HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

.

Oleh :

SITI FATIMAH
F 100 090 122

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA


NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

.

Oleh :

SITI FATIMAH
F 100 090 122

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

I-T-U.B-I]NGANANTAMKO.NTROL-D.IRI*D-E.NG{NKE--CE-ND.E-RUNGAI.{

GAYA HIDI}P IIEDOMS PADA MAHASISWI DI SURAI(ARTA


Diajukan ole-h:

SITI FATIMAH

r

100 09012j1

Telah Diselrrjui- Untuk Dipe-rtahar,rkan

Di hadapan Deuaan Perrguji Skidsi S-l

Telah disefqiu-i

Susatvo Yuwono. S. PsL M.SL. Psi

ole-h :

T*geul


: 5 Juai2-01-3

I.IUBI]IIGANANTABAKONTBQL-I}-IBI:D-ENGANK-EC-E-NDENJNC-419
GAYA HIDT]P HEDONIS PADA MAIIASISWI DI SURAKARTA
YangDiaiukan Ole-h

:

SITI FATIMAH
F 100090122
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada

tqrBgal : 5 Juni

2-0-13

dan dinyatakan telah mernenuhi syarat

Pe_ngqii U=tama,


Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si' Psi

Penguji?endamping

,4,

a

I

Dra. Zahrotul Uyun M.Si

Pengrdi Pqndamping

II

Setiyo Purwanto, S.Psi, M.Si

Sur_akar-ta. 5


Juui

2-0 1 3

Universitas Muhammadiyah Surakarta

t*:.1 Y*l

Susatyo Yuwono, S.Psi,IVl.Si, Psi

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
Siti Fatimah
F 100 090 122

ABSTRAKSI
Mahasiswi diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas dirinya sebagai
agent of control, yang nantinya akan berkontribusi terhadap nusa dan bangsa dan
diharapkan tidak terlibat dengan gaya hidup hedonis. Pada kenyataannya

mahasiswi kurang mampu mengontrol dirinya. Sebagian besar dari mereka,
menghabiskan waktu dan uangnya untuk berburu kesenangan. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya
hidup hedonis pada mahasiswi di Surakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu : Ada
hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi se-Surakarta. Teknik
pengambilan Sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yaitu
melakukan random pada universitas kemudian melakukan random kedua untuk
menentukan fakultas yang akan dikenai penelitian, sehingga terpilihlah 6 fakultas
dari 3 universitas dengan jumlah subjek sebanyak 140 orang. Karakteristik
sampelnya adalah mahasiswi yang berusia 17-21 tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,169 dengan p = 0,046 (p <
0,05) artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan
kecenderungan gaya hidup hedonis. Hasil menunjukkan hipotesis diterima.
Sumbangan efektif variabel kontrol diri terhadap kecenderungan gaya hidup
hedonis sebesar 2,8% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,028
Rerata empirik variabel kontrol diri 76,57 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang
berarti kontrol diri pada Subjek tergolong sedang. Rerata empirik variabel kontrol

diri 59,92 dan rerata hipotetik sebesar 60 yang berarti kecenderungan gaya hidup
hedonis pada Subjek tergolong sedang.

Kata kunci : Kontrol Diri, Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis

Hasil

PENDAHULUAN

survey

yang

telah

Mahasiswa adalah aset yang

dilakukan di Matahari Singosaren

sangat berharga. Harapan tinggi suatu


Solo pada tanggal 17 September 2012

bangsa terhadap mahasiswa adalah

didapatkan data bahwa, mahasiswi

menjadi

berlomba-lomba

membeli

memiliki loyalitas tinggi terhadap

barang

bermerek

kemajuan bangsa. terutama dalam


menunjang

dunia pendidikan. Pada kenyataannya,

Contohnya, sepatu,tas, dan pakaian.

mahasiswa

Mahasiswi membeli barang-barang

generasi

penerus

zaman

cenderung

yang


sekarang

yang

gaya

dengan harga

mengagung-agungkan

baranguntuk

hidupnya.

yang berkisar Rp



kesenangan dan kenikmatan dalam


100.000,00

menjalani hidup. Menurut Jibi (2011)

termasuk harga-harga diskon mereka

Masrukhi menilai saat ini banyak

juga

mahasiswa yang lebih berorientasi

membeli

pada

dalam

gaya

hidup.

Gaya

hidup

Rp

200.000,00,

memburunya.

Mahasiswi

barang-barang
2

minggu

tersebut

kurang

lebih

keseluruhan

sebanyak 2-3 kali. Hal ini dijelaskan

yang ada pada diri seseorang yang

oleh Sales Promotion Girls dari

berhubungan dengan lingkungannya

Matahari Singosaren.

didefinisikan

sebagai

(Kottler,

2006).

