HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA

Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Oleh :
SHINTA KARTIKA DEWI
F 100 090 071

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

eI0z lantr gI:IB88uuI

'!sd'ls.r{ .Js6.g-0[ri-frnf,tftiESiilg

U


Brrrcln Bu.rqurrqua4

,

u.,:

mrnloslp qEIsJ

I-S ISdIDIS r[n8ue6 rru/(o(J uedepuq rg
uu{ueqeuodlC {n+un mfnlasrq quleJ

{

rla

a6000I

:ge1o

urynferq


ffi

YJUY>IYTTfIS

I(t IA{SISYH\rI I YOYd SINOfiflH {N(ItrI YAYC NYSNOUSONgf,DI
NVONflO ruIO N\TVAYf,IIU{DT \flUYINY NYONIIBOH

'Isd'IS'tr{'lsd'S (ouo,unn

o{1usng

rEolo>ps6

uuEIumS qe,(1pe

gl0z Iunl s 'eue)I?ms
IS'ht'lsd'S'oluerrr-rn4 o,{gag

g Burdruepue4 rfn8ue4


r5'y1'un

(n IqoJq€z'erc

l Euldurepua4 rfn8ue6

Isd'ls'ru'lsd'S'ouonnl oflesng
etrrelj-I rfn8us6
1e;e.(s

qnuarueu

qe1e1

tI6Z Iunf

ue1e1e,(up ue(l

g : le88uul epu4


Ifn8uod rre/r\oq uedep rp uu{uuqegedlp qBIeI

Ir0

060

00I.{

ffi
:qe16 ue4nferq

YItt\DTYuOS IO IA\SISYIIVI I YCVd SINO(trH dN(IH
YAYS NYCNJIUtrCNg3f,>{ NVSNSO IUIO NI\rV^y3Uf,dDI \rUVINv NVCNnAnH

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN
KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISIWI DI
SURAKARTA

ABSTRAK

Kecenderungan gaya hidup hedonis pada mahasiswi nampak pada sikap
mahasiswi yang lebih senang membicarakan masalah fashion, gadget
terbaru,nongkrong di mall ataupun cafe-cafe daripada membicarakan masalah
akademiknya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan gaya hidup
hedonis adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang rendah akan membuat
perilaku mahasisiwi dapat mengarah ke kecenderungan gaya hidup hedonis.
Namun, mahasiswi yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak akan terjebak
kedalam gaya hidup hedonis. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah hubungan
antara kepercayaan diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis pada
mahasisiwi di surakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif
antara kepercayaan diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis pada
mahasiswi di Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi di Surakarta. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling yaitu dengan
merandom universitas di Surakarta ,kemudian dilakukan random kedua untuk
mengetahui fakultas mana yang akan dijadikan subyek penelitian, dari random
tersebut terpilih 6 fakultas dengan jumlah subyek sebanyak 140 orang.
Karakteristik sampelnya adalah mahasiswi yang berusia 17-21 tahun.
Hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,188
dengan p = 0,026 (p < 0,05). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah

ada hubungan negatif yang signifkan antara kepercayaan diri dengan
kecenderungan gaya hidup hedonis pada mahasiswi di Surakarta. Sumbangan
efektif variabel kepercayaan diri terhadap kecenderungan gaya hidup hedonis
sebesar diri 3,5% ditunjukkan oleh koefisien determinan (� 2 ) = 0,035. Rerata
empirik variabel kepercayaan diri = 99,12 dan rerata hipotetik = 90 yang berarti
kepercayaan diri pada subyek tergolong sedang. Rerata empirik variabel
kecenderungan gaya hidup hedonis sebesar = 59,92 dan rerata hipotetik= 60 yang
berarti kecenderungan gaya hidup hedonis pada subyek tergolong sedang.
Kata kunci : kecenderungan gaya hidup hedonis, kepercayaan diri

1

2

sering menghabiskan waktu mereka

PENDAHULUAN
Sebagai

penerus


bangsa,

mahasiswa di harapkan bisa menjadi
agen

perubahan

membawa

yang

perubahan

akan

baik

bagi


dirinya sendiri maupun orang lain.
Banyak hal yang dapat dilakukan
mahasiswa

dalam

melakukan

perubahan-perubahan

tersebut,

misalnya

selalu

memanfaatkan

waktu-waktu kesehariannya dengan
melakukan hal-hal yang bermanfaat

seperti belajar.

