PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA Personal Branding Jokowi Dalam Media (Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi Dalam Harian Umum Solopos Periode Terbit Maret - Juli 2012).
PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA
(Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi Dalam Harian Umum
Solopos Periode Terbit Maret - Juli 2012)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai
Gelar Sarjana S-1
Fakultas Ilmu Komunikasi
ANA DWI IRYANI
L.100 080 073
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA
(Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi dalam Harian Umum Solopos
Periode Terbit Maret - Juli 2012)
ANA DWI IRYANI
L.100 080 073
Progam Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta yang menjadi sosok kontroversial baik
dalam masyarakat maupun media. Berkaitan dengan Personal Branding Jokowi, media
mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu memperkenalkan Jokowi secara lebih
luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan Personal Branding
Jokowi dalam penulisan berita pada Harian Umum Solopos periode terbit bulan Maret-Juli
2012.
Untuk menganalisisnya digunakan metode Content Analysis (Analisis Isi), karena
yang dijadikan permasalahan dalam penelitian ini adalah isi pesan dalam media cetak surat
kabar yaitu isi berita. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi, dan studi pustaka.
Sampel yang digunalan sebanyak 52 berita dari populasi sebanyak 105 berita. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1064 kalimat menunjukkan adanya kalimat
yang mengandung unsur Personal Branding, yang ditunjukkan dari indikator merek sebanyak
722 kalimat, Personal Balance Scorecard sebanyak 280 kalimat, dan indikator ambisi
sebanyak 62 kalimat. Angkatersebut menunjukkan bahwa penulisan unsur Personal Branding
memang dianggap penting bagi harian umum Solopos dalam menuliskan berita Jokowi,
sehingga dapat menjadi sebuah berita yang inspiratif.
Kata kunci : Analisis Isi, Surat kabar, Personal Branding, Jokowi
menjaga kota Solo bersih dari korupsi,
1. PENDAHULUAN
terakhir
Tidak
dapat
dipungkiri
Jokowi
sukses
bahwa
memperkenalkan mobil nasional yang
akhir-akhir
ini
Jokowi
merupakan
dibuat oleh siswa SMK 2 Surakarta
sosok
yang
sangat
terkenal
dan
yang dijuluki dengan mobil “Kiat
diidolakan oleh masyarakat. Salah satu
Esemka” ditengah ketidak percayaan
faktor
penyebabnya
adalah
porsi
secara
terus
masyarakat dengan produksi dalam
pemberitaan
media
negeri (Zaenuddin, 2012:25).
menerus.
Dalam memperkenalkan Jokowi
Seperti yang kita ketahui bahwa
dengan lebih luas kepada publik, media
banyak prestasi yang taah diukir
mempunyai
Jokowi
selama
menjabat
pengaruh
yang
cukup
sebagai
besar dalam memunculkan Branding
Walikota
Solo.
Gebrakan-gebrakan
Jokowi. daam hal ini Jokowi dan media
yang ia ambil seolah menjadi magnet
adalah
tersendiri
bagi
msyarakat
dua
hal
yang
saling
maupun
menguntungkan.
media untuk selalu memberitakanya.
Dari
latar
belakang
tersebut
Terobosan yang ia ambil salah satunya
mendasari penulis ingin melakukan
adalah sukses merelokasi pedagang
penelitian
yang
berjudul
Branding
Jokowi
Personal
kaki lima tanpa adanya kerusuhan
dalam
Media
seperti yang banyak terjadi di kota-kota
(Analisis
isi
Kuantitatif
Personal
lain, sukses meminimalisir mall dan
Branding Jokowi dalam harian umum
memperdayakan pasar tradisional yang
Solopos Periode Terbit bulan Maretdianggap sebagai salah satu aset kota
Juli 2012). Sehingga didapat rumusan
terbesar, sukses memperkenalkan Solo
masalah:
ke tingkat internasional, sukses menata
birokrasi kota Solo sehingga mampu
a. Seberapa
besar
kecenderungan
b. Komunikasi massa
Personal Branding Jokowi yang
Komunikasi
massa
adalah
terdapat dalam penulisan berita
komunikasi yang dilakukan secara
harian
umum
Solopos
periode
massa dengan menggunakan media
Maret-Juli 2012?
massa modern sehingga efek yang
b. Bagaimana cara wartawan dalam
ditimbulkan dapat lebih luas dan
menuliskan berita tentang Jokowi
serentak (Effendy, 2005:50).
terkait
penerapan
Personal
Pada awalnya efek komunikasi
Branding?
massa selalu di kaitkan dengan teori
2. TINJAUAN PUSTAKA
peluru, dimana dalam teori ini media
a. Komunikasi
mempunyai
Komunikasi adalah suatu proses
peran
penuh
dalam
mempengaruhi komunikasi, sehingga
penyampaian pesan dari komunikator
khalayak
kepada komunikan melalui sebuah
menerima pesan (Ardianto, 2007:61).
media sehingga menimbulkan efek.
di
Namun
anggap
seiring
pasif
dalam
perkembangan
Ada 5 unsur komunikasi menurut
zaman,
cangara
muncunya
teori
pesan, media, penerima, dan pengaruh.