Kata

diambil

dari

Bahasa

Baron

hedonisme

mengatakan

Yunani

dan

Byrne

bahwa

(2003)

masyarakat

hēdonismos dari akar kata hēdonē,

cenderung menekankan pentingnya

artinya "kesenangan" (Salam, 2002).

penampilan bagi wanita dibandingkan

Susanto (2003) menyatakan bahwa

pria

atribut kecenderungan gaya hidup

bagian dari gaya hidup. Peristiwa

hedonis meliputi lebih senang mengisi

tersebut

waktu luang di mall, kafe, dan

mengalami hambatan sosial yang

restoran-restoran makanan siap saji

mengarah pada ketidak percaya dirian

(fast food) serta memiliki sejumlah

dan

barang-barang

merasa

dengan

merek

prestisius.

dan

penampilan

disebabkan

ditandai

terasing,

disayangi,
mengekspresikan

1

dengan

merupakan

mahasiswi

cenderung

merasa

tidak
diri

tidak
dapat

dan

terlalu

lemah untuk mengatasi kekurangan

Kenyataannya gaya hidup hedonis

yang dimiliki (Buss, 1995).

masih banyak dijumpai pada remaja.
Mengacu dari uraian tersebut dapat

Kecenderungan gaya hidup
hedonis tentu ada penyebabnya. Ada

dibuat

banyak faktor yang datang dari luar

penelitian ini adalah apakah ada

yang memicu emosi mereka menjadi

hubungan antara kontrol diri dengan

hamba hedonis. Orangtua dan kaum

kecenderungan gaya hidup hedonis

kerabat

utama

pada mahasiswi di Surakarta ? Oleh

generasi mereka menjadi hedonism.

karena itu peneliti ini mengambil

Mereka lalai untuk mewarisi anak

tema Hubungan antara Kontrol Diri

dengan norma dan gaya hidup timur

dengan Kecenderungan Gaya Hidup

yang spiritual. Namun yang lebih

Hedonis

berperan lagi yaitu faktor karakteristik

Surakarta.

adalah

penyebab

rumusan

pada

Tujuan

kepribadian dari remaja itu sendiri.

masalah

Mahasiswi

penelitian

dalam

di

yang

dilakukan adalah untuk mengetahui

Salah satunya yaitu kontrol diri.
dan

hubungan antara kontrol diri dengan

1976)

kecenderungan gaya hidup hedonis

mendefinisikan kontrol diri sebagai

pada mahasiswi di Surakarta, untuk

suatu kemampuan untuk menyusun,

mengetahui tingkat kontrol diri pada

membimbing,

mahasiswi

Menurut
Merbaum

Goldfried
(Lazarus,

mengatur,

dan

di

Surakarta,

untuk

mengarahkan bentuk perilaku yang

mengetahui tingkat kecenderungan

dapat membawa kearah konsekuensi

gaya hidup hedonis pada mahasiswi

positif.

di

Surakarta,

untuk

mengetahui

Berdasarkan uraian, masih ada

seberapa besar pengaruh kontrol diri

kesenjangan antara kenyataan dan

terhadap kecenderungan gaya hidup

harapan. Mahasiswa diharapkan dapat

hedonis pada mahasiswi di Surakarta.

terus meningkatkan kualitas dirinya
sebagai generasi yang nantinya akan
bertanggung jawab terhadap nusa dan
bangsa dan diharapkan tidak terlibat
dengan

gaya

hidup

hedonis.

2

tertentu untuk menciptakan fantasi,

LANDASAN TEORI
Kecenderungan

Gaya

sensasi, dan memperoleh dorongan

Hidup

emosional (Mowen and Minor, 2001).

Hedonis

Salah satu jenis yang mendasari para

Gaya hidup di artikan secara
bagaimana

kaum hedon adalah keinginan mereka

seseorang hidup (Lamb dkk, 2001).

untuk melakukan kegiatan pada waktu

Menurut Reynold dan Draden (Engel

luang dengan jalan bersenang-senang.

dkk, 1994) gaya hidup hedonis secara

Berdasarkan penjelasan diatas

sederhana

sebagai,

dapat

luas didefinisikan sebagai cara hidup
“diidentifikasikan”

disimpulkan

bahwa

oleh

kecenderungan gaya hidup hedonis

menghabiskan

merupakan sikap hidup yang dimiliki

waktu mereka (aktivitas) apa yang

oleh individu yang berorientasi pada

mereka

dalam

mencari kesenangan dan kebahagiaan

lingkungannya (ketertarikan) dan apa

sebanyak-banyaknya dan terhindar

yang mereka pikirkan tentang diri

dari penderitaan dan kesengsaraan.

yang

bagaimana

orang

anggap

mereka

penting

sendiri

dan

juga

Aspek kecenderungan gaya

dunia

hidup hedonis menurut Engel, dkk

disekitarnya.