Tugas seorang

mahasiswa

utama

yang

adalah

belajar, dengan belajar mahasiswa
akan

mendapatkan

ilmu

yang


bermanfaat yang nantinya dapat
mereka

terapkan

lingkungan

di

dalam

masyarakat

untuk

melakukan perubahan dalam segala
hal.
Namun pada kenyataannya,
saat ini banyak mahasiswa, terutama

mahasiswi

yang

membicarakan

jarang
masalah

akademiknya, mahasiswi seringkali
membicarakan

hal-hal

yang

berkaitan dengan fashion model
terbaru, sinetron dan film-film baru.
Tidak hanya itu saja, mahasiswi

di luar kampus untuk mengunjungi
tempat-tempat hiburan/mall, hal itu
di karenakan kehidupan mahasiswi
tidak bisa lepas dengan fenomena
gaya

hidup

hura-hura

(Yunior,

2007).
Mahasiswi dan remaja sangat
tertarik dengan hal-hal yang baru,
terutama dengan barang-barang yang
baru seperti handphone, dandanan
dan fashion yang selalu mengikuti
mode, Selain itu, semakin maraknya
pusat perbelanjaan dengan berbagai
fashion

serta

gadget

tempat

tongkrongan

terbarunya,
yang

asyik

seperti cafe dan club menyebabkan
mahasiswa

tertarik

untuk

mengikutinya (Kuswandono, 2003).
Fenomena di atas terjadi di
karenakan

kebutuhan

mahasiswi

setiap hari kian bertambah, bukan
hanya untuk pemenuhan kebutuhan
kuliahnya saja, tetapi juga kebutuhan
untuk menunjang penampilan dirinya
di hadapan orang lain. Mahasiswi
yang masih tergolong remaja ini,
seolah-olah mendapatkan dunia baru,
mereka

mempunyai

teman-teman

yang baru. Mereka berasal dari
berbagai kota di Indonesia, dan

3

dengan status sosial yang berbeda

dan

pula, selain itu watak dan sikap

mencari merk-merk tertentu yang

mereka yang berbeda satu sama lain.

sedang di diskon. Biasanya sepatu

Hal ini menyebabkan penampilan

yang di diskon berharga sekitar Rp.

antara mahasiswi satu dengan yang

100.000,00 sampai Rp. 150.000,00.

lainnya pun berbeda pula. Hal ini

Selain sepatu, menurut penuturan

dapat terlihat di kampus, misalnya,

SPG bagian baju dengan inisial „I‟

mereka berusaha mengikuti trend

barang yang sering di cari remaja

fashion yang sedang booming saat ini

perempuan adalah baju. Baju yang

dan tak jarang para mahasiswi

mereka cari kebanyakan adalah merk

mengeluarkan
banyak

Mereka

biasanya

yang

cukup

Nevada, karena merk inilah yang

memenuhi

hasrat

sering

uang

untuk

ibu-ibu.

di

diskon

besar-besaran.

belanjanya demi ingin tampil modis

Harga baju dengan merk ini biasanya

sesuai dengan trend yang berlaku,

berharga sekitar Rp. 100.000,00

mereka ingin terlihat gaul di hadapan

sampai Rp. 200.000,00.

teman-temannya.

Remaja

/

Menurut

hasil

survey

di

mahasisiwi pergi ke mall untuk

Rumah Warna (sebuah toko tas di

mendapatkan barang yang di carinya.

daerah Manahan) pada tanggal 17

Tak jarang hal ini menjadi alasan

september

mahasiswi agar bisa menyesuaikan

petugas

diri

mengatakan

dan

bersosialisasi

dengan

lingkungan tempat mereka bergaul.