Gratifications
yang
Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa
bahwa media dapat dilakukan secara
khalayak dianggap aktif untuk memilih
langsung atau tatap muka dan juga
media sesuai dengan kebutuhan mereka
dapat dilakukan secara tidak langsung
(Rahmat,
atau menggunakan media.
menghidupkan
(2006:18),
yaitu:
sumber,
teori ini
dalam
tergusur dengan
Uses
mengemukakan
proses
komunikasi
1984:73).
lagi
and
teori
Untuk
peluru
kemudian muncullah teori baru yaitu
teori
agenda
setting
yang
mengasumsikan bahwa kahayak dan
media
sama-sama
aktif
c. Brand
dalam
Brand atau lebih dikenal dengan
mempengaruhi
proses
komunikasi.
merek merupakan sebuah sarana yang
Dalam hal ini media membentuk
persepsi
masyarakat
digunakan
untuk
mempermudah
pengambilan
keputusan.
dengan
Penciptaan
mengangkat isu-isu yang dianggap
Brand yang kuat mampu menciptakan
penting oleh masyarakat (Rahmat,
kepercayaan seseorang. Karena pada
1984:78).
umumnya seseorang akan tergerak
c. Industrialisasi Media
membeli sesuatu karena adanya brand
Sekarang ini fungsi media semakin
yang terpercaya.
beragam, tidak hanya sebagai sarana
Perkembangan
zaman
dengan
informasi. Media memiliki tanggung
persaingan
yang
sangat
ketat
jawab untuk ikut aktif melibatkan diri
mengharuskan perusahaan untuk lebih
dalam
hal
interaksi
sosial
dan
berfikir tentang perkembangan produk
kadangkala mampu memimpin serta
mereka. sampai pada akhirnya tercipta
berperan
aktif
dalam
menciptakan
sebuah metode penjualan baru yang
hubungan dengan masyarakat. Dapat
lebih dikenal dengan sebutan Personal
dilihat dari definisi komunikasi yaitu
Branding.
suatu proses penyampaian pesan dari
komunikator
kepada
komunikan
melalui media. Dari definisi tersebut
terlihat
bahwa
media
sangat
mempunyai peran penting terjadinya
interaksi sosial.
d. Personal Branding
Tidak
banyak
ahli
yang
memberikan definisi tentang Personal
Branding.
Lair
(2012:27)
menyatakan
dalam
Sugianti
Personal
Branding adalah sebuah pendekatan
terprogram yang dilakukan seseorang
mana pemimpin itu adalah seorang
atau perusahaan sebagai upaya untuk
narasumbernya.
menjual produk, jasa, maupun individu.
3. Laws of Personality
Personal Branding sekarang sudah
Fondasi yang kuat adalah berasal
banyak dilirik oleh berbagai kalangan,
dari diri sendiri, oleh karena itu
karena
Personal Branding harus berasal
terbukti
ampuh
untuk
meningkatkan sebuah penjualan.
dari diri sendiri.
Secara umum Personal Branding
4. Laws of Destinctiveness
adalah bagian dari Branding. Teori
Pengekspresian Personal Branding
yang digunakan pun hampir sama.
harus beda dengan yang lain.
Salah satu teori yang dipakai adalah
5. Laws of Visibility
Eight Laws Of Personal Branding dari
Personal Branding harus dilakukan
Peter Montoya dan Tim Vanhaley
secara berkesinambugan.
(2004) (http://thesis.binus.ac.id) yaitu:
6. Laws of Unity
Personal Branding harus melekat
1. Laws of spesializations
pada
tingkah
laku
dan
moral
yang
cukup
Untuk menspesialisasika-nya ada
seseorang.
tujuh cara yang dapat dilakukan
7. Laws of Persistance
yaitu: kemampuan, tingkah laku,
Diperlukan
waktu
cara hidup, misi, produk, profesi
untuk
proses
perkembangan
dan service/pelayanan.
Personal Branding.
2. Laws of Leadership
8. Laws of Goodwill
Hukum ini dilakukan dengan cara
Melakukan hal positif dan berharap
memberi
wewenang
dan
bisa menambah umur Personal
kredibilitas kepada pemimpin yang
Branding kita.
e. Personal Branding dalam Media
penelitian dalam penelitian ini adalah
isi berita tentang Jokowi yang dimuat
Seiring
dengan
perkembangan
dalam Harian Umum Solopos selama
media yang sangat pesat, media sering
kurun waktu Maret-Juli 2012.
digunakan sebagai sarana yang efektif
untuk
Personal
menyampaikan
c. Definisi Operasional
Branding. Dengan media orang lebih
Isi berita Jokowi dalam harian
mudah menyampaikan pesan dirinya
umum Solopos adalah obyek dalam
pada khalayak yang lebih luas.
penelitian
ini
untuk
Branding
mengetahui
3. METODE PENELITIAN
Personal
a. Jenis Penelitian
Personal Branding yang akan diteliti
Jokowi.
unsur
menurut Rampersad (2008:20) adalah:
Jenis penelitian dalam penelitian ini
menggunakan
penelitian
deskriptif
1. Ambisi
kuantitatif yaitu untuk menggambarkan
a. Visi
suatu pesan melalui angka-angka yang
Indikatornya
kalimat
yang
diperoleh dari hasil penelitian. Angkamenyatakan tentang cita-cita dan
angka tersebut disajikan dalam bentuk
tujuan jangka panjang Jokowi.
tabel frekuensi untuk mempermudah
b. Misi
interpretasi.
Indikatornya adalah kalimat-
b. Metode Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang
Metode yang digunakan dalam
upaya
yang
digunakan
penelitian ini adalah Content Analysis
mewujudkan visi.
(Analisis Isi), penggunaan metode
penelitian
tersebut
karena
obyek
untuk
c. Peran utama
c. Domain
Indikatornya adalah kalimatkalimat
yang
menyatakan
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hubungan Jokowi dengan orang
tempat
lain baik itu dengan pertanyaan
sasaran merek, target, pendukung,
siapa,
serta saingan Jokowi.
apa,
dan
bagaimana
dimana
ingin
dicapai
hubungan tersebut.
d. Pernyataan Merek
2. Merek
Indikatornya adalah kalimata. Analisis SWOT
kalimat yang menyatakan tentang
Indikatornya
adaah
kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang
kekuatan,
kelemahan
janji-janji Jokowi yang menjadi
komitmenya dengan orang lain.
(internal),
e. Kisah Merek
peluang, dan ancaman (eksternal)
Jokowi serta evaluasi diri dan gaya
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hidup Jokowi.
ungkapan tentang talenta Jokowi
b. Spesialisasi, Jasa, Atribut
yang memberi nilai tambah pada
Indikatornya adalah kalimat-
orang lain.
kalimat yang menyatakan tentang
f. Logo dan Slogan
pekerjaan, gaya kerja, dan karakter
unik
yang
berbeda.
membuat
Jokowi
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
nama, slogan, atau ikon yang
mewakili Jokowi.
