PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINK DENGAN PEMBERIAN TUNGGAL VITAMIN C ATAU Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C Dan Zink Dengan Pemberian Tunggal Vitamin C Atau Zink Terhadap Kerusakan Struktur Histologis Al

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN
C DAN ZINK DENGAN PEMBERIAN TUNGGAL VITAMIN C ATAU
ZINK TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS
ALVEOLUS PARU MENCIT BALB/C YANG DIBERI PAPARAN ASAP
ROKOK

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

DISUSUN OLEH :
WAHYU FAIZAL SULAIMAN
J500100008

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK


Wahyu Faizal Sulaiman. J500100008. 2014. PERBANDINGAN EFEKTIVITAS
PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINK DENGAN PEMBERIAN
TUNGGAL VITAMIN C ATAU ZINK TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR
HISTOLOGIS ALVEOLUS PARU MENCIT BALB/C YANG DIBERI PAPARAN
ASAP ROKOK.

Latar Belakang : Salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia adalah merokok
yang mana telah menyebabkan lebih dari 200.000 kematian pertahunnya. Asap rokok
telah banyak dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah merupakan salah satu faktor
risiko utama dari penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik, diabetes melitus, serta
penyakit lainnya antara lain seperti fertilitas dan impotensi.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian kombinasi
Vitamin C dan Zink dengan pemberian tunggal vitamin C dan Zink saja terhadap
kerusakan alveolus paru Mencit Balb/c yang diberi paparan asap rokok.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode experimental post test only
control group design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri atas
kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan 3 kelompok perlakuan. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan uji One Way Anova.
Hasil : Terdapat perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan yang diberi kombinasi
vitamin C dan Zink dengan kelompok pemberian Zink dengan nilai p=0,003 namun pada

kelompok perlakuan yang diberi Vitamin C tidak terdapat perbedaan bermakna dengan
kelompok yang diberikan Zink yang mempunyai nilai p=0,118, dan pada kelompok
perlakuan yang diberi kombinasi vitamin C dan Zink tidak terdapat perbedaan bermakna
dengan pemberian vitamin C dengan nilai p=0,054.
Kesimpulan : Pemberian kombinasi vitamin C dan Zink dapat melindungi struktur
histologi alveolus lebih efektif dibandingkan dengan kelompok pemberian tunggal dari
Zink namun mempunyai efek yang hampir sama dengan pemberian tunggal vitamin C.

Kata kunci : vitamin C dan Zink, asap rokok, histologi paru

PENDAHULUAN
Salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia adalah merokok yang
mana telah menyebabkan lebih dari 200.000 kematian pertahunnya. Perokok
aktif di Indonesia berjumlah sekitar 27,6% yaitu berkisar 65 juta perokok atau
sebanding dengan

225 miliar batang per tahun. Pada tahun 2010 prevalensi

nasional pada perokok sebanyak 34,7%. Jumlah prevalensi perokok terbanyak
terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), lalu diikuti Nusa Tenggara

Timur (41,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (36,3%), dan Gorontalo
(38,7%). Sedangkan prevalensi perokok di bawah angka nasional terdapat di
Sulawesi Tenggara (38,2%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%),
Bali (31,0%), serta Jawa Timur (31,4%). Berdasarkan kelompok umur perokok
tertinggi terdapat pada umur 25-64 tahun dengan rentangan dari jumlah perokok
keseluruhan berkisar diantara 37,0% - 38,2% (World Health Organization, 2008).
Menikmati asap nikotin yang dibakar merupakan salah satu pengertian
dari merokok, sebenarnya selain nikotin, terdapat pula Tar, gas CO (carbon
monoksida ), TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-a-P (benzo-pyrene), residu

pestisida, dan lain-lain merupakan kandungan asap rokok yang tidak kalah
berbahayanya dengan nikotin (Tirtosastro, 2009). Stress oksidatif dapat terjadi di
dalam tubuh karena terhisapnya asap dari rokok, terjadinya ketidakseimbangan
antara radikal bebas dengan sistem pertahanan antioksidan tubuh merupakan
pengertian dari stress oksidatif (Halliwel, 1996). Asap rokok

telah banyak

dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah merupkan salah satu faktor risiko
utama dari penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik, diabetes melitus, serta

