HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
.
Oleh :
SITI FATIMAH
F 100 090 122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
.
Oleh :
SITI FATIMAH
F 100 090 122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
I-T-U.B-I]NGANANTAMKO.NTROL-D.IRI*D-E.NG{NKE--CE-ND.E-RUNGAI.{
GAYA HIDI}P IIEDOMS PADA MAHASISWI DI SURAI(ARTA
Diajukan ole-h:
SITI FATIMAH
r
100 09012j1
Telah Diselrrjui- Untuk Dipe-rtahar,rkan
Di hadapan Deuaan Perrguji Skidsi S-l
Telah disefqiu-i
Susatvo Yuwono. S. PsL M.SL. Psi
ole-h :
T*geul
: 5 Juai2-01-3
I.IUBI]IIGANANTABAKONTBQL-I}-IBI:D-ENGANK-EC-E-NDENJNC-419
GAYA HIDT]P HEDONIS PADA MAIIASISWI DI SURAKARTA
YangDiaiukan Ole-h
:
SITI FATIMAH
F 100090122
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada
tqrBgal : 5 Juni
2-0-13
dan dinyatakan telah mernenuhi syarat
Pe_ngqii U=tama,
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si' Psi
Penguji?endamping
,4,
a
I
Dra. Zahrotul Uyun M.Si
Pengrdi Pqndamping
II
Setiyo Purwanto, S.Psi, M.Si
Sur_akar-ta. 5
Juui
2-0 1 3
Universitas Muhammadiyah Surakarta
t*:.1 Y*l
Susatyo Yuwono, S.Psi,IVl.Si, Psi
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
Siti Fatimah
F 100 090 122
ABSTRAKSI
Mahasiswi diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas dirinya sebagai
agent of control, yang nantinya akan berkontribusi terhadap nusa dan bangsa dan
diharapkan tidak terlibat dengan gaya hidup hedonis. Pada kenyataannya
mahasiswi kurang mampu mengontrol dirinya. Sebagian besar dari mereka,
menghabiskan waktu dan uangnya untuk berburu kesenangan. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya
hidup hedonis pada mahasiswi di Surakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu : Ada
hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi se-Surakarta. Teknik
pengambilan Sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yaitu
melakukan random pada universitas kemudian melakukan random kedua untuk
menentukan fakultas yang akan dikenai penelitian, sehingga terpilihlah 6 fakultas
dari 3 universitas dengan jumlah subjek sebanyak 140 orang. Karakteristik
sampelnya adalah mahasiswi yang berusia 17-21 tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,169 dengan p = 0,046 (p <
0,05) artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan
kecenderungan gaya hidup hedonis. Hasil menunjukkan hipotesis diterima.
Sumbangan efektif variabel kontrol diri terhadap kecenderungan gaya hidup
hedonis sebesar 2,8% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,028
Rerata empirik variabel kontrol diri 76,57 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang
berarti kontrol diri pada Subjek tergolong sedang. Rerata empirik variabel kontrol
diri 59,92 dan rerata hipotetik sebesar 60 yang berarti kecenderungan gaya hidup
hedonis pada Subjek tergolong sedang.
Kata kunci : Kontrol Diri, Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis
Hasil
PENDAHULUAN
survey
yang
telah
Mahasiswa adalah aset yang
dilakukan di Matahari Singosaren
sangat berharga. Harapan tinggi suatu
Solo pada tanggal 17 September 2012
bangsa terhadap mahasiswa adalah
didapatkan data bahwa, mahasiswi
menjadi
berlomba-lomba
membeli
memiliki loyalitas tinggi terhadap
barang
bermerek
kemajuan bangsa. terutama dalam
menunjang
dunia pendidikan. Pada kenyataannya,
Contohnya, sepatu,tas, dan pakaian.
mahasiswa
Mahasiswi membeli barang-barang
generasi
penerus
zaman
cenderung
yang
sekarang
yang
gaya
dengan harga
mengagung-agungkan
baranguntuk
hidupnya.
yang berkisar Rp
–
kesenangan dan kenikmatan dalam
100.000,00
menjalani hidup. Menurut Jibi (2011)
termasuk harga-harga diskon mereka
Masrukhi menilai saat ini banyak
juga
mahasiswa yang lebih berorientasi
membeli
pada
dalam
gaya
hidup.
Gaya
hidup
Rp
200.000,00,
memburunya.
Mahasiswi
barang-barang
2
minggu
tersebut
kurang
lebih
keseluruhan
sebanyak 2-3 kali. Hal ini dijelaskan
yang ada pada diri seseorang yang
oleh Sales Promotion Girls dari
berhubungan dengan lingkungannya
Matahari Singosaren.
didefinisikan
sebagai
(Kottler,
2006).
Kata
diambil
dari
Bahasa
Baron
hedonisme
mengatakan
Yunani
dan
Byrne
bahwa
(2003)
masyarakat
hēdonismos dari akar kata hēdonē,
cenderung menekankan pentingnya
artinya "kesenangan" (Salam, 2002).
penampilan bagi wanita dibandingkan
Susanto (2003) menyatakan bahwa
pria
atribut kecenderungan gaya hidup
bagian dari gaya hidup. Peristiwa
hedonis meliputi lebih senang mengisi
tersebut
waktu luang di mall, kafe, dan
mengalami hambatan sosial yang
restoran-restoran makanan siap saji
mengarah pada ketidak percaya dirian
(fast food) serta memiliki sejumlah
dan
barang-barang
merasa
dengan
merek
prestisius.
dan
penampilan
disebabkan
ditandai
terasing,
disayangi,
mengekspresikan
1
dengan
merupakan
mahasiswi
cenderung
merasa
tidak
diri
tidak
dapat
dan
terlalu
lemah untuk mengatasi kekurangan
Kenyataannya gaya hidup hedonis
yang dimiliki (Buss, 1995).
masih banyak dijumpai pada remaja.
Mengacu dari uraian tersebut dapat
Kecenderungan gaya hidup
hedonis tentu ada penyebabnya. Ada
dibuat
banyak faktor yang datang dari luar
penelitian ini adalah apakah ada
yang memicu emosi mereka menjadi
hubungan antara kontrol diri dengan
hamba hedonis. Orangtua dan kaum
kecenderungan gaya hidup hedonis
kerabat
utama
pada mahasiswi di Surakarta ? Oleh
generasi mereka menjadi hedonism.
karena itu peneliti ini mengambil
Mereka lalai untuk mewarisi anak
tema Hubungan antara Kontrol Diri
dengan norma dan gaya hidup timur
dengan Kecenderungan Gaya Hidup
yang spiritual. Namun yang lebih
Hedonis
berperan lagi yaitu faktor karakteristik
Surakarta.
adalah
penyebab
rumusan
pada
Tujuan
kepribadian dari remaja itu sendiri.
masalah
Mahasiswi
penelitian
dalam
di
yang
dilakukan adalah untuk mengetahui
Salah satunya yaitu kontrol diri.
dan
hubungan antara kontrol diri dengan
1976)
kecenderungan gaya hidup hedonis
mendefinisikan kontrol diri sebagai
pada mahasiswi di Surakarta, untuk
suatu kemampuan untuk menyusun,
mengetahui tingkat kontrol diri pada
membimbing,
mahasiswi
Menurut
Merbaum
Goldfried
(Lazarus,
mengatur,
dan
di
Surakarta,
untuk
mengarahkan bentuk perilaku yang
mengetahui tingkat kecenderungan
dapat membawa kearah konsekuensi
gaya hidup hedonis pada mahasiswi
positif.
di
Surakarta,
untuk
mengetahui
Berdasarkan uraian, masih ada
seberapa besar pengaruh kontrol diri
kesenjangan antara kenyataan dan
terhadap kecenderungan gaya hidup
harapan. Mahasiswa diharapkan dapat
hedonis pada mahasiswi di Surakarta.
terus meningkatkan kualitas dirinya
sebagai generasi yang nantinya akan
bertanggung jawab terhadap nusa dan
bangsa dan diharapkan tidak terlibat
dengan
gaya
hidup
hedonis.
2
tertentu untuk menciptakan fantasi,
LANDASAN TEORI
Kecenderungan
Gaya
sensasi, dan memperoleh dorongan
Hidup
emosional (Mowen and Minor, 2001).
Hedonis
Salah satu jenis yang mendasari para
Gaya hidup di artikan secara
bagaimana
kaum hedon adalah keinginan mereka
seseorang hidup (Lamb dkk, 2001).
untuk melakukan kegiatan pada waktu
Menurut Reynold dan Draden (Engel
luang dengan jalan bersenang-senang.
dkk, 1994) gaya hidup hedonis secara
Berdasarkan penjelasan diatas
sederhana
sebagai,
dapat
luas didefinisikan sebagai cara hidup
“diidentifikasikan”
disimpulkan
bahwa
oleh
kecenderungan gaya hidup hedonis
menghabiskan
merupakan sikap hidup yang dimiliki
waktu mereka (aktivitas) apa yang
oleh individu yang berorientasi pada
mereka
dalam
mencari kesenangan dan kebahagiaan
lingkungannya (ketertarikan) dan apa
sebanyak-banyaknya dan terhindar
yang mereka pikirkan tentang diri
dari penderitaan dan kesengsaraan.
yang
bagaimana
orang
anggap
mereka
penting
sendiri
dan
juga
Aspek kecenderungan gaya
dunia
hidup hedonis menurut Engel, dkk
disekitarnya.