(1994) dapat dicerminkan melalui

Bentuk dari suatu gaya hidup
dapat berupa gaya hidup dari suatu

simbol

penampilan, melalui media iklan,

Interest, dan Opinion) yaitu aktivitas,

modeling dari artis yang di idolakan,

minat, dan opini sebagai aspek utama

gaya hidup yang hanya mengejar

yang berorientasi pada kesenangan.

kenikmatan

hidup

Activities (kegiatan) adalah tindakan

hedonis) sampai dengan gaya hidup

nyata seperti menonton suatu di

mandiri yang menuntut penalaran dan

bioskop,

berbelanja

tanggung

pola

pertokoan,

dan

(Idi

(minat)

semata

jawab

perilakunya

(gaya

dalam

Chaney

kebutuhan

akan

AIO

(Activities,

di

suatu

lain-lain.

Interest

semacam

objek,

peristiwa, atau topik adalah tingkat

Subandy,1997).
Hedonis

sebagai

merujuk
individu

keinginan yang menyertai perhatian

pada

khusus

untuk

maupun

terhadapnya.

menggunakan suatu produk atau jasa

3

terus

menerus

Sedangkan

opinion

(opini) adalah jawaban lisan atau

stressor. Tindakan yang nyata ini

tertulis yang orang berikan sebagai

dapat

respon

intensitas

terhadap

situasi

stimulus

meliputi

pengurangan

kejadian

ataupun

memperpendek durasi kejadian.

dimana semacam pertanyaan yang

b. Cognitif control, yaitu kemampuan

diajukan.

individu dalam hal proses berpikir
atau strategi untuk memodifikasi

Kontrol Diri
Martin

dan

menjelaskan

bahwa

Pear

akibat dari stressor. Strateginya

(1999)

kontrol

dapat menggunakan cara yang

diri

adalah usaha yang dilakukan oleh

berbeda

individu

kejadian atau justru memfokuskan

rangka

yang

digunakan

mengatur

sekitarnya

untuk

dalam

dalam

memikirkan

pada hal-hal yang menyenangkan.

lingkungan

c. Decision control, kesempatan yang

mengarahkan

konsekuensi dari perilakunya sendiri.

ada

Secara

menggunakan prosedur alternatif

sederhana

didefinisikan

kontrol

sebagai

diri

untuk

memilih

antara

atau tindakan yang dilakukan.

proses

d. Informational

pengelolaan emosi dan impuls yang

control,

yaitu

kesempatan untuk mendapatkan

mengganggu (Serrat, 2009).

pengetahuan, mengenai kejadian

Dari hal tersebut diatas dapat
diri

yang menekan, mengapa dan apa

adalah upaya yang dilakukan secara

saja konsekuensinya, kapan akan

sadar oleh individu didalam suatu

terjadi.

lingkungan untuk mengatur tingkah

dapat mengurangi stres dengan

lakunya sendiri.

cara meningkatkan

disimpulkan

bahwa

kontrol

Kontrol

informational

kemampuan

Diri

seseorang untuk memprediksi dan

menurut Averill,dkk (Ghufron M Nur

mempersiapkan apa yang akan

& Risnawaita Rini, 2011) meliputi :

terjadi dan mengurangi ketakutan

a. Behavioral

seseorang

Aspek-Aspek

kemampuan

Kontrol

Control,

yaitu

individu

dalam

mengurangi

akibat

menghadapi

sesuatu yang tidak diketahuinya.
e. Retrospective

mengambil tindakan yang nyata
untuk

dalam

control,

yaitu

kemampuan yang menyinggung

dari

4

kepercayaan mengenai apa atau

Setiap

siapa

penyebab

karakteristik, keunikan dan perbedaan

kejadian yang menekan setelah

perilaku yang ditentukan dari cara

kejadian tersebut terjadi.

individu itu berperilaku. Menurut

yang

menjadi

individu

memiliki

Dari pemaparan diatas dapat

Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton

disimpulkan adalah bahwa aspek

(Santrock, 2006) menyatakan bahwa

kontrol diri terdiri dari behavioral

proses

control, cognitive control, decision

ditinjau dari teori sosial kognitif

control,

menjelaskan

informasional

control,

retrospektif control.

antara

perilaku,

bahwa

jika

adanya

kemampuan individu dalam mengatur
dan

Hubungan

terjadinya

kontrol

mengontrol

meskipun

diri

perilaku

kondisi

dirinya

lingkungannya

dengan kecenderungan gaya hidup

berubah-ubah. Hal tersebut terjadi

hedonis

karena pikiran dapat mengarahkan

Mahasiswa yang digolongkan

seseorang

remaja menemukan adanya pergaulan

untuk

mengontrol

perilakunya.

masyarakat kota besar yang mengarah

Martin

dan

Pear

(1999)

pada pemenuhan kebutuhan hidup.

