MAKALAH TENTANG KELAHIRAN GEMPA BUMI

MAKALAH TENTANG KELAHIRAN BUMI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah planet ke tiga dari ke delapan planet dalam tata surya yang mempunyai suhu
dan atmosfer yang sesuai dengan kehidupan mahluk hidup. Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar
tahun yang lalu, bumi kita masih merupakan bola pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara
berangsur-angsur bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar bumi membeku
membentuk lapisan kerak bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak bumi,
pendinginan massa kerak bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besarbesaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi akumulasi
uap dan gas yang sangat banyak. Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer bumi. Uap air yang
berkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya di jatuhkan kembali
sebagai hujan untuk kali pertamanaya di bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang
sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan buka bumi
membentuk bentang perairan laut dan samudra. Bumi merupakan materi yang cukup luas dan
menarik untuk dijelaskan dan di pelajari secara lebih mendalam yang akan di bahas pada bab
pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini adapun rumusan masalah yang disususn yaitu
1. Bagaimanakah kelahiran bumi itu ?
2. Bagaimana struktur bumi itu ?


3. Bagaimana proses pembentukan benua dan samudra ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat dalam penyusunan makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui kelahiran bumi
2. Untuk mengetahui struktur bumi
3. Untuk mengetahui pembentukan benua dan samudra
4. Untuk memperdalam materi tentang bumi
5. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelahiran Bumi
Bumi adalah salah satu planet dalam susunan tata surya galaksi Bima Sakti, dimana di
planet bumi lah semua makhluk hidup tinggal dan berkembangbiak, termasuk juga manusia di
dalamnya.
Ada berbagai teori yang menceritakan kelahiran Bumi, tapi kali ini peneliti1[1] malah
menemukan asteroid (Lutetia) yang diduga merupakan sisa-sisa kelahiran Bumi. Lutetia
merupakan asteroid penghuni sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter. Hermann M. S.
Goldschmidt menemukan dan memberi nama asteroid berdiameter 100 kilometer ini dengan

Lutetia, serupa dengan nama latin kota Paris. Pengamatan baru terhadap asteroid tersebut
mengindikasikan Lutetia adalah fragmen dari sisa-sisa materi pembentuk Bumi, Venus dan
Merkurius. Para astronom telah mengolah data yang diperoleh dari pesawat luar angkasa tanpa
awak Rosetta, teknologi teleskop terbaru European Southern Observatory, dan teleskop NASA,
untuk menghasilkan spektrum asteroid Lutetia. Melalui pengamatan tersebut mereka menemukan
bahwa sifat asteroid cocok dengan meteorit langka yang ditemukan di Bumi.Sekelompok
astronom dari Prancis dan North American University telah melakukan penyelidikan mendetail
terhadap Lutetia untuk menguraikan komposisinya.Spektrum Lutetia kemuidan diperbandingkan
dengan meteorit-meteorit lain yang ditemukan di Bumi. Hanya meteorit jenis enstatite chondrites
yang memiliki sifat serupa dengan Lutetia.Enstatite chondrites adalah materi yang berasal dari
masa awal sistem tata surya. Diperkirakan ensatite chondrites itu terbentuk di dekat matahari dan
merupakan bahan utama untuk membentuk planet-planet berbatu, misalnya Bumi, Venus, dan
Mekurius. Ada kemungkinan Lutetia tidak berasal dari sabuk asteroid, namun berasal dari tempat
1[1] Jadikan penulis, krn anda belum meneliti

yang lebih dekat ke matahari.Para astronomer telah memperkirakan bahwa kurang dari 2 persen
benda angkasa yang berada di wilayah pembentukan Bumi, akan berakhir di sabuk asteroid.
Sering kali terjadi, benda angkasa tersebut akan menghilang setelah umurnya mencapai beberapa
juta tahun dan melebur ke dalam planet muda yang terbentuk. Hal berbeda terjadi pada Lutetia.
Asteroid ini menjadi unik karena langkanya asteroid pembentuk planet yang masih tersisa.

Banyak teori-teori yang mencoba menjawab mengenai persoalan tersebut. Banyak teori yang
mengemukakan tentang lahirnya bumi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Teori Sedimen
Pengukuran usia bumi yang didasarkan pada tebal lapisan sedimen yang membentuk
batuan, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitungan ini,
diperkirakan bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia bumi berdasar pada perhitungan kadar garam di laut. Dengan
mengetahui kenaikan kadar garam tiap tahun yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat
ini yaitu kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta
tahun yang lalu.
c. Teori Termal
Pengukuran usia bumi berdasar pada perhitungan suhu bumi. Dengan mengetahui masa
dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan
bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas
pada permulaan memerlukan waktu 20.000 juta tahun.