(1994) dapat dicerminkan melalui
Bentuk dari suatu gaya hidup
dapat berupa gaya hidup dari suatu
simbol
penampilan, melalui media iklan,
Interest, dan Opinion) yaitu aktivitas,
modeling dari artis yang di idolakan,
minat, dan opini sebagai aspek utama
gaya hidup yang hanya mengejar
yang berorientasi pada kesenangan.
kenikmatan
hidup
Activities (kegiatan) adalah tindakan
hedonis) sampai dengan gaya hidup
nyata seperti menonton suatu di
mandiri yang menuntut penalaran dan
bioskop,
berbelanja
tanggung
pola
pertokoan,
dan
(Idi
(minat)
semata
jawab
perilakunya
(gaya
dalam
Chaney
kebutuhan
akan
AIO
(Activities,
di
suatu
lain-lain.
Interest
semacam
objek,
peristiwa, atau topik adalah tingkat
Subandy,1997).
Hedonis
sebagai
merujuk
individu
keinginan yang menyertai perhatian
pada
khusus
untuk
maupun
terhadapnya.
menggunakan suatu produk atau jasa
3
terus
menerus
Sedangkan
opinion
(opini) adalah jawaban lisan atau
stressor. Tindakan yang nyata ini
tertulis yang orang berikan sebagai
dapat
respon
intensitas
terhadap
situasi
stimulus
meliputi
pengurangan
kejadian
ataupun
memperpendek durasi kejadian.
dimana semacam pertanyaan yang
b. Cognitif control, yaitu kemampuan
diajukan.
individu dalam hal proses berpikir
atau strategi untuk memodifikasi
Kontrol Diri
Martin
dan
menjelaskan
bahwa
Pear
akibat dari stressor. Strateginya
(1999)
kontrol
dapat menggunakan cara yang
diri
adalah usaha yang dilakukan oleh
berbeda
individu
kejadian atau justru memfokuskan
rangka
yang
digunakan
mengatur
sekitarnya
untuk
dalam
dalam
memikirkan
pada hal-hal yang menyenangkan.
lingkungan
c. Decision control, kesempatan yang
mengarahkan
konsekuensi dari perilakunya sendiri.
ada
Secara
menggunakan prosedur alternatif
sederhana
didefinisikan
kontrol
sebagai
diri
untuk
memilih
antara
atau tindakan yang dilakukan.
proses
d. Informational
pengelolaan emosi dan impuls yang
control,
yaitu
kesempatan untuk mendapatkan
mengganggu (Serrat, 2009).
pengetahuan, mengenai kejadian
Dari hal tersebut diatas dapat
diri
yang menekan, mengapa dan apa
adalah upaya yang dilakukan secara
saja konsekuensinya, kapan akan
sadar oleh individu didalam suatu
terjadi.
lingkungan untuk mengatur tingkah
dapat mengurangi stres dengan
lakunya sendiri.
cara meningkatkan
disimpulkan
bahwa
kontrol
Kontrol
informational
kemampuan
Diri
seseorang untuk memprediksi dan
menurut Averill,dkk (Ghufron M Nur
mempersiapkan apa yang akan
& Risnawaita Rini, 2011) meliputi :
terjadi dan mengurangi ketakutan
a. Behavioral
seseorang
Aspek-Aspek
kemampuan
Kontrol
Control,
yaitu
individu
dalam
mengurangi
akibat
menghadapi
sesuatu yang tidak diketahuinya.
e. Retrospective
mengambil tindakan yang nyata
untuk
dalam
control,
yaitu
kemampuan yang menyinggung
dari
4
kepercayaan mengenai apa atau
Setiap
siapa
penyebab
karakteristik, keunikan dan perbedaan
kejadian yang menekan setelah
perilaku yang ditentukan dari cara
kejadian tersebut terjadi.
individu itu berperilaku. Menurut
yang
menjadi
individu
memiliki
Dari pemaparan diatas dapat
Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton
disimpulkan adalah bahwa aspek
(Santrock, 2006) menyatakan bahwa
kontrol diri terdiri dari behavioral
proses
control, cognitive control, decision
ditinjau dari teori sosial kognitif
control,
menjelaskan
informasional
control,
retrospektif control.
antara
perilaku,
bahwa
jika
adanya
kemampuan individu dalam mengatur
dan
Hubungan
terjadinya
kontrol
mengontrol
meskipun
diri
perilaku
kondisi
dirinya
lingkungannya
dengan kecenderungan gaya hidup
berubah-ubah. Hal tersebut terjadi
hedonis
karena pikiran dapat mengarahkan
Mahasiswa yang digolongkan
seseorang
remaja menemukan adanya pergaulan
untuk
mengontrol
perilakunya.
masyarakat kota besar yang mengarah
Martin
dan
Pear
(1999)
pada pemenuhan kebutuhan hidup.
menjelaskan
Menurut
adalah usaha yang dilakukan oleh
Gunarsa
(2003)
proses
perkembangan individu saat masa
individu
remaja
rangka
mengalami
suatu
bahwa
yang
kontrol
digunakan
mengatur
diri
dalam
lingkungan
perkembangan yang cukup meningkat
sekitarnya
dan semakin diarahkan keluar dirinya,
konsekuensi dari perilakunya sendiri.
keluar lingkungan keluarganya, dan
Menurut Dariyo (2004) individu yang
akhirnya kedalam masyarakat dan
memiliki kontrol diri yang baik,
tempat yang akan ditempati didalam
memiliki
kemampuan
masyarakat.
penyesuaian
diri
Mahasiswa
yang
untuk
mengarahkan
yang
dalam
baik
di
memiliki kecenderungan gaya hidup
lingkungan sosialnya. Kontrol diri
hedonis tentu ada penyebabnya, salah
yang
satunya adalah faktor karakteristik
sebagai
kepribadian dari remaja itu sendiri.
mengontrol
5
baik
memiliki
berikut
karakteristik
individu
terhadap
dapat
pengeluaran
uang, individu berusaha menghemat
alternatif didalam hidupnya, tidak
uang, individu dapat mengurangi
dapat
tekanan
dalam
pikiran,
individu
dapat
membuat
suatu
membuat pikiran tenang, individu
sedang
dapat
pengetahuan
membuat
pilihan-pilihan
suatu
keputusan
permasalahan
dihadapi,
tidak
yang
memiliki
yang lebih terhadap
alternatif dalam hidupnya, selain itu
suatu hal, tidak dapat menerima
individu juga dapat membuat suatu
konsekuensi dari apa yang telah
keputusan
dapat
dilakukannya, tidak dapat mengontrol
pengetahuan-
dirinya dalam pembelian, dan tidak
pengetahuan baik dari dalam maupun
memiliki kontrol dalam pengalaman
dari luar dirinya, apabila ada suatu
membeli dari sales di masa yang lalu.
yang
tepat,
memperoleh
dapat
Perilaku menyimpang kerap
menerima konsekuensi, didalam suatu
kali dialamai oleh remaja. Hal ini
pembelian individu dapat mengontrol
didukung dari pendapat Erickson
apa saja yang akan dibeli, dan
(Hurlock, 2002) bahwa ada konflik
individu
dari
dua kekuatan yang dialami oleh
saat
remaja,
permasalahan
individu
juga
pengalamannya
belajar
masa
silam
kebingungan.
membeli suatu barang.
Individu
yaitu
yang
identitas
Apabila
melawan
mahasiswa
berhasil pada masa remajanya maka
cenderung
berorientasi pada gaya hidup hedonis,
mahasiswa
diduga belum memiliki kontrol diri
peran dan fungsinya, akan tetapi bila
yang baik. Individu yang memiliki
yang
kontrol diri yang tidak baik memiliki
mahasiswa akan terjerumus kepada
karakteristik sebagai berikut individu
kemandirian dan pencarian identitas
tersebut kurang dapat mengontrol
yang
pengeluaran uang, suka melakukan
hedonis.
pemborosan
dapat
memiliki kemampuan yang kuat pada
yang
dirinya untuk membendung segala
tertekan,
keinginan dan juga gejolak pada
pikirannya sering kacau karena suatu
dirinya maka akan timbul gaya hidup
permasalahan, tidak memiliki pilihan
hedonis yang tidak terkontrol pada
uang,
mengendalikan
membuatnya
kurang
pikiran
justru
6
akan
terjadi
keliru,
Jika
mengetahui
sebaliknya
seperti
apa
maka
gaya
hidup
mahasiswa
tidak
dirinya. Kemampuan kontrol diri
pandangan bahwa kesenangan atau
yang baik pada mahasiswa diharapkan
kenikmatan merupakan tujuan hidup
dapat
manusia. Oleh karena itu kontrol diri
menurunkan
gaya
hidup
dan gaya hidup hedonis memiliki
hedonis.
Gaya
hidup
hubungan yang layak untuk dikaji
didefinisikan
lebih lanjut.
sebagai pola hidup yang dialami oleh
individu yang
beberapa
diwujudkan dalam
kegiatan,
minat,
dan
hidup
juga
Ada hubungan negatif antara
menggambarkan “keseluruhan yang
kontrol diri dengan kecenderungan
terjadi pada diri individu tersebut”
gaya hidup hedonis pada mahasiswi
dalam berhubungan langsung dengan
di Surakarta.
pendapatnya.
Gaya
lingkungannya
(Kotler,
Hipotesis
2006).