3. Personal Balance Scorecard
e. Tindakan Peningkatan
a. Faktor Keberhasilan
Indikatornya adalah kalimatIndikatornya adalah kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang
kalimat yang menyatakan tentang
tindakan perbaikan yang dilakukan
faktor-faktor yang mempengaruhi
Jokowi
keberhasilan Jokowi.
kualitas
untuk
mengingkatkan
kerja
dan
mengkomunikasikan merek pribadi
b. Sasaran
pada masyarakat.
Indikatonya
adalah
kalimatd. Unit Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang
hasil jangka pendek.
Unit analisis dalam penelitian ini
menggunakan
unit
referensial
c. Ukuran Kinerja
(Referencial Units) karena metode ini
Indikatornya
kalimat
digunakan untuk membuat inferensi-
kalimat yang menyatakan tentang
inferensi dari suatu teks. Dalam hal ini
ukuran
isi berita tentang Jokowi yang menjadi
standart
adalah
kinerja
untuk
mengukur kinerja pribadi Jokowi.
obyek
penelitian.
Dengan
menggunakan frekuensi sebagai satuan
d. Target
pengukurannya.
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
nilai
yang
diupayakan
untuk
mencapai sebuah ukuran kinerja,
biasanya berbentuk angka.
e. Tehnik Pengumpulan Data
1. Metode dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan
berita
tentang
Jokowi dari harian umum Solopos
bulan Maret- Juli 2012.
2. Studi
pustaka
mengupulkan
mendukung
yaitu
dengan
data-data
yang
penelitian.
Studi
Kalangan
Bawah,
Bermasyarakat,
Rendah Hati), dan Identitas (Profil).
g. Uji Reliabilitas
pustaka
dalam
penelitian
ini
makalah,
Untuk
jurnal, internet, dan sumber-sumber
penelitian
maka
lain yang berhubungan dengan
reliabiitas
dengan
penelitian ini.
Pretest
dengan
cara
sampel
dalam
kategorisasi
diperoleh
dari
buku,
f. Populasi dan Sampling
menjaga
keobyektifan
dilakukan
uji
menggunakan
mengkoding
dan
kemudian menunjuk orang lain sebagai
Populasi dalam penelitian ini yaitu
pembanding. Orang yang ditunjuk
semua berita mengenai Jokowi dalam
adalah Bety Muntiningrum seorang
harian umum Solopos bulan Maret-Juli
mahasiswi Ilmu Komunikasi UMS
2012 yang diperoleh sebanyak 105
yang mengambil Jurusan Markom.
berita.
Kemudian
diambil
sampel
Kemudian
sebanyak
52
berita
pengkodingan
dilakukan
dengan
dengan menggunakan Rumus Holsty,
menggunakan tehnik sampling purposif
yaitu:
(Purposive
Sampling).
Kemudian
sampel tersebut dibagi dalam beberapa
kriteria yang dibuat penulis, yaitu:
CR= Koefisien Reliability
Sosial Masyarakat (Pengabdian, Turun
N1,N2=
Jalan, Relokasi), Politik (Pilkada DKI
penulis dan hakim
Jakarta,
M= Jumlah pernyataan yang disepakati
Kampanye,
Pendukung,
Saingan, Tanggung Jawab, Prestasi),
Humanisme
(Memihak
Rakyat,
Jumlah
pernyataan
oleh penulis dan pembanding
dari
peneliti 1 (N1) adalah 1072 kalimat,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti 2 (N2) adalah 1079 kalimat.
Hasil observasi dan dokumentasi
Kemudian menda[patkan kesepatakan
dalam penelitian ini disajikan dalam
sebanyak 1064 kalimat sehingga hasil
bentuk tabel frekuensi dengan data
yang didapat adalah 0,98 atau 98%.
yang sudah diolah menggunakan rumus
Angka tersebut sudah mencapai tingkat
presentase untuk menginterpretasikan
keterandalan
data.
Sebelumnya
dilakukan
atau
keterpercayaan,
uji
karena ambang penerimaan yang sering
reliabilitas untuk menjaga keobyektifan
dipakai dalam uji reliabilitas adalah
data.
sebanyak 0,75 (Kriyantono,2008:236).
Tabel I
Hasil uji Reliabilitas Frekuensi
kalimat yang mengandung unsur
personal Branding Jokowi
Personal
N1
N2
M
Hasil dari tabel diatas kemudian akan
dijabarkan sebagai berikut:
Branding
a. Ambisi
Ambisi
60
66
62
Merek
728
727
722
PBSC
284
286
280
Jumlah
1072
1079
1064
Berikut
kalimat
adalah
yang
tabel
frekuensi
mengandung
unsur
ambisi pada kategori berita:
Sumber :DataPengkoding 2013
Tabel 2
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Ambisi dalam
kategori Berita
No
1
2
3
Jumlah
,
Ambisi
Sosial
masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Visi
Misi
Peran
utama
0
0
0
3
13
26
0
0
18
1
1
0
0
42
18
2
Sumber :DataPengkoding 2013
%
Dari tabel diatas diketahui bahwa
Total kalimat yang mengandung
frekuensi kemunculan terbesar terdapat
unsur Personal Branding Jokowi pada
pada kategori berita politik yaitu
sebanyak
42
kalimat,
sedangkan
c. Personal Balance Scorecard
frekuensi kalimat terkecil terdapat pada
Berikut
adalah
tabel
frekuensi
kategori berita sosial masyarakat yang
kalimat
yang
mengandung
unsur
tidak ditemukan sama sekali indikator
ambisi pada kategori berita:
ambisi.