2012,

salah

dengan

pengunjung

inisial

bahwa
yang

seorang
„V‟,

kebanyakan

datang

adalah

Hasil survey yang dilakukan

remaja dan mahasiswa perempuan.

di Mall Singosaren Solo pada tanggal

Tas yang di jual di toko ini berharga

17 september 2012, menurut salah

sekitar Rp. 100.000,00 sampai Rp.

seorang SPG (Sales Promotion Girl)

225.000,00. Menurut penjaga toko,

Matahari di bagian khusus sepatu

hampir setiap minggu pengunjung

dengan

kebanyakan

inisial

„E‟

menyebutkan

mencari

tas

ransel

bahwa dalam sehari pengunjung

dengan kisaran harga Rp. 135.000,00

yang datang ke Matahari rata-rata

sampai Rp. 150.000,00.

adalah remaja/mahasiswa perempuan

4

Kesenangan adalah bagian

Menurut Veenhoven (2002),
menunjukkan

dari perilaku gaya hidup hedonis,

bahwa perilaku hedonis di tunjukkan

kesenangan merupakan hal yang baik

dengan kegiatan yang berhubungan

di bandingkan kesakitan, karena

dengan perilaku rekreasi, terutama

kesenangan itu merupakan sesuatu

kegiatan-kegiatan yang di lakukan di

yang berharga jika kesenangan itu

luar

lebih

mengarah pada manfaat. Sebagai

banyak menghabiskan waktu luang

contoh, uang merupakan sebuah

bersama dengan teman-temannya,

benda yang bernilai bagi seseorang,

mengunjungi bioskop, dan sering

karena dengan uang seseorang dapat

makan di luar bersama teman-

membeli sesuatu yang di butuhkan

temannya.

seperti makanan, tempat tinggal,

banyak

penelitian

ruangan,

seseorang

Salah satu gaya hidup yang

barang dengan merk tertentu, serta

mempengaruhi remaja saat ini adalah

mendapatkan

gaya hidup hedonis, yakni gaya

tanpa rasa sakit (Moore and Crips

hidup

dalam Weijers, 2012).

yang

kesenangan

dan

mengutamakan
kepuasan

menunjukkan

hedonis ini dapat terlihat pada remaja

hidup,

atau

membelanjakan

yang

mencari

apapun

Gaya hidup (life style) dapat

bagi

pelakunya. Karakteristik gaya hidup

mahasiswa

kesenangan

bagaimana

bagaimana
uangnya

orang
mereka
dan

kesenangan dengan berusaha untuk

bagaimana mereka mengalokasikan

selalu tampil mengikuti trend yang

waktu mereka untuk hal-hal tertentu,

sedang berlaku saat ini. Selain itu

oleh karena itu hal tersebut sangat

atribut kecenderungan gaya hidup

berhubungan dengan tindakan dan

hedonis itu meliputi senang memiliki

perilaku seseorang sejak lahir. Gaya

barang-barang mewah dengan merek

hidup

yang prestisius, senang nongkrong di

berhubungan erat. Seseorang yang

kafe atau mall dan makan makanan

kepribadiannnya

di restoran cepat saji (Susanto dalam

rendah tidak mungkin memiliki gaya

Martha, dkk. 2010).

hidup dengan melakukan aktivitas-

dan

kepribadian

dengan

sangat

resiko

aktivitas kesenangan (Mowen dan

5

Minor, 2002). Hal ini berarti bahwa

meningkatkan kepercayaan dirinya

salah satu faktor yang mempengaruhi

dengan mengikuti gaya hidup teman-

gaya

temannya

hidup

hedonis

adalah

agar

seseorang

dapat

kepribadian. Di dalam kepribadian

berbaur dan di terima di dalam

seseorang terdapat berbagai sifat-

kelompoknya serta di terima di

sifat yang bisa di kembangkan, sifat

lingkungan masyarakat.
Berdasarkan fenomena diatas,

itu merupakan sesuatu yang ada di
dalam

pribadi

masing-masing

masih

ada

kesenjangan

seseorang dan dapat berupa tingkah

kenyataan

laku sosial, di mana tingkah laku itu

mahasiswi cenderung mempunyai

muncul dalam perilaku seseorang

gaya

sehari-hari (Lauster, 2006).