Sedangkan Menurut Kasali (2000)
METODE PENELITIAN
gaya hidup dapat membawa pengaruh
Variabel Penelitian :
pada
Variabel
perilaku
seseorang
yang
yang
digunakan
nantinya juga mempengaruhi pilihan-
penelitian ini adalah :
pilihan konsumsi. Terdapat macam-
1. Variabel Tergantung :
macam
bentuk
dari
gaya
Kecenderungan Gaya Hidup
hidup
Hedonis.
diantaranya dapat berupa gaya hidup
2. Variabel Bebas : Kontrol Diri
dari suatu penampilan, melalui sarana
iklan,
modeling
dari
artis
dalam
atau
seseorang yang dijadikan panutan,
Definisi Operasional :
gaya hidup yang bertujuan untuk
1. Kecenderungan Gaya Hidup
mengejar kenikmatan dan kesenangan
Hedonis
Kecenderungan
semata (gaya hidup hedonis) sampai
gaya
dengan gaya hidup mandiri yang
hidup hedonis dapat diartikan
menuntut penalaran dan tanggung
sebagai sikap hidup yang dimiliki
jawab dalam pola perilakunya Chaney
individu yang bertujuan untuk
(Idi Subandy,1997). Menurut Lorens
mencari
Bagus (2000) hedonisme merupakan
mendapatkan suatu kebahagian
7
kesenangan,
untuk
dan terhindar dari penderitaan dan
disesuaikan
kesengsaraan.
kecenderungan
Kecenderungan
hidup
hedonis
gaya
hidup
hedonis pada mahasiswa.
gaya
diukur
dengan
dengan
Subjek Penelitian
skala
Subjek dalam penelitian ini
hidup
populasinya adalah Mahasiswi se-
hedonis yang disusun oleh penulis
Surakarta berjumlah 140 mahasiswi.
berdasarkan
yang
Jenis sampel yang digunakan dalam
telah dikemukakan oleh Engel,dkk
penelitian ini adalah purposive sample
(1994) yaitu aktivitas, minat dan
Adapun
opini.
sebagai berikut mahasiswi di UMS
menggunakan
kecenderungan
gaya
aspek-aspek
Fakultas
2. Kontrol Diri
karakteristiknya
Psikologi
dan
adalah
Ekonomi
dapat
masing-masing berjumlah 30 orang,
didefinisikan sebagai upaya yang
mahasiswi di UNS Fakultas Ekonomi
dilakukan
oleh
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
suatu
jurusan Ilmu Komunikasi masing-
Kontrol
diri
secara
sadar
individu
didalam
lingkungan
untuk
mengatur
lakunya
sendiri.
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Kemampuan kontrol diri akan
Politik jurusan Ilmu Komunikasi dian
diukur dengan skala kontrol diri
Ilmu Hukum UNSA masing-masing
yang disusun dengan aspek-aspek
berjumlah 20 orang, berdasarkan usia
kontrol diri yang ada dalam teori
17-21 tahun (Harlock remaja akhir).
tingkah
masing
berjumlah
20
orang,
Averill,dkk (Guffran M Nur dan
Risnawita
Rini,
2011)
Teknik Sampling
Pengambilan
mengungkapkan ada lima aspek
sampel
pada
kontrol diri yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan
kehidupan
sehari-hari
teknik Stratified Random Sampling.
(behavioral
control),
(cognitif
(desisional
control),
control),
(informational
(retrospective
yaitu
Alat Ukur
control),
control)
Metode yang digunakan dalam
yang
pengumpulan data adalah :
8
terpisah yaitu antara Try Out dan
1. Angket
a. Skala
Kontrol
penyusunan
nya
Diri
penelitian
mengacu
dilaksanakan
secara
Try
Out
terpisah.
Pelaksanaan
yang
dilakukan
dilakukan
teori
Psikologi UMS dilaksanakan pada
Averill,dkk (Guffran M Nur
tanggal 13, 14 dan 15 maret 2013.
dan Risnawita Rini, 2011)
Dibagikan
mengungkapkan
ada
lima
berjumlah 100. Pada penelitian ini,
aspek
diri
yang
hasil uji coba validitas skala kontrol
digunakan dalam kehidupan
diri menunjukkan dari 40 aitem
sehari-hari yaitu (behavioral
terdapat 28 aitem yang valid dan 12
control),
control),
aitem yang gugur dengan r tabel =
(desisional
control),
0,195 dan taraf signifikansi 5%.
(informational
control),
Koefisien validitas berkisar 0,222
pada
aspek-aspek
dikemukakan
dalam
kontrol
(cognitif
(retrospective control).
di
kepada
Fakultas
mahasiswi
sampai 0,463. Hasil uji coba validitas
b. Skala Kecenderungan Gaya
skala
kecenderungan
gaya
hidup
Hidup Hedonis penyusunan
hedonis menunjukkan dari 30 aitem
nya mengacu pada aspek-
terdapat 24 aitem yang valid dan 6
aspek yang dikemukakan oleh
aitem yang gugur dengan r tabel =
Engel,dkk
0,195 dan taraf signifikansi 5%.
(1994)
yaitu
aktivitas, minat dan opini.
Koefisien validitas berkisar 0,196
sampai
0,661.
Sementara
nilai
koefisien reliabilitas (rη) skala kontrol
Teknik Analisis Data
diri dalam penelitian ini adalah
Teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi product
sebesar
moment
kecenderungan gaya hidup hedonis
0,770
dan
skala
adalah sebesar 0,826. Pelaksanaan
HASIL
PENELITIAN
pengumpulan
DAN
penelitian
dilakukan pada tanggal 18 Maret – 10
PEMBAHASAN
Pengumpulan
data
data
April
dalam
2013.
Berdasarkan
hasil
perhitungan teknik analisis product
penelitian ini menggunakan Try Out
9
moment dari Pearson diperoleh nilai
penyesuaian
koefisien korelasi -0,169 dengan p =
sosialnya.
0,046 (p ≤ 0,05) sehingga dapat
bahwa mahasiswi
disimpulkan bahwa hasil penelitian
kontrol diri yang rendah kurang
ini menunjukkan adanya hubungan
mampu menyesuaikan diri dengan
negatif yang signifikan antara kontrol
perubahan gaya hidup di lingkungan
diri
sekitar.
dengan
kecenderungan
gaya
diri
Hal
di
ini
lingkungan
menunjukkan
yang memiliki
Mahasiswi
cenderung
hidup hedonis pada mahasiswi di
mengubah dirinya untuk sama dengan
Surakarta,
orang lain yang mengikuti gaya hidup
dalam
artian
semakin
hedonis.
tinggi kemampuan kontrol diri subjek
gaya
Hasil penelitian kontrol diri
hidup hedonis dan semakin rendah
menunjukkan bahwa rata-rata subjek
kontrol
memiliki kontrol diri yang sedang
penelitian,
semakin
diri
rendah
subjek
penelitian,
dengan rerata empirik sebesar 76,57
semakin tinggi gaya hidup hedonis.
Hasil penelitian ini sesuai
Hasil ini ditunjukkan dengan 47,85%
dengan teori Hal ini sesuai dengan
kontrol diri yang sedang dan 52,14%
pendapat Dariyo (2004) individu yang
kontrol diri yang tinggi. Subjek dalam
memiliki kontrol diri yang baik,
penelitian ini yakni mahasiswi di
memiliki
kemampuan
Surakarta yang menunjukkan bahwa
penyesuaian
diri
lingkungan
sosialnya.
dalam
di
rata-rata Subjek memiliki kontrol diri
ini
yang sedang, hal ini dapat dilihat dari
menunjukkan bahwa mahasiswi yang
140 subjek terdapat 67 Subjek yang
memiliki kontrol diri yang tinggi
memiliki kontrol diri sedang. Hal ini
mampu
perubahan
menandakan sebagian besar Subjek
gaya hidup di lingkungan sekitar
belum mampu melakukan kontrol diri
tanpa harus merubah diri sendiri
secara optimal. Tingkat kontrol diri
untuk sama dengan orang lain yang
sedang pada subjek penelitian ini
cenderung mengarah pada gaya hidup
antara lain salah satunya dipengaruhi
hedonis. Sebaliknya mahasiswi yang
oleh
memiliki kontrol diri yang rendah
penelitian kecenderungan gaya hidup
kurang memiliki kemampuan dalam
hedonis
yang
menyesuaikan
baik
Hal
10
faktor
bahwa
lingkungan.
rata-rata
Hasil
Subjek
memiliki kecenderungan gaya hidup
faktor eksternal. Faktor internal yaitu
hedonis yang sedang dengan rerata
sikap dan keyakinan, pengalaman,
empirik
ini
pengamatan, konsep diri, motif dan
0,71%
persepsi, sedangkan faktor eksternal
kecenderungan gaya hidup hedonis
dipengaruhi oleh kelompok referensi,
yang
16,43%
keluarga, kelas sosial, kebudayaan.
kecenderungan gaya hidup hedonis
Hasil penelitian ini menunjukkan
yang rendah, 65% kecenderungan
bahwa kontrol diri dengan seluruh
gaya hidup hedonis yang sedang,
aspek yang terkandung didalamnya
17,15% kecenderungan gaya hidup
memberikan
hedonis yang tinggi, dan 0,71 %
kecenderungan gaya hidup hedonis,
kecenderungan gaya hidup hedonis
meskipun kecenderungan gaya hidup
yang sangat tinggi. Hal ini dapat
hedonis tidak hanya dipengaruhi oleh
dilihat dari 140 subjek terdapat 91
variabel tersebut. Hal seperti ini
subjek yang memiliki kecenderungan
diungkapkan oleh Mowen & Minor
gaya hidup hedonis, hal ini berarti
(2002)
Subjek
melakukan
dimiliki oleh setiap orang merupakan
mengungkapkan
salah satu dari sekian banyak aspek
mengungkapkan
yang
sebesar
ditunjukkan
59,92.
dengan
sangat
rendah,
dalam
aktivitasnya,
pendapatnya
Hal
dan
pengaruh
bahwa
bagi
kepribadian
mempengaruhi
gaya
yang
hidup.
ketertarikan atau minat yang berkaitan
Gaya hidup sendiri dipengaruhi oleh
dengan kecenderungan gaya hidup
aspek
hedonis yang mengarah ke tinggi
sosial, yang mana salah satu dari
maupun rendah.
aspek
Peranan
atau
psikologis
psikologis
kepribadian.
sumbangan
maupun
aspek
itu
Gaya
adalah
hidup
dan
efektif kontrol diri 2,8 % ditunjukkan
kepribadian merupakan dua hal yang
koefisien determinan
sangat
(r²) sebesar
berkaitan.