d. Teori Radioktivitas

Pengukuran usia bumi yang dianggap paling benar adalah berdasar waktu peluruhan

unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh
unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk
seluruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separuh. Dengan mengetahui perbandingan
kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan dapat dihitung umur
batuan tersebut.
Berdasarkan perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu
juta tahun.
Bumi berbentuk bola meskipun agak pepat pada kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak
rotasi mengelilingi sumbunya. Oleh karena itu jarak pusat bumi terhadap khatulistiwa lebih
panjang daripada terhadap kutubnya.
Bumi diselimuti oleh gas yang dsebut atmosfer. Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang
disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau lithosfer dan bagian inti
yang disebut centrosfer.
 Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer ini tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m),merupakan bagian yang penting
dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal.
Dibawah lithosfer terdapat centrosfer yang dapat dibagi atas :
1. Bagian paling dalam yang disebut inti dalam
2. Bagian luar disebut inti luar
3. Bagian mantel ; BM inti bumi = 10,7


 Hidrosfer

Hidrosfer mempunyai pengaruh besar terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus itu
menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak bumi
terbawa ke laut secara terus-menerus.
 Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi yang dalam kehidupan sehari-hari
disebut udara.
Atmosfer terbagi atas tiga lapisan yaitu
a.

lapisan terbawah setebal 16 km disebut troposfer

b. lapisan tengah di atas 16-80 km disebut stratosfer dan
c.

lapisan teratas di atas 80 km disebut ionosfer.


 Rotasi bumi,
a.

selalu berputar mengelilingi matahari

b. Jarak bumi dengan matahari 149 juta km
c.

Bumi mengadakan rotasi 24 jam

d. Bumi mengadakan revolusi selama 365, 33 hari
 Akibat rotasi bumi
a.

Gerak semu harian >seolah-olah matahari, bulan dan bintang terbit dari timur dan tenggelam di
barat

b. Pergantian siang dan malam, separuh bumi menerima sinar (siang) dan separuh tidak menerima
sinar (malam)
c.


Penyerongan atau penyimpangan arah angin, membias ke kanan di belahan utara dan ke kiri di
belahan selatan

d. Penggelembungan di katulistiwa dan pemampatan dikutup
e.

Terbentuknya gaya centrifugal yang menyebabkan pemampatan

f.

Adanya air pasang dan air surut dalam sehari semalam

g. Perbedaan waktu antara tempat yang berbeda derajat busurnya
 Revolusi bumi
a.

Bumi mengelilingi matahari selama satu tahun,Ternyata sumbu bumi mengalami kemiringan
sebesar 23, 5o terhadap bidang elipnya, akibanya:
pergantian empat musim disebelah utara garis balik utara (23,5 lu)


b. perubahan lamanya siang dan malam
c.

terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan

2.2 Struktur Bumi
Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur
yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air
yang

kesemuanya

membentuk

planet

bumi


yang

sekarang

ini

kita

diami.

Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1.

Inti bumi dalam, atau sering disebut juga dengan istilah pusat bumi. Lapisan ini terdiri dari
materi-materi logam dan nikel yang berbentuk bola dengan tekstur padat. Suhu di dalam lapisan
ini mencapai 4800 derajat celcius dengan ketebalan 1.200 km.

2. Inti bumi luar, pada lapisan inti bumi bagian luar materi-materinya terdiri dari nikel dan besi
cair serta oksigen. Suhu pada lapisan ini mencapai 3900 derajat celcius dengan ketebalan 2.255
km.


3. Mantel bumi, lapisan ini sering disebut juga dengan istilah selimut bumi. Terdiri atas materimateri magma kental yang memiliki suhu sekitar 1.400-2.500 derajat celcius dengan ketebalan
2.900 km.
4. Kerak Bumi, sering juga disebut dengan istilah lapisan litosfer. Lapisan ini memiliki ketebalan
sekitar 15-60 km. Kerak bumi sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu kerak samudera dan
kerak benua.
Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan menjadi
beberapa lapisan yaitu:
 Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembangbiak.
Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati. Lapisan
ini disebut sebagai tanah humus.
 Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta
pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
 Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna
pembentukannya.
 Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai penyusunnya.
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan
yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian
khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa
43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan

bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,
Perancis.

Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel
bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi
yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua
terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan
terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan
arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, adapun kesimpulan yang dapat di tarik adalah sebagai
berikut.
1. Banyak teori yang mengemukakan tentang lahirnya bumi di antaranya adalah


Teori sedimen



Teori kadar garam



Teori termal



Teori radioktivitas

2. Secara garis besar lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian yaitu inti dalam bumi, inti luar
bumi, mantel bumi dan kerak bumi.
3. Di bumi ada 5 benua yang didiami manusia yaitu benua Asia, Australia, Eropa, Afrika dan
Amerika.

3.2 Saran
Saran kepada pembaca agar dapat lebih mengaitkn antara teori yang ada dengan fenomena
yang terjadi sehingga dapat lebih memprdalam pengetahuan.