mendapatkan kepercayaan dirinya,

Mahasiswi

cenderung

dan

hidup

sedangkan

harapan

antara

hedonis

di

harapkan

yaitu

untuk

bahwa

mengikuti gaya hidup hedonis di

mahasiswi bisa tampil percaya diri

sebabkan

dan

karena

merasa

tidak

apa

adanya

tanpa

harus

percaya diri dalam bergaul dengan

mengikuti gaya hidup hedonis. Maka

teman-temannya

suatu

dari itu peneliti bermaksud untuk

sehingga

meneliti apakah ada hubungan antara

kelompok

di

dalam

sosial

menyebabkan mahasiswi berusaha

kepercayaan

untuk menyesuaikan gaya hidupnya

kecenderungan gaya hidup hedonis

agar sesuai dengan gaya hidup

pada mahasiswi di Surakarta?
Tujuan

teman-temannya. Dengan hal itu

diri

dengan

penelitian

yang

mahasiwi akan merasa percaya diri.

dilakukan adalah untuk mengetahui

Mahasiswi

karakteristik

hubungan antara kepercayaan diri

kepercayaan diri yang rendah seperti

dengan kecenderungan gaya hidup

mudah putus asa, mudah cemas

hedonis pada mahasiswi di Surakarta

dalam berbagai situasi, menarik diri

;

dari kelompok, gugup, tidak mampu

kepercayaan diri pada mahasiswi di

menetralisir

Surakarta;

dengan

ketegangan

dalam

untuk

mengetahui

untuk

tingkat

mengetahui

situasi tertentu dan sulit mengambil

seberapa besar kecenderungan gaya

keputusan

hidup hedonis pada mahasiswi di

akan

berusaha

untuk

6

Surakarta ; dan untuk mengetahui

(Veenhoven,

seberapa

pengaruh

dalam bahasa Yunani yang berarti

terhadap

“kegembiraan” adalah filosofi yang

besar

kepercayaan

diri

kecenderungan gaya hidup hedonis

mengatakan

pada mahasiswi di Surakarta.

adalah

bahwa

tujuan

pengejaran

Hedonisme

kesenangan

terbesar

yang

utama

dan
dalam

kehidupan. Dalam hal ini kesenangan

LANDASAN TEORI
Kecenderungan

2002).

gaya

hidup

merupakan satu-satunya hal baik
bagi manusia dan membenarkan

hedonis.
Menurut Adler (Hall dan

berbagai tindakan yang didasarkan

Lindzey, 2009) gaya hidup adalah

kepada berapa banyak kesenangan

prinsip-prinsip yang ada pada diri

yang di dapat dan berapa banyak rasa

seseorang, di mana prinsip itu dapat

sakit yang di dapat, jadi seorang

memperjelas

hedonis

keunikan

dari

bekerja

seseorang. Pendapat dari tokoh lain

mendapatkan

mengatakan

(Halim, 2008).

sebagai

bahwa
cara

gaya
hidup

diidentifikasikan

oleh

hidup

kesenangan

untuk
total

Berdasarkan uraian di atas

yang

bagaimana

keras

dapat

di

simpulkan

bahwa

waktu

kecenderungan gaya hidup hedonis

mereka untuk melakukan aktivitas

adalah suatu pola gaya hidup yang

yang mereka anggap penting di

bertujuan untuk mencari kesenangan

dalam lingkungannya dan apa saja

dan kepuasan serta menghindari

yang mereka pikirkan mengenai diri

kesengsaraan

mereka serta keadaan sekitarnya

kesenangan dan kepuasan merupakan

(Setiadi, 2003).

tujuan

seseorang

menghabiskan

Hedonisme

adalah

sebuah

yang

dan

utama

kesakitan,

dari

hidup

seseorang.

kehidupan yang mana di dalam

Menurut Engel, dkk (1994),

kehidupan itu di tandai dengan

aspek-aspek gaya hidup hedonis

pengalaman

atau

yaitu: AIO (Activities, Interest dan

yang

Opinion)

mencari-cari

kesenangan
kesenangan

memotivasi perilaku dari manusia

yaitu

aktivitas/activities

(pekerjaan, hobi, belanja, olahraga,

7

acara

sosial),

(makanan,

minat/interest

pakaian,

keluarga,

kepercayaan
dengan

diri

berhubungan

kemampuan

melakukan

rekreasi) dan opini/opinion (tentang

sesuatu secara baik yang di lakukan

diri,masalah

dan

oleh seseorang. Kepercayaan diri

produk), yang mana aspek utamanya

merupakan sikap mental seseorang

berorientasi pada kesenangan.