Setiap
individu
0,028. Hal ini berarti masih terdapat
memiliki karakteristik, keunikan dan
97,2%
yang
perbedaan perilaku yang ditentukan
efektif
dari cara individu itu berperilaku.
terhadap kecenderungan gaya hidup
Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton
hedonis seperti faktor internal dan
(Santrock, 2006) menyatakan bahwa
faktor-faktor
memberikan
lain
sumbangan
11
proses
terjadinya
perilaku,
jika
mahasiswi
tersebut
dapat
ditinjau dari teori sosial kognitif
memprediksi dan menyiapkan apa
menjelaskan
adanya
yang akan terjadi, hal ini dilakukan
kemampuan individu dalam mengatur
untuk mengurangi rasa takut dalam
dan
menghadapi
bahwa
mengontrol
meskipun
perilaku
kondisi
dirinya
lingkungannya
sesuatu
yang
tidak
diketahui. Mahasiswi yang sudah
berubah-ubah. Hal tersebut terjadi
memiliki
karena pikiran dapat mengarahkan
tentang segala hal yang menyangkut
seseorang
mengontrol
gaya hidup dari lingkungan sekitarnya
perilakunya. Seseorang yang memiliki
cenderung lebih mampu mengontrol
kepribadian
dirinya. Begitupun sebaliknya.
untuk
yang
rendah
akan
memiliki kecenderungan gaya hidup
pengalaman
Kontrol
yang tinggi.
masa
diri
lalu,
memberikan
pengaruh pada kecenderungan gaya
Dalam
kaitannya
dengan
hidup hedonis pada mahasiswi di
kecenderungan gaya hidup hedonis
Surakarta,
pada mahasiswi di Surakarta, kontrol
mahasiwi
diri terbentuk dari perilaku yang
terjerumus ke dalam gaya hidup
ditunjukkan oleh mahasiswi dalam
hedonis. Hasil penelitian ini pun tidak
kehidupannya.
luput
Mahasiswi
yang
dari
sehingga
tidak
diharapkan
mengikuti
kekurangan.
dan
Adapun
memiliki kontrol diri yang tinggi
kekurangan
cenderung mengarahkan perilakunya
penelitian ini adalah kendala waktu.
kearah yang positif. Selain itu cara
Penelitian
berfikir mahasiswi yang memiliki
Universitas
kontrol diri yang tinggi akan berfokus
sehingga harus menyesuaikan waktu
pada hal-hal yang membawa manfaat
yang diberikan oleh masing-masing
untuk diri dan orang disekelilingnya.
pihak Universitas terkait.
yang ditemui selama
ini
melibatkan
yang
3
berbeda-beda,
Dalam mengambil sebuah keputusan
mahasiswi akan mempertimbangkan
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun
segala sesuatunya dengan matang.
kesimpulan
dari
cenderung
penelitian ini yaitu ada hubungan
mengikuti segala informasi, sehingga
negatif antara kontrol diri dengan
Mahasiswi
juga
akan
12
2. Subjek penelitian/Mahasiswi
kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta, artinya
Dengan hasil penelitian
variabel kontrol diri dapat dijadikan
yang menunjukkan bahwa ada
prediktor
hubungan
untuk
memprediksi
hedonis,
Berdasarkan hasil penelitian
maka
peneliti
control
diri
dengan kecenderungan gaya hidup
kecenderungan gaya hidup hedonis.
tersebut
antara
diharapkan
kepada
mahasiswi-mahasiswi di Surakarta
dapat
memberikan saran kepada :
untuk lebih meningkatkan kontrol
1. Universitas yang bersangkutan
diri mereka, sehingga dengan
Hasil
penelitian
menunjukkan
kontrol diri yang dimiliki oleh
ini
mereka
tingkat
kecenderungan
gaya
dapat
prosentase
hidup
memperkecil
untuk
mengikuti
hedonis yang sedang pada subjek
kecenderungan
gaya
hidup
penelitian dan juga tingkat kontrol
hedonis
mana
lebih
diri subjek berada pada kategori
mengutamakan kesenangan dan
sedang.
Variabel
psikologis
mengesampingkan tugas utama
seperti
behavioral
control,
sebagai mahasiswi. Kontrol diri
cognitif control, decision control,
dapat ditingkatkan dengan cara
informational
dan
mengontrol perilaku yang muncul
berperan
dan menyalurkan perilaku kepada
retrospective
control,
control
hal-hal yang lebih positif.
dalam menentukan kemampuan
kontrol
diri
seseorang.
karena
itu
perlu
psikologis
kontrol
misalnya
diri
pada
dengan
menyelenggarakan
3. Peneliti Selanjutnya
Oleh
intervensi
Bagi peneliti selanjutnya
dapat
yang tertarik untuk melakukan
kemampuan
penelitian yang terkait dengan
mahasiswi
penelitian yang sama diharapkan :
universitas
a. Memperluas
untuk
meningkatkan
yang
ruang
pelatihan
populasi
lingkup
atau
penelitian
kontrol diri bekerjasama dengan
sehingga generalisasinya lebih
praktisi psikologi.
luas.
13
Gunarsa, SD. 2003. Psikologi Remaja
(cetakan kelima belas).
Yogyakarta: Jalasutra
b. Memperbaiki kelemahan dan
kekurangan dalam penelitian
ini, dengan memilih waktu
Ghufron, M. Nur, dan Rini Risnawita
S.
2011.
Teori-Teori
Psikologi. Jogjakarta : ArRuzz Media
yang tepat untuk penelitian.
c. Peneliti
hanya
diharapkan
tidak
menggunakan
dua
variabel
dalam
selanjutnya,
Hurlock,
penelitian
agar
hasil
penelitian yang didapat lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Idi Subandi. 1997. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012
Baron, R.A, Byrne, D. 2003. Social
Psychology (Tenth Edition).
Boston,
Massachusetts:
pearson Education.
Buss,
E.B. 2002. Psikologi
Perkembangan : Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi
Kelima.
Terjemahan
Istiwidayanti
dan
Soedjarwo.
Jakarta:
Erlangga
Jibi, 2011. Banyak Mahasiswa Lebih
Berorientasi Gaya Hidup
diakses
dari
http://www.solopos.com/20
11/09/28/banyakmahasiswa-lebih
berorientasi-gaya-hidup117856 pada tanggal 28
Februari 2013
A.H. 1995. Personality:
Temperament,
Social
Behaviour ang The Self.
Boston: Allyn and Bacon.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap
Psikologi
(Terjemahan
Kartini Kartono). Jakarta:
Raja Graindo Perkasa.
Kasali, R. 2000. Membidik Pasar
Indonesia,
Segmentasi
Targetting Position. Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dariyo, A. 2004. Psikologi
perkembangan remaja.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Engel, J.F., Blackw, R.D., & Miniard,
P.W.,
1994.
Perilaku
Konsumen. Edisi enam.
Jilid 1. Terjemahan alih
bahasa oleh Fx. Budiyanto.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Kotler, p. & Amstrong G. 2006.
Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Edisi ke 12
terjemahan. Bob Sabran.
Jakarta : Erlangga
14
Lamb, Hair, & Mc. Daniel. 2001.
Pemasaran:
Jakarta:
Salemba Empat
Lazarus, R.S. 1976. Emotional and
Adaptation. New York : Mc
Graw
Hill
Publishing
Company
Lorens Bagus. 2000. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012
Martin,
G. dan Pear, J. 1999.
Behavior
modification:
What it is and how to do it.
New Jersey: Prentice Hall.
Mowen C John, Minor Michael alih
bahasa Salim Lina. 2001.
Perilaku
Konsumen.
Jakarta: Erlangga
Salam, B. 2002. Etika Individual :
Pola Dasar Filsafat Moral.
Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock,
J.W.
2006.
Human
adjustment. New York:
McGraw-Hill.
Serrat, O. 2009. Understanding and
developing
emotional
intelligence. Diakses dari
http://www.adb.org/docum
ents/information/knowledg
e-solutions/understandingdeveloping-emotionalintelligence.pdfpada
tanggal 22 November 2012
Susanto, A.B. 2003. Potret-Potret
Gaya Hidup Metropolis.
Jakarta: Kompas Media
Nusantara
15
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
.
Oleh :
SITI FATIMAH
F 100 090 122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
.