menjelaskan

Menurut

adalah usaha yang dilakukan oleh

Gunarsa

(2003)

proses

perkembangan individu saat masa

individu

remaja

rangka

mengalami

suatu

bahwa

yang

kontrol

digunakan

mengatur

diri

dalam

lingkungan

perkembangan yang cukup meningkat

sekitarnya

dan semakin diarahkan keluar dirinya,

konsekuensi dari perilakunya sendiri.

keluar lingkungan keluarganya, dan

Menurut Dariyo (2004) individu yang

akhirnya kedalam masyarakat dan

memiliki kontrol diri yang baik,

tempat yang akan ditempati didalam

memiliki

kemampuan

masyarakat.

penyesuaian

diri

Mahasiswa

yang

untuk

mengarahkan

yang

dalam
baik

di

memiliki kecenderungan gaya hidup

lingkungan sosialnya. Kontrol diri

hedonis tentu ada penyebabnya, salah

yang

satunya adalah faktor karakteristik

sebagai

kepribadian dari remaja itu sendiri.

mengontrol

5

baik

memiliki

berikut

karakteristik

individu

terhadap

dapat

pengeluaran

uang, individu berusaha menghemat

alternatif didalam hidupnya, tidak

uang, individu dapat mengurangi

dapat

tekanan

dalam

pikiran,

individu

dapat

membuat
suatu

membuat pikiran tenang, individu

sedang

dapat

pengetahuan

membuat

pilihan-pilihan

suatu

keputusan

permasalahan

dihadapi,

tidak

yang

memiliki

yang lebih terhadap

alternatif dalam hidupnya, selain itu

suatu hal, tidak dapat menerima

individu juga dapat membuat suatu

konsekuensi dari apa yang telah

keputusan

dapat

dilakukannya, tidak dapat mengontrol

pengetahuan-

dirinya dalam pembelian, dan tidak

pengetahuan baik dari dalam maupun

memiliki kontrol dalam pengalaman

dari luar dirinya, apabila ada suatu

membeli dari sales di masa yang lalu.

yang

tepat,

memperoleh

dapat

Perilaku menyimpang kerap

menerima konsekuensi, didalam suatu

kali dialamai oleh remaja. Hal ini

pembelian individu dapat mengontrol

didukung dari pendapat Erickson

apa saja yang akan dibeli, dan

(Hurlock, 2002) bahwa ada konflik

individu

dari

dua kekuatan yang dialami oleh

saat

remaja,

permasalahan

individu

juga

pengalamannya

belajar
masa

silam

kebingungan.

membeli suatu barang.
Individu

yaitu

yang

identitas
Apabila

melawan
mahasiswa

berhasil pada masa remajanya maka

cenderung

berorientasi pada gaya hidup hedonis,

mahasiswa

diduga belum memiliki kontrol diri

peran dan fungsinya, akan tetapi bila

yang baik. Individu yang memiliki

yang

kontrol diri yang tidak baik memiliki

mahasiswa akan terjerumus kepada

karakteristik sebagai berikut individu

kemandirian dan pencarian identitas

tersebut kurang dapat mengontrol

yang

pengeluaran uang, suka melakukan

hedonis.

pemborosan

dapat

memiliki kemampuan yang kuat pada

yang

dirinya untuk membendung segala

tertekan,

keinginan dan juga gejolak pada

pikirannya sering kacau karena suatu

dirinya maka akan timbul gaya hidup

permasalahan, tidak memiliki pilihan

hedonis yang tidak terkontrol pada

uang,

mengendalikan
membuatnya

kurang
pikiran

justru

6

akan

terjadi

keliru,
Jika

mengetahui

sebaliknya

seperti

apa

maka

gaya

hidup

mahasiswa

tidak

dirinya. Kemampuan kontrol diri

pandangan bahwa kesenangan atau

yang baik pada mahasiswa diharapkan

kenikmatan merupakan tujuan hidup

dapat

manusia. Oleh karena itu kontrol diri

menurunkan

gaya

hidup

dan gaya hidup hedonis memiliki

hedonis.
Gaya

hidup

hubungan yang layak untuk dikaji

didefinisikan

lebih lanjut.

sebagai pola hidup yang dialami oleh
individu yang
beberapa

diwujudkan dalam

kegiatan,

minat,

dan

hidup

juga

Ada hubungan negatif antara

menggambarkan “keseluruhan yang

kontrol diri dengan kecenderungan

terjadi pada diri individu tersebut”

gaya hidup hedonis pada mahasiswi

dalam berhubungan langsung dengan

di Surakarta.

pendapatnya.

Gaya

lingkungannya

(Kotler,

Hipotesis

2006).