dalam

sosial,

bisnis

menilai

dirinya

sendiri

maupun orang lain serta segala
sesuatu yang berada di sekitarnya

Kepercayaan diri
Kepercayaan

diri

(2002)

adalah

Hakim
keyakinan
individu

menurut
suatu

yang

dimiliki

oleh

terhadap

segala

aspek

kelebihan yang dimilikinya, di mana
keyakinan
individu

tersebut

sehingga

seseorang

mempunyai

keyakinan untuk melakukan segala
sesuatu

berdasarkan

dengan

kemampuannya sendiri (Ghufron dan
Risnawita, 2011).
Dari beberapa pendapat di

membuat

merasa

mampu

untuk

atas, dapat di simpulkan bahwa

segala

tujuan

dalam

kepercayaan diri adalah keyakinan

mencapai

yang

hidupnya.
Pendapat lain dari Lauster

dimiliki

seseorang

bahwa

seseorang mampu untuk melakukan

(2006), Kepercayaan diri adalah

sesuatu

aspek dari kepribadian yang dapat

kemampuan

terdiri

dari keyakinan

seseorang

seseorang yakin untuk bertindak di

bahwa

dirinya

melakukan

dasarkan pada sikap positif yang di

sesuatu

dapat

dengan

kemampuannya

miliki,

berdasarkan

kesadaran

sendiri dan tidak mudah terpengaruh

kemandirian.

oleh

memiliki

orang

bertindak

lain,

dirinya

sesuai

dapat
dengan

merasa

yang

dimilikinya,

diri,

Seseorang

kepercayaan
takut

dengan

untuk

diri

dan
yang
tidak

melakukan

bersikap

sesuatu, namun jika seseorang takut

optimis, toleran dan mempunyai

untuk bertindak maupun mengambil

sikap

keputusan maka orang tersebut tidak

kehendaknnya,

yang

dapat

bertanggung

jawab.

Kepercayaan diri dapat di peroleh
dari pengalaman hidup seseorang dan

memiliki kepercayaan diri.

8

Menurut

Lauster

dan

f. Mandiri, yaitu tidak bergantung

Anthony (Ghufron dan Risnawita,

dengan

2011) aspek-aspek kepercayaan diri

memecahkan masalah.

itu meliputi :

orang

lain

dalam

g. Ambisi normal, yaitu memiliki

a. Keyakinan akan kemampuan diri,

kemauan yang tinggi namun bisa

yaitu sikap yang dimiliki oleh

mengendalikan

seseorang

sesuai dengan kemampuan yang

tentang

bahwa
apa

ia

mengerti

yang

akan

di

lakukannya.

dimiliki dan dapat menyelesaikan
tugas

b. Optimis, yaitu sikap positif yang

kemauannya

dengan

baik

dan

bertanggung jawab.

di miliki seseorang yang selalu
berpandangan
menghadapi

baik
segala

dalam

Hubungan anatara kepercayaan

sesuatunya

diri dengan kecenderungan gaya

baik tentang dirinya, harapan serta

hidup hedonis.

kemampuannya.

Menurut

c. Obyektif, yaitu seseorang yang
memiliki

percaya

memandang
berdasarkan

diri

segala
kebenaran

semestinya,

bukan

kebenaran

menurut

dan

realistis,

(Martha, dkk, 2010) kepercayaan diri

akan

pada remaja di dapat dari proses

sesuatu

pencarian identitas diri pada remaja,

yang

di mana hal ini dapat membantu

karena

remaja dalam mengenali dirinya

diri

sendiri. Dengan kepercayaan diri itu

sendiri/kebenaran pribadi.
d. Rasional

Coopersmith

remaja
yaitu

dengan

mudah

dalam

menyesuaikan diri dengan kelompok

menganalisa suatu masalah, suatu

sosial

hal/

Sedangkan, Mahasiswi yang tidak

kejadian

dengan

dan

lingkungannya.