Oleh :
SITI FATIMAH
F 100 090 122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
I-T-U.B-I]NGANANTAMKO.NTROL-D.IRI*D-E.NG{NKE--CE-ND.E-RUNGAI.{
GAYA HIDI}P IIEDOMS PADA MAHASISWI DI SURAI(ARTA
Diajukan ole-h:
SITI FATIMAH
r
100 09012j1
Telah Diselrrjui- Untuk Dipe-rtahar,rkan
Di hadapan Deuaan Perrguji Skidsi S-l
Telah disefqiu-i
Susatvo Yuwono. S. PsL M.SL. Psi
ole-h :
T*geul
: 5 Juai2-01-3
I.IUBI]IIGANANTABAKONTBQL-I}-IBI:D-ENGANK-EC-E-NDENJNC-419
GAYA HIDT]P HEDONIS PADA MAIIASISWI DI SURAKARTA
YangDiaiukan Ole-h
:
SITI FATIMAH
F 100090122
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada
tqrBgal : 5 Juni
2-0-13
dan dinyatakan telah mernenuhi syarat
Pe_ngqii U=tama,
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si' Psi
Penguji?endamping
,4,
a
I
Dra. Zahrotul Uyun M.Si
Pengrdi Pqndamping
II
Setiyo Purwanto, S.Psi, M.Si
Sur_akar-ta. 5
Juui
2-0 1 3
Universitas Muhammadiyah Surakarta
t*:.1 Y*l
Susatyo Yuwono, S.Psi,IVl.Si, Psi
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA
Siti Fatimah
F 100 090 122
ABSTRAKSI
Mahasiswi diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas dirinya sebagai
agent of control, yang nantinya akan berkontribusi terhadap nusa dan bangsa dan
diharapkan tidak terlibat dengan gaya hidup hedonis. Pada kenyataannya
mahasiswi kurang mampu mengontrol dirinya. Sebagian besar dari mereka,
menghabiskan waktu dan uangnya untuk berburu kesenangan. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya
hidup hedonis pada mahasiswi di Surakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu : Ada
hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi se-Surakarta. Teknik
pengambilan Sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yaitu
melakukan random pada universitas kemudian melakukan random kedua untuk
menentukan fakultas yang akan dikenai penelitian, sehingga terpilihlah 6 fakultas
dari 3 universitas dengan jumlah subjek sebanyak 140 orang. Karakteristik
sampelnya adalah mahasiswi yang berusia 17-21 tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,169 dengan p = 0,046 (p <
0,05) artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan
kecenderungan gaya hidup hedonis. Hasil menunjukkan hipotesis diterima.
Sumbangan efektif variabel kontrol diri terhadap kecenderungan gaya hidup
hedonis sebesar 2,8% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,028
Rerata empirik variabel kontrol diri 76,57 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang
berarti kontrol diri pada Subjek tergolong sedang. Rerata empirik variabel kontrol
diri 59,92 dan rerata hipotetik sebesar 60 yang berarti kecenderungan gaya hidup
hedonis pada Subjek tergolong sedang.
Kata kunci : Kontrol Diri, Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis
Hasil
PENDAHULUAN
survey
yang
telah
Mahasiswa adalah aset yang
dilakukan di Matahari Singosaren
sangat berharga. Harapan tinggi suatu
Solo pada tanggal 17 September 2012
bangsa terhadap mahasiswa adalah
didapatkan data bahwa, mahasiswi
menjadi
berlomba-lomba
membeli
memiliki loyalitas tinggi terhadap
barang
bermerek
kemajuan bangsa. terutama dalam
menunjang
dunia pendidikan. Pada kenyataannya,
Contohnya, sepatu,tas, dan pakaian.
mahasiswa
Mahasiswi membeli barang-barang
generasi
penerus
zaman
cenderung
yang
sekarang
yang
gaya
dengan harga
mengagung-agungkan
baranguntuk
hidupnya.
yang berkisar Rp
–
kesenangan dan kenikmatan dalam
100.000,00
menjalani hidup. Menurut Jibi (2011)
termasuk harga-harga diskon mereka
Masrukhi menilai saat ini banyak
juga
mahasiswa yang lebih berorientasi
membeli
pada
dalam
gaya
hidup.
Gaya
hidup
Rp
200.000,00,
memburunya.
Mahasiswi
barang-barang
2
minggu
tersebut
kurang
lebih
keseluruhan
sebanyak 2-3 kali. Hal ini dijelaskan
yang ada pada diri seseorang yang
oleh Sales Promotion Girls dari
berhubungan dengan lingkungannya
Matahari Singosaren.
didefinisikan
sebagai
(Kottler,
2006).
Kata
diambil
dari
Bahasa
Baron
hedonisme
mengatakan
Yunani
dan
Byrne
bahwa
(2003)
masyarakat
hēdonismos dari akar kata hēdonē,
cenderung menekankan pentingnya
artinya "kesenangan" (Salam, 2002).
penampilan bagi wanita dibandingkan
Susanto (2003) menyatakan bahwa
pria
atribut kecenderungan gaya hidup
bagian dari gaya hidup. Peristiwa
hedonis meliputi lebih senang mengisi
tersebut
waktu luang di mall, kafe, dan
mengalami hambatan sosial yang
restoran-restoran makanan siap saji
mengarah pada ketidak percaya dirian
(fast food) serta memiliki sejumlah
dan
barang-barang
merasa
dengan
merek
prestisius.
dan
penampilan
disebabkan
ditandai
terasing,
disayangi,
mengekspresikan
1
dengan
merupakan
mahasiswi
cenderung
merasa
tidak
diri
tidak
dapat
dan
terlalu
lemah untuk mengatasi kekurangan
Kenyataannya gaya hidup hedonis
yang dimiliki (Buss, 1995).
masih banyak dijumpai pada remaja.
Mengacu dari uraian tersebut dapat
Kecenderungan gaya hidup
hedonis tentu ada penyebabnya. Ada
dibuat
banyak faktor yang datang dari luar
penelitian ini adalah apakah ada
yang memicu emosi mereka menjadi
hubungan antara kontrol diri dengan
hamba hedonis. Orangtua dan kaum
kecenderungan gaya hidup hedonis
kerabat
utama
pada mahasiswi di Surakarta ? Oleh
generasi mereka menjadi hedonism.
karena itu peneliti ini mengambil
Mereka lalai untuk mewarisi anak
tema Hubungan antara Kontrol Diri
dengan norma dan gaya hidup timur
dengan Kecenderungan Gaya Hidup
yang spiritual. Namun yang lebih
Hedonis
berperan lagi yaitu faktor karakteristik
Surakarta.
adalah
penyebab
rumusan
pada
Tujuan
kepribadian dari remaja itu sendiri.
masalah
Mahasiswi
penelitian
dalam
di
yang
dilakukan adalah untuk mengetahui
Salah satunya yaitu kontrol diri.
dan
hubungan antara kontrol diri dengan
1976)
kecenderungan gaya hidup hedonis
mendefinisikan kontrol diri sebagai
pada mahasiswi di Surakarta, untuk
suatu kemampuan untuk menyusun,
mengetahui tingkat kontrol diri pada
membimbing,
mahasiswi
Menurut
Merbaum
Goldfried
(Lazarus,
mengatur,
dan
di
Surakarta,
untuk
mengarahkan bentuk perilaku yang
mengetahui tingkat kecenderungan
dapat membawa kearah konsekuensi
gaya hidup hedonis pada mahasiswi
positif.
di
Surakarta,
untuk
mengetahui
Berdasarkan uraian, masih ada
seberapa besar pengaruh kontrol diri
kesenjangan antara kenyataan dan
terhadap kecenderungan gaya hidup
harapan. Mahasiswa diharapkan dapat
hedonis pada mahasiswi di Surakarta.
terus meningkatkan kualitas dirinya
sebagai generasi yang nantinya akan
bertanggung jawab terhadap nusa dan
bangsa dan diharapkan tidak terlibat
dengan
gaya
hidup
hedonis.
2
tertentu untuk menciptakan fantasi,
LANDASAN TEORI
Kecenderungan
Gaya
sensasi, dan memperoleh dorongan
Hidup
emosional (Mowen and Minor, 2001).
Hedonis
Salah satu jenis yang mendasari para
Gaya hidup di artikan secara
bagaimana
kaum hedon adalah keinginan mereka
seseorang hidup (Lamb dkk, 2001).
untuk melakukan kegiatan pada waktu
Menurut Reynold dan Draden (Engel
luang dengan jalan bersenang-senang.
dkk, 1994) gaya hidup hedonis secara
Berdasarkan penjelasan diatas
sederhana
sebagai,
dapat
luas didefinisikan sebagai cara hidup
“diidentifikasikan”
disimpulkan
bahwa
oleh
kecenderungan gaya hidup hedonis
menghabiskan
merupakan sikap hidup yang dimiliki
waktu mereka (aktivitas) apa yang
oleh individu yang berorientasi pada
mereka
dalam
mencari kesenangan dan kebahagiaan
lingkungannya (ketertarikan) dan apa
sebanyak-banyaknya dan terhindar
yang mereka pikirkan tentang diri
dari penderitaan dan kesengsaraan.
yang
bagaimana
orang
anggap
mereka
penting
sendiri
dan
juga
Aspek kecenderungan gaya
dunia
hidup hedonis menurut Engel, dkk
disekitarnya.