Sedangkan Menurut Kasali (2000)

METODE PENELITIAN

gaya hidup dapat membawa pengaruh

Variabel Penelitian :

pada

Variabel

perilaku

seseorang

yang

yang

digunakan

nantinya juga mempengaruhi pilihan-

penelitian ini adalah :

pilihan konsumsi. Terdapat macam-

1. Variabel Tergantung :

macam

bentuk

dari

gaya

Kecenderungan Gaya Hidup

hidup

Hedonis.

diantaranya dapat berupa gaya hidup

2. Variabel Bebas : Kontrol Diri

dari suatu penampilan, melalui sarana
iklan,

modeling

dari

artis

dalam

atau

seseorang yang dijadikan panutan,

Definisi Operasional :

gaya hidup yang bertujuan untuk

1. Kecenderungan Gaya Hidup

mengejar kenikmatan dan kesenangan

Hedonis
Kecenderungan

semata (gaya hidup hedonis) sampai

gaya

dengan gaya hidup mandiri yang

hidup hedonis dapat diartikan

menuntut penalaran dan tanggung

sebagai sikap hidup yang dimiliki

jawab dalam pola perilakunya Chaney

individu yang bertujuan untuk

(Idi Subandy,1997). Menurut Lorens

mencari

Bagus (2000) hedonisme merupakan

mendapatkan suatu kebahagian

7

kesenangan,

untuk

dan terhindar dari penderitaan dan

disesuaikan

kesengsaraan.

kecenderungan

Kecenderungan
hidup

hedonis

gaya

hidup

hedonis pada mahasiswa.

gaya

diukur

dengan

dengan

Subjek Penelitian

skala

Subjek dalam penelitian ini

hidup

populasinya adalah Mahasiswi se-

hedonis yang disusun oleh penulis

Surakarta berjumlah 140 mahasiswi.

berdasarkan

yang

Jenis sampel yang digunakan dalam

telah dikemukakan oleh Engel,dkk

penelitian ini adalah purposive sample

(1994) yaitu aktivitas, minat dan

Adapun

opini.

sebagai berikut mahasiswi di UMS

menggunakan
kecenderungan

gaya

aspek-aspek

Fakultas

2. Kontrol Diri

karakteristiknya

Psikologi

dan

adalah

Ekonomi

dapat

masing-masing berjumlah 30 orang,

didefinisikan sebagai upaya yang

mahasiswi di UNS Fakultas Ekonomi

dilakukan

oleh

dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

suatu

jurusan Ilmu Komunikasi masing-

Kontrol

diri

secara

sadar

individu

didalam

lingkungan

untuk

mengatur

lakunya

sendiri.

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Kemampuan kontrol diri akan

Politik jurusan Ilmu Komunikasi dian

diukur dengan skala kontrol diri

Ilmu Hukum UNSA masing-masing

yang disusun dengan aspek-aspek

berjumlah 20 orang, berdasarkan usia

kontrol diri yang ada dalam teori

17-21 tahun (Harlock remaja akhir).

tingkah

masing

berjumlah

20

orang,

Averill,dkk (Guffran M Nur dan
Risnawita

Rini,

2011)

Teknik Sampling
Pengambilan

mengungkapkan ada lima aspek

sampel

pada

kontrol diri yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan

kehidupan

sehari-hari

teknik Stratified Random Sampling.

(behavioral

control),

(cognitif

(desisional

control),

control),

(informational
(retrospective

yaitu

Alat Ukur

control),
control)

Metode yang digunakan dalam

yang

pengumpulan data adalah :

8

terpisah yaitu antara Try Out dan

1. Angket
a. Skala

Kontrol

penyusunan

nya

Diri

penelitian

mengacu

dilaksanakan

secara
Try

Out

terpisah.

Pelaksanaan

yang

dilakukan

dilakukan

teori

Psikologi UMS dilaksanakan pada

Averill,dkk (Guffran M Nur

tanggal 13, 14 dan 15 maret 2013.

dan Risnawita Rini, 2011)

Dibagikan

mengungkapkan

ada

lima

berjumlah 100. Pada penelitian ini,

aspek

diri

yang

hasil uji coba validitas skala kontrol

digunakan dalam kehidupan

diri menunjukkan dari 40 aitem

sehari-hari yaitu (behavioral

terdapat 28 aitem yang valid dan 12

control),

control),

aitem yang gugur dengan r tabel =

(desisional

control),

0,195 dan taraf signifikansi 5%.

(informational

control),

Koefisien validitas berkisar 0,222

pada

aspek-aspek

dikemukakan

dalam

kontrol

(cognitif

(retrospective control).

di

kepada

Fakultas

mahasiswi

sampai 0,463. Hasil uji coba validitas

b. Skala Kecenderungan Gaya

skala

kecenderungan

gaya

hidup

Hidup Hedonis penyusunan

hedonis menunjukkan dari 30 aitem

nya mengacu pada aspek-

terdapat 24 aitem yang valid dan 6

aspek yang dikemukakan oleh

aitem yang gugur dengan r tabel =

Engel,dkk

0,195 dan taraf signifikansi 5%.