menggunakan hal yang dapat di

memiliki

terima oleh akal

menyebabkan mahasiswi

dan sesuai

dengan kenyataan.
e. Rasa aman, yaitu terbebas dari

rasa

percaya

diri

khawatir

apa yang di lakukannya tidak di
terima dan tidak di sukai oleh orang

perasaan takut dan cemas yang

lain/kelompok,

berlebihan.

berpartisipasi di lingkungan sosial.

dan

kurang

9

Kepercayaan diri dapat di
peroleh

dari

seseorang

berhubungan

hidup

keadaan apapun yang dimilikinya

diri

dan tidak mengubah-ubah apa yang

kemampuan

sudah ada pada dirinya. Sebaliknya,

pengalaman

dan

kepercayaan

dengan

menyesuaikan dirinya sendiri dengan

melakukan sesuatu secara baik yang

mahasiswi

di

kepercayaan

lakukan

oleh

seseorang.

yang
diri

memiliki
rendah

tidak

Kepercayaan diri merupakan sikap

mampu menjalin hubungan dengan

mental seseorang dalam menilai

orang lain, merasa tidak di terima

dirinya sendiri maupun orang lain

didalam kelompok sosial serta tidak

serta segala sesuatu yang berada di

dapat

sekitarnya

lingkungan sekitar (Hakim, 2002).

sehingga

mempunyai
melakukan

seseorang

keyakinan
segala

untuk
sesuatu

Hal

menyesuaikan

ini

diri

menunjukkan

mahasiswi

yang

di

bahwa
memiliki

berdasarkan dengan kemampuannya

kepercayaan diri rendah merasa tidak

sendiri (Ghufron dan Risnawita,

di terima di lingkungan sosial dan

2011).

tidak mampu menyesuaikan diri
Menurut Hakim (2002) orang

sehingga

tidak

dapat

menyikapi

yang mempunyai kepercayaan diri

perubahan gaya hidup lingkungan

yang tinggi akan berhasil dalam

sekitar

menjalin hubungan dengan orang

merubah diri sendiri untuk sama

lain, mampu menyesuaikan diri dan

dengan orang lain yang mengikuti

dapat

gaya hidup hedonis.

lingkungan

bersosialisasi
sekitarnya.

dengan
Hal

ini

dan

mereka

berusaha

Kepercayaan diri merupakan

menunjukkan bahwa mahasiswi yang

pengembangan

memiliki kepercayaan diri tinggi

seseorang berdasarkan kepribadian

mampu menyikapi perubahan gaya

dari seseorang tersebut (Lauster,

hidup lingkungan sekitar tanpa harus

2006). Kepribadian yang dimiliki

merubah diri sendiri untuk sama

oleh setiap orang merupakan salah

dengan orang lain yang mengikuti

satu dari sekian banyak aspek yang

gaya hidup hedonis, di karenakan

mempengaruhi gaya hidup. Gaya

mahasiswi

hidup sendiri di pengaruhi oleh 2

tersebut

mampu

dari

sifat-sifat

10

aspek yaitu aspek psikologis dan

2. Variabel Tergantung :

aspek sosial, dimana salah satu dari

Kecenderungan Gaya Hidup

aspek

Hedonis.

psikologis

mencakup
dan

Definisi operasional

kepribadian merupakan dua hal yang

1. Kepercayaan

kepribadian.

Gaya

hidup

diri

adalah

sangat berkaitan. Seseorang yang

Kepercayaan diri adalah keyakinan

memiliki kepribadian yang rendah

yang

tidak mungkin memiliki gaya hidup

seseorang mampu untuk melakukan

yang tinggi dengan mengutamakan

sesuatu

kesenangan.

kemampuan

(Mowen

&

Minor,

dimiliki

seseorang

berdasarkan
yang

bahwa

dengan
dimilikinya,

2002). Hal ini berarti bahwa salah

seseorang yakin untuk bertindak di

satu aspek yang mempengaruhi gaya

dasarkan pada sikap positif yang di

hidup hedonis adalah kepribadian,

miliki,

yang

kemandirian.