(1994) dapat dicerminkan melalui
Bentuk dari suatu gaya hidup
dapat berupa gaya hidup dari suatu
simbol
penampilan, melalui media iklan,
Interest, dan Opinion) yaitu aktivitas,
modeling dari artis yang di idolakan,
minat, dan opini sebagai aspek utama
gaya hidup yang hanya mengejar
yang berorientasi pada kesenangan.
kenikmatan
hidup
Activities (kegiatan) adalah tindakan
hedonis) sampai dengan gaya hidup
nyata seperti menonton suatu di
mandiri yang menuntut penalaran dan
bioskop,
berbelanja
tanggung
pola
pertokoan,
dan
(Idi
(minat)
semata
jawab
perilakunya
(gaya
dalam
Chaney
kebutuhan
akan
AIO
(Activities,
di
suatu
lain-lain.
Interest
semacam
objek,
peristiwa, atau topik adalah tingkat
Subandy,1997).
Hedonis
sebagai
merujuk
individu
keinginan yang menyertai perhatian
pada
khusus
untuk
maupun
terhadapnya.
menggunakan suatu produk atau jasa
3
terus
menerus
Sedangkan
opinion
(opini) adalah jawaban lisan atau
stressor. Tindakan yang nyata ini
tertulis yang orang berikan sebagai
dapat
respon
intensitas
terhadap
situasi
stimulus
meliputi
pengurangan
kejadian
ataupun
memperpendek durasi kejadian.
dimana semacam pertanyaan yang
b. Cognitif control, yaitu kemampuan
diajukan.
individu dalam hal proses berpikir
atau strategi untuk memodifikasi
Kontrol Diri
Martin
dan
menjelaskan
bahwa
Pear
akibat dari stressor. Strateginya
(1999)
kontrol
dapat menggunakan cara yang
diri
adalah usaha yang dilakukan oleh
berbeda
individu
kejadian atau justru memfokuskan
rangka
yang
digunakan
mengatur
sekitarnya
untuk
dalam
dalam
memikirkan
pada hal-hal yang menyenangkan.
lingkungan
c. Decision control, kesempatan yang
mengarahkan
konsekuensi dari perilakunya sendiri.
ada
Secara
menggunakan prosedur alternatif
sederhana
didefinisikan
kontrol
sebagai
diri
untuk
memilih
antara
atau tindakan yang dilakukan.
proses
d. Informational
pengelolaan emosi dan impuls yang
control,
yaitu
kesempatan untuk mendapatkan
mengganggu (Serrat, 2009).
pengetahuan, mengenai kejadian
Dari hal tersebut diatas dapat
diri
yang menekan, mengapa dan apa
adalah upaya yang dilakukan secara
saja konsekuensinya, kapan akan
sadar oleh individu didalam suatu
terjadi.
lingkungan untuk mengatur tingkah
dapat mengurangi stres dengan
lakunya sendiri.
cara meningkatkan
disimpulkan
bahwa
kontrol
Kontrol
informational
kemampuan
Diri
seseorang untuk memprediksi dan
menurut Averill,dkk (Ghufron M Nur
mempersiapkan apa yang akan
& Risnawaita Rini, 2011) meliputi :
terjadi dan mengurangi ketakutan
a. Behavioral
seseorang
Aspek-Aspek
kemampuan
Kontrol
Control,
yaitu
individu
dalam
mengurangi
akibat
menghadapi
sesuatu yang tidak diketahuinya.
e. Retrospective
mengambil tindakan yang nyata
untuk
dalam
control,
yaitu
kemampuan yang menyinggung
dari
4
kepercayaan mengenai apa atau
Setiap
siapa
penyebab
karakteristik, keunikan dan perbedaan
kejadian yang menekan setelah
perilaku yang ditentukan dari cara
kejadian tersebut terjadi.
individu itu berperilaku. Menurut
yang
menjadi
individu
memiliki
Dari pemaparan diatas dapat
Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton
disimpulkan adalah bahwa aspek
(Santrock, 2006) menyatakan bahwa
kontrol diri terdiri dari behavioral
proses
control, cognitive control, decision
ditinjau dari teori sosial kognitif
control,
menjelaskan
informasional
control,
retrospektif control.
antara
perilaku,
bahwa
jika
adanya
kemampuan individu dalam mengatur
dan
Hubungan
terjadinya
kontrol
mengontrol
meskipun
diri
perilaku
kondisi
dirinya
lingkungannya
dengan kecenderungan gaya hidup
berubah-ubah. Hal tersebut terjadi
hedonis
karena pikiran dapat mengarahkan
Mahasiswa yang digolongkan
seseorang
remaja menemukan adanya pergaulan
untuk
mengontrol
perilakunya.
masyarakat kota besar yang mengarah
Martin
dan
Pear
(1999)
pada pemenuhan kebutuhan hidup.
menjelaskan
Menurut
adalah usaha yang dilakukan oleh
Gunarsa
(2003)
proses
perkembangan individu saat masa
individu
remaja
rangka
mengalami
suatu
bahwa
yang
kontrol
digunakan
mengatur
diri
dalam
lingkungan
perkembangan yang cukup meningkat
sekitarnya
dan semakin diarahkan keluar dirinya,
konsekuensi dari perilakunya sendiri.
keluar lingkungan keluarganya, dan
Menurut Dariyo (2004) individu yang
akhirnya kedalam masyarakat dan
memiliki kontrol diri yang baik,
tempat yang akan ditempati didalam
memiliki
kemampuan
masyarakat.
penyesuaian
diri
Mahasiswa
yang
untuk
mengarahkan
yang
dalam
baik
di
memiliki kecenderungan gaya hidup
lingkungan sosialnya. Kontrol diri
hedonis tentu ada penyebabnya, salah
yang
satunya adalah faktor karakteristik
sebagai
kepribadian dari remaja itu sendiri.
mengontrol
5
baik
memiliki
berikut
karakteristik
individu
terhadap
dapat
pengeluaran
uang, individu berusaha menghemat
alternatif didalam hidupnya, tidak
uang, individu dapat mengurangi
dapat
tekanan
dalam
pikiran,
individu
dapat
membuat
suatu
membuat pikiran tenang, individu
sedang
dapat
pengetahuan
membuat
pilihan-pilihan
suatu
keputusan
permasalahan
dihadapi,
tidak
yang
memiliki
yang lebih terhadap
alternatif dalam hidupnya, selain itu
suatu hal, tidak dapat menerima
individu juga dapat membuat suatu
konsekuensi dari apa yang telah
keputusan
dapat
dilakukannya, tidak dapat mengontrol
pengetahuan-
dirinya dalam pembelian, dan tidak
pengetahuan baik dari dalam maupun
memiliki kontrol dalam pengalaman
dari luar dirinya, apabila ada suatu
membeli dari sales di masa yang lalu.
yang
tepat,
memperoleh
dapat
Perilaku menyimpang kerap
menerima konsekuensi, didalam suatu
kali dialamai oleh remaja. Hal ini
pembelian individu dapat mengontrol
didukung dari pendapat Erickson
apa saja yang akan dibeli, dan
(Hurlock, 2002) bahwa ada konflik
individu
dari
dua kekuatan yang dialami oleh
saat
remaja,
permasalahan
individu
juga
pengalamannya
belajar
masa
silam
kebingungan.
membeli suatu barang.
Individu
yaitu
yang
identitas
Apabila
melawan
mahasiswa
berhasil pada masa remajanya maka
cenderung
berorientasi pada gaya hidup hedonis,
mahasiswa
diduga belum memiliki kontrol diri
peran dan fungsinya, akan tetapi bila
yang baik. Individu yang memiliki
yang
kontrol diri yang tidak baik memiliki
mahasiswa akan terjerumus kepada
karakteristik sebagai berikut individu
kemandirian dan pencarian identitas
tersebut kurang dapat mengontrol
yang
pengeluaran uang, suka melakukan
hedonis.
pemborosan
dapat
memiliki kemampuan yang kuat pada
yang
dirinya untuk membendung segala
tertekan,
keinginan dan juga gejolak pada
pikirannya sering kacau karena suatu
dirinya maka akan timbul gaya hidup
permasalahan, tidak memiliki pilihan
hedonis yang tidak terkontrol pada
uang,
mengendalikan
membuatnya
kurang
pikiran
justru
6
akan
terjadi
keliru,
Jika
mengetahui
sebaliknya
seperti
apa
maka
gaya
hidup
mahasiswa
tidak
dirinya. Kemampuan kontrol diri
pandangan bahwa kesenangan atau
yang baik pada mahasiswa diharapkan
kenikmatan merupakan tujuan hidup
dapat
manusia. Oleh karena itu kontrol diri
menurunkan
gaya
hidup
dan gaya hidup hedonis memiliki
hedonis.
Gaya
hidup
hubungan yang layak untuk dikaji
didefinisikan
lebih lanjut.
sebagai pola hidup yang dialami oleh
individu yang
beberapa
diwujudkan dalam
kegiatan,
minat,
dan
hidup
juga
Ada hubungan negatif antara
menggambarkan “keseluruhan yang
kontrol diri dengan kecenderungan
terjadi pada diri individu tersebut”
gaya hidup hedonis pada mahasiswi
dalam berhubungan langsung dengan
di Surakarta.
pendapatnya.
Gaya
lingkungannya
(Kotler,
Hipotesis
2006).