(1994)

yaitu

aktivitas, minat dan opini.

Koefisien validitas berkisar 0,196
sampai

0,661.

Sementara

nilai

koefisien reliabilitas (rη) skala kontrol

Teknik Analisis Data

diri dalam penelitian ini adalah

Teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi product

sebesar

moment

kecenderungan gaya hidup hedonis

0,770

dan

skala

adalah sebesar 0,826. Pelaksanaan
HASIL

PENELITIAN

pengumpulan

DAN

penelitian

dilakukan pada tanggal 18 Maret – 10

PEMBAHASAN
Pengumpulan

data

data

April

dalam

2013.

Berdasarkan

hasil

perhitungan teknik analisis product

penelitian ini menggunakan Try Out

9

moment dari Pearson diperoleh nilai

penyesuaian

koefisien korelasi -0,169 dengan p =

sosialnya.

0,046 (p ≤ 0,05) sehingga dapat

bahwa mahasiswi

disimpulkan bahwa hasil penelitian

kontrol diri yang rendah kurang

ini menunjukkan adanya hubungan

mampu menyesuaikan diri dengan

negatif yang signifikan antara kontrol

perubahan gaya hidup di lingkungan

diri

sekitar.

dengan

kecenderungan

gaya

diri
Hal

di
ini

lingkungan
menunjukkan

yang memiliki

Mahasiswi

cenderung

hidup hedonis pada mahasiswi di

mengubah dirinya untuk sama dengan

Surakarta,

orang lain yang mengikuti gaya hidup

dalam

artian

semakin

hedonis.

tinggi kemampuan kontrol diri subjek
gaya

Hasil penelitian kontrol diri

hidup hedonis dan semakin rendah

menunjukkan bahwa rata-rata subjek

kontrol

memiliki kontrol diri yang sedang

penelitian,

semakin

diri

rendah

subjek

penelitian,

dengan rerata empirik sebesar 76,57

semakin tinggi gaya hidup hedonis.
Hasil penelitian ini sesuai

Hasil ini ditunjukkan dengan 47,85%

dengan teori Hal ini sesuai dengan

kontrol diri yang sedang dan 52,14%

pendapat Dariyo (2004) individu yang

kontrol diri yang tinggi. Subjek dalam

memiliki kontrol diri yang baik,

penelitian ini yakni mahasiswi di

memiliki

kemampuan

Surakarta yang menunjukkan bahwa

penyesuaian

diri

lingkungan

sosialnya.

dalam
di

rata-rata Subjek memiliki kontrol diri

ini

yang sedang, hal ini dapat dilihat dari

menunjukkan bahwa mahasiswi yang

140 subjek terdapat 67 Subjek yang

memiliki kontrol diri yang tinggi

memiliki kontrol diri sedang. Hal ini

mampu

perubahan

menandakan sebagian besar Subjek

gaya hidup di lingkungan sekitar

belum mampu melakukan kontrol diri

tanpa harus merubah diri sendiri

secara optimal. Tingkat kontrol diri

untuk sama dengan orang lain yang

sedang pada subjek penelitian ini

cenderung mengarah pada gaya hidup

antara lain salah satunya dipengaruhi

hedonis. Sebaliknya mahasiswi yang

oleh

memiliki kontrol diri yang rendah

penelitian kecenderungan gaya hidup

kurang memiliki kemampuan dalam

hedonis

yang

menyesuaikan

baik
Hal

10

faktor

bahwa

lingkungan.

rata-rata

Hasil

Subjek

memiliki kecenderungan gaya hidup

faktor eksternal. Faktor internal yaitu

hedonis yang sedang dengan rerata

sikap dan keyakinan, pengalaman,

empirik

ini

pengamatan, konsep diri, motif dan

0,71%

persepsi, sedangkan faktor eksternal

kecenderungan gaya hidup hedonis

dipengaruhi oleh kelompok referensi,

yang

16,43%

keluarga, kelas sosial, kebudayaan.

kecenderungan gaya hidup hedonis

Hasil penelitian ini menunjukkan

yang rendah, 65% kecenderungan

bahwa kontrol diri dengan seluruh

gaya hidup hedonis yang sedang,

aspek yang terkandung didalamnya

17,15% kecenderungan gaya hidup

memberikan

hedonis yang tinggi, dan 0,71 %

kecenderungan gaya hidup hedonis,

kecenderungan gaya hidup hedonis

meskipun kecenderungan gaya hidup

yang sangat tinggi. Hal ini dapat

hedonis tidak hanya dipengaruhi oleh

dilihat dari 140 subjek terdapat 91

variabel tersebut. Hal seperti ini

subjek yang memiliki kecenderungan

diungkapkan oleh Mowen & Minor

gaya hidup hedonis, hal ini berarti

(2002)