penyakit lainnya antara lain seperti fertilitas dan impotensi (KemenKes, 2012).
Dalam jumlah yang normal radikal bebas dapat bermanfaat bagi tubuh
misalnya sebagai anti-inflamasi, membunuh bakteri dan mengendalikan tonus otot
polos, namun dapat menyebabkan stres oxidatif bila terdapat dalam jumlah besar
yang dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, hingga organ tubuh yang
mengakibatkan terjadinya proses penuaan dini serta penyakit degeneratif lainya
(Yuwono, 2009). Terjadinya inaktivasi antiprotease,

kerusakan epitel saluran

napas, hipersekresi mukus serta kenaikan influks neutrofil ke jaringan paru dapat
pula diakibatkan oleh radikal bebas (Ukena et al, 2010).
Radikal bebas yang telah masuk kedalam tubuh dapat di tangkap oleh
antioksidan sehingga membuat tidak akan berlanjutnya proses oksidasi pada selsel tubuh, diperlukannya bahan antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal
bebas agar dapat menetralisir dampak negatifnya (Mathiesen et al, 1995). Radikal
bebas mempunyai efek negatif di dalam tubuh bisa dinetralisir oleh antioksidan
yang dibentuk oleh tubuh sendiri ataupun dari suplemen luar melalui makan,
minuman, dan obat-obatan, seperti vitamin C (Sukandar, 2006). Di dalam vitamin
C terdapat kandungan antioksidan, yaitu suatu nutrisi yang mampu meregulasi
sistem imun (Fuente, 1997). Vitamin C juga dapat diperoleh dengan sangat

mudah, baik dalam buah, sayuran, bentuk pil atau pun dalam bentuk vitamin C
murni, serta vitamin C berfungsi untuk menetralisir oksidan berbahaya dari
berbagai macam sumber termasuk dari polusi udara dan asap rokok (Sizer &
Whitney, 2000).
Zink (Zn) sendiri telah lama diketahui sangat berperan terhadap sistem
kekebalan dan ketahanan tubuh terhadap berbagai jenis infeksi dan penyakit
(Prasad, 1998). Pada dasarnya Zink dapat bertindak sebagai antioksidan dan
terlibat dalam beberapa reaksi biokimia penting dalam tubuh, yang meliputi
sintesis protein, fungsi enzimatik dan metabolisme karbohidrat (Bhowmik et al,
2010).
Banyak penelitian yang mempelajari tentang hubungan Zink dan vitamin
C terhadap paparan asap rokok, seperti penelitian tentang Research Cigarette
Smoking, Cadmium Exposure, And Zinc Intake On Obstructive Lung Disorder

yang diteliti oleh Yu-Sheng Lin et al pada tahun 2010, menjelaskan tentang
adanya efek perlindungan Zink pada paru terhadap paparan asap rokok. Serta
penelitian berjudul Protection of Hamster Lung Cultures by L-Cysteine or
Vitamin C Against Carcinogenic Effects of Fresh Smoke from Tobacco or
Marihuana Cigarettes (Leuchtenberger et al, 1997), yang juga meneliti tentang


efek proteksi vitamin C terhadap asap rokok, namun untuk penelitian tentang efek
kombinasi Zink dan vitamin C terhadap mencit yang dipaparkan asap rokok itu

sendiri masih belum pernah dilakukan, sehingga

penelitian

tentang “Efek

Pemberian Vitamin C Dan Zink Terhadap Struktur Histologi Sel Alveoulus Paru
Mencit Yang Terpapar Asap Rokok” perlu untuk dilakukan.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental
laboratorium dengan pendekatan post test only control group design
Tempat penelitian berlokasi di laboratorium Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian adalah bulan
Desember 2013 selama 30 hari.
Subyek yang digunakan peneliti adalah mencit putih jantan, strain
BALB/c, berat badan 25-40 gram dan berumur 8-12 minggu. Tikus diperoleh dari
Laboratorium Histologi Universitas Sebelas Maret Surakarta..