Tabel 4
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Personal Balance
Scorecard dalam kategori Berita
b. Merek
Berikut
adalah
tabel
PBSC
Sosial
Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Faktor
keberhasilan
2
Sasaran
3
Ukuran
Kinerja
4
Target
5
Tindakan
Peningkatan
Jumlah
0
11
0
4
32
8
29
76
9
4
3
3
4
9
41
22
0
1
0
7
53
179
14
17
frekuensi
No
1
kalimat yang mengandung unsur merek
pada kategori berita:
Tabel 3
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Merek dalam
kategori Berita
Merek
Sosial
Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
SWOT
Spesialisasi,
jasa, atribut
3
Domain
4
Pernyataan
merek
5
Kisah merek
6
Logo dan
Slogan
Jumlah
0
14
23
64
20
17
5
20
0
0
123
17
10
5
0
0
0
42
1
265
0
83
9
13
56
493
135
47
No
1
2
Sumber :DataPengkoding 2013
Dari tabel diatas diketahui bahwa
indikator merek terbesar terdapat pada
kategori berita politik sebanyak 493
kalimat sedangkan indikator terkecil
terdapat pada kategori humanisme
sebanyak 47 kalimat.
Sumber :DataPengkoding 2013
Sama
seperti
tabel-tabel
sebelumnya, pada indikator Personal
Balance
Scorecard
ini,
indikator
terbesar terdapat pada kategori berita
politik
sebanyak
179
kalimat,
sedangkan indikator terkecil terdapat
pada kategori berita humanisme yaitu
sebanyak 14 kalimat.
Dari
Personal
semua
kategori
Branding
pada
indikator
semua
kategori berita terlihat bahwa frekuensi
terbesar ada pada berita politik. Hal ini
disebabkan karena banyaknya berita
yang
mengangkat
masalah
politik
masalah
karena itu Personal Branding Jokowi
pencalonan Jokowi sebagai Gubernur
merupakan sebuah nilai yang dianggap
DKI Jakarta, sehingga hasil yang
penting bagi redaksi harian umum
didapat juga lebih banyak.
Solopos. Pengemasan berita Jokowi
Jokowi
menyangkut
Sedangkan dari ketiga indikator
Personal Branding yaitu ambisi, merek
Balance
of
Personal
Branding.
Hal
ini
Scorecard,
ditunjukkan dengan hasil yang didapat
frekuensi terbesar ditemukan pada
dari penelitian serta banyaknya berita
indikator merek. Sedangkan indikator
yang berisi kegiatan-kegiatan baik
terkecil terdapat pada indikator ambisi.
yang dilakukan Jokowi.
dan
Personal
tersebut juga terkait dengan Eight Laws
Harian umum Solopos juga ingin
5. KESIMPULAN
pembaca dapat mengambil nilai positif
Dari hasil penelitian diatas dapat
diketahui
bahwa
kalimat
dari pemberitaan tentang Jokowi. Nilai
yang
positif ini hendaknya bisa memotivasi
mengandung unsur Personal Branding
dan menginspirasi pembaca agar bisa
dalam isi berita Jokowi pada harian
menjadi seperti Jokowi atau bahkan
umum Solopos adalah sebanyak 1064
lebih baik dari Gubernur DKI Jakarta
kalimat,
dengan
rincian
tersebut.
terbesar
adalah
indikator
sebanyak
722
frekuensi
merek
6. PERSANTUNAN
Balance
kalimat,
Scorecard
Personal
sebanyak
280
Terima kasih kepada Allah SWT
kalimat dan Ambisi sebanyak 62
yang
kalimat.
kesehatan, keselamatan kepada saya
Indikator-indikator tersebut tetap
sebuah satu kesatuan yang tidak bisa
terlepas antara satu sama lain. Oleh
telah
memberikan
hingga skripsi ini selesai.
rahmat,
Terimakasih buat orang tua, kakak,
dan adik saya, yang selalu men-support
saya dalam keadaan apapun.
Terimakasih kepada pembimbing 1
saya, bapak Joko Sutarso yang telah
membimbing saya, memberi nasehat
dan solusi kepada saya dari awal
sampai akhir pengerjaan Skripsi, dan
tidak lupa pembimbing 2 saya, bapak
Budi Santoso yang telah membimbing,
mengarahkan
sampai
saya
bisa
mengerjakan skripsi sampai selesai.
Skipsi
7. DAFTAR PUSTAKA
Ardianto,
Elvinaro,
dkk.
2007.
Komunikasi
Massa
Suatu
Pengantar. Simbiosa Rekatama
Media. Bandung.
Sugianti, Arif. 2012. Motif dan
Perbedaan
Jender
dalam
Menggunakan Facebook (Studi
Deskriptif Kuantitatif Personal
Branding
pada
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta tahun 2011). Hal 27-28.
Internet
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu
Komunikasi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Effendi, Onong Uchjana. 2002.
Dinamika Komunikasi. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar
Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial
Lainnya. Kencana prenada media
group. Jakarta.
Rakhmat, Jalaluddin. 1984. Metode
penelitian komunikasi. CV. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Rampersad, Hubert K. 2008. Authentic
Personal Branding. Penerjemah
Lina Susanti Wijaya. 2008. Sukses
Membangun Authentic Personal
Branding. PPM. Jakarta
Sumadiria, Haris. 2008. Jurnalistik
Indonesia (Menulis Berita dan
Feature).
Simbiosa
Rekatama
Media. Bandung.
Zaenuddin HM. 2012. JOKOWI: Dari
jualan kursi hingga dua kali
mendapat kursi. PT UFUK Press.
Jakarta.
Pratama, A Satria, dkk. 2012. Menjual
diri ala Jokowi: studi kasus
Kemenangan Jokowi dalam Pilgub
DKI Jakarta dari Perspektif
Political Branding. Diakses 12 Juli
2013
jam
15.46
(http://academia.edu/3004291/Menj
ual_Diri_ala_Jokowi).
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/03.%
20Final%20Bab%202.pdf diakses
13 Juli 2013 jam 6.34.
http://organisasi.org/strategi-jenismacam-dan-pengertian-merekmerk-brand-produk-barang-danjasa-manajemen-pemasaran(diakses
pada 28 November 2012, pukul
10.57WIB.
(Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi Dalam Harian Umum
Solopos Periode Terbit Maret - Juli 2012)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai
Gelar Sarjana S-1
Fakultas Ilmu Komunikasi
ANA DWI IRYANI
L.100 080 073
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA
(Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi dalam Harian Umum Solopos
Periode Terbit Maret - Juli 2012)
ANA DWI IRYANI
L.100 080 073
Progam Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta yang menjadi sosok kontroversial baik
dalam masyarakat maupun media. Berkaitan dengan Personal Branding Jokowi, media
mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu memperkenalkan Jokowi secara lebih
luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan Personal Branding
Jokowi dalam penulisan berita pada Harian Umum Solopos periode terbit bulan Maret-Juli
2012.
Untuk menganalisisnya digunakan metode Content Analysis (Analisis Isi), karena
yang dijadikan permasalahan dalam penelitian ini adalah isi pesan dalam media cetak surat
kabar yaitu isi berita. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi, dan studi pustaka.
Sampel yang digunalan sebanyak 52 berita dari populasi sebanyak 105 berita. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1064 kalimat menunjukkan adanya kalimat
yang mengandung unsur Personal Branding, yang ditunjukkan dari indikator merek sebanyak
722 kalimat, Personal Balance Scorecard sebanyak 280 kalimat, dan indikator ambisi
sebanyak 62 kalimat. Angkatersebut menunjukkan bahwa penulisan unsur Personal Branding
memang dianggap penting bagi harian umum Solopos dalam menuliskan berita Jokowi,
sehingga dapat menjadi sebuah berita yang inspiratif.
Kata kunci : Analisis Isi, Surat kabar, Personal Branding, Jokowi
menjaga kota Solo bersih dari korupsi,
1. PENDAHULUAN
terakhir
Tidak
dapat
dipungkiri
Jokowi
sukses
bahwa
memperkenalkan mobil nasional yang
akhir-akhir
ini
Jokowi
merupakan
dibuat oleh siswa SMK 2 Surakarta
sosok
yang
sangat
terkenal
dan
yang dijuluki dengan mobil “Kiat
diidolakan oleh masyarakat. Salah satu
Esemka” ditengah ketidak percayaan
faktor
penyebabnya
adalah
porsi
secara
terus
masyarakat dengan produksi dalam
pemberitaan
media
negeri (Zaenuddin, 2012:25).
menerus.
Dalam memperkenalkan Jokowi
Seperti yang kita ketahui bahwa
dengan lebih luas kepada publik, media
banyak prestasi yang taah diukir
mempunyai
Jokowi
selama
menjabat
pengaruh
yang
cukup
sebagai
besar dalam memunculkan Branding
Walikota
Solo.
Gebrakan-gebrakan
Jokowi. daam hal ini Jokowi dan media
yang ia ambil seolah menjadi magnet
adalah
tersendiri
bagi
msyarakat
dua
hal
yang
saling
maupun
menguntungkan.
media untuk selalu memberitakanya.
Dari
latar
belakang
tersebut
Terobosan yang ia ambil salah satunya
mendasari penulis ingin melakukan
adalah sukses merelokasi pedagang
penelitian
yang
berjudul
Branding
Jokowi
Personal
kaki lima tanpa adanya kerusuhan
dalam
Media
seperti yang banyak terjadi di kota-kota
(Analisis
isi
Kuantitatif
Personal
lain, sukses meminimalisir mall dan
Branding Jokowi dalam harian umum
memperdayakan pasar tradisional yang
Solopos Periode Terbit bulan Maretdianggap sebagai salah satu aset kota
Juli 2012). Sehingga didapat rumusan
terbesar, sukses memperkenalkan Solo
masalah:
ke tingkat internasional, sukses menata
birokrasi kota Solo sehingga mampu
a. Seberapa
besar
kecenderungan
b. Komunikasi massa
Personal Branding Jokowi yang
Komunikasi
massa
adalah
terdapat dalam penulisan berita
komunikasi yang dilakukan secara
harian
umum
Solopos
periode
massa dengan menggunakan media
Maret-Juli 2012?
massa modern sehingga efek yang
b. Bagaimana cara wartawan dalam
ditimbulkan dapat lebih luas dan
menuliskan berita tentang Jokowi
serentak (Effendy, 2005:50).
terkait
penerapan
Personal
Pada awalnya efek komunikasi
Branding?
massa selalu di kaitkan dengan teori
2. TINJAUAN PUSTAKA
peluru, dimana dalam teori ini media
a. Komunikasi
mempunyai
Komunikasi adalah suatu proses
peran
penuh
dalam
mempengaruhi komunikasi, sehingga
penyampaian pesan dari komunikator
khalayak
kepada komunikan melalui sebuah
menerima pesan (Ardianto, 2007:61).
media sehingga menimbulkan efek.
di
Namun
anggap
seiring
pasif
dalam
perkembangan
Ada 5 unsur komunikasi menurut
zaman,
cangara
muncunya
teori
pesan, media, penerima, dan pengaruh.
Gratifications
yang
Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa
bahwa media dapat dilakukan secara
khalayak dianggap aktif untuk memilih
langsung atau tatap muka dan juga
media sesuai dengan kebutuhan mereka
dapat dilakukan secara tidak langsung
(Rahmat,
atau menggunakan media.
menghidupkan
(2006:18),
yaitu:
sumber,
teori ini
dalam
tergusur dengan
Uses
mengemukakan
proses
komunikasi
1984:73).
lagi
and
teori
Untuk
peluru
kemudian muncullah teori baru yaitu
teori
agenda
setting
yang
mengasumsikan bahwa kahayak dan
media
sama-sama
aktif
c. Brand
dalam
Brand atau lebih dikenal dengan
mempengaruhi
proses
komunikasi.
merek merupakan sebuah sarana yang
Dalam hal ini media membentuk
persepsi
masyarakat
digunakan
untuk
mempermudah
pengambilan
keputusan.
