari, Nawawi. Perencanaan SDM provit dan non provit. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.2001
Abu, Sinn, Ahmad, Ibrahim .Aktualisasi Nilai-nilai Qur’an Dalam Sistem
Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press. 2005
Tim

Dosen

Universitas

Islam

Indonesia.

Manajemen

Pendidikan,

Bandung:Alfabeta, 2011
Asang, Sulaiman.Membngun SDM Berkualitas.Surabaya,Briliant Inter,2012
Daryanto, Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta
Kompri,Manajemen Pendidikan 2.Bandung:Alfabeta, 2015
----https://www.slideshare.net/mobile/arfian/sumber-daya-manusia-padalembaga-pendidikan-islam diunggah pada Selasa 17Oktober 2017
----https://www.slideshare.net.rizkirisma/manajemen-sumber-daya-manusia-dilembaga-pendidikan-islam diunggah pada Senin 16 Oktober 2017

22