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya dan diperoleh sebanyak 25 ekor mencit putih yang
sebelumya dilakukan pengelompokan mencit jantan dengan berat badan 25-40
gram.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis pemberian obat,
sedangkan variabel terikat berupa jenis kerusakan histologis paru mencit yang
berupa infiltrasi sel-sel radang, oedem alveolus, dan destruksi septum alveoli,
yang dilihat dalam sepuluh lapang pandang, setiap jenis kerusakan dalam satu
lapang pandang diberikan tanda positif, yang akan dilakukan sebanyak sepuluh
lapang pandang dengan perbesaran 1000 kali, serta terdapat variabel luar yang
berupa yang dapat dikendalikan berupa jenis makanan dan minuman, jenis
kelamin, suhu, udara, asap rokok yang diberikan, berat badan, umur, dan tempat
hidup. Sedangkan yang tidak dapat dikendalikan berupa kondisi pisikologis
mencit, patogenesis suatu

zat yang dapat merusak paru selain radikal bebas yaitu

reaksi hipersensitivitas tehadap asap rokok dan efek toksiknya, perkelahian antar

mencit, daya regenerasi hewan uji, serta imunitas hewan uji.

Pengambilan data dilakukan Pada hari ke-31, dilakukan pembedahan
semua kelompok untuk diambil sampel paru bagian kanan hanya untuk
homogenitas sampel, dari setiap paru bagian kanan, kemudian dibuat irisan
dengan ketebalan 3-4 μm, dengan demikian dari setiap kelompok mencit
diperoleh 5 irisan preparat jaringan. Kemudian preparat jaringan paru akan
diamati dengan mikroskop cahaya perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh
lapang pandang. Setelah itu dilanjutkan dengan perbesaran 1000 kali

untuk

melihat adanya kerusakan jaringan paru seperti infiltrasi limfosit, oedema paru,
pendarahan dan destruksi septum alveolar
.
HASIL
Dari hasil sampel didapatkan data kerusakan alveolus paru mencit
dengan deskripsi sebagai berikut :
Tabel 6. Data Hasil pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Kelompok


Total rata-rata kerusakan

K (-)

17,76%

K(+)

59,98%

P1

28,86%

P2

44.40%

P3


22.20%

1. Hasil Analisis Statistik
a. Uji Anova

Karena distribusi data normal dan homogen maka dilanjutkan
dengan uji ANOVA yang didapatkan nilai p=0,000 pada kerusakan
alveolus paru mencit yang menandakan adanya perbedaan bermakna
b. Uji Post Hoc
Setelah dilakukan uji ANOVA selanjutnya dilakukan Uji Post
Hoc untuk menguji signifikansi atau bermaknanya perbedaan rata-

rata antar kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kriteria

penilaian uji ini adalah pasangan perlakuan dikatakan terdapat
perbedaan bermakna pada kerusakan alveolus paru apabila nilai
p

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Gambaran Histologis Hati Mencit (Mus- Musculus L) Yang Dipapari Monosodium Glutamate

2 55 69

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot (Cavia Cobaya)

0 26 69

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Ktivitas Enzim Delta Aminolevulinic Acid Dehydratase (o-ALAD, Kadar Hemoglobin Dan Basophilic Stippling Pada Mencit Yang Dipapar Plumbum

0 80 72

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sel Leydig Dan Jumlah Sperma Mencit Jantan Dewasa ( Mus musculus, L. ) Yang Dipapari Monosodium Glutamate (MSG)

0 62 54

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINC DENGAN PEMBERIAN SECARA TUNGGAL TERHADAP Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Zinc dengan Pemberian Secara Tunggal terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Testis Mencit Balb

0 1 15

LAMPIRAN Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Zinc dengan Pemberian Secara Tunggal terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Testis Mencit Balb/C yang Diberi Paparan Asap Rokok.

0 1 12

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINC DENGAN PEMBERIAN SECARA TUNGGAL TERHADAP Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C dan Zinc dengan Pemberian Secara Tunggal terhadap Jumlah Sel Spermatogenik Testis Mencit Balb

0 1 13

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINK DENGAN PEMBERIAN TUNGGAL VITAMIN C ATAU Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C Dan Zink Dengan Pemberian Tunggal Vitamin C Atau Zink Terhadap Kerusakan Struktur Histologis Al

0 3 15

PENDAHULUAN Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C Dan Zink Dengan Pemberian Tunggal Vitamin C Atau Zink Terhadap Kerusakan Struktur Histologis Alveolus Paru Mencit Balb/C Yang Diberi Paparan Asap Rokok.

0 3 4

DAFTAR PUSTAKA Perbandingan Efektivitas Pemberian Kombinasi Vitamin C Dan Zink Dengan Pemberian Tunggal Vitamin C Atau Zink Terhadap Kerusakan Struktur Histologis Alveolus Paru Mencit Balb/C Yang Diberi Paparan Asap Rokok.

0 1 5