dengan
Penciptaan
mengangkat isu-isu yang dianggap
Brand yang kuat mampu menciptakan
penting oleh masyarakat (Rahmat,
kepercayaan seseorang. Karena pada
1984:78).
umumnya seseorang akan tergerak
c. Industrialisasi Media
membeli sesuatu karena adanya brand
Sekarang ini fungsi media semakin
yang terpercaya.
beragam, tidak hanya sebagai sarana
Perkembangan
zaman
dengan
informasi. Media memiliki tanggung
persaingan
yang
sangat
ketat
jawab untuk ikut aktif melibatkan diri
mengharuskan perusahaan untuk lebih
dalam
hal
interaksi
sosial
dan
berfikir tentang perkembangan produk
kadangkala mampu memimpin serta
mereka. sampai pada akhirnya tercipta
berperan
aktif
dalam
menciptakan
sebuah metode penjualan baru yang
hubungan dengan masyarakat. Dapat
lebih dikenal dengan sebutan Personal
dilihat dari definisi komunikasi yaitu
Branding.
suatu proses penyampaian pesan dari
komunikator
kepada
komunikan
melalui media. Dari definisi tersebut
terlihat
bahwa
media
sangat
mempunyai peran penting terjadinya
interaksi sosial.
d. Personal Branding
Tidak
banyak
ahli
yang
memberikan definisi tentang Personal
Branding.
Lair
(2012:27)
menyatakan
dalam
Sugianti
Personal
Branding adalah sebuah pendekatan
terprogram yang dilakukan seseorang
mana pemimpin itu adalah seorang
atau perusahaan sebagai upaya untuk
narasumbernya.
menjual produk, jasa, maupun individu.
3. Laws of Personality
Personal Branding sekarang sudah
Fondasi yang kuat adalah berasal
banyak dilirik oleh berbagai kalangan,
dari diri sendiri, oleh karena itu
karena
Personal Branding harus berasal
terbukti
ampuh
untuk
meningkatkan sebuah penjualan.
dari diri sendiri.
Secara umum Personal Branding
4. Laws of Destinctiveness
adalah bagian dari Branding. Teori
Pengekspresian Personal Branding
yang digunakan pun hampir sama.
harus beda dengan yang lain.
Salah satu teori yang dipakai adalah
5. Laws of Visibility
Eight Laws Of Personal Branding dari
Personal Branding harus dilakukan
Peter Montoya dan Tim Vanhaley
secara berkesinambugan.
(2004) (http://thesis.binus.ac.id) yaitu:
6. Laws of Unity
Personal Branding harus melekat
1. Laws of spesializations
pada
tingkah
laku
dan
moral
yang
cukup
Untuk menspesialisasika-nya ada
seseorang.
tujuh cara yang dapat dilakukan
7. Laws of Persistance
yaitu: kemampuan, tingkah laku,
Diperlukan
waktu
cara hidup, misi, produk, profesi
untuk
proses
perkembangan
dan service/pelayanan.
Personal Branding.
2. Laws of Leadership
8. Laws of Goodwill
Hukum ini dilakukan dengan cara
Melakukan hal positif dan berharap
memberi
wewenang
dan
bisa menambah umur Personal
kredibilitas kepada pemimpin yang
Branding kita.
e. Personal Branding dalam Media
penelitian dalam penelitian ini adalah
isi berita tentang Jokowi yang dimuat
Seiring
dengan
perkembangan
dalam Harian Umum Solopos selama
media yang sangat pesat, media sering
kurun waktu Maret-Juli 2012.
digunakan sebagai sarana yang efektif
untuk
Personal
menyampaikan
c. Definisi Operasional
Branding. Dengan media orang lebih
Isi berita Jokowi dalam harian
mudah menyampaikan pesan dirinya
umum Solopos adalah obyek dalam
pada khalayak yang lebih luas.
penelitian
ini
untuk
Branding
mengetahui
3. METODE PENELITIAN
Personal
a. Jenis Penelitian
Personal Branding yang akan diteliti
Jokowi.
unsur
menurut Rampersad (2008:20) adalah:
Jenis penelitian dalam penelitian ini
menggunakan
penelitian
deskriptif
1. Ambisi
kuantitatif yaitu untuk menggambarkan
a. Visi
suatu pesan melalui angka-angka yang
Indikatornya
kalimat
yang
diperoleh dari hasil penelitian. Angkamenyatakan tentang cita-cita dan
angka tersebut disajikan dalam bentuk
tujuan jangka panjang Jokowi.
tabel frekuensi untuk mempermudah
b. Misi
interpretasi.
Indikatornya adalah kalimat-
b. Metode Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang
Metode yang digunakan dalam
upaya
yang
digunakan
penelitian ini adalah Content Analysis
mewujudkan visi.
(Analisis Isi), penggunaan metode
penelitian
tersebut
karena
obyek
untuk
c. Peran utama
c. Domain
Indikatornya adalah kalimatkalimat
yang
menyatakan
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hubungan Jokowi dengan orang
tempat
lain baik itu dengan pertanyaan
sasaran merek, target, pendukung,
siapa,
serta saingan Jokowi.
apa,
dan
bagaimana
dimana
ingin
dicapai
hubungan tersebut.
d. Pernyataan Merek
2. Merek
Indikatornya adalah kalimata. Analisis SWOT
kalimat yang menyatakan tentang
Indikatornya
adaah
kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang
kekuatan,
kelemahan
janji-janji Jokowi yang menjadi
komitmenya dengan orang lain.
(internal),
e. Kisah Merek
peluang, dan ancaman (eksternal)
Jokowi serta evaluasi diri dan gaya
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hidup Jokowi.
ungkapan tentang talenta Jokowi
b. Spesialisasi, Jasa, Atribut
yang memberi nilai tambah pada
Indikatornya adalah kalimat-
orang lain.
kalimat yang menyatakan tentang
f. Logo dan Slogan
pekerjaan, gaya kerja, dan karakter
unik
yang
berbeda.
membuat
Jokowi
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
nama, slogan, atau ikon yang
mewakili Jokowi.