Sedangkan Menurut Kasali (2000)
METODE PENELITIAN
gaya hidup dapat membawa pengaruh
Variabel Penelitian :
pada
Variabel
perilaku
seseorang
yang
yang
digunakan
nantinya juga mempengaruhi pilihan-
penelitian ini adalah :
pilihan konsumsi. Terdapat macam-
1. Variabel Tergantung :
macam
bentuk
dari
gaya
Kecenderungan Gaya Hidup
hidup
Hedonis.
diantaranya dapat berupa gaya hidup
2. Variabel Bebas : Kontrol Diri
dari suatu penampilan, melalui sarana
iklan,
modeling
dari
artis
dalam
atau
seseorang yang dijadikan panutan,
Definisi Operasional :
gaya hidup yang bertujuan untuk
1. Kecenderungan Gaya Hidup
mengejar kenikmatan dan kesenangan
Hedonis
Kecenderungan
semata (gaya hidup hedonis) sampai
gaya
dengan gaya hidup mandiri yang
hidup hedonis dapat diartikan
menuntut penalaran dan tanggung
sebagai sikap hidup yang dimiliki
jawab dalam pola perilakunya Chaney
individu yang bertujuan untuk
(Idi Subandy,1997). Menurut Lorens
mencari
Bagus (2000) hedonisme merupakan
mendapatkan suatu kebahagian
7
kesenangan,
untuk
dan terhindar dari penderitaan dan
disesuaikan
kesengsaraan.
kecenderungan
Kecenderungan
hidup
hedonis
gaya
hidup
hedonis pada mahasiswa.
gaya
diukur
dengan
dengan
Subjek Penelitian
skala
Subjek dalam penelitian ini
hidup
populasinya adalah Mahasiswi se-
hedonis yang disusun oleh penulis
Surakarta berjumlah 140 mahasiswi.
berdasarkan
yang
Jenis sampel yang digunakan dalam
telah dikemukakan oleh Engel,dkk
penelitian ini adalah purposive sample
(1994) yaitu aktivitas, minat dan
Adapun
opini.
sebagai berikut mahasiswi di UMS
menggunakan
kecenderungan
gaya
aspek-aspek
Fakultas
2. Kontrol Diri
karakteristiknya
Psikologi
dan
adalah
Ekonomi
dapat
masing-masing berjumlah 30 orang,
didefinisikan sebagai upaya yang
mahasiswi di UNS Fakultas Ekonomi
dilakukan
oleh
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
suatu
jurusan Ilmu Komunikasi masing-
Kontrol
diri
secara
sadar
individu
didalam
lingkungan
untuk
mengatur
lakunya
sendiri.
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Kemampuan kontrol diri akan
Politik jurusan Ilmu Komunikasi dian
diukur dengan skala kontrol diri
Ilmu Hukum UNSA masing-masing
yang disusun dengan aspek-aspek
berjumlah 20 orang, berdasarkan usia
kontrol diri yang ada dalam teori
17-21 tahun (Harlock remaja akhir).
tingkah
masing
berjumlah
20
orang,
Averill,dkk (Guffran M Nur dan
Risnawita
Rini,
2011)
Teknik Sampling
Pengambilan
mengungkapkan ada lima aspek
sampel
pada
kontrol diri yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan
kehidupan
sehari-hari
teknik Stratified Random Sampling.
(behavioral
control),
(cognitif
(desisional
control),
control),
(informational
(retrospective
yaitu
Alat Ukur
control),
control)
Metode yang digunakan dalam
yang
pengumpulan data adalah :
8
terpisah yaitu antara Try Out dan
1. Angket
a. Skala
Kontrol
penyusunan
nya
Diri
penelitian
mengacu
dilaksanakan
secara
Try
Out
terpisah.
Pelaksanaan
yang
dilakukan
dilakukan
teori
Psikologi UMS dilaksanakan pada
Averill,dkk (Guffran M Nur
tanggal 13, 14 dan 15 maret 2013.
dan Risnawita Rini, 2011)
Dibagikan
mengungkapkan
ada
lima
berjumlah 100. Pada penelitian ini,
aspek
diri
yang
hasil uji coba validitas skala kontrol
digunakan dalam kehidupan
diri menunjukkan dari 40 aitem
sehari-hari yaitu (behavioral
terdapat 28 aitem yang valid dan 12
control),
control),
aitem yang gugur dengan r tabel =
(desisional
control),
0,195 dan taraf signifikansi 5%.
(informational
control),
Koefisien validitas berkisar 0,222
pada
aspek-aspek
dikemukakan
dalam
kontrol
(cognitif
(retrospective control).
di
kepada
Fakultas
mahasiswi
sampai 0,463. Hasil uji coba validitas
b. Skala Kecenderungan Gaya
skala
kecenderungan
gaya
hidup
Hidup Hedonis penyusunan
hedonis menunjukkan dari 30 aitem
nya mengacu pada aspek-
terdapat 24 aitem yang valid dan 6
aspek yang dikemukakan oleh
aitem yang gugur dengan r tabel =
Engel,dkk
0,195 dan taraf signifikansi 5%.
(1994)
yaitu
aktivitas, minat dan opini.
Koefisien validitas berkisar 0,196
sampai
0,661.
Sementara
nilai
koefisien reliabilitas (rη) skala kontrol
Teknik Analisis Data
diri dalam penelitian ini adalah
Teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi product
sebesar
moment
kecenderungan gaya hidup hedonis
0,770
dan
skala
adalah sebesar 0,826. Pelaksanaan
HASIL
PENELITIAN
pengumpulan
DAN
penelitian
dilakukan pada tanggal 18 Maret – 10
PEMBAHASAN
Pengumpulan
data
data
April
dalam
2013.
Berdasarkan
hasil
perhitungan teknik analisis product
penelitian ini menggunakan Try Out
9
moment dari Pearson diperoleh nilai
penyesuaian
koefisien korelasi -0,169 dengan p =
sosialnya.
0,046 (p ≤ 0,05) sehingga dapat
bahwa mahasiswi
disimpulkan bahwa hasil penelitian
kontrol diri yang rendah kurang
ini menunjukkan adanya hubungan
mampu menyesuaikan diri dengan
negatif yang signifikan antara kontrol
perubahan gaya hidup di lingkungan
diri
sekitar.
dengan
kecenderungan
gaya
diri
Hal
di
ini
lingkungan
menunjukkan
yang memiliki
Mahasiswi
cenderung
hidup hedonis pada mahasiswi di
mengubah dirinya untuk sama dengan
Surakarta,
orang lain yang mengikuti gaya hidup
dalam
artian
semakin
hedonis.
tinggi kemampuan kontrol diri subjek
gaya
Hasil penelitian kontrol diri
hidup hedonis dan semakin rendah
menunjukkan bahwa rata-rata subjek
kontrol
memiliki kontrol diri yang sedang
penelitian,
semakin
diri
rendah
subjek
penelitian,
dengan rerata empirik sebesar 76,57
semakin tinggi gaya hidup hedonis.
Hasil penelitian ini sesuai
Hasil ini ditunjukkan dengan 47,85%
dengan teori Hal ini sesuai dengan
kontrol diri yang sedang dan 52,14%
pendapat Dariyo (2004) individu yang
kontrol diri yang tinggi. Subjek dalam
memiliki kontrol diri yang baik,
penelitian ini yakni mahasiswi di
memiliki
kemampuan
Surakarta yang menunjukkan bahwa
penyesuaian
diri
lingkungan
sosialnya.
dalam
di
rata-rata Subjek memiliki kontrol diri
ini
yang sedang, hal ini dapat dilihat dari
menunjukkan bahwa mahasiswi yang
140 subjek terdapat 67 Subjek yang
memiliki kontrol diri yang tinggi
memiliki kontrol diri sedang. Hal ini
mampu
perubahan
menandakan sebagian besar Subjek
gaya hidup di lingkungan sekitar
belum mampu melakukan kontrol diri
tanpa harus merubah diri sendiri
secara optimal. Tingkat kontrol diri
untuk sama dengan orang lain yang
sedang pada subjek penelitian ini
cenderung mengarah pada gaya hidup
antara lain salah satunya dipengaruhi
hedonis. Sebaliknya mahasiswi yang
oleh
memiliki kontrol diri yang rendah
penelitian kecenderungan gaya hidup
kurang memiliki kemampuan dalam
hedonis
yang
menyesuaikan
baik
Hal
10
faktor
bahwa
lingkungan.
rata-rata
Hasil
Subjek
memiliki kecenderungan gaya hidup
faktor eksternal. Faktor internal yaitu
hedonis yang sedang dengan rerata
sikap dan keyakinan, pengalaman,
empirik
ini
pengamatan, konsep diri, motif dan
0,71%
persepsi, sedangkan faktor eksternal
kecenderungan gaya hidup hedonis
dipengaruhi oleh kelompok referensi,
yang
16,43%
keluarga, kelas sosial, kebudayaan.
kecenderungan gaya hidup hedonis
Hasil penelitian ini menunjukkan
yang rendah, 65% kecenderungan
bahwa kontrol diri dengan seluruh
gaya hidup hedonis yang sedang,
aspek yang terkandung didalamnya
17,15% kecenderungan gaya hidup
memberikan
hedonis yang tinggi, dan 0,71 %
kecenderungan gaya hidup hedonis,
kecenderungan gaya hidup hedonis
meskipun kecenderungan gaya hidup
yang sangat tinggi. Hal ini dapat
hedonis tidak hanya dipengaruhi oleh
dilihat dari 140 subjek terdapat 91
variabel tersebut. Hal seperti ini
subjek yang memiliki kecenderungan
diungkapkan oleh Mowen & Minor
gaya hidup hedonis, hal ini berarti
(2002)
Subjek
melakukan
dimiliki oleh setiap orang merupakan
mengungkapkan
salah satu dari sekian banyak aspek
mengungkapkan
yang
sebesar
ditunjukkan
59,92.
dengan
sangat
rendah,
dalam
aktivitasnya,
pendapatnya
Hal
dan
pengaruh
bahwa
bagi
kepribadian
mempengaruhi
gaya
yang
hidup.
ketertarikan atau minat yang berkaitan
Gaya hidup sendiri dipengaruhi oleh
dengan kecenderungan gaya hidup
aspek
hedonis yang mengarah ke tinggi
sosial, yang mana salah satu dari
maupun rendah.
aspek
Peranan
atau
psikologis
psikologis
kepribadian.
sumbangan
maupun
aspek
itu
Gaya
adalah
hidup
dan
efektif kontrol diri 2,8 % ditunjukkan
kepribadian merupakan dua hal yang
koefisien determinan
sangat
(r²) sebesar
berkaitan.