salah

satu

bagian

dari

kepribadian itu adalah kepercayaan

kesadaran

kepercayaan
penelitian

pada diri sendiri.

ini

di

diri,

dan

diri

dalam

ukur

dengan

menggunakan skala kepercayaan diri
yang di susun oleh Susanti (2011),

Hipotesis
Ada hubungan negatif antara
kepercayaan

diri

berdasarkan

aspek-aspek

dengan

kepercayaan diri yang di kemukakan

kecenderungan gaya hidup hedonis

oleh Lauster dan Anthony (Ghufron

pada mahasiswi di Surakarta.

dan Risnawita, 2011) yaitu : a)
keyakinan akan kemampuan diri, b)

METODE PENELITIAN

optimis, c) rasional dan realistis,d)

Variabel Penelitian

obyektif,

Variabel

yang

digunakan

Bebas

Kepercayaan Diri

normal dan g) rasa aman. Semakin
tinggi nilai yang di peroleh dari skala

dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel

e) mandiri, f) ambisi

:

kepercayaan

diri

menunjukkan

semakin tinggi kepercayaan diri yang
di miliki oleh mahasiswi. Sebaliknya,
semakin rendah nilai yang di peroleh

11

dari

skala

kepercayaan

menunjukkan

semakin

diri

Subyek Penelitian

rendah

Subyek dalam penelitian ini

kepercayaan diri yang dimiliki oleh

adalah mahasiswi di tiga universitas di

mahasiswi.

Surakarta, yaitu UNS, UMS, dan

2. Kecenderungan gaya hidup

UNSA, yang didapatkan dari hasil

hedonis adalah suatu pola gaya

stratified

hidup yang bertujuan untuk mencari

universitas

kesenangan

dan

random

sampling

diseluruh

8

surakarta.

kepuasan

serta

Subyek dalam penelitian ini sebanyak

kesengsaraan

dan

140 orang dengan komposisi fakultas

kesakitan, kesenangan dan kepuasan

ekonomi UMS dan fakultas psikologi

merupakan tujuan yang utama dari

UMS masing-masing 30 orang, FISIP

hidup seseorang.

Jurusan ilmu komunikasi UNS dan

menghindari

Tinggi

rendahnya

fakultas ekonomi UNS masing-masing

kecenderungan gaya hidup hedonis

sebanyak 20 orang, dan FISIP jurusan

dalam penelitian ini di ukur dengan

ilmu komuniksi UNSA dan fakultas

menggunakan

hukum

skala

gaya

hidup

hedonis yang di susun oleh peneliti,

UNSA

masing-masing

sebanyak 20 orang.

berdasarkan aspek-aspek yang di
ungkapkan oleh Engel, dkk (1994)
yaitu

AIO

minat/interest

:

aktivitas/activities,
dan

opini/opinion.

Semakin tinggi nilai yang di peroleh
dari skala kecenderungan gaya hidup
hedonis menunjukkan semakin tinggi
kecenderungan gaya hidup hedonis
pada

mahasiswi.

Sebaliknya,

semakin rendah nilai yang di peroleh
dari skala kecenderungan gaya hidup
hedonis

menunjukkan

semakin

rendah kecenderungan gaya hidup
hedonis pada mahasiswi.

Alat Ukur
Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah :
1. Skala

kepercayaan

diri

yang disusun oleh Susanti (2011)
berdasarkan

aspek-aspek

kepercayaan diri yang di kemukakan
oleh Lauster dan Anthony (Ghufron
dan Risnawita, 2011) yaitu : a)
keyakinan akan kemampuan diri, b)
optimis, c) rasional dan realistis,d)
obyektif,

e) mandiri, f)

ambisi

12

normal

dan

Berdasarkan
diperoleh

g)
hasil

rasa

aman.

diperoleh nilai koefisien korelasi

perhitungan

sebesar (� ) = -0,188 dengan p =

nilai validitas bergerak

0,026

(p

<

0,05)

artinya

ada

dari 0,059 sampai 0,595 dengan

hubungan negatif antara kepercayaan

p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS MAHASISWI UNIVERSITAS Hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta.

1 3 19

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

1 4 20

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 21