3. Personal Balance Scorecard
e. Tindakan Peningkatan
a. Faktor Keberhasilan
Indikatornya adalah kalimatIndikatornya adalah kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang
kalimat yang menyatakan tentang
tindakan perbaikan yang dilakukan
faktor-faktor yang mempengaruhi
Jokowi
keberhasilan Jokowi.
kualitas
untuk
mengingkatkan
kerja
dan
mengkomunikasikan merek pribadi
b. Sasaran
pada masyarakat.
Indikatonya
adalah
kalimatd. Unit Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang
hasil jangka pendek.
Unit analisis dalam penelitian ini
menggunakan
unit
referensial
c. Ukuran Kinerja
(Referencial Units) karena metode ini
Indikatornya
kalimat
digunakan untuk membuat inferensi-
kalimat yang menyatakan tentang
inferensi dari suatu teks. Dalam hal ini
ukuran
isi berita tentang Jokowi yang menjadi
standart
adalah
kinerja
untuk
mengukur kinerja pribadi Jokowi.
obyek
penelitian.
Dengan
menggunakan frekuensi sebagai satuan
d. Target
pengukurannya.
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
nilai
yang
diupayakan
untuk
mencapai sebuah ukuran kinerja,
biasanya berbentuk angka.
e. Tehnik Pengumpulan Data
1. Metode dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan
berita
tentang
Jokowi dari harian umum Solopos
bulan Maret- Juli 2012.
2. Studi
pustaka
mengupulkan
mendukung
yaitu
dengan
data-data
yang
penelitian.
Studi
Kalangan
Bawah,
Bermasyarakat,
Rendah Hati), dan Identitas (Profil).
g. Uji Reliabilitas
pustaka
dalam
penelitian
ini
makalah,
Untuk
jurnal, internet, dan sumber-sumber
penelitian
maka
lain yang berhubungan dengan
reliabiitas
dengan
penelitian ini.
Pretest
dengan
cara
sampel
dalam
kategorisasi
diperoleh
dari
buku,
f. Populasi dan Sampling
menjaga
keobyektifan
dilakukan
uji
menggunakan
mengkoding
dan
kemudian menunjuk orang lain sebagai
Populasi dalam penelitian ini yaitu
pembanding. Orang yang ditunjuk
semua berita mengenai Jokowi dalam
adalah Bety Muntiningrum seorang
harian umum Solopos bulan Maret-Juli
mahasiswi Ilmu Komunikasi UMS
2012 yang diperoleh sebanyak 105
yang mengambil Jurusan Markom.
berita.
Kemudian
diambil
sampel
Kemudian
sebanyak
52
berita
pengkodingan
dilakukan
dengan
dengan menggunakan Rumus Holsty,
menggunakan tehnik sampling purposif
yaitu:
(Purposive
Sampling).
Kemudian
sampel tersebut dibagi dalam beberapa
kriteria yang dibuat penulis, yaitu:
CR= Koefisien Reliability
Sosial Masyarakat (Pengabdian, Turun
N1,N2=
Jalan, Relokasi), Politik (Pilkada DKI
penulis dan hakim
Jakarta,
M= Jumlah pernyataan yang disepakati
Kampanye,
Pendukung,
Saingan, Tanggung Jawab, Prestasi),
Humanisme
(Memihak
Rakyat,
Jumlah
pernyataan
oleh penulis dan pembanding
dari
peneliti 1 (N1) adalah 1072 kalimat,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti 2 (N2) adalah 1079 kalimat.
Hasil observasi dan dokumentasi
Kemudian menda[patkan kesepatakan
dalam penelitian ini disajikan dalam
sebanyak 1064 kalimat sehingga hasil
bentuk tabel frekuensi dengan data
yang didapat adalah 0,98 atau 98%.
yang sudah diolah menggunakan rumus
Angka tersebut sudah mencapai tingkat
presentase untuk menginterpretasikan
keterandalan
data.
Sebelumnya
dilakukan
atau
keterpercayaan,
uji
karena ambang penerimaan yang sering
reliabilitas untuk menjaga keobyektifan
dipakai dalam uji reliabilitas adalah
data.
sebanyak 0,75 (Kriyantono,2008:236).
Tabel I
Hasil uji Reliabilitas Frekuensi
kalimat yang mengandung unsur
personal Branding Jokowi
Personal
N1
N2
M
Hasil dari tabel diatas kemudian akan
dijabarkan sebagai berikut:
Branding
a. Ambisi
Ambisi
60
66
62
Merek
728
727
722
PBSC
284
286
280
Jumlah
1072
1079
1064
Berikut
kalimat
adalah
yang
tabel
frekuensi
mengandung
unsur
ambisi pada kategori berita:
Sumber :DataPengkoding 2013
Tabel 2
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Ambisi dalam
kategori Berita
No
1
2
3
Jumlah
,
Ambisi
Sosial
masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Visi
Misi
Peran
utama
0
0
0
3
13
26
0
0
18
1
1
0
0
42
18
2
Sumber :DataPengkoding 2013
%
Dari tabel diatas diketahui bahwa
Total kalimat yang mengandung
frekuensi kemunculan terbesar terdapat
unsur Personal Branding Jokowi pada
pada kategori berita politik yaitu
sebanyak
42
kalimat,
sedangkan
c. Personal Balance Scorecard
frekuensi kalimat terkecil terdapat pada
Berikut
adalah
tabel
frekuensi
kategori berita sosial masyarakat yang
kalimat
yang
mengandung
unsur
tidak ditemukan sama sekali indikator
ambisi pada kategori berita:
ambisi.