Subjek

melakukan

dimiliki oleh setiap orang merupakan

mengungkapkan

salah satu dari sekian banyak aspek

mengungkapkan

yang

sebesar

ditunjukkan

59,92.
dengan

sangat

rendah,

dalam

aktivitasnya,
pendapatnya

Hal

dan

pengaruh

bahwa

bagi

kepribadian

mempengaruhi

gaya

yang

hidup.

ketertarikan atau minat yang berkaitan

Gaya hidup sendiri dipengaruhi oleh

dengan kecenderungan gaya hidup

aspek

hedonis yang mengarah ke tinggi

sosial, yang mana salah satu dari

maupun rendah.

aspek

Peranan

atau

psikologis

psikologis

kepribadian.

sumbangan

maupun

aspek

itu

Gaya

adalah

hidup

dan

efektif kontrol diri 2,8 % ditunjukkan

kepribadian merupakan dua hal yang

koefisien determinan

sangat

(r²) sebesar

berkaitan.

Setiap

individu

0,028. Hal ini berarti masih terdapat

memiliki karakteristik, keunikan dan

97,2%

yang

perbedaan perilaku yang ditentukan

efektif

dari cara individu itu berperilaku.

terhadap kecenderungan gaya hidup

Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton

hedonis seperti faktor internal dan

(Santrock, 2006) menyatakan bahwa

faktor-faktor

memberikan

lain

sumbangan

11

proses

terjadinya

perilaku,

jika

mahasiswi

tersebut

dapat

ditinjau dari teori sosial kognitif

memprediksi dan menyiapkan apa

menjelaskan

adanya

yang akan terjadi, hal ini dilakukan

kemampuan individu dalam mengatur

untuk mengurangi rasa takut dalam

dan

menghadapi

bahwa

mengontrol

meskipun

perilaku

kondisi

dirinya

lingkungannya

sesuatu

yang

tidak

diketahui. Mahasiswi yang sudah

berubah-ubah. Hal tersebut terjadi

memiliki

karena pikiran dapat mengarahkan

tentang segala hal yang menyangkut

seseorang

mengontrol

gaya hidup dari lingkungan sekitarnya

perilakunya. Seseorang yang memiliki

cenderung lebih mampu mengontrol

kepribadian

dirinya. Begitupun sebaliknya.

untuk

yang

rendah

akan

memiliki kecenderungan gaya hidup

pengalaman

Kontrol

yang tinggi.

masa

diri

lalu,

memberikan

pengaruh pada kecenderungan gaya

Dalam

kaitannya

dengan

hidup hedonis pada mahasiswi di

kecenderungan gaya hidup hedonis

Surakarta,

pada mahasiswi di Surakarta, kontrol

mahasiwi

diri terbentuk dari perilaku yang

terjerumus ke dalam gaya hidup

ditunjukkan oleh mahasiswi dalam

hedonis. Hasil penelitian ini pun tidak

kehidupannya.

luput

Mahasiswi

yang

dari

sehingga
tidak

diharapkan

mengikuti

kekurangan.

dan

Adapun

memiliki kontrol diri yang tinggi

kekurangan

cenderung mengarahkan perilakunya

penelitian ini adalah kendala waktu.

kearah yang positif. Selain itu cara

Penelitian

berfikir mahasiswi yang memiliki

Universitas

kontrol diri yang tinggi akan berfokus

sehingga harus menyesuaikan waktu

pada hal-hal yang membawa manfaat

yang diberikan oleh masing-masing

untuk diri dan orang disekelilingnya.

pihak Universitas terkait.

yang ditemui selama

ini

melibatkan

yang

3

berbeda-beda,

Dalam mengambil sebuah keputusan
mahasiswi akan mempertimbangkan

KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun

segala sesuatunya dengan matang.

kesimpulan

dari

cenderung

penelitian ini yaitu ada hubungan

mengikuti segala informasi, sehingga

negatif antara kontrol diri dengan

Mahasiswi

juga

akan

12

2. Subjek penelitian/Mahasiswi

kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta, artinya

Dengan hasil penelitian

variabel kontrol diri dapat dijadikan

yang menunjukkan bahwa ada

prediktor

hubungan

untuk

memprediksi

hedonis,

Berdasarkan hasil penelitian
maka

peneliti

control

diri

dengan kecenderungan gaya hidup

kecenderungan gaya hidup hedonis.

tersebut

antara

diharapkan

kepada

mahasiswi-mahasiswi di Surakarta

dapat

memberikan saran kepada :

untuk lebih meningkatkan kontrol

1. Universitas yang bersangkutan

diri mereka, sehingga dengan

Hasil

penelitian

menunjukkan

kontrol diri yang dimiliki oleh

ini

mereka

tingkat

kecenderungan

gaya

dapat

prosentase

hidup

memperkecil

untuk

mengikuti

hedonis yang sedang pada subjek

kecenderungan

gaya

hidup

penelitian dan juga tingkat kontrol

hedonis

mana

lebih

diri subjek berada pada kategori

mengutamakan kesenangan dan

sedang.