Setiap
individu
0,028. Hal ini berarti masih terdapat
memiliki karakteristik, keunikan dan
97,2%
yang
perbedaan perilaku yang ditentukan
efektif
dari cara individu itu berperilaku.
terhadap kecenderungan gaya hidup
Mischel, Shoda dan Mendoza-Denton
hedonis seperti faktor internal dan
(Santrock, 2006) menyatakan bahwa
faktor-faktor
memberikan
lain
sumbangan
11
proses
terjadinya
perilaku,
jika
mahasiswi
tersebut
dapat
ditinjau dari teori sosial kognitif
memprediksi dan menyiapkan apa
menjelaskan
adanya
yang akan terjadi, hal ini dilakukan
kemampuan individu dalam mengatur
untuk mengurangi rasa takut dalam
dan
menghadapi
bahwa
mengontrol
meskipun
perilaku
kondisi
dirinya
lingkungannya
sesuatu
yang
tidak
diketahui. Mahasiswi yang sudah
berubah-ubah. Hal tersebut terjadi
memiliki
karena pikiran dapat mengarahkan
tentang segala hal yang menyangkut
seseorang
mengontrol
gaya hidup dari lingkungan sekitarnya
perilakunya. Seseorang yang memiliki
cenderung lebih mampu mengontrol
kepribadian
dirinya. Begitupun sebaliknya.
untuk
yang
rendah
akan
memiliki kecenderungan gaya hidup
pengalaman
Kontrol
yang tinggi.
masa
diri
lalu,
memberikan
pengaruh pada kecenderungan gaya
Dalam
kaitannya
dengan
hidup hedonis pada mahasiswi di
kecenderungan gaya hidup hedonis
Surakarta,
pada mahasiswi di Surakarta, kontrol
mahasiwi
diri terbentuk dari perilaku yang
terjerumus ke dalam gaya hidup
ditunjukkan oleh mahasiswi dalam
hedonis. Hasil penelitian ini pun tidak
kehidupannya.
luput
Mahasiswi
yang
dari
sehingga
tidak
diharapkan
mengikuti
kekurangan.
dan
Adapun
memiliki kontrol diri yang tinggi
kekurangan
cenderung mengarahkan perilakunya
penelitian ini adalah kendala waktu.
kearah yang positif. Selain itu cara
Penelitian
berfikir mahasiswi yang memiliki
Universitas
kontrol diri yang tinggi akan berfokus
sehingga harus menyesuaikan waktu
pada hal-hal yang membawa manfaat
yang diberikan oleh masing-masing
untuk diri dan orang disekelilingnya.
pihak Universitas terkait.
yang ditemui selama
ini
melibatkan
yang
3
berbeda-beda,
Dalam mengambil sebuah keputusan
mahasiswi akan mempertimbangkan
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun
segala sesuatunya dengan matang.
kesimpulan
dari
cenderung
penelitian ini yaitu ada hubungan
mengikuti segala informasi, sehingga
negatif antara kontrol diri dengan
Mahasiswi
juga
akan
12
2. Subjek penelitian/Mahasiswi
kecenderungan gaya hidup hedonis
pada mahasiswi di Surakarta, artinya
Dengan hasil penelitian
variabel kontrol diri dapat dijadikan
yang menunjukkan bahwa ada
prediktor
hubungan
untuk
memprediksi
hedonis,
Berdasarkan hasil penelitian
maka
peneliti
control
diri
dengan kecenderungan gaya hidup
kecenderungan gaya hidup hedonis.
tersebut
antara
diharapkan
kepada
mahasiswi-mahasiswi di Surakarta
dapat
memberikan saran kepada :
untuk lebih meningkatkan kontrol
1. Universitas yang bersangkutan
diri mereka, sehingga dengan
Hasil
penelitian
menunjukkan
kontrol diri yang dimiliki oleh
ini
mereka
tingkat
kecenderungan
gaya
dapat
prosentase
hidup
memperkecil
untuk
mengikuti
hedonis yang sedang pada subjek
kecenderungan
gaya
hidup
penelitian dan juga tingkat kontrol
hedonis
mana
lebih
diri subjek berada pada kategori
mengutamakan kesenangan dan
sedang.
Variabel
psikologis
mengesampingkan tugas utama
seperti
behavioral
control,
sebagai mahasiswi. Kontrol diri
cognitif control, decision control,
dapat ditingkatkan dengan cara
informational
dan
mengontrol perilaku yang muncul
berperan
dan menyalurkan perilaku kepada
retrospective
control,
control
hal-hal yang lebih positif.
dalam menentukan kemampuan
kontrol
diri
seseorang.
karena
itu
perlu
psikologis
kontrol
misalnya
diri
pada
dengan
menyelenggarakan
3. Peneliti Selanjutnya
Oleh
intervensi
Bagi peneliti selanjutnya
dapat
yang tertarik untuk melakukan
kemampuan
penelitian yang terkait dengan
mahasiswi
penelitian yang sama diharapkan :
universitas
a. Memperluas
untuk
meningkatkan
yang
ruang
pelatihan
populasi
lingkup
atau
penelitian
kontrol diri bekerjasama dengan
sehingga generalisasinya lebih
praktisi psikologi.
luas.
13
Gunarsa, SD. 2003. Psikologi Remaja
(cetakan kelima belas).
Yogyakarta: Jalasutra
b. Memperbaiki kelemahan dan
kekurangan dalam penelitian
ini, dengan memilih waktu
Ghufron, M. Nur, dan Rini Risnawita
S.
2011.
Teori-Teori
Psikologi. Jogjakarta : ArRuzz Media
yang tepat untuk penelitian.
c. Peneliti
hanya
diharapkan
tidak
menggunakan
dua
variabel
dalam
selanjutnya,
Hurlock,
penelitian
agar
hasil
penelitian yang didapat lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Idi Subandi. 1997. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012
Baron, R.A, Byrne, D. 2003. Social
Psychology (Tenth Edition).
Boston,
Massachusetts:
pearson Education.
Buss,
E.B. 2002. Psikologi
Perkembangan : Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi
Kelima.
Terjemahan
Istiwidayanti
dan
Soedjarwo.
Jakarta:
Erlangga
Jibi, 2011. Banyak Mahasiswa Lebih
Berorientasi Gaya Hidup
diakses
dari
http://www.solopos.com/20
11/09/28/banyakmahasiswa-lebih
berorientasi-gaya-hidup117856 pada tanggal 28
Februari 2013
A.H. 1995. Personality:
Temperament,
Social
Behaviour ang The Self.
Boston: Allyn and Bacon.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap
Psikologi
(Terjemahan
Kartini Kartono). Jakarta:
Raja Graindo Perkasa.
Kasali, R. 2000. Membidik Pasar
Indonesia,
Segmentasi
Targetting Position. Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dariyo, A. 2004. Psikologi
perkembangan remaja.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Engel, J.F., Blackw, R.D., & Miniard,
P.W.,
1994.
Perilaku
Konsumen. Edisi enam.
Jilid 1. Terjemahan alih
bahasa oleh Fx. Budiyanto.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Kotler, p. & Amstrong G. 2006.
Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Edisi ke 12
terjemahan. Bob Sabran.
Jakarta : Erlangga
14
Lamb, Hair, & Mc. Daniel. 2001.
Pemasaran:
Jakarta:
Salemba Empat
Lazarus, R.S. 1976. Emotional and
Adaptation. New York : Mc
Graw
Hill
Publishing
Company
Lorens Bagus. 2000. Diakses dari
http://en.wikipedia.org/wiki
/Gayahiduphedonis
pada
tanggal 8 Desember 2012
Martin,
G. dan Pear, J. 1999.
Behavior
modification:
What it is and how to do it.
New Jersey: Prentice Hall.
Mowen C John, Minor Michael alih
bahasa Salim Lina. 2001.
Perilaku
Konsumen.
Jakarta: Erlangga
Salam, B. 2002. Etika Individual :
Pola Dasar Filsafat Moral.
Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock,
J.W.
2006.
Human
adjustment. New York:
McGraw-Hill.
Serrat, O. 2009. Understanding and
developing
emotional
intelligence. Diakses dari
http://www.adb.org/docum
ents/information/knowledg
e-solutions/understandingdeveloping-emotionalintelligence.pdfpada
tanggal 22 November 2012
Susanto, A.B. 2003. Potret-Potret
Gaya Hidup Metropolis.
Jakarta: Kompas Media
Nusantara
15