Tabel 4
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Personal Balance
Scorecard dalam kategori Berita
b. Merek
Berikut
adalah
tabel
PBSC
Sosial
Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Faktor
keberhasilan
2
Sasaran
3
Ukuran
Kinerja
4
Target
5
Tindakan
Peningkatan
Jumlah
0
11
0
4
32
8
29
76
9
4
3
3
4
9
41
22
0
1
0
7
53
179
14
17
frekuensi
No
1
kalimat yang mengandung unsur merek
pada kategori berita:
Tabel 3
Frekuensi Kalimat yang
Mengandung Merek dalam
kategori Berita
Merek
Sosial
Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
SWOT
Spesialisasi,
jasa, atribut
3
Domain
4
Pernyataan
merek
5
Kisah merek
6
Logo dan
Slogan
Jumlah
0
14
23
64
20
17
5
20
0
0
123
17
10
5
0
0
0
42
1
265
0
83
9
13
56
493
135
47
No
1
2
Sumber :DataPengkoding 2013
Dari tabel diatas diketahui bahwa
indikator merek terbesar terdapat pada
kategori berita politik sebanyak 493
kalimat sedangkan indikator terkecil
terdapat pada kategori humanisme
sebanyak 47 kalimat.
Sumber :DataPengkoding 2013
Sama
seperti
tabel-tabel
sebelumnya, pada indikator Personal
Balance
Scorecard
ini,
indikator
terbesar terdapat pada kategori berita
politik
sebanyak
179
kalimat,
sedangkan indikator terkecil terdapat
pada kategori berita humanisme yaitu
sebanyak 14 kalimat.
Dari
Personal
semua
kategori
Branding
pada
indikator
semua
kategori berita terlihat bahwa frekuensi
terbesar ada pada berita politik. Hal ini
disebabkan karena banyaknya berita
yang
mengangkat
masalah
politik
masalah
karena itu Personal Branding Jokowi
pencalonan Jokowi sebagai Gubernur
merupakan sebuah nilai yang dianggap
DKI Jakarta, sehingga hasil yang
penting bagi redaksi harian umum
didapat juga lebih banyak.
Solopos. Pengemasan berita Jokowi
Jokowi
menyangkut
Sedangkan dari ketiga indikator
Personal Branding yaitu ambisi, merek
Balance
of
Personal
Branding.
Hal
ini
Scorecard,
ditunjukkan dengan hasil yang didapat
frekuensi terbesar ditemukan pada
dari penelitian serta banyaknya berita
indikator merek. Sedangkan indikator
yang berisi kegiatan-kegiatan baik
terkecil terdapat pada indikator ambisi.
yang dilakukan Jokowi.
dan
Personal
tersebut juga terkait dengan Eight Laws
Harian umum Solopos juga ingin
5. KESIMPULAN
pembaca dapat mengambil nilai positif
Dari hasil penelitian diatas dapat
diketahui
bahwa
kalimat
dari pemberitaan tentang Jokowi. Nilai
yang
positif ini hendaknya bisa memotivasi
mengandung unsur Personal Branding
dan menginspirasi pembaca agar bisa
dalam isi berita Jokowi pada harian
menjadi seperti Jokowi atau bahkan
umum Solopos adalah sebanyak 1064
lebih baik dari Gubernur DKI Jakarta
kalimat,
dengan
rincian
tersebut.
terbesar
adalah
indikator
sebanyak
722
frekuensi
merek
6. PERSANTUNAN
Balance
kalimat,
Scorecard
Personal
sebanyak
280
Terima kasih kepada Allah SWT
kalimat dan Ambisi sebanyak 62
yang
kalimat.
kesehatan, keselamatan kepada saya
Indikator-indikator tersebut tetap
sebuah satu kesatuan yang tidak bisa
terlepas antara satu sama lain. Oleh
telah
memberikan
hingga skripsi ini selesai.
rahmat,
Terimakasih buat orang tua, kakak,
dan adik saya, yang selalu men-support
saya dalam keadaan apapun.
Terimakasih kepada pembimbing 1
saya, bapak Joko Sutarso yang telah
membimbing saya, memberi nasehat
dan solusi kepada saya dari awal
sampai akhir pengerjaan Skripsi, dan
tidak lupa pembimbing 2 saya, bapak
Budi Santoso yang telah membimbing,
mengarahkan
sampai
saya
bisa
mengerjakan skripsi sampai selesai.
Skipsi
7. DAFTAR PUSTAKA
Ardianto,
Elvinaro,
dkk.
2007.
Komunikasi
Massa
Suatu
Pengantar. Simbiosa Rekatama
Media. Bandung.
Sugianti, Arif. 2012. Motif dan
Perbedaan
Jender
dalam
Menggunakan Facebook (Studi
Deskriptif Kuantitatif Personal
Branding
pada
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta tahun 2011). Hal 27-28.
Internet
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu
Komunikasi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Effendi, Onong Uchjana. 2002.
Dinamika Komunikasi. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar
Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial
Lainnya. Kencana prenada media
group. Jakarta.
Rakhmat, Jalaluddin. 1984. Metode
penelitian komunikasi. CV. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Rampersad, Hubert K. 2008. Authentic
Personal Branding. Penerjemah
Lina Susanti Wijaya. 2008. Sukses
Membangun Authentic Personal
Branding. PPM. Jakarta
Sumadiria, Haris. 2008. Jurnalistik
Indonesia (Menulis Berita dan
Feature).
Simbiosa
Rekatama
Media. Bandung.
Zaenuddin HM. 2012. JOKOWI: Dari
jualan kursi hingga dua kali
mendapat kursi. PT UFUK Press.
Jakarta.
Pratama, A Satria, dkk. 2012. Menjual
diri ala Jokowi: studi kasus
Kemenangan Jokowi dalam Pilgub
DKI Jakarta dari Perspektif
Political Branding. Diakses 12 Juli
2013
jam
15.46
(http://academia.edu/3004291/Menj
ual_Diri_ala_Jokowi).
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/03.%
20Final%20Bab%202.pdf diakses
13 Juli 2013 jam 6.34.
http://organisasi.org/strategi-jenismacam-dan-pengertian-merekmerk-brand-produk-barang-danjasa-manajemen-pemasaran(diakses
pada 28 November 2012, pukul
10.57WIB.