Variabel

psikologis

mengesampingkan tugas utama

seperti

behavioral

control,

sebagai mahasiswi. Kontrol diri

cognitif control, decision control,

dapat ditingkatkan dengan cara

informational

dan

mengontrol perilaku yang muncul

berperan

dan menyalurkan perilaku kepada

retrospective

control,
control

hal-hal yang lebih positif.

dalam menentukan kemampuan
kontrol

diri

seseorang.

karena

itu

perlu

psikologis

kontrol
misalnya

diri

pada

dengan

menyelenggarakan

3. Peneliti Selanjutnya

Oleh

intervensi

Bagi peneliti selanjutnya

dapat

yang tertarik untuk melakukan

kemampuan

penelitian yang terkait dengan

mahasiswi

penelitian yang sama diharapkan :

universitas

a. Memperluas

untuk

meningkatkan

yang

ruang

pelatihan

populasi

lingkup

atau

penelitian

kontrol diri bekerjasama dengan

sehingga generalisasinya lebih

praktisi psikologi.

luas.

13

Gunarsa, SD. 2003. Psikologi Remaja
(cetakan kelima belas).
Yogyakarta: Jalasutra

b. Memperbaiki kelemahan dan
kekurangan dalam penelitian
ini, dengan memilih waktu

Ghufron, M. Nur, dan Rini Risnawita
S.
2011.
Teori-Teori
Psikologi. Jogjakarta : ArRuzz Media

yang tepat untuk penelitian.
c. Peneliti
hanya

diharapkan

tidak

menggunakan

dua

variabel

dalam

selanjutnya,

Hurlock,

penelitian

agar

hasil

penelitian yang didapat lebih
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Idi Subandi. 1997. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012

Baron, R.A, Byrne, D. 2003. Social
Psychology (Tenth Edition).
Boston,
Massachusetts:
pearson Education.
Buss,

E.B. 2002. Psikologi
Perkembangan : Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi
Kelima.
Terjemahan
Istiwidayanti
dan
Soedjarwo.
Jakarta:
Erlangga

Jibi, 2011. Banyak Mahasiswa Lebih
Berorientasi Gaya Hidup
diakses
dari
http://www.solopos.com/20
11/09/28/banyakmahasiswa-lebih
berorientasi-gaya-hidup117856 pada tanggal 28
Februari 2013

A.H. 1995. Personality:
Temperament,
Social
Behaviour ang The Self.
Boston: Allyn and Bacon.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap
Psikologi
(Terjemahan
Kartini Kartono). Jakarta:
Raja Graindo Perkasa.

Kasali, R. 2000. Membidik Pasar
Indonesia,
Segmentasi
Targetting Position. Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Dariyo, A. 2004. Psikologi
perkembangan remaja.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Engel, J.F., Blackw, R.D., & Miniard,
P.W.,
1994.
Perilaku
Konsumen. Edisi enam.
Jilid 1. Terjemahan alih
bahasa oleh Fx. Budiyanto.
Jakarta: Binarupa Aksara.

Kotler, p. & Amstrong G. 2006.
Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Edisi ke 12
terjemahan. Bob Sabran.
Jakarta : Erlangga

14

Lamb, Hair, & Mc. Daniel. 2001.
Pemasaran:
Jakarta:
Salemba Empat
Lazarus, R.S. 1976. Emotional and
Adaptation. New York : Mc
Graw
Hill
Publishing
Company
Lorens Bagus. 2000. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012
Martin,

G. dan Pear, J. 1999.
Behavior
modification:
What it is and how to do it.
New Jersey: Prentice Hall.

Mowen C John, Minor Michael alih
bahasa Salim Lina. 2001.
Perilaku
Konsumen.
Jakarta: Erlangga
Salam, B. 2002. Etika Individual :
Pola Dasar Filsafat Moral.
Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock,

J.W.
2006.
Human
adjustment. New York:
McGraw-Hill.

Serrat, O. 2009. Understanding and
developing
emotional
intelligence. Diakses dari
http://www.adb.org/docum
ents/information/knowledg
e-solutions/understandingdeveloping-emotionalintelligence.pdfpada
tanggal 22 November 2012
Susanto, A.B. 2003. Potret-Potret
Gaya Hidup Metropolis.
Jakarta: Kompas Media
Nusantara

15

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS MAHASISWI UNIVERSITAS Hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta.

1 3 19

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